Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, penelusuran, dan analisis variabel dalam penelitian keperawatan. Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang dapat diukur dan diamati serta memiliki variasi. Terdapat tiga jenis variabel yaitu variabel bebas, variabel antara, dan variabel tergantung. Alat ukur variabel harus valid dan reliabel, serta sesuai dengan skala data. Analisis data dilakukan dengan uji statistik se
1. Identifikasi, Penelusuran, dan Analisis Variabel
Semester 03
Kegiatan Belajar II
Metode Riset Keperawatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes.
http://writersforensicsblog.files.wordpress.com/2013/01/blue-research-photo.jpg
2. berasal dari kata variation artinya
bervariasi dan able artinya dapat, dalam
arti sederhana adalah sesuatu yang dapat
diperoleh dengan hasil bervariasi
Variabel
http://gomighty.com/wp-content/themes/gomighty/lib/goal_images/files/words%20%281%29.jpg
3. mempunyai tiga ciri yaitu
Merupakan karakteristik subyek
penelitian, dapat diukur dan
diobservasi, dan ada variasi.
Variabel
http://blogs.honeywellsecurity.com/content/uploads/2013/08/hand_3Fingers.jpg
4. yang berhubungan dengan variabel adalah kegiatan identifikasi. Identifikasi variabel
harus sinkron dengan rumusan masalah penelitian. Setelah melakukan
identifikasi, Anda dapat mengelompokan varibel menjadi variabel bebas, variabel
antara, atau variabel tergantung
Kegiatan awal
http://newsroom.unl.edu/announce/files/file34911.jpg
5. Varibael bebas adalah variabel yang dapat menyebabkan perubahan variabel lain.
Variabel antara adalah variabel yang berada di antara variabel bebas dan tergantung.
Variabel tergantung adalah variabel yang berubah akibat adanya variabel bebas
Variabel
Bebas Antara Tergantung
http://kristiholl.net/writers-blog/wp-content/uploads/2013/08/cycle.png
6. Definisi teoritis adalah definisi
sesuai teori atau ilmu yang
telah dibakukan. Definisi
operasional adalah definisi
yang diberikan oleh peneliti
agar variabel dapat diukur dan
diobservasi
Variabel
Definisi
http://blog.akta.com/wp-content/uploads/2013/01/shutterstock_67156537.jpg
8. Merupakan suatu hal yang harus dipenuhi
karena tanpa alat ukur hasil suatu variabel
tidak dapat diketahui. Syarat alat ukur
variabel antara lain harus Valid (sahih),
Reliabel (ajeg), Spesifitas, dan Sensistifitas
Alat Ukur
http://brooks-range.com/images/P/Dial-Thermometer.jpg
9. Alat ukur yang memenuhi empat syarat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1)
pabrikasi, (2) standar pakar, dan (3)
buatan peneliti
Alat Ukur
http://brooks-range.com/images/P/Dial-Thermometer.jpg
10. Pabrikasi Standar pakar Buatan peneliti
Pengukur tinggi
badan
Penimbang berat
badan
Spigmomanometer
(pegas, air raksa,
digital)
Termometer (digital,
air raksa)
Dsb.
Pengukur intelegensi
(IQ)
Pengukur kecemasan
dengan HARS
Pengukur kemampu-an
akademik (TPA)
Pengukur nyeri visual
(VAS)
Dsb.
o Kuesioner untuk
mengukur pengeta-
huan dan sikap dengan
pertanyaan tertutup /
terbuka
o Lembar observasi
tindakan / kemam-
puan
o Dsb.
Contoh Alat Ukur
11. Syarat alat ukur buatan peneliti harus
dilakukan uji coba sebelum digunakan
dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Uji coba bertujuan untuk menilai
spesifisitas.
Alat Ukur
http://brooks-range.com/images/P/Dial-Thermometer.jpg
12. Uji validitas bertujuan untuk menilai
kesahihan alat ukur. Uji validitas dapat
menggunakan korelasi Pearson dengan
cara mengkorelasikan jawaban setiap item
soal dengan nilai jawaban individu. Uji
relabilitas bertujuan untuk menilai
keajegan dari alat ukur jika digunakan
orang lain
Alat Ukur
http://brooks-range.com/images/P/Dial-Thermometer.jpg
13. Cara mengukur variabel dikelompokan
menjadi dua yaitu cara langsung dan
tidak langsung
Langkah berikut
Mengukur
Variabel Penelitian
http://meetdoctor.com/uploads/article/shutterstock_92835754-1.jpg
14. Pengukuran
Cara langsung Cara tidak langsung
Keuntungan Peneliti mengetahui subyek
penelitian
Peneliti mendapat infor-masi
tambahan yang tidak
terdapat pada alat ukur
Peneliti dapat melakukan
pengawasan pada subyek
penelitian
Subyek penelitian dapat
lebih banyak
Mudah, murah, dan
jangkauan penelitian luas
Pembiayaan perlu mahal
untuk klarifikasi data
Kerugian Subyek penelitian yang
dikumpulkan hanya sesuai
besar sampel
Peneliti tidak mengetahui
subyek penelitian
Informasi yang diperoleh
tidak dapat diklarifikasi dan
kadang tidak sesuai dengan
harapan dan alat ukur
Pemberi informasi dapat
bukan subyek penelitian
Keuntungan dan Kerugian Cara Pengukuran
15. Skala data dalam penelitian dapat disingkat
NOminal, ORdinal, INTerval, dan RAsioNOOR INTRA
?
16. Kemampuan
diskriminasi
Skala data
NOminal ORdinal INTerval RAsio
Sekedar
membedakan
+ + + +
Menentukan
urutan
- + + +
Mengukur
besar beda
- - + +
Mengukur
kelipatan
- - - +
Ukuran
pemusatan
Modus
Modus,
Median
Modus, Median, Jarak,
Rerata, Simpangan baku
Fungsi dan Analisis Berdasar Skala Data
17. Data agar dapat dibaca dan
dipahami dengan mudah oleh
peneliti dan orang lain maka
harus disederhanakan
menggunakan
Metode Analisis
http://truckersgospelmission.org/wp-content/uploads/2014/02/BibleReading.jpg
18. Data hasil penelitian kuantitatif dapat
dianalisis dengan uji statistika, sedangkan
data yang diuji disebut statistik. artinya
data yang diperoleh dari sampel (bagian
populasi), sedangkan data yang diperoleh
dari populasi disebut parameter. Sehingga
data yang berasal dari populasi tidak perlu
uji statistika
Statistik
http://itpiraten.se/wp-content/uploads/2011/09/statistik2.jpg
19. Hasil pengukuran statistik disimbolkan
dengan huruf kecil dan parameter
disimbolkan dengan huruf Yunani. Syarat
uji statistika harus mempunyai (1) hipotesis
statistik atau hipotesis yang dirumuskan
setelah data dikumpulkan dan (2) alpha
atau tingkat kemaknaan
http://itpiraten.se/wp-content/uploads/2011/09/statistik2.jpg
Statistik
20. Uji statistika yang digunakan harus
disesuaikan dengan skala data yang
dimiliki oleh variabel. Penelitian kuantitatif
sebelum dilakukan uji statistika perlu
dilakukan analisis deskriptif khususnya
ukuran pemusatan
http://itpiraten.se/wp-content/uploads/2011/09/statistik2.jpg
Statistik
21. Tujuan Uji
Jumlah
Sampel /
Pasangan
Sampel
bebas /
berpasangan
Jenis Variabel
Kuantitatif
populasi
berdistribusi
normal
Semi kuantitatif /
kuantitatif
distribusi populasi
tak normal
Kualitatif /
kategorik
Komparasi /
Pengaruh
2
Bebas
Uji t sampel
bebas
Uji Mann-
Whitney
Uji jumlah
peringkat dari
Wilcoxon
Uji Khi-
kuadrat
Uji eksak
dari Fisher
Berpasangan
Uji t sampel
berpasangan
Uji peringkat
bertanda dari
Wilcoxon
Uji Mc.
Nemar
(untuk
kategori
dikotomik)
> 2
Bebas Anova 1 arah
Uji Kruskall
Wallis
Uji Khi-
kuadrat
Berpasangan
Anova untuk
subyek yang
sama
Uji Friedman
Uji Cochran
Q (untuk
kategori
dikotomik)
Korelasi
Korelasi dari
Pearson
Regresi Linier
Korelasi dari
Spearman
Korelasi
Kendall Tau
Regresi
Ordinal
Koefisien
Kontingens
i
Koefisien
Phi
Koefisien
Kappa
Uji statistika berdasarkan skala data
22. membandingkan hasil analisis dengan hasil
penelitian orang lain atau penelitian
sebelumnya,
penelitian kuantitatif
Tujuan
Analisis Statistik Deskriptif
membandingkan hasil analisis dengan
target,
1
2
http://albalum.files.wordpress.com/2013/01/direction-wallpaper-141.jpg
23. membandingkan hasil analisis dengan
ukuran-ukuran lain yang memiliki skala
yang lebih luas,
penelitian kuantitatif
Tujuan
Analisis Statistik Deskriptif
3
4
http://albalum.files.wordpress.com/2013/01/direction-wallpaper-141.jpg
membandingkan dengan indikator yang
ada, dan melihat trend (kecenderungan)
dari waktu ke waktu
24. Penetapan hipotesis statistik (H0 dan H1).
Penentuan tingkat kemaknaan paling sering 0,05.
Pemilihan uji statistic
Penghitungan / uji statistik.
Keputusan uji dan penarikan kesimpulan
didasarkan pada penerimaan dan penolakan
hipotesis nol (H0)
http://writersforensicsblog.files.wordpress.com/2013/01/blue-research-photo.jpg
Metode dan
Interpretasi Uji Statistika
1
2
3
4
5