SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
   Organisasi Berkas Sekuensial
    Rekaman disimpan di dalam file secara beruntun berdasarkan
    waktu pemasukannya (rekaman yang masuk lebih dulu
    memiliki indeks / alamat yang lebih kecil dari yang
    dimasukkan kemudian)

   Organisasi Berkas Langsung
    Rekaman disimpan tidak secara beruntun, namun pada
    alamat yang didasarkan pada kunci rekaman

   Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks
    Rekaman disimpan secara beruntun namun ditambahkan
    dengan adanya indeks yang akan mempermudah penemuan
    rekaman kembali
   Pengertian Berkas Sequential
    Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
    mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah
    berkas.
   Keuntungan
    Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara
    tepat.
   Keterbatasan
    Tidak dapat mengakses langsung pada record yang
    diinginkan.
   Pola Akses
    Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.
   Media Penyimpanan
    Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada
    DASD, seperti magnetic disk.
   Pembuatan Berkas Sequential
    Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian
    yang diinginkan pada media penyimpanan.
    Tugas-tugasnya :

    1. Pengumpulan data
    2. Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat
       dibaca oleh mesin
    3. Pengeditan data
    4. Pemeriksaan transaksi yang ditolak
    5. Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Sequential
1. Header Record;
  Mencakup report header, page header dan group header.
  Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information).

2. Detail Record;
  Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.


3. Footer Record;
  Mencakup report footer, page footer dan group footer.
  Dikenal sebagai informasi ringkasan (Summary Information).
   Retrieval Terhadap Berkas Sequential

    Record pada berkas sequential di retrieve secara
    berurutan, bergantung pada jumlah data yang dihasilkan.
    Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu :
    ◦ Report Generation
    ◦ Inquiry: pengaksesan record secara satu persatu

    Contoh :
     Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20 tahun ?
     Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah Rp.
      1.000.000; ?
1. Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan
   informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record
   dalam berkas tersebut .
2. Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila
   menggunakan organisasi sequential.
3. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan
   organisasi sequential.

Contoh :
  Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari
  100 record yang ada dalam berkas mahasiswa.
        Hit Ratio = 10/100 = 0.1
   Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan
    organisasi sequential.
    Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi
    sequential.
Update Terhadap Berkas Sequential
 Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update
 bergantung pada faktor-faktor :
 1. Tingkat perubahan data
 2. Ukuran dari master file
 3. Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan
    pada master file
 4. File activity ratio

File Activity Ratio
   1. Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi
      dengan banyaknya record pada master file.
   2. Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-
      update-an master file.
   3. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file,
      maka semakin sering file tersebut diakses.
   4. Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya
      pemrosesannya.
   Istilah-istlah pada file;
    ◦ Elemen Data (Field) merupakan unit data terkecil
      yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang
      berarti.
     Contoh : elemen data (field) dalam record mahasiswa
     adalah nama mahasiswa, umur dan alamat
    ◦ Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data
      yang berhubungan dengan suatu objek atau
      kegiatan tertentu

• Operasi File sequential Terdiri dari :
     1. Penyisipan/ Insert Record;
     2. Penghapusan/ Delete Record;
     3. Perubahan Isi/ Modify Record;
 Memproses  rekaman-rekaman dalam
 berkas sesuai urutan keberadaan
 rekaman-rekaman tersebut sampai
 ditemukan rekaman yang diinginkan atau
 semua rekaman terbaca
Dalam berkas sekuensial, rekaman yang ke i+1 akan diletakkan
tepat sesudah rekaman ke i, contoh :

       1    2    3    ……...   i   i+1   i+2   ……    N-1     n




Akses
Sesuai dengan namanya, berkas sekuensial sangat cocok untuk
akses yang sekuensial, misal dalam aplikasi dimana sebagian besar
atau semua rekaman akan diproses.
Sebagai contoh adalah membuat daftar semua mahasiswa dalam
sebuah jurusan.
Berkas sekuensial juga dapat diproses secara tunggal dan langsung,
jika diketahui subskripnya.
Pencarian secara sekuensial memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan
keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau
semua rekaman terbaca.
Sebagai contoh, rekaman-rekaman berkas mahasiswa diurutkan untuk mendapatkan
pengurutan yang linier berdasar pada nilai kunci rekaman, baik secara alphabetis (huruf)
ataupun numeris (angka)

Medan Data
  Medan berisi nilai dasar yang membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung
  pada atribut yang dimiliki oleh individu pemilik rekaman.

  Rekaman yang disimpan dalam berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi
  khusus yaitu sebagai identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal
  maupun eksternal.

Rekaman Data
Medan ke-1   Medan ke-2   ………….        Medan ke-n
Rekaman Mahasiswa

  Nama        Nomor       Fakultas    Jurusan         Dosen      SPP     Data-lain
 Mahasiswa   Mahasiswa                              Pembimbing

Berkas Data
Sebuah berkas merupakan koleksi dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam
peralatan penyimpan data komputer. Sebuah berkas akan memiliki nama yang dikenal
dengan sistem operasi.

Dibawah ini contoh berkas rekaman mahasiswa urut “Nomor Mahasiswa” :
1    2       3     …..         I   i+1 i+2 ….. n-1          n


Nama   Nomor       Fak     Jur        Dosen     SPP    Data lain
Mhs     Mhs
Adi    0101 tknk Kimia               Tri, Ir    3000   …….
Ida    0110 tknk Elektro Heru, Ir 4000                 …….
sony   0124 tknk geologi             Ari, Ir    3000   …….
Sina   0235 tknk         Sipil       Ira, Ir    2500   …….
Ari    0976 tknk Fisika              Rani, Ir   2000   …….
Kunci1 <kunci2 <kunci3 <…kunci I <…kunci n
Untuk membaca “Sony” hanya diperlukan 3 probe,
lebih kecil dibanding sebelum berkas diurutkan.
1   Berapa banyak Probe yang dibutuhkan untuk
    mendapatkan “Juli” pada urutan nyata dan
    alphabetikal bulan-bulan dalam system
    penanggalan?

2   Berapa Probe yang dibutuhkan untuk
    mendapatkan ”Rabu” pada urutan nyata hari-
    hari dalam sistem waktu?
Jawaban :
(a). ”Juli” dalam kalender berada di urutan 7
  jadi untuk mendapatkan ”Juli” dibutuhkan 7
  probe.
(b). Bulan dalam kalender jika diurutkan secara
  alphabet menghasilkan Agustus, April, Desember,
  Februari, Januari, Juli, Juni, Maret, Mei, November,
  Oktober, September dibutuhkan 6 probe untuk
  mendapatkan ”Juli”.
File sistem04

Contenu connexe

Tendances (13)

Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem Berkas
 
Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas
 
Pertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasPertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem Berkas
 
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
 
Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas
 
Sistem berkas baru
Sistem berkas baruSistem berkas baru
Sistem berkas baru
 
implementation e-Government
implementation e-Governmentimplementation e-Government
implementation e-Government
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Sistem berkas (file)
Sistem berkas (file)Sistem berkas (file)
Sistem berkas (file)
 
Sim 14, annisa luthfi, 41816010088, hapzi ali, database basis data, univers...
Sim 14, annisa luthfi, 41816010088, hapzi ali, database   basis data, univers...Sim 14, annisa luthfi, 41816010088, hapzi ali, database   basis data, univers...
Sim 14, annisa luthfi, 41816010088, hapzi ali, database basis data, univers...
 
Part iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rinaPart iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rina
 
Pls opik
Pls opikPls opik
Pls opik
 
Sb1
Sb1Sb1
Sb1
 

Similaire à File sistem04

Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5
anasyafridha
 
2. sistem basis data
2. sistem basis data2. sistem basis data
2. sistem basis data
yamasitha
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Yaya610291
 

Similaire à File sistem04 (20)

3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequential
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Sisber1
Sisber1Sisber1
Sisber1
 
File sistem01
File sistem01File sistem01
File sistem01
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen File
 
Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4
 
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdfSO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
SO TGS1 IFMLM1_2301020002_Heri Dameanto Marbun.pdf
 
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
20182-31-C31040204-A-K-2.pdf
 
Bernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen FileBernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen File
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5Latihan soal modul 5
Latihan soal modul 5
 
Sim 14, novi irnawati, hapzi ali, database basis data, universitas mercu bu...
Sim 14, novi irnawati, hapzi ali, database   basis data, universitas mercu bu...Sim 14, novi irnawati, hapzi ali, database   basis data, universitas mercu bu...
Sim 14, novi irnawati, hapzi ali, database basis data, universitas mercu bu...
 
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptxPertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
 
K4_FORENSIKA DIGITAL.pptx
K4_FORENSIKA DIGITAL.pptxK4_FORENSIKA DIGITAL.pptx
K4_FORENSIKA DIGITAL.pptx
 
2. sistem basis data
2. sistem basis data2. sistem basis data
2. sistem basis data
 
2 konsep basis data
2 konsep basis data2 konsep basis data
2 konsep basis data
 
Power point tuton 7
Power point tuton 7Power point tuton 7
Power point tuton 7
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
 
Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)
 

File sistem04

  • 1.
  • 2. Organisasi Berkas Sekuensial Rekaman disimpan di dalam file secara beruntun berdasarkan waktu pemasukannya (rekaman yang masuk lebih dulu memiliki indeks / alamat yang lebih kecil dari yang dimasukkan kemudian)  Organisasi Berkas Langsung Rekaman disimpan tidak secara beruntun, namun pada alamat yang didasarkan pada kunci rekaman  Organisasi Berkas Sekuensial Berindeks Rekaman disimpan secara beruntun namun ditambahkan dengan adanya indeks yang akan mempermudah penemuan rekaman kembali
  • 3. Pengertian Berkas Sequential Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas.  Keuntungan Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.  Keterbatasan Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.  Pola Akses Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.  Media Penyimpanan Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.
  • 4.
  • 5. Pembuatan Berkas Sequential Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan. Tugas-tugasnya : 1. Pengumpulan data 2. Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin 3. Pengeditan data 4. Pemeriksaan transaksi yang ditolak 5. Penyortiran edit data
  • 7. 1. Header Record; Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information). 2. Detail Record; Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom. 3. Footer Record; Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan (Summary Information).
  • 8. Retrieval Terhadap Berkas Sequential Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan, bergantung pada jumlah data yang dihasilkan. Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : ◦ Report Generation ◦ Inquiry: pengaksesan record secara satu persatu Contoh :  Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20 tahun ?  Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah Rp. 1.000.000; ?
  • 9. 1. Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut . 2. Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential. 3. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential. Contoh : Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa. Hit Ratio = 10/100 = 0.1  Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.  Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
  • 10. Update Terhadap Berkas Sequential Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor : 1. Tingkat perubahan data 2. Ukuran dari master file 3. Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file 4. File activity ratio File Activity Ratio 1. Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada master file. 2. Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng- update-an master file. 3. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses. 4. Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
  • 11. Istilah-istlah pada file; ◦ Elemen Data (Field) merupakan unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Contoh : elemen data (field) dalam record mahasiswa adalah nama mahasiswa, umur dan alamat ◦ Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu • Operasi File sequential Terdiri dari : 1. Penyisipan/ Insert Record; 2. Penghapusan/ Delete Record; 3. Perubahan Isi/ Modify Record;
  • 12.  Memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca
  • 13. Dalam berkas sekuensial, rekaman yang ke i+1 akan diletakkan tepat sesudah rekaman ke i, contoh : 1 2 3 ……... i i+1 i+2 …… N-1 n Akses Sesuai dengan namanya, berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang sekuensial, misal dalam aplikasi dimana sebagian besar atau semua rekaman akan diproses. Sebagai contoh adalah membuat daftar semua mahasiswa dalam sebuah jurusan. Berkas sekuensial juga dapat diproses secara tunggal dan langsung, jika diketahui subskripnya.
  • 14. Pencarian secara sekuensial memproses rekaman-rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman-rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca. Sebagai contoh, rekaman-rekaman berkas mahasiswa diurutkan untuk mendapatkan pengurutan yang linier berdasar pada nilai kunci rekaman, baik secara alphabetis (huruf) ataupun numeris (angka) Medan Data Medan berisi nilai dasar yang membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung pada atribut yang dimiliki oleh individu pemilik rekaman. Rekaman yang disimpan dalam berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi khusus yaitu sebagai identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal maupun eksternal. Rekaman Data Medan ke-1 Medan ke-2 …………. Medan ke-n Rekaman Mahasiswa Nama Nomor Fakultas Jurusan Dosen SPP Data-lain Mahasiswa Mahasiswa Pembimbing Berkas Data Sebuah berkas merupakan koleksi dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam peralatan penyimpan data komputer. Sebuah berkas akan memiliki nama yang dikenal dengan sistem operasi. Dibawah ini contoh berkas rekaman mahasiswa urut “Nomor Mahasiswa” :
  • 15. 1 2 3 ….. I i+1 i+2 ….. n-1 n Nama Nomor Fak Jur Dosen SPP Data lain Mhs Mhs Adi 0101 tknk Kimia Tri, Ir 3000 ……. Ida 0110 tknk Elektro Heru, Ir 4000 ……. sony 0124 tknk geologi Ari, Ir 3000 ……. Sina 0235 tknk Sipil Ira, Ir 2500 ……. Ari 0976 tknk Fisika Rani, Ir 2000 …….
  • 16. Kunci1 <kunci2 <kunci3 <…kunci I <…kunci n Untuk membaca “Sony” hanya diperlukan 3 probe, lebih kecil dibanding sebelum berkas diurutkan.
  • 17. 1 Berapa banyak Probe yang dibutuhkan untuk mendapatkan “Juli” pada urutan nyata dan alphabetikal bulan-bulan dalam system penanggalan? 2 Berapa Probe yang dibutuhkan untuk mendapatkan ”Rabu” pada urutan nyata hari- hari dalam sistem waktu?
  • 18. Jawaban : (a). ”Juli” dalam kalender berada di urutan 7 jadi untuk mendapatkan ”Juli” dibutuhkan 7 probe. (b). Bulan dalam kalender jika diurutkan secara alphabet menghasilkan Agustus, April, Desember, Februari, Januari, Juli, Juni, Maret, Mei, November, Oktober, September dibutuhkan 6 probe untuk mendapatkan ”Juli”.

Notes de l'éditeur

  1. Serial (sequential) access storage device (SASD),Direct access storage device (DASD).