Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan pencatatan akuntansi utang jangka panjang seperti utang wesel, obligasi, dan hipotik. Jenis-jenis utang jangka panjang tersebut mencakup utang wesel biasa, wesel khusus, obligasi biasa, obligasi berseri, serta utang hipotik. Dokumen ini juga menjelaskan cara pencatatan transaksi terkait penerbitan, pembayaran, dan pelunasan utang j
2. 1. PENGERTIAN UTANG JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang
adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi
normal perusahaan dan dengan menggunakan aktiva tidak
lancar yang ada atau dengan menimbulkan kewajiban jangka
panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal
saham
A. Jenis Utang Jangka Panjang
3. Dana jangka panjang yang diperoleh dari
luar perusahaan bisa melalui utang jangka
panjang (long-term debt) yaitu utang yang
jangka waktunya lebih dari 10 tahun,
umumnya digunakan untuk membelanjai
perluasan perusahaan atau modernisasi
dari perusahaan
4. 2. JENIS UTANG JANGKA PANJANG
utang wesel jangka panjang
utang obligasi
utang hipotik
utang bersyarat (contingent liabilities)
5. Utang Wesel Jangka Panjang
Utang wesel dikenal dengan nama bank draft atau banker's draft
yaitu surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank
penerbit draft kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar
sejumlah uang kepada seseorang atau orang yang ditunjuknya pada
waktu yang telah ditentukan.
Bank draft merupakan cek, tetapi sumber dana
pembayarannya berasal dari rekening bank penerbit.
Utang wesel adalah utang berbentuk bukti tertulis
formal, yang isinya kesanggupan untuk membayar pada
tanggal tertentu, sedangkan utang wesel jangka
panjang adalah utang wesel yang waktu
pelunasannya lebih dari satu tahun.
6. Utang Obligasi
Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan kepada pemegang dengan imbalan bunga tertentu.
Utang obligasi adalah utang jangka panjang secara tertulis
dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak
berutang (penerbit obligasi) yang wajib membayar utangnya
beserta bunga dan pihak pemegang obligasi beserta bunga
yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.
Obligasi yang dijamin dengan aktiva tertentu disebut
obligasi terjamin (secured bonds), sedang obligasi
yang tidak dijamin dengan aktiva tertentu disebut
obligasi tak terjamin (debenture bonds).
7. Utang Hipotik (Mortgage Payable)
adalah pinjaman yang harus dijamin dengan
aset tetap tidak bergerak, didalam
perjanjian utang hipotik aset tetap yang
dijadikan jaminan jika peminjam tidak
melunasi pinjaman pada waktunya, maka
pemberi pinjaman dapat menjual jaminan
untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang
bersangkutan.
8. Utang Bersyarat (Contingent
Liabilities)
adalah kewajiban yang kemungkinan timbulnya
tergantung terjadi atau tidak terjadinya suatu
peristiwa di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pada tanggal neraca belum terdapat
kepastian mengenai ada atau tidaknya kewajiban
tersebut.
9. 1. JENIS WESEL JANGKA PANJANG
Wesel khusus yang diterbitkan untuk properti, barang,
dan jasa
Wesel khusus pemilihan suku bunga
Wesel bayar mortgage
B. Utang Wesel Jangka Panjang
10. 2. PENERBITAN WESEL PADA
NILAI NOMINAL
Wesel diperlakukan sama dengan cek yaitu
prosedur pencairannya melalui lembaga kliring
setempat. Cek tersebut tidak dapat
diperlakukan sebagai tunai, karena cek
tersebut dapat menjadi tidak bernilai apabila
dana sipenerbit cek tidak mencukupi saldonya
dan cek tersebut akan dikembalikan kepada
kreditur oleh bank dan si penerima cek akan
menghadapi risiko tidak memperoleh
pembayaran. Untuk memastikan nasabah
memiliki dana yang cukup untuk memenuhi
kewajiban si nasabah dalam penerbitan bank
draft, bank akan mendebit rekening
nasabahnya seketika itu juga.
11. Contoh Studi Kasus 01
Padas 2 Januari 2018, PT Indofood
menerbitkan wesel bayar pada nilai
nominal Rp1.000.000.000,00 dengan
bunga 10% dan periode jatuh tempo 5
tahun. Bunga atas wesel harus dibayar
setiap akhir tahun. PT Indofood mencatat
dalam jurnal sebagai berikut.
12. Jurnal PT Indofood penerbitan wesel (2 Januari 2018)
Jurnal penyesuaian (31 Desember 2018)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Jan 2018 Kas
Wesel Bayar
Rp1.000.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2018 Beban Bunga
Wesel Bayar
Rp100.000.000,00
Rp100.000.000,00
13. 3. WESEL TIDAK DITERBITKAN
PADA NILAI NOMINAL
Perusahaan penerbit mencatat perbedaan
antara nilai nominal dengan harga jual
(present value) sebagai diskon yang
diamortisasi sebagai beban bunga selama
umur wesel.
14. Contoh Studi Kasus 02
Pada 1 Januari 2017, PT Sukses Makmur
menerbitkan wesel tanpa bunga senilai
Rp500.000.000,00 dengan periode jatuh
tempo 5 tahun seharga Rp296.725.664,00.
Suku bunga wesel tersebut adalah 11%.
Diminta:
Buatlah jurnal untu mencatat PT Sukses
Makmur pada 1 Januari 2017, 31 Desember
2017, dan 31 Desember 2017.
15. Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Jan 2017
Kas
Wesel Bayar
Rp297.725.664,00
Rp297.725.664,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2017
Utang PPh Pasal 4 ayat (2)
Kas
Rp32.639.823,00
Rp32.639.823,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2017
Beban bunga Wesel
Wesel Bayar
Rp36.230.204,00
Rp36.230.204,00
Penjelasan Perhitungan:
Tanggal Bunga
Dibayar
Beban Bunga Diskon
Diamortisasi
Nilai tercatat
wesel
01/01/17 Rp296.725.664
31/12/17 - Rp32.639.823 Rp32.639.823 Rp329.365.487
31/12/17 - Rp36.230.204 Rp36.230.204 Rp365.595.691
16. 4. WESEL JANGKA PANJANG
Apabila wesel jangka panjang dikeluarkan
untuk memperoleh pinjaman uang, maka
peminjam akan mencatat penarikan wesel
seperti halnya dalam wesel angka pendek.
17. Contoh Studi Kasus 03
Pada 31 Mei 2017, PT Jaya Sakti
meminjam uang sebesar Rp60.000.000,00
dengan menarik promes dengan bunga 12%.
Promes tersebut akan dilunasi dengan tiga
kali angsuran tahunan.
18. Jurnal yang dibuat oleh PT Jaya Sakti untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Mei 2017
Kas
Utang wesel
Rp60.000.000,00
Rp60.000.000,00
(Untuk mencatat penarikan pinjaman
promes)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Mei 2017 Utang Wesel
Beban bunga
Rp20.000.000,00
Rp6.000.000,00
Kas Rp26.000.000,00
(Untuk mencatat angsuran promes
termasuk bunga 12% x
Rp60.000.000,00)
19. Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Mei 2018
Utang Wesel
Beban bunga
Rp20.000.000,00
Rp4.000.000,00
Kas Rp24.000.000,00
(Untuk mencatat angsuran promes
termasuk bunga 12% x
Rp40.000.000,00)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Mei 2018
Utang Wesel
Beban bunga
Rp20.000.000,00
Rp2.000.000,00
Kas Rp22.000.000,00
(Untuk mencatat angsuran
promes termasuk bunga
12% x Rp20.000.000,00)
20. 1. PENGERTIAN UTANG OBLIGASI
Obligasi adalah janji tertulis untuk membayar bunga
secara periodik dan sejumlah nilai nominal pada
tanggal jatuh tempo.
Utang obligasi (Bonds-payables), yaitu
pinjaman untuk jangka waktu yang panjang
dari masyarakat, untuk pembayaran kembali
dapat dilakukan secara sekaligus (shinking
fund system) pada hari jatuh tempo atau
diangsur (amortization system) setiap
tahunnya.
C. Utang Obligasi
21. 2. JENIS OBLIGASI
Ditinjau dari waktu
jatuh temponya
Obligasi
biasa
(term
bonds)
Obligasi
berseri
(serial
bonds)
Ditinjau dari jaminannya
Obligasi
yang
dijamin
Obligasi
yang tidak
dijamin
23. 3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENARIK
OBLIGASI
1. Pemegang obligasi tidak mempunyai
hak suara dalam kebijakan
perusahaan sehingga tidak
memengaruhi manajemen
2. Pemegang obligasi tidak mempunyai
hak suara dalam kebijakan
perusahaan sehingga tidak
memengaruhi manajemen
3. Bunga merupakan biaya yang
dibebankan pada perusahaan yang
dapat mengurangi kewajiban pajak
sedangkan deviden adalah pembagian
laba yang tidak dapat dibebankan
sebagai biaya
Keuntungan
24. 3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENARIK
OBLIGASI
1. Bunga obligasi adalah beban tetap
baik dalam keadaan perusahaan
mendapat laba atau mengalami
kerugian
2. Jika perusahaan tidak mampu
membayar obligasi yang jatuh
tempo, pemegang obligasi tetap
mempunyai hak untuk menuntut
pengembalian obligasi sedangkan
pemegang saham tidak mempunyai
hak demikian karena pemegang
saham adalah pemilik perusahaan
yang turut bertanggung jawab
menanggung risiko kerugian
perusagaan
Kerugian
25. 4. BUNGA OBLIGASI
Pada umumnya bunga obligasi dibayar tiap enam (6) bulan
pada tanggal-tanggal tertentu, yang disebut tanggal kupon,
misalnya 1/3 -1/9,1/4-1/10
Kejadian yang mengakibatkan timbulnya pencatatan biaya bunga
meliputi:
Pada waktu pengeluaran obligasi yang tidak terjadi pada salah
satu tanggal kupon, sehingga timbul bunga berjalan yang harus
dibayar oleh pembeli untuk masa mulai tanggal kupon terakhir
sampai tanggal transaksi.
Setiap tanggal kupon, membayar bunga 6 bulan untuk utang
obligasi yang beredar.
Pada akhir periode akuntansi, membuat jurnal penyesuaian
untuk bunga berjalan yang dihitung dari tanggal kupon terakhir
sampai tanggal penyusunan neraca.
Pada awal periode akuntansi, membuat jurnal pembalik atas
bunga berjalan tersebut
26. 5. PENJUALAN OBLIGASI
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya.
Besarnya harga ditentukan oleh tingkat bunga obligasi.
Semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi dan
sebaliknya semakin kecil bunga obligasi, semakin rendah
harganya.
Nilai nominal obligasi, yaitu nilai yang tercantum dalam setiap lembar
obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harus dilunasi perusahaan
pada saat obligasi ini jatuh tempo. Nilai ini biasanya juga disebut
dengan nilai pari (face value).
27. PENJUALAN
OBLIGASI
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan menetapkan nilai
nominalnya untuk setiap lembar obligasinya. Obligasi yang
dijual di atas nilai nominal, selisih antara harga jual dengan
harga nominalnya dicatat dalam akun agio obligasi (premium).
Sedangkan obligasi dijual di bawah nilai nominal,
selisih antara harga nominal dengan harga jualnya
dicatat dalam rekening Disagio Obligasi (Discount).
28. Penjualan Obligasi
Kurs Nilai Nominal
Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan
harga jual sama dengan nilai nominalnya
sering disebut penjualan obligasi kurs nilai
nominal
29. JURNAL UMUM Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018
Febr 1 Kas Rp100.000.000,00
Utang Obligasi Rp100.000.000,00
Contoh Studi Kasus 04
PT Jarum Super tanggal 1 Februari 2018 menjual obligasi dengan
nilai nominal Rp100.000.000,00 dengan harga yang sama dengan
nilai nominal. Kupon 1/1 dan 1/7. Jurnal untuk mencatat transaksi
tersebut adalah sebagai berikut.
30. Penjualan Obligasi
di Bawah Nilai Nominal
Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan
harga jual di bawah nilai nominalnya. Hal itu
karena perusahaan memberikan tingkat
bunga obligasi di bawah tingkat bunga pasar.
Bila terjadi penjualan obligasi dengan
diskonto, maka akan terjadi selisih antara nilai
jual dengan nilai nominal obligasi. Selisih ini
disebut dengan diskonto utang obligasi.
31. Contoh Studi Kasus 05
PT Sinar Mas tanggal 3 Februari 2018 menjual Obligasi Nominal
Rp100.000.000,00 dengan harga Rp95.000.000,00, yang berarti
terdapat diskonto obligasi sebesar Rp5.000.000,00.
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut.
JURNAL UMUM Hal:
Akun diskonto utang obligasi hanya merupakan akun untuk
penilaian kewajiban. Akun ini disebut dengan contra account,
sehingga keberadaannya akan dilaporkan sebagai pengurang
nilai nominal obligasi di neraca sebagaimana dalam halaman
berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018
Febr 3 Kas Rp95.000.000,00
Disagio Obligasi Rp 5.000.000,00
Utang Obligasi Rp100.000.000,00
32. Contoh Studi Kasus 06
Pada 1 Oktober 2017 PT Indomarco mengeluarkan 1.000 lembar
obligasi 15%, dengan kurs 98%. Nilai nominal obligasi
@Rp1.000.000,00. Obligasi akan jatuh tempo tanggal 31 Agustus
2020. Kupon 1/4-1/10.
Diminta:
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk tahun 2017 dan 2018.
Jawab:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2017
Okt 1 Kas
Disagio obligasi
Utang obligasi
(mencatat pengeluaran obligasi)
Rp 980.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
Des 31 Beban bunga
Utang bunga
(bunga obligasi 3 bulan)
Rp 37.500.000,00
Rp 37.500.000,00
2018
Jan 1 Utang bunga
Beban bunga
(membalik jurnal penyesuaian)
Rp 37.500.000,00
Rp 37.500.000,00
33. April 1 Beban bunga
Kas
(pembayaran bunga 6 bulan)
Rp 75.000.000,00
Rp 75.000.000,00
April 1 Beban bunga
Disagio obligasi
(amortisasi disagio obligasi)
Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00
Okt 1 Beban bunga
Kas
(pembayaran bunga 6 bulan)
Rp 75.000.000,00
Rp75.000.000,00
Okt 1 Beban bunga
Disagio obligasi
(amortisasi disagio obligasi)
Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00
Des 31 Beban bunga
Utang bunga
(bunga obligasi 3bulan)
Rp 37.500.000,00
Rp 37.500.000,00
34. Penjualan Obligasi
di Atas Nilai Nominal
Penjualan obligasi oleh perusahaan dengan
harga jual di atas nilai nominalnya karena
perusahaan memberikan tingkat bunga
obligasi di atas tingkat bunga pasar. Selisih
antara nilai nominal dan nilai jual yang terjadi
sebagai akibat penjualan obligasi dengan
premium disebut dengan agio obligasi
35. Contoh Studi Kasus 07
PT Garudafood pada 1 November 2017 mengeluarkan 1.000 lembar
obligasi 18% dengan kurs 102%. Nilai nominal Rp1.000.000,00 per
lembar. Obligasi akan jatuh tempo tanggal 1 November 2022. Kupon
1/5 -1/11.
Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan
utang obligasi tersebut untuk tahun 2017 dan 2018.
36. Tanggal Keterangan Debit Kredit
2017
Nov 1 Kas
Agio obligsi
Utang obligasi
(pengeluaran obligasi)
Rp1.020.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
Des 31 Beban bunga
Utang bunga
(bunga obligasi 2 bln)
Rp 30.000.000,00
Rp 30.000.000,00
2018
Jan 1 Utang bunga
Beban bunga
(Jurnal pembalik)
Rp 30.000.000,00
Rp 30.000.000,00
Mei 1 Beban Bunga
Kas
(Pembayaran Bunga)
Rp 90.000.000,00
Rp90.000.000,00
Jawab:
37. Mei 1 Agio obligasi
Beban bunga
(amortisasi
agioobligasi)
Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00
Nov 1 Beban bunga
Kas
(pembayaran bunga)
Rp 90.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Nov 1 Agio obligasi
Beban bunga
(amortisasi agio obligasi)
Rp 2.000.000,00
Rp2.000.000,00
Des 31 Beban bunga
Utang bunga
(bunga obligasi 2 bln)
Rp 30.000.000,00
Rp30.000.000,00
Penjelasan:
31/12 Utang bunga 2 bulan = 1.000.000.000 x 2 x 18
12 x 100
= Rp30.000.000,00.
1/5 dan 1/11 Bunga 6 bulan = Rp1.000.000.000 x 6 x 18
12 x 100
= Rp90.000.000,00.
1/5 dan 1/11 Amortisasi agio = Rp20.000.000,00:10
= Rp2.000.000,00
38. 6. PELUNASAN OBLIGASI
Pelunasan obligasi pada umumnya dilakukan pada tanggal jatuh
tempo, apabila sudah ada dana untuk pelunasan sebelum
tanggal jatuh tempo, lebih baik obligasi yang beredar ditarik
kembali.
Jika pelunasan obligasi dilakukan pada tanggal jatuh tempo,
sudah barang tentu sebesar nilai nominal, ditambah bunga
yang berutang.
Jika pelunasan obligasi dilakukan sebelum tanggal jatuh
tempo, berarti membeli kembali obligasi dari para
pemegangnya, dengan harga sesuai dengan kesepakatan
atau harga wajar menurut bursa surat berharga.
39. Contoh Studi Kasus 08
PT Usaha Gemilang menerbitkan obligasi Rp100.000.000,00
bunga 10%. Jangka waktu 3 tahun tertanggal 2 Januari 2017,
dengan pembayaran bunga semesteran setiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli.
Jurnal yang harus dibuat oleh perusahaan adalah:
a. Jurnal Penerbitan Obligasi
Jurnal ini adalah jurnal untuk mengakui timbulnya
utang obligasi. Pada tanggal ini perusahaan belum mengakui
munculnya beban bunga karena meskipun bunga dibayar setiap
tanggal 1 Januari, namun pada saat transaksi penjualan obligasi
belum ada waktu yang berjalan.
JURNAL UMUM Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2017
Januari 2 Kas Rp100.000.000,00
Utang Obligasi Rp100.000.000,00
40. b. Jurnal Pembayaran Bunga
Pada tanggal 1 Juli 2017 dan 1 Januari 2018 perusahaan
membayar bunga obligasi kepada pemegang obligasi. Jurnal
untuk mencatat pembayaran bunga adalah sebagai berikut:
JURNAL UMUM Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2017
Juli 1 Beban Bunga Rp5.000.000,00
Kas Rp5.000.000,00
JURNAL UMUM Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018
Januari 1 Beban Bunga Rp5.000.000,00
Kas Rp5.000.000,00
41. c. Jurnal Pelunasan
Pada saat obligasi dilunasi pada 1 Januari 2016,
perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:
JURNAL UMUM Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2020
Januari 1 Utang Obligasi Rp100.000.000,00
Kas Rp100.000.000,00
42. adalah pinjaman jangka panjang dengan jaminan suatu
barang tidak bergerak agar jika pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya barang jaminan dapat dijual
dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan
untuk menutup tagihan
C. Utang Hipotik
43. 1. PENCATATAN PENUTUPAN UTANG HIPOTIK
Contoh Studi Kasus 15
Pada 2 Oktober 2017 PT Indofood meminjam uang kepada Bank Mandiri Pemuda
Semarang, sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan jaminan tanah dan gedung senilai
Rp2.000.000.000,00. Lama pinjaman 5 tahun. Bunga 12% setahun. Biaya yang
dibebankan oleh bank antara lain: biaya administrasi Rp250.000,00; biaya akte
notaris Rp5.000.000,00; dan provisi kredit 0,5%.
Diminta:
Buatlah jurnal PT Indofood pada saat peminjaman utang hipotik.
Jawab:
Jurnal pada saat penutupan hipotik (2 Oktober 2017)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Oktober
2017
Kas
Beban Adm. Bank
Utang hipotik
Rp989.750.000,00
Rp 10.250.000,00
Rp1.000.000.000,00
44. 2. PENCATATAN AKHIR PERIODE
Jurnal untuk mencatat Penyesuaian (31 Desember 2017):
Utang bunga 3 bulan: 2 Oktober 2017 – 31 Desember 2017
= Rp1.000.000.000 x 3 x 12 = Rp30.000.000,00.
12 x 100
Catatan:
Untuk memisahkan bagian utang jangka panjang yang akan jatuh
tempo pada periode berikutnya pada tiap akhir periode dapat
dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2017 Beban bunga
Utang Bunga
Rp30.000.000,00
Rp30.000.000,00
45. Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2014 Utang hipotik
Utang angsuran hipotik
Rp200.000.000,00
Rp200.000.000,00
(Utang jangka panjang dipisahkan menjadi utang jangka pendek)
Agar sistem pencatatan tetap konsisten, awal periode akuntansi
membuat jurnal pembalik
(1Januari 2018):
Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Jan 2018 Utang bunga
Beban Bunga
Rp30.000.000
Rp30.000.000
46. 3. PENCATATAN SAAT MEMBAYAR ANGSURAN
Jurnal saat membayar angsuran pertama (2 Oktober 2018)
Penjelasan:
Beban Bunga hipotik 12 bulan
= Rp1.000.000.000 x 12 x 12 = Rp120.000.000,00.
12 x 100
Tanggal Keterangan Debit Kredit
2 Oktober
2018
Utang hipotik
Beban Bunga
Kas
Rp200.000.000,00
Rp120.000.000,00
Rp320.000.000,00
47. Contoh Studi Kasus 16
Pada 1 Agustus 2017, PT Usaha Sukses meminjam uang kepada
Bank Mandiri Semarang sebesar Rp500.000.000,00 dengan
jaminan gedung dan tanah senilai Rp800.000.000,00. Lama
pinjaman 5 tahun. Bunga 12% setahun. Beban yang
diperhitungkan/dibebankan oleh bank adalah sebagai berikut:
beban akte Rp250.000,00 dan provisi kredit 1%.
Diminta:
Buatlah jurnal pada saat penutupan hipotik.
Buatlah jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik (yang diperlukan).
Buatlah jurnal pada saat membayar angsuran pertama.
48. Jawab:
a. Jurnal pada saat penutupan hipotik (1 Agustus 2017)
b. Jurnal penyesuaian (31 Desember 2017)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Agsts 2017
Kas
Beban Adm. Bank
Utang hipotik
Rp494.750.000,00
Rp 5.250.000,00
Rp500.000.000 ,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2017 Beban bunga
Utang Bunga
Rp25.000.000,00
Rp25.000.000,00
Utang bunga 5 bulan: 1 Agustus – 31 Desember 2017
= Rp500.000.000 x 5 x 12 = Rp25.000.000,00.
12 x 100
49. Catatan:
Untuk memisahkan bagian uang jangka panjang yang akan jatuh
tempo pada periode berikutnya pada tiap akhir periode dapat
dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
c. Jurnal pembalik (1 Januari 2018)
d. Jurnal pada saat membayar angsuran pertama (1 Agustus 2018)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Des 2017 Utang hipotik
Utang angsuran hipotik
Rp100.000.000,00
Rp100.000.000,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Jan 2018 Utang bunga
Beban Bunga
Rp25.000.000,00
Rp25.000.000,00
Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Agsts 2018
Utang hipotik
Beban Bunga
Utang Bunga
Rp100.000.000,00
Rp 60.000.000,00
Rp160.000.000,00
50. Penjelasan:
1. Utang bunga (31 Desember 2017)
5 bulan: 1 Agustus – 31 Desember 2017)
= Rp500.000.000 x 5 x 12 = Rp25.000.000,00
12 x 100
2. Beban bunga (1 Agustus 2018)
12 bulan: 1 Agustus 2017 – 31 Juli 2018)
= Rp500.000.000 x 12 x 12 = Rp60.000.000,00
12 x 100