Dokumen tersebut membahas kritik terhadap kurikulum 2013 revisi pendidikan fisika di Universitas Negeri Jakarta. Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan kurikulum 2013 yang dijelaskan beserta saran perbaikannya.
1. KRITIK
KURIKULUM 2013 REVISI
MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
Dr. Ir. Vina Serevina, MM Mudammirotul Ashnam, S.Pd
2. Kritik Kurikulum K-13 Revisi
Pendidikan menjadi hal yang sangat fundamental bagi kehidupan seseorang, dengan
pendidikan yang baik maka akan baik pula pola pikir dan sikap seseorang. Pendidikan yang baik
terbentuk dari pola dan sistem pendidikan yang baik pula dan hal yang demikian dapat
terwujud dengan kurikulum yang baik.
Kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 sudah diterapkan di beberapa sekolah di
Indonesia, Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung
adalah proses pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas.
Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif;
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan pembelajaran
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang terjadi selama pembelajaran tetapi
tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung pada umumnya berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap. Dalam Jenis-jenis nilai dan sikap yang akan
dikembangkan tidak diajarkan secara langsung dalam pelajaran, tetapi tetapdirancang dan
direncanakan dalam silabus dan RPP. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di
Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap
tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah.
Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak bangsa,
oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia
3. sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada
kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran
2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap
melaksanakannya. Meskipun masih premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh
banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri. Dalam
penerapan k-13ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya, terdapat beberapa hal penting dari
perubahan atau penyempurnaan kurikulum tersebut yaitu keunggulan dan kekurangan:
KRITIK KURIKULUM 2013
NO. KEUNGGULAN KELEMAHAN SARAN
1. Siswa lebih dituntut untuk
aktif, kreatif dan inovatif
dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka
hadapi di sekolah.
Guru banyak salah kaprah,
karena beranggapan
dengan kurikulum 2013
guru tidak perlu
menjelaskan materi kepada
siswa di kelas, padahal
banyak mata pelajaran
yang harus tetap ada
penjelasan dari guru.
Guru sebaiknya menjelaskan
materi pembelajaran untuk
menambah wawasan
peserta didik, selanjutnya
peserta didik dibimbing
untuk menggali informasi
dengan pengetahuan yang
dimiliki.
2. Adanya penilaian dari
semua aspek. Penentuan
nilai bagi siswa bukan
hanya didapat dari nilai
ujian saja tetapi juga
didapat dari nilai
kesopanan, religi, praktek,
sikap dan lain-lain.
Kurangnya kemampaun
guru dalam proses
penilaian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara
holistic.
Guru dibekali pengetahuan
mengenai penilaian otentik
agar mampu melakukan
berbagai teknik penilaian.
4. 3. Pembelajaran berpusat
pada siswa dan kontekstual
dengan metode
pembelajaran yang
bervariasi
Siswa yang aktif mampu
mengikuti proses
pembelajaran dengan baik,
sedangkan siswa yang
kurang aktif sulit untuk
mengikuti sehingga
pengetahuannya tidak
berkembang
Menggunakan metode
pembelajaran yang bisa
membuat semua siswa aktif
dan kreatif
4. Materi dan Soal menuntut
kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS)
Guru masih menggunakan
bentuk soal yang sederhana
(LOTS)
Guru sebaiknya
meningkatkan dan terus
mengasah kompetensi yang
dimiliki
5. Banyaknya materi yang
dipelajari untuk menambah
khazanah pengetahuan
Beban belajar siswa dan
guru terlalu berat, sehingga
waktu belajar disekolah
terlalu lama
Lamanya waktu belajar
disekolah sebaiknya
disesuaikan dengan
seberapa lama rata-rata
kekuatan konsentrasi pesert
didik pada saat belajar agar
tidak menimbulkan
kelelahan fisik.