SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
MODEL PEMBELAJARAN DI TK

1. Metode Bermain
Menurut pendidik dan para ahli psikolog, bermain merupakan pekerjaan masa
kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon dan Brown, 1985:266). Bermain
berupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak
memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang
memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih
ditentukan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu (Dworetsky
1990:359).
Menurut Dearden (Hetherington dan Parkei, 1979) bermain merupakan kegiatan yang
nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan
kepuasan bagi anak. Sedangkan menurut Hildebrand (1986:54) bermain berarti berlatih,
mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk
mentrasformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.
Menurut Dworetsky ada lima kriteria dalam bermain:
a.

Motivasi intrinsik, tingkah laku bermain di motivasi dari dalam diri anak.

b.

Pengaruh positif, tingkah laku itu menyenangkan atau mengembirakan untuk

dilakukan.
c.

Bukan dikerjakan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau aturan yang

sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.
d.

Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya, karena anak lebih

tertarik pada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran yang dihasilkan.

Kangmartho.com

Page 1
e.

Kelenturan, bermain itu perilaku yang lentur, kelenturan ditujukkan baik dalam

bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak (Frank dan Theresa
Caplan) Hildebrand (1986:55-56)
a)

Bermain membantu pertumbuhan anak

b)

Bermain merupakan kegiatan yang dilkukan secara sukarela

c)

Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak

d)

Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai

e)

Bermain mempunyai unsur berpetualang didalamnya

f)

Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa

g)

Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembetukan hubungan antar

pribadi
h)

Bermain memberikan kesempatan untuk menguasai diri secara fisik

i)

Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian

j)

Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu

k)

Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa

l)

Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar

m)

Bermain menjernihkan pertimbangan anak

n)

Bermain dapat distruktur secara dinamis

o)

Bermain merupakan kekuatan hidup

p)

Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup manusia

Kangmartho.com

Page 2
Sedangkan fungsi bermain yaitu:
1)

Mempertahankan keseimbangan, artinya bermain dapat menyalurkan kelebihan

tenaga anak.

2)

Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari

untuk menumbuhkan kebiasaan pada anak.
3)

Mengantisipasi peran yang akan dijalani dimasa yang akan datang, maksudnya

anak dapat mempersiapkan perannya kelak, misal memakai dasi.
4)

Menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari, misal

mendendarai sepeda dari roda 3 ke roda 2.
5)

Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah, misal mengapa pohon

layu kalau tidak disiram.
6)

Meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain.

Bermain dapat digolongkan pada 4 bentuk (Gordon dan Brown)
a)

Bermain secara soliter, yaitu anak bermain sendiri

b)

Bermain secara paralel, yaitu anak bermain sendiri secara berdampingan, tidak

ada interaksi antara anak yang satu dengan yang lain
c)

Bermain asosiatif yaitu bermain berkelompok, misal bertepuk air beramai-ramai

dan sebagainya
d)

Bermain secara kooperatif, yaitu anak secara aktif menggulang hubungan

dengan anak-anak lain untuk melaksanakan kegiatan bermain

Kangmartho.com

Page 3
2. Model pembelajaran berdasarkan sentra
Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam
lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan
saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah
bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat
bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan
seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang.
Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK.
Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan
fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap
sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori
motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak
).
Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan
dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan
hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas,
menggunting, dan lain-lain.

Kangmartho.com

Page 4
Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain
simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk
membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki
Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata.
Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain)
Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain)

Model pembelajaran berdasarkan sentra
Sentra bermain terdiri dari :
a.Sentra bahan alam dan sains. Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun,
ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya
sekop, corong, ember, dan lain-laian
b.Sentra balok. Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk,
ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun /
menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung
permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
c.Sentra seni. Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon,
spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan /
gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam
mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata
(hasil karya) melalui metode proyek.
d. Sentra bermain peran.

Kangmartho.com

Page 5
Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak
sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja
kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari
kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka
dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain
peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat
yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
e. sentra persiapan.
Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka
dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis,
berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis
permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan
otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan
memecahkan masalah).
f. sentra agama.
Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah,
gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang
abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak
g. sentra musik. Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol
beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik

Kangmartho.com

Page 6
memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan
mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas
pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal
berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung
misalnya ; pianika, piano, rebana dll.

3. Model Pembelajaran Klasikal
Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh
seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling
awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat
anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan
Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masingmasing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak
harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah
menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di
kelompok yang tersedia tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan
pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti
sesuai dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkahlangkah pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering

Kangmartho.com

Page 7
diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan area Model
pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih /
menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini untuk
memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan
pada pengalaman belajar bagi setiap anak

4. Metode Karya Wisata
Bagi anak TK karya wisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi,
memperoleh informasi/mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebrand, 1986).
Karya wisata juga berarti membawa anak TK ke obyek-obyek tertentu sebagai
pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh
anak di dalam kelas (Welton dan Mallon 1981:414)
a.

Pengertian karya wisata bagi anak Taman Kanak-Kanak

Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di
Taman Kanak-Kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada
secara langsung yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda
lainnya dengan pengamatan yang diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna,
ukuran dan sebagainya.
b.

Manfaat karya wisata bagi anak TK

Kangmartho.com

Page 8
Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu,
memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman menganai
kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand)
c.

Tujuan karya wisata bagi anak TK

Sesuai dengan kemungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni
menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas
wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat
diarahkan pada pengambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek
kognitif, bahasa, emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan
pada karya dan jasa orang lain.
d.

Sasaran karya wisata

Dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja, kehidupan manusia, misal di kota, desa,
pesisir, pegunungan.
e.

Rancangan karya wisata

1)

Rancangan persiapan karya wisata oleh guru

-

Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang

dipilih, misal tema binatang.
-

Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karya wisata, guru harus

mengenal betul sasaran yang akan dituju.
-

Merumuskan program kegiatan melalui karya wisata, yaitu a) tujuan pendidikan

yang ingin dicapai, b) keseusian karya wisata, c) banyaknya waktu yang harus
disesuaikan, d) biaya yang dibutuhkan, e) antisipasi bahaya yang mungkin terjadi dan

Kangmartho.com

Page 9
cara mengatasinya.
-

Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karya wisata seperti: kamera,

pluit, tali bekal dan lain-lain.
-

Menetapkan tata tertib karya wisata, misal kapan harus berkumpul, makan dan

sebagainya.
-

Permintaan idzin dan partisipasi orang tua.

-

Persiapan guru dikelas.

2)

Rancangan pelaksanaan kegiatan karya wisata

Yaitu merupakan kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yang harus dibawa
dalam melaksanakan karya wisata.
3)

Rancangan penilaian karya wisata

Apabila karya wisata telah dilaksanakan, perlu adanya penilaian untuk mengetahui,
keberhasilan sebagaimana tujuan pendidikan TK.

5.

Metode Bercakap-Cakap
a.

Pengertian metode bercakap-cakap bagi anak TK

Bercakap-cakap mempunyai arti saling mengkomunikasikan fikiran dan perasaan secara
visual (Hildebrand 1987:279). Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau
sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam satu situasi. (Gordon dan
Browne 1985:314)
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena
bercakap-cakap dapat upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang

Kangmartho.com

Page 10
lain. Melalui peningkatan keterampilan menyatakan perasaan atau gagasan. Oleh karena
itu penggunaan metode bercakap-cakap bagi anak TK akan membantu perkembangan
dimensi sosial, emosi, kognitif terutama bahasa.
Bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Proses dua arah
dalam bercakap-cakap diperlukan keterampilan mendengar dan berbicara. Ada tiga hal
yang harus dilakukan oleh pendengar dalam komunikasi antar pribadi (Hetherington dan
Parke 1979)
1)

Mengukur pemahaman yang didengar secara pasti

2)

Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat

memberitahukan kepada si pembicara
3)

Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima

pesan tersebut

Becakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan kemampuan berbahasa
reseptif dan ekspresif. Sebagai bukti penguasaan bahasa reseptif ialah semakin
banyknya kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya dari kegiatan
bercakap-cakap. Artinya anak banyak mengenal kosa kata dari berbagai tema yang
memacu pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sebagai bukti
berkembangnya kemampuan berbahasa ekspresif ialah semakin seringnya anak
mengatakan keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain secara
lisan.
b.

Manfaat kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK

Dalam bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa baik reseptif maupun

Kangmartho.com

Page 11
ekspresif. Bahasa reseptif meliputi kemampuan mendengarkan dan memahami
bicara orang lain. Sedangkan bahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan
gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang lain.
Menurut Bruner bahasa itu memegang peranan penting yang sangat penting bagi
perkembangan kognitif anak dan perkembangan bahasa. Fungsi bahasa menurut
Hillady (Hetherington 1979:254)
1)

Sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan untuk menyatakan

keinginannya “saya ingin”.
2)

Berfungsi mengatur, melalui bahasa anak dapat mengengalikan tingkah laku

orang lain. Dinyatakan dengan “lakukan itu”.
3)

Sebagai hubungan antara pribadi, bahasa dapat digunakan untuk mengadakan

hubungan dengan orang lain dan lingkungan sosial.
4)

Berfungsi bagi diri sendiri, anak mengatakan pandangannya, perasaannya dan

sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati diri.
5)

Berpikir heuristik, sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan

lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki dan
memahami lingkungan. Jadi bahasa mempunyai fungsi mempertanyakan atau
“katakan padaku mengapa begitu”.
6)

Fungsi imajinatif, dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan

yang memasuki alam semesta yang dibangunnya sendiri. Bahasa membiarkan diri
untuk berpura-pura atau berfungsi puitis.
7)

Kangmartho.com

Fungsi informatif, anak dapat mengkomunikasikan informasi baru kepada

Page 12
orang lain dengan menggunakan bahasa dalam bentuk “aku punya sesuatu untuk
kuceritakan”.
c.

Tujuan kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK

Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK dalam kegiatan
belajar dengan menggunakan metode becakap-cakap yakni keberanian
mengaktualisasikan diri dengan bahasa ekspresif, menyatakan apa yang dilakukan
sendiri/orang lain, berhubungan dengan orang, membangun jati diri dan
memperluas pengetahuan dan wawasan. Maka tujuan bercakap-cakap dapat
diarahkan pada pengembangan aspek-aspek pengembangan kognitif, bahasa, sosial,
emosi dan konsep diri.
d.

Rancangan kegiatan becakap-cakap bagi anak TK

1)

Rancangan persiapan guru

a)

Menetapkan tujuan dan tema kegiatan

b)

Menetapkan rancangan bentuk percakapan yang dipilih

•

Monolog, merupakan percakapan yang dilakukan oleh anak, orang seorang,

dihadapan teman-temannya dan guru. Tiap-tiap anak diberi kesempatan berdiri di
depan kelas/di tempat duduknya untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
keinginan berkaitan dengan tema.
•

Dialog, merupakan percakapan yang melibatkan dua orang atau lebih, antara

anak dengan anak yang lain, antara anak dengan guru.
2)

Rancangan pelaksanaan kegiatan bercakap-cakap

a)

Menarik perhatian dan minat siswa, misal dengan menyanyikan lagu-lagu

Kangmartho.com

Page 13
sesuai dengan tema yang ditetapkan.
b)

Mengkomunikasi tujuan yang ingin dicapai

c)

Melaksanakan bercakap-cakap dibawah bimbingan guru dan pengaturan lalu

lintas percakapan
d)

Menutup percakapan

3)

Rancangan penilaian bercakap-cakap

Sesuai dengan tujuan dan tema yang dipilih maka evaluasi kegiatan bercakap-cakap
dapat dirancang dengan teknik evaluasi melalui observasi. Yang diobservasi adalah
frekwensi masing-masing anak dalam mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan
dan sikan anak terhadap topik yang dibicarakan.

6. Metode Bercerita
Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan dari suatu generasu ke generasi
berikutnya (Gordon dan Browne 1985:324). Bercerita juga dapat menjadi media untuk
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Seorang pendongeng yang baik
akan menjadikan cerita sebagai sesuatu yang menarik dan hidup. Keterlibatan anak

Kangmartho.com

Page 14
terhadap dongeng yang diceritakan akan memberikan suasana yang segar menarik dan
menjadi pengalaman yang unik bagi anak.

Bercerita mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK, karena melalui
bercerita kita dapat mengkomunikasikan nilai-nilai budaya, sosial, keagamaan,
menanamkan etos kerja, etos waktu, etos alam, membantuk mengembangkan fantasi
anak, dimensi kognitif anak dan bahasa anak.

a.

Pengertian metode bercerita bagi anak TK

Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK
dengan membawakan/dengan cara bertutur kata kepada anak secara lisan. Cerita yang
dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan
pendidikan bagi anak TK. Adapun teknik-teknik bercerita antara lain:
1)

Membaca langsung dari buku cerita

2)

Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dan buku

Penggunaan ilustrasi gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk memperjelas pesanpesan yang dituturkan, mengikat perhatian anak pada jalannya cerita.
3)

Menceritakan dongeng

Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama. Mendongeng merupakan
cara meneruskan warisan budaya dari suatu generasi ke generasi yang berikutnya. Misal
menyampaikan pesan-pesan kebajiakan dan sebagainya.
4)

Bercerita dengan menggunakan papan flaneli

5)

Bercerita dengan media boneka

Kangmartho.com

Page 15
6)

Dramatisasi suatu cerita

Guru dalam bercerita memainkan perwatakan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang
disukai anak dan merupakan daya tarik yang bersifat universal (Gordon dan Browne).
Seperti si kancil pencuri ketimun.
7)

Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan

b.

Manfaat metode cerita bagi anak TK

Metode bercerita dapat menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan,
ketulusan dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga,
sekolah dan luar sekolah. Juga dapat memberi pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan
keagamaan serta dapat mengembangkan aspek perkembangan dasar anak yang meliputi
bahasa, kognitif, seni, afektif dan psikomotor. Misal cerita bawang putih dan bawang
merah dan sebagainya.
c.

Tujuan kegiatan bercerita bagi anak TK

Bercerita dapat memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan
keagamaan. Pemberian informasi lingkungan fisik yang meliputi segala sesuatu yang
ada di sekitar anak yang non manusia serta lingkungan sosial.
d.

Rancangan kegiatan bercerita bagi Anak TK

1)

Rancangan persiapan guru

-

Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih

-

Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih

-

Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan

Kangmartho.com

Page 16
-

Menetapkan rancangan langkah-langkah bercerita

-

Menetapkan rencangan penilaian kegiatan bercerita

1. 2)

Adapun langkah-langkah bercerita sebagai berikut:

•

Mengkomuniskan tema dan tujuan

•

Mengatur tempat duduk

•

Sebagai pembukaan guru menggali pengalaman-pengalaman anak dalam

kegiatan yang berkaitan dengan peristiwa cerita
•

Pengembangan cerita yang dituturkan guru

•

Menetapkan cara bertutur agar dapat menggetarkan perasaan anak dengan

cara memberi gambaran anak-anak yang bernasib baik dan buruk. Misal cerita
“banjir”
•

Kangmartho.com

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita

Page 17

Contenu connexe

Tendances

Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Talithafatin
 
Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Tatik prisnamasari
 
Makalah pemuda pelopor pangan
Makalah pemuda pelopor panganMakalah pemuda pelopor pangan
Makalah pemuda pelopor panganMakrus Kusnan
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebasaziswirasman
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarYuli Yanti
 
Langkah langkah pengemb kurikulum
Langkah langkah pengemb kurikulumLangkah langkah pengemb kurikulum
Langkah langkah pengemb kurikulumsadirun
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK wahab sultan
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakRah Raah
 
Program ekstrakurikuler seni
Program ekstrakurikuler seniProgram ekstrakurikuler seni
Program ekstrakurikuler seniPispian Rahman
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 

Tendances (20)

CARA BELAJAR ANAK USIA DINI
CARA BELAJAR ANAK USIA DINICARA BELAJAR ANAK USIA DINI
CARA BELAJAR ANAK USIA DINI
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Materi dan pembelajaran bahasa indonesia sd
Materi dan pembelajaran bahasa indonesia sdMateri dan pembelajaran bahasa indonesia sd
Materi dan pembelajaran bahasa indonesia sd
 
Kode bel proses belajar mengajar
Kode bel proses belajar mengajarKode bel proses belajar mengajar
Kode bel proses belajar mengajar
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
 
Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca Buku Cara Cepat Belajar Membaca
Buku Cara Cepat Belajar Membaca
 
Makalah pemuda pelopor pangan
Makalah pemuda pelopor panganMakalah pemuda pelopor pangan
Makalah pemuda pelopor pangan
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
 
Ranah Psikomotor
Ranah PsikomotorRanah Psikomotor
Ranah Psikomotor
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Langkah langkah pengemb kurikulum
Langkah langkah pengemb kurikulumLangkah langkah pengemb kurikulum
Langkah langkah pengemb kurikulum
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
 
Program ekstrakurikuler seni
Program ekstrakurikuler seniProgram ekstrakurikuler seni
Program ekstrakurikuler seni
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
Definisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelasDefinisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelas
 

En vedette

Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Zufa Fauzia
 
Peserta pengelolaan kelas di TK
Peserta pengelolaan kelas di TKPeserta pengelolaan kelas di TK
Peserta pengelolaan kelas di TKMohammad Fauziddin
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDMohamad Dimas
 
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKLaporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKRelly Meiwati
 
Laporan Wawancara tentang Prakerin
Laporan Wawancara tentang PrakerinLaporan Wawancara tentang Prakerin
Laporan Wawancara tentang Prakeringevillea
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKtitin_narjuati
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniSuraya Atika
 
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017asaka pedia
 
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...Redis Manik
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audnuruliman133
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematikUNIMED
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranVivi Yunisa
 
Wed110 m4pp myths
Wed110 m4pp mythsWed110 m4pp myths
Wed110 m4pp mythsrrrachee
 

En vedette (20)

Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
 
Peserta pengelolaan kelas di TK
Peserta pengelolaan kelas di TKPeserta pengelolaan kelas di TK
Peserta pengelolaan kelas di TK
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUD
 
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKLaporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TK
 
Laporan Wawancara tentang Prakerin
Laporan Wawancara tentang PrakerinLaporan Wawancara tentang Prakerin
Laporan Wawancara tentang Prakerin
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TK
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
 
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017
Katalog ape 2017 ~ JENIS-JENIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF - APE BOP PAUD 2017
 
Presentasi bbct
Presentasi bbctPresentasi bbct
Presentasi bbct
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...
Juknis dak paud 2015 ~ rab ape paud 2015 asaka prima ~ mainan edukatif ~ ape ...
 
Kurikulum paud 2013 new
Kurikulum paud 2013 newKurikulum paud 2013 new
Kurikulum paud 2013 new
 
Materi calistung
Materi calistungMateri calistung
Materi calistung
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn aud
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaran
 
PHP Security Tips
PHP Security TipsPHP Security Tips
PHP Security Tips
 
Wed110 m4pp myths
Wed110 m4pp mythsWed110 m4pp myths
Wed110 m4pp myths
 

Similaire à MODEL PEMBELAJARAN DI TK

1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajarnajib6766
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfYunia47
 
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...DindaSafitri13
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARevi megawati
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainIsmail Mamat
 
uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfridafarida14
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifMaz Wahyudi
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFauziatul Halim
 
Bermain sambil belajar
Bermain sambil belajarBermain sambil belajar
Bermain sambil belajarMASTER Group
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfridafarida14
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxTitik Dewanto
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermaiAndriani Widi Astuti
 

Similaire à MODEL PEMBELAJARAN DI TK (20)

1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
 
Gaming
GamingGaming
Gaming
 
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
 
Bermain Dan Anak
Bermain Dan AnakBermain Dan Anak
Bermain Dan Anak
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
Konsep dasar bermain
Konsep dasar bermainKonsep dasar bermain
Konsep dasar bermain
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui Bermain
 
uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdf
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
Bermain sambil belajar
Bermain sambil belajarBermain sambil belajar
Bermain sambil belajar
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdf
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
 
Rina
RinaRina
Rina
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai
 
4.Konsep Dasar.ppt
4.Konsep Dasar.ppt4.Konsep Dasar.ppt
4.Konsep Dasar.ppt
 
K2 alam belajar
K2 alam belajarK2 alam belajar
K2 alam belajar
 

MODEL PEMBELAJARAN DI TK

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN DI TK 1. Metode Bermain Menurut pendidik dan para ahli psikolog, bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon dan Brown, 1985:266). Bermain berupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditentukan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu (Dworetsky 1990:359). Menurut Dearden (Hetherington dan Parkei, 1979) bermain merupakan kegiatan yang nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan kepuasan bagi anak. Sedangkan menurut Hildebrand (1986:54) bermain berarti berlatih, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk mentrasformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa. Menurut Dworetsky ada lima kriteria dalam bermain: a. Motivasi intrinsik, tingkah laku bermain di motivasi dari dalam diri anak. b. Pengaruh positif, tingkah laku itu menyenangkan atau mengembirakan untuk dilakukan. c. Bukan dikerjakan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau aturan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura. d. Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya, karena anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran yang dihasilkan. Kangmartho.com Page 1
  • 2. e. Kelenturan, bermain itu perilaku yang lentur, kelenturan ditujukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam setiap situasi. Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak (Frank dan Theresa Caplan) Hildebrand (1986:55-56) a) Bermain membantu pertumbuhan anak b) Bermain merupakan kegiatan yang dilkukan secara sukarela c) Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak d) Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai e) Bermain mempunyai unsur berpetualang didalamnya f) Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa g) Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembetukan hubungan antar pribadi h) Bermain memberikan kesempatan untuk menguasai diri secara fisik i) Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian j) Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu k) Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa l) Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar m) Bermain menjernihkan pertimbangan anak n) Bermain dapat distruktur secara dinamis o) Bermain merupakan kekuatan hidup p) Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup manusia Kangmartho.com Page 2
  • 3. Sedangkan fungsi bermain yaitu: 1) Mempertahankan keseimbangan, artinya bermain dapat menyalurkan kelebihan tenaga anak. 2) Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan kebiasaan pada anak. 3) Mengantisipasi peran yang akan dijalani dimasa yang akan datang, maksudnya anak dapat mempersiapkan perannya kelak, misal memakai dasi. 4) Menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang dipelajari, misal mendendarai sepeda dari roda 3 ke roda 2. 5) Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah, misal mengapa pohon layu kalau tidak disiram. 6) Meningkatkan keterampilan berhubungan dengan anak lain. Bermain dapat digolongkan pada 4 bentuk (Gordon dan Brown) a) Bermain secara soliter, yaitu anak bermain sendiri b) Bermain secara paralel, yaitu anak bermain sendiri secara berdampingan, tidak ada interaksi antara anak yang satu dengan yang lain c) Bermain asosiatif yaitu bermain berkelompok, misal bertepuk air beramai-ramai dan sebagainya d) Bermain secara kooperatif, yaitu anak secara aktif menggulang hubungan dengan anak-anak lain untuk melaksanakan kegiatan bermain Kangmartho.com Page 3
  • 4. 2. Model pembelajaran berdasarkan sentra Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak ). Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lain-lain. Kangmartho.com Page 4
  • 5. Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata. Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain) Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain) Model pembelajaran berdasarkan sentra Sentra bermain terdiri dari : a.Sentra bahan alam dan sains. Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun, ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya sekop, corong, ember, dan lain-laian b.Sentra balok. Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun / menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah c.Sentra seni. Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan / gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil karya) melalui metode proyek. d. Sentra bermain peran. Kangmartho.com Page 5
  • 6. Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain. e. sentra persiapan. Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis, berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah). f. sentra agama. Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak g. sentra musik. Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik Kangmartho.com Page 6
  • 7. memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung misalnya ; pianika, piano, rebana dll. 3. Model Pembelajaran Klasikal Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masingmasing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkahlangkah pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering Kangmartho.com Page 7
  • 8. diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak 4. Metode Karya Wisata Bagi anak TK karya wisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh informasi/mengkaji segala sesuatu secara langsung (Hildebrand, 1986). Karya wisata juga berarti membawa anak TK ke obyek-obyek tertentu sebagai pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh anak di dalam kelas (Welton dan Mallon 1981:414) a. Pengertian karya wisata bagi anak Taman Kanak-Kanak Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di Taman Kanak-Kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya dengan pengamatan yang diperoleh dari panca indra menganai bentuk, warna, ukuran dan sebagainya. b. Manfaat karya wisata bagi anak TK Kangmartho.com Page 8
  • 9. Karya wisata dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberika pengalaman menganai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan (Hildebrand) c. Tujuan karya wisata bagi anak TK Sesuai dengan kemungkinan yang diperoleh anak TK dari kegiatan karya wisata yakni menumbuhkan minat, meningkatkan perbendaharaan, pengetahuan, memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan hidup masyarakat, maka tujuan karya wisata dapat diarahkan pada pengambangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai, yaitu aspek kognitif, bahasa, emosi, kreativitas dan kehidupan bermasyarakat serta penghargaan pada karya dan jasa orang lain. d. Sasaran karya wisata Dunia binatang, dunia tanaman, dunia kerja, kehidupan manusia, misal di kota, desa, pesisir, pegunungan. e. Rancangan karya wisata 1) Rancangan persiapan karya wisata oleh guru - Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih, misal tema binatang. - Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karya wisata, guru harus mengenal betul sasaran yang akan dituju. - Merumuskan program kegiatan melalui karya wisata, yaitu a) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, b) keseusian karya wisata, c) banyaknya waktu yang harus disesuaikan, d) biaya yang dibutuhkan, e) antisipasi bahaya yang mungkin terjadi dan Kangmartho.com Page 9
  • 10. cara mengatasinya. - Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karya wisata seperti: kamera, pluit, tali bekal dan lain-lain. - Menetapkan tata tertib karya wisata, misal kapan harus berkumpul, makan dan sebagainya. - Permintaan idzin dan partisipasi orang tua. - Persiapan guru dikelas. 2) Rancangan pelaksanaan kegiatan karya wisata Yaitu merupakan kegiatan penyiapan akhir bahan dan peralatan yang harus dibawa dalam melaksanakan karya wisata. 3) Rancangan penilaian karya wisata Apabila karya wisata telah dilaksanakan, perlu adanya penilaian untuk mengetahui, keberhasilan sebagaimana tujuan pendidikan TK. 5. Metode Bercakap-Cakap a. Pengertian metode bercakap-cakap bagi anak TK Bercakap-cakap mempunyai arti saling mengkomunikasikan fikiran dan perasaan secara visual (Hildebrand 1987:279). Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam satu situasi. (Gordon dan Browne 1985:314) Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK karena bercakap-cakap dapat upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang Kangmartho.com Page 10
  • 11. lain. Melalui peningkatan keterampilan menyatakan perasaan atau gagasan. Oleh karena itu penggunaan metode bercakap-cakap bagi anak TK akan membantu perkembangan dimensi sosial, emosi, kognitif terutama bahasa. Bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Proses dua arah dalam bercakap-cakap diperlukan keterampilan mendengar dan berbicara. Ada tiga hal yang harus dilakukan oleh pendengar dalam komunikasi antar pribadi (Hetherington dan Parke 1979) 1) Mengukur pemahaman yang didengar secara pasti 2) Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si pembicara 3) Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut Becakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif. Sebagai bukti penguasaan bahasa reseptif ialah semakin banyknya kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang diperolehnya dari kegiatan bercakap-cakap. Artinya anak banyak mengenal kosa kata dari berbagai tema yang memacu pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sebagai bukti berkembangnya kemampuan berbahasa ekspresif ialah semakin seringnya anak mengatakan keinginan, kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain secara lisan. b. Manfaat kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK Dalam bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa baik reseptif maupun Kangmartho.com Page 11
  • 12. ekspresif. Bahasa reseptif meliputi kemampuan mendengarkan dan memahami bicara orang lain. Sedangkan bahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang lain. Menurut Bruner bahasa itu memegang peranan penting yang sangat penting bagi perkembangan kognitif anak dan perkembangan bahasa. Fungsi bahasa menurut Hillady (Hetherington 1979:254) 1) Sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan untuk menyatakan keinginannya “saya ingin”. 2) Berfungsi mengatur, melalui bahasa anak dapat mengengalikan tingkah laku orang lain. Dinyatakan dengan “lakukan itu”. 3) Sebagai hubungan antara pribadi, bahasa dapat digunakan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dan lingkungan sosial. 4) Berfungsi bagi diri sendiri, anak mengatakan pandangannya, perasaannya dan sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui bahasa anak membangun jati diri. 5) Berpikir heuristik, sesudah anak dapat membedakan dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa yang dikuasainya untuk memiliki dan memahami lingkungan. Jadi bahasa mempunyai fungsi mempertanyakan atau “katakan padaku mengapa begitu”. 6) Fungsi imajinatif, dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari kenyataan yang memasuki alam semesta yang dibangunnya sendiri. Bahasa membiarkan diri untuk berpura-pura atau berfungsi puitis. 7) Kangmartho.com Fungsi informatif, anak dapat mengkomunikasikan informasi baru kepada Page 12
  • 13. orang lain dengan menggunakan bahasa dalam bentuk “aku punya sesuatu untuk kuceritakan”. c. Tujuan kegiatan bercakap-cakap bagi anak TK Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh anak TK dalam kegiatan belajar dengan menggunakan metode becakap-cakap yakni keberanian mengaktualisasikan diri dengan bahasa ekspresif, menyatakan apa yang dilakukan sendiri/orang lain, berhubungan dengan orang, membangun jati diri dan memperluas pengetahuan dan wawasan. Maka tujuan bercakap-cakap dapat diarahkan pada pengembangan aspek-aspek pengembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi dan konsep diri. d. Rancangan kegiatan becakap-cakap bagi anak TK 1) Rancangan persiapan guru a) Menetapkan tujuan dan tema kegiatan b) Menetapkan rancangan bentuk percakapan yang dipilih • Monolog, merupakan percakapan yang dilakukan oleh anak, orang seorang, dihadapan teman-temannya dan guru. Tiap-tiap anak diberi kesempatan berdiri di depan kelas/di tempat duduknya untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan berkaitan dengan tema. • Dialog, merupakan percakapan yang melibatkan dua orang atau lebih, antara anak dengan anak yang lain, antara anak dengan guru. 2) Rancangan pelaksanaan kegiatan bercakap-cakap a) Menarik perhatian dan minat siswa, misal dengan menyanyikan lagu-lagu Kangmartho.com Page 13
  • 14. sesuai dengan tema yang ditetapkan. b) Mengkomunikasi tujuan yang ingin dicapai c) Melaksanakan bercakap-cakap dibawah bimbingan guru dan pengaturan lalu lintas percakapan d) Menutup percakapan 3) Rancangan penilaian bercakap-cakap Sesuai dengan tujuan dan tema yang dipilih maka evaluasi kegiatan bercakap-cakap dapat dirancang dengan teknik evaluasi melalui observasi. Yang diobservasi adalah frekwensi masing-masing anak dalam mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan dan sikan anak terhadap topik yang dibicarakan. 6. Metode Bercerita Bercerita merupakan cara untuk meneruskan warisan dari suatu generasu ke generasi berikutnya (Gordon dan Browne 1985:324). Bercerita juga dapat menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Seorang pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai sesuatu yang menarik dan hidup. Keterlibatan anak Kangmartho.com Page 14
  • 15. terhadap dongeng yang diceritakan akan memberikan suasana yang segar menarik dan menjadi pengalaman yang unik bagi anak. Bercerita mempunyai makna penting bagi perkembangan anak TK, karena melalui bercerita kita dapat mengkomunikasikan nilai-nilai budaya, sosial, keagamaan, menanamkan etos kerja, etos waktu, etos alam, membantuk mengembangkan fantasi anak, dimensi kognitif anak dan bahasa anak. a. Pengertian metode bercerita bagi anak TK Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan/dengan cara bertutur kata kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Adapun teknik-teknik bercerita antara lain: 1) Membaca langsung dari buku cerita 2) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dan buku Penggunaan ilustrasi gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk memperjelas pesanpesan yang dituturkan, mengikat perhatian anak pada jalannya cerita. 3) Menceritakan dongeng Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama. Mendongeng merupakan cara meneruskan warisan budaya dari suatu generasi ke generasi yang berikutnya. Misal menyampaikan pesan-pesan kebajiakan dan sebagainya. 4) Bercerita dengan menggunakan papan flaneli 5) Bercerita dengan media boneka Kangmartho.com Page 15
  • 16. 6) Dramatisasi suatu cerita Guru dalam bercerita memainkan perwatakan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang disukai anak dan merupakan daya tarik yang bersifat universal (Gordon dan Browne). Seperti si kancil pencuri ketimun. 7) Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan b. Manfaat metode cerita bagi anak TK Metode bercerita dapat menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah. Juga dapat memberi pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan keagamaan serta dapat mengembangkan aspek perkembangan dasar anak yang meliputi bahasa, kognitif, seni, afektif dan psikomotor. Misal cerita bawang putih dan bawang merah dan sebagainya. c. Tujuan kegiatan bercerita bagi anak TK Bercerita dapat memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan keagamaan. Pemberian informasi lingkungan fisik yang meliputi segala sesuatu yang ada di sekitar anak yang non manusia serta lingkungan sosial. d. Rancangan kegiatan bercerita bagi Anak TK 1) Rancangan persiapan guru - Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih - Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih - Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan Kangmartho.com Page 16
  • 17. - Menetapkan rancangan langkah-langkah bercerita - Menetapkan rencangan penilaian kegiatan bercerita 1. 2) Adapun langkah-langkah bercerita sebagai berikut: • Mengkomuniskan tema dan tujuan • Mengatur tempat duduk • Sebagai pembukaan guru menggali pengalaman-pengalaman anak dalam kegiatan yang berkaitan dengan peristiwa cerita • Pengembangan cerita yang dituturkan guru • Menetapkan cara bertutur agar dapat menggetarkan perasaan anak dengan cara memberi gambaran anak-anak yang bernasib baik dan buruk. Misal cerita “banjir” • Kangmartho.com Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita Page 17