SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
1
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK:
Antara Mengajar dengan TIK dan Membelajarkan dengan TIK1
Uwes Anis Chaeruman2
Pendahuluan
Mengawali makalah singkat ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk
mencermati empat kasus ilustratif pembelajaran di kelas sebagai berikut:
1 Disampaikan dalam Seminar Nasional “Peningkatan Mutu Guru Profesional dan Berkarakter melalui
Penerapan Model Pembelajaran Inovatif”, Serang, Banten, 10 April 2018.
2 Kepala Seksi Pendidikan Jarak Jauh, Direktorat Pembelajaran, Kementerian Riset, teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
Kasus Ilustratif 1:
Tujuan: Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas
Aktifitas Pembelajaran:
 Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1 berpegangan
erat, Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.
 Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok tersebut.
 Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yang terjadi.
 Setiap kelompok diminta mengambil apa saja yang bisa di bawa dari
sekitar luar sekolah.
 Kemudian diminta mengklasifikasikan mana yang kategori padat, cair dan
gas.
 Siswa kembali ke kelas, dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan
mendalam dari guru.
Kasus Ilustratif 2:
Tujuan: Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair,padat,dan gas
Aktifitas Pembelajaran:
 Diluar ruangkelas,siswa dibagi dalamtiga kelompok.Klp 1 berpegangan erat,
Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.
 Salah seorangsiswa diminta menerjangkelompok-kelompok tersebut.
 Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yangterjadi.
 Setiap kelompok diminta mengambil gambar apa saja dengan cara memotret
menggunakan kamera handphone.
 Gambar hasil pemotretan ditayangkan melalui LCD projector, kemudian siswa
secara kelompok mengklasifikasikan kedalamkategori cair,padatdan gas.
 dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalamdari guru.
Kasus Ilustratif 3:
Tujuan: Siswa,dapatmembandingkan teori penciptaan alamsemesta antara yangsatu
dengan lainnya.
Aktifitas Pembelajaran:
 Siswa dibagi dalambeberapa kelompok kecil.
 Setiap kelompok diminta untuk membahas salah satu teori dari buku yang telah
disediakan.
 Setiap kelompok, diminta menyajikan hasil bahasannyasecarakreatif dengan
menggunakan slidepresentasi (misal Power Point,MSWord, dll) atau dengan
cara lain,misal menggunakan gambar di karton, atau disajikan dalambentuk
lagu.
 Setiap kelompok mempresentasikan dan dibahas bersama.
2
Berdasarkan empat kasus ilustratif di atas, dalam beberapa kali kesempatan
pelatihan/workshop dengan guru, penulis pernah menanyakan kepada seluruh
peserta, “Kasus ilistratif mana sajakah dari keempat kasus ilustratif tersebut di atas
yang termasuk kedalam kategori pembelajaran modern?” Jawabanya, justeru cukup
mencengangkan. Sebagian besar, 80% peserta menyatakan bahwa kasus keempat
adalah pembelajaran modern. Sisanya, menyatakan bahwa kasus ilustratif kedua dan
ketiga sebagai contoh pembelajaran modern. Tidak ada satupun yang menyatakan
bahwa kasus ilustratif pertama adalah pembelajaran modern. Padahal, secara
konseptual kasus pertama adalah contoh pembelajaran modern, walaupun hanya
menggunakan teknologi sediakala (indigenious technology). Justeru kasus keempat
adalah contoh pembelajaran kuno (obsolete teaching) dengan teknologi modern.
Kasus ilustratif kedua dan ketiga adalah contoh pembelajaran modern dengan
teknologi modern.
Bercermin dari hasil survey sederhana terhadap kasus di atas, mencerminkan
bahwa persespsi sebagian besar peserta terhadap pembelajaran modern masih
keliru. Padahal inti dari pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang
berpusat pada siswa (student-centered learning). Apapun teknologinya,
pembelajaranya adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Karena
pembelajaran adalah perubahan yang relative menetap sebagai akibat dari
pengalaman dan interaksi siswa dengan dunia (Driscoll, 2003).
Urgensi Pembelajaran yang Mengintegrasikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Mengapa integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran penting? Dewasa ini, kita hidup dalam era teknologi komunikasi instan
(Dryden dan Voss, 1999). Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi telah
mengubah cara manusia hidup di era informasi dewasa ini. Begitu pula halnya dengan
kecakapan/kompetensi manusia generasi abad 21. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) bahkan menyatakan bahwa masyarakat abad 21 harus memiliki keterampilan
melek teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan sistemik,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan
keterampilan berkolaborasi (UNESCO, 2002). Semua itu adalah merupakan
karakteristik masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) dalam era
global saat ini.
Kasus Ilustratif 4:
Tujuan: Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam semesta antara
yang satu dengan lainnya.
Aktifitas Pembelajaran:
 Guru menjelaskan konsep penciptaan alam semesta menurut beberapa
pakar.
 Penjelasan dilakukan menggunakan sekitar 40 slide presentasi via LCD
projector, dilengkapi dengan animasi yang indah, kombinasi teks dan
gambar.
 Dilanjutkan dengan tanya jawab dan kesimpulan.
 Diakhiri dengan memberikan pekerjaan rumah.
3
Membangun generasi abad 21 seperti tersebut di atas melalui pendidikan, tidak
cukup hanya dengan menjadikan TIK sebagai mata pelajaran. Tapi, TIK harus
diintegrasikan kedalam mata pelajaran. Contoh kasus ilustratif kedua dan ketiga di
atas adalah merupakan salah satu contoh pembelajaran yang telah mengintegrasikan
TIK. Mari kita refleksikan sejenak beberapa pertanyaan sederhana berikut:
 Apakah kita sebagai guru telah mengajar dengan TIK atau memfasilitasi belajar
dengan TIK?
 Apakah siswa kita telah belajar melalui TIK, belajar dengan TIK, atau masih
belajar tentang TIK?
Berdasarkan pengalaman penulis, ketika pada tahun 2009, bersama tim World
Bank ikut berpartisipasi dalam memonitor pembelajaran di beberapa sekolah bertaraf
internasional di beberapa kota besar di Indonesia, guru masih mengajar dengan TIK.
Mengapa demikian? Karena proses pembelajaran yang terjadi masih hampir sama
dengan contoh kasus ilustratif keempat. Sementara, siswa masih belajar dengan TIK.
Karena TIK masih sebagai mata pelajaran, pada saat itu. Penelitian terkini
menunjukkan bahwa siswa menunjukkan tingkat keaktifan dan sikap positif terhadap
belajar, ketika teknologi dalam hal ini TIK yang sudah menjadi dunia mereka dilibatkan
didalamnya. Karenanya, guru harus mampu mengorkestrasi interkasi pembelajaran
dengan memanfaatkan TIK sesuai dengan cara mereka (Sutherland, Robertson, &
John, 2009). Dengan demikian, untuk membuat pembelajaran menjadi lebih
bermakna (meaningful learning) dengan menggunakan TIK, guru harus mampu
memahami hal-hal yang memungkinkan pengalaman belajar bermakna dengan
menggunakan TIK (Ashburn, 2006). Artinya, dalam era informasi dewasa ini,
pembelajaran akan efektif dan menyenangkan apabila:
 guru mampu memfasilitasi pembelajaran dengan TIK, bukan mengajar dengan
TIK; dan
 siswa terlibat dalam pembelajaran aktif dengan melibatkan TIK yang sudah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. (Perhatikan
kembali contoh kasus kedua dan ketiga di atas).
Driscoll, 2006, menyarankan beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan
dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran di kelas, yaitu kontekstualitas,
keaktifan siswa, sosialitas dan refleksitas. Berikut adalah gambaran hal-hal tersebut
dalam kaitanya dengan integrase TIK:
 Konteks; artinya keterlibatan TIK hendaknya mengarahkan apa yang dipelajari
siswa dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari.
 Keaktifan siswa; artinya siswa aktif mengalami peristiwa belajar dengan dana tau
melalui TIK itu sendiri;
 Sosial; artinya keterlibatan TIK harus dapat menjembatani aktivitas sosial siswa
dalam proses pembelajaran di kelas;
 Refleksi; artinya keterlibatan TIK dapat memfasilitasi proses refleksi dalam diri
siswa baik dari guru ke siswa, siswa ke siswa, atau bahkan dari masyarakat umum
ke sisiwa dan guru.
Jika demikian, bagaimana seharusnya peran guru? Dalam kaitannya dengan
integrasi TIK dalam pembelajaran, menurut hemat penulis, peran guru sedianya harus
mampu menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah serta teman belajar,
dan dapat memberikan pilihan serta tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk
mengalami peristiwa belajar. Dengan demikian, integrasi TIK kedalam pembelajaran
akan memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi
(sharing) pengetahuan, belajar secara individu maupun kolaboratif dengan siswa lain.
4
Jika integrasi TIK dalam pembelajaran tidak memenuhi karakteristik di atas, maka
siswa kita hanya akan memiliki “PENGETAHUAN TENTANG”, bukan “KEMAMPUAN
UNTUK”. Padahal, masyarakat abad 21 membutuhkan kemampuan untuk sebagai
kompetensi utama (core competency), bukan hanya sekedar pengetahuan tentang
(surface competency).
Jadi, secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya
harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:
 Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang
menarik dan bermakna.
 Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau
keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
 Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang
saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan
memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
 Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
 Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses
sosial dan dialogisdimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi
tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
 Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang
bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau casebased
learning”.
 Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu
sendiri (Norton, 2001).
 High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan
berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta
secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
 Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai
modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter
et al, 2000).
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Dalam pendahuluan, kita telah memperoleh gambaran pembelajaran modern
dan pembelajaran modern yang mengintegrasikan TIK. Berikut, penulis akan
memberikan contoh lain tentang pembelajaran yang mengintegrasikan TIK Contoh ini
pernah dituangkan dalam suatu modul tentang integrasi TIK dalam pembelajaran
(Chaeruman, 2012). Mari kita perhatikan contoh perbandingan berikut:
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar: Menulis Hasil Observasi dalam Bentuk Paragraf Diskusi
KEGIATAN INTI A KEGIATAN INTI B
 Siswa membaca sebuah paragraph
 Siswa mendiskusikan dalam kelompok
tentang teks tersebut dan menggolongkan
kedalam jenis bentuk paragraf deskripsi
 Siswa menuliskan karakteristik teks
tersebut
 Salah satu perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
 Siswa membaca sebuah paragraph
 Siswa mendiskusikan dalam kelompok
tentang teks tersebut dan
menggolongkan kedalam jenis bentuk
paragraf deskripsi
 Siswa menuliskan karakteristik teks
tersebut
5
 Siswa lain menanggapi dan memberikan
masukan
 Siswa menulis pokok-pokok pengamatan
 Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
 Siswa secara perorangan menuliskan
paragraf deskripsi dari hasil observasi di
kantin
 Siswa memasang hasil kerjanya dalam
papan pajangan setelah mendapat
rekomendasi oleh guru
 Salah satu perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
 Siswa lain menanggapi dan memberikan
masukan
 Siswa menulis pokok-pokok
pengamatan
 Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
 Siswa secara perorangan menuliskan
paragraf deskripsi dari hasil observasi di
kantin dengan menggunakan pengolah
kata (MS Word)
 Siswa mengirimkan hasil kerjanya ke
guru dan teman lainnya melalui mailing
list Siswa lain memberikan komentar
atau umpan balik terhadap minimal tiga
karya siswa lain melalui mailinglist
 Setiap siswa secara individu mencetak
hasil karyanya dan memajangnya di
papan pajangan sekolah.
Secara sekilas,jika kita bandingkan kedua kegiatan inti dalam RPP di atas, jelas
bahwa dalam kegiatan inti B ada aktifitas belajar yang dilakukan siswa dimana TIK
dijadikan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apa
sajakah gerangan? Siswa menulis paragraph deskripsi hasil observasi dengan
menggunakan salah satu aplikasi TIK yang relevan yaitu menggunakan MS Word.
Kemudian, masing-masing siswa mengirim hasil kerjanya melalui e-mail (mailing list)
dan antara satu siswa dengan siswa lain saling memberikan masukan melalui media
mailing list tersebut. Secara sederhan, dari kegiatan inti B tersebut, dapat kita lihat
bahwa sambil belajar Bahasa Indonesia secara tidak langsung melek TIK siswa
terlatih. Disamping itu, mereka belajar untuk dapat berkomunikasi secara efektif
melalui salah satu fasilitas teknologi informasi yaitu mailing list. Dengan memberikan
masukan, kritikan dan argumen terhadap hasil karya teman lainnya, siswa terlatih
untuk berpikir kritis dan belajar menerima dan menghargai ide dan kritikan orang lain.
Inilah yang kita maksud dengan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK yang
sekaligus membangun karakter generasi abad 21.
Sebagai gambaran lebih jauh, mari kita perhatikan contoh kegiatan inti lain
yang tercermin dalam salah satu RPP yang dibuat oleh salah seorang guru Bahasa
Inggris SMAN 1 Jakarta seperti di bawah ini:
Agar siswanya mampu menulis monolog “aspect of love” dalam bentuk puisi, ia
meminta siswanya secara individu membuka http://iearn.org. Siswa kemudian
diminta untuk memilih salah satu proyek membuat puisi terkait dengan “aspek kasih
sayang” tersebut dan mengikuti prosedur yang disarankan. Siswa menulis puisi
secara kreatif dalam bentuk MS Word atau MS Powerpoint dan kemudian
mengirimkan puisinya ke http://iearn.org untuk mendapatkan umpan balik dari
siswa lain di seluruh dunia. Hasil kerja, plus umpan balik dari siswa lain di seluruh
dunia dijadikan sebagai portfolio siswa tersebut sebagai salah satu baha penilaian
oleh guru tersebut.
6
Sumber: Hasil Pelatihan ICT-based Lesson
Development, Chiang Mai, Thailand, UNESCO, 2006
Contoh di atas menunjukkan bahwa ada beberapa kurikulum tersembunyi yang
ingin dicapai terkait dengan karakter generasi masyarakat abad 21. Diantaranya
adalah membangun kreatifitas siswa dalam membuat puisi berbahasa Inggris dengan
menggunakan teknologi informasi yaitu MS Word atau MS Power Point. Selain itu,
siswa tertantang untuk percaya diri berkomunikasi dengan sesama siswa lain di
seluruh dunia. Tentu saja, ada agenda tersembunyi lain yang kita semua dapat
mengidentifikasinya lebih jauh.
Tapi ingat, bahwa yang dimaksud dengan TIK disini bukan hanya komputer dan
internet. Tapi segala jenis media informasi dan komunikasi lain seperti radio, kaset
audio, MP3, video (VCD/DVD), dan lain-lain. Berikut adalah contoh kegiatan inti
dalam salah satu RPP di bawah ini:
Topik Tujuan Integrasi TIK dalam Kegiatan
Belajar
Penciptaan Alam
Semesta
Siswa akan mampu:
- Menjelaskan teori
penciptaan alam
semesta
- Membandingkan
antar teori-teori
penciptaan alam
semesta
 Siswa menonton video pembelajaran
tentang penciptaan alam semesta
 Disediakan buku tentang penciptaan alam
semesta, siswa secara kelompok mengkaji
perbedaan antar teori-teori penciptaan
alam semesta.
 Setiap kelompok menuliskan laporannya
dengan menggunakan pengolah kata
(misal MS Word) atau menggunakan
media presentasi (seperti MS PowerPoint).
 Setiap kelompok mengumpulkan hasilnya
via e-mail kepada guru dan siswa lain.
 Setiap kelompok menyajikan dan
mendiskusikannya di depan kelas dengan
memanfaatkan pengolah grafik presentasi
(MS Power Point).
Sumber: Hasil Pelatihan ICT-based Lesson Development, Chiang Mai, Thailand, UNESCO,
2006
Contoh diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan TIK termasuk
didalamnya adalah video pembelajaran. Dengan demikian faktor penting yang
membedakan suatu RPP telah mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran atau tidak
dapat dilihta dari aktifitas pembelajaran (khususnya kegiatan inti) dan TIK yang
digunakan dalam kegiatan tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran
modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered active
learning). Apapun teknologinya, ketika pembelarannya aktif dan berpusat pada siswa
maka dapat dikatakan sebagai pembelajaran modern. Pembelajaran modern dan
mengintegrasikan TIK ditujukan untuk menghasilkan generasi abad 21 yang memiliki
literasi media dan teknologi tinggi, kemampuan berpikir kritis, keterampilan
memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi secara efektif dan kemampuan
bekerja secara kolaboratif. Sebagai konsekuensi, peran guru harus berubah. Guru
harus mampu menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah serta teman
belajar, dan dapat memberikan pilihan serta tanggung jawab yang besar kepada
siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Sementara dari sisi siwa, integrasi TIK
7
kedalam pembelajaran harus memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif,
menghasilkan dan berbagi pengetahuan, belajar secara individu maupun kolaboratif
dengan siswa lain. Dengan pembelajaran seperti ini, kita berharap akan menghasilkan
generasi penerus yang memiliki KEMAMPUAN UNTUK (kompeten), dan bukan hanya
sekedar memiliki PENGETAHUAN TENTANG (kurang kompeten) dalam era informasi
dewasa ini.
Daftar Pustaka
Ashburn, Elizabeth A.; (2006), “Attribute of Meaningful Learning Using Technology”,
dalam
Ashburn, Elizabeth A.; Floden, Robert E.; “Meaningful Learning Using Technology”,
Teacher College Press, New York, USA.
Chaeruman, Uwes Anis; (2012), “Modul Integrasi TIK dalam Pembelajaran”, Jakarta,
Pustekkom Kemdikbud.
ETC547, Learning Tehories, tersedia di https://sites.google.com/a/nau.edu/learning -
theories-etc547-spring-2011/theorist/marcy-p-driscoll diunduh tanggal 28 Maret
2018.
Dryden, Gordon; dan Voss, Jeanette; (1999), ”the Learning Revolution: to Change the
Way the World Learn”, the Learning Web, Torrence, USA,
http://www.thelearningweb.net.
Fryer, Wesley A.; (2001), “Strategy for effective Elementary Technology Integration”,
http://www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpointoutline.pdf
NIE, Singapore, “General Typology of Teaching Strategies in Integrated Learning
System”, http://www.microlessons.com.
Norton, Priscilla; dan Spargue, Debra; (2001), “Technology for Teaching”, Allyn and
Bacon, Boston, USA.
Sutherland, Rosmund; Robertson, Susan; John, Peter; (2009), “Improving Classroom
with ICT”, Routledge, New York, USA.
UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2002), “Toward Policies
for Integrating ICTs into Education”, Hig-Level Seminar for DecisionMakers and
Policy-Makers, Moscow.
UNESCO (2002), ”Information and Communication Technologies in Teacher
Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.

Contenu connexe

Tendances

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
IrmadaBoheaIR
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
shananah
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
Key Anech
 

Tendances (20)

Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Lk 2.1 identifikasi masalah muh. tayyib farkani
Lk 2.1 identifikasi masalah muh. tayyib farkaniLk 2.1 identifikasi masalah muh. tayyib farkani
Lk 2.1 identifikasi masalah muh. tayyib farkani
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan...
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
 
Refleksi pembelajaran 2 ppt.pptx
Refleksi pembelajaran 2 ppt.pptxRefleksi pembelajaran 2 ppt.pptx
Refleksi pembelajaran 2 ppt.pptx
 
Memberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilaiMemberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilai
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdfLK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
LK. 1.1 identifikasi masalah mahdiyah al mutiah.pdf
 

Similaire à Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK

Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Fakhri Cool
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Fakhri Cool
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Nur Halimah
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Nur Halimah
 
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
Dancy Jimmy
 
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
Hartoyo Mp
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
IkhsanIAIN
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
IkhsanIAIN
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
slametwdt
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Dedi Yulianto
 

Similaire à Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK (20)

Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
 
artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo
 
Mendorong Penerapan Elearning di Sekolah
Mendorong Penerapan Elearning di SekolahMendorong Penerapan Elearning di Sekolah
Mendorong Penerapan Elearning di Sekolah
 
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKPeningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
 
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
Web 2.0 (penggunaan ipad dalam pendidikan)
 
Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIK
Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIKPembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIK
Pembelajaran Saintifik yang Mengintegrasikan TIK
 
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
 
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -bantenPenerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -banten
 
Pembelajaran saintifik semnas uin pdfver
Pembelajaran saintifik semnas uin pdfverPembelajaran saintifik semnas uin pdfver
Pembelajaran saintifik semnas uin pdfver
 
HMEF5073_v2 curriculum development
HMEF5073_v2 curriculum developmentHMEF5073_v2 curriculum development
HMEF5073_v2 curriculum development
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
 
Manajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdfManajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdf
 

Plus de Uwes Chaeruman

Plus de Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK

  • 1. 1 Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK: Antara Mengajar dengan TIK dan Membelajarkan dengan TIK1 Uwes Anis Chaeruman2 Pendahuluan Mengawali makalah singkat ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk mencermati empat kasus ilustratif pembelajaran di kelas sebagai berikut: 1 Disampaikan dalam Seminar Nasional “Peningkatan Mutu Guru Profesional dan Berkarakter melalui Penerapan Model Pembelajaran Inovatif”, Serang, Banten, 10 April 2018. 2 Kepala Seksi Pendidikan Jarak Jauh, Direktorat Pembelajaran, Kementerian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi. Kasus Ilustratif 1: Tujuan: Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair, padat, dan gas Aktifitas Pembelajaran:  Diluar ruang kelas, siswa dibagi dalam tiga kelompok. Klp 1 berpegangan erat, Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.  Salah seorang siswa diminta menerjang kelompok-kelompok tersebut.  Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yang terjadi.  Setiap kelompok diminta mengambil apa saja yang bisa di bawa dari sekitar luar sekolah.  Kemudian diminta mengklasifikasikan mana yang kategori padat, cair dan gas.  Siswa kembali ke kelas, dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalam dari guru. Kasus Ilustratif 2: Tujuan: Siswa kelas 3 SD, dapat membedakan zat cair,padat,dan gas Aktifitas Pembelajaran:  Diluar ruangkelas,siswa dibagi dalamtiga kelompok.Klp 1 berpegangan erat, Klp 2 cukup merapat, Klp 3 renggang.  Salah seorangsiswa diminta menerjangkelompok-kelompok tersebut.  Semua kelompok, duduk berkumpul dan mendiskusikan apa yangterjadi.  Setiap kelompok diminta mengambil gambar apa saja dengan cara memotret menggunakan kamera handphone.  Gambar hasil pemotretan ditayangkan melalui LCD projector, kemudian siswa secara kelompok mengklasifikasikan kedalamkategori cair,padatdan gas.  dilanjutkan dengan diskusi dan penjelasan mendalamdari guru. Kasus Ilustratif 3: Tujuan: Siswa,dapatmembandingkan teori penciptaan alamsemesta antara yangsatu dengan lainnya. Aktifitas Pembelajaran:  Siswa dibagi dalambeberapa kelompok kecil.  Setiap kelompok diminta untuk membahas salah satu teori dari buku yang telah disediakan.  Setiap kelompok, diminta menyajikan hasil bahasannyasecarakreatif dengan menggunakan slidepresentasi (misal Power Point,MSWord, dll) atau dengan cara lain,misal menggunakan gambar di karton, atau disajikan dalambentuk lagu.  Setiap kelompok mempresentasikan dan dibahas bersama.
  • 2. 2 Berdasarkan empat kasus ilustratif di atas, dalam beberapa kali kesempatan pelatihan/workshop dengan guru, penulis pernah menanyakan kepada seluruh peserta, “Kasus ilistratif mana sajakah dari keempat kasus ilustratif tersebut di atas yang termasuk kedalam kategori pembelajaran modern?” Jawabanya, justeru cukup mencengangkan. Sebagian besar, 80% peserta menyatakan bahwa kasus keempat adalah pembelajaran modern. Sisanya, menyatakan bahwa kasus ilustratif kedua dan ketiga sebagai contoh pembelajaran modern. Tidak ada satupun yang menyatakan bahwa kasus ilustratif pertama adalah pembelajaran modern. Padahal, secara konseptual kasus pertama adalah contoh pembelajaran modern, walaupun hanya menggunakan teknologi sediakala (indigenious technology). Justeru kasus keempat adalah contoh pembelajaran kuno (obsolete teaching) dengan teknologi modern. Kasus ilustratif kedua dan ketiga adalah contoh pembelajaran modern dengan teknologi modern. Bercermin dari hasil survey sederhana terhadap kasus di atas, mencerminkan bahwa persespsi sebagian besar peserta terhadap pembelajaran modern masih keliru. Padahal inti dari pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Apapun teknologinya, pembelajaranya adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Karena pembelajaran adalah perubahan yang relative menetap sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi siswa dengan dunia (Driscoll, 2003). Urgensi Pembelajaran yang Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengapa integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran penting? Dewasa ini, kita hidup dalam era teknologi komunikasi instan (Dryden dan Voss, 1999). Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia hidup di era informasi dewasa ini. Begitu pula halnya dengan kecakapan/kompetensi manusia generasi abad 21. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyatakan bahwa masyarakat abad 21 harus memiliki keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan berpikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi (UNESCO, 2002). Semua itu adalah merupakan karakteristik masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) dalam era global saat ini. Kasus Ilustratif 4: Tujuan: Siswa, dapat membandingkan teori penciptaan alam semesta antara yang satu dengan lainnya. Aktifitas Pembelajaran:  Guru menjelaskan konsep penciptaan alam semesta menurut beberapa pakar.  Penjelasan dilakukan menggunakan sekitar 40 slide presentasi via LCD projector, dilengkapi dengan animasi yang indah, kombinasi teks dan gambar.  Dilanjutkan dengan tanya jawab dan kesimpulan.  Diakhiri dengan memberikan pekerjaan rumah.
  • 3. 3 Membangun generasi abad 21 seperti tersebut di atas melalui pendidikan, tidak cukup hanya dengan menjadikan TIK sebagai mata pelajaran. Tapi, TIK harus diintegrasikan kedalam mata pelajaran. Contoh kasus ilustratif kedua dan ketiga di atas adalah merupakan salah satu contoh pembelajaran yang telah mengintegrasikan TIK. Mari kita refleksikan sejenak beberapa pertanyaan sederhana berikut:  Apakah kita sebagai guru telah mengajar dengan TIK atau memfasilitasi belajar dengan TIK?  Apakah siswa kita telah belajar melalui TIK, belajar dengan TIK, atau masih belajar tentang TIK? Berdasarkan pengalaman penulis, ketika pada tahun 2009, bersama tim World Bank ikut berpartisipasi dalam memonitor pembelajaran di beberapa sekolah bertaraf internasional di beberapa kota besar di Indonesia, guru masih mengajar dengan TIK. Mengapa demikian? Karena proses pembelajaran yang terjadi masih hampir sama dengan contoh kasus ilustratif keempat. Sementara, siswa masih belajar dengan TIK. Karena TIK masih sebagai mata pelajaran, pada saat itu. Penelitian terkini menunjukkan bahwa siswa menunjukkan tingkat keaktifan dan sikap positif terhadap belajar, ketika teknologi dalam hal ini TIK yang sudah menjadi dunia mereka dilibatkan didalamnya. Karenanya, guru harus mampu mengorkestrasi interkasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK sesuai dengan cara mereka (Sutherland, Robertson, & John, 2009). Dengan demikian, untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningful learning) dengan menggunakan TIK, guru harus mampu memahami hal-hal yang memungkinkan pengalaman belajar bermakna dengan menggunakan TIK (Ashburn, 2006). Artinya, dalam era informasi dewasa ini, pembelajaran akan efektif dan menyenangkan apabila:  guru mampu memfasilitasi pembelajaran dengan TIK, bukan mengajar dengan TIK; dan  siswa terlibat dalam pembelajaran aktif dengan melibatkan TIK yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. (Perhatikan kembali contoh kasus kedua dan ketiga di atas). Driscoll, 2006, menyarankan beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran di kelas, yaitu kontekstualitas, keaktifan siswa, sosialitas dan refleksitas. Berikut adalah gambaran hal-hal tersebut dalam kaitanya dengan integrase TIK:  Konteks; artinya keterlibatan TIK hendaknya mengarahkan apa yang dipelajari siswa dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari.  Keaktifan siswa; artinya siswa aktif mengalami peristiwa belajar dengan dana tau melalui TIK itu sendiri;  Sosial; artinya keterlibatan TIK harus dapat menjembatani aktivitas sosial siswa dalam proses pembelajaran di kelas;  Refleksi; artinya keterlibatan TIK dapat memfasilitasi proses refleksi dalam diri siswa baik dari guru ke siswa, siswa ke siswa, atau bahkan dari masyarakat umum ke sisiwa dan guru. Jika demikian, bagaimana seharusnya peran guru? Dalam kaitannya dengan integrasi TIK dalam pembelajaran, menurut hemat penulis, peran guru sedianya harus mampu menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah serta teman belajar, dan dapat memberikan pilihan serta tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan demikian, integrasi TIK kedalam pembelajaran akan memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan, belajar secara individu maupun kolaboratif dengan siswa lain.
  • 4. 4 Jika integrasi TIK dalam pembelajaran tidak memenuhi karakteristik di atas, maka siswa kita hanya akan memiliki “PENGETAHUAN TENTANG”, bukan “KEMAMPUAN UNTUK”. Padahal, masyarakat abad 21 membutuhkan kemampuan untuk sebagai kompetensi utama (core competency), bukan hanya sekedar pengetahuan tentang (surface competency). Jadi, secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:  Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.  Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.  Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.  Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.  Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogisdimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.  Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau casebased learning”.  Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri (Norton, 2001).  High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).  Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000). Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK Dalam pendahuluan, kita telah memperoleh gambaran pembelajaran modern dan pembelajaran modern yang mengintegrasikan TIK. Berikut, penulis akan memberikan contoh lain tentang pembelajaran yang mengintegrasikan TIK Contoh ini pernah dituangkan dalam suatu modul tentang integrasi TIK dalam pembelajaran (Chaeruman, 2012). Mari kita perhatikan contoh perbandingan berikut: Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar: Menulis Hasil Observasi dalam Bentuk Paragraf Diskusi KEGIATAN INTI A KEGIATAN INTI B  Siswa membaca sebuah paragraph  Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang teks tersebut dan menggolongkan kedalam jenis bentuk paragraf deskripsi  Siswa menuliskan karakteristik teks tersebut  Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi  Siswa membaca sebuah paragraph  Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang teks tersebut dan menggolongkan kedalam jenis bentuk paragraf deskripsi  Siswa menuliskan karakteristik teks tersebut
  • 5. 5  Siswa lain menanggapi dan memberikan masukan  Siswa menulis pokok-pokok pengamatan  Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah  Siswa secara perorangan menuliskan paragraf deskripsi dari hasil observasi di kantin  Siswa memasang hasil kerjanya dalam papan pajangan setelah mendapat rekomendasi oleh guru  Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi  Siswa lain menanggapi dan memberikan masukan  Siswa menulis pokok-pokok pengamatan  Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah  Siswa secara perorangan menuliskan paragraf deskripsi dari hasil observasi di kantin dengan menggunakan pengolah kata (MS Word)  Siswa mengirimkan hasil kerjanya ke guru dan teman lainnya melalui mailing list Siswa lain memberikan komentar atau umpan balik terhadap minimal tiga karya siswa lain melalui mailinglist  Setiap siswa secara individu mencetak hasil karyanya dan memajangnya di papan pajangan sekolah. Secara sekilas,jika kita bandingkan kedua kegiatan inti dalam RPP di atas, jelas bahwa dalam kegiatan inti B ada aktifitas belajar yang dilakukan siswa dimana TIK dijadikan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apa sajakah gerangan? Siswa menulis paragraph deskripsi hasil observasi dengan menggunakan salah satu aplikasi TIK yang relevan yaitu menggunakan MS Word. Kemudian, masing-masing siswa mengirim hasil kerjanya melalui e-mail (mailing list) dan antara satu siswa dengan siswa lain saling memberikan masukan melalui media mailing list tersebut. Secara sederhan, dari kegiatan inti B tersebut, dapat kita lihat bahwa sambil belajar Bahasa Indonesia secara tidak langsung melek TIK siswa terlatih. Disamping itu, mereka belajar untuk dapat berkomunikasi secara efektif melalui salah satu fasilitas teknologi informasi yaitu mailing list. Dengan memberikan masukan, kritikan dan argumen terhadap hasil karya teman lainnya, siswa terlatih untuk berpikir kritis dan belajar menerima dan menghargai ide dan kritikan orang lain. Inilah yang kita maksud dengan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK yang sekaligus membangun karakter generasi abad 21. Sebagai gambaran lebih jauh, mari kita perhatikan contoh kegiatan inti lain yang tercermin dalam salah satu RPP yang dibuat oleh salah seorang guru Bahasa Inggris SMAN 1 Jakarta seperti di bawah ini: Agar siswanya mampu menulis monolog “aspect of love” dalam bentuk puisi, ia meminta siswanya secara individu membuka http://iearn.org. Siswa kemudian diminta untuk memilih salah satu proyek membuat puisi terkait dengan “aspek kasih sayang” tersebut dan mengikuti prosedur yang disarankan. Siswa menulis puisi secara kreatif dalam bentuk MS Word atau MS Powerpoint dan kemudian mengirimkan puisinya ke http://iearn.org untuk mendapatkan umpan balik dari siswa lain di seluruh dunia. Hasil kerja, plus umpan balik dari siswa lain di seluruh dunia dijadikan sebagai portfolio siswa tersebut sebagai salah satu baha penilaian oleh guru tersebut.
  • 6. 6 Sumber: Hasil Pelatihan ICT-based Lesson Development, Chiang Mai, Thailand, UNESCO, 2006 Contoh di atas menunjukkan bahwa ada beberapa kurikulum tersembunyi yang ingin dicapai terkait dengan karakter generasi masyarakat abad 21. Diantaranya adalah membangun kreatifitas siswa dalam membuat puisi berbahasa Inggris dengan menggunakan teknologi informasi yaitu MS Word atau MS Power Point. Selain itu, siswa tertantang untuk percaya diri berkomunikasi dengan sesama siswa lain di seluruh dunia. Tentu saja, ada agenda tersembunyi lain yang kita semua dapat mengidentifikasinya lebih jauh. Tapi ingat, bahwa yang dimaksud dengan TIK disini bukan hanya komputer dan internet. Tapi segala jenis media informasi dan komunikasi lain seperti radio, kaset audio, MP3, video (VCD/DVD), dan lain-lain. Berikut adalah contoh kegiatan inti dalam salah satu RPP di bawah ini: Topik Tujuan Integrasi TIK dalam Kegiatan Belajar Penciptaan Alam Semesta Siswa akan mampu: - Menjelaskan teori penciptaan alam semesta - Membandingkan antar teori-teori penciptaan alam semesta  Siswa menonton video pembelajaran tentang penciptaan alam semesta  Disediakan buku tentang penciptaan alam semesta, siswa secara kelompok mengkaji perbedaan antar teori-teori penciptaan alam semesta.  Setiap kelompok menuliskan laporannya dengan menggunakan pengolah kata (misal MS Word) atau menggunakan media presentasi (seperti MS PowerPoint).  Setiap kelompok mengumpulkan hasilnya via e-mail kepada guru dan siswa lain.  Setiap kelompok menyajikan dan mendiskusikannya di depan kelas dengan memanfaatkan pengolah grafik presentasi (MS Power Point). Sumber: Hasil Pelatihan ICT-based Lesson Development, Chiang Mai, Thailand, UNESCO, 2006 Contoh diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan TIK termasuk didalamnya adalah video pembelajaran. Dengan demikian faktor penting yang membedakan suatu RPP telah mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran atau tidak dapat dilihta dari aktifitas pembelajaran (khususnya kegiatan inti) dan TIK yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered active learning). Apapun teknologinya, ketika pembelarannya aktif dan berpusat pada siswa maka dapat dikatakan sebagai pembelajaran modern. Pembelajaran modern dan mengintegrasikan TIK ditujukan untuk menghasilkan generasi abad 21 yang memiliki literasi media dan teknologi tinggi, kemampuan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi secara efektif dan kemampuan bekerja secara kolaboratif. Sebagai konsekuensi, peran guru harus berubah. Guru harus mampu menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah serta teman belajar, dan dapat memberikan pilihan serta tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Sementara dari sisi siwa, integrasi TIK
  • 7. 7 kedalam pembelajaran harus memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi pengetahuan, belajar secara individu maupun kolaboratif dengan siswa lain. Dengan pembelajaran seperti ini, kita berharap akan menghasilkan generasi penerus yang memiliki KEMAMPUAN UNTUK (kompeten), dan bukan hanya sekedar memiliki PENGETAHUAN TENTANG (kurang kompeten) dalam era informasi dewasa ini. Daftar Pustaka Ashburn, Elizabeth A.; (2006), “Attribute of Meaningful Learning Using Technology”, dalam Ashburn, Elizabeth A.; Floden, Robert E.; “Meaningful Learning Using Technology”, Teacher College Press, New York, USA. Chaeruman, Uwes Anis; (2012), “Modul Integrasi TIK dalam Pembelajaran”, Jakarta, Pustekkom Kemdikbud. ETC547, Learning Tehories, tersedia di https://sites.google.com/a/nau.edu/learning - theories-etc547-spring-2011/theorist/marcy-p-driscoll diunduh tanggal 28 Maret 2018. Dryden, Gordon; dan Voss, Jeanette; (1999), ”the Learning Revolution: to Change the Way the World Learn”, the Learning Web, Torrence, USA, http://www.thelearningweb.net. Fryer, Wesley A.; (2001), “Strategy for effective Elementary Technology Integration”, http://www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpointoutline.pdf NIE, Singapore, “General Typology of Teaching Strategies in Integrated Learning System”, http://www.microlessons.com. Norton, Priscilla; dan Spargue, Debra; (2001), “Technology for Teaching”, Allyn and Bacon, Boston, USA. Sutherland, Rosmund; Robertson, Susan; John, Peter; (2009), “Improving Classroom with ICT”, Routledge, New York, USA. UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2002), “Toward Policies for Integrating ICTs into Education”, Hig-Level Seminar for DecisionMakers and Policy-Makers, Moscow. UNESCO (2002), ”Information and Communication Technologies in Teacher Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.