3. DAFTAR ISI
01PEDOMANVISUAL
Pengantar 02
Konsep Dasar 03
Temuan 1 04
Temuan 2 05
Temuan 2 06
Temuan 3 07
Identitas Logo
Makna Slogan 09
Komponen Logo 10
Struktur Logo 13
Area Aman Logo 14
Konsep Warna 15
Warna Korporasi 16
Variasi Logo 17
Latar Logo 18
Ketentuan Logo
Tipografi 28
Elemen Grafis 23
Sistem Aplikasi Grafis 31
Aplikasi Media 35
Heritage Corner 64
Kreator 71
4. PEDOMANVISUAL02
PENGANTAR
Upaya Komunitas Malang Heritage (MHC) dalam melestarikan
cagar budaya bukan hanya sekedar mendatangi langsung tempat
ditemukannya situs atau cagar budaya. Salah satu gerakan dalam
menumbuhkan rasa melindungi sejarah yakni dengan menggelar
kegiatan diskusi bedah sejarah.
Tak tanggung-tanggung, dalam diskusi dengan tema ‘Hotel n Restau-
rant Heritage di Malang’ ini mendatangkan langsung para narsumber
yang kompeten, diantaranya Dwi Cahyono, Ketua Yayasan Inggil
sekaligus pendiri Museum Panji, Dwi Cahyono, Dosen Arkeolog
Universitas Negeri Malang (UNM), Dukut Imam Widodo, Pemerhati
sejarah sekaligus penulis buku Malang Tempoe Doeloe, dan Reza
Hudianto, Dosen Sejarawan UNM dengan di moderatori Budi Fatho-
ni, Dosen Tata Kota Institur Tehnologi Negeri Malang (ITN).
“Kegiatan ini merupakan tindakan spontanitas dari komunitas
Malang Heritage sebagai bentuk jika kita ingin melindungi cagar
budaya yang mulai terkikis. Dan Alhamdulillah ternyata antusiasnya
luar biasa,” terang Birom, Koordinator kegiatan dan juga anggota
MHC.
Acara tersebut juga diapresiasi oleh Wakil Walikota Malang, Sutiaji yang
turut hadir dan membuka kegiatan yang digelar di Ballroom Hotel Pelangi
Malang, “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya ngomong doang dalam
forum. Tapi harus ada tindakan. Buat regulasi ajukan ke pemerintah.
Malang busa bangun bukan karena inisiatif pemerintah, tapi masyarakatn-
ya,” ujar Sutiaji saat sambutan.
Sementara itu, Iskandar Sjachran, Manager Hotel Pelangi menjelaskan jika
pihaknya sangat mendukung MHC dalam menggelar diskusi sejarah seperti
ini. Menurutnya, untuk bisa mencintai dan menjaga sejarah, perlu diawali
dengan pemahaman tentang sejarah itu sendiri.
“Bagaimana bangunan Heritage itu harus dilestarikan. Tapi juga perlu
adanya edukasi kepada masyarakat teruma generasi muda supaya kedepann-
ya dia pasti mencintai bangunan heritage dan menjaganya,” terang pria
yang juga pemilik dari Hotel Pelangi tersebut.
5. 03PEDOMANVISUAL
Sejak tahun 1914 kota Malang menjadi kota yang tumbuh
lebih berkembang dan modern. Heritage adalah warisan
kebudayaan dari generasi ke generasi sehingga patut
dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya dengan
memegang tiga aspek yaitu Manusia, Natural, dan Artefak.
Seiring berkembangnya zaman kebudayaan yang hampir
punah dengan adanya kehidupan yang semakin modern.
Dengan begitu, masyarakat Malang harus saling
mengingatkan dan menjaga kebudayaan secara gotong royong.
Gotong royong adalah akar dari kebudayaan yang merupakan
perwujudan harmoni kebersamaan yang telah menjadi perekat
sosial paling efektif untuk mencapai tujuan yang luhur.
CONCEPT
6. Temuan 1
04PEDOMANVISUAL
Simbol Tagar “#” diibaratkan pondasi pagar. Hal tersebut
melambangkan pergerakan yang saling menjaga dan
melindungi kebudayaan yang hampir punah secara bersa-
ma. Selain itu, garisnya membentuk gambar keris yang
memiliki arti tradisi yang identik dengan kerajaan.
7. Temuan 2
05PEDOMANVISUAL
Kota Malang secara geografis
memiliki keunikan dalam kontur tanah karena diapit oleh
beberapa gunung sehingga membentuk bagian horizontal
berlekuk tengah kebawah. Aspek ini juga mempengaruhi
kebudayaan dan sejatinya manusia memang bersahabat
dengan alam.
8. Temuan 3
06PEDOMANVISUAL
Kota Malang disimbolkan dengan huruf M. Selain itu inisial
M ini adalah "Manusia" dalam artian bahwa semua peruba-
han atau pergerakan nantinya akan berawal dari semua
lapisan masyarakat. Dengan sifat saling menjaga
kebudayaan yang hampir punah agar terciptanya gotong
royong.
9. Temuan 4
Bentuk dengan saling-silang layaknya sebuah rajut, merupa-
kan simbol gotong royong. Sifat kegotongroyongan layak
kita pertahankan sebagai identitas kebersamaan masyarakat
Malang dalam menjaga warisan kebudayaan.
Simbol Tagar “#” diibaratkan pondasi pagar. Hal tersebut
melambangkan pergerakan yang saling menjaga dan melind-
ungi kebudayaan yang hampir punah secara bersa- ma.
07PEDOMANVISUAL
12. 09PEDOMANVISUAL
Logo "SAVE MALANG HERITAGE" merupakan himbauan
masyarakat untuk menjaga kebudayaan yang hampir punah
dengan mempertahankan warisan budaya demi generasi
yang akan mendatang.
MAKNA SLOGAN
13. 10PEDOMANVISUAL
Logogram Logotype
KOMPONEN LOGO
Komponen Logo terdiri dari Logogram (#) / Tagar
dan Logotype (savemalangheritage)
MAKNA LOGO :
Simbol Tagar # diibaratkan pondasi pagar.
Hal tersebut melambangkan pergerakan
yang saling menjaga dan melindungi
kebudayaan yang hampir punah secara
bersama. Selain itu, garisnya membentuk
gambar keris yang memiliki arti tradisi
yang identik dengan kerajaan.
14. 11PEDOMANVISUAL
Logogram Logotype
Komponen Logo terbentuk dari beberapa
elemen, yakni :
Keris,
Identik dengan ikon kerajaan.
Inisial M,
Huruf M mewakili simbol huruf awal kota Malang.
Bagian elemen grafis ini didapatkan dari bagian yang
membentuk huruf M. Kota Malang secara geografis
lembah yang diapit oleh gunung, seperti masyarakatnya
yang saling berkerjasama menjaga kebudayaan agar
terciptanya gotong royong.
KOMPONEN LOGO
15. 12PEDOMANVISUAL
Logogram Logotype
Komponen Logo terbentuk dari beberapa
elemen, yakni :
Anyaman,
Anyaman diibaratkan simbol masa lalu,
pada logo dapat diartikan gerakan kerjasama.
Kebersamaan merupakan prinsip dasar
masyarakat dalam berkehidupan dengan
saling menjaga dan melindungi kebudayaan
yang hampir punah.
Pita,
Dapat diartikan penyambung sebagai bentuk
identitas atau fisik. Menyambung hal yang
saling berkaitan.
KOMPONEN LOGO
16. 13PEDOMANVISUAL
16 o
STRUKTUR LOGO
Komponen Logo terdiri dari Logogram (#) / Tagar
dan Logotype (savemalangheritage)
Struktur Logogram dibentuk dari sudut 16º yang melambangkan
gerakan condong ke depan untuk memajukan kota Malang yang
semangatnya ditularkan kepada masyarakat Malang untuk terus
menjaga warisan kebudayaan yang hampir punah.
Dalam pemakaiannya tidak dapat berdiri sendiri antara logogram
maupun logotype. Logo tersebut harus dipakai dalam kesatuan
yang utuh.
17. 14PEDOMANVISUAL
AREAAMAN LOGO
Konfigurasi berfungsi sebagai anatomi logo.
Ketetapan konfigurasi logo menggunakan
acuan skala ketebalan garis dari logo (#)
untuk mengatur keseimbangan elemen
visual di dalam logo.
Zona yang bersih atau kosong diciptakan
untuk memastikan logo selalu menonjol
apabila disandingkan dengan gambar
yang lain. Sehingga logo, dapat
terlihat lebih rapi, bersih dan
semakin jelas.
18. 15PEDOMANVISUAL
Masa Kemerdekaan Masa Kolonial Masa Kerajaan
Warna hijau juga diartikan
sebagai simbolis natural
heritage (warisan alam).
Warna coklat juga diartikan
sebagai simbolis artefak
heritage (peninggalan
artefak).
Warna merah juga
diartikan sebagai simbolis
human heritage (warisan
manusia).
KONSEP WARNA
19. 16PEDOMANVISUAL
RGB
R 112 G 17 B 21
CMYK
C 32% M 99% Y 94% K 45%
HEX/HTML #701115
RGB
R 64 G 74 B 52
CMYK
C 67% M 50% Y 77% K 46%
HEX/HTML #404A34
RGB
R 95 G 58 B 22
CMYK
C 42% M 69% Y 97% K 49%
HEX/HTML #5F3A16
RGB
R 181 G 136 B 44
CMYK
C 27% M 44% Y 100% K 6%
HEX/HTML #B5882C
WARNA KORPORASI
20. 17PEDOMANVISUAL
Logo Berwarna Gold Logo Berwarna Merah
Logo Berwarna Coklat Logo Berwarna Hijau
VARIASI LOGO
Logo sekunder dapat diaplikasi-
kan pada latar belakang merah
marun, hijau, dan cokelat dengan
aturan pakai seperti gambar di
atas.
Warna merah berfungsi untuk
makanan, warna hijau berfungsi
untuk alam, dan warna cokelat
berfungsi untuk artefak.
24. 21PEDOMANVISUAL
KETENTUAN LOGO
Jangan menarik
satu sisi logo
Jangan mengubah
posisi logo
Jangan memiringkan logo Jangan mengubah ukuran logogram
maupun logotype
X
X X X
X X
Jangan mengubah
warna logo
Jangan membalikkan logo
25. 22PEDOMANVISUAL
TIPOGRAFI
Huruf yang digunakan adalah Didot, yang terdiri dari:
Penggunaan font Didot dikarenakan untuk
memudahkan semua orang dalam mengaplikasikannya,
sehingga dapat langsung mendapatkannya melalui internet.
Kilap pada font bermaksud menggambarkan aksara jawa.
AaDidot
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@$%^&*()
AaTimes New Roman
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@$%^&*()
27. 24PEDOMANVISUAL
Element Grafis
Ada tiga aspek yang ketiganya saling
keterkaitan untuk Kota Malang.
Ketiga aspek itu meliputi artefak,
nature dan manusia. Dengan mempe-
lajari tiga aspek tersebut, maka akan
membentuk suatu kekuatan untuk
memajukan kota Malang .
28. 25PEDOMANVISUAL
Element Grafis
Artefak
Bagian elemen grafis ini didapatkan dari bagian
vertikal miring. Selayaknya masyarakat yang
menjaga warisan kebudayaan untuk generasi ke
generasi yang akan mendatang agar tidak melupa-
kan tradisi yang telah ada. Dapat digunakan untuk
kebudaayan topeng (seni kebudayaan)
29. 26PEDOMANVISUAL
Bagian elemen grafis ini didapatkan dari bagian
horizontal berlekuk tengah kebawah. Selayakn-
ya kota Malang secara geografis berada pada
lembah yang diapit oleh gunung yang berkesi-
nambungan dengan alam. Dapat digunakan
untuk wisata (alam)
Element
Grafis
Nature
30. 27PEDOMANVISUAL
Bagian elemen grafis ini didapatkan dari bagian
yang membentuk huruf M. Selayaknya mewakili
huruf awal kota Malang yang masyarakatnya
saling menjaga kebudayaan yang hampir punah
agar terciptanya gotong royong. Biasanya dapat
digunakan untuk kuliner (makanan)
Manusia
Element
Grafis
31. 28PEDOMANVISUAL
Elemen dekoratif grafis ini
dapat digunakan dalam acara
bertemakan kebudayaan,
ketrampilan , dll. namun
bisa dikolaborasikan dengan
bentuk lainnya.
Elemen dekoratif grafis ini
dapat digunakan dalam
acara bertemakan makanan,
kemanusian, dan perjuan-
gan dll. namun bisa dikolab-
orasikan dengan bentuk
lainnya..
Elemen dekoratif grafis ini
dapat digunakan dalam
acara bertemakan keinda-
han , tanaman, lanscape
dll. namun bisa dikolab-
orasikan dengan bentuk
lainnya.
Element
Grafis
32. PEDOMANVISUAL29
Elemen dekoratif grafis yang digunakan pada aplikasi adalah
beberapa konfigurasi simbol seperti: Artefak, Nature, Manu-
sia. Bentuk simbol ini diambil dari bagian dalam susunan logo
“SAVE MALANG HERITAGE”.Elemen dekoratif grafis
yang digunakan pada aplikasi adalah beberapa konfigurasi
simbol seperti: Artefak, Nature, Manusia. Bentuk simbol ini
diambil dari bagian dalam susunan logo “SAVE MALANG
HERITAGE”.
Element
Grafis
33. PEDOMANVISUAL30
Elemen dekoratif grafis bisa digunakan lebih kreatif dengan
tidak merubah susunan bentuk asal sehingga bentuk tetap
sesuai dengan panduan. Namun penggunaannya sesuai
dengan warna yang telah tertera dalam panduan logo.
Element
Grafis
34. 31
Elemen dekoratif dasar grafis yang digunakan dalam tata letak berasal dari
strukture logo. Visual ini mempunyai inisial M yang berarti Kota Malang dan
Manusia yakni warga Kota Malang yang saling berinteraksi untuk berkolaborasi
dalam pesan Heritage.
35. 32PEDOMANVISUALPEDOMANVISUAL
Penerapan Pola Acu (Template)
untuk design spanduk, banner, atau kepala
halaman dan keperluan desain dengan bidang
halaman berorientasi horizontal (landscape).-
Foto diletakkan pada belakang pola
acuan desain yang sudah ditetapkan
Sistem Aplikasi
Grafis
x
x
36. 33PEDOMANVISUAL
Penerapan Pola Acu (Template)
untuk design baliho, poster, banner
dankeperluan desain dengan bidang
halaman berorientasi vertikal (potrait).
Center Center
Sistem Aplikasi
Grafis
37. 34PEDOMANVISUAL
Penerapan Pola Acuan (Template) untuk
sosial media square 1:1. Foto diletakkan
pada area kosong, pada kanan atas dengan
jarak tepi X tersebut setara logogram
utama "SAVE MALANG HARITAGE”.
39. 36PEDOMANVISUAL
#SaveMalangHeritage
Saya Penyelamat
Heritage #SaveMalangHeritage
Saya Penyelamat
Heritage #SaveMalangHeritage
Saya Penyelamat
Heritage
Twibbon
Salah satu strategi memviralkan #SaveMalangHeritage adalah mengajak
masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan tersebut dengan menggunakan
Twibbon yang pengaplikasiannya menggunakan foto profil pada jejaring
sosial media