SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
PENDAHULUAN
• Indonesia merupakan negara kaya akan biodiversity.
Biodiversity Indonesia secara umum menempati urutan
kedua setelah negara Brazil.
• dalam keanekaragaman mahluk hidup pada wilayah
karst Indonesia merupakan negara yang paling kaya
keanekaragaman hayati gua untuk kawasan tropis.
• Tidak hanya itu saja, di dalam sebuah buku yang
berjudul “Ecosystem of the world : Subterannean
Ecosystem”, mengungkapkan hanya dari satu sistem
gua di Karst Maros bisa dijumpai beberapa jenis fauna
yang jumlahnya melebihi yang ditemukan di Thailand
maupun negara lainnya.
KOLEKSI FAUNA GUA
• Kegiatan survei ataupun eksplorasi secara
umum ditujukan untuk mendapatkan informasi
kekayaan keanekaragaman yang paling besar
dari variasi mikrohabitat yang paling banyak.
• Dari hasil survei secara umum akan dihasilkan
sebuah daftar spesies dengan catatan habitat,
informasi populasi dihabitat, sebaran lokal
maupun regional, status suatu takson
(endemik/kosmopolitan), serta status adaptasi
suatu takson (troglofit/troglofil/troglosen).
STANDARISASI KOLEKSI
• Standarisasi koleksi langsung, yaitu
pencuplikan sampel dilakukan dengan jeda
waktu yang sama, atau pada permukaan gua
yang sama, pada jumlah genangan air yang
sama, atau pada jumlah batu yang sama.
• Standarisasi pitfall trap, yaitu mencuplik
sampel dengan botol yang sama pengawet
yang sama, lama waktu yang sama yang
bervariasi 1 – 15 hari
• Standarisasi Ekstraksi Berlese, yaitu
mencuplik sampel dengan volume yang sama.
TEKNIK KOLEKSI
• Beberapa cara koleksi dapat diterapkan untuk
pengumpulan fauna gua. Fauna akuatik
dikoleksi secara langsung dengan
menggunakan jaring atau saringan kecil, kuas
dan atau sendok teh plastik. Sedangkan fauna
teresteral dikoleksi dengan beberapa cara
antara lain menggunakan perangkap sumuran
(pitfall trap), pengambilan contoh tanah, serasah
dan guano, koleksi langsung (hand collecting)
dengan kuas, pinset dan aspirator.
KOLEKSI FAUNA AQUATIK
• Teknik yang digunakan untuk mengkoleksi
fauna aquatik biasa menggunakan teknik
koleksi langsung dengan menggunakan
jaring atau saringan kecil, kuas dan atau
sendok teh plastik, pinset, pipet. Hasil
koleksi kemudian dapat ditampung dalam
botol yang berisi alkohol 70%-90%
kemudian diidentifikasi di laboratorium.
KOLEKSI FAUNA TERESTERIAL
• PITTFALL TRAP
KOLEKSI FAUNA TERESTERIAL
• PENGAMBILAN CONTOH GUANO
KOLEKSI LANGSUNG
• Koleksi dapat dilakukan langsung dengan
tangan, kuas atau pinset.
• Fauna yang dikoleksi dimasukkan ke
dalam botol koleksi yang berisi alkohol
sebagai pengawet.
ASPIRATOR
KILLING
• Killing adalah istilah yang digunakan untuk
membunuh fauna gua yang kita koleksi.
– menggunakan larutan alkohol, yaitu dengan cara
fauna yang dikoleksi dimasukkan langsung ke dalam
alkohol. Cara ini yang paling sering digunakan karena
selain membunuh koleksi juga sekaligus
mengawetkan koleksi.
– menggunakan botol pembunuh (killing jar). Fauna
koleksi ditempat dalam sebuah botol kaca/botol
plastik transparan atau toples kecil yang didalamnya
diletakan kapas yang telah dibasahi dengan kloroform
secukupnya
– koleksi dibekukan (freezer). Koleksi ditempatkan
dalam dalam botol kaca kecil kemudian dimasukkan
kedalam lemari es (kulkas/freezer) selama 24 jam.
LABELLING
• Labeling bertujuan memberikan informasi
terhadap fauna yang kita koleksi. Labeling dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara basah dan
cara kering.
• Label pada umumnya berisi informasi tentang :
lokasi koleksi, meliputi : negara/provinsi, tempat
koleksi diambil (specific location); posisi lokasi
koleksi (latitude berupa koordinat) dapat
ditentukan dengan GPS dan ketinggian tempat
(longitude) ; tanggal, bulan dan tahun koleksi;
identitas dalam tingkatan taksonomi; nama
kolektor.
CONTOH
ARACHNIDA : Amblypygi
Troglofil
ISMAWAN HARIADI 2019
INDONESIA, SUMBAWA BARAT
GUA SETELUK
112o 00’ S 7o 04’ E
20m 12.viii.2019
Negara/provinsi
Lokasi pencuplikan
Koordinat
Tinggi dan tgl/bl/th
Tingkatan dlm taksonomi
Tingkatan adaptasi
Nama kolektor
TROGLOMORFI
• mereduksi atau bahkan hilangnya organ
penglihatan yang digantikan dengan
perkembangan organ perasa seperti
memanjangnya antena atau organ lain seperti
sepasang kaki paling depan pada Amblypygi.
• hilangnya pigmen tubuh sehingga tubuh
berwarna putih meskpun tidak semua yang
berwarna putih biota gua atau sebaliknya.
Pembagian biota gua berdasarkan tingkat adaptasinya :
• Trogloxene : merupakan kelompok fauna gua yang
menggunakan gua sebagai tempat tinggal dan secara
periodik keluar gua untuk mencari pakan, tidak hanya
tergantung pada lingkngan gua. Contonya : kelelawar.
• Troglophil : merupakan kelompok fauna gua yang
seluruh daur hidupnya dihabiskan di dalam gua namun
tidak sepenuhnya tergantung pada lingkungan gua.
Kelompok ini beberapa masih bisa hidup dan ditemukan
di luar gua. Contohnya : Amblypygi dan Uropygi.
• Troglobites : merupakan kelompok fauna gua yang
seluruh daur hidupnya tergantung pada lingkungan gua
dan hidup sangat tergantung pada lingkungan gua.
Kelompok ini sudah menunjukkan tingkat adaptasi yang
tinggi pada lingkungan gua yang dicirikan dengan
mereduksinya organ penglihatan, pemanjangan organ
perasa (antena) dan depigmentasi.
Koleksi gua

Contenu connexe

Tendances

Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan PerkembangbiakanAdaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan PerkembangbiakanLouise Zero
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Syeahdean123
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeganish anggraeni
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Erreina Saifa
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatikawidian_putri
 
Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeNurul Hidayah
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Martha Alfiani
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupAndina Tasya
 
Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++Nining Mtsnkra
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)Syeahdean123
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesiafarhahabadiyah
 
Bab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiBab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiSafwan Yusuf
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organismeAlfie Kesturi
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...Kalisthiana Yi Ku
 
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk HidupKelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk Hiduphome
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKurniawaty Sabiis
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahSitti Nur Fadillah
 

Tendances (20)

Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan PerkembangbiakanAdaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
Adaptasi, Seleksi alam, dan Perkembangbiakan
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organisme
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidup
 
Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++Kelangsungan hidup organisme++
Kelangsungan hidup organisme++
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
 
Bab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiBab 3 Biodiversiti
Bab 3 Biodiversiti
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk HidupKelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 

Similaire à Koleksi gua

KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKRepository Ipb
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAERepository Ipb
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)Amos Pangkatana
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaALLKuliah
 
2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-smmorila mei
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeAnang Ma'ruf
 
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxMateri 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxHaryantoAsri1
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfAgathaHaselvin
 
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Anjas Asmara, S.Si
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Agustinus Wiyarno
 
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...MeltaRiniFahmi
 
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]PT. SASA
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibamaYuga Rahmat S
 

Similaire à Koleksi gua (20)

KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 
Jurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata airJurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata air
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 
Chrysophyta
ChrysophytaChrysophyta
Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxMateri 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
Metoda pengumpulan dan analisis data (biologi air)
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
 
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
01-Fish Domestication.pptx merupakan materi pembelajaran terkait upaya domest...
 
18-adaptasi-mh-pesentasi.ppt
18-adaptasi-mh-pesentasi.ppt18-adaptasi-mh-pesentasi.ppt
18-adaptasi-mh-pesentasi.ppt
 
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
 
Taksonomi hewan
Taksonomi hewanTaksonomi hewan
Taksonomi hewan
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama
 
Biologi Udang.pdf
Biologi Udang.pdfBiologi Udang.pdf
Biologi Udang.pdf
 

Dernier

JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisbarryYOno
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjAdeIrawan190202
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Izzana Fatima
 
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptSukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptngishomudin
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxAisyhaDewiII
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxmagangfim17
 

Dernier (6)

JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisis
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
 
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptSukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 

Koleksi gua

  • 1.
  • 2. PENDAHULUAN • Indonesia merupakan negara kaya akan biodiversity. Biodiversity Indonesia secara umum menempati urutan kedua setelah negara Brazil. • dalam keanekaragaman mahluk hidup pada wilayah karst Indonesia merupakan negara yang paling kaya keanekaragaman hayati gua untuk kawasan tropis. • Tidak hanya itu saja, di dalam sebuah buku yang berjudul “Ecosystem of the world : Subterannean Ecosystem”, mengungkapkan hanya dari satu sistem gua di Karst Maros bisa dijumpai beberapa jenis fauna yang jumlahnya melebihi yang ditemukan di Thailand maupun negara lainnya.
  • 3. KOLEKSI FAUNA GUA • Kegiatan survei ataupun eksplorasi secara umum ditujukan untuk mendapatkan informasi kekayaan keanekaragaman yang paling besar dari variasi mikrohabitat yang paling banyak. • Dari hasil survei secara umum akan dihasilkan sebuah daftar spesies dengan catatan habitat, informasi populasi dihabitat, sebaran lokal maupun regional, status suatu takson (endemik/kosmopolitan), serta status adaptasi suatu takson (troglofit/troglofil/troglosen).
  • 4. STANDARISASI KOLEKSI • Standarisasi koleksi langsung, yaitu pencuplikan sampel dilakukan dengan jeda waktu yang sama, atau pada permukaan gua yang sama, pada jumlah genangan air yang sama, atau pada jumlah batu yang sama. • Standarisasi pitfall trap, yaitu mencuplik sampel dengan botol yang sama pengawet yang sama, lama waktu yang sama yang bervariasi 1 – 15 hari • Standarisasi Ekstraksi Berlese, yaitu mencuplik sampel dengan volume yang sama.
  • 5. TEKNIK KOLEKSI • Beberapa cara koleksi dapat diterapkan untuk pengumpulan fauna gua. Fauna akuatik dikoleksi secara langsung dengan menggunakan jaring atau saringan kecil, kuas dan atau sendok teh plastik. Sedangkan fauna teresteral dikoleksi dengan beberapa cara antara lain menggunakan perangkap sumuran (pitfall trap), pengambilan contoh tanah, serasah dan guano, koleksi langsung (hand collecting) dengan kuas, pinset dan aspirator.
  • 6. KOLEKSI FAUNA AQUATIK • Teknik yang digunakan untuk mengkoleksi fauna aquatik biasa menggunakan teknik koleksi langsung dengan menggunakan jaring atau saringan kecil, kuas dan atau sendok teh plastik, pinset, pipet. Hasil koleksi kemudian dapat ditampung dalam botol yang berisi alkohol 70%-90% kemudian diidentifikasi di laboratorium.
  • 8. KOLEKSI FAUNA TERESTERIAL • PENGAMBILAN CONTOH GUANO
  • 9. KOLEKSI LANGSUNG • Koleksi dapat dilakukan langsung dengan tangan, kuas atau pinset. • Fauna yang dikoleksi dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol sebagai pengawet.
  • 11. KILLING • Killing adalah istilah yang digunakan untuk membunuh fauna gua yang kita koleksi. – menggunakan larutan alkohol, yaitu dengan cara fauna yang dikoleksi dimasukkan langsung ke dalam alkohol. Cara ini yang paling sering digunakan karena selain membunuh koleksi juga sekaligus mengawetkan koleksi. – menggunakan botol pembunuh (killing jar). Fauna koleksi ditempat dalam sebuah botol kaca/botol plastik transparan atau toples kecil yang didalamnya diletakan kapas yang telah dibasahi dengan kloroform secukupnya – koleksi dibekukan (freezer). Koleksi ditempatkan dalam dalam botol kaca kecil kemudian dimasukkan kedalam lemari es (kulkas/freezer) selama 24 jam.
  • 12. LABELLING • Labeling bertujuan memberikan informasi terhadap fauna yang kita koleksi. Labeling dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara basah dan cara kering. • Label pada umumnya berisi informasi tentang : lokasi koleksi, meliputi : negara/provinsi, tempat koleksi diambil (specific location); posisi lokasi koleksi (latitude berupa koordinat) dapat ditentukan dengan GPS dan ketinggian tempat (longitude) ; tanggal, bulan dan tahun koleksi; identitas dalam tingkatan taksonomi; nama kolektor.
  • 13. CONTOH ARACHNIDA : Amblypygi Troglofil ISMAWAN HARIADI 2019 INDONESIA, SUMBAWA BARAT GUA SETELUK 112o 00’ S 7o 04’ E 20m 12.viii.2019 Negara/provinsi Lokasi pencuplikan Koordinat Tinggi dan tgl/bl/th Tingkatan dlm taksonomi Tingkatan adaptasi Nama kolektor
  • 14. TROGLOMORFI • mereduksi atau bahkan hilangnya organ penglihatan yang digantikan dengan perkembangan organ perasa seperti memanjangnya antena atau organ lain seperti sepasang kaki paling depan pada Amblypygi. • hilangnya pigmen tubuh sehingga tubuh berwarna putih meskpun tidak semua yang berwarna putih biota gua atau sebaliknya.
  • 15. Pembagian biota gua berdasarkan tingkat adaptasinya : • Trogloxene : merupakan kelompok fauna gua yang menggunakan gua sebagai tempat tinggal dan secara periodik keluar gua untuk mencari pakan, tidak hanya tergantung pada lingkngan gua. Contonya : kelelawar. • Troglophil : merupakan kelompok fauna gua yang seluruh daur hidupnya dihabiskan di dalam gua namun tidak sepenuhnya tergantung pada lingkungan gua. Kelompok ini beberapa masih bisa hidup dan ditemukan di luar gua. Contohnya : Amblypygi dan Uropygi. • Troglobites : merupakan kelompok fauna gua yang seluruh daur hidupnya tergantung pada lingkungan gua dan hidup sangat tergantung pada lingkungan gua. Kelompok ini sudah menunjukkan tingkat adaptasi yang tinggi pada lingkungan gua yang dicirikan dengan mereduksinya organ penglihatan, pemanjangan organ perasa (antena) dan depigmentasi.