SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Om Swastiastu
 Luh Putu Ayu Meryta (10)
 A. A. Ayunda Saraswati (18)
 Putu Ayu Wedayanti Dani Putri (23)
 Putu Risma Oktaviandari (32)
Nama Anggota Kelompok
Pengertian
Warna
Sejarah Warna
Pengertian
Warna
Kata warna berasal dari bahasa Sansekerta
dari urat kata “wri” yang artinya “memilih”
(lapangan kerja ) sesuai dengan bakat dan
kualitas yang dimiliki.
Sejarah Warna
Di dalam kehidupan masyarakat Hindu, kita
sering mendengar adanya perbedaan status
sosial yang didasarkan atas sistem kasta.
Sepintas, lalu orang akan membenarkan
pernyataaan itu, tetapi apakah memang
demikian menurut ajaran Weda ? Ataukah
hal itu berkembang sebagai pranata sosial
yang bersifat kaku karena penafsiran yang
keliru dari ajaran Weda?
Sejarah Warna
Dalam agama Hindu, dikenal istilah Catur
Warna bukan sama sekali dan tidak sama
dengan kasta. Karena di dalam ajaran
Pustaka Suci Weda, tidak terdapat istilah
kasta yang ada hanyalah istilah Catur
Warna.
Pergolakan dari KastaSudra dan Waisya di India dalam
lapangan politik pun banyak kita jumpai fakta-fakta
sejarah. Dari perjuangan untuk menegakkan kembali ke
dalam sistem Warna.
Sejarah mencatat beberapa Raja di India berasal dari
Kasta Sudra dan Waisya. Dinasti Maurya yang memerintah
di Indiadari tahun 322-184 SM berasal dari Kasta Sudra.
Raja Harsa yangmemerintah dati tahun 607-640 M. di
India adalah Raja dari keturunan Waisya.
Sejarah Warna
Mengenai keadaan ketatamasyarakatan Hindu pada jaman
Kerajaan di Indonesia pada zaman awal agak sulit
dijelaskan karena terbatasnya data. Pada zaman Kutai
pada waktu pelaksanaan Yupa adanya memang ada
disebutkan para Brahmana mendapat hadiah lembu.
Apakah Brahmana itu berasal dari keturunan biasa ataukah
tidak kuranglah jelas. Namun pada waktu itu kaum
Brahmana mendapatkan penghormatan dari rakyat. Apakah
jabatan Brahmana itu turun-temurun, kurang jelas dapat
diceritrakan.
Sejarah Warna
Sejarah Warna
Dapat kita perkirakan kerajaan-kerajaan Hindu di
Jawa dari zaman Kutai, Taruma Negara, Mataram I,
Singasari sampai pada zaman Majapahit yang
diterapkan adalah sistem Warna. Hal ini dapat
dikemukakan sistem pemilihan pembantu-pembantu
Raja yang diuraikan dalam naskah kuno yang
bernama Nawa Natya.
Dalam Nawa Natya diceriterakan Raja dalam
memilih pembantu-pembantunya seperti memilih
segunung bibit bunga. Pilihlah bunga yang harum
baunya, indah warnanya, hijau daunnya dan tahan
lama kembangnya. Seorang pembantu Raja dipilih
dari masyarakat umum yang memenuhi sembilan
syarat yang disebut Nawa Natya
Sejarah Warna
Berdasarkan bunyi naskah ini berarti Raja memilih
rakyatnya yang memang memiliki kemampuan untuk
suatu jabatan di Kerajaan tersebut. Ini suatu
pertanda bahwa pada zaman Majapahit berlaku
sistem warna.
Raja-raja besar Majapahit pun berasal dari
keturunan Ken Arok, seorang Cendala (pemburu)
yang karena kehendak sejarah menjadi Raja
Singosari. Ken Arok seorang Cendala menjadi Raja
yang menjadi Raja yang menurunkan Raja-Raja
Kediri sampai Raja-Raja Majapahit.
Pada zaman Singosari, Kediri sampai Majapahit kita
jumpai gelar–gelar sesuai dengan jabatan yang
dipegang. Tetapi sampai saat ini kita tidak
menjumpaisuatu bukti bahwa gelar itu terus
dipergunakan oleh keturunannya
Sejarah Warna
Di Bali sebelum pemerintahan Dalem di Klungkung kita
juga menjumpai gelar-gelar jabatan yang hanya
digunakan Raja atau pejabat bersangkutan saja, tidak
dilanjutkan pada keturunannya yang tidak menjabat
suatu jabatan dalam kerajaan. Dalam data sejarah
misalnya kita jumpai dinasti Warmadewa yang
menggunakan nama Warmadewa hanyalah Raja-Raja
yang melanjutkan jabatan Raja sebelumnya.
Tidak ada kita jumpai gelar Warmadewa dikalangan
masyarakat luas. Setelah zaman Dalem sistem Warna
tetap konsisten dilaksanakan di Bali. Dalem yang
pertama memerintah di Bali adalah Sri Dalem Ketut
Kresna Kepakisan. Dalem ini berasal dari putra Mpu
Kepakisan dari Kediri Jawa Timur. Setelah diangkat
menjadi Raja di Bali gelar Mpunya diganti dengan gelar
Sri. Gelar I Gusti, I Dewa, I Gusti Agung, diperkirakan
setelah pemerintahan Dalem Watu Renggong.
Sejarah Warna Catur Warna Menurut Kitab Suci Weda
Dalam kitab suci Yajurveda XXX.5 dinyatakan
bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan empat
profesi atas dasar bakat dan kemampuan seseorang.
Brahmana Varna diciptakan untuk mengembangkan
pengetahuan suci, Ksatriya untuk melindungi
ciptaan-NYA, Vaisya untuk kemakmuran dan Sudra
untuk pekerjaan jasmaniah. Dalam mantra
Yajurveda XXX.11 dinyatakan Brahmana Varna
diciptakan dari kepala Brahman, Ksatriya dari
lengan Brahman,Vaisya dari perut-Nya dan Sudra
dari kaki-Nya Brahman.
Sejarah Warna
Dalam Bhagavadgita IV.13 dan XVIII.41
dengan sangat jelas dan tegas bahwa untuk
menentukan Varna seseorang didasarkan pada
Guna dan Karmanya. Guna artinya minat dan
bakat sebagai landasan terbentuknya profesi
seseorang. Jadinya yang menentukan " Varna"
seseorang adalah profesinya bukan berdasark-
an keturunannya. Sedangkan Karma artinya
perbuatan dan pekerjaan.
Sejarah Warna
Menurut Manawa Dharmasastra X.4 dan
Sarasamuscaya 55 hanya mereka yang
tergolong Brahmana, Ksatriya dan
Vaisya Varna saja yang boleh menjadi
Dvijati (pandita). Sudra tidak
diperkenankan menjadi Dvijati karena
mereka dianggap hanya mampu bekerja
dengan mengandalkan tenaga jasmaninya
saja, tanpa memiliki kecerdasan.
Sejarah Warna
Varna seseorang tidak dilihat dari sudut
keturunannya, misalnya kebrahmanaan seseorang
bukan dilihat dari sudut ayah dan ibunya, meskipun
ayah dan ibunya seorang pandita atau rsi yang
tergolong ber "Varna" Brahmana, belum tentu
keturunannya menjadi seorang Brahmana, seperti
halnya Rawana, kakeknya, ayah dan ibunya, adalah rsi
yang terpandang, namun Rawana bersifat raksasa.
Prahlada di dalam kitab Bhagavata Purana disebut
sebagal anak dari raksasa bemama Hiranya Kasipu,
namun Prahlada adalah seorang Brahmana sangat taat
beragama meskipun ia masih anak- anak. Varna
seseorang tidak ditentukan oleh keturunannya ini
dijelaskan dengan tegas dalam kitab Mahabharata
XII. CCCXII,108 bahwa ke "Dvijati"an seseorang
tidak ditentukan oleh ke "wangsa"annya (nayonih),
yang menentukan adalah perbuatannya yang luhur dan
pekerjaanya yang memberi bimbingan rohani kepada
masyarakat
Om Santih, Santih, Santih Om

Contenu connexe

Tendances

Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawauriyana
 
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIK
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIKNasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIK
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIKnabila aulia
 
Kelompok 1 kerajaan kutai
Kelompok 1 kerajaan kutaiKelompok 1 kerajaan kutai
Kelompok 1 kerajaan kutaimuhiqraf
 
Gerakan Nasionalisme China
Gerakan Nasionalisme ChinaGerakan Nasionalisme China
Gerakan Nasionalisme ChinaDhani D'shigeru
 
Ppt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriPpt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriYoga Rifqi
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesiaxak3d
 
Kerajaan Majapahit.pdf
Kerajaan Majapahit.pdfKerajaan Majapahit.pdf
Kerajaan Majapahit.pdfAlviyanti99
 
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Waidatin Azizah
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusiaFiza Xiena
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraNadia Eva
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawaRakha Al
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 

Tendances (20)

Pertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawaPertempuran ambarawa
Pertempuran ambarawa
 
Kerajaan cirebon
Kerajaan cirebonKerajaan cirebon
Kerajaan cirebon
 
Pemberontakan apra
Pemberontakan apraPemberontakan apra
Pemberontakan apra
 
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIK
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIKNasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIK
Nasionalisme Jepang - SMA NEGERI 1 GRESIK
 
Kelompok 1 kerajaan kutai
Kelompok 1 kerajaan kutaiKelompok 1 kerajaan kutai
Kelompok 1 kerajaan kutai
 
Gerakan Nasionalisme China
Gerakan Nasionalisme ChinaGerakan Nasionalisme China
Gerakan Nasionalisme China
 
Sejarah kutai
Sejarah kutaiSejarah kutai
Sejarah kutai
 
PKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
PKI dan Kekejaman Terhadap UlamaPKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
PKI dan Kekejaman Terhadap Ulama
 
Ppt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriPpt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediri
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
Kerajaan Majapahit.pdf
Kerajaan Majapahit.pdfKerajaan Majapahit.pdf
Kerajaan Majapahit.pdf
 
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
Presentasi sejarah (Kerajaan Banjar dan Kerajaan Pontianak)
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Revolusi cina xi ips 3
Revolusi cina xi ips 3Revolusi cina xi ips 3
Revolusi cina xi ips 3
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusia
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
 
Ppt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xiPpt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xi
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
 
Voc vs Mataram
Voc vs MataramVoc vs Mataram
Voc vs Mataram
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 

En vedette

Dr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDustin Sulak
 
Ms. Power Point 2007 BAB 1
Ms. Power Point 2007 BAB 1Ms. Power Point 2007 BAB 1
Ms. Power Point 2007 BAB 1Elsa Marshella
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XAinun Nida
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Yuni Ariyanti Part II
 

En vedette (8)

Dr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider WellnessDr. Sulak's Provider Wellness
Dr. Sulak's Provider Wellness
 
Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
VARNA DHARMA
VARNA DHARMAVARNA DHARMA
VARNA DHARMA
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Ms. Power Point 2007 BAB 1
Ms. Power Point 2007 BAB 1Ms. Power Point 2007 BAB 1
Ms. Power Point 2007 BAB 1
 
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas XSuperkelas pisces materi biologi SMA kelas X
Superkelas pisces materi biologi SMA kelas X
 
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
Zoologi vertebrata Persentasi pisces (ikan)
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 

Similaire à SEJARAH WARNA

Kerajaan Kediri versi 2
Kerajaan Kediri versi 2Kerajaan Kediri versi 2
Kerajaan Kediri versi 2Armike Utami
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxRendyAnata
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduWayan Permadi
 
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxrosi348667
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama HinduStudent
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxDiditRomadon2
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaecstasya
 
Power point KD 4 Kelas 7
Power point KD 4 Kelas 7Power point KD 4 Kelas 7
Power point KD 4 Kelas 7Nugrah Angraini
 
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptx
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptxZaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptx
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptxdinicha31
 
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalPengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalnoorulshuhadah
 
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan MajapahitKerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan MajapahitRafika N. Septikasari
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIAttanitaaprilia
 

Similaire à SEJARAH WARNA (20)

Bram
BramBram
Bram
 
Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1
 
Agama hindu
Agama hindu Agama hindu
Agama hindu
 
Kerajaan Kediri versi 2
Kerajaan Kediri versi 2Kerajaan Kediri versi 2
Kerajaan Kediri versi 2
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
 
WEEK 1.pptx
WEEK 1.pptxWEEK 1.pptx
WEEK 1.pptx
 
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
6 peninggalan sejarah kebudayaan hindu buddha indonesia
 
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptxPenyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
Penyebaran Agama Hindu Buddha di Nusantara.pptx
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hindu
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptx
 
Kerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesiaKerajaan hindu-budha di indonesia
Kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Power point KD 4 Kelas 7
Power point KD 4 Kelas 7Power point KD 4 Kelas 7
Power point KD 4 Kelas 7
 
Power point kd 4 kls 7
Power point kd 4 kls 7Power point kd 4 kls 7
Power point kd 4 kls 7
 
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptx
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptxZaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptx
Zaman Majapahit dan Kepribadian Pancasila.pptx
 
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalPengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
 
Lahirnya agama hindu buddha
Lahirnya agama hindu buddhaLahirnya agama hindu buddha
Lahirnya agama hindu buddha
 
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan MajapahitKerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
 
Hinduisme abdul
Hinduisme abdulHinduisme abdul
Hinduisme abdul
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
 

SEJARAH WARNA

  • 2.  Luh Putu Ayu Meryta (10)  A. A. Ayunda Saraswati (18)  Putu Ayu Wedayanti Dani Putri (23)  Putu Risma Oktaviandari (32) Nama Anggota Kelompok
  • 4. Pengertian Warna Kata warna berasal dari bahasa Sansekerta dari urat kata “wri” yang artinya “memilih” (lapangan kerja ) sesuai dengan bakat dan kualitas yang dimiliki.
  • 5. Sejarah Warna Di dalam kehidupan masyarakat Hindu, kita sering mendengar adanya perbedaan status sosial yang didasarkan atas sistem kasta. Sepintas, lalu orang akan membenarkan pernyataaan itu, tetapi apakah memang demikian menurut ajaran Weda ? Ataukah hal itu berkembang sebagai pranata sosial yang bersifat kaku karena penafsiran yang keliru dari ajaran Weda?
  • 6. Sejarah Warna Dalam agama Hindu, dikenal istilah Catur Warna bukan sama sekali dan tidak sama dengan kasta. Karena di dalam ajaran Pustaka Suci Weda, tidak terdapat istilah kasta yang ada hanyalah istilah Catur Warna.
  • 7. Pergolakan dari KastaSudra dan Waisya di India dalam lapangan politik pun banyak kita jumpai fakta-fakta sejarah. Dari perjuangan untuk menegakkan kembali ke dalam sistem Warna. Sejarah mencatat beberapa Raja di India berasal dari Kasta Sudra dan Waisya. Dinasti Maurya yang memerintah di Indiadari tahun 322-184 SM berasal dari Kasta Sudra. Raja Harsa yangmemerintah dati tahun 607-640 M. di India adalah Raja dari keturunan Waisya. Sejarah Warna
  • 8. Mengenai keadaan ketatamasyarakatan Hindu pada jaman Kerajaan di Indonesia pada zaman awal agak sulit dijelaskan karena terbatasnya data. Pada zaman Kutai pada waktu pelaksanaan Yupa adanya memang ada disebutkan para Brahmana mendapat hadiah lembu. Apakah Brahmana itu berasal dari keturunan biasa ataukah tidak kuranglah jelas. Namun pada waktu itu kaum Brahmana mendapatkan penghormatan dari rakyat. Apakah jabatan Brahmana itu turun-temurun, kurang jelas dapat diceritrakan. Sejarah Warna
  • 9. Sejarah Warna Dapat kita perkirakan kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa dari zaman Kutai, Taruma Negara, Mataram I, Singasari sampai pada zaman Majapahit yang diterapkan adalah sistem Warna. Hal ini dapat dikemukakan sistem pemilihan pembantu-pembantu Raja yang diuraikan dalam naskah kuno yang bernama Nawa Natya. Dalam Nawa Natya diceriterakan Raja dalam memilih pembantu-pembantunya seperti memilih segunung bibit bunga. Pilihlah bunga yang harum baunya, indah warnanya, hijau daunnya dan tahan lama kembangnya. Seorang pembantu Raja dipilih dari masyarakat umum yang memenuhi sembilan syarat yang disebut Nawa Natya
  • 10. Sejarah Warna Berdasarkan bunyi naskah ini berarti Raja memilih rakyatnya yang memang memiliki kemampuan untuk suatu jabatan di Kerajaan tersebut. Ini suatu pertanda bahwa pada zaman Majapahit berlaku sistem warna. Raja-raja besar Majapahit pun berasal dari keturunan Ken Arok, seorang Cendala (pemburu) yang karena kehendak sejarah menjadi Raja Singosari. Ken Arok seorang Cendala menjadi Raja yang menjadi Raja yang menurunkan Raja-Raja Kediri sampai Raja-Raja Majapahit. Pada zaman Singosari, Kediri sampai Majapahit kita jumpai gelar–gelar sesuai dengan jabatan yang dipegang. Tetapi sampai saat ini kita tidak menjumpaisuatu bukti bahwa gelar itu terus dipergunakan oleh keturunannya
  • 11. Sejarah Warna Di Bali sebelum pemerintahan Dalem di Klungkung kita juga menjumpai gelar-gelar jabatan yang hanya digunakan Raja atau pejabat bersangkutan saja, tidak dilanjutkan pada keturunannya yang tidak menjabat suatu jabatan dalam kerajaan. Dalam data sejarah misalnya kita jumpai dinasti Warmadewa yang menggunakan nama Warmadewa hanyalah Raja-Raja yang melanjutkan jabatan Raja sebelumnya. Tidak ada kita jumpai gelar Warmadewa dikalangan masyarakat luas. Setelah zaman Dalem sistem Warna tetap konsisten dilaksanakan di Bali. Dalem yang pertama memerintah di Bali adalah Sri Dalem Ketut Kresna Kepakisan. Dalem ini berasal dari putra Mpu Kepakisan dari Kediri Jawa Timur. Setelah diangkat menjadi Raja di Bali gelar Mpunya diganti dengan gelar Sri. Gelar I Gusti, I Dewa, I Gusti Agung, diperkirakan setelah pemerintahan Dalem Watu Renggong.
  • 12. Sejarah Warna Catur Warna Menurut Kitab Suci Weda Dalam kitab suci Yajurveda XXX.5 dinyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan empat profesi atas dasar bakat dan kemampuan seseorang. Brahmana Varna diciptakan untuk mengembangkan pengetahuan suci, Ksatriya untuk melindungi ciptaan-NYA, Vaisya untuk kemakmuran dan Sudra untuk pekerjaan jasmaniah. Dalam mantra Yajurveda XXX.11 dinyatakan Brahmana Varna diciptakan dari kepala Brahman, Ksatriya dari lengan Brahman,Vaisya dari perut-Nya dan Sudra dari kaki-Nya Brahman.
  • 13. Sejarah Warna Dalam Bhagavadgita IV.13 dan XVIII.41 dengan sangat jelas dan tegas bahwa untuk menentukan Varna seseorang didasarkan pada Guna dan Karmanya. Guna artinya minat dan bakat sebagai landasan terbentuknya profesi seseorang. Jadinya yang menentukan " Varna" seseorang adalah profesinya bukan berdasark- an keturunannya. Sedangkan Karma artinya perbuatan dan pekerjaan.
  • 14. Sejarah Warna Menurut Manawa Dharmasastra X.4 dan Sarasamuscaya 55 hanya mereka yang tergolong Brahmana, Ksatriya dan Vaisya Varna saja yang boleh menjadi Dvijati (pandita). Sudra tidak diperkenankan menjadi Dvijati karena mereka dianggap hanya mampu bekerja dengan mengandalkan tenaga jasmaninya saja, tanpa memiliki kecerdasan.
  • 15. Sejarah Warna Varna seseorang tidak dilihat dari sudut keturunannya, misalnya kebrahmanaan seseorang bukan dilihat dari sudut ayah dan ibunya, meskipun ayah dan ibunya seorang pandita atau rsi yang tergolong ber "Varna" Brahmana, belum tentu keturunannya menjadi seorang Brahmana, seperti halnya Rawana, kakeknya, ayah dan ibunya, adalah rsi yang terpandang, namun Rawana bersifat raksasa. Prahlada di dalam kitab Bhagavata Purana disebut sebagal anak dari raksasa bemama Hiranya Kasipu, namun Prahlada adalah seorang Brahmana sangat taat beragama meskipun ia masih anak- anak. Varna seseorang tidak ditentukan oleh keturunannya ini dijelaskan dengan tegas dalam kitab Mahabharata XII. CCCXII,108 bahwa ke "Dvijati"an seseorang tidak ditentukan oleh ke "wangsa"annya (nayonih), yang menentukan adalah perbuatannya yang luhur dan pekerjaanya yang memberi bimbingan rohani kepada masyarakat
  • 16. Om Santih, Santih, Santih Om