Kebudayaan Lembah Sungai Indus memiliki peradaban yang maju dengan bukti penemuan di Mohenjo Daro dan Harappa seperti rumah, irigasi, dan seni yang menunjukkan tingkat kehidupan dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.
Kebudayaan Lembah Sungai Indus (Mohenjo daro dan Harappa)
1. Kebudayaan Lembah Sungai Indus
Kebudayaan Lembah Sungai Indus merupakan kebudayaan yang terdapat pada masa India
Kuno atau di beberapa sumber sering disebut masa purba India. Kebudayaan yang menakjubkan ini
merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi dunia kesejarahan Asia Selatan terutama India.
Tidak hanya itu, penemuan hasil penggaliannya pun sangat beragam dan banyak mengundang decak
kagum bagi yang mempelajarinya karena hasil penemuannya sering kali sulit untuk kita percaya jika
kita membandingkannya antara kebudayaan masa kuno India dengan kebudayaan masa sekarang
ini, seolah-olah itu semua hanya dipisahkan oleh rentan waktu yang singkat, padahal sebenarnya
perbedaan waktunya sangat jauh sekali.
Mohenjo daro dan Harappa merupakan dua tempat yang tak mungkin bisa kita abaikan
ketika kita ingin membahas tentang Kebudayaan Lebah Sungai Indus. Hal ini dikarenakan dua tempat
tersebut merupakan tempat ditemukannya berbagai macam bukti fisik tentang kebudayaan yang
pernah ada di dataran Asia Selatan khususnya daerah India. Penemuan-penemuan ini dihasilkan dari
kegiatan penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog dan peneliti.
Penemuan yang dihasilkan sangatlah banyak. Tidak hanya penemuan bukti -bukti adanya
kehidupan semata, tetapi di sana juga ditemukan bukti bahwa telah terjadi kemajuan peradaban
pada masa itu. Hal ini bisa kita lihat dari telah ditemukannya barang-barang berharga salah satunya
adalah perhiasan dan logam.
2. A. Mohenjo Daro.
Kehidupan yang sejahtera serta peradaban yang cukup
tinggi bisa dilihat dari bukti-bukti hasil penggalain yang di
lakukan di Mohenjo Daro. Kebudayaan yang kemungkinan
telah menjdi adat istiadat dari masyarakat Mohenjo Daro
terlihat dari banyak ditemukannya barang-barang kecil
yang memiliki lubang. Kemungkinan besar barang-barang
tersebut digunakan sebagai kalung. Selain itu, banyak
ditemukan tulisan-tulisan atau yang berupa piktograf
(tulisan yang berbentuk seperti gambar). Gambar-gambar
tersebut kebanyakan menggambarkan unsure hewan, ini
menandakan bahwa pada masa itu mereka telah mengenal
atau bahkan dekat dengan hewan. Tidak hanya itu,
berbagai macam benda dengan teknik tinggi juga
ditemukan disana, seperti periuk belanga yang memiliki
lapisan pernis, perhiasan yang berupa gelang-gelang, serta
patung-patung kecil.
Kemajuan peradaban kota tercermin dari bangunan yang telah ditemukan disana. Ukuran
batu yang digunakan dalam pembuatan rumah sudah hampir sama dengan batu sekarang. Disana
menggambarkan bahwa rumah-rumah tersebut memiliki pintu yang kecil. Tidak hanya itu, rumah
besar yang memiliki pendopo pun ditemukan disana, kemungkinan tempat ini sering digunakan
sebagai tempat bertemunya masyarakat pada masa itu . Kolam renang yang ditemukan
kemungkinan besar merupakan kolam renang yang digunakan untuk mandi putri atau para dewa
dewi namun pendapat lain menyebutkan bahwa kolam renang tersebut merupakan kolam renang
yang digunakan sebagaimana digunakan seperti sekarang ini, yaitu kolam renang umum.
Gambar. A.1.
Materi berhuruf
Gambar. A.2.
Peradaban Kota
Gambar. A.3.
Perhiasan
Gambar. A.4.
Ukiran Binatang
3. Sistem penataan kota pada waktu itu sudah sangat baik dan terihat sekali sangat
direncanakan dengan matang. Irigasi dan saluran air yang baik menandakan bahwa disana telah
terjadi pembangunan kota yang sudah cukup teratur. Seni gambar tidak hanya ditemukan pada
piktograf saja. Tetapi juga ditemukan pada alat-alat dapur serta mainan anak-anak yang sudah
digunakan pada zaman dahulu.
B. Harappa
Secara garis besar, penemuan di Harappa memiliki beberapa kesamaan dengan penemuan
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena Mohenjo Daro – Harappa memiliki masa peradaban yang
hampir sama, bahkan mereka disebutkan hidup berdampingan dan diriwayatkan pernah mengalami
penggabungan.
Ditemukannya patung wanita menandakan bahwa kepercayaan mereka pada waktu itu pada
umumnya beragama Hindu. Patung tersebut dinilai sebagai gambaran kesucian seorang wanita atau
seorang ibu merupakan tanda sumber kehidupan. Arca-arca yang ditemukan pun dinilai memiliki
nilai seni yang sangat tinggi. Arca-arca yang melukiskan berbagai macam kejadian pada waktu itu
telah ditemukan, seperti manusia lembu yang sedang menyerang harimau, lembu, dll. Hal ini
menunjukan bahwa mereka telah menganggap suci binatang.
Kesucian poho tempat Sidharta Gautama menerima wahyu digambarkan dalam lukisan
materai, di sana juga dicantumkan seorang dewa tengah berada di samping pohon tersebut. Selain
itu benda-benda yang digunakn untuk menandai barang pada waktu itu sudah berhasil ditemukan.
Dengan penemuan-penemuan seperi itu, menandakan bahwa Kebudayaan Lembah Sungai
Indus sudah sangat tinggi dan peradaban mereka sudah memiliki sistem yang cukup baik. Sulit
dipercaya, bahwa pada masa itu mereka telah berfikir sejauh itu. Bahkan jika kita bandingkan
dengan kebudayaan sekarang, sepintas kita akan berfikir bahwa kebudayaan Lembah Sungai Indus
berusia hanya beberapa abad sebelum kita. Padahal mereka sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Gambar B.1. Arca yang ditemukan di Harappa
Gambar B.2. Ukiran-ukiran Harappa
4. Gambar. B.3.
Alat dapur Harappa
Gambar. B.4.
Patung yang ditemukan di Harappa
Gambar. B.5.
Manusia Lembu yang menyerang Harimau
5. Materi Lanjutan Bab. 1
Kebudayaan Sungai Indus (Mohenjo Daro – Harappa)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Sejarah Asia Selatan
Dosen : Miftahul Falah, M.Hum.
Disusun oleh:
Taufik Firmansyah Soehara
180310140050
Sejarah 2014
Program Studi Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
6. Terjemahan Power Point
BAB 1 Kebudayaan Sungai Indus
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Sejarah Asia Selatan
Dosen : Miftahul Falah, M.Hum.
Disusun oleh:
Taufik Firmansyah Soehara
180310140050
Sejarah 2014
Program Studi Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
7. Resensi Film Ramayana
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Sejarah Asia Selatan
Dosen : Miftahul Falah, M.Hum.
Disusun oleh:
Taufik Firmansyah Soehara
180310140050
Sejarah 2014
Program Studi Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran