Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari suspensi. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, dan adsorpsi. Koloid dapat dibentuk melalui proses kondensasi, dispersi secara mekanik, peptisasi, atau busur Bredig. Koloid dapat dimurnikan menggunakan dialisis, ultrafiltrasi, atau elektroforesis.
5. Komponen-komponen pembentuk sistem koloid adalah fase
terdispersi (zat terlarut) dan fase pendispersi (zat pelarut).
Sistem koloid dikelompokkan menjadi:
No Fase
Terdispersi
Medium
Pendispersi
Nama
Koloid
Contoh
1 Padat Gas Aerosol
padat
Asap, debu
2 Padat Cair Sol Sol emas, tinta, cat
3 Padat Padat Sol padat Gelas berwarna,
intan hitam
4 Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, hair spray
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan,
minyak ikan
6 Cair Padat Emulsi
padat
Jelly, mutiara, keju
7 Gas Cair Busa Buih, sabun, krim kocok
8 Gas Padat Busa padat Karet busa, batu apung
7. adalah gejala penghamburan sinar oleh
partikel koloid.
Susunan partikel dalam koloid menyebabkan berkas sinar
akan dihamburkan oleh partikel partikel koloid.
Jika berkas sinar dilewatkan melalui larutan, seluruh
berkas sinar tidak tertahan. Jika berkas sinar
dilewatkan melalui suspensi, maka partikel-partikel akan
menahan berkas sinar tersebut. Karena itu efek tyndal
dapat digunakan untuk membedakan antara larutan,
koloid, dan suspensi.
9. Terlihat sinar matahari
masuk tampak jelas, hal
ini disebabkan sifat
partikel-partikel debu
yang merupakan aerosol
padat dapat
memantulkan dan
menghamburkan sinar
matahari.
Partikel udara seperti nitrogen, oksigen, debu, dsb menyebabkan
cahaya yg dipancarkan matahari akan dihamburkan.
Cahaya matahari adalah sinar tampak yang dengan panjang
gelombang berbeda-beda. Urutan panjang gelombang dari
terendah-tinggi adalah ungu-merah.
Pada daerah yg mengalami siang hari (posisi matahari tegak
lurus), warna biru paling banyak dihamburkan karena pada saat
itu sinar tampak memiliki panjang gelombang yg rendah. Daerah
yg mengalami pagi hari atau sore hari (posisi matahari miring)
mempunyai panjang gelombang besar sehingga warna merah-
kuning yang dihamburkan.
Apabila tidak ada partikel koloid di udara, sinar matahari tidak
dihamburkan dan akan langsung menuju bumi, akibatnya langit
akan terlihat hitam.
10.
11. Gerakan patah–patah (zig-zag) partikel-
partikel koloid secara terus menerus dengan
arah sembarang (tidak tentu).
Semakin kecil ukuran partikel,
gerak Brown semakin cepat.
Semakin besar ukuran partikel
koloid, gerak Brown semakin
lambat.
Semakin tinggi suhu koloid,
gerak Brown akan semakin
cepat.
Semakin rendah suhu koloid,
gerak Brown akan semakin
lambat.
Gerak Brown
diakibatkan
interaksi antara
partikel-partikel
koloid dengan
molekul-molekul
pendispersinya.
Interaksi di dalam
partikel tidak
seimbang karena
kecilnya ukuran
pertikel.
Akibatnya
gerakan tidak
menentu dan
membentuk zig-
zag.
12.
13. Elektrolisis
adalah gerak
partikel koloid
dalam medan
listrik.
Bila arus listrik dengan
tegangan rendah dialirkan
ke dalam dispersi
koloid,maka partikel partikel
koloid bergerak menuju
elektrode positif atau
negatif,ini membuktikan
partikel2 koloid dalam
medium pendispersinya
bermuatan listrik
Contoh :
Penyerapan ion H+ oleh
koloid Fe(OH)3
menyebabkan ia
bermuatan positif.
Penyerapan ion-ion
negatif oleh koloid As2S3
akan menyebabkan
koloid As2S3 bermuatan
negatif.
14. Kegunaan Elektroforesis
Untuk mengetahui
muatan suatu koloid,
positif & negatif.
Mengatasi masalah
pencemaran udara,
salah satunya dengan
alat Cottrell.
Dapatkah kestabilan
koloid dihilangkan?
Kestabilan suatu koloid
akan hilang jika
muatannya dinetralkan.
Jika suatu partikel
dinetralkan, partikel itu
akan mengendap.
Caranya dengan
menambahkan koloid
yang muatannya
berlawanan.
Penghilangan kestabilan
koloid dikenal dengan
koagulasi.
15. Koagulasi adalah proses
pengendapan koloid.
Pencampuran larutan koloid yang
berlawanan muatan
Semakin besarmuatan ion yang mengkoagulasikan,
proses koagulasi semakin besar.
Penambahan Elektrolit
Misal pada penggumpalan karet
(ke dalam lateks + asam format)
Cara Mekanik
Melalui pengadukan, pemanasan, atau
pendinginan.
Dapat dilakukan dengan 3
cara :
Manfaat koagulasi pada
kehidupan sehari-hari :
Pembentukan delta di muara
sungai, industri karet alam,
penjernih air.
Koagulasi pelindung koloid yang
dicampurkan ke dalam koloid lain
sehingga sistem yang
ditambahkan tersebut menjadi
stabil.
16. Koloid Liofil Koloid Liofob
Koloid yang medium
terdispersinya
menarik medium
pendispersinya,
akibat adanya gaya
van der waals atau
ikatan hidrogen.
Koloid liofob adalah
koloid yang pertikel-
partikel terdispersinya
tidak menarik medium
pendispersinya.
17. Sol Hidrofil Sol Hidrofob
Efek Tyndall lemah Efek tyndall lebih jelas
Meng-adsorbsi mediumnya Tidak meng-adsorbsi mediumnya
Viskositas lebih besar dari pada
mediumnya
Hampir sama
Bersifat reversibel Tidak reversibel
Tidak mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit
Mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit
Stabil Kurang stabil
Terdiri atas zat organik Zat anorganik
Contoh : sabun, deterjen, kanji,
agar-agar, gelatin
Contoh : sol belerang, sol logam,
sol Fe(OH)3, sol As2S3, sol AgCl
18. Proses pembersihan noda kain oleh deterjen
Sifat hidrofob dan hidrofil dimanfaatkan
dalam proses pencucian pakaian pada
penggunaan detergen. Apabila kotoran yang
menempel pada kain tidak mudah larut
dalam air, misalnya lemak dan minyak,
dengan bantuan sabun atau detergen maka
minyak akan tertarik oleh detergen. Oleh
karena detergen larut dalam air, akibatnya
minyak dan lemak dapat tertarik dari kain.
Kemapuan detergen menarik lemak dan
minyak disebabkan pada molekul detergen
terdapat ujung-ujung liofil yang larut dalam
air dan ujung liofob yang dapat menarik
lemak dan minyak. Akibat adanya tarik-
menarik tersebut, tegangan permukaan
lemak dan minyak dengan kain menjadi turun
dehingga lebih kuat tertarik oleh molekul-
molekul air yang mengikat kuat detergen.
19. Adsorbsi
ADSORBSI adalah penyerapan partikel oleh
permukaan zat, karena koloid mempunyai luas
permukaan yang besar.
Mengapa partikel koloid bermuatan listrik? Hal ini terjadi karena
permukaan partikel-partikel koloid dapat menarik partikel-
partikel bermuatan listrik disekitarnya. Hal ini disebut adsorbsi.
Sifat adsorbsi partikel-partikel koloid dapat dimanfaatkan sebagai :
• Pemutihan gula pasir
• Pewarnaan kain
• Penjernihan air (dengan tawas)
23. A. Reaksi Redoks
Contoh :
Pembuatan sol belerang
2H2S + SO2 2H2O + 2S2
B. Hidrolisis
Contoh :
Pembuatan sol besi
FeCl3 +3H2O Fe(OH)3 + 3HCl
C. Dekomposisi Rangkap
Contoh :
Sol AgCl dibuat dengan
mencampurkan larutan
perak nitrat encer dengan
larutan HCl encer.
AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
D. Penggantian Pelarut
Contoh :
Bila larutan jenuh kalsium
asetat dicampur dengan
alkohol akan terbentuk
suatu gel.
24. A. Cara Mekanik
Contoh : sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama
dengan gula pasir, kemudian mencampur serbuk halus tersebut dengan
air.
B. Cara Peptisasi
Yaitu pembuatan koloid dari butir-butir kasar suatu endapan dengan
bantuan zat pemeptisasi.
C. Cara Busur Bredig
Digunakan untuk membuat sol logam. Dua kawat yang berfungsi sebagai
elektrode dicelupkan ke dalam air, kemudian kedua ujung kawat diberi
loncatan listrik.
D. Homogenisasi
Dengan menggunakan mesin homogenisasi.
Contoh : emulsi obat di pabrik obat dilakukan dengan proses
homogenisasi, pembuatan susu kental manis yang bebas kasein
dilakukan dengan mencampurkan serbuk susu skim ke dalam air dengan
menggunakan mesin homogenisasi.
25. Dialisis
Ultrafiltrasi
Elektroforesis
Karena mempunyai sifat mengadsorbsi, koloid biasanya
bercampur dengan ion-ion pengganggu. Untuk
memisahkannya dilakukan dialisis, dengan cara
melewatkan pelarut pada sistem koloid melalui membran
semi permiabel. Contoh : mesin pencuci darah.
Diameter partikel koloid lebih kecil daripada
partikel suspensi sehingga koloid tidak dapat
disaring menggunakan kertas saring biasa.
Untuk mengecilkan pori, kertas penyaring
dicelupkan ke dalam koloidon, misalnya selofan.
Selain untuk menentukan muatan koloid
dan memisahkan asap dan debu dari udara,
elektroforesis juga dapat digunakan untuk
memurnikan koloid dari partikel-partikel zat
pelarut.