Kepedulian mahasiswa dan mahasiswi ilmu komputer fakultas matematika dan ilmu...
Metpen 2
1. TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP
PENERAPAN SISTEM PEMILIHAN UMUM
SECARA ONLINE DI MASA YANG AKAN
DATANG
Oktavia Anggreani
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 38,5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
oktavia.anggreani88@gmail.com
Abstrak— Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem
pemilihan umum secara online di masa yang akan datang.
Penelitian ini juga bisa dikatakan sebagai parameter bagi
pemerintah sebelum melakukan kebijakan menerapkan sistem
pemilu secara online. Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian Case
Studies Research atau studi kasus. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode non random sampling (non
probability sampling) atau pengambilan sampel secara tidak acak
atau sampel diambil tanpa melalui proses seleksi dengan teknik
purposive sampling yaitu sampel yang telah ditentukan sendiri oleh
peneliti karena ada pertimbangan tertentu.
Kata Kunci— penerapan sistem, sistem, pemilihan umum,
pemilu, online, dan masyarakat
I. PENDAHULUAN
Pemilihan umum merupakan salah satu wadah yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan pada masyarakat
untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka dalam
lembaga legislatif dan siapa yang akan memimpin mereka
dalam lembaga eksekutif.
Pemilu yang diterapkan di Indonesia masih secara
konvensional. Banyak faktor yang bisa menghambat jalannya
pemilu. Proses yang paling krusial pada pemilu adalah pada
saat proses pendataan pemilih. Pendataan pemilih dapat
dilakukan secara digital yang bertujuan untuk mengurangi
penggunaan kertas (papperless) dan kesalahan dalam
pendataan penduduk karena bersifat terpadu sehingga
meminimalkan terjadinya pemilih ganda serta dapat menekan
penggelembungan suara karena pemanfaatan pemilih ganda.
Permasalahan Pemilu juga terjadi pada Pemilih. Pemilih
merupakan unsur yang sangat penting dalam pemilu. Pemilih
mempunyai banyak persyaratan agar bisa menggunakan hak
pilihnya sebaik mungkin. Unsur yang berperan penting
lainnya adalah proses pendistribusian kertas suara, kotak suara,
tinta maupun kebutuhan-kebutuhan yang lain juga berperan
andil dalam pemilu. Setiap daerah mempunyai Tempat
Pemungutan Suara (TPS) yang merupakan tempat
berlangsungnya pemilu dan Petugas Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS). Di lapangan banyak terjadi
kendala dalam pendistribusian kebutuhan pemilu, seperti
kendala transportasi untuk daerah-daerah terpencil,
keterlambatan pengiriman, pencetakan kertas suara yang
belum selesai, kotak suara yang tidak muat, kerusakan pada
kertas suara dan masih banyak lagi.
Kekompleksan dan kendala-kendala yang terjadi
membuat proses pemilu tidak berjalan dengan baik serta
kurang efisien dan efektifnya waktu yang dihabiskan.
Terciptanya pemilu yang efektif dan efisien dapat dilakukan
dengan cara memanfaatkan teknologi yang dapat memberikan
solusi secara konvensional terhadap proses pemilu
sebelumnya yaitu dengan menerapkan sistem pemilihan
umum secara online.
II. RINGKASAN
A.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angkaatau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan juga perhitungan statistik lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk menelitipada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampelpada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisisdata bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Gambar 2.1. Komponen dan Proses Penelitian
Kuantitatif[1]
B.
Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah. Perumusan
masalah biasanya menyertakan ruang lingkup untuk
membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya. Masalah
yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas.
Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk
agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara
empiris.
Menurut Sugiyono (2007), bentuk masalah dapat
dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan
masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah
penelitian yang membenadingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
3. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara
dua variabelatau lebih. Terdapat tiga hubungan yaitu
hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan
interaktif atau timbal balik.
C.
Variabel
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau
sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel itu, ada bermacam-macam.
Variabel dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Biasa disebut dengan variabel prediksi atau variabel
yang sebenarnya.
2. Variable terikat (Dependent Variable)
Disebut juga dengan variabel luar atau variabel yang
bukan sebenarnya.
Ditinjau dari sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi
variabel kualitatif dan kuantitatif.
(1) Variabel Kualitatif adalah menunjukkan sifat kualitas
dari obyek yang menghasilkan data kualitatif melalui
pengamatan.
(2) Variabel kuantitatif, adalah variabel yang menujukkan
sifat kuantitas, akan menghasilkan data kuantitatif.
Macam-macam data variabel ditunjukkan pada gambar
berikut:
Gambar 2.2. Pembagian Data Untuk Pengolahan
Statistik[1]
D.
Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar
mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan
semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut
semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas
atauketerandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara
konsisten, apapun yangdiukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari
data yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
suatu alatukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula
dengan alat ukur yang reliablebelum tentu valid.
E.
Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu
populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun
gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi.
Pada dasarnya, data dapat dikelompokkan pada berbagai
macam jenis dan bagian.
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari
obyek penelitian atau merupakan data yang berasal
dari sumberasli atau pertama.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan
secara langsung dari objek penelitian, melainkan data
yang berasal dari sumber yang telah dikumpulkan
oleh pihak lain.
2. Jenis Data Berdasarkan Sumber Data
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data
produksi, dan sebagainya.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan
situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
a. Data Kuantitatif
3. Data kuantitatif adalah data yangdipaparkan dalam
bentuk angka-angka.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam
bentuk kata-kata yang mengandung makna.
4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah
bilangan asli.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada
suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang
satu ke nilai yang lainnya.
5. Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan
titik waktu tertentu.
b. Data Time Series (Berkala)
Data berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis.
Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini
biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
secara detail.
F.
Tabulasi Data
Penyajian data selain dapat disajikan dalam bentuk tabel,
juga dapat disajikan dalam bentuk gambar atau grafik.
Penyajian data dalam bentuk tabel bisa disajikan dalam
beberapa arah antara lain, tabel satu arah (one way table) yaitu
tabel yang hanya memuat satu keterangan saja, tabel dua arah
(two way table) ialah tabel yang menunjukkan hubungan
diantara dua hal yangberbeda dan tabel tiga arah (three way
table) ialah tabel yang yang menunjukkan pada tiga hal yang
berbeda.
Penyajian data dalam bentuk gambar dapat memudahkan
dalam pengambilan kesimpulan dengan cepat. Ada beberapa
macamgrafik antara lain grafik garis (line Chart), grafik
batang (bar chart), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar
(pictogram) dan lain sebagainya.
Mean
Mean adalah menghitung rata-rata, dengan rumus :
Median
Median adalah suatu nilai yang membagi distribusi frekuensi
menjadi dua bagian yang sama.
Modus (mode)
Modus adalah suatu nilai yang terjadi pada frekuensi yang
terbesar.
G.
Analisa Data Kuantitatif
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau
tabel frekuensi yang mengelompokkan data yang belum
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,
sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data).
Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan
informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau
populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya,
distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu
katagorikal dan numerik.
Cross-Tabulations
Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross
tabulationini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran
tentang data yang dikumpulkan selama penelitian. Untuk
menerangkan secara umum mengenai populasi yang diteliti
biasanya digunakan statistik inferensial (inferential statistics).
Korelasi
Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan
hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan
(asosiasi) linier diantara dua variable.
Regresi
Analisis regresi digunakan apabila kita ingin
memprediksi hasil penelitian kita dengan menggunakan dua
varibel atau lebih. Analisis Regresi merupakan proses
membuat fungsi atau model matematis yang dapat digunakan
untuk memprediksi atau menentukan satu variabel dari
variabel lainnya.
Uji t (t-test)
Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi
perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya
digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan
menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
Uji F (F-test)
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat
sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang
signifikan antara variabel independent dengan variabel
dependent.
Uji z ( z test)
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan
dengan besar sampel lebih dari 30. Berikut ini merupakan
perhitungan statistik uji z :
Analisis Validitas
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan
metode pearson product moment dengan syarat sampel yang
diambil bersifat normal (>30) sedangkan bila sampel yang
diambil kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman
rank correlation.
Analisis Reliabilitas
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan
metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat <0.60,
maka instrumen penelitian tersebut reliabel[1].
4. Gambar 2.3. Analisis Pemilihan Pengolahan Data[1]
III. PENELITIAN
Penelitian ini berjudul Tanggapan Masyarakat Terhadap
Penerapan Sistem Pemilihan Umum Secara Online di Masa
yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem pemilihan
umum secara online di masa yang akan datang. Penelitian ini
juga bisa dikatakan sebagai parameter bagi pemerintah
sebelum melakukan kebijakan menerapkan sistem pemilu
secara online. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif. Jenis desain penelitian yang digunakan adalah
desain penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus datanya
harus berupa data primer. Data primer adalah data yang
diambil langsung dari obyek penelitian atau merupakan data
yang berasal dari sumber asli atau pertama. Dalam
mengumpulkan data primer, biasanya peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang disebut dengan kuesioner. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non
random sampling (non probability sampling) atau
pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel diambil
tanpa melalui proses seleksi dengan teknik purposive
sampling yaitu sampel yang telah ditentukan sendiri oleh
peneliti karena ada pertimbangan tertentu.
IV. KESIMPULAN
Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu
pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angkaatau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan juga perhitungan statistik lainnya. Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
menelitipada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampelpada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisisdata bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer UI.
Haris, Syamsuddin. 2005. Pemilu Langsung di Tengah Oligarki Partai.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Konstitusi Vol.1 No.1 Juni 2009. Jakarta : Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia.
Jurnal Konstitusi Vol.2 No.1 Juni 2009. Jakarta : Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia.