SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
R I N G K A S A N B A B 4 B U K U P E N G A N T A R
M A K R O E K O N O M I O L E H S A D O N O S U K I R N O
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
V A D H A L N A Z U L K A R N A E N .
( 1 3 . 1 0 . 0 . 0 0 8 )
F A K U L T A S E K O N O M I
J U R U S A N : A K U N T A N S I
U N I V E R S I T A S R I A U K E P U L A U A N
1
PENGERTIAN EKONOMI DUA SEKTOR
Dalam kegiatan ekonomi dua sektor adalah analisis
keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan
kegiatan ekonomi hanya dilakukan oleh perusahaan dan
rumah tangga. Ruang lingkup ekonomi dua sektor yakni:
Dua sektor tersebut merupakan Indikasi mikronya yang
beroperasi menjalankan usaha maupun pekerjaan untuk
mendapatkan pendapatan, untuk makroekonomi ialah
Analisis dari seluruh dua sektor/pelaku ekonomi tersebut :
keseluruhan Perusahaan dan Rumah Tangga, ciri – ciri
aliran pendapatan dua sektor secara kompleks sehingga
saya katakan ini adalah kesimpulan dari sirkulasi
pendapatan dan pengeluaran ekonomi dua sektor itu
sendiri, yakni:
2
BENTUK RUTINITAS CIRCLES EKONOMI 2
SEKTOR OLEH PERUSAHAAN & RUMAH
TANGGA
Pengusaha yang ingin
melakukan investasi
akan meminjam
tabungan rumah
tangga yang
dikumpulkan oleh
institusi – institusi
keuangan.
Sisa pendapatan
rumah tangga yang
tidak digunakan untuk
konsumsi akan
ditabung dalam
institusi – isntitusi
keuangan
Sebagian besar
pendapatan yang
diterima rumah tangga
akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu
membeli barang –
barang dan jasa- jasa
yang dihasilkan oleh
sektor perusahaan
Sektor perusahaan
menggunakan faktor –
faktor produksi yang
dimiliki rumah tangga.
Faktor faktor tersebut
memperoleh
pendapatan berupa
gaji dan upah, sewa,
bunga dan untung.
3
I . DALAM SEKTOR RUMAH TANGGA
PENGARUHNYA IALAH PENDAPATAN
DISPOSEBEL DENGAN PENGELUARAN
KONSUMSI SERTA TABUNGAN
• PENDAPATAN
RUMAH
TANGGA
Y
• KONSUMSI
RUMAH
TANGGA
C
• TABUNGAN
S
4
PENDAPATAN, KONSUMSI, TABUNGAN
Y
• Rumah tangga menghasilkan pendapatan disposebel yaitu pendapatan yang
sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk konsumsi atau
selebihnya ditabung, pengecualian pendapatan ini ialah pendapatan yang tidak
diperoleh rumah tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi dana pensiun.
C
• konsumsi rumah tangga yang terdiri dari nilai perbelanjaan yang dilakukan rumah
tangga untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun tertentu, tidak termasuk
untuk Potongan Pajak dan Retribusi
S
• Tabungan yaitu:
• suatu keadaan dimana rumah tangga berbelanja menyisakan
sejumlah pendapatan yang diterimanya, bila ia mendapatkan
pendapatannya tersisa setelah konsumsinya tersebut dapat
menyimpan uang untuk keperluan mendadak,
• sebaliknya bila ia kekurangan uang untuk pengeluaran konsumsi
tersebut ia harus membiayai dengan uang tabungan yang ia
simpan bila tidak mempunyai tabungan dia bisa meminjam atau
menjual hartanya dengan keadaan ini nilai tabungan akan
terkuras
5
PENDEKATAN UNTUK HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENABUNG DAN
MENGKONSUMSI BISA DI LAKUKAN DENGAN PEMBUKTIAN RUMUS :
MENGHITUNG RASIO SECARA MARJIN.
Secara marjin keseluruhan agregat rata – rata adalah : 1 = MPC + MPS
Keterangan : 1 = nilai Y dari pendapatan disposebel
MPC = marjin nilai konsumsi
MPS = marjin nilasi tabungan
Maka, bila mana rumah tangga memperoleh pendapatan Y = 1, maka
marjin konsumsinya MPC=0.75 sisanya MPS = 0.25 disisihkan untuk
menabung. Secara teoris 100 persen dari pendapatan akan
disalurkan untuk konsumsi rumah tangga sebanyak 75 persen dan
25 persen untuk tabungan.
SECARA PEMBUKTIAN RUMUS DIPEROLEH BAHWA:
Y = C + S MAUPUN 1=MPC + MPS
IALAH SAMA
SEBAGAIMAN RUMAH TANGGA MENDISTRIBUSIKAN
PENDAPATAN YANG DIPEROLEHNYA UNTUK KONSUMSI ATAU
TABUNGAN.
6
KESIMPULAN :
KECONDONGAN MENABUNG VS KONSUMTIF
Kecondongan menabung ialah
suatu gambaran mengenai sikap
konsumen, yang menunjukkan
sejauh mana rumah tangga akan
menabung apabila memperoleh
pendapatan.
(GAYA HIDUP MENABUNG)
Kecondongan mengkonsumsi
ialah suatu gambaran mengenai
sikap konsumen sejauh mana
rumah tangga akan berbelanja
apabila memperoleh pendapatan.
(GAYA HIDUP KONSUMTIF)
7
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KONSUMSI DAN TABUNGAN RUMAH TANGGA
DISTRIBUSI PENDAPATAN
dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak
merata lebih banyak tabungan yang akan diperoleh
dan sebaliknya masyarakat yang distribusi pendapatannya
seimbang tingkat tabungannya lebih sedikit dan lebih
konsumtif
SUKU BUNGA
pada suku bunga yang rendah rumah tangga tidak suka
membuat tabungan dan mempertimbangkan untuk
konsumsi
lain halnya pada saat suku bunga tinggi rumah tangga
akan membuat lebih banyak tabungan.
KEADAAN PEREKONOMIAN
Pada perekonomian yang tumbuh dengan teguh,
penggunaan tenaga kerja penuh berpenghasilan,rumah
tanggapun cenderung untuk konsumtif
Perekonomian sedang lamban tingkat pengangguran
menunjukan angka besar meningkat, pendapatan rumah
tanggapun rendah maka rumah tangga berhemat
8
II. DALAM SEKTOR PERUSAHAAN
MEMANFAATKAN INVESTASI
(PENANAMAN MODAL)
Investasi adalah pengeluaran oleh penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Yang Membedakan penggunaan pendapatan Rumah Tangga
dengan Perusahaan ialah INVESTASI.
Disini Investasi sama nilainya dengan Kuantitas Saving (Tabungan
pada Rumah tangga), yang membedakan ialah Kegiatan
Investasi untuk membantu produksi/ operasional perusahaan.
9
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
INVESTASI OLEH PERUSAHAAN
SUKU BUNGA
Apabila tingkat pengembalian modal lebih kecil dari suku
bunga, investor akan memilih untuk meminjamkan atau
membungakan uang tersebut.
Apabila tingkat pengembalian modal lebih besar dari suku
bunga, investor akan menanamkan untuk investasi.
KEMAJUAN TEKNOLOGI Pada umumnya makin banyak
perkembangan teknologi dibuat, makin banyak pula kegiatan
pembaruan yang akan dilakukan. Pembaruan tersebut
membutuhkan barang modal yang baru dan adakalanya
mendirikan gedung baru,
makin banyak pembaruan dilakukan maka makin tinggi tingkat
investasi yang akan tercapai
PERTUMBUHAN EKONOMI, semakin besar dan stabil tingkat
pendapatan nasional karena indikasi tingginya tingkat
pendapatan masyarakat cenderung konsumtif. Perusahaan
harus meningkatkan penawaran atas barang dan
jasanya.menciptakan kuota tersebut mendorong investor untuk
melakukan banyak investasi lagi dalam menggunakan tenaga
kerja penuh
10
Y=C+I
I=S
Dalam
perekonomian dua
sektor
keseimbangan
perekonomian
negara tercapaI
apabila
1) Y=C+I ,
Pendapatan nasional sama dengan konsumsi tambah
investasi,
Pengeluaran agregat (C+I) sama dengan penawaran
agregat (Y)
2) I = S , yaitu Investasi sama dengan tabungan
11
KESIMPULAN :
Dalam ekonomi 2 sektor, perubahan keseimbangan
pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan karna
proses MULTIPLIER Investasi.
Dimana Investasi tersebut menghasilkan berkali lipat lagi
(multiply)pendapatan nasional,
Fungsi investasi di belikan barang modal untuk operasi
perusahaan mencapai lagi angka produksi yang besar dgn
menggunakan tenaga kerja penuh, dan di distribusikan/dijual
produk ke Rumah tangga, dimana rumah tangga bekerja penuh
menghasilkan pendapatan nasional yg meningkat dibelanjakan
untuk jasa/barang yang diproduksi perusahaan sisa
pengeluaran agregat RT nya di tabung di Bank dan bisa
digunakan modal pinjaman u/ berinvestasi oleh investor,
perusahaan yang untung lebih besar dan tenaga kerja penuh
berpendapatan seimbang, makan menambah nilai pendapatan
nasional oleh ke-dua sektor ini, karena sifat konsumtif tersebut
maka permintaan akan barang/jasa berlipat/multiply menggoda
investor untuk membelanjakan investasinya agar mencapai
produksi dengan penawaran barang lebih besar lagi secara
terus menerus
12
HUBUNGAN PERUBAHAN KESEIMBANGAN
& MULTIPLIER
13
Investa
si
Membeli barang
modal,
mencapai
produksi besar
mencapai target
penawaran prod.
atas permintaan
akan barang
/jasa
Sisa pendapatan
nasional di
tabung, dan
digunakan
perusahaan
berinvestasi lagi
Barang Produksi
terjual, sifat
konsumtif
membuat
permintaan akan
barang melipat
ganda (multiply)
Pendapatan
nasional
bertambah,
rumah tangga
konsumtif
Penggunaan
tenaga kerja
penuh
F O R A N O T H E R P R E S E N T AT I O N
K H A Z A N A H :
V I S I T M Y S L I D E S H A R E D O C
: VA D H A L N A Z U L K A R N A E N
14

Contenu connexe

Tendances

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiAry Efendi
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalSonya Santoso
 

Tendances (20)

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
Fungsi konsumsi
Fungsi konsumsiFungsi konsumsi
Fungsi konsumsi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 

Similaire à Makroekonomi 2 Sektor

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islamade orreo
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxTangkasBudi
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasiAlan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasiFachran Arifin
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorAmalia Damayanti
 
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptkeseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptJullietSa
 
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroTabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroEfraim Perjuangan
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternakOperator Warnet Vast Raha
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamPendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamAsikin Aja
 
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektorYandri R
 

Similaire à Makroekonomi 2 Sektor (20)

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Makro dasar
Makro dasarMakro dasar
Makro dasar
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptx
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
 
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasiAlan Arifin Modul 3   Konsumsi, tabungan, dan investasi
Alan Arifin Modul 3 Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptkeseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
 
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroTabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
 
Makalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makroMakalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makro
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamPendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
 
Ekonomi bab 19
Ekonomi bab 19Ekonomi bab 19
Ekonomi bab 19
 
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
4 analisis pendapatan_nasional_2_sektor
 

Plus de Vadhalna Zulkarnaen

Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiVadhalna Zulkarnaen
 
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi Vadhalna Zulkarnaen
 
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannya
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannyaPersamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannya
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannyaVadhalna Zulkarnaen
 
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang sak
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang   sakKasus siklus akuntansi perusahaan dagang   sak
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang sakVadhalna Zulkarnaen
 

Plus de Vadhalna Zulkarnaen (9)

KASUS PPH 21
KASUS PPH 21 KASUS PPH 21
KASUS PPH 21
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
Penelitian Sembako 2013 Terhadap Inflasi Pengantar Kuliah Makro Ekonomi
 
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannya
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannyaPersamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannya
Persamaan dasar akuntansi (pda) teori kasus dan penyelesaiannya
 
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang sak
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang   sakKasus siklus akuntansi perusahaan dagang   sak
Kasus siklus akuntansi perusahaan dagang sak
 
Paper akuntansi hutang
Paper   akuntansi hutangPaper   akuntansi hutang
Paper akuntansi hutang
 
Purchasing procedur flowchart
Purchasing procedur flowchartPurchasing procedur flowchart
Purchasing procedur flowchart
 

Dernier

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Dernier (19)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Makroekonomi 2 Sektor

  • 1. R I N G K A S A N B A B 4 B U K U P E N G A N T A R M A K R O E K O N O M I O L E H S A D O N O S U K I R N O _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ V A D H A L N A Z U L K A R N A E N . ( 1 3 . 1 0 . 0 . 0 0 8 ) F A K U L T A S E K O N O M I J U R U S A N : A K U N T A N S I U N I V E R S I T A S R I A U K E P U L A U A N 1
  • 2. PENGERTIAN EKONOMI DUA SEKTOR Dalam kegiatan ekonomi dua sektor adalah analisis keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan kegiatan ekonomi hanya dilakukan oleh perusahaan dan rumah tangga. Ruang lingkup ekonomi dua sektor yakni: Dua sektor tersebut merupakan Indikasi mikronya yang beroperasi menjalankan usaha maupun pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan, untuk makroekonomi ialah Analisis dari seluruh dua sektor/pelaku ekonomi tersebut : keseluruhan Perusahaan dan Rumah Tangga, ciri – ciri aliran pendapatan dua sektor secara kompleks sehingga saya katakan ini adalah kesimpulan dari sirkulasi pendapatan dan pengeluaran ekonomi dua sektor itu sendiri, yakni: 2
  • 3. BENTUK RUTINITAS CIRCLES EKONOMI 2 SEKTOR OLEH PERUSAHAAN & RUMAH TANGGA Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi – institusi keuangan. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi – isntitusi keuangan Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang – barang dan jasa- jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan Sektor perusahaan menggunakan faktor – faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor faktor tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung. 3
  • 4. I . DALAM SEKTOR RUMAH TANGGA PENGARUHNYA IALAH PENDAPATAN DISPOSEBEL DENGAN PENGELUARAN KONSUMSI SERTA TABUNGAN • PENDAPATAN RUMAH TANGGA Y • KONSUMSI RUMAH TANGGA C • TABUNGAN S 4
  • 5. PENDAPATAN, KONSUMSI, TABUNGAN Y • Rumah tangga menghasilkan pendapatan disposebel yaitu pendapatan yang sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk konsumsi atau selebihnya ditabung, pengecualian pendapatan ini ialah pendapatan yang tidak diperoleh rumah tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi dana pensiun. C • konsumsi rumah tangga yang terdiri dari nilai perbelanjaan yang dilakukan rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun tertentu, tidak termasuk untuk Potongan Pajak dan Retribusi S • Tabungan yaitu: • suatu keadaan dimana rumah tangga berbelanja menyisakan sejumlah pendapatan yang diterimanya, bila ia mendapatkan pendapatannya tersisa setelah konsumsinya tersebut dapat menyimpan uang untuk keperluan mendadak, • sebaliknya bila ia kekurangan uang untuk pengeluaran konsumsi tersebut ia harus membiayai dengan uang tabungan yang ia simpan bila tidak mempunyai tabungan dia bisa meminjam atau menjual hartanya dengan keadaan ini nilai tabungan akan terkuras 5
  • 6. PENDEKATAN UNTUK HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENABUNG DAN MENGKONSUMSI BISA DI LAKUKAN DENGAN PEMBUKTIAN RUMUS : MENGHITUNG RASIO SECARA MARJIN. Secara marjin keseluruhan agregat rata – rata adalah : 1 = MPC + MPS Keterangan : 1 = nilai Y dari pendapatan disposebel MPC = marjin nilai konsumsi MPS = marjin nilasi tabungan Maka, bila mana rumah tangga memperoleh pendapatan Y = 1, maka marjin konsumsinya MPC=0.75 sisanya MPS = 0.25 disisihkan untuk menabung. Secara teoris 100 persen dari pendapatan akan disalurkan untuk konsumsi rumah tangga sebanyak 75 persen dan 25 persen untuk tabungan. SECARA PEMBUKTIAN RUMUS DIPEROLEH BAHWA: Y = C + S MAUPUN 1=MPC + MPS IALAH SAMA SEBAGAIMAN RUMAH TANGGA MENDISTRIBUSIKAN PENDAPATAN YANG DIPEROLEHNYA UNTUK KONSUMSI ATAU TABUNGAN. 6
  • 7. KESIMPULAN : KECONDONGAN MENABUNG VS KONSUMTIF Kecondongan menabung ialah suatu gambaran mengenai sikap konsumen, yang menunjukkan sejauh mana rumah tangga akan menabung apabila memperoleh pendapatan. (GAYA HIDUP MENABUNG) Kecondongan mengkonsumsi ialah suatu gambaran mengenai sikap konsumen sejauh mana rumah tangga akan berbelanja apabila memperoleh pendapatan. (GAYA HIDUP KONSUMTIF) 7
  • 8. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI DAN TABUNGAN RUMAH TANGGA DISTRIBUSI PENDAPATAN dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata lebih banyak tabungan yang akan diperoleh dan sebaliknya masyarakat yang distribusi pendapatannya seimbang tingkat tabungannya lebih sedikit dan lebih konsumtif SUKU BUNGA pada suku bunga yang rendah rumah tangga tidak suka membuat tabungan dan mempertimbangkan untuk konsumsi lain halnya pada saat suku bunga tinggi rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan. KEADAAN PEREKONOMIAN Pada perekonomian yang tumbuh dengan teguh, penggunaan tenaga kerja penuh berpenghasilan,rumah tanggapun cenderung untuk konsumtif Perekonomian sedang lamban tingkat pengangguran menunjukan angka besar meningkat, pendapatan rumah tanggapun rendah maka rumah tangga berhemat 8
  • 9. II. DALAM SEKTOR PERUSAHAAN MEMANFAATKAN INVESTASI (PENANAMAN MODAL) Investasi adalah pengeluaran oleh penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Yang Membedakan penggunaan pendapatan Rumah Tangga dengan Perusahaan ialah INVESTASI. Disini Investasi sama nilainya dengan Kuantitas Saving (Tabungan pada Rumah tangga), yang membedakan ialah Kegiatan Investasi untuk membantu produksi/ operasional perusahaan. 9
  • 10. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INVESTASI OLEH PERUSAHAAN SUKU BUNGA Apabila tingkat pengembalian modal lebih kecil dari suku bunga, investor akan memilih untuk meminjamkan atau membungakan uang tersebut. Apabila tingkat pengembalian modal lebih besar dari suku bunga, investor akan menanamkan untuk investasi. KEMAJUAN TEKNOLOGI Pada umumnya makin banyak perkembangan teknologi dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan. Pembaruan tersebut membutuhkan barang modal yang baru dan adakalanya mendirikan gedung baru, makin banyak pembaruan dilakukan maka makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai PERTUMBUHAN EKONOMI, semakin besar dan stabil tingkat pendapatan nasional karena indikasi tingginya tingkat pendapatan masyarakat cenderung konsumtif. Perusahaan harus meningkatkan penawaran atas barang dan jasanya.menciptakan kuota tersebut mendorong investor untuk melakukan banyak investasi lagi dalam menggunakan tenaga kerja penuh 10
  • 11. Y=C+I I=S Dalam perekonomian dua sektor keseimbangan perekonomian negara tercapaI apabila 1) Y=C+I , Pendapatan nasional sama dengan konsumsi tambah investasi, Pengeluaran agregat (C+I) sama dengan penawaran agregat (Y) 2) I = S , yaitu Investasi sama dengan tabungan 11 KESIMPULAN :
  • 12. Dalam ekonomi 2 sektor, perubahan keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan karna proses MULTIPLIER Investasi. Dimana Investasi tersebut menghasilkan berkali lipat lagi (multiply)pendapatan nasional, Fungsi investasi di belikan barang modal untuk operasi perusahaan mencapai lagi angka produksi yang besar dgn menggunakan tenaga kerja penuh, dan di distribusikan/dijual produk ke Rumah tangga, dimana rumah tangga bekerja penuh menghasilkan pendapatan nasional yg meningkat dibelanjakan untuk jasa/barang yang diproduksi perusahaan sisa pengeluaran agregat RT nya di tabung di Bank dan bisa digunakan modal pinjaman u/ berinvestasi oleh investor, perusahaan yang untung lebih besar dan tenaga kerja penuh berpendapatan seimbang, makan menambah nilai pendapatan nasional oleh ke-dua sektor ini, karena sifat konsumtif tersebut maka permintaan akan barang/jasa berlipat/multiply menggoda investor untuk membelanjakan investasinya agar mencapai produksi dengan penawaran barang lebih besar lagi secara terus menerus 12 HUBUNGAN PERUBAHAN KESEIMBANGAN & MULTIPLIER
  • 13. 13 Investa si Membeli barang modal, mencapai produksi besar mencapai target penawaran prod. atas permintaan akan barang /jasa Sisa pendapatan nasional di tabung, dan digunakan perusahaan berinvestasi lagi Barang Produksi terjual, sifat konsumtif membuat permintaan akan barang melipat ganda (multiply) Pendapatan nasional bertambah, rumah tangga konsumtif Penggunaan tenaga kerja penuh
  • 14. F O R A N O T H E R P R E S E N T AT I O N K H A Z A N A H : V I S I T M Y S L I D E S H A R E D O C : VA D H A L N A Z U L K A R N A E N 14