SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
dokter-kota.blogspot.com
1.Tingkat pelayanan (tergantung – arus)
Hal ini berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasilitas
jalan yang tergantung pada perbandingan antara arus
terhadap kapasitas.
Definisi ini digunakan oleh Highway Capasity Manual yang
mempunyai 6 buah tingkat pelayanan, yaitu :
• Tingkat pelayanan A – arus bebas
• Tingkat pelayanan B – arus stabil (untuk merancang jalan
antarkota)
• Tingkat pelayanan C – arus stabil (untuk merancang jalan
perkotaan)
• Tingkat pelayanan D – arus mulai tidak stabil
• Tingkat pelayanan E – arus tidak stabil (tersendat sendat)
• Tingkat pelayanan F – arus terhambat (berhenti, antrian,
macet)
2. Tingkat pelayanan (tergantung- fasilitas)
Hal ini sangat tergantung pada jenis fasilitas bukan arusnya.
Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan yang
tinggi, sedangkan jalan yang sempit mempunyai tingkat
pelayanan yang rendah. Konsep ini dikembangkan oleh
Blunden (1971), Wardrop (1952), dan Davidson (1966).
Blunden menunjukan bahwa hasil eksperimen menghasilkan
karakteristik tertentu sebagai berikut :
• Pada saat arus mendekati nol titik potong pada sumbu Y
terlihat dengan jelas ( T0)
• Kurva mempunyai arsintot pada saat arus mendekati
kapasitas
• Kurva meningkat secara monoton
1. Kecepatan
Kecepatan dalam transportasi dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu :
a. Sebagai ukuran tingkat pergerakan kendaraan di jalurnya
b. Sebagai rentang periode waktu mulai saat barang atau penumpang hadir untuk
transportasi sampai pada saat perjalanan selesai
Keuntungan kecepatan dalam transportasi barang adalah sebagai berikut :
• Beberapa komoditas, terutama makanan, mudah membusuk sehingga transportasi yang
lebih singkat akan memperkecil kemungkinan kebusukan makanan.
• Barang yang tidak dapat segera ditransportasikan harus disimpan pada suatu tempat
tertentu.
• Dengan pengiriman yang cepat makin banyak barang yang dapat dikirimkan dalam suatu
periode waktu.
• Harga barrang seringkali berubah sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada.
• Kecepatan pengiriman barang memungkinkan barang langsung sampai pada konsumen
dan meminimasi biaya terminal.
 Beberapa orang yang tidak tahan peerjalanan akan
lebih lega bila perjalanan tersebut cepat berakhir
 Dalam perjalanan bisnis kecepatan menghemat biaya
bisnis
 Dengan kecepatan transportasi makin banyak tempat
yang dapat dikunjungi dalam suatu periode waktu
 Biaya perjalanan itu sendiri berkurang karena lebih
banyak penumpang yang dapat diangkut
 Jarak antara rumah dan tempat kerja yang jauh tidak
akan menjadi masalah bila perjalanan dapat dilakukan
dengan cepat
2. Keselamatan
Perhatian bukan hanya pada perlindungan orang dan barang yang
diangkut tapi juga barang dan orang lain yang berbagi prasarana
dalam melakukan kegiatan transportasi. Keselamatan bagi penumpang
harus selalu menjadi elemen pelayanan utama dalam transportasi.
3. Kapasitas
Prasarana dan sarana harus mencukupi untuk segala jenis permitaan.
Sarana harus disesuaikan dengan permintaan maksimum pada suatu
periode waktu baik angkutan penumpang maupun barang.
4. FreKuensi
Frekuensi yang dimaksud adalah jarak waktu antara angkutan umum
yang dapat dinaiki saat ia berangkat dengan datangnya atau
berhentinya angkutan umum dengan jurusan yang sama setelah itu.
Keuntungan frekuensi tinggi pada transportasi barang antara lain :
• Waktu penyimpanan lebih sebentar
• Tahapan pemrosesan dalam menjadi lebih cepat
• Barang yang tak dapat digunakan dapat digantikan dengan cepat
• Permintaan konsumen dapat terlayani dengan lebih cepat pada setiap
saat
5. Keteraturan
Dapat dilakukan dari 2 sisi, yaitu jarak yang tetap atau periode waktu
yang tetap.
6. pertimbangan seluruh aspeK
Sistem transportasi baik nasional maupun internasional terdiri dari
beragam bentuk perlengkapan, kepemilikan juga lingkup area
pelayanannya.
7. tanggung Jawab
Hal ini dikenakan pada transportasi yang dipercayakan pada orang atau
lembaga lain selain pihak yang membutuhkan transportasi tersebut
8. Kenyamanan
Elemen pelayanan ini khusus untuk transportasi manusia karena
manusia sangat peka baik secara fisik maupun psikologi
9. biaya yang layaK
Biaya transportasi yang murah akan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk melakukan transportasi dan secara tidak langsung
mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi.
a. Karakteristik Geometrik Jalan, yang terdiri dari:
 Jalur la-lin (jumlah dan lebar jalur)
 Bahu jalan (lebar)
 Lajur jalan (jumlah)
 Median jalan (ada/tidak)
b. Arus lalulintas
 Kendaraan Ringan (LV)
 Kendaraan Berat (HV)
 Kendaraan Bermotor (MC)
 Jalan dua jalur dua arah (2/2 UD)
 Jalan empat lajur dua arah, terdiri dari:
 tidak terbagi (yaitu tanpa median) (4/2UD)
 Terbagi (yaitu dengan median (4/2)
 Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2)
 Jalan satu arah (1-3/1)
Arus lalulintas adalah jumlah kendaraan yang terdapat dalam
ruang yang diukur dalam satu interval waktu tertentu 15
menit.
Dalam MKJI nilai lalulintas mencerminkan komposisi lalulintas
dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang
(smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah
menjadi smp dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang
(smp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan
berikut:
1. Kendaraan ringan (LV): termasuk mobil penumpang, minibus,
pick up, truk dan jeep
2. Kendaraan berat (HV): termasuk truk dan bus
3. Sepeda motor (MC)
4. Maximum annual hourly volume adalah volume tiap jam yang
terbesar untuk suatu tahun tertentu
5. 30 HV atau DHV yaitu volume lalu lintas tiap jam yang dipakai
sebagai volume desain. Dalam setahun, besarnya akan
melampaui oleh 29 data.
6. Rate of Flow adalah volume yang diperoleh dari pengamatan yang
lebih kecil dari 1 jam, akan tetapi kemudian dikonversikan menjadi
volime 1 jam secara linier.
7. PHF adalah perbandingan volume satu jam penuh dengan puncak
dari Rate Of Flow pada jam tersebut. Sehingga PHF dihitung seperti
berikut
PHF= Volume 1 jam/ maksimum Rate Of Flow
8. Jumlah kendaraan yang melalui titik pada suatu jalur gerak
persatuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam (Qkendaraan),
smp/jam (Qsmp) atau LHRT (Q Laju Harian Rata-rata Tahunan)
 ADT atau juga dikenal sebagai LHR yaitu total volume lalu lintas rata-
rata harian berdasarkan pengumpulan data selama x hari dengan
ketentuan 1<x<365
ADT= Qx/X
diaman: Qx= volume lalu lintas yang diamati selama lebih dari 1 hari
dan kurang dari 365 hari
X= jumlah hari pengamatan
 AADT atau LHRT yaitu total folume lalu lintas rata-rata harian akan
tetapi pengumpulan datanya harus >365 hari. Perhitungannya sama
dengan perhitungan ADT.
 AAWT yaitu volume rata-rata harian selama hari kerja berdasarkan
pengumpulan data >365 hari. Sehingga AAWT dapat dihitung sebagai
jumlah volume pengamatan selama hari kerja dibagi dengan jumlah
hari kerja selama pengumpulan data.
c. Kapasitas ruas jalan
 Kapasitas dasar
 Faktor penyesuai lebar jalan
 Faktor penyesuai pemisah jalan
 Faktor penyesuai hambatan samping dan lebar bahu/jarak gerbang
penghalang
hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari
kativitas samping segmen jalan, yang disebabkan oleh 4 jenis
kejadian yang masing-masing memiliki bobot pengaruh yang
berbeda terhadap kapasitas, yaitu:
1) Pejalan Kaki, bobot 0,5
2) Kendaraan parkir atau berhenti, bobot 0,1
3) Kendaraan keluar/ masuk dari/ ke sisi jalan, bobot 0,7
4) Kendaraan bergerak lambat, bobot 0,4
 Faktor penyesuai ukuran kota
d. Derajat Kejenuhan
Merupakan rasio arus lalulintas (smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada
bagian jalan tertentu.
Nilai derajad kejenuhan menunjukan apakah segmen jalan tersebut mmpunyai
masalah kapasitas atau tidak. Jika derajat kejenuhan > 0,75 berarti segmen jalan
tersebut mempunyai kapasitas karena telah berada pada kondisi jenuh.
Derajat kejenuhan terdiri dari:
 Volume
 Kapasitas

Contenu connexe

Tendances

Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiAchmadNurdiansyah3
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015Herizki Trisatria
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahraAyu Fatimah Zahra
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Lampung University
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-bautandangsadewa
 

Tendances (20)

Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasi
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
 

En vedette

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)Fatayah Rannanda
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Fatayah Rannanda
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 

En vedette (11)

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
Tugas Akhir Struktur Beton Prategang
Tugas Akhir Struktur Beton PrategangTugas Akhir Struktur Beton Prategang
Tugas Akhir Struktur Beton Prategang
 
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan ppt (kelompok 6)
 
lapora RLL
lapora RLL lapora RLL
lapora RLL
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton BertulangPerencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
Perencanaan Balok Sederhana Beton Bertulang
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Perencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan rayaPerencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan raya
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 

Similaire à Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)

Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightSigit Rimba Atmojo
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahZuhri Yahya
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi daratDianIndaSari
 
Lalin kel 3 karakteristik lalu lintas
Lalin kel 3   karakteristik lalu lintasLalin kel 3   karakteristik lalu lintas
Lalin kel 3 karakteristik lalu lintasBlue Falcon
 
Iii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasIii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasgusriantodanr2161
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaParea Rangan
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptxDasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptxelisabeth357711
 
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfHeriansyahPutra5
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
Karakteristik arus lalu lintas.pptx
Karakteristik arus lalu lintas.pptxKarakteristik arus lalu lintas.pptx
Karakteristik arus lalu lintas.pptxAdhaSaid1
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokAyu Fatimah Zahra
 

Similaire à Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service) (20)

Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
 
Lalin kel 3 karakteristik lalu lintas
Lalin kel 3   karakteristik lalu lintasLalin kel 3   karakteristik lalu lintas
Lalin kel 3 karakteristik lalu lintas
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
9317030.ppt
9317030.ppt9317030.ppt
9317030.ppt
 
studi kasus transp. darat
studi kasus transp. daratstudi kasus transp. darat
studi kasus transp. darat
 
Iii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintasIii. dasar teori arus lalu lintas
Iii. dasar teori arus lalu lintas
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerja
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptxDasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
Km14tahun2006
Km14tahun2006Km14tahun2006
Km14tahun2006
 
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
Karakteristik arus lalu lintas.pptx
Karakteristik arus lalu lintas.pptxKarakteristik arus lalu lintas.pptx
Karakteristik arus lalu lintas.pptx
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
 
Debi yasman lase
Debi yasman laseDebi yasman lase
Debi yasman lase
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Dernier (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)

  • 2. 1.Tingkat pelayanan (tergantung – arus) Hal ini berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasilitas jalan yang tergantung pada perbandingan antara arus terhadap kapasitas. Definisi ini digunakan oleh Highway Capasity Manual yang mempunyai 6 buah tingkat pelayanan, yaitu : • Tingkat pelayanan A – arus bebas • Tingkat pelayanan B – arus stabil (untuk merancang jalan antarkota) • Tingkat pelayanan C – arus stabil (untuk merancang jalan perkotaan) • Tingkat pelayanan D – arus mulai tidak stabil • Tingkat pelayanan E – arus tidak stabil (tersendat sendat) • Tingkat pelayanan F – arus terhambat (berhenti, antrian, macet)
  • 3. 2. Tingkat pelayanan (tergantung- fasilitas) Hal ini sangat tergantung pada jenis fasilitas bukan arusnya. Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan yang tinggi, sedangkan jalan yang sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah. Konsep ini dikembangkan oleh Blunden (1971), Wardrop (1952), dan Davidson (1966). Blunden menunjukan bahwa hasil eksperimen menghasilkan karakteristik tertentu sebagai berikut : • Pada saat arus mendekati nol titik potong pada sumbu Y terlihat dengan jelas ( T0) • Kurva mempunyai arsintot pada saat arus mendekati kapasitas • Kurva meningkat secara monoton
  • 4. 1. Kecepatan Kecepatan dalam transportasi dapat dihitung dengan 2 cara, yaitu : a. Sebagai ukuran tingkat pergerakan kendaraan di jalurnya b. Sebagai rentang periode waktu mulai saat barang atau penumpang hadir untuk transportasi sampai pada saat perjalanan selesai Keuntungan kecepatan dalam transportasi barang adalah sebagai berikut : • Beberapa komoditas, terutama makanan, mudah membusuk sehingga transportasi yang lebih singkat akan memperkecil kemungkinan kebusukan makanan. • Barang yang tidak dapat segera ditransportasikan harus disimpan pada suatu tempat tertentu. • Dengan pengiriman yang cepat makin banyak barang yang dapat dikirimkan dalam suatu periode waktu. • Harga barrang seringkali berubah sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada. • Kecepatan pengiriman barang memungkinkan barang langsung sampai pada konsumen dan meminimasi biaya terminal.
  • 5.  Beberapa orang yang tidak tahan peerjalanan akan lebih lega bila perjalanan tersebut cepat berakhir  Dalam perjalanan bisnis kecepatan menghemat biaya bisnis  Dengan kecepatan transportasi makin banyak tempat yang dapat dikunjungi dalam suatu periode waktu  Biaya perjalanan itu sendiri berkurang karena lebih banyak penumpang yang dapat diangkut  Jarak antara rumah dan tempat kerja yang jauh tidak akan menjadi masalah bila perjalanan dapat dilakukan dengan cepat
  • 6. 2. Keselamatan Perhatian bukan hanya pada perlindungan orang dan barang yang diangkut tapi juga barang dan orang lain yang berbagi prasarana dalam melakukan kegiatan transportasi. Keselamatan bagi penumpang harus selalu menjadi elemen pelayanan utama dalam transportasi. 3. Kapasitas Prasarana dan sarana harus mencukupi untuk segala jenis permitaan. Sarana harus disesuaikan dengan permintaan maksimum pada suatu periode waktu baik angkutan penumpang maupun barang. 4. FreKuensi Frekuensi yang dimaksud adalah jarak waktu antara angkutan umum yang dapat dinaiki saat ia berangkat dengan datangnya atau berhentinya angkutan umum dengan jurusan yang sama setelah itu. Keuntungan frekuensi tinggi pada transportasi barang antara lain : • Waktu penyimpanan lebih sebentar • Tahapan pemrosesan dalam menjadi lebih cepat • Barang yang tak dapat digunakan dapat digantikan dengan cepat • Permintaan konsumen dapat terlayani dengan lebih cepat pada setiap saat
  • 7. 5. Keteraturan Dapat dilakukan dari 2 sisi, yaitu jarak yang tetap atau periode waktu yang tetap. 6. pertimbangan seluruh aspeK Sistem transportasi baik nasional maupun internasional terdiri dari beragam bentuk perlengkapan, kepemilikan juga lingkup area pelayanannya. 7. tanggung Jawab Hal ini dikenakan pada transportasi yang dipercayakan pada orang atau lembaga lain selain pihak yang membutuhkan transportasi tersebut 8. Kenyamanan Elemen pelayanan ini khusus untuk transportasi manusia karena manusia sangat peka baik secara fisik maupun psikologi 9. biaya yang layaK Biaya transportasi yang murah akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan transportasi dan secara tidak langsung mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi.
  • 8. a. Karakteristik Geometrik Jalan, yang terdiri dari:  Jalur la-lin (jumlah dan lebar jalur)  Bahu jalan (lebar)  Lajur jalan (jumlah)  Median jalan (ada/tidak) b. Arus lalulintas  Kendaraan Ringan (LV)  Kendaraan Berat (HV)  Kendaraan Bermotor (MC)
  • 9.  Jalan dua jalur dua arah (2/2 UD)  Jalan empat lajur dua arah, terdiri dari:  tidak terbagi (yaitu tanpa median) (4/2UD)  Terbagi (yaitu dengan median (4/2)  Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2)  Jalan satu arah (1-3/1)
  • 10. Arus lalulintas adalah jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang diukur dalam satu interval waktu tertentu 15 menit. Dalam MKJI nilai lalulintas mencerminkan komposisi lalulintas dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi smp dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang (smp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut: 1. Kendaraan ringan (LV): termasuk mobil penumpang, minibus, pick up, truk dan jeep 2. Kendaraan berat (HV): termasuk truk dan bus 3. Sepeda motor (MC) 4. Maximum annual hourly volume adalah volume tiap jam yang terbesar untuk suatu tahun tertentu
  • 11. 5. 30 HV atau DHV yaitu volume lalu lintas tiap jam yang dipakai sebagai volume desain. Dalam setahun, besarnya akan melampaui oleh 29 data. 6. Rate of Flow adalah volume yang diperoleh dari pengamatan yang lebih kecil dari 1 jam, akan tetapi kemudian dikonversikan menjadi volime 1 jam secara linier. 7. PHF adalah perbandingan volume satu jam penuh dengan puncak dari Rate Of Flow pada jam tersebut. Sehingga PHF dihitung seperti berikut PHF= Volume 1 jam/ maksimum Rate Of Flow 8. Jumlah kendaraan yang melalui titik pada suatu jalur gerak persatuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam (Qkendaraan), smp/jam (Qsmp) atau LHRT (Q Laju Harian Rata-rata Tahunan)
  • 12.  ADT atau juga dikenal sebagai LHR yaitu total volume lalu lintas rata- rata harian berdasarkan pengumpulan data selama x hari dengan ketentuan 1<x<365 ADT= Qx/X diaman: Qx= volume lalu lintas yang diamati selama lebih dari 1 hari dan kurang dari 365 hari X= jumlah hari pengamatan  AADT atau LHRT yaitu total folume lalu lintas rata-rata harian akan tetapi pengumpulan datanya harus >365 hari. Perhitungannya sama dengan perhitungan ADT.  AAWT yaitu volume rata-rata harian selama hari kerja berdasarkan pengumpulan data >365 hari. Sehingga AAWT dapat dihitung sebagai jumlah volume pengamatan selama hari kerja dibagi dengan jumlah hari kerja selama pengumpulan data.
  • 13. c. Kapasitas ruas jalan  Kapasitas dasar  Faktor penyesuai lebar jalan  Faktor penyesuai pemisah jalan  Faktor penyesuai hambatan samping dan lebar bahu/jarak gerbang penghalang hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari kativitas samping segmen jalan, yang disebabkan oleh 4 jenis kejadian yang masing-masing memiliki bobot pengaruh yang berbeda terhadap kapasitas, yaitu: 1) Pejalan Kaki, bobot 0,5 2) Kendaraan parkir atau berhenti, bobot 0,1 3) Kendaraan keluar/ masuk dari/ ke sisi jalan, bobot 0,7 4) Kendaraan bergerak lambat, bobot 0,4  Faktor penyesuai ukuran kota
  • 14. d. Derajat Kejenuhan Merupakan rasio arus lalulintas (smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan tertentu. Nilai derajad kejenuhan menunjukan apakah segmen jalan tersebut mmpunyai masalah kapasitas atau tidak. Jika derajat kejenuhan > 0,75 berarti segmen jalan tersebut mempunyai kapasitas karena telah berada pada kondisi jenuh. Derajat kejenuhan terdiri dari:  Volume  Kapasitas