1. R I N G K A S A N B A B 4 B U K U P E N G A N T A R
M A K R O E K O N O M I O L E H S A D O N O S U K I R N O
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
V A D H A L N A Z U L K A R N A E N .
( 1 3 . 1 0 . 0 . 0 0 8 )
F A K U L T A S E K O N O M I
J U R U S A N : A K U N T A N S I
U N I V E R S I T A S R I A U K E P U L A U A N
1
2. PENGERTIAN EKONOMI DUA SEKTOR
Dalam kegiatan ekonomi dua sektor adalah analisis
keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan
kegiatan ekonomi hanya dilakukan oleh perusahaan dan
rumah tangga. Ruang lingkup ekonomi dua sektor yakni:
Dua sektor tersebut merupakan Indikasi mikronya yang
beroperasi menjalankan usaha maupun pekerjaan untuk
mendapatkan pendapatan, untuk makroekonomi ialah
Analisis dari seluruh dua sektor/pelaku ekonomi tersebut :
keseluruhan Perusahaan dan Rumah Tangga, ciri – ciri
aliran pendapatan dua sektor secara kompleks sehingga
saya katakan ini adalah kesimpulan dari sirkulasi
pendapatan dan pengeluaran ekonomi dua sektor itu
sendiri, yakni:
2
3. BENTUK RUTINITAS CIRCLES EKONOMI 2
SEKTOR OLEH PERUSAHAAN & RUMAH
TANGGA
Pengusaha yang ingin
melakukan investasi
akan meminjam
tabungan rumah
tangga yang
dikumpulkan oleh
institusi – institusi
keuangan.
Sisa pendapatan
rumah tangga yang
tidak digunakan untuk
konsumsi akan
ditabung dalam
institusi – isntitusi
keuangan
Sebagian besar
pendapatan yang
diterima rumah tangga
akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu
membeli barang –
barang dan jasa- jasa
yang dihasilkan oleh
sektor perusahaan
Sektor perusahaan
menggunakan faktor –
faktor produksi yang
dimiliki rumah tangga.
Faktor faktor tersebut
memperoleh
pendapatan berupa
gaji dan upah, sewa,
bunga dan untung.
3
4. I . DALAM SEKTOR RUMAH TANGGA
PENGARUHNYA IALAH PENDAPATAN
DISPOSEBEL DENGAN PENGELUARAN
KONSUMSI SERTA TABUNGAN
• PENDAPATAN
RUMAH
TANGGA
Y
• KONSUMSI
RUMAH
TANGGA
C
• TABUNGAN
S
4
5. PENDAPATAN, KONSUMSI, TABUNGAN
Y
• Rumah tangga menghasilkan pendapatan disposebel yaitu pendapatan yang
sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk konsumsi atau
selebihnya ditabung, pengecualian pendapatan ini ialah pendapatan yang tidak
diperoleh rumah tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi dana pensiun.
C
• konsumsi rumah tangga yang terdiri dari nilai perbelanjaan yang dilakukan rumah
tangga untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun tertentu, tidak termasuk
untuk Potongan Pajak dan Retribusi
S
• Tabungan yaitu:
• suatu keadaan dimana rumah tangga berbelanja menyisakan
sejumlah pendapatan yang diterimanya, bila ia mendapatkan
pendapatannya tersisa setelah konsumsinya tersebut dapat
menyimpan uang untuk keperluan mendadak,
• sebaliknya bila ia kekurangan uang untuk pengeluaran konsumsi
tersebut ia harus membiayai dengan uang tabungan yang ia
simpan bila tidak mempunyai tabungan dia bisa meminjam atau
menjual hartanya dengan keadaan ini nilai tabungan akan
terkuras
5
6. PENDEKATAN UNTUK HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN MENABUNG DAN
MENGKONSUMSI BISA DI LAKUKAN DENGAN PEMBUKTIAN RUMUS :
MENGHITUNG RASIO SECARA MARJIN.
Secara marjin keseluruhan agregat rata – rata adalah : 1 = MPC + MPS
Keterangan : 1 = nilai Y dari pendapatan disposebel
MPC = marjin nilai konsumsi
MPS = marjin nilasi tabungan
Maka, bila mana rumah tangga memperoleh pendapatan Y = 1, maka
marjin konsumsinya MPC=0.75 sisanya MPS = 0.25 disisihkan untuk
menabung. Secara teoris 100 persen dari pendapatan akan
disalurkan untuk konsumsi rumah tangga sebanyak 75 persen dan
25 persen untuk tabungan.
SECARA PEMBUKTIAN RUMUS DIPEROLEH BAHWA:
Y = C + S MAUPUN 1=MPC + MPS
IALAH SAMA
SEBAGAIMAN RUMAH TANGGA MENDISTRIBUSIKAN
PENDAPATAN YANG DIPEROLEHNYA UNTUK KONSUMSI ATAU
TABUNGAN.
6
7. KESIMPULAN :
KECONDONGAN MENABUNG VS KONSUMTIF
Kecondongan menabung ialah
suatu gambaran mengenai sikap
konsumen, yang menunjukkan
sejauh mana rumah tangga akan
menabung apabila memperoleh
pendapatan.
(GAYA HIDUP MENABUNG)
Kecondongan mengkonsumsi
ialah suatu gambaran mengenai
sikap konsumen sejauh mana
rumah tangga akan berbelanja
apabila memperoleh pendapatan.
(GAYA HIDUP KONSUMTIF)
7
8. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KONSUMSI DAN TABUNGAN RUMAH TANGGA
DISTRIBUSI PENDAPATAN
dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak
merata lebih banyak tabungan yang akan diperoleh
dan sebaliknya masyarakat yang distribusi pendapatannya
seimbang tingkat tabungannya lebih sedikit dan lebih
konsumtif
SUKU BUNGA
pada suku bunga yang rendah rumah tangga tidak suka
membuat tabungan dan mempertimbangkan untuk
konsumsi
lain halnya pada saat suku bunga tinggi rumah tangga
akan membuat lebih banyak tabungan.
KEADAAN PEREKONOMIAN
Pada perekonomian yang tumbuh dengan teguh,
penggunaan tenaga kerja penuh berpenghasilan,rumah
tanggapun cenderung untuk konsumtif
Perekonomian sedang lamban tingkat pengangguran
menunjukan angka besar meningkat, pendapatan rumah
tanggapun rendah maka rumah tangga berhemat
8
9. II. DALAM SEKTOR PERUSAHAAN
MEMANFAATKAN INVESTASI
(PENANAMAN MODAL)
Investasi adalah pengeluaran oleh penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Yang Membedakan penggunaan pendapatan Rumah Tangga
dengan Perusahaan ialah INVESTASI.
Disini Investasi sama nilainya dengan Kuantitas Saving (Tabungan
pada Rumah tangga), yang membedakan ialah Kegiatan
Investasi untuk membantu produksi/ operasional perusahaan.
9
10. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
INVESTASI OLEH PERUSAHAAN
SUKU BUNGA
Apabila tingkat pengembalian modal lebih kecil dari suku
bunga, investor akan memilih untuk meminjamkan atau
membungakan uang tersebut.
Apabila tingkat pengembalian modal lebih besar dari suku
bunga, investor akan menanamkan untuk investasi.
KEMAJUAN TEKNOLOGI Pada umumnya makin banyak
perkembangan teknologi dibuat, makin banyak pula kegiatan
pembaruan yang akan dilakukan. Pembaruan tersebut
membutuhkan barang modal yang baru dan adakalanya
mendirikan gedung baru,
makin banyak pembaruan dilakukan maka makin tinggi tingkat
investasi yang akan tercapai
PERTUMBUHAN EKONOMI, semakin besar dan stabil tingkat
pendapatan nasional karena indikasi tingginya tingkat
pendapatan masyarakat cenderung konsumtif. Perusahaan
harus meningkatkan penawaran atas barang dan
jasanya.menciptakan kuota tersebut mendorong investor untuk
melakukan banyak investasi lagi dalam menggunakan tenaga
kerja penuh
10
12. Dalam ekonomi 2 sektor, perubahan keseimbangan
pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan karna
proses MULTIPLIER Investasi.
Dimana Investasi tersebut menghasilkan berkali lipat lagi
(multiply)pendapatan nasional,
Fungsi investasi di belikan barang modal untuk operasi
perusahaan mencapai lagi angka produksi yang besar dgn
menggunakan tenaga kerja penuh, dan di distribusikan/dijual
produk ke Rumah tangga, dimana rumah tangga bekerja penuh
menghasilkan pendapatan nasional yg meningkat dibelanjakan
untuk jasa/barang yang diproduksi perusahaan sisa
pengeluaran agregat RT nya di tabung di Bank dan bisa
digunakan modal pinjaman u/ berinvestasi oleh investor,
perusahaan yang untung lebih besar dan tenaga kerja penuh
berpendapatan seimbang, makan menambah nilai pendapatan
nasional oleh ke-dua sektor ini, karena sifat konsumtif tersebut
maka permintaan akan barang/jasa berlipat/multiply menggoda
investor untuk membelanjakan investasinya agar mencapai
produksi dengan penawaran barang lebih besar lagi secara
terus menerus
12
HUBUNGAN PERUBAHAN KESEIMBANGAN
& MULTIPLIER
13. 13
Investa
si
Membeli barang
modal,
mencapai
produksi besar
mencapai target
penawaran prod.
atas permintaan
akan barang
/jasa
Sisa pendapatan
nasional di
tabung, dan
digunakan
perusahaan
berinvestasi lagi
Barang Produksi
terjual, sifat
konsumtif
membuat
permintaan akan
barang melipat
ganda (multiply)
Pendapatan
nasional
bertambah,
rumah tangga
konsumtif
Penggunaan
tenaga kerja
penuh
14. F O R A N O T H E R P R E S E N T AT I O N
K H A Z A N A H :
V I S I T M Y S L I D E S H A R E D O C
: VA D H A L N A Z U L K A R N A E N
14