1. STUDI TEKNOMETRIK KAWASAN INDUSTRI
KERAJINAN KERAMIK KASONGAN
(Technoware, Humanware, Infoware,Orgaware)
SEMINAR
PROPOSAL
THESIS
MIFTAH UDIN
11/322515/PTK/07505
2. W
H
Y
K
A
S
O
N
G
A
N
?
2 MAMPU BERSAING DI PASAR EKSPOR KARENA
DESAIN UNIK, DIBUAT MANUAL DAN KREATIVITAS
TINGGI
1. 441 UNIT, 2.367 TENAGA KERJA. 1. PERSAINGAN ANTAR
PENGRAJIN
2. PENGRAJIN MENCARI PASAR
EKSPOR SENDIRI-SENDIRI
3. PEMASARAN BY ORDER
4. SERBUAN KERAMIK ASAL
CHINA
5. DAYA SAING INDUSTRI
KERAMIK LOKAL MASIH
RENDAH, KARENA MINIM
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
6. MARKET NEEDS SELALU
DINAMIS
ADAKAH FAKTOR LAIN KENAPA KASONGAN ?
USIA INDUSTRI KASONGAN SUDAH CUKUP TUA MULAI TAHUN 1645
MASALAH
POTENSI
3. KENAPA TEKNOLOGI?
SEBUAH TEKNOLOGI DIPANDANG DALAM
KONTEKS PRODUKSI ADALAH SEBUAH PROSES
TRANSFORMASI DARI EMPAT KOMPONEN
(TECHNOWARE, HUMANWARE, INFOWARE,
ORGAWARE) YANG SALING BERINTERAKSI,
BERINTEGRASI SECARA DINAMIS SECARA TERUS
MENERUS
4. MENGACU PADA
PERMASALAHAN YANG
TERJADI DI ATAS!!!
TEKNOMETRIK ADALAH
TOOLS MENGAUDIT
LEVEL KOMPONEN
TEKNOLOGI
MENJAWAB TANTANGAN
PASAR DENGAN
MEMBANDINGKAN LEVEL
TEKNOLOGI KASONGAN
DENGAN BEST CLASS LEVEL
5. KIN
Wuworuow
Fwiuwiu
Fhuwhfuwfwo
RUMUSAN MASALAH
1.Seberapa tinggi kandungan teknologi
industri kerajinan keramik Kasongan, Bantul
dengan mengembangkan alat ukur yang
telah ada?
2.Apakah masalah-masalah utama yang terjadi
di industri keramik Kasongan, Bantul, yang
dapat menghambat perkembangan usaha?
3.Apakah usulan pengembangan industri kecil
keramik Kasongan, Bantul, khususnya dalam
peningkatan teknologi?
6. BATASAN MASALAH
1. Identifikasi kandungan komponen teknologi
dilakukan di industri kerajinan keramik,
Kasongan, Bantul.
2. Teknologi yang menjadi objek penelitian
terbatas pada teknologi proses produksi.
3. Metode pengumpulan data yang digunakan
untuk identifikasi yaitu observasi, penyebaran
kuisioner, dan wawancara dengan pihak-pihak
yang terkait dengan industri kerajinan keramik,
Kasongan, Bantul.
8. No Nama
peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Sugiyatno
(2005)
Metode
teknometrik
(UNESCAP)
a. Mengetahui pola transfer teknologi dan mengidentifikasi
aspek yang dominan dalam transfer teknologi pada IKM
karet dan logam di Bandung.
2 Mubin
(2007)
SWOT untuk
menentukan Key
Performance
Indicator (KPI) dan
TCC
a. Penelitian menggunakan 2 tahap, yaitu analisis SWOT untuk
menentukan Key Performance Indicator (KPI) dan
selanjutnya mengukur kontribusi komponen teknologi.
b. Didapatkan rumusan alternatif kebijakan pengembangan
IKM Kimia di Malang untuk peningkatan daya saing
menghadapi pasar bebas.
3 Fauzan
(2009)
Metode
teknometrik
(UNESCAP)
a. Nilai TCC Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta,
sebesar 0.447 dengan disimpulkan tingkat teknologi di
galangan kapal tersebut berada pada level semi modern
9. No Nama
peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian
4 Kamaladdin
(2010)
Metode teknometrik
(UNESCAP), SWOT
a. Memeriksa, mengevaluasi tingkat dan kekuatan unit
industry di dalam negeri dengan menghadirkan
kesimpulan dari penelitian yang komprehensif.
b. Mengidentifikasi titik-titik kuat dan lemah dari
teknologi industri dalam memberikan beberapa
rekomendasi perbaikan dan pengembangan teknologi.
5 Kusumaningr
um
(2010)
Metode teknometrik
(UNESCAP)
a. Mendapatkan nilai kontribusi tiap komponen
teknologi/ TCC rendah ke sedang (0.2-0.5).
b. Usulan pengembangan pada tiap komponen sehingga
nilai TCC dapat ditingkatkan.
6 Roria
(2012)
Metode teknometrik
(UNESCAP)
a. Mengetahui level teknologi masing masing komponen
pada industri pengecoran Alumunium.
b. Pemberi rekomendasi pengembangan komponen
teknologi.
10. No Nama
peneliti
Metode Penelitian Hasil Penelitian yang discapai
7 Miftah
(2013)
Metode
teknometrik
(UNESCAP),
Metode
Benchmarking
a. Untuk mengukur secara objektif level teknologi industri
keramik Kasongan.
b. Membandingkan level teknologi industri Kasongan dengan
industri sejenis yang lebih maju dengan metode
Benchmarking. Menganalisa gap level teknologi Kasongan
dengan Best Class level.
c. Untuk memberikan rekomendasi atau untuk meningkatkan
kandungan komponen teknologi pada industri keramik
Kasongan.
11. Mubin (2007)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
- SWOT
Kamaladdin (2010)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
- SWOT
Miftah (2013)
metode:
- teknometrik (UNESCAP)
- benchmarking
Roria (2012)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
Sugiyatno (2005)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
Kusumaningrum (2010)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
Fauzan (2009)
Metode:
- teknometrik (UNESCAP)
Analisa Kekuatan dan
kelemahan
Kriteria yang digunakan
khusus, sehingga tidak dapat
digunakan oleh industri lain
Rekomendasi
pengembangan
usaha
Pengukuran
level
teknologi
12. • MENURUT DEPERINDAG 2007 TERDAPAT 14 SEKTOR INDUSTRI KREATIF.
SALAH SATUNYA INDUSTRI KERAJINAN
INDUSTRI KREATIF
INDONESIA
• MEMILIKI LEVEL TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS CAPITAL RELATIF
KONSTAN. SELAIN INDUSTRI BERBASIS IT, SUBSEKTOR INDUSTRI KREATIF
BUKAN MERUPAKAN INDUSTRI DENGAN LEVEL TEKNOLOGI HIGH-TECH
DAN BUKAN JENIS INDUSTRI CAPITAL INTENSIVE
KARAKTER INDUSTRI
KREATIF
• JANGKA MENENGAH ;MENINGKATKAN KOMPETENSI SDM ,
MODERNISASI MESIN, MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS
• JANGKA PANJANG: MODERNISASI MESIN, DIVEFSIFIKASI PRODUK DARI
GIFT PRODUCT KE HOUSEWARE DENGAN FINISHING NON TOXIC GLAZE
KEBIJAKAN INDUSTRI
NASIONAL
• TRANSFORMASI DARI INDUSTRI PERALATAN MASAK MENJADI BARANG
KERAJINAN SENI.
• TRANSFORMASI DARI PROSES PEMBAKARAN SEDERHANA MENJADI
TUNGKU API TEMPERATUR TINGGI
SEJARAH INDUSTRI
KASONGAN
• DEFINISI TEKNOLOGI
• KOMPONEN TEKNOLOGI
• METODE TEKNOMETRIK
TEKNOLOGI
14. Technoware
• facilities
• Tools
• Machines
Humanware
• Knowledge
• Skill
• Wisdom
• Creativity
• Experience
Infoware
- Facts
- blueprint
- Publication
- Theory
-Specification
Observation
- System
Information
Orgaware
• Framework
• Manageme
nt practice
• Linkage
• Organizatio
nal
arrangeme
nt
15. Landasan Teori
Estimasi tingkat
sofistikasi (degree of
sophistication)
Penilaian State of The
Art (SOTA)
Penentuan kontribusi komponen teknologi
Penilaian intensitas kontribusi
komponen teknologi
Penilaian TCC
16. Landasan Teori
1. Estimasi tingkat Sofistikasi
Metode scoring untuk menentukan batas atas (UT) dan batas bawah (LT) tiap
komponen teknologi. (lampiran I)
2. Penilaian state of the art (Lampiran 2 untuk PPT.docx)
STi =
1
10
k=1
kt tik
kt
SHj =
1
10
i=1
lh hji
lh
SI =
1
10
𝑚=1
𝑚𝑓
𝑓𝑚𝑖
𝑚𝑓
SO =
1
10
n=1
no On
no
17. Landasan Teori
3. Penentuan Kontribusi Komponen Teknologi
T𝑖 =
1
9
𝐿𝑇𝑖 + 𝑆𝑇𝑖 (𝑈𝑇𝑖 − 𝐿𝑇𝑖)
H𝑗 =
1
9
𝐿𝐻𝑗 + 𝑆𝐻𝑗 (𝑈𝐻𝑗 − 𝐿𝐻𝑗)
I =
1
9
𝐿𝑖 + 𝑆𝐼 (𝑈𝐼 − 𝐿𝐼)
O =
1
9
𝐿𝑂 + 𝑆𝑂 (𝑈𝑂 − 𝐿𝑂)
4. Penilaian Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi (β) (LAMPIRAN 3
untuk PPT.pdf)
Nilai intensitas kontribusi komponen teknologi (βt, βh, βi, βo) dilakukan dengan
menggunakan matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison matrix)
18. Landasan Teori
5. Penilaian Technology Contribution Coefficient (TCC)
TCC = Tβt
× Hβh
× Iβi
× Oβo
Nilai TCC Klasifikasi
0 < TCC ≤ 0,1 Sangat rendah
0,1 < TCC ≤ 0,3 Rendah
0,3 < TCC ≤ 0,5 Wajar/Sedang
0,5 < TCC ≤ 0,7 Baik
0,7 < TCC ≤ 0,9 Sangat Baik
0,9 < TCC ≤ 1,0 Kecanggihan Muktahir
Penilaian Kualitatif
TCC
(Wiraatmaja dan
Ma’aruf dalam
Kusumaningrum,20
10
19. 1. Persiapan penelitian
2. Pengumpulan data
3. Identifikasi masalah
4. Pengolahan data
5. Hasil dan pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
