2. Amphibia umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup
di dua alam yakni di air dan di daratan. Amphibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di
tempat yang lembap dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu
kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup
di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Ciri-ciri Amphibia
1. Umumnya hidup di dua alam yaitu didarat dan di air.
2. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
3. Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
4. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
5. Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat
di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
6. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam.
7. Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar
tubuh induknya (pembuahan eksternal).
3. Membrana Niktitans terletak di bagian
mata agar selalu lembab ketika didarat.
Indera penglihatan yang baik membantu
untuk mencari dan menangkap makanan.
4. Kelas Amphibi terdiri atas 3 ordo :
1. Ordo Apoda
2. Ordo Urodela
3. Ordo Anura
Ordo Apoda/ Caecilia (amphibia tidak berkaki tetapi
memiliki ekor)
Ciri umum ordo Apoda:
1. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai dan ekor mereduksi
2. Terdapat tentakel pada bagian anterior
3. mata mereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang
4. Fertilisasi internal
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu :
1.Rhinatrematidae
2.Ichtyopiidae
3.Uraeotyphilidae
4.Scolecomorphiidae
5.Caecilidae.
5. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu : Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae.
Contoh Ordo Apoda ialah Ichthyophis glutinosus (salamander cacing) yang hidup di Asia.
Salamander cacing hidup di dalam lubang atau tempat gelap yang basah.
Contoh Ordo Apoda
( Gymnophiona)
6. Ordo Urodela (Caudata)
Ciri umum Ordo Urodela :
1. Bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki
tympanum.
2. Tubuh dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan.
3. Pada bagian kepala terdapat mata kecil, dan pada beberapa spesies matanya mengalami
reduksi.
4. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernapas dengan paru-paru.
5. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
6. Mempunyai ekor pada saat larva, muda, dan dewasa.
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu :
1.Sirenidea
2.Cryptobranchoidea
3.Salamandroidea.
Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo
Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo
Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade,
Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae.
Contoh Ordo Urodela ialah Axolotl (Ambystoma Mexicanum)
8. Ordo Anura
Ciri umum Ordo Anura :
1. Tidak mempunyai ekor
2. Kepala bersatu dengan badan
3. Tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik.
4. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan
Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
1. Ascaphidae 11. Bufonidae 21. Arthroleptidae
2. Leiopelmatidae 12. Branchycephalidae 22. Dendrobatidae
3. Bombinatoridae 13. Centrolenidae 23. Hemisotidae
4. Discoglossidae 14. Heleophrynidae 24. Hyperoliidae
5. Pipidae 15. Hylidae 25. Microhylidae
6. Rhinophrynidae 16. Leptodactylidae 26. Ranidae
7. Megophryidae 17. Myobatrachidae 27. Rachoporidae
8. Pelodytidae 18. Pseudidae
9. Pelobatidae 19. Rhinodermatidae
10.Allophrynidae 20. Sooglossidae
Contoh Ordo Anura ialah kodok.
10. • Dimanfaatkan dalam bidang kedokteran untuk diambil racunnya sebagai “penguat denyut
jantung”, seperti racun Bufotalin (C119H117O25) dan racun Bufotenin (C6H9NO) dari katak
Bufo marinus.
• Untuk tes kehamilan, contoh: Bufo melanostiscus
• Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa.
• Katak membantu membinasakan nyamuk.
• Digunkan sebagai bahan makanan di Jepang dan Cina, contoh : Megalobatrachus maximus
dan Rana sp.
• Di bidang peternakan dan pertanian, Amphibia berperan sebagai pengendali hayati ilmiah
terutama terhadap populasi serangga di alam yang memungkinkan „meledak‟ sebagai hama.