SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
        FISIKA DASAR
Topik Percobaan : Menentukan Fokus Lensa Konvergen




                        Oleh :


                     Nama/NIM

Kelompok            : C4
Nama Kelompok       : 1.Sylvester Saragih    DBD 111 0105
                      2.Frans Ganda P. Ujung DBD 111 0129
                      3.Meshac T. Silalahi   DBD 111 0113
                      4.Aetco Septa          DBD 111 0112
                      5.Defitio Pratama.     DBD 111 0110
                      6.Wendra Bangsawan DBD 111 0107
                      7.Susanto              DBD 111 0106
Praktikum ke        : II ( ke dua )
Tanggal Praktikum   : 14 April 2012
Aisten Pembimbin    : Sarwan




           UPT. LAB. DASAR DAN ANALITIK
           UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
                        2012
Laporan Lengkap Praktikum



  I.     Topik Percobaan

         Menentukan Fokus Lensa Konvergen

  II. Tujuan Percobaan

         1. Dapat membedakan jarak fokus lensa dengan fokus
         2. Dapat mengukur jarak benda lensa konvergen
         3. Dapat mengukur jarak bayangan lensa konvergen
         4. Dapat menbuat grafik hubungan antara kebalikan jarak benda dengan
            kebalikan jarak bayangan berdasarkan data hasil pengamatan
         5. Dapat membuat grafik hubungan antara jarak benda denga bayangan
            lensa konvergen
         6. Dapat menerapkan rumus umum lensa
         7. Dapat menentukan letak bayangan dan sifat bayangan pada lensa

  III.   Alat dan Bahan

         1. Meja optik
         2. Rel presisi
         3. Lensa cembung (fokus 1.00 cm)
         4. Layar
         5. Sumber cahaya
         6. Pemegang slide diafragma
         7. Slide anak panah
IV.   Landasan Teoritis dan Prosedur Kerja

      A. Dasar Teori

      Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung
 dengan setidak-tidaknya salah satu permukaannya merupakan bidang
 lengkung. Secara umum, berdasarkan kelengkungan permukaan kita mengenal
 dua jenis lensa yaitu lensa sferis dan lensa silindris. Lensa sferis memiliki
 kelengkungan permukaaan seperti permukaan bola yang dapat memusatkan
 cahaya pada suatu titik tertentu. Sedangkan, lensa silindris memiliki
 kelengkungan permukaan seperti permukaan silinder yang dapat memusatkan
 cahaya pada suatu garis tertentu. Lensa sferis merupakan lensa cembung dan
 lensa silindris merupakan lensa cekung. Lensa cembung sering juga disebut
 sebagai lensa bikonveks (kedua permukaanya cembung) atau lensa positif
 (fokusnya bertanda positif) atau lensa konvergen (bersifat mengumpulkan
 sinar)


      Pada lensa kita mengenal dua titik fokus yaitu titik fokus aktif dan titik
 fokus pasif. Titik fokus aktif (F1) adalah titik fokus yang merupakan titik
 pertemuan sinar-sinar bias dari sinar-sinar yang datang sejajar sumbu utama.
 Titik fokus pasif (F2) adalah titik fokus yang merupakan pertemuan titik asal
 sinar sehingga sinar-sinar bias sejajar sumbu utama. Jarak titik fokus ke titik
 pusat optik (O) disebut jarak fokus (f). pada lensa cembung, F1 terletak di
 belakang lensa dan F2 terletak di depan lensa.




                               O
sumbu
         utama         F2                     F1



Pembiasan cahaya pada lensa cembung


        Sifat-sifat bayangan dari suatu benda nyata dan tegak di depan lensa
    cembung berdasarkan rumus pembiasan dan metode penomoran antara lain:

      sinar                               +              IV
      datang


               III          II        I
                     2F2         F2                 F1            2F2
                             4                 1              2         3




     1. Benda di titik fokus (F2) menghasilkan bayangan di titik tak terhingga.
     2. Benda di titik pusat kelengkungan lensa (2F2) menghasilkan bayangan
        bersifat nyata, terbalik, dan sama besar.
     3. Benda di titik tak terhingga menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan
        diperkecil.
     4. Benda di antara titik pusat optic (O) dan titik fokus (F2) menghasilkan
        bayangan maya, tegak dan diperbesar.
5. Benda di antara titik fokus (F) dan (2F2) menghasilkan bayangan nyata,
    terbalik, dan diperbesar.
6. Benda di titik yang lebih besar dari titik fokus 2F2 menghasilkan
    bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.


     Rumus umum pembiasan pada lensa tipis sebagai berikut:
1   1     1                               1     s s'
s   s'    f                               f      sxs '




     Keterangan: s = jarak benda
                  s’ = jarak bayangan
                  f = jarak fokus lensa



    B. Prosedur Kegiatan

    1. Merakit meja optik dan rel presisi sehingga tidak memiliki daerah
         penyumbatan yang mengganggu pergerakan slide.
    2. Menyusun berturut-turut sumber cahaya, slide anak panah, lensa
         cembung, dan layar.
    3. Meletakan slide anak panah pada ruang III atau di beklakang P2 , pada
         jarak tertentu. Dalam praktikum kali ini jarak yang dipakai adalah 15
         cm, 18 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm, 33 cm. Jarak tersebut merupakan
         jarak antara slide anak panah dengan lensa yang merupakan jarak
         benda.
    4. Menggeser layar sampai diperoleh bayangan anak panah paling jelas .
5. Mengukur jarak bayangan yang dihasilkan. (jarak antara layar dengan
            lensa)
       6. Memperhatikan bayangan yang terbebtuk kemudian menuliskan sifat
            yang terjadi dalam data pengamatan
       7. Mengulangi langkah-langkah di atas untuk semua jarak yang telah
            ditentukan
       8. Terakhir, menghitung fokus yang didapatkan dari hasil pengamatan
            menggunakan rumus umum lensa.
       9. Kemudian membandingkan dengan jarak fokus lensa yang tertulis
            pada lensa
V.     Data Hasil Pengukuran


Ruang Percobaan Ruang
                         s (cm)           s‘ (cm)   f (cm)   Sifat Bayangan
Benda Ke-       Bayangan
      1         II                                           Nyata, terbalik,
                         26               16        9,9
                                                             diperbesar
        2                II                                  Nyata, terbalik,
 III                             20       17        9,1
                                                             tetap
        3                II                                  Nyata, terbalik,
                                 25       16        9,7
                                                             diperkecil
        1                III                                 Nyata, terbalik,
                                 15       25        9,4
                                                             diperkecil
        2                III                                 Nyata, terbalik,
 II                              12       42        9,3
                                                             diperkecil
        3                III                                 Nyata, terbalik,
                                 18       19        9,2
                                                             diperkecil
        1                IV               ~                  Nyata,       besar
                                 5                  ~
                                                             ,tegak lurus
        2                IV                                  Nyata,       besar
  I                              8                  ~
                                          ~                  ,tegak lurus
        3                IV                                  Nyata,       besar
                                 9                  ~
                                          ~                  ,tegak lurus
VI.   Analisis Data dan Jawaban Tugas

      A. Analisis Data

              Analisis dilakukan untuk mengetahui kebenaran penghitungan
        fokus dengan menggunakan rumus umum fokus lensa :

           1) Dik:       s        = 26 cm
                         s’       = 16 cm
              Dit : f.?
                         1   1       1
              Jawab :      =
                         f   s       s'
                                  s s'     26 16
                              =          =
                                  s x s'   26 x 16
                        f = 9,9 cm 1,00cm

           2) Dik:       s        = 18 cm
                         s’       = 20 cm
              Dit : f.?
                         1   1       1
              Jawab :      =
                         f   s       s'
                                  s s'     20 17
                              =          =
                                  s x s'   20 x 17
                        f = 9,1 cm 1,00cm


           3) Dik:       s        = 25 cm
                         s’       = 16 cm
              Dit : f.?
1   1       1
  Jawab :     =
            f   s       s'
                     s s'     25 16
                 =          =
                     s x s'   25 x 16
            f = 9,7 cm 1,00cm


4) Dik:     s        = 15 cm
            s’       = 25 cm
  Dit : f.?
            1   1       1
  Jawab :     =
            f   s       s'
                     s s'     15 25
                 =          =
                     s x s'   15 x 25
            f = 9,4 cm 1,00cm


5) Dik:     s        = 12 cm
            s’       = 42 cm
  Dit : f.?
            1   1       1
  Jawab :     =
            f   s       s'
                     s s'     12 42
                 =          =
                     s x s'   12 x 42
            f = 9,3 cm 1,00cm


6) Dik:     s        = 18 cm
            s’       = 19 cm
  Dit : f.?
            1   1       1
  Jawab :     =
            f   s       s'
s s'     18 19
                        =          =
                            s x s'   18 x 19
                     f = 9,2 cm 1,00cm


    Dari penghitungan di atas di dapatkan bahwa hasil penghitungan fokus
lensa relatif sama dengan fokus yang tertulis pada lensa. Hal ini
membuktikan bahwa rumus tersebut adalah benar.




  B. Tugas
  1. Sifat – sifat lensa konvergen :
           Mengumpulkan sinar,
           Kedua permukaannya cembung (bikonveks),
           Titik fokusnya bersifat nyata/sejati,
           Fokusnya bertanda positif (lensa positif),
           Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik focus lensa,
           Bentuk bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepi,
           Di simbolkan dengan tanda ↕, ,atau .
      Sifat – sifat lensa divergen :
           Menyebarkan sinar,
           Titik Fokusnya bersifat maya/semu,
           Kedua permukaannya cekung (bikonkaf),
           Fokusnya bertanda negatif (lensa negatif),
           Sinar sejajar sumbu utama lensa di biaskan seolah-olah karena
             berasal dari titik focus lensa,
           Bentuk bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya,
 Titik fokus aktif (F1) berada didepan lensa dan titik focus
          pasif (F2) berada dibelakang lensa.
        Di simbolkan dengan tanda        atau


2. Bayangan maya /semu adalah bayangan yang dapat dilihat melalui
   lensa. Secara Grafis, bayangan maya dapat terjadi :
        Bila bayangan terbentuk dari pertemuan sinar datang dengan
          perpanjangan sinar pantul (ditinggalkan sinar pantul),
        Bila benda berada di antara titik pusat optic(O)dan titik focus
          (F)menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperbesar pada
          lensa cembung saat benda nyata dan tegak di depan lensa,
        Pada lensa cekung, suatu benda nyata dan tegak di depan
          lensa akan selalu menghasilkan bayangan bersifat maya,
          tegak, dan diperkecil,
        Semua bayangan yang terletak di depan lensa adalah maya
          dan tegak.


3. Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang hanya dapat di lihat jika
   ditangkap oleh layar.Secara grafis, bayangan nyata dapat terjadi :
        Bayangan tersebut terbentuk dari pertemuan sinar datang dan
          sinar pantul,
        Saat nilai jarak bayangan positif,
        Saat bayangan terletak di belakang lensa,
        Pada lensa cembung, saat benda berada di depan lensa dan
          tegak pada saat benda di ruang II,III, dan IV.
4. Untuk menurunkan rumus umum pada lensa, dengan memperhatikan
        bentuk geografis sinar yang datang dari benda titik O mengenai lensa
        pada titik A dan dibiaskan ke titik I.Permukaan suatu lensa ABC
        mempunyai pusat kelengkungan C1 dan jari-jari R1. Permukaan dua
        dari lensa(ADC)mempunyai pusat kelengkungan C2 dan jari-jari
        R2.Permukaan bayangan pada lensa melalui dua tahap,yaitu :
        a. Pembiasan oleh permukaan ABC membentuk bayangan pada titik
            I1 .
        b. Bayangan tersebut akan dianggap sebagai benda oleh ADC dan
            terbentuk bayangan akhir I2.
        Dengan menerapkan frinsip pembiasan pada bidang lengkung yaitu:
        n1 + n2 ═ n2 - n1
           s s’         R




Gambar pembiasan pada lensa



             Untuk permukaan ABC

            n1     n2   n2 n1
             s     s'     R
nm         nl            nl      nm
   OB         BI 1                 R2



   Untuk permukaan ADC
       nl          nm            (nm nl )
       DI 1        DI 2             R2



Dimana : nm = indeks bias medium
          nl = Indeks bias lensa


   Untuk lensa,BD dapat diabaikan sehingga bila kedua
    persamaan diatas dijumlahkan ,diperoleh :


   nl         nm            ( nl     nm )      ( nl    nm )                   1    1
                                                              ( nl   n m )(           )
   OB         DI 2                 R1                 R2                      R1   R2




   Mengingat OB adalah jarak benda (s) dan DI2 adalah jarak
    bayangan (s’), maka dengan membagi persamaan diatas n m
    akan diperoleh:

   1     1             nl           1       1
                   (          1)(              )
   s     s'            nm           R1      R2


   Untuk benda yang terletak dijauh tak terhingga(s=
    ),bayangan yang terjadi berada dititik focus (s’= F). Dengan
    memasukkan nilai ini kedalam persamaan terakhir,diperoleh:
   1          nl              1         1
          (             1)(                )
   f          nm              R1        R2

   Persamaan diatas dikenal sebagai persamaan pembuat lensa
    karena dengan mendesain jari-jari R1 dan R2 maka dapat
    menentukan jarak fokussesuai dengan keinginan.
Apabila persamaan
         nm
f1 =          xR1
       nl n m

Dan persamaan
            nl
f2 =                  .R2
       nl        nm

Digabungkan maka diperoleh rumus umum lensa sebagai
berikut:
1      1         1
s      s'        f

Dimana, s = f1 dan s’ =
      s = dan s’ = f2
VII. Diskusi, Kesimpulan, dan Saran

     A. Diskusi

              Terkadang hasil penghitungan sangat berbeda dengan jarak
        yang tertulis dengan lensa fokus. Mungkin hal ini disebabkan karena
        kurang jelasnya    hasil bayaangan yang dihasilkan pada        layar.
        Sehingga meskipun hasil penghitungan relatif, pasti akan ada selisih
        yang sangat berpengaruh.
              Kendala-kendala yang kami hadapi pada saat praktikum adalah
        sumber cahaya yaitu senter menjadi kurang berfungsi sebab pada saat
        praktikum kami tidak berada pada ruangan yang benar-benar tertutup
        sehingga hasil bayangan yang kami dapat tidak normal(jika dalam
        ruangan tertutup bayangan mungkin normal).



     B. Kesimpulan

              Jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan
        jarak benda. Semakin besar jarak benda dari titik pusat optik semakin
        kecil jarak bayangan yang terbentuk. Jadi dapat diketahui bahwa jarak
fokus lensa adalah berbeda dengan fokus. Karena jarak fokus lensa
   adalah jarak bayangan ketika mencapai bentuk yang paling jelas.
        Berdasarkan    praktikum   yang   telah   kami      lakukan   dapat
   disimpulkan bahwa sifat bayangan dari lensa cembung bersifat
   nyata,terbalik,dapat diperkecil/diperbesar/sama besar.
            Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
   lengkung atau sebuah bidang lengkung dan bidang datar. Secara garis
   besar lensa dibedakan menjadi dua jenis :
   1.Lensa yang bersifat mengumpulkan sinar (konvergen),
   2.Lensa yang bersifat menyebarkan sinar (divergen).
 Bayangan maya /semu adalah bayangan yang dapat dilihat melalui
   lensa.
 Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang hanya dapat di lihat jika
   ditangkap oleh layar.


        Berdasarkan kelengkungan permukaan lensa dibedakan menjadi
   2:
o Lensa Sferis, Lensa yang memiliki kelengkungan permukaan seperti
   permukaan bola yang dapat memusatkan cahaya pada suatu titik
   tertentu.
o Lensa silindris, yang memiliki kelengkungan permukaan seperti
   permukaan silinders yang dapat memusatkan cahaya pada suatu garis
   tertentu.




C. Saran
Keberhasilan suatu percobaan tidak lepas dari beberapa faktor yang
     terkait dalam pelaksanaan praktikum. Misalnya kelengkapan alat dan
     bahan di laboratorium, lengkapnya petunjuk atau prosedur praktikum,
     serta bimbingan yang penuh dari asistan lab atau siapapun yang
     bertanggung jawab terhadap jalannya praktikum.
        Petunjuk yang diberikan hendaknya lengkap dan tidak terlalu
     membingungkan praktikan. Jika perlu dilengkapi dengan petunjuk-
     petunjuk bergambar yang memudahkan praktikan untuk memahami
     prosedur kerja, cara penggunaan alat, jenis bahan,dan lain-lain.




VIII. Daftar Pustaka

     Tim Pengajar Kimia Dasar. 2009. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar :
     Palangka Raya: Laboratium Dasar dan Analitik.
     Drs. Edi Istiyono, M. Si. 2005. Fisika Kelas X. Klaten, Indonesia : Intan
     Pariwara.
     Putra, Rusdiansyah. 2004. Diktat Pembelajaran Fisika SMP Kelas III.
     Palangkaraya : Private.
     Haliday, D. dan Resnick, R. 1991. Fisika Jilid 2 (Terjemahan oleh:
     Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Jakarta : Erlangga.
Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen

Contenu connexe

Tendances

Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaSulistia Ningsih
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky Awaliah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky AwaliahRencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky Awaliah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky AwaliahRezky Awaliah
 
Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]941994
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASPRAMITHA GALUH
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungKLOTILDAJENIRITA
 
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfBab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfagus mulanto
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhanaumammuhammad27
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenFitriHastuti2
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 

Tendances (20)

Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky Awaliah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky AwaliahRencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky Awaliah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi GETARAN Rezky Awaliah
 
Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]Kesetimbangan kimia [autosaved]
Kesetimbangan kimia [autosaved]
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdfBab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
Bab 6 Struktur Bumi dan Perkembangannya.pdf
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 

Similaire à Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen

lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekungPT. SASA
 
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docxLAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docxcalvinirawan1
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriemri3
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriWardah yibah
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfabdsalam26
 
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkappower point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkapALPHONSUSTODOFRIEDRI2
 
cahaya dan alat optik.pptttttttttttttttt
cahaya dan alat optik.ppttttttttttttttttcahaya dan alat optik.pptttttttttttttttt
cahaya dan alat optik.ppttttttttttttttttAndiFajriah
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptheriyanto249888
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdf
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdfipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdf
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdfDwiiRamadhanii1
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptfatimahazzahrah62
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8HariFitriansyah1
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)Marsella Wijaya
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungDayana Florencia
 

Similaire à Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen (20)

LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docxLAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
LAPRAK PEMBIASAN CALVIN IRAWAN - Copy.docx
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
 
Optik
OptikOptik
Optik
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkappower point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
 
cahaya dan alat optik.pptttttttttttttttt
cahaya dan alat optik.ppttttttttttttttttcahaya dan alat optik.pptttttttttttttttt
cahaya dan alat optik.pptttttttttttttttt
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdf
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdfipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdf
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik-230412032341-40cbab28.pdf
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
 
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Optik 161204221637
Optik 161204221637Optik 161204221637
Optik 161204221637
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembung
 

Plus de Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

Plus de Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Dernier

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Dernier (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Laporan lengkap praktikum f okus lensa konvergen

  • 1. LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR Topik Percobaan : Menentukan Fokus Lensa Konvergen Oleh : Nama/NIM Kelompok : C4 Nama Kelompok : 1.Sylvester Saragih DBD 111 0105 2.Frans Ganda P. Ujung DBD 111 0129 3.Meshac T. Silalahi DBD 111 0113 4.Aetco Septa DBD 111 0112 5.Defitio Pratama. DBD 111 0110 6.Wendra Bangsawan DBD 111 0107 7.Susanto DBD 111 0106 Praktikum ke : II ( ke dua ) Tanggal Praktikum : 14 April 2012 Aisten Pembimbin : Sarwan UPT. LAB. DASAR DAN ANALITIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2012
  • 2. Laporan Lengkap Praktikum I. Topik Percobaan Menentukan Fokus Lensa Konvergen II. Tujuan Percobaan 1. Dapat membedakan jarak fokus lensa dengan fokus 2. Dapat mengukur jarak benda lensa konvergen 3. Dapat mengukur jarak bayangan lensa konvergen 4. Dapat menbuat grafik hubungan antara kebalikan jarak benda dengan kebalikan jarak bayangan berdasarkan data hasil pengamatan 5. Dapat membuat grafik hubungan antara jarak benda denga bayangan lensa konvergen 6. Dapat menerapkan rumus umum lensa 7. Dapat menentukan letak bayangan dan sifat bayangan pada lensa III. Alat dan Bahan 1. Meja optik 2. Rel presisi 3. Lensa cembung (fokus 1.00 cm) 4. Layar 5. Sumber cahaya 6. Pemegang slide diafragma 7. Slide anak panah
  • 3. IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Kerja A. Dasar Teori Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung dengan setidak-tidaknya salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung. Secara umum, berdasarkan kelengkungan permukaan kita mengenal dua jenis lensa yaitu lensa sferis dan lensa silindris. Lensa sferis memiliki kelengkungan permukaaan seperti permukaan bola yang dapat memusatkan cahaya pada suatu titik tertentu. Sedangkan, lensa silindris memiliki kelengkungan permukaan seperti permukaan silinder yang dapat memusatkan cahaya pada suatu garis tertentu. Lensa sferis merupakan lensa cembung dan lensa silindris merupakan lensa cekung. Lensa cembung sering juga disebut sebagai lensa bikonveks (kedua permukaanya cembung) atau lensa positif (fokusnya bertanda positif) atau lensa konvergen (bersifat mengumpulkan sinar) Pada lensa kita mengenal dua titik fokus yaitu titik fokus aktif dan titik fokus pasif. Titik fokus aktif (F1) adalah titik fokus yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias dari sinar-sinar yang datang sejajar sumbu utama. Titik fokus pasif (F2) adalah titik fokus yang merupakan pertemuan titik asal sinar sehingga sinar-sinar bias sejajar sumbu utama. Jarak titik fokus ke titik pusat optik (O) disebut jarak fokus (f). pada lensa cembung, F1 terletak di belakang lensa dan F2 terletak di depan lensa. O
  • 4. sumbu utama F2 F1 Pembiasan cahaya pada lensa cembung Sifat-sifat bayangan dari suatu benda nyata dan tegak di depan lensa cembung berdasarkan rumus pembiasan dan metode penomoran antara lain: sinar + IV datang III II I 2F2 F2 F1 2F2 4 1 2 3 1. Benda di titik fokus (F2) menghasilkan bayangan di titik tak terhingga. 2. Benda di titik pusat kelengkungan lensa (2F2) menghasilkan bayangan bersifat nyata, terbalik, dan sama besar. 3. Benda di titik tak terhingga menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. 4. Benda di antara titik pusat optic (O) dan titik fokus (F2) menghasilkan bayangan maya, tegak dan diperbesar.
  • 5. 5. Benda di antara titik fokus (F) dan (2F2) menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. 6. Benda di titik yang lebih besar dari titik fokus 2F2 menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Rumus umum pembiasan pada lensa tipis sebagai berikut: 1 1 1 1 s s' s s' f f sxs ' Keterangan: s = jarak benda s’ = jarak bayangan f = jarak fokus lensa B. Prosedur Kegiatan 1. Merakit meja optik dan rel presisi sehingga tidak memiliki daerah penyumbatan yang mengganggu pergerakan slide. 2. Menyusun berturut-turut sumber cahaya, slide anak panah, lensa cembung, dan layar. 3. Meletakan slide anak panah pada ruang III atau di beklakang P2 , pada jarak tertentu. Dalam praktikum kali ini jarak yang dipakai adalah 15 cm, 18 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm, 33 cm. Jarak tersebut merupakan jarak antara slide anak panah dengan lensa yang merupakan jarak benda. 4. Menggeser layar sampai diperoleh bayangan anak panah paling jelas .
  • 6. 5. Mengukur jarak bayangan yang dihasilkan. (jarak antara layar dengan lensa) 6. Memperhatikan bayangan yang terbebtuk kemudian menuliskan sifat yang terjadi dalam data pengamatan 7. Mengulangi langkah-langkah di atas untuk semua jarak yang telah ditentukan 8. Terakhir, menghitung fokus yang didapatkan dari hasil pengamatan menggunakan rumus umum lensa. 9. Kemudian membandingkan dengan jarak fokus lensa yang tertulis pada lensa V. Data Hasil Pengukuran Ruang Percobaan Ruang s (cm) s‘ (cm) f (cm) Sifat Bayangan Benda Ke- Bayangan 1 II Nyata, terbalik, 26 16 9,9 diperbesar 2 II Nyata, terbalik, III 20 17 9,1 tetap 3 II Nyata, terbalik, 25 16 9,7 diperkecil 1 III Nyata, terbalik, 15 25 9,4 diperkecil 2 III Nyata, terbalik, II 12 42 9,3 diperkecil 3 III Nyata, terbalik, 18 19 9,2 diperkecil 1 IV ~ Nyata, besar 5 ~ ,tegak lurus 2 IV Nyata, besar I 8 ~ ~ ,tegak lurus 3 IV Nyata, besar 9 ~ ~ ,tegak lurus
  • 7. VI. Analisis Data dan Jawaban Tugas A. Analisis Data Analisis dilakukan untuk mengetahui kebenaran penghitungan fokus dengan menggunakan rumus umum fokus lensa : 1) Dik: s = 26 cm s’ = 16 cm Dit : f.? 1 1 1 Jawab : = f s s' s s' 26 16 = = s x s' 26 x 16 f = 9,9 cm 1,00cm 2) Dik: s = 18 cm s’ = 20 cm Dit : f.? 1 1 1 Jawab : = f s s' s s' 20 17 = = s x s' 20 x 17 f = 9,1 cm 1,00cm 3) Dik: s = 25 cm s’ = 16 cm Dit : f.?
  • 8. 1 1 1 Jawab : = f s s' s s' 25 16 = = s x s' 25 x 16 f = 9,7 cm 1,00cm 4) Dik: s = 15 cm s’ = 25 cm Dit : f.? 1 1 1 Jawab : = f s s' s s' 15 25 = = s x s' 15 x 25 f = 9,4 cm 1,00cm 5) Dik: s = 12 cm s’ = 42 cm Dit : f.? 1 1 1 Jawab : = f s s' s s' 12 42 = = s x s' 12 x 42 f = 9,3 cm 1,00cm 6) Dik: s = 18 cm s’ = 19 cm Dit : f.? 1 1 1 Jawab : = f s s'
  • 9. s s' 18 19 = = s x s' 18 x 19 f = 9,2 cm 1,00cm Dari penghitungan di atas di dapatkan bahwa hasil penghitungan fokus lensa relatif sama dengan fokus yang tertulis pada lensa. Hal ini membuktikan bahwa rumus tersebut adalah benar. B. Tugas 1. Sifat – sifat lensa konvergen :  Mengumpulkan sinar,  Kedua permukaannya cembung (bikonveks),  Titik fokusnya bersifat nyata/sejati,  Fokusnya bertanda positif (lensa positif),  Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik focus lensa,  Bentuk bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepi,  Di simbolkan dengan tanda ↕, ,atau . Sifat – sifat lensa divergen :  Menyebarkan sinar,  Titik Fokusnya bersifat maya/semu,  Kedua permukaannya cekung (bikonkaf),  Fokusnya bertanda negatif (lensa negatif),  Sinar sejajar sumbu utama lensa di biaskan seolah-olah karena berasal dari titik focus lensa,  Bentuk bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya,
  • 10.  Titik fokus aktif (F1) berada didepan lensa dan titik focus pasif (F2) berada dibelakang lensa.  Di simbolkan dengan tanda atau 2. Bayangan maya /semu adalah bayangan yang dapat dilihat melalui lensa. Secara Grafis, bayangan maya dapat terjadi :  Bila bayangan terbentuk dari pertemuan sinar datang dengan perpanjangan sinar pantul (ditinggalkan sinar pantul),  Bila benda berada di antara titik pusat optic(O)dan titik focus (F)menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperbesar pada lensa cembung saat benda nyata dan tegak di depan lensa,  Pada lensa cekung, suatu benda nyata dan tegak di depan lensa akan selalu menghasilkan bayangan bersifat maya, tegak, dan diperkecil,  Semua bayangan yang terletak di depan lensa adalah maya dan tegak. 3. Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang hanya dapat di lihat jika ditangkap oleh layar.Secara grafis, bayangan nyata dapat terjadi :  Bayangan tersebut terbentuk dari pertemuan sinar datang dan sinar pantul,  Saat nilai jarak bayangan positif,  Saat bayangan terletak di belakang lensa,  Pada lensa cembung, saat benda berada di depan lensa dan tegak pada saat benda di ruang II,III, dan IV.
  • 11. 4. Untuk menurunkan rumus umum pada lensa, dengan memperhatikan bentuk geografis sinar yang datang dari benda titik O mengenai lensa pada titik A dan dibiaskan ke titik I.Permukaan suatu lensa ABC mempunyai pusat kelengkungan C1 dan jari-jari R1. Permukaan dua dari lensa(ADC)mempunyai pusat kelengkungan C2 dan jari-jari R2.Permukaan bayangan pada lensa melalui dua tahap,yaitu : a. Pembiasan oleh permukaan ABC membentuk bayangan pada titik I1 . b. Bayangan tersebut akan dianggap sebagai benda oleh ADC dan terbentuk bayangan akhir I2. Dengan menerapkan frinsip pembiasan pada bidang lengkung yaitu: n1 + n2 ═ n2 - n1 s s’ R Gambar pembiasan pada lensa  Untuk permukaan ABC n1 n2 n2 n1 s s' R
  • 12. nm nl nl nm OB BI 1 R2  Untuk permukaan ADC nl nm (nm nl ) DI 1 DI 2 R2 Dimana : nm = indeks bias medium nl = Indeks bias lensa  Untuk lensa,BD dapat diabaikan sehingga bila kedua persamaan diatas dijumlahkan ,diperoleh : nl nm ( nl nm ) ( nl nm ) 1 1 ( nl n m )( ) OB DI 2 R1 R2 R1 R2  Mengingat OB adalah jarak benda (s) dan DI2 adalah jarak bayangan (s’), maka dengan membagi persamaan diatas n m akan diperoleh: 1 1 nl 1 1 ( 1)( ) s s' nm R1 R2  Untuk benda yang terletak dijauh tak terhingga(s= ),bayangan yang terjadi berada dititik focus (s’= F). Dengan memasukkan nilai ini kedalam persamaan terakhir,diperoleh: 1 nl 1 1 ( 1)( ) f nm R1 R2  Persamaan diatas dikenal sebagai persamaan pembuat lensa karena dengan mendesain jari-jari R1 dan R2 maka dapat menentukan jarak fokussesuai dengan keinginan.
  • 13. Apabila persamaan nm f1 = xR1 nl n m Dan persamaan nl f2 = .R2 nl nm Digabungkan maka diperoleh rumus umum lensa sebagai berikut: 1 1 1 s s' f Dimana, s = f1 dan s’ = s = dan s’ = f2
  • 14. VII. Diskusi, Kesimpulan, dan Saran A. Diskusi Terkadang hasil penghitungan sangat berbeda dengan jarak yang tertulis dengan lensa fokus. Mungkin hal ini disebabkan karena kurang jelasnya hasil bayaangan yang dihasilkan pada layar. Sehingga meskipun hasil penghitungan relatif, pasti akan ada selisih yang sangat berpengaruh. Kendala-kendala yang kami hadapi pada saat praktikum adalah sumber cahaya yaitu senter menjadi kurang berfungsi sebab pada saat praktikum kami tidak berada pada ruangan yang benar-benar tertutup sehingga hasil bayangan yang kami dapat tidak normal(jika dalam ruangan tertutup bayangan mungkin normal). B. Kesimpulan Jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda. Semakin besar jarak benda dari titik pusat optik semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk. Jadi dapat diketahui bahwa jarak
  • 15. fokus lensa adalah berbeda dengan fokus. Karena jarak fokus lensa adalah jarak bayangan ketika mencapai bentuk yang paling jelas. Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sifat bayangan dari lensa cembung bersifat nyata,terbalik,dapat diperkecil/diperbesar/sama besar. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau sebuah bidang lengkung dan bidang datar. Secara garis besar lensa dibedakan menjadi dua jenis : 1.Lensa yang bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), 2.Lensa yang bersifat menyebarkan sinar (divergen).  Bayangan maya /semu adalah bayangan yang dapat dilihat melalui lensa.  Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang hanya dapat di lihat jika ditangkap oleh layar. Berdasarkan kelengkungan permukaan lensa dibedakan menjadi 2: o Lensa Sferis, Lensa yang memiliki kelengkungan permukaan seperti permukaan bola yang dapat memusatkan cahaya pada suatu titik tertentu. o Lensa silindris, yang memiliki kelengkungan permukaan seperti permukaan silinders yang dapat memusatkan cahaya pada suatu garis tertentu. C. Saran
  • 16. Keberhasilan suatu percobaan tidak lepas dari beberapa faktor yang terkait dalam pelaksanaan praktikum. Misalnya kelengkapan alat dan bahan di laboratorium, lengkapnya petunjuk atau prosedur praktikum, serta bimbingan yang penuh dari asistan lab atau siapapun yang bertanggung jawab terhadap jalannya praktikum. Petunjuk yang diberikan hendaknya lengkap dan tidak terlalu membingungkan praktikan. Jika perlu dilengkapi dengan petunjuk- petunjuk bergambar yang memudahkan praktikan untuk memahami prosedur kerja, cara penggunaan alat, jenis bahan,dan lain-lain. VIII. Daftar Pustaka Tim Pengajar Kimia Dasar. 2009. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar : Palangka Raya: Laboratium Dasar dan Analitik. Drs. Edi Istiyono, M. Si. 2005. Fisika Kelas X. Klaten, Indonesia : Intan Pariwara. Putra, Rusdiansyah. 2004. Diktat Pembelajaran Fisika SMP Kelas III. Palangkaraya : Private. Haliday, D. dan Resnick, R. 1991. Fisika Jilid 2 (Terjemahan oleh: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Jakarta : Erlangga.