Dokumen tersebut merupakan rencana percobaan tentang prinsip kerja termos yang meliputi tujuan, alat dan bahan, teori dasar, prosedur kerja, data pengamatan, simpulan, dan referensi. Tujuan percobaan adalah untuk memahami prinsip kerja termos dan manfaat isolator panas.
1. Perancangan Percobaan
Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar
“ Prinsip Kerja Termos”
Benda dan Sifatnya
Kelas VI Semester 1
Oleh
WAHYU HIDAYAT
E1E212246
Progam Studi Penddikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram
2014
2. A. JUDUL PERCOBAAN
“ Prinsip Kerja Termos”
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dengan melakukan percobaan siswa dapat mendeskripsikan pemanfaatan isolator
panas dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
2. Setelah melakukan percobaan siswa dapat memahami prinsip kerja termos dengan
baik.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat:
1. Gunting 2. Alat perekat/Selotip 3. Termometer
b. Bahan Percobaan:
1. Botol Plastik 2. Aluminium foil 3. Kain
4. Kantong plastik 5. Kertas bekas 6. Tisue gulung
7. Air Panas
Sumber:
http://triomega.indonetwork.co.id
Sumber:
http://media.thereadystore.com
Sumber:
http://static.ekiosku.com
Sumber:
http://4.bp.blogspot.com Sumber:
http://media.viva.co.id
Sumber:
http://www.papergreen.net
Sumber:
http://i1-news.softpedia-static.com
Sumber:
http://1.bp.blogspot.com
Sumber:
http://absoluterevo.files.wordpress.com
Sumber:
http://www.dietrendahkalori.com
3. D. DASAR TEORI
Panas adalah salah satu bentuk energi. Salah satu sifat panas adalah dapat
berpindah tempat, yaitu dari sumber panas ke tempat lain yang lebih dingin
(Pitoyo;82)
Jika kamu memanaskan salah satu ujung sebatang besi dan ujung yang
lainnya kamu pegang, apa yang terjadi dan apa yang terasa? Ujung besi yang kamu
pegang semakin lama terasa semakin panas. Hal ini berarti ada panas yang
berpindah dari ujung yang dipanasi ke ujung yang dipegang. Perpindahan panas
seperti ini dinamakan konduksi. Konduksi adalah peristiwa perpindahan panas dari
zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu rendah melalui suatu bahan penghantar
(Habibah; 74)
Benda-benda yang dapat menghantarkan panas disebut konduktor panas.
Benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas disebut isolator (Leyn; 69).
Benda-benda yang dapat menghantarkan panas terbuat dari logam, seperti
besi, aluminium, tembaga. Benda yang termasuk konduktor panas, misalnya
sendok, wajan, panci. Benda yang termasuk bahan isolator panas terbuat dari kayu
dan plastik, misalnya pensil, pulpen, penggaris plastik. (Rositawaty; 79)
Termos adalah alat untuk menyimpan benda agar suhunya tidak cepat
berubah. Yang disimpan dalam termos biasanya adalah air. Termos dirancang
dengan menggunakan sifat konduktor dan isolator panas. Suhu air yang terdapat di
dalam termos akan bertahan lama karena energi panas tidak dapat merambat keluar.
Umumnya termos terbuat dari kaca berdinding dua lapis. Di antara kedua dinding
kaca terdapat ruang hampa udara (vakum). Ruang hampa udara berfungsi sebagai
isolator karena panas tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Dinding
bagian dalam termos terbuat dari bahan kaca yang mengkilap. Panas air tidak
diserap bahan kaca melainkan dipantulkan kembali sehingga energi panas tetap
berada di dalam termos. Termos dilengkapi dengan tutup gabus dan bahan pelapis
luar yang bersifat isolator. Dengan demikian energi panas tidak dapat keluar dari
termos, akibatnya suhu air yang disimpan tetap panas seperti semula (Habibah; 83).
Penemuan vacuum flask (tabung hampa udara) oleh Sir James Dewar di
OxfordUniversity menjadi cikal bakal penemuan termos tempat menyimpan air
4. panas dan dingin untuk minuman. Penemuan yang di ciptakan secara tidak sengaja
ini menjadi produk hotter atau cooler bagi produk minuman di dunia (Flamonia; ).
E. PROSEDUR KERJA
1. Lapisi botol plastik dengan Aluminium foil sebanyak dua
lapisan, gunakan alat perekat atau selotip untuk merekatkannya.
2. Lapisi botol plastik dengan tisue atau kertas sampai lapisannya
cukup tebal, gunakan alat perekat atau selotip untuk
merekatkannya.
3. Bungkuslah botol plastik dengan kantong plastik,
ikat bagian lehernya dengan karet atau tali.
4. Lapisi botol plastik dengan kain yang cukup tebal,
ikat dengan karet atau tali agar kain tidak terbuka.
5. Masukkan air panas ke dalam botol tersebut, dan tutup
dengan sterofoam atau kayu atau bahan isolator lain
6. Masukkan pula air panas ke dalam botol lain yang tidak di
berikan lapisan.
7. Ukur dan catat pada tabel pengamatan suhu air di dalam
botol setiap 10 menit sekali.
8. Amati dan bandingkan suhu air di dalam kedua botol
tersebut setelah 1 jam, air di botol manakah yang suhunya lebih
tinggi. . ?
F. DATA PENGAMATAN
Tabel pengamatan:
Suhu setelah
10menit
Suhu setelah
20menit
Suhu setelah
30menit
Suhu setelah
40menit
Suhu setelah
50menit
Suhu setelah
60menit
Botol 1
(dilapisi isolator)
............ ............ ............ ............ ............ ............
Botol 2
(tanpa dilapisi
isolator)
............ ............ ............ ............ ............ ............
Sumber: Buku Sekolah
Elektronik
5. G. SIMPULAN
Prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah
berpindahnya panas dari air keudara luar. Termos menggunakan bahan yang secara
ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi antara sistem
dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan
lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Sehingga termos
mampu mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya. Dan suhu air tidak
terkontaminasi dengan suhu lingkungannya.
6. REFRENSI
Pitoyo, Ari. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta:
CV.Teguh Karya, Pusat Pembukuan Kemdikbud.
Habibah, Umi dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta: CV. Mitra Media
Pustaka, Pusat Pembukuan Kemdikbud.
Leyn, Pama. Surono. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam VI. Jakarta: Galaxy Puspa
Mega, Pusat Pembukuan Kemdikbud.
Rositawaty, S. 2008.Senang Belajar IPA Kelas VI. Jakarta: Pusat Pembukuan
Kemdikbud.
Flamonia, Putri. 2013. Penemuan Termos. http://flamoniaa.blogspot.com/2013/05/
makalah-prinsip-kerja-termos.html. diakses: 19/04/2014, pukul 08:85 pm
8. a. Unjuk Kerja
Format Penilaian Kinerja dalam praktek IPA
No.
Nama Peserta
Didik
Aspek
Jumlah
Skor
Nilai
Wawasan
Langkah
kerja dan
kebersihan
Hasil
Produk
Antusias Keberanian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
*gunakan ceklist pada kolom penskoran
Keterangan Skor :
Wawasan: Keberanian:
1 = Tidak menunjukkan pengetahuan/ materi 1 = Tidak ada keberanian
2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi 2 = Kurang berani
3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas 3 = Berani
4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas 4 = Sangat berani
Langkah kerja dan kebersihan: Antusias:
1 = Tidak sistematis, tidak memperhatikan kebersihan 1 = Tidak antusias
2 = Sistematis, dan tidak memperhatikan kebersihan 2 = Kurang antusias
3 = Sistematis, memperhatikan kebersihan, namun kurang cekatan 3 = Antusias tetapi kurang kontrol
4 = Sistematis, cekatan, dan memperhatikan kebersihan 4 = Antusias dan terkontrol
Hasil produk:
1 = Tidak sesuai
2 = Ada komponen yang kurang
3 = Sesuai, memenuhi semua komponen, namun tidak rapi
4 = Sesui, memenuhi semua komponen, dan rapi
Skor maksimal=20
Nilai =
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝒙 𝟏𝟎𝟎
9. b. Penilaian Sikap
Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA
No.
Nama
Peserta
Didik
Aspek
Jumlah
Skor
Nilai KeteranganKerja sama Berinisiatif
Menghargai
pendapat
teman
Tanggung
jawab,
dan perhatian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
*gunakan ceklist pada kolom penskoran
Skor:
1=Kurang
2=Cukup
3=Baik
4=Sangat Baik
Skor maksimal=16
Nilai =
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
𝒙 𝟏𝟎𝟎
Kolom keterangan diisi dengan kriteria berikut:
Nilai 80-100 berarti amat baik
Nilai 72-79 berarti baik
Nilai 65-71 berarti cukup
Nilai 51-64 berarti kurang
Nilai 0-50 berarti sangat kurang