SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  41
KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNANKAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
JENIS-JENIS KAYUJENIS-JENIS KAYU
 JatiJati
 BengkiraiBengkirai
 KamperKamper
 KeruingKeruing
 Meranti MerahMeranti Merah
 Meranti PutihMeranti Putih
 Meranti KuningMeranti Kuning
 NangkaNangka
 DurianDurian
 WiyuWiyu
 WaruWaru
 MahoniMahoni
 SengonSengon
 KempasKempas
 PulaiPulai
 UlinUlin
 MindiMindi
 PinusPinus
 JoharJohar
 KenariKenari
 MerbauMerbau
 NyatohNyatoh
 DamarDamar
JATIJATI
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatanTekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatan
jelas pada jati yang sudah tuajelas pada jati yang sudah tua
 Sifat : tahan rayap dan tahan airSifat : tahan rayap dan tahan air
 Kelas kuat : IKelas kuat : I
 Keawetan: 30-40 tahunKeawetan: 30-40 tahun
 Kegunaan : cocok untuk segala konstruksiKegunaan : cocok untuk segala konstruksi
karena awet dan kuatkarena awet dan kuat
 Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000
BENGKIRAIBENGKIRAI
 Warna : coklat kuning kemerahanWarna : coklat kuning kemerahan
 Tekstur : agak kasar dan tidak merataTekstur : agak kasar dan tidak merata
 Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas danSifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan
hujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak danhujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak dan
pecah semuapecah semua
 Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II
 Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun
 Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,
penutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafonpenutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafon
 Harga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/mHarga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/m33
KAMPERKAMPER
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,
kayunya wangi. Tidak tahan rayapkayunya wangi. Tidak tahan rayap
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : 10-15 tahunKeawetan : 10-15 tahun
 Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,
usuk, perabot.usuk, perabot.
 Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
KERUINGKERUING
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudahSifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah
diovendioven
 Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II
 Kelas awet : IIIKelas awet : III
 Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papanKegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan
dinding, kayu lapisdinding, kayu lapis
 Harga : Rp 4.500.000Harga : Rp 4.500.000
MERANTI MERAHMERANTI MERAH
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap, air dan teterSifat : tidak tahan rayap, air dan teter
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,
pintu, jendela, dinding dan lantaipintu, jendela, dinding dan lantai
 Harga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/mHarga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/m33
MERANTI PUTIHMERANTI PUTIH
 Warna : keputihanWarna : keputihan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap dan teterSifat : tidak tahan rayap dan teter
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,
dan venir.dan venir.
 Harga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/mHarga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/m33
MERANTI KUNINGMERANTI KUNING
 Warna : kekuninganWarna : kekuningan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap dan reterSifat : tidak tahan rayap dan reter
 Kelas kuat : II – IVKelas kuat : II – IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalahKegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah
untuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunanuntuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunan
perumahan, panil.perumahan, panil.
 Harga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ mHarga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ m33
NANGKANANGKA
 Warna : Jika muda berwarna putih jika tuaWarna : Jika muda berwarna putih jika tua
berwarna kuningberwarna kuning
 Tekstur : halusTekstur : halus
 Kelas kuat : IIKelas kuat : II
 Keawetan : sampai 30 tahunKeawetan : sampai 30 tahun
 Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,
pintu, jendela, tiang-tiang pada bangunanpintu, jendela, tiang-tiang pada bangunan
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
DURIANDURIAN
 Warna : coklat kekuninganWarna : coklat kekuningan
 Tekstur : agak kasar dan tiidak merataTekstur : agak kasar dan tiidak merata
 Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III
 Kelas awet : IV-VKelas awet : IV-V
 Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,
kusen, daun pintu atau jendelakusen, daun pintu atau jendela
 Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3
WIYUWIYU
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : padat lembutTekstur : padat lembut
 Sifat : Bebas hamaSifat : Bebas hama
 Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV
 Keawetan : sampai 15 tahunKeawetan : sampai 15 tahun
 Kegunaan : mebel, konstruksi atap,Kegunaan : mebel, konstruksi atap,
plavonplavon
 Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
WARUWARU
 Warna : putihWarna : putih
 Tekstur : kasar dan serat jarangTekstur : kasar dan serat jarang
 Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudahSifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah
pecahpecah
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : tidak terlalu lamaKeawetan : tidak terlalu lama
 Kegunaan : untuk papan, balok, usuk danKegunaan : untuk papan, balok, usuk dan
rengreng
 Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000
MAHONIMAHONI
 Warna : coklatWarna : coklat
 Tekstur : agak halusTekstur : agak halus
 Sifat : tidak tahan terhadap hama bubukSifat : tidak tahan terhadap hama bubuk
 Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III
 Kegunaan : tiang-tiang konstruksiKegunaan : tiang-tiang konstruksi
bangunan, pintu, kusen, lapisan dindingbangunan, pintu, kusen, lapisan dinding
kedap air, lantai, plafon,mebelkedap air, lantai, plafon,mebel
 Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000
SENGONSENGON
 Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan
 Tekstur : agak halusTekstur : agak halus
 Sifat : ringan dan empuk, serat beradulSifat : ringan dan empuk, serat beradul
 Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidakKeawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak
terkena airterkena air
 Kegunaan : atap, usuk, kuda-kudaKegunaan : atap, usuk, kuda-kuda
 Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000
KEMPASKEMPAS
 Warna : kemerahanWarna : kemerahan
 Tekstur : kasar dan tidak rataTekstur : kasar dan tidak rata
 Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendahSifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah
 Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV
 Keawetan : rendahKeawetan : rendah
 Kegunaan : karena sifat & keawetannya ygKegunaan : karena sifat & keawetannya yg
rendah, maka kempas jarang digunakanrendah, maka kempas jarang digunakan
sebagai bahan bangunansebagai bahan bangunan
 Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
PULAIPULAI
 Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat: kerasSifat: keras
 Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V
 Keawetan: rendahKeawetan: rendah
 Kegunaan : bingkai, dan kayu lapisKegunaan : bingkai, dan kayu lapis
 Harga : Rp. 3.000.000Harga : Rp. 3.000.000
ULINULIN
 Warna : kuning, cokelat, cokelat kelabuWarna : kuning, cokelat, cokelat kelabu
kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Kelas kuat : IKelas kuat : I
 Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun
 Kegunaan:Kegunaan: konstruksi di dalam air, tiangkonstruksi di dalam air, tiang
bangunan, papan lantai, jembatan, bantalanbangunan, papan lantai, jembatan, bantalan
kereta apikereta api
 Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
PINUSPINUS
 Warna : kuningWarna : kuning
 Tekstur : cukup halusTekstur : cukup halus
 Sifat : keras, padat, lurus, hampirSifat : keras, padat, lurus, hampir
menyerupai bengkiramenyerupai bengkira
 Keawetan : 15-20 tahunKeawetan : 15-20 tahun
 Kegunaan : mebel, konstruksiKegunaan : mebel, konstruksi
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
MINDIMINDI
 Warna : kuning keputihanWarna : kuning keputihan
 Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar
 Sifat : tidak tahan lembab, jika terkenaSifat : tidak tahan lembab, jika terkena
lembab, warna berubah menjadi hitam,lembab, warna berubah menjadi hitam,
tidak terlalu kerastidak terlalu keras
 Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V
 Kegunaan : papan corKegunaan : papan cor
 Harga : Rp 750.000Harga : Rp 750.000
JOHARJOHAR
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : kasar dan berseratTekstur : kasar dan berserat
 Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat
 Kelas kuat : I,IIKelas kuat : I,II
 Keawetan : bisa sampai 20 tahunKeawetan : bisa sampai 20 tahun
 Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,
papan dindingpapan dinding
 Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
KENARIKENARI
 Warna : coklatWarna : coklat
 Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar
 Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : 15 tahunKeawetan : 15 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, lantai, papanKegunaan : kayu lapis, lantai, papan
dinding, rangka pintu dan jendeladinding, rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
MERBAUMERBAU
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat : padat dan kuat, jika pecah bisaSifat : padat dan kuat, jika pecah bisa
pecah semuapecah semua
 Kelas kuat : I,,IIKelas kuat : I,,II
 Keawetan : 10-12 tahunKeawetan : 10-12 tahun
 Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang danKegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan
papan pada perumahan dan jembatanpapan pada perumahan dan jembatan
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
NYATOHNYATOH
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : terlihat halusTekstur : terlihat halus
 Sifat : semakin kering semakin ringan danSifat : semakin kering semakin ringan dan
biasanya gampang patahbiasanya gampang patah
 Kelas kuat : II,IIIKelas kuat : II,III
 Keawetan : 8-10 tahunKeawetan : 8-10 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,
papan lantai rangka pintu dan jendelapapan lantai rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 4.000.000Harga : Rp 4.000.000
DAMARDAMAR
 Warna :Warna :
 Tekstur :Tekstur :
 Sifat :Sifat :
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : 10 tahunKeawetan : 10 tahun
 Kegunaan : konstruksi bangunan, kayuKegunaan : konstruksi bangunan, kayu
lapis, mebel, rangka pintu dan jendelalapis, mebel, rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 1.500.000Harga : Rp 1.500.000
PROSES PENGERINGAN KAYUPROSES PENGERINGAN KAYU
Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:
 Pengeringan AlamiPengeringan Alami
 Pengeringan BuatanPengeringan Buatan
PENGERINGAN ALAMIPENGERINGAN ALAMI
Proses pengeringan alami dilakukanProses pengeringan alami dilakukan
hanya dengan menjemur kayu kuranghanya dengan menjemur kayu kurang
lebih antara 2 minggu sampai 1 bulanlebih antara 2 minggu sampai 1 bulan
agar kadar air yang terdapat dalam kayuagar kadar air yang terdapat dalam kayu
dapat berkurang sesuai dengan ambangdapat berkurang sesuai dengan ambang
kadar air yang diinginkan.kadar air yang diinginkan.
KELEBIHAN PENGERINGAN ALAMIKELEBIHAN PENGERINGAN ALAMI
•Biaya relative murahBiaya relative murah
•Pelaksanaan mudahPelaksanaan mudah
•Pengeringan dengan tenaga alam/matahariPengeringan dengan tenaga alam/matahari
•Kapasitas kayu tidak terbatasKapasitas kayu tidak terbatas
KEKURANGAN PENGERINGAN ALAMIKEKURANGAN PENGERINGAN ALAMI
 Waktunya lama karena tergantung cuacaWaktunya lama karena tergantung cuaca
 Memerlukan lapangan yang cukup luasMemerlukan lapangan yang cukup luas
 Memerlukan persedian kayu yang lebihMemerlukan persedian kayu yang lebih
banyakbanyak
 Cacat yang timbul sulit diperbaikiCacat yang timbul sulit diperbaiki
 Kadar air akhir umumnya masih cukupKadar air akhir umumnya masih cukup
tinggitinggi
PENGERINGAN BUATANPENGERINGAN BUATAN
 Pengeringan Buatan menggunakanPengeringan Buatan menggunakan
sumber panas berupa uap panas melaluisumber panas berupa uap panas melalui
ketel uap.ketel uap.
 Uap panas dialirkan melalui radiatorUap panas dialirkan melalui radiator
menuju kiln atau kamar pengeringanmenuju kiln atau kamar pengeringan
KELEBIHAN PENGERINGAN BUATANKELEBIHAN PENGERINGAN BUATAN
 Waktu pengeringan sangat singkatWaktu pengeringan sangat singkat
 Kadar air dapat diaturKadar air dapat diatur
 Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasiKelembaban udara, temperature, dan sirkulasi
udara dapat diaturudara dapat diatur
 Cacat kayu dapat dihindariCacat kayu dapat dihindari
 Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perluKontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu
persediaan kayu yang banyakpersediaan kayu yang banyak
 Tidak membutuhkan tempat yang luasTidak membutuhkan tempat yang luas
 Kualitas hasil jauh lebih baikKualitas hasil jauh lebih baik
KEKURANGAN PENGERINGAN BUATANKEKURANGAN PENGERINGAN BUATAN
 Modal besarModal besar
 Butuh tenaga ahliButuh tenaga ahli
 Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentuSortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
PENGAWETAN KAYUPENGAWETAN KAYU
Tujuan:Tujuan:
 Untuk memperbesar keawetan kayu sehinggaUntuk memperbesar keawetan kayu sehingga
kayu yang mulanya umur pakainya tidakkayu yang mulanya umur pakainya tidak
panjang, jadi lebih panjang.panjang, jadi lebih panjang.
 Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yangMemanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang
keawetannya rendah.keawetannya rendah.
METODE PENGAWETANMETODE PENGAWETAN
a. Metode rendamana. Metode rendaman
b. Metode pencelupanb. Metode pencelupan
c. Metode pemulasanc. Metode pemulasan
d. Metode pembalutand. Metode pembalutan
e. Metode vakum dan tekanane. Metode vakum dan tekanan
Metode rendaman:Metode rendaman:
 Kayu direndam di dalam bak larutan bahanKayu direndam di dalam bak larutan bahan
pengawet yng telah ditentukan konsentrasipengawet yng telah ditentukan konsentrasi
bahan pengawet dan pelarutnya, selamabahan pengawet dan pelarutnya, selama
beberapa jam atau beberapa hari. Saatbeberapa jam atau beberapa hari. Saat
perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,
jangan sampai ada yang terapung. Oleh karenajangan sampai ada yang terapung. Oleh karena
itu, kayu harus diberi beban pemberat.itu, kayu harus diberi beban pemberat.
Metode pencelupan:Metode pencelupan:
 Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutanKayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan
bahan pengawet dengan kinsentrasi yang telahbahan pengawet dengan kinsentrasi yang telah
di tentukan, dalam waktu yang hanya beberapadi tentukan, dalam waktu yang hanya beberapa
menit bahkan beberapa detik. Kelemahan caramenit bahkan beberapa detik. Kelemahan cara
ini adalah hany melapisi permukaan kayuini adalah hany melapisi permukaan kayu
sangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebihsangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebih
baik jika kayu yang diawetkan dalam keadaanbaik jika kayu yang diawetkan dalam keadaan
kering dan bahan pengawetnya dipanaskankering dan bahan pengawetnya dipanaskan
terlebih dahulu.terlebih dahulu.
Metode pemulasan:Metode pemulasan:
 Pengawetan ini dipakai untuk pengawetanPengawetan ini dipakai untuk pengawetan
sementara di daerah eksploitasi hutan atausementara di daerah eksploitasi hutan atau
kayu-kayu gergjian untuk mencegah serangankayu-kayu gergjian untuk mencegah serangan
jamur atau bubuk kayu basah, untukjamur atau bubuk kayu basah, untuk
membunuh serangga atau perusak kayu yangmembunuh serangga atau perusak kayu yang
belum banyak dan merusak kayu,dan untukbelum banyak dan merusak kayu,dan untuk
pengawetan kayu yang sudah terpasang.pengawetan kayu yang sudah terpasang.
Metode pembalutan:Metode pembalutan:
 Cara pengawetan ini khusus digunakan untukCara pengawetan ini khusus digunakan untuk
mengawetkan tiang-tiang dengan menggunakanmengawetkan tiang-tiang dengan menggunakan
bahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkanbahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkan
dipermukaan kayu yang masih basah,dipermukaan kayu yang masih basah,
selanjutnya dibalut sehingga terjadilah prosesselanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses
difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.
Metode vakum dan tekanan:Metode vakum dan tekanan:
 Penetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunyaPenetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunya
relative singkat. Metode ini dapat mengawetkanrelative singkat. Metode ini dapat mengawetkan
kayu basah dan kering.kayu basah dan kering.
SAMBUNGAN KAYUSAMBUNGAN KAYU
TERIMA KASIH…

Contenu connexe

Tendances

Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiChoky Csc
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgbAris SalTig
 
Baja 1 pertemuan 2
Baja 1 pertemuan 2Baja 1 pertemuan 2
Baja 1 pertemuan 2FeraLestari3
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bataTiara Arianti
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...noussevarenna
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIMOSES HADUN
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
 
Gambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptxGambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptxAHMADAFRIANTO1
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuRd Rosyadi
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGintan mustika
 
Konstruksi Bangunan - Plafond
Konstruksi Bangunan - Plafond Konstruksi Bangunan - Plafond
Konstruksi Bangunan - Plafond noussevarenna
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPutik Ervia Mei
 
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptxppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptxbagussaputra71
 

Tendances (20)

Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb
 
Baja 1 pertemuan 2
Baja 1 pertemuan 2Baja 1 pertemuan 2
Baja 1 pertemuan 2
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bata
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
Gambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptxGambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptx
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
 
Sni 03 3527-1994
Sni 03 3527-1994Sni 03 3527-1994
Sni 03 3527-1994
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
 
Konstruksi Bangunan - Plafond
Konstruksi Bangunan - Plafond Konstruksi Bangunan - Plafond
Konstruksi Bangunan - Plafond
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptxppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx
ppt ilmu bahan bangunan (genap).pptx
 

En vedette

Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Athif Muhammad
 
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
Ciri ciri kayu
Ciri ciri kayuCiri ciri kayu
Ciri ciri kayuAlif Akram
 
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)Ibel007
 
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONEDIS BLOG
 
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...chemistry-rocket
 
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 ManualV Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 ManualPheo8x
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANEDIS BLOG
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialFerRy P. RAzi
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUEDIS BLOG
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDwi Anugrah
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 

En vedette (20)

Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
 
Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
 
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
 
Ciri ciri kayu
Ciri ciri kayuCiri ciri kayu
Ciri ciri kayu
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB VariabilitasFAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
 
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
 
402 teknik konstruksi kayu
402 teknik konstruksi kayu402 teknik konstruksi kayu
402 teknik konstruksi kayu
 
Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
 
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
 
Sketch 3 manual
Sketch 3 manualSketch 3 manual
Sketch 3 manual
 
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 ManualV Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUAN
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayu
 
Kayu Meranti
Kayu MerantiKayu Meranti
Kayu Meranti
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Dernier (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Kayu (Materi: Bahan Bangunan)

  • 1. KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNANKAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
  • 2. JENIS-JENIS KAYUJENIS-JENIS KAYU  JatiJati  BengkiraiBengkirai  KamperKamper  KeruingKeruing  Meranti MerahMeranti Merah  Meranti PutihMeranti Putih  Meranti KuningMeranti Kuning  NangkaNangka  DurianDurian  WiyuWiyu  WaruWaru  MahoniMahoni  SengonSengon  KempasKempas  PulaiPulai  UlinUlin  MindiMindi  PinusPinus  JoharJohar  KenariKenari  MerbauMerbau  NyatohNyatoh  DamarDamar
  • 3. JATIJATI  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatanTekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatan jelas pada jati yang sudah tuajelas pada jati yang sudah tua  Sifat : tahan rayap dan tahan airSifat : tahan rayap dan tahan air  Kelas kuat : IKelas kuat : I  Keawetan: 30-40 tahunKeawetan: 30-40 tahun  Kegunaan : cocok untuk segala konstruksiKegunaan : cocok untuk segala konstruksi karena awet dan kuatkarena awet dan kuat  Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000
  • 4. BENGKIRAIBENGKIRAI  Warna : coklat kuning kemerahanWarna : coklat kuning kemerahan  Tekstur : agak kasar dan tidak merataTekstur : agak kasar dan tidak merata  Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas danSifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan hujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak danhujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak dan pecah semuapecah semua  Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II  Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun  Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan, penutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafonpenutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafon  Harga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/mHarga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/m33
  • 5. KAMPERKAMPER  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan, kayunya wangi. Tidak tahan rayapkayunya wangi. Tidak tahan rayap  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : 10-15 tahunKeawetan : 10-15 tahun  Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng, usuk, perabot.usuk, perabot.  Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
  • 6. KERUINGKERUING  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudahSifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah diovendioven  Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II  Kelas awet : IIIKelas awet : III  Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papanKegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan dinding, kayu lapisdinding, kayu lapis  Harga : Rp 4.500.000Harga : Rp 4.500.000
  • 7. MERANTI MERAHMERANTI MERAH  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap, air dan teterSifat : tidak tahan rayap, air dan teter  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok, pintu, jendela, dinding dan lantaipintu, jendela, dinding dan lantai  Harga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/mHarga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/m33
  • 8. MERANTI PUTIHMERANTI PUTIH  Warna : keputihanWarna : keputihan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap dan teterSifat : tidak tahan rayap dan teter  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan, dan venir.dan venir.  Harga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/mHarga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/m33
  • 9. MERANTI KUNINGMERANTI KUNING  Warna : kekuninganWarna : kekuningan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap dan reterSifat : tidak tahan rayap dan reter  Kelas kuat : II – IVKelas kuat : II – IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalahKegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah untuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunanuntuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunan perumahan, panil.perumahan, panil.  Harga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ mHarga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ m33
  • 10. NANGKANANGKA  Warna : Jika muda berwarna putih jika tuaWarna : Jika muda berwarna putih jika tua berwarna kuningberwarna kuning  Tekstur : halusTekstur : halus  Kelas kuat : IIKelas kuat : II  Keawetan : sampai 30 tahunKeawetan : sampai 30 tahun  Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen, pintu, jendela, tiang-tiang pada bangunanpintu, jendela, tiang-tiang pada bangunan  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 11. DURIANDURIAN  Warna : coklat kekuninganWarna : coklat kekuningan  Tekstur : agak kasar dan tiidak merataTekstur : agak kasar dan tiidak merata  Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III  Kelas awet : IV-VKelas awet : IV-V  Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung, kusen, daun pintu atau jendelakusen, daun pintu atau jendela  Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3
  • 12. WIYUWIYU  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : padat lembutTekstur : padat lembut  Sifat : Bebas hamaSifat : Bebas hama  Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV  Keawetan : sampai 15 tahunKeawetan : sampai 15 tahun  Kegunaan : mebel, konstruksi atap,Kegunaan : mebel, konstruksi atap, plavonplavon  Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
  • 13. WARUWARU  Warna : putihWarna : putih  Tekstur : kasar dan serat jarangTekstur : kasar dan serat jarang  Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudahSifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah pecahpecah  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : tidak terlalu lamaKeawetan : tidak terlalu lama  Kegunaan : untuk papan, balok, usuk danKegunaan : untuk papan, balok, usuk dan rengreng  Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000
  • 14. MAHONIMAHONI  Warna : coklatWarna : coklat  Tekstur : agak halusTekstur : agak halus  Sifat : tidak tahan terhadap hama bubukSifat : tidak tahan terhadap hama bubuk  Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III  Kegunaan : tiang-tiang konstruksiKegunaan : tiang-tiang konstruksi bangunan, pintu, kusen, lapisan dindingbangunan, pintu, kusen, lapisan dinding kedap air, lantai, plafon,mebelkedap air, lantai, plafon,mebel  Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000
  • 15. SENGONSENGON  Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan  Tekstur : agak halusTekstur : agak halus  Sifat : ringan dan empuk, serat beradulSifat : ringan dan empuk, serat beradul  Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidakKeawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak terkena airterkena air  Kegunaan : atap, usuk, kuda-kudaKegunaan : atap, usuk, kuda-kuda  Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000
  • 16. KEMPASKEMPAS  Warna : kemerahanWarna : kemerahan  Tekstur : kasar dan tidak rataTekstur : kasar dan tidak rata  Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendahSifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah  Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV  Keawetan : rendahKeawetan : rendah  Kegunaan : karena sifat & keawetannya ygKegunaan : karena sifat & keawetannya yg rendah, maka kempas jarang digunakanrendah, maka kempas jarang digunakan sebagai bahan bangunansebagai bahan bangunan  Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
  • 17. PULAIPULAI  Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat: kerasSifat: keras  Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V  Keawetan: rendahKeawetan: rendah  Kegunaan : bingkai, dan kayu lapisKegunaan : bingkai, dan kayu lapis  Harga : Rp. 3.000.000Harga : Rp. 3.000.000
  • 18. ULINULIN  Warna : kuning, cokelat, cokelat kelabuWarna : kuning, cokelat, cokelat kelabu kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Kelas kuat : IKelas kuat : I  Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun  Kegunaan:Kegunaan: konstruksi di dalam air, tiangkonstruksi di dalam air, tiang bangunan, papan lantai, jembatan, bantalanbangunan, papan lantai, jembatan, bantalan kereta apikereta api  Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
  • 19. PINUSPINUS  Warna : kuningWarna : kuning  Tekstur : cukup halusTekstur : cukup halus  Sifat : keras, padat, lurus, hampirSifat : keras, padat, lurus, hampir menyerupai bengkiramenyerupai bengkira  Keawetan : 15-20 tahunKeawetan : 15-20 tahun  Kegunaan : mebel, konstruksiKegunaan : mebel, konstruksi  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 20. MINDIMINDI  Warna : kuning keputihanWarna : kuning keputihan  Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar  Sifat : tidak tahan lembab, jika terkenaSifat : tidak tahan lembab, jika terkena lembab, warna berubah menjadi hitam,lembab, warna berubah menjadi hitam, tidak terlalu kerastidak terlalu keras  Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V  Kegunaan : papan corKegunaan : papan cor  Harga : Rp 750.000Harga : Rp 750.000
  • 21. JOHARJOHAR  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : kasar dan berseratTekstur : kasar dan berserat  Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat  Kelas kuat : I,IIKelas kuat : I,II  Keawetan : bisa sampai 20 tahunKeawetan : bisa sampai 20 tahun  Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,Kegunaan : bangunan, mebel, lantai, papan dindingpapan dinding  Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
  • 22. KENARIKENARI  Warna : coklatWarna : coklat  Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar  Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : 15 tahunKeawetan : 15 tahun  Kegunaan : kayu lapis, lantai, papanKegunaan : kayu lapis, lantai, papan dinding, rangka pintu dan jendeladinding, rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
  • 23. MERBAUMERBAU  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat : padat dan kuat, jika pecah bisaSifat : padat dan kuat, jika pecah bisa pecah semuapecah semua  Kelas kuat : I,,IIKelas kuat : I,,II  Keawetan : 10-12 tahunKeawetan : 10-12 tahun  Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang danKegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan papan pada perumahan dan jembatanpapan pada perumahan dan jembatan  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 24. NYATOHNYATOH  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : terlihat halusTekstur : terlihat halus  Sifat : semakin kering semakin ringan danSifat : semakin kering semakin ringan dan biasanya gampang patahbiasanya gampang patah  Kelas kuat : II,IIIKelas kuat : II,III  Keawetan : 8-10 tahunKeawetan : 8-10 tahun  Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan, papan lantai rangka pintu dan jendelapapan lantai rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 4.000.000Harga : Rp 4.000.000
  • 25. DAMARDAMAR  Warna :Warna :  Tekstur :Tekstur :  Sifat :Sifat :  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : 10 tahunKeawetan : 10 tahun  Kegunaan : konstruksi bangunan, kayuKegunaan : konstruksi bangunan, kayu lapis, mebel, rangka pintu dan jendelalapis, mebel, rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 1.500.000Harga : Rp 1.500.000
  • 26. PROSES PENGERINGAN KAYUPROSES PENGERINGAN KAYU Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:  Pengeringan AlamiPengeringan Alami  Pengeringan BuatanPengeringan Buatan
  • 27. PENGERINGAN ALAMIPENGERINGAN ALAMI Proses pengeringan alami dilakukanProses pengeringan alami dilakukan hanya dengan menjemur kayu kuranghanya dengan menjemur kayu kurang lebih antara 2 minggu sampai 1 bulanlebih antara 2 minggu sampai 1 bulan agar kadar air yang terdapat dalam kayuagar kadar air yang terdapat dalam kayu dapat berkurang sesuai dengan ambangdapat berkurang sesuai dengan ambang kadar air yang diinginkan.kadar air yang diinginkan.
  • 28. KELEBIHAN PENGERINGAN ALAMIKELEBIHAN PENGERINGAN ALAMI •Biaya relative murahBiaya relative murah •Pelaksanaan mudahPelaksanaan mudah •Pengeringan dengan tenaga alam/matahariPengeringan dengan tenaga alam/matahari •Kapasitas kayu tidak terbatasKapasitas kayu tidak terbatas
  • 29. KEKURANGAN PENGERINGAN ALAMIKEKURANGAN PENGERINGAN ALAMI  Waktunya lama karena tergantung cuacaWaktunya lama karena tergantung cuaca  Memerlukan lapangan yang cukup luasMemerlukan lapangan yang cukup luas  Memerlukan persedian kayu yang lebihMemerlukan persedian kayu yang lebih banyakbanyak  Cacat yang timbul sulit diperbaikiCacat yang timbul sulit diperbaiki  Kadar air akhir umumnya masih cukupKadar air akhir umumnya masih cukup tinggitinggi
  • 30. PENGERINGAN BUATANPENGERINGAN BUATAN  Pengeringan Buatan menggunakanPengeringan Buatan menggunakan sumber panas berupa uap panas melaluisumber panas berupa uap panas melalui ketel uap.ketel uap.  Uap panas dialirkan melalui radiatorUap panas dialirkan melalui radiator menuju kiln atau kamar pengeringanmenuju kiln atau kamar pengeringan
  • 31. KELEBIHAN PENGERINGAN BUATANKELEBIHAN PENGERINGAN BUATAN  Waktu pengeringan sangat singkatWaktu pengeringan sangat singkat  Kadar air dapat diaturKadar air dapat diatur  Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasiKelembaban udara, temperature, dan sirkulasi udara dapat diaturudara dapat diatur  Cacat kayu dapat dihindariCacat kayu dapat dihindari  Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perluKontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu persediaan kayu yang banyakpersediaan kayu yang banyak  Tidak membutuhkan tempat yang luasTidak membutuhkan tempat yang luas  Kualitas hasil jauh lebih baikKualitas hasil jauh lebih baik
  • 32. KEKURANGAN PENGERINGAN BUATANKEKURANGAN PENGERINGAN BUATAN  Modal besarModal besar  Butuh tenaga ahliButuh tenaga ahli  Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentuSortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
  • 33. PENGAWETAN KAYUPENGAWETAN KAYU Tujuan:Tujuan:  Untuk memperbesar keawetan kayu sehinggaUntuk memperbesar keawetan kayu sehingga kayu yang mulanya umur pakainya tidakkayu yang mulanya umur pakainya tidak panjang, jadi lebih panjang.panjang, jadi lebih panjang.  Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yangMemanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang keawetannya rendah.keawetannya rendah.
  • 34. METODE PENGAWETANMETODE PENGAWETAN a. Metode rendamana. Metode rendaman b. Metode pencelupanb. Metode pencelupan c. Metode pemulasanc. Metode pemulasan d. Metode pembalutand. Metode pembalutan e. Metode vakum dan tekanane. Metode vakum dan tekanan
  • 35. Metode rendaman:Metode rendaman:  Kayu direndam di dalam bak larutan bahanKayu direndam di dalam bak larutan bahan pengawet yng telah ditentukan konsentrasipengawet yng telah ditentukan konsentrasi bahan pengawet dan pelarutnya, selamabahan pengawet dan pelarutnya, selama beberapa jam atau beberapa hari. Saatbeberapa jam atau beberapa hari. Saat perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,perendaman, kayu harus terendam seluruhnya, jangan sampai ada yang terapung. Oleh karenajangan sampai ada yang terapung. Oleh karena itu, kayu harus diberi beban pemberat.itu, kayu harus diberi beban pemberat.
  • 36. Metode pencelupan:Metode pencelupan:  Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutanKayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan bahan pengawet dengan kinsentrasi yang telahbahan pengawet dengan kinsentrasi yang telah di tentukan, dalam waktu yang hanya beberapadi tentukan, dalam waktu yang hanya beberapa menit bahkan beberapa detik. Kelemahan caramenit bahkan beberapa detik. Kelemahan cara ini adalah hany melapisi permukaan kayuini adalah hany melapisi permukaan kayu sangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebihsangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebih baik jika kayu yang diawetkan dalam keadaanbaik jika kayu yang diawetkan dalam keadaan kering dan bahan pengawetnya dipanaskankering dan bahan pengawetnya dipanaskan terlebih dahulu.terlebih dahulu.
  • 37. Metode pemulasan:Metode pemulasan:  Pengawetan ini dipakai untuk pengawetanPengawetan ini dipakai untuk pengawetan sementara di daerah eksploitasi hutan atausementara di daerah eksploitasi hutan atau kayu-kayu gergjian untuk mencegah serangankayu-kayu gergjian untuk mencegah serangan jamur atau bubuk kayu basah, untukjamur atau bubuk kayu basah, untuk membunuh serangga atau perusak kayu yangmembunuh serangga atau perusak kayu yang belum banyak dan merusak kayu,dan untukbelum banyak dan merusak kayu,dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang.pengawetan kayu yang sudah terpasang.
  • 38. Metode pembalutan:Metode pembalutan:  Cara pengawetan ini khusus digunakan untukCara pengawetan ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang dengan menggunakanmengawetkan tiang-tiang dengan menggunakan bahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkanbahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkan dipermukaan kayu yang masih basah,dipermukaan kayu yang masih basah, selanjutnya dibalut sehingga terjadilah prosesselanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.
  • 39. Metode vakum dan tekanan:Metode vakum dan tekanan:  Penetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunyaPenetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunya relative singkat. Metode ini dapat mengawetkanrelative singkat. Metode ini dapat mengawetkan kayu basah dan kering.kayu basah dan kering.