SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
PGRI MASA DEMOKRASI
      LIBERAL
KONGGRES IV PGRI DI YOGYAKARTA
      26-28 FEBRUARI 1950
• Konggres PGRI IV tgl, 26-28 februari 1950’
• Kongres ini dihadiri oleh beberapa utusan
  dari luar “daerah Renville”, yaitu Sukabumi,
  Cianjur, Tasikmalaya, Sigli, Bukittinggi, dan
  Lampung.
• Mereka        datang       dengan       tekad
  mempersatukan diri dan bernaung di bawah
  panji-panji PGRI.
• Guru-guru yang bernaung di bawah panji-panji PGRI
  secara aklamasi mengambil keputusan untuk
  mempersatukan semua guru di seluruh tanah air
  dalam satu organisasi kesatuan yaitu PGRI.
• Mereka juga sepakat untuk menyingkirkan segala rasa
  curiga dan semangat kedaerahan yang menjangkiti
  para guru.
• Republik Indonesia Serikat(RIS) baru saja diakui oleh
  Belanda tgl,27 Desember 1949.Secara nasional
  suasana politik masih sangat rawan.sehingga masih
  saling mencurigai antara golongan “Non” dan “Ko”.
• Kongres memutuskan untuk mengeluarkan
  “Maklumat Persatuan” yang berisikan seruan
  kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada
  guru-guru, untuk membantu menghilangkan
  suasana    yang     membahayakan      dalam
  hubungan     antara golongan “non-“ (Pro
  Republik) dan “ko-“(bekerjasama dg Belanda),
  dan menggalang persatuan demi perjuangan
  untuk mengisi kemerdekaan.
Sambutan Assa’at (Pejabat Presiden
                RI)
• Memuji PGRI tidak bisa lain dari pada
  pencerminan semangat juang para guru
  sebagai pendidik rakyat dan bangsa.
• Menganjurkan      untuk    mempertahankan
  nama.bentuk,maksud,tujuan dan cita-cita
  PGRI sesuai dengan kehendak dan tekat para
  pendirinya.
• 20 September 1948 PGRI mengundurkan diri dari SOBSI
  melalui Konggres ke IV di Yogyakarta sesuai dengan
  Anggaran Dasar PGRI sendiri yang non Partai Politik serta
  asas dan dasar perjuangan PGRI berlandaskan falsafah
  Pancasila.
• PGRI mengundurkan diri dari SOBSI karena beberapa
  orang dalam Presidium SOBSI hendak membawa
  vaksentral kedalam bentuk perjuangan politik,SOBSI
  condong ke PKI dan akhirnya benar -benar menjadi
  organisasi PKI(Pantai Komunis Republik Indonesia).
• 12 cabang menghendaki peninjauan kembali PB PGRI atas
  sikapnya            keluar           dari          SOBSI
  (Sukabumi,Pekalongan,CIanjur,Cilacap,Purwokerto,
  Kudus,Bumiayu,Pemalang,Blitar,Srengat, Kebumen dan
  Pacitan)- -- (“minderheids-nota”). Kemudian PGRI Masuk
  kedalam GBSI ( Gabungan Serikat Buruh Indonesia).
KONGRES V PGRI

• Kongres V diadakan 10 bulan setelah Kongres IV di
  Yogyakarta yaitu pada tanggal 19 s.d 24 Desember 1950 di
  Bandung.
• Kongres tersebut merupakan “ Kongres Persatuan”.
• Untuk pertama kalinya cabang-cabang yang belum pernah
  hadir sebelumnya datang pada kongres ini yang secara
  keseluruhan melibatkan 202 cabang dari 301 cabang PGRI
  yang ada pada saat ini.
• Pertama sekali Konggres PGRI dilaksanakan di Hotel( Savoy
  Homan )
• Asas Organisasi ,alternatif asas Organisasi antara “
  Sosialisme Keadilan Sosial “ dengan” Pancasila”
• Asas Organisasi yang di[pilih Konggres adalah “ Pancasila”.
• Kongres ini menugaskan PB PGRI agar dalam
  waktu singkat melakukan segala usaha untuk
  menghilangkan perbedaan gaji antara golongan
  “non-“ dan “ko-“ yang telah ditetapkan oleh
  peraturan pemerintah.
• Selanjutnya PB PGRI ditugaskan untuk mendesak
  pemerintah agar menyusun suatu peraturan baru
  tentang gaji guru dan medudukkan wakilnya
  dalam panitia penyusunan peraturan gaji, baik
  secara langsung maupun melalui Vaksentral.
• Sejak Konggres V :
• Konsolidasi organisasi mulai nyata, terlebih dalam
  pelaksanaan ART.
• Komisariat daerah mulai dibentuk beserta
  kepengurusannya.
• Konferda (Konferensi Daerah) mulai
  dilaksanakan.(1951 : Cirebon,Solo,Jember, 1952
  Makasar dan Banjarmasin).
• Masuknya 47 cabang dari Sulawesi dan Kalimantan
  kedalam PGRI.
• 2.500 guru yang sedianya akan digaji menurut
  ketentuan Swapraja dapat tertolong dan digaji menurut
  standar dari pusat.
• PGRI berhasil memperjuangkan kenaikan honorarium
  guru.
KONGRES VI PGRI

• Kongres ini dilaksanakan di Malang pada
  tanggal 24 s.d 30 November 1952.
• Kongres ini menyepakati beberapa keputusan
  penting, yaitu diantaranya :
• Bidang organisasi :
• Kongres menetapkan bahwa asas PGRI ialah
  keadilan sosial dan dasarnya ialah demokrasi, dan
  PGRI tetap berada dalam GSBI.
• Bidang perburuhan :
• Diputuskan untuk memperjuangkan kendaraan
  bermotor bagi Penilik Sekolah Instruktur
  Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Masyarakat.
• Bidang pendidikan :
• Sistem pengajaran diselaraskan dengan
  kebutuhan negara pada masa pembangunan.
• KPKPKB dihapuskan pada akhir tahun pelajaran
  1952/ 1953.( karena tidak sesuai dengan upaya
  peningkatan mutu pendidikan bangsa).
• KPKB ditiadakan atau diubah menjadi SR 6 tahun.
• Kursus B-I/ B-II untuk pengadakan guru SLTP dan
  SLTA diatur sebaik-baiknya.
• Diadakan Hari Pendidikan Nasional.
• Bidang umum :
• Dalam bidang umum disepakati supaya
  anggaran belanja Kementrian PP & K
  ditingkatkan menjadi 25 % dari selurung
  anggaran belanja negara dan agar Jawatan PP
  & K dipusatkan sampai tingkat provinsi saja.
• Dalam kongres ini disahkan juga “Mars PGRI”
  ciptaan Basoeki Endropranoto.
• Kemajuan pesat yang dicapai PGRI
  mengakibatkan meningkatnya pengakuan dan
  penghargaan masyarakat terhadap PGRI.
.
• Di pihak lain menarik perhatian dan keinginan
  sementara partai politik untuk menguasai PGRI
  guna kepentingan politiknya.
• Surat kabar tertentu mulai mencoba
  mempengaruhi suasana konggres dengan jalan
  menjagokan calon – calonnya melalui berbagai
  cara ,kadang melalui intrik dan fitnah.
• Pengurus Besar PGRI terpilih dalam konggres V
  ,hampir 50% terdiri dari orang-orang simpatisan
  PKI ,tetapi belum membawa pengaruh buruk
  organisasi berkat masih kuatnya rasa persatuan
  dan kesatuan dikalangan para anggota PGRI pada
  saat itu, meskipun sedikit mengganggu
  perjalanan dan perkembangan organisasi.
Bidang organisasi
• Dalam peringatan Sewindu PGRI 1952, tercatat
  256 Cabang PGRI telah dikunjungi PB PGRI
  (Jawa,Madura,Sumatra,kalimantan,Bali dan
  Maluku). Merupakan hasil terbesar sepanjang
  sejarah organisasi PGRI.
• Sebagai tindak lanjut dari resolosi Konggres PGRI
  ke VI di Malang mengenai pendidikan Nasional.
  PGRI membentuk Panitia Konsepsi Pendidikan
  Nasional yang diketuai oleh F.Wachendorf.
Bukti kepedulian PGRI untuk aktif
    menangani Pendidikan secara
             keseluruhan
• Duduknya sebagian perwakilan PGRI dalam
  BKPI ( Badan Konggres Pendidikan Indonesia).
• Ikut sertanya PGRI dalam Konggres bahasa
  dan beberapa konferensi lain baik yang
  berubungan dengan kedinasan maupun
  organisasi pendidikan .
Tuntutan konggres VI di Malang
             tercapai dengan :
• Dihapusnya KPKPKB dan diubah menjadi SGB( setelah
  diperjuangkan selama sekitar 2 tahun).
• Dihapusnya KPKB dan diubah menjadi SR 6 Tahun .
• Diubahnya SR 3 Tahun menjadi SR 6 Tahun .
• Diubahnya KPL - SGA menjadi KGA ,disamping ada pengaruhnya
  terhadap kepegawaian ( cifil effect) lulusannya dapat melanjutkan
  pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
• Ditiadkannya sarat dinas 4 tahun untuk menempuh ujian
  persamaan SGB/SGA.
• Ketentuan tersebut diatas dilaksanakan berdasarkan surat
  keputusan Menteri PP dan K no. 20/G1/C tanggal14 Mei1954 yang
  mulai berlaku tanggal,1 juli 1954.
• Perwakilan dari PGRI yang masuk dalam Panitia sensor Film pada
  tahun 1953 adalah Mohammad Hidayat.
• Perwakilan dari PGRI yang masuk dalam Panitia Nasional UNESCO
  adalah Soejono.
• Dalam Bidang Perburuhan dari 20 yang
  diperjuangkan yang berhasil adalah :
1. Uang jalan PS/PSK(Penilik sekolah/Penilik
  Sekolah dan Kebudayaan) meningkat
  3Xlipat.meskipun tuntutan untuk kendaraan
  operasional belum terpenuhi.
2. Adanya pedoman pengangkatan bagi guru-
  guru (SKPNo.6/C1tanggal 31 Februari 1954)
3. Tunjangan bagi premangku jabatan Kepala
  SR(SKP No.14/C1 tanggal 31Mei 1954).
4. Tunjangan Hari Raya sebesar 25 % dari
   pendapatan bersih sebulan dengan tunjangan
   minimum Rp. 175 dan maximum Rp.250;
5. Tunjangan bagi guru-guru yang berada didaerah .
6. Guru-guru yang berusia lanjut jika diperlukan
   tidak diberhentikan dahulu.
7. Maksimum jam mengajar guru-guru SR (SKP IPSR
   No.4184/C1,tanggal,29 Juni 1954.
8. Keluarnya PP No. 15 tahun 1953 tentang perlop
   sakit,khususnya pasal yang berlaku bagi guru .
9. Keluarnya PP No. 35 tahun 1954 yang merupakan
   perjuangan guru-guru dari sejak PCHB – dengan
   PGI nya.
KONGRES VII PGRI
• Kongres ini diadakan di Semarang pada tanggal 24 s.d 1
  Desember 1954.
• Dihadiri oleh 639 orang utusan dari 351 cabang yang
  membawakan 1.414 suara dari 1.581 seluruh suara
  dalam organisasi (89 %).
• Untuk pertama kalinya Kongres PGRI dihadiri oleh
  tamu-tamu dari luar negeri, yaitu : Maria Marchant,
  wakil FISE yang berkedudukan di Paris; Marcelino
  Bautista dari PPTA (Filiphina) mewakili WCTOP; Fan
  Ming, Chang Choo dan Shen Pei Yung dari Serikat
  Buruh Pendidikan RRC; dan Jung Singh dari organisasi
  guru Perak/ Malaysia.
• Diterima kawat ucapan selamat dari dalam maupun
  dari luara negeri.
• Bidang umum:
• Pernyataan mengenai Irian Barat.
• Pernyataan mengenai korupsi.
• Resolusi mengenai desentralisasi sekolah.
• Resolusi mengenai pemakaian keuangan oleh
  Kementrian PP & K.
• Resolusi mengenai penyempurnaan cara kerja
  Kementrian PP & K.
• Bidang pendidikan:
• Resolusi mengenai anggaran belanja PP & K
  yang harus mencapai 25% dari seluruh
  anggaran belannja negara.
• Resolusi mengenai UU Sekolah Rakyat dan UU
  Kewajiban Belajar.
• Resolusi mengenai film, lektur, gambar, serta
  radio.
• Pembentukan Dewan Bahasa Nasional.
•   Bidang perburuhan meliputi resolusi tentang:
•   UU Pokok Kepegawaian.
•   Pelaksanaan Peraturan Gaji Pegawai baru.
•   Tunjangan khusus bagi pegawai yang bertugas
    didaerah yang tidak aman.
•   Ongkos perjalanan cuti besar.
•   Ongkos perjalanan berdasarkan PP No. 35/
    1954.
•   Guru SR dinyatakan sebagai pegawai negeri
    tetap dan
•   Penyelesaian kepegawaian.
• Bidang organisasi:
• Keputusan yang sangat penting adalah
  pernyataan PGRI untuk keluar dari GBSI dan
  menyatakan diri sebagai organisasi “non-
  Vaksentral”. Dengan 776 setuju dan 183 suara
  tidak setuju.
• Pendidikan agama diajarkan di luar sekolah
  dengan suara 649 setuju dan 558 suara menolak.
• Setelah diumumkan oleh PB PGRI muncul
  tantangan yang keras dari masyarakat.
• Setelah diteliti kembali ternyata Keputusan itu
  bertentangan dengan UUDS Pasal 41 ayat 3.
PASAL 41 AYAT 3 UUDS
• “Penguasa memenuhi kebutuhan akan
  pengajaran umum yang diberikan atas dasar
  memperdalam keinsyafan kebangsaan,
  mempererat persatuan Indonesia ,membangun
  dan memperdalam rasa perikemanusiaan
  ,kesadaran dan penghormatan yang sama
  terhadap ke yakinan agama setiap orang
  dengan memberikan kesempatan dalam jam
  pelajaran untuk mengajarkan pelajaran agama
  sesuai dengan keinginan orangtua murid “
• Pada kurun waktu tersebut nampak mengarah pada
  perpecahan atau pemisahan diri dari PGRI, dengan corak
  dan latar belakang yang beragam antara lain :
• 1. kedaerahan.
• 2. golongan ijasah guru,
• 3. bidang keahlian guru,
• 4. pertimbangan politik .
• 5. agama,
• 6. lingkungan kerja.
• Terjadi setelah konggres ke VI tahun 1952 di Malang
  berusaha memperjuangkan nasib para guru yang
  memprakarsai “PEMISAHAN”
Hasilnya mulai dirasakan
• Pengecilan wilayah Penilik sekolah
• Adanya uang jalan tetap
• Pinjaman uang tanpa bunga untuk pembelian
  kendaraan bermotor
• Kedudukan yang lebih baik dalam PGP
  (Peraturan Gaji Pegawai)-baru
• Keluarnya Keputusan Menteri PP&K
  No.32500/C1 tanggal 21 November 1951.
• Keluarnya Keputusan Menteri PP&K No.2183/C1
  tanggal 15Maret 1952.
• Keluarnya Peraturan Pemerintah No.35 tahun 1954
  mengenai pensiun guru,syarat-syarat/peraturan
  tentang KLP SGB/SGA dan KGB/KGA yang
  menguntungkan guru-guru “ 2 tahunan” (adalah hasil
  perjuangan PGRI sekaligus membantah prasangka
  seolah –olah PGRI kurang memperhatikan nasib
  mereka).
• Dampaknya keanggotaan PGRI semakin meningkat
  ,contoh ikatan guru lulusan CVO beserta ikatan guru SR
  ditinggalkan anggotanya masuk ke PGRI
  ,membuktikan bahwa PGRI sebagai Organisasi
  kesatuan dapat memenuhi aspirasi para guru.
• Pada konggres VI di Malang Jumlah cabang
  483 dengan anggota 75.149 orang
• Akhir tahun 1955 tercatat terdiri dari 497
  cabang dengan anggota sebanyak 102.799
  orang.
Menyongsong pemilu 1955
• Semakin gigihnya PKI untuk menguasai PGRI baik di tingkat pusat
  maupun di daerah.
• Timbulnya gejolak perpecahan dalam tubuh PGRI namun bisa
  diredakan PB PGRI pada rapat Oktober 1953.
• Sabotase oleh PKI untuk melumpuhkan kegiatan – kegiatan PGRI
  dengan menghalangi kelancaran iuran anggota PGRI terutama di
  daerah – daerah Jateng,Jatim dan Yogyakarta di ketiga daerah ini
  PGRI yang anti PKI tersingkirkan dari kepengurusan.
• Reaksi kerasdari kalangan non PKI sehingga mendirikan orgtanisasi
  guru diluar PGRI.misak PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul
  Ulama), IGM ( Ikatan Guru Muhammadiyah), PERGUKRI (Persatuan
  Guru kristen Indonesia)
KONGRES VIII PGRI

• Kongres ini diadakan di Bandung pada tahun
  1956.
• Dihadiri oleh hampir seluruh cabang PGRI di
  Indonesia.
• Menurut laporan kongres ini, jumlah anggota
  PGRI meningkat dari 85.432 orang pada waktu
  kongres VII di Semarang menjadi 107.032
  orang, tersebar di 511 cabang di seluruh
  Indonesia
• Perkembangan ini terjadi setelah di adakan usaha
  konsolidasi dengan berbagai cara, yaitu:
• Kunjungan kecabang-cabang sehingga kongres VIII di
  hadiri oleh 109 cabang.
• Korespondensi antara PB PGRI dengan cabang lebih di
  intensifkan.
• Tindakan tindakan disiplin dilakukan kepada cabang
  yang tidak memenuhi kewajiban organisasi setelah
  terlebih dahulu diberikan peringatan seperlunya.
• Untuk pertama kalinya dalam sejarah PGRI dilakukan
  pembekuan terhadap pengurus cabang PGRI
  Palembang karena tindakan indisipliner terhadap
  Komisariat Daerah dan PB PGRI, tiga orang
  pengurusnya dipecat dari keanggotaan PGRI.
Respon Pemerintah terhadap PGRI
• Pemerintah menetapkan tanggal 2 mei
  sebagai Hari Pendidikan Nasional yang diambil
  dari hari kelahiran Ki Hajar Dewantoro,
  pahlawan pendidikan nasional dan pendiri
  perguruan taman siswa.
• Sementara itu tanggal 25 November
  diperingati sebagai Hari Guru Nasional yang
  ditetapkan melalui keputusan presiden tahun
  1994, juga hari ulang tahun PGRI.

Contenu connexe

Tendances

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarEmy Haw
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraSyaiful Ahdan
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaWildanNurrahman
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarahMakalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarahSayyidina Ali
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 

Tendances (20)

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Review Makalah
Review MakalahReview Makalah
Review Makalah
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantar
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
 
Contoh daftar isi
Contoh daftar isiContoh daftar isi
Contoh daftar isi
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarahMakalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah
Makalah penelusuran dan pengumpulan sumber sejarah
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
lembaga politik
lembaga politiklembaga politik
lembaga politik
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 

Similaire à Pgri masa demokrasi liberal

Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxLajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxiisistriyah23
 
Ad art pgri
Ad art pgriAd art pgri
Ad art pgriMas Yudi
 
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRISejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRIdrsrivai
 
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdfUSM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdfTiara4305
 
4. perkembangan koperasi di indonesia
4.    perkembangan koperasi di indonesia4.    perkembangan koperasi di indonesia
4. perkembangan koperasi di indonesiaBang Udin
 
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulumWan Syafawati
 
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptx
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptxperjalanan pendidikan nasional-fitri.pptx
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptxApriliaF
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Cloudys04
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxdedefirdaus7
 
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditama
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditamaLandasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditama
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditamayusuf azharri
 
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.ppt
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.pptMateri_7-6_PAI_di_Sekolah.ppt
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.pptAhmadMuzaniMPdI
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusYohanes Nugroho
 

Similaire à Pgri masa demokrasi liberal (20)

Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptxLajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
Lajutan Sejarah PGRI Baru [Autosaved].pptx
 
Pp pgri konggres
Pp pgri konggresPp pgri konggres
Pp pgri konggres
 
Ad art pgri
Ad art pgriAd art pgri
Ad art pgri
 
Uastikbk 1301412013
Uastikbk 1301412013Uastikbk 1301412013
Uastikbk 1301412013
 
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRISejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI
 
Ppt moral elm 3033 e
Ppt moral elm 3033 ePpt moral elm 3033 e
Ppt moral elm 3033 e
 
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
 
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdfUSM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
USM_4_PILAR_3 Bahtiar1.pdf
 
PPKn
PPKnPPKn
PPKn
 
4. perkembangan koperasi di indonesia
4.    perkembangan koperasi di indonesia4.    perkembangan koperasi di indonesia
4. perkembangan koperasi di indonesia
 
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
 
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptx
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptxperjalanan pendidikan nasional-fitri.pptx
perjalanan pendidikan nasional-fitri.pptx
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
pengenalan pendidikan kokurikulum
pengenalan pendidikan kokurikulumpengenalan pendidikan kokurikulum
pengenalan pendidikan kokurikulum
 
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 6
 
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptxPPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditama
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditamaLandasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditama
Landasan yuridis pendidikan oleh andreas yoga arditama
 
Ke-IPM-an.pptx
Ke-IPM-an.pptxKe-IPM-an.pptx
Ke-IPM-an.pptx
 
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.ppt
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.pptMateri_7-6_PAI_di_Sekolah.ppt
Materi_7-6_PAI_di_Sekolah.ppt
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
 

Plus de WaQhyoe Arryee

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212WaQhyoe Arryee
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalWaQhyoe Arryee
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkWaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excelWaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelWaQhyoe Arryee
 

Plus de WaQhyoe Arryee (20)

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Interaksi sosial2
Interaksi sosial2Interaksi sosial2
Interaksi sosial2
 

Pgri masa demokrasi liberal

  • 2. KONGGRES IV PGRI DI YOGYAKARTA 26-28 FEBRUARI 1950 • Konggres PGRI IV tgl, 26-28 februari 1950’ • Kongres ini dihadiri oleh beberapa utusan dari luar “daerah Renville”, yaitu Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Sigli, Bukittinggi, dan Lampung. • Mereka datang dengan tekad mempersatukan diri dan bernaung di bawah panji-panji PGRI.
  • 3. • Guru-guru yang bernaung di bawah panji-panji PGRI secara aklamasi mengambil keputusan untuk mempersatukan semua guru di seluruh tanah air dalam satu organisasi kesatuan yaitu PGRI. • Mereka juga sepakat untuk menyingkirkan segala rasa curiga dan semangat kedaerahan yang menjangkiti para guru. • Republik Indonesia Serikat(RIS) baru saja diakui oleh Belanda tgl,27 Desember 1949.Secara nasional suasana politik masih sangat rawan.sehingga masih saling mencurigai antara golongan “Non” dan “Ko”.
  • 4. • Kongres memutuskan untuk mengeluarkan “Maklumat Persatuan” yang berisikan seruan kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada guru-guru, untuk membantu menghilangkan suasana yang membahayakan dalam hubungan antara golongan “non-“ (Pro Republik) dan “ko-“(bekerjasama dg Belanda), dan menggalang persatuan demi perjuangan untuk mengisi kemerdekaan.
  • 5. Sambutan Assa’at (Pejabat Presiden RI) • Memuji PGRI tidak bisa lain dari pada pencerminan semangat juang para guru sebagai pendidik rakyat dan bangsa. • Menganjurkan untuk mempertahankan nama.bentuk,maksud,tujuan dan cita-cita PGRI sesuai dengan kehendak dan tekat para pendirinya.
  • 6. • 20 September 1948 PGRI mengundurkan diri dari SOBSI melalui Konggres ke IV di Yogyakarta sesuai dengan Anggaran Dasar PGRI sendiri yang non Partai Politik serta asas dan dasar perjuangan PGRI berlandaskan falsafah Pancasila. • PGRI mengundurkan diri dari SOBSI karena beberapa orang dalam Presidium SOBSI hendak membawa vaksentral kedalam bentuk perjuangan politik,SOBSI condong ke PKI dan akhirnya benar -benar menjadi organisasi PKI(Pantai Komunis Republik Indonesia). • 12 cabang menghendaki peninjauan kembali PB PGRI atas sikapnya keluar dari SOBSI (Sukabumi,Pekalongan,CIanjur,Cilacap,Purwokerto, Kudus,Bumiayu,Pemalang,Blitar,Srengat, Kebumen dan Pacitan)- -- (“minderheids-nota”). Kemudian PGRI Masuk kedalam GBSI ( Gabungan Serikat Buruh Indonesia).
  • 7. KONGRES V PGRI • Kongres V diadakan 10 bulan setelah Kongres IV di Yogyakarta yaitu pada tanggal 19 s.d 24 Desember 1950 di Bandung. • Kongres tersebut merupakan “ Kongres Persatuan”. • Untuk pertama kalinya cabang-cabang yang belum pernah hadir sebelumnya datang pada kongres ini yang secara keseluruhan melibatkan 202 cabang dari 301 cabang PGRI yang ada pada saat ini. • Pertama sekali Konggres PGRI dilaksanakan di Hotel( Savoy Homan ) • Asas Organisasi ,alternatif asas Organisasi antara “ Sosialisme Keadilan Sosial “ dengan” Pancasila” • Asas Organisasi yang di[pilih Konggres adalah “ Pancasila”.
  • 8. • Kongres ini menugaskan PB PGRI agar dalam waktu singkat melakukan segala usaha untuk menghilangkan perbedaan gaji antara golongan “non-“ dan “ko-“ yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. • Selanjutnya PB PGRI ditugaskan untuk mendesak pemerintah agar menyusun suatu peraturan baru tentang gaji guru dan medudukkan wakilnya dalam panitia penyusunan peraturan gaji, baik secara langsung maupun melalui Vaksentral.
  • 9. • Sejak Konggres V : • Konsolidasi organisasi mulai nyata, terlebih dalam pelaksanaan ART. • Komisariat daerah mulai dibentuk beserta kepengurusannya. • Konferda (Konferensi Daerah) mulai dilaksanakan.(1951 : Cirebon,Solo,Jember, 1952 Makasar dan Banjarmasin). • Masuknya 47 cabang dari Sulawesi dan Kalimantan kedalam PGRI. • 2.500 guru yang sedianya akan digaji menurut ketentuan Swapraja dapat tertolong dan digaji menurut standar dari pusat. • PGRI berhasil memperjuangkan kenaikan honorarium guru.
  • 10. KONGRES VI PGRI • Kongres ini dilaksanakan di Malang pada tanggal 24 s.d 30 November 1952.
  • 11. • Kongres ini menyepakati beberapa keputusan penting, yaitu diantaranya : • Bidang organisasi : • Kongres menetapkan bahwa asas PGRI ialah keadilan sosial dan dasarnya ialah demokrasi, dan PGRI tetap berada dalam GSBI. • Bidang perburuhan : • Diputuskan untuk memperjuangkan kendaraan bermotor bagi Penilik Sekolah Instruktur Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Masyarakat.
  • 12. • Bidang pendidikan : • Sistem pengajaran diselaraskan dengan kebutuhan negara pada masa pembangunan. • KPKPKB dihapuskan pada akhir tahun pelajaran 1952/ 1953.( karena tidak sesuai dengan upaya peningkatan mutu pendidikan bangsa). • KPKB ditiadakan atau diubah menjadi SR 6 tahun. • Kursus B-I/ B-II untuk pengadakan guru SLTP dan SLTA diatur sebaik-baiknya. • Diadakan Hari Pendidikan Nasional.
  • 13. • Bidang umum : • Dalam bidang umum disepakati supaya anggaran belanja Kementrian PP & K ditingkatkan menjadi 25 % dari selurung anggaran belanja negara dan agar Jawatan PP & K dipusatkan sampai tingkat provinsi saja. • Dalam kongres ini disahkan juga “Mars PGRI” ciptaan Basoeki Endropranoto. • Kemajuan pesat yang dicapai PGRI mengakibatkan meningkatnya pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap PGRI.
  • 14. . • Di pihak lain menarik perhatian dan keinginan sementara partai politik untuk menguasai PGRI guna kepentingan politiknya. • Surat kabar tertentu mulai mencoba mempengaruhi suasana konggres dengan jalan menjagokan calon – calonnya melalui berbagai cara ,kadang melalui intrik dan fitnah. • Pengurus Besar PGRI terpilih dalam konggres V ,hampir 50% terdiri dari orang-orang simpatisan PKI ,tetapi belum membawa pengaruh buruk organisasi berkat masih kuatnya rasa persatuan dan kesatuan dikalangan para anggota PGRI pada saat itu, meskipun sedikit mengganggu perjalanan dan perkembangan organisasi.
  • 15. Bidang organisasi • Dalam peringatan Sewindu PGRI 1952, tercatat 256 Cabang PGRI telah dikunjungi PB PGRI (Jawa,Madura,Sumatra,kalimantan,Bali dan Maluku). Merupakan hasil terbesar sepanjang sejarah organisasi PGRI. • Sebagai tindak lanjut dari resolosi Konggres PGRI ke VI di Malang mengenai pendidikan Nasional. PGRI membentuk Panitia Konsepsi Pendidikan Nasional yang diketuai oleh F.Wachendorf.
  • 16. Bukti kepedulian PGRI untuk aktif menangani Pendidikan secara keseluruhan • Duduknya sebagian perwakilan PGRI dalam BKPI ( Badan Konggres Pendidikan Indonesia). • Ikut sertanya PGRI dalam Konggres bahasa dan beberapa konferensi lain baik yang berubungan dengan kedinasan maupun organisasi pendidikan .
  • 17. Tuntutan konggres VI di Malang tercapai dengan : • Dihapusnya KPKPKB dan diubah menjadi SGB( setelah diperjuangkan selama sekitar 2 tahun). • Dihapusnya KPKB dan diubah menjadi SR 6 Tahun . • Diubahnya SR 3 Tahun menjadi SR 6 Tahun . • Diubahnya KPL - SGA menjadi KGA ,disamping ada pengaruhnya terhadap kepegawaian ( cifil effect) lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. • Ditiadkannya sarat dinas 4 tahun untuk menempuh ujian persamaan SGB/SGA. • Ketentuan tersebut diatas dilaksanakan berdasarkan surat keputusan Menteri PP dan K no. 20/G1/C tanggal14 Mei1954 yang mulai berlaku tanggal,1 juli 1954. • Perwakilan dari PGRI yang masuk dalam Panitia sensor Film pada tahun 1953 adalah Mohammad Hidayat. • Perwakilan dari PGRI yang masuk dalam Panitia Nasional UNESCO adalah Soejono.
  • 18. • Dalam Bidang Perburuhan dari 20 yang diperjuangkan yang berhasil adalah : 1. Uang jalan PS/PSK(Penilik sekolah/Penilik Sekolah dan Kebudayaan) meningkat 3Xlipat.meskipun tuntutan untuk kendaraan operasional belum terpenuhi. 2. Adanya pedoman pengangkatan bagi guru- guru (SKPNo.6/C1tanggal 31 Februari 1954) 3. Tunjangan bagi premangku jabatan Kepala SR(SKP No.14/C1 tanggal 31Mei 1954).
  • 19. 4. Tunjangan Hari Raya sebesar 25 % dari pendapatan bersih sebulan dengan tunjangan minimum Rp. 175 dan maximum Rp.250; 5. Tunjangan bagi guru-guru yang berada didaerah . 6. Guru-guru yang berusia lanjut jika diperlukan tidak diberhentikan dahulu. 7. Maksimum jam mengajar guru-guru SR (SKP IPSR No.4184/C1,tanggal,29 Juni 1954. 8. Keluarnya PP No. 15 tahun 1953 tentang perlop sakit,khususnya pasal yang berlaku bagi guru . 9. Keluarnya PP No. 35 tahun 1954 yang merupakan perjuangan guru-guru dari sejak PCHB – dengan PGI nya.
  • 20. KONGRES VII PGRI • Kongres ini diadakan di Semarang pada tanggal 24 s.d 1 Desember 1954. • Dihadiri oleh 639 orang utusan dari 351 cabang yang membawakan 1.414 suara dari 1.581 seluruh suara dalam organisasi (89 %). • Untuk pertama kalinya Kongres PGRI dihadiri oleh tamu-tamu dari luar negeri, yaitu : Maria Marchant, wakil FISE yang berkedudukan di Paris; Marcelino Bautista dari PPTA (Filiphina) mewakili WCTOP; Fan Ming, Chang Choo dan Shen Pei Yung dari Serikat Buruh Pendidikan RRC; dan Jung Singh dari organisasi guru Perak/ Malaysia. • Diterima kawat ucapan selamat dari dalam maupun dari luara negeri.
  • 21. • Bidang umum: • Pernyataan mengenai Irian Barat. • Pernyataan mengenai korupsi. • Resolusi mengenai desentralisasi sekolah. • Resolusi mengenai pemakaian keuangan oleh Kementrian PP & K. • Resolusi mengenai penyempurnaan cara kerja Kementrian PP & K.
  • 22. • Bidang pendidikan: • Resolusi mengenai anggaran belanja PP & K yang harus mencapai 25% dari seluruh anggaran belannja negara. • Resolusi mengenai UU Sekolah Rakyat dan UU Kewajiban Belajar. • Resolusi mengenai film, lektur, gambar, serta radio. • Pembentukan Dewan Bahasa Nasional.
  • 23. Bidang perburuhan meliputi resolusi tentang: • UU Pokok Kepegawaian. • Pelaksanaan Peraturan Gaji Pegawai baru. • Tunjangan khusus bagi pegawai yang bertugas didaerah yang tidak aman. • Ongkos perjalanan cuti besar. • Ongkos perjalanan berdasarkan PP No. 35/ 1954. • Guru SR dinyatakan sebagai pegawai negeri tetap dan • Penyelesaian kepegawaian.
  • 24. • Bidang organisasi: • Keputusan yang sangat penting adalah pernyataan PGRI untuk keluar dari GBSI dan menyatakan diri sebagai organisasi “non- Vaksentral”. Dengan 776 setuju dan 183 suara tidak setuju. • Pendidikan agama diajarkan di luar sekolah dengan suara 649 setuju dan 558 suara menolak. • Setelah diumumkan oleh PB PGRI muncul tantangan yang keras dari masyarakat. • Setelah diteliti kembali ternyata Keputusan itu bertentangan dengan UUDS Pasal 41 ayat 3.
  • 25. PASAL 41 AYAT 3 UUDS • “Penguasa memenuhi kebutuhan akan pengajaran umum yang diberikan atas dasar memperdalam keinsyafan kebangsaan, mempererat persatuan Indonesia ,membangun dan memperdalam rasa perikemanusiaan ,kesadaran dan penghormatan yang sama terhadap ke yakinan agama setiap orang dengan memberikan kesempatan dalam jam pelajaran untuk mengajarkan pelajaran agama sesuai dengan keinginan orangtua murid “
  • 26. • Pada kurun waktu tersebut nampak mengarah pada perpecahan atau pemisahan diri dari PGRI, dengan corak dan latar belakang yang beragam antara lain : • 1. kedaerahan. • 2. golongan ijasah guru, • 3. bidang keahlian guru, • 4. pertimbangan politik . • 5. agama, • 6. lingkungan kerja. • Terjadi setelah konggres ke VI tahun 1952 di Malang berusaha memperjuangkan nasib para guru yang memprakarsai “PEMISAHAN”
  • 27. Hasilnya mulai dirasakan • Pengecilan wilayah Penilik sekolah • Adanya uang jalan tetap • Pinjaman uang tanpa bunga untuk pembelian kendaraan bermotor • Kedudukan yang lebih baik dalam PGP (Peraturan Gaji Pegawai)-baru • Keluarnya Keputusan Menteri PP&K No.32500/C1 tanggal 21 November 1951.
  • 28. • Keluarnya Keputusan Menteri PP&K No.2183/C1 tanggal 15Maret 1952. • Keluarnya Peraturan Pemerintah No.35 tahun 1954 mengenai pensiun guru,syarat-syarat/peraturan tentang KLP SGB/SGA dan KGB/KGA yang menguntungkan guru-guru “ 2 tahunan” (adalah hasil perjuangan PGRI sekaligus membantah prasangka seolah –olah PGRI kurang memperhatikan nasib mereka). • Dampaknya keanggotaan PGRI semakin meningkat ,contoh ikatan guru lulusan CVO beserta ikatan guru SR ditinggalkan anggotanya masuk ke PGRI ,membuktikan bahwa PGRI sebagai Organisasi kesatuan dapat memenuhi aspirasi para guru.
  • 29. • Pada konggres VI di Malang Jumlah cabang 483 dengan anggota 75.149 orang • Akhir tahun 1955 tercatat terdiri dari 497 cabang dengan anggota sebanyak 102.799 orang.
  • 30. Menyongsong pemilu 1955 • Semakin gigihnya PKI untuk menguasai PGRI baik di tingkat pusat maupun di daerah. • Timbulnya gejolak perpecahan dalam tubuh PGRI namun bisa diredakan PB PGRI pada rapat Oktober 1953. • Sabotase oleh PKI untuk melumpuhkan kegiatan – kegiatan PGRI dengan menghalangi kelancaran iuran anggota PGRI terutama di daerah – daerah Jateng,Jatim dan Yogyakarta di ketiga daerah ini PGRI yang anti PKI tersingkirkan dari kepengurusan. • Reaksi kerasdari kalangan non PKI sehingga mendirikan orgtanisasi guru diluar PGRI.misak PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama), IGM ( Ikatan Guru Muhammadiyah), PERGUKRI (Persatuan Guru kristen Indonesia)
  • 31. KONGRES VIII PGRI • Kongres ini diadakan di Bandung pada tahun 1956. • Dihadiri oleh hampir seluruh cabang PGRI di Indonesia. • Menurut laporan kongres ini, jumlah anggota PGRI meningkat dari 85.432 orang pada waktu kongres VII di Semarang menjadi 107.032 orang, tersebar di 511 cabang di seluruh Indonesia
  • 32. • Perkembangan ini terjadi setelah di adakan usaha konsolidasi dengan berbagai cara, yaitu: • Kunjungan kecabang-cabang sehingga kongres VIII di hadiri oleh 109 cabang. • Korespondensi antara PB PGRI dengan cabang lebih di intensifkan. • Tindakan tindakan disiplin dilakukan kepada cabang yang tidak memenuhi kewajiban organisasi setelah terlebih dahulu diberikan peringatan seperlunya. • Untuk pertama kalinya dalam sejarah PGRI dilakukan pembekuan terhadap pengurus cabang PGRI Palembang karena tindakan indisipliner terhadap Komisariat Daerah dan PB PGRI, tiga orang pengurusnya dipecat dari keanggotaan PGRI.
  • 33. Respon Pemerintah terhadap PGRI • Pemerintah menetapkan tanggal 2 mei sebagai Hari Pendidikan Nasional yang diambil dari hari kelahiran Ki Hajar Dewantoro, pahlawan pendidikan nasional dan pendiri perguruan taman siswa. • Sementara itu tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional yang ditetapkan melalui keputusan presiden tahun 1994, juga hari ulang tahun PGRI.