SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI
MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN
      BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I
      SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO
            TAHUN PELAJARAN 2011/2012




                WAHYU BUDI SETYAWAN
                   NIM. X7109119
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
  NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING
   PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
          SISWA KELAS V SEMESTER I
 SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO
         TAHUN PELAJARAN 2011/2012



       BAB 1                   BAB 2

 BAB 3         BAB 4           BAB 5
A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. IDENTIFIKASI MASALAH

C. PEMBATASAN MASALAH

D. PERUMUSAN MASALAH

E. TUJUAN PENELITIAN

F.MANFAAT PENELITIAN
(1) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menulis
    khususnya menulis karangan (mengarang) merupakan suatu hal
    yang seharusnya dikuasai bagi siswa kelas V SD karena
    sebelumnya di kelas III dan IV sudah ada KD tentang menulis
    karangan sederhana.
(2) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menulis
    khususnya menulis karangan narasi ternyata masih kurang, mulai
    dari yang kurang bisa mengembangkan karangan atau paragraf
    secara padu dan runtut hingga penerapan kaidah tulis-menulis
    yang benar serta kerapiannya.. Jadi siswa dalam mencurahkan
    gagasan, perasaan kedalam bentuk tulisan masih belum terampil
    dan masih cenderung mudah secara lisan.
berdasarkan observasi ternyata
siswa kurang tertarik untuk        5 dari 9 siswa atau 55,55 %
mengikuti pelajaran Bahasa         kelas V untuk nilai kompetensi
Indonesia    dalam     menulis     tersebut masih di bawah KKM
karangan narasi                    (66)




  Maka perlu suatu model pembelajaran yang dapat mengajak siswa
  untuk bisa menulis karangan narasi dengan suasana yang menarik,
  mengasikkan, variatif, kreatif, dan efektif sehingga kemampuan
  siswa dalam menulis karangan narasi pun bisa meningkat. Yaitu
  Quantum Learning
1. Siswa cenderung lebih mudah mencurahkan gagasan secara lisan;
2. Siswa belum terampil mengungkapkan ide, gagasan, ataupun
   pendapat mereka dalam bentuk tulisan;
3. Siswa belum terampil menyusun kerangka karangan secara padu,
   runtut dan efektif.
4. Siswa belum terampil dalam menggunakan pilihan kata yang tepat;
5. Siswa kurang tertarik dalam kegiatan menulis;
6. Siswa mengalami kejenuhan dan tidak aktif dalam proses
   pembelajaran;
7. Guru kurang menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan
   menyenangkan;
8. Model Quantum Learning merupakan salah satu model yang strategis
   untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.
Keterampilan
• Keterampilan dalam hal ini dibatasi keterampilan
  menulis karangan narasi pada mata pelajaran
  Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SDN
  Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten
  Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

Model pembelajaran
• Model pembelajaran dalam hal ini dibatasi Model
  Quantum Learning.
“Apakah penerapan Model Quantum Learning
dapat meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi pada siswa kelas V SDN Nguter 04
Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2011/2012?”
untuk meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi pada siswa kelas V SDN
Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten
Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012
melalui model Quantum Learning.
Manfaat Teoritis
• diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuan
  sebagai bahan rujukan bagi dunia pendidikan
  khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Manfaat Praktis
• Bagi Guru
• Bagi Siswa
• Bagi Sekolah
TINJAUAN    PENELITIAN    KERANGKA
                                      HIPOTESIS
PUSTAKA    YANG RELEVAN    BERPIKIR
Hakikat Keterampilan Menulis
      Karangan Narasi




      Hakikat Model
     Quantum Learning
keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam
 
mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.

 keterampilan menulis menurut Byrne (1979:3) (dalam
 St. Y. Slamet, 2008:140) menyatakan bahwa pada
 hakikatnya bukan sekadar kemampuan menulis simbol-
 simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata
 disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu,
 melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan
 menuangakan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui
 kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan
 jelas   sehingga     buah    pikiran   tersebut    dapat
 dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Karangan dalam
(http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/pengertian-
karangan-dan-contoh-karangan.html) merupakan karya
tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami.

    Narasi merupakan karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami.

    Dari beberapa pengertian diatas maka keterampilan
menulis karangan narasi dapat dikatakan merupakan suatu
kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman
hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang
memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.
•Pengertian Model Quantum Learning




          Pengertian Model Quantum Learning
          Menurut Sugiyanto (2008:126) “ … Pembelajaran Kuantum
          merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk
          pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilh
          dari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Konteks secara
          umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan
          belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.
          Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi
          pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa.

          Asas Utama Quantum Learning
          Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud
          (2008:127) “ ... bawalah dunia mereka ke dunia kita dan
          antarkan dunia kita ke dunia mereka”..
Prinsip Model Quantum Learning
Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin
Sa’ud (2008:127) :
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya Bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Mengakui setiap usaha
5. Merayakan keberhasilan
Strategi Pembelajaran Model Quantum Learning
Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin
Sa’ud (2008:129) ada suatu pengembangan strategi
pembelajaran model Quantum Learning melalui istilah
TANDUR, yaitu :
1. Tumbuhkan
2. Alami
3. Namai
4. Demonstrasikan
5. Rayakan
   “Upaya    Peningkatan   Kemampuan       Menulis
    Karangan Melalui Penggunaan Pendekatan
    Komunikatif Pada Siswa Kelas V SD. oleh Yulinar
    tahun 2008”
   “Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan
    Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas
    2 Sekolah Dasar Negeri Karangasem 1 Laweyan
    Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” oleh Alvany
    Rufaida tahun 2010.
Keterampilan menulis
             Pembelajaran       karangan narasi siswa
             Konvensional       rendah
Kondisi
 Awal                           rendah



                                         Siklus I
           Penerapan model
Tindakan   Quantum Learning


                                         Siklus II



           Setelah diterapkan
Kondisi      menggunakan             Diduga Keterampilan
                                    menulis karangan narasi
 Akhir      Model Quantum                 meningkat
                Learning
Penerapan model Quantum Learning dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan
narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas V semester I SD Negeri Nguter 04 Kec. Nguter
Kab. Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012
1. TEMPAT & WAKTU
                           PENELITIAN
       9. PROSEDUR                            2. SUBJEK
        PENELITIAN                           PENELITIAN




7. . INDIKATOR                                  3. SUMBER
    KINERJA                                        DATA



        6. ANALISIS                         4. TEKNIK
            DATA                          PENGUMPULAN
                                               DATA

                        5. VALIDITAS
                            DATA
Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten
Sukoharjo.

               Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada semester
gasal tahun pelajaran 2011/2012 selama 4 bulan
yaitu mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan
bulan November 2011
siswa kelas V SD Negeri Nguter 04 yang
berjumlah 9 (sembilan) siswa yang terdiri dari 4
siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
   Dokumen atau arsip yang antara lain,
    hasil belajar siswa, dan buku penilaian.
   Hasil pengamatan pelaksanaan
    pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V
    SDN Nguter 04 tahun pelajaran
    2011/2012.
 Observasi

Dokumentasi

    Tes
Validitas isi mencakup sejauh mana bentuk
 tes yang digunakan dalam penelitian ini
 sudah sesuaikah dengan silabus mata
 pelajaran Bahasa Indonesia kelas V yang
 dikonsultasikan dengan teman sejawat

Trianggulasi metode digunakan sebagai
  validasi keaktifan atau aktivitas siswa dan
  kinerja guru selama proses pembelajaran
Teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis.
Menurut Sarwiji Suwandi (2009:61) menyatakan
bahwa teknik deskriptif komparatif digunakan
untuk data kuantitatif, yakni dengan
membandingkan hasil antar siklus. Kemudian
teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk
mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Indikator kinerja dari penelitian ini adalah 80 %
dari jumlah siswa menunjukkan peningkatan
keterampilan menulis karangan narasi,
yaitu memperoleh nilai minimal 66.
Menggunakan model spiral tindakan kelas
  yang diadopsi dari Hopkins (48:1993)
     (dalam Zainal Aqib, 2009:31) :
Identifikasi
             Masalah

            Perencanaan


 Refleksi      Siklus II    Aksi


              Observasi


                             Perencanaan
               Refleksi         Ulang


Observasi       Siklus II



                 Aksi
                                      Dan
                                   Seterusnya
HASIL PENELITIAN &
                              PEMBAHASAN



                                                          PEMBAHASAN
                 HASIL
                                                             HASIL
               PENELITIAN
                                                           PENELTIAN




 DESKRIPSI
                                   PELAKSANAAN
KONDISI AWAL
                                     TINDAKAN




 TINDAKAN              TINDAKAN                  TINDAKAN
 PRASIKLUS              SIKLUS I                  SIKLUS II
HASIL NILAI PRASIKLUS
                                    5
                                    4
                                                                      4                                                  4
                        Frekuensi



                                    3
                                    2
                                                                                  2
                                    1
                                                         1                                           1      1
                                    0
                                                     33 - 45      46 - 58     59 - 72           73 - 85   86 - 98       ≤ 66
                                                                            Interval nilai



           AKTIVITAS SISWA PRASIKLUS                                                                       KINERJA GURU PRASIKLUS
       4
                                                                                                 4
       3
                                                                                                 3
                                        2.56
Skor




       2                                          2.44         2.41
                2.22                                                                                                      2.67                     2.6
                                                                                         Skor




                                                                                                 2              2.5                      2.4                2.5     2.53

       1
                                                                                                 1

       0                                                                                         0
              Keaktifan             Perhatian   Kerjasama    Rata-rata                                              I        II           III          IV   V     Rata-rata
                       Aspek yang dinilai                                                                                         Aspek yang dinilai
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan siswa kurang
tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai aktivitas siswa
yang kurang dan masih dalam kategori cukup terutama pada aspek
keaktifan, kemudian dari kinerja guru, guru sebagai fasilitator dalam
penyampaian materi kurang melibatkan keaktifan siswa serta metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih terlalu
didominasi peran guru (teacher center). Dari hal tersebut menjadikan
nilai rata-rata menulis karangan narasi siswa rendah dan sebagian besar
masih dibawah KKM. Jadi perlu diadakan suatu upaya perbaikan
pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa sehingga nilai
keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi pun juga ikut
meningkat. Upaya tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan dalam dua
siklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan pembelajaran model
Quantum Learning.
Tindakan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit).
Pertemuan I pada hari Kamis, 15 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II
pada hari Selasa, 20 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
      1) Perencanaan Tindakan
a) Menentukan pokok bahasan
      Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pada lampiran 1 halaman 61.
b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
(1) Ruang belajar
      Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 2 sekarang di ubah
berbanjar 3.
(2) Media
      Gambar yang ditempel.z
(1) Instrumen penelitian
      Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi.
Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh
observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-
mengajar berlangsung.
HASIL NILAI SIKLUS I
                                      5

                                      4
                                                                                                     4




                          Frekuensi
                                      3

                                      2
                                                                                                            2
                                      1
                                                              1               1                                          1
                                      0
                                                           52 - 60          61 - 68             69 - 77   78 - 86     87 - 95
                                                                                  Interval nilai




           AKTIVITAS SISWA SIKLUS I                                                                       KINERJA GURU SIKLUS I

       4                                                                                         4

       3                                                                                         3              3.5   3.33
                                          3.22      3.11                                                                            3.2       3.22           3.22
                                                                     3.02                                                                              3
                   2.72
Skor




                                                                                         Skor

       2                                                                                         2

       1                                                                                         1

       0                                                                                         0
                 Keaktifan            Perhatian   Kerjasama       Rata-rata                                      I      II           III          IV   V   Rata-rata
                            Aspek yang dinilai                                                                               Aspek yang dinilai
Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran menulis karangan
narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, rata-rata
aktivitas siswa dengan nilai 3,11 dalam kategori baik, hanya pada aspek
keaktifan nilanya 2,72 masih dalam kategori cukup, kemudian dari rata-rata
kinerja guru juga meningkat dengan nilai 3,22 dalam kategori baik. Dengan
peningkatan tersebut sehingga menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat.
Terbukti ketuntasan klasikal dari kondisi prasiklus hanya 44,44 % setelah
tindakan siklus I meningkat menjadi 66,67 %.
           Dalam pelaksanaan tindakan siklus I juga ada beberapa hambatan
antara lain :
 Masih ada beberapa siswa yang dalam menyusun kerangka karangan
 masih belum runtut setiap bagian kerangka karangan.
 masih banyak siswa yang kurang tepat dalam hal diksi dan EYD. 
 Ketuntasan klasikal hanya mencapai 66,67 % padahal penelitian ini
   dikatakan berhasil bila ketuntasan klasikal melebihi indikator pencapaian
   yaitu 80 %.
Dengan adanya beberapa hambatan pada tindakan siklus I, maka perlu adanya
perbaikan yang dilanjutkan pada tindakan siklus II.
Tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit).
Pertemuan I pada hari Kamis, 22 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II
pada hari Selasa, 27 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
      1) Perencanaan Tindakan
a) Menentukan pokok bahasan
      Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pada lampiran 2 halaman 70.
b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
(1) Ruang belajar
      Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 3 sekarang di ubah
berbentuk U.
(2) Media
      Beberapa gambar yang ditempel untuk dipilih masing-masing kelompok.
(1) Instrumen penelitian
      Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi.
Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh
observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-
mengajar berlangsung.
HASIL NILAI SIKLUS II

                                      5

                                      4
                                                                                                   4




                          Frekuensi
                                      3
                                                                                                                    3
                                      2

                                      1
                                                                1                 1
                                      0
                                                              60 - 67         68 - 75            76 - 83          84 - 91
                                                                            Interval nilai




           AKTIVITAS SISWA SIKLUS II                                                                   KINERJA GURU SIKLUS II
       4
                                                                                             4

       3                                                                                                   3.75                                     3.75
                                          3.28      3.33            3.24                     3                     3.42          3.5                         3.53
                   3.11                                                                                                                    3.3
Skor




       2
                                                                                      Skor

                                                                                             2

       1
                                                                                             1

       0
                                                                                             0
                 Keaktifan            Perhatian   Kerjasama     Rata-rata
                                                                                                            I        II           III          IV    V     Rata-rata
                              Aspek yang dinilai
                                                                                                                          Aspek yang dinilai
Berdasarkan hasil analisis, proses pembelajaran menulis karangan
narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja
guru, aktivitas siswa dengan nilai 3,24 dalam kategori baik, kinerja
guru dengan nilai 3,53 dalam kategori baik. Sehingga menjadikan
nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan klasikal dari
kondisi siklus I hanya 66,67 % setelah tindakan siklus II meningkat
menjadi 88,87 %.
      Dalam penyusunan kerangka karangan semua siswa sudah bisa
runtut, hanya pada pengembangan kerangka karangan masih ada 1
siswa yang belum bisa sesuai yang memang kondisi siswanya yang
kurang sehingga seluruh siswa kelas V SDN Nguter 04 belum 100 %
bisa menulis karangan narasi dengan baik. Meskipun demikian pada
tahap penelitian ini ketuntasan klasikal telah melebihi indikator
keberhasilan, indikator keberhasilan 80 %, sedangkan tahap penelitian
ini talah mencapai 88,87 %, dengan begitu maka penelitian ini sudah
dianggap berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan selanjutnya.
Peningkatan secara umum meliputi kinerja guru, aktivitas
       siswa, dan hasil nilai rata-rata setiap siklus

                                                                        79
  80                                         71
  70                  62

  60

  50

  40

  30

  20

  10    2.5    2.44            3.22 3.02                 3.53 3.22

   0
         Prasiklus                Siklus I                 Siklus II

              Kinerja guru   Aktivitas siswa      Rata-rata Nilai Tes
Dari data tersebut proses pembelajaran menulis karangan narasi
terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari aktivitas siswa pada
prasiklus aktivitas siswa nilainya 2,44 dalam kategori cukup, lalu
siklus I meningkat menjadi 3,02 dalam kategori dalam kategori
baik, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 3,22 dalam
kategori baik.
      Kemudian proses pembelajaran bila dilihat dari kinerja guru juga
terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari prasiklus nilainya yaitu
2,50 dalam kategori cukup lalu pada siklus I meningkat menjadi 3,22
dalam kategori baik kemudian pada siklus II kinerja guru meningkat
lagi menjadi 3,53 dalam kategori baik.
      Dari hasil tersebut ternyata peningkatan kinerja guru juga
mempengaruhi aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang meningkat pun
juga ikut mempengaruhi peningkatan keterampilan menulis karangan
narasi siswa kelas V terbukti hasil rata-rata nilainya juga meningkat
setiap siklusnya, pada prasiklus rata-rata siswa memperoleh nilai 62
kemudian pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76 kemudian pada
siklus II juga meningkat menjadi 79.
Grafik data frekuensi nilai menulis karangan narasi pada
                            prasiklus, siklus I, dan siklus II
                                                                                       8
8

                                                                                   7
7

                                                          6
6

                                    5                                                      5
5

                  4                                                            4
4

                                3                     3
3

                                                                                               2
2

    1                 1     1             1     1                          1                       1
1

        0     0                                                   0   0
0
    33 - 47       48 - 62       61 - 75         76 - 90         91 - 106       ≤ 66        ≥ 66

                                    Prasiklus       Siklus I   Siklus II
Hasil pembelajaran menulis karangan narasi
                          prasiklus
          Dari analisis hasil evaluasi tes prasiklus siswa diperoleh nilai rata-
rata 62 di mana hasil rata-rata nilai tersebut masih dibawah KKM yaitu 66
dengan ketuntasan klasikal 44,44 % jadi lebih dari setengah seluruh
jumlah siswa kelas 5 belum bisa menulis karangan narasi. Kemudian dari
pihak sekolah mengharapkan minimal ketuntasan klasikal mencapai lebih
dari 80% atau minimal 7 siswa yang bisa mencapai KKM. Berdasarkan
analisis proses pembelajaran ternyata juga masih kurang, baik aktivitas
siswa maupun kinerja guru. Pada aktivitas siswa, siswa memang kurang
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi
terbukti dengan nilai aktivitas siswa sebesar 2,44 dalam kategori cukup.
Begitu juga dengan kinerja guru nilainya sebesar 2,50 juga dalam kategori
cukup. Sehingga dengan proses pembelajaran yang kuran menyebabkan
hasil pembelajaran juga kurang.
          Dengan kondisi tersebut maka perlu tindak lanjut untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa serta aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui model Quantum Learning
pada siswa kelas V SDN Nguter 04.
Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus
                           I
          Dari analisis hasil evaluasi tes siklus I, siswa memperoleh nilai
rata-rata 71, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk
ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 66,67% jadi sudah 6
siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik
aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata
aktivitas siswa meningkat menjadi 3,02 dan kinerja guru pun juga
meningkat menjadi 3,22.
          Melihat ketuntasan klasikal yang meningkat maka model
Quantum Learning dapat dikatakan bisa meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04. Tapi peningkatan
tersebut ternyata belum memenuhi indikator keberhasilan sebesar 80%.
Begitu juga dengan aktivitas siswa meskipun nilai rata-rata sudah dalam
kategori baik tapi dalam aspek keaktifan siswa ternyata masih dalam
kategori cukup.
          Dengan demikian meskipun ada peningkatan pada siklus I
ternyata belum bisa dikatakan berhasil, sehingga perlu adanya upaya
perbaikan lagi untuk mencapai indilkator keberhasilan dengan
melaksanakan tindakan siklus II.
Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus
                          II
          Dari analisis hasil evaluasi tes siklus II, siswa memperoleh nilai
rata-rata 79, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk
ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 88,87 % jadi sudah 8
siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik
aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata
aktivitas siswa meningkat menjadi 3,22 dan kinerja guru pun juga
meningkat menjadi 3,53.
          Melihat kondisi pada siklus II ternyata telah membuat perubahan
positif dari keadaan siklus I dengan ketuntasan klasikal meningkat melebihi
indikator keberhasilan yang targetnya minimal sebesar 80 % , pada siklus
II telah mencapai 88,87 %. Begitu juga proses pembelajaran dari aktivitas
siswa maupun guru. Dari aktivitas siswa rata-rata aktivitasnya meningkat
menjadi 3,24 dalam kategori baik dan seluruh aspek dalam kategori
baik, termasuk aspek keaktifan yang pada siklus I 2,72 dalam kategori
cukup meningkat menjadi 3,11 dalam kategori baik.
          Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai
indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil
sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya
Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai
indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil
sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya.
     Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada hasil
pembelajaran prasiklus, siklus I dan siklus II maka dapat dilihat adanya
peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, serta
perkembangan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN
Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan tersebut
antara lain :
    1. Keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi meningkat.
    2. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan
        narasi.
     Berdasarkan hal tersebut maka dapat diajukan suatu rekomendasi
bahwa model pembelajaran Quantum Learning                 efektif untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN
Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo pada khususnya dan
siswa kelas V Sekolah Dasar-Sekolah Dasar yang lain pada umumnya.
KESIMPULAN




 IMPLIKASI




   SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa
pembelajaran menggunakan model Quantum Learning dapat
meningkatkan keterampilan


  Nilai rata-rata
  Prasiklus 62, Siklus I 71, Siklus II 79
  Ketuntasan Klasikal
  Prasiklus 4 siswa atau 44,44%,
  Siklus I 6 siswa atau 66,67%,
  Sikllus II 8 Siswa atau 88,89%.
▪ Penerapan model pembelajaran Quantum Learning perlu diteruskan dan
  dibiasakan pada setiap guru yang mengajarkan materi menulis karangan
  narasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
▪ Dengan perlunya suatu penerapan model pembelajaran yang bervariasi
  dan inovatif, maka salah satu upayanya yaitu dengan menerapkan model
  pembelajaran Quantum Learning yang telah terbukti dapat menciptakan
  suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
  kualitas proses dan kualitas hasil pada pembelajaran.
▪ Dengan adanya model pembelajaran Quantum Learning              dapat
  mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis karangan
  narasi sebagai penunjang proses pembelajaran.
▪ Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis
  karangan narasi seperti mengadakan suatu perlombaan menulis
  karangan narasi.
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
3. Bagi Siswa
Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

Contenu connexe

Tendances

Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
Dedi Yulianto
 
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu  peserta latihan ujian SekolahContoh Kartu  peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Sukardi Juniardi
 
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan KelasKonsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
Ady Setiawan
 

Tendances (20)

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
Rpp teks editorial kelas 12
Rpp teks editorial kelas 12Rpp teks editorial kelas 12
Rpp teks editorial kelas 12
 
4. teks tanggapan
4. teks tanggapan4. teks tanggapan
4. teks tanggapan
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
RINGKASAN MATERI BAHASA INDONEISA KELAS 9 SMP 2 PASIRIAN (REVISI 2015)
RINGKASAN MATERI BAHASA INDONEISA KELAS 9 SMP 2 PASIRIAN (REVISI 2015)RINGKASAN MATERI BAHASA INDONEISA KELAS 9 SMP 2 PASIRIAN (REVISI 2015)
RINGKASAN MATERI BAHASA INDONEISA KELAS 9 SMP 2 PASIRIAN (REVISI 2015)
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
 
Peta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauanPeta konsep tinjauan
Peta konsep tinjauan
 
Ppt hikayat
Ppt hikayatPpt hikayat
Ppt hikayat
 
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu  peserta latihan ujian SekolahContoh Kartu  peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
 
Pengembangan bahan ajar : Syarkani,M.Pd
Pengembangan bahan ajar : Syarkani,M.PdPengembangan bahan ajar : Syarkani,M.Pd
Pengembangan bahan ajar : Syarkani,M.Pd
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan KelasKonsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
Model pembelajaran assure
Model pembelajaran assureModel pembelajaran assure
Model pembelajaran assure
 
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IXSKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Resensi Buku Nabila.pptx
Resensi Buku Nabila.pptxResensi Buku Nabila.pptx
Resensi Buku Nabila.pptx
 

En vedette

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
Ridha_nra
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Desy Sri Cahyani
 
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
Amin Eko Wulandari
 

En vedette (16)

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PAD...
 
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Media Foto
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Media FotoMeningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Media Foto
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Media Foto
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Makalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan KaranganMakalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan Karangan
 
SK-KD bhs Indonesia SD-MI
SK-KD bhs Indonesia SD-MISK-KD bhs Indonesia SD-MI
SK-KD bhs Indonesia SD-MI
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
Rpp bahasa indonesia
Rpp bahasa indonesiaRpp bahasa indonesia
Rpp bahasa indonesia
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
 
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesiaMetode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
 
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDmacam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
 
Silabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisiSilabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisi
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
RPP BERKARAKTER BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 2
 

Similaire à Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptxPENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
janemaramis56
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
andri wahyudi
 
PTK Power point ku
PTK Power point kuPTK Power point ku
PTK Power point ku
sdn6korleko
 
Presentasi ptk
Presentasi ptkPresentasi ptk
Presentasi ptk
Itzmy Cdg
 
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdfModul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
HasniSaid2
 
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatifKertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Bujangpauzan
 
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehariMeningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 

Similaire à Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning (20)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptxPENINGKATAN  KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED.pptx
 
Ptk b. inggris
Ptk b. inggrisPtk b. inggris
Ptk b. inggris
 
Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Ppt ptk q
Ppt ptk qPpt ptk q
Ppt ptk q
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
PTK Power point ku
PTK Power point kuPTK Power point ku
PTK Power point ku
 
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptxPPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
PPT BERBASIS TEKS BARU rabu.pptx
 
Power point sidang skripsi
Power point sidang skripsiPower point sidang skripsi
Power point sidang skripsi
 
Presentasi ptk
Presentasi ptkPresentasi ptk
Presentasi ptk
 
Presentasi ptk
Presentasi ptkPresentasi ptk
Presentasi ptk
 
5 1413-1-sm
5 1413-1-sm5 1413-1-sm
5 1413-1-sm
 
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 jurnal usulan yohanes ehe lowetan jurnal usulan yohanes ehe lowetan
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdfModul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
Modul Ajar teks Laporan Percobaan.pdf
 
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatifKertas cadangan kajian tindakan kualitatif
Kertas cadangan kajian tindakan kualitatif
 
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehariMeningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
Meningkatkan kemampuan mengaitkan makna gurindam dengan kehidupan sehari
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docxPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.docx
 
Artikel penelitian tindakan kelas
Artikel penelitian tindakan kelasArtikel penelitian tindakan kelas
Artikel penelitian tindakan kelas
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Quantum Learning

  • 1. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 WAHYU BUDI SETYAWAN NIM. X7109119
  • 2. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN NGUTER 04 KEC.NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5
  • 3. A. LATAR BELAKANG MASALAH B. IDENTIFIKASI MASALAH C. PEMBATASAN MASALAH D. PERUMUSAN MASALAH E. TUJUAN PENELITIAN F.MANFAAT PENELITIAN
  • 4. (1) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menulis khususnya menulis karangan (mengarang) merupakan suatu hal yang seharusnya dikuasai bagi siswa kelas V SD karena sebelumnya di kelas III dan IV sudah ada KD tentang menulis karangan sederhana. (2) Pembelajaran B. Indonesia pada kelas V SD kompetensi menulis khususnya menulis karangan narasi ternyata masih kurang, mulai dari yang kurang bisa mengembangkan karangan atau paragraf secara padu dan runtut hingga penerapan kaidah tulis-menulis yang benar serta kerapiannya.. Jadi siswa dalam mencurahkan gagasan, perasaan kedalam bentuk tulisan masih belum terampil dan masih cenderung mudah secara lisan.
  • 5. berdasarkan observasi ternyata siswa kurang tertarik untuk 5 dari 9 siswa atau 55,55 % mengikuti pelajaran Bahasa kelas V untuk nilai kompetensi Indonesia dalam menulis tersebut masih di bawah KKM karangan narasi (66) Maka perlu suatu model pembelajaran yang dapat mengajak siswa untuk bisa menulis karangan narasi dengan suasana yang menarik, mengasikkan, variatif, kreatif, dan efektif sehingga kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi pun bisa meningkat. Yaitu Quantum Learning
  • 6. 1. Siswa cenderung lebih mudah mencurahkan gagasan secara lisan; 2. Siswa belum terampil mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat mereka dalam bentuk tulisan; 3. Siswa belum terampil menyusun kerangka karangan secara padu, runtut dan efektif. 4. Siswa belum terampil dalam menggunakan pilihan kata yang tepat; 5. Siswa kurang tertarik dalam kegiatan menulis; 6. Siswa mengalami kejenuhan dan tidak aktif dalam proses pembelajaran; 7. Guru kurang menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan; 8. Model Quantum Learning merupakan salah satu model yang strategis untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.
  • 7. Keterampilan • Keterampilan dalam hal ini dibatasi keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Model pembelajaran • Model pembelajaran dalam hal ini dibatasi Model Quantum Learning.
  • 8. “Apakah penerapan Model Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012?”
  • 9. untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 melalui model Quantum Learning.
  • 10. Manfaat Teoritis • diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuan sebagai bahan rujukan bagi dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Manfaat Praktis • Bagi Guru • Bagi Siswa • Bagi Sekolah
  • 11. TINJAUAN PENELITIAN KERANGKA HIPOTESIS PUSTAKA YANG RELEVAN BERPIKIR
  • 12. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan Narasi Hakikat Model Quantum Learning
  • 13. keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien. keterampilan menulis menurut Byrne (1979:3) (dalam St. Y. Slamet, 2008:140) menyatakan bahwa pada hakikatnya bukan sekadar kemampuan menulis simbol- simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangakan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
  • 14. Karangan dalam (http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/pengertian- karangan-dan-contoh-karangan.html) merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Narasi merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dari beberapa pengertian diatas maka keterampilan menulis karangan narasi dapat dikatakan merupakan suatu kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.
  • 15. •Pengertian Model Quantum Learning Pengertian Model Quantum Learning Menurut Sugiyanto (2008:126) “ … Pembelajaran Kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilh dari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis. Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa. Asas Utama Quantum Learning Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud (2008:127) “ ... bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”..
  • 16. Prinsip Model Quantum Learning Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud (2008:127) : 1. Segalanya berbicara 2. Segalanya Bertujuan 3. Pengalaman sebelum pemberian nama 4. Mengakui setiap usaha 5. Merayakan keberhasilan Strategi Pembelajaran Model Quantum Learning Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud (2008:129) ada suatu pengembangan strategi pembelajaran model Quantum Learning melalui istilah TANDUR, yaitu : 1. Tumbuhkan 2. Alami 3. Namai 4. Demonstrasikan 5. Rayakan
  • 17. “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Melalui Penggunaan Pendekatan Komunikatif Pada Siswa Kelas V SD. oleh Yulinar tahun 2008”  “Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Karangasem 1 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” oleh Alvany Rufaida tahun 2010.
  • 18. Keterampilan menulis Pembelajaran karangan narasi siswa Konvensional rendah Kondisi Awal rendah Siklus I Penerapan model Tindakan Quantum Learning Siklus II Setelah diterapkan Kondisi menggunakan Diduga Keterampilan menulis karangan narasi Akhir Model Quantum meningkat Learning
  • 19. Penerapan model Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SD Negeri Nguter 04 Kec. Nguter Kab. Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012
  • 20. 1. TEMPAT & WAKTU PENELITIAN 9. PROSEDUR 2. SUBJEK PENELITIAN PENELITIAN 7. . INDIKATOR 3. SUMBER KINERJA DATA 6. ANALISIS 4. TEKNIK DATA PENGUMPULAN DATA 5. VALIDITAS DATA
  • 21. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2011/2012 selama 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan November 2011
  • 22. siswa kelas V SD Negeri Nguter 04 yang berjumlah 9 (sembilan) siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
  • 23. Dokumen atau arsip yang antara lain, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.  Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Nguter 04 tahun pelajaran 2011/2012.
  • 25. Validitas isi mencakup sejauh mana bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuaikah dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V yang dikonsultasikan dengan teman sejawat Trianggulasi metode digunakan sebagai validasi keaktifan atau aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran
  • 26. Teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Menurut Sarwiji Suwandi (2009:61) menyatakan bahwa teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Kemudian teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
  • 27. Indikator kinerja dari penelitian ini adalah 80 % dari jumlah siswa menunjukkan peningkatan keterampilan menulis karangan narasi, yaitu memperoleh nilai minimal 66.
  • 28. Menggunakan model spiral tindakan kelas yang diadopsi dari Hopkins (48:1993) (dalam Zainal Aqib, 2009:31) :
  • 29. Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi Siklus II Aksi Observasi Perencanaan Refleksi Ulang Observasi Siklus II Aksi Dan Seterusnya
  • 30. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN PEMBAHASAN HASIL HASIL PENELITIAN PENELTIAN DESKRIPSI PELAKSANAAN KONDISI AWAL TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN TINDAKAN PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
  • 31. HASIL NILAI PRASIKLUS 5 4 4 4 Frekuensi 3 2 2 1 1 1 1 0 33 - 45 46 - 58 59 - 72 73 - 85 86 - 98 ≤ 66 Interval nilai AKTIVITAS SISWA PRASIKLUS KINERJA GURU PRASIKLUS 4 4 3 3 2.56 Skor 2 2.44 2.41 2.22 2.67 2.6 Skor 2 2.5 2.4 2.5 2.53 1 1 0 0 Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata I II III IV V Rata-rata Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai
  • 32. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan siswa kurang tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai aktivitas siswa yang kurang dan masih dalam kategori cukup terutama pada aspek keaktifan, kemudian dari kinerja guru, guru sebagai fasilitator dalam penyampaian materi kurang melibatkan keaktifan siswa serta metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru (teacher center). Dari hal tersebut menjadikan nilai rata-rata menulis karangan narasi siswa rendah dan sebagian besar masih dibawah KKM. Jadi perlu diadakan suatu upaya perbaikan pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa sehingga nilai keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi pun juga ikut meningkat. Upaya tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan pembelajaran model Quantum Learning.
  • 33. Tindakan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit). Pertemuan I pada hari Kamis, 15 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II pada hari Selasa, 20 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Tindakan a) Menentukan pokok bahasan Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pada lampiran 1 halaman 61. b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung (1) Ruang belajar Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 2 sekarang di ubah berbanjar 3. (2) Media Gambar yang ditempel.z (1) Instrumen penelitian Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar- mengajar berlangsung.
  • 34. HASIL NILAI SIKLUS I 5 4 4 Frekuensi 3 2 2 1 1 1 1 0 52 - 60 61 - 68 69 - 77 78 - 86 87 - 95 Interval nilai AKTIVITAS SISWA SIKLUS I KINERJA GURU SIKLUS I 4 4 3 3 3.5 3.33 3.22 3.11 3.2 3.22 3.22 3.02 3 2.72 Skor Skor 2 2 1 1 0 0 Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata I II III IV V Rata-rata Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai
  • 35. Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran menulis karangan narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, rata-rata aktivitas siswa dengan nilai 3,11 dalam kategori baik, hanya pada aspek keaktifan nilanya 2,72 masih dalam kategori cukup, kemudian dari rata-rata kinerja guru juga meningkat dengan nilai 3,22 dalam kategori baik. Dengan peningkatan tersebut sehingga menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan klasikal dari kondisi prasiklus hanya 44,44 % setelah tindakan siklus I meningkat menjadi 66,67 %. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I juga ada beberapa hambatan antara lain :  Masih ada beberapa siswa yang dalam menyusun kerangka karangan  masih belum runtut setiap bagian kerangka karangan.  masih banyak siswa yang kurang tepat dalam hal diksi dan EYD.  Ketuntasan klasikal hanya mencapai 66,67 % padahal penelitian ini dikatakan berhasil bila ketuntasan klasikal melebihi indikator pencapaian yaitu 80 %. Dengan adanya beberapa hambatan pada tindakan siklus I, maka perlu adanya perbaikan yang dilanjutkan pada tindakan siklus II.
  • 36. Tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35 menit). Pertemuan I pada hari Kamis, 22 September 2011 (2 x 35 menit) dan pertemuan II pada hari Selasa, 27 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Tindakan a) Menentukan pokok bahasan Dengan menyusun Silabus pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pada lampiran 2 halaman 70. b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung (1) Ruang belajar Merubah formasi tempat duduk yang semula berbanjar 3 sekarang di ubah berbentuk U. (2) Media Beberapa gambar yang ditempel untuk dipilih masing-masing kelompok. (1) Instrumen penelitian Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar- mengajar berlangsung.
  • 37. HASIL NILAI SIKLUS II 5 4 4 Frekuensi 3 3 2 1 1 1 0 60 - 67 68 - 75 76 - 83 84 - 91 Interval nilai AKTIVITAS SISWA SIKLUS II KINERJA GURU SIKLUS II 4 4 3 3.75 3.75 3.28 3.33 3.24 3 3.42 3.5 3.53 3.11 3.3 Skor 2 Skor 2 1 1 0 0 Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata I II III IV V Rata-rata Aspek yang dinilai Aspek yang dinilai
  • 38. Berdasarkan hasil analisis, proses pembelajaran menulis karangan narasi telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, aktivitas siswa dengan nilai 3,24 dalam kategori baik, kinerja guru dengan nilai 3,53 dalam kategori baik. Sehingga menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan klasikal dari kondisi siklus I hanya 66,67 % setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 88,87 %. Dalam penyusunan kerangka karangan semua siswa sudah bisa runtut, hanya pada pengembangan kerangka karangan masih ada 1 siswa yang belum bisa sesuai yang memang kondisi siswanya yang kurang sehingga seluruh siswa kelas V SDN Nguter 04 belum 100 % bisa menulis karangan narasi dengan baik. Meskipun demikian pada tahap penelitian ini ketuntasan klasikal telah melebihi indikator keberhasilan, indikator keberhasilan 80 %, sedangkan tahap penelitian ini talah mencapai 88,87 %, dengan begitu maka penelitian ini sudah dianggap berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan selanjutnya.
  • 39. Peningkatan secara umum meliputi kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil nilai rata-rata setiap siklus 79 80 71 70 62 60 50 40 30 20 10 2.5 2.44 3.22 3.02 3.53 3.22 0 Prasiklus Siklus I Siklus II Kinerja guru Aktivitas siswa Rata-rata Nilai Tes
  • 40. Dari data tersebut proses pembelajaran menulis karangan narasi terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari aktivitas siswa pada prasiklus aktivitas siswa nilainya 2,44 dalam kategori cukup, lalu siklus I meningkat menjadi 3,02 dalam kategori dalam kategori baik, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 3,22 dalam kategori baik. Kemudian proses pembelajaran bila dilihat dari kinerja guru juga terjadi peningkatan pada setiap siklus mulai dari prasiklus nilainya yaitu 2,50 dalam kategori cukup lalu pada siklus I meningkat menjadi 3,22 dalam kategori baik kemudian pada siklus II kinerja guru meningkat lagi menjadi 3,53 dalam kategori baik. Dari hasil tersebut ternyata peningkatan kinerja guru juga mempengaruhi aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang meningkat pun juga ikut mempengaruhi peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V terbukti hasil rata-rata nilainya juga meningkat setiap siklusnya, pada prasiklus rata-rata siswa memperoleh nilai 62 kemudian pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76 kemudian pada siklus II juga meningkat menjadi 79.
  • 41. Grafik data frekuensi nilai menulis karangan narasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II 8 8 7 7 6 6 5 5 5 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 33 - 47 48 - 62 61 - 75 76 - 90 91 - 106 ≤ 66 ≥ 66 Prasiklus Siklus I Siklus II
  • 42. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi prasiklus Dari analisis hasil evaluasi tes prasiklus siswa diperoleh nilai rata- rata 62 di mana hasil rata-rata nilai tersebut masih dibawah KKM yaitu 66 dengan ketuntasan klasikal 44,44 % jadi lebih dari setengah seluruh jumlah siswa kelas 5 belum bisa menulis karangan narasi. Kemudian dari pihak sekolah mengharapkan minimal ketuntasan klasikal mencapai lebih dari 80% atau minimal 7 siswa yang bisa mencapai KKM. Berdasarkan analisis proses pembelajaran ternyata juga masih kurang, baik aktivitas siswa maupun kinerja guru. Pada aktivitas siswa, siswa memang kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi terbukti dengan nilai aktivitas siswa sebesar 2,44 dalam kategori cukup. Begitu juga dengan kinerja guru nilainya sebesar 2,50 juga dalam kategori cukup. Sehingga dengan proses pembelajaran yang kuran menyebabkan hasil pembelajaran juga kurang. Dengan kondisi tersebut maka perlu tindak lanjut untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa serta aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui model Quantum Learning pada siswa kelas V SDN Nguter 04.
  • 43. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus I Dari analisis hasil evaluasi tes siklus I, siswa memperoleh nilai rata-rata 71, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 66,67% jadi sudah 6 siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 3,02 dan kinerja guru pun juga meningkat menjadi 3,22. Melihat ketuntasan klasikal yang meningkat maka model Quantum Learning dapat dikatakan bisa meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04. Tapi peningkatan tersebut ternyata belum memenuhi indikator keberhasilan sebesar 80%. Begitu juga dengan aktivitas siswa meskipun nilai rata-rata sudah dalam kategori baik tapi dalam aspek keaktifan siswa ternyata masih dalam kategori cukup. Dengan demikian meskipun ada peningkatan pada siklus I ternyata belum bisa dikatakan berhasil, sehingga perlu adanya upaya perbaikan lagi untuk mencapai indilkator keberhasilan dengan melaksanakan tindakan siklus II.
  • 44. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi Siklus II Dari analisis hasil evaluasi tes siklus II, siswa memperoleh nilai rata-rata 79, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk ketuntasan klasikalnya juga telah meningkat menjadi 88,87 % jadi sudah 8 siswa yang melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik aktivitas siswa maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 3,22 dan kinerja guru pun juga meningkat menjadi 3,53. Melihat kondisi pada siklus II ternyata telah membuat perubahan positif dari keadaan siklus I dengan ketuntasan klasikal meningkat melebihi indikator keberhasilan yang targetnya minimal sebesar 80 % , pada siklus II telah mencapai 88,87 %. Begitu juga proses pembelajaran dari aktivitas siswa maupun guru. Dari aktivitas siswa rata-rata aktivitasnya meningkat menjadi 3,24 dalam kategori baik dan seluruh aspek dalam kategori baik, termasuk aspek keaktifan yang pada siklus I 2,72 dalam kategori cukup meningkat menjadi 3,11 dalam kategori baik. Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya
  • 45. Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada hasil pembelajaran prasiklus, siklus I dan siklus II maka dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, serta perkembangan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan tersebut antara lain : 1. Keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi meningkat. 2. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa model pembelajaran Quantum Learning efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo pada khususnya dan siswa kelas V Sekolah Dasar-Sekolah Dasar yang lain pada umumnya.
  • 47. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa pembelajaran menggunakan model Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan Nilai rata-rata Prasiklus 62, Siklus I 71, Siklus II 79 Ketuntasan Klasikal Prasiklus 4 siswa atau 44,44%, Siklus I 6 siswa atau 66,67%, Sikllus II 8 Siswa atau 88,89%.
  • 48. ▪ Penerapan model pembelajaran Quantum Learning perlu diteruskan dan dibiasakan pada setiap guru yang mengajarkan materi menulis karangan narasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar. ▪ Dengan perlunya suatu penerapan model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif, maka salah satu upayanya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning yang telah terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pada pembelajaran. ▪ Dengan adanya model pembelajaran Quantum Learning dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebagai penunjang proses pembelajaran. ▪ Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi seperti mengadakan suatu perlombaan menulis karangan narasi.
  • 49. 1. Bagi Sekolah 2. Bagi Guru 3. Bagi Siswa