1. Nama : Wahyu Ari Wibowo
No : 25
Kelas : XII IPA 2
JANGAN KEJAR AKU LAGI…!!!
Dipagi yang cerah dan indah, disebuah desa yang kecil bernama Purwosari
ada seorang gadis yang cantik dan manis sedang berjalan-jalan disekitar rumahnya.
Dia sedang memandang keindahan alam disekitar rumahnya. Karena wajahnya
cantik dan merona dia sering di panggil Rina. Ia adalah perempuan remaja yang
masih duduk dibangku kelas XII SMK di Samigaluh. Disekolahnya dia mempunyai
teman-teman yang baik dan cantik pula. Karena kecantikannya dia dan teman-
temannya menjadi primadona incaran semua lelaki disekolahnya. Tidak itu saja, Rina
juga sering dikejar-kejar banyak lelaki remaja diluar sekolahnya dan disekitar
rumahnya. Tetapi dibalik itu semua, dia memiliki sedikit sifat yang buruk yaitu
sering ganti-ganti cowok,
Setiap pagi Rina berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendirian dan tidak
ada yang menemaninya, sehingga banyak yang mengganggunya dijalan. Pagi itu hari
senin Rina sudah bersiap-siap akan berangkat sekolah.
“Buk…sarapannya sudah siap belum, aku sebentar lagi berangkat sekolah”
kata Rina sambil memakai sepatu.
“Sudah Rin…,cepat kamu pakai sepatunya lalu sarapan, ini sudah jam
setengah tujuh nanti kamu terlambat berangkat sekolahnya” jawab ibunya yang
sedang menyiapkan sarapan didapur.
“Iya bu…sebentar…” kata Rina sambil berjalan menuju dapur.
Kemudian Rina sarapan pagi dengan terburu-buru karena dia takut akan
terlambat masuk sekolah.
“Sudah ya bu…, aku berangkat sekolah dulu. Takutnya nanti telat masuk
sekolahnya” kata Rina yang sudah siap akan berangkat sekolah.
“Iya…, hati-hati dijalan, jangan lupa berdoa dulu sebelum berangkat” jawab
ibunya yang sedang ada dikamar.
Kemudian Rina berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendirian. Karena ini
hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas, Rina menjadi penasaran
dengan murid-murid baru disekolahnya. Maklum saja, setiap ada murid baru cowok
yang ganteng, dia pasti ingin memilikinya dan menjadikan kekasihnya. Tak lama
2. kemudian, ketika dia sampai dipertigaan dekat sekolahnya dia melihat teman
lamanya yang dulu pergi ke Jakarta. Mas Agus panggilannya. Rina pun
menghampirinya.
“Lho Mas Agus…kapan pulang dari Jakarta ? Sudah lama ya... Kok ada
disini, mau ngapain ? Mau ketemu ceweknya ya…” kata Rina kepada Mas Agus
sambil berjalan mendekatinya.
“Nggak lah…aku lagi nunggu temen aja, tadi janjian mau pergi ke
Purworejo” jawab Mas Agus.
“Ooo…kirain mau ketemu pacarnya. Lha temen Mas Agus rumahnya mana,
kok nunggunya disini?” kata Rina sambil duduk disamping Mas Agus.
“Temenku rumahnya Kalirejo, aku tadi di SMS suruh nunggu disini” jawab
Mas Agus.
“Oh begitu to…, ngomong-ngomong ke Purworejo mau ngapain?” tanya
Rina lagi.
“Itu…mau beli obat buat bapak, kemarin sakit tipes di rumah sakit” jawab
Mas Agus.
“Eh…ya udah, aku masuk sekolah dulu. Nanti aku telat masuk sekolahnya.
Ngobrolnya kita terusin kapan-kapan lagi ya” kata Rina.
“Oh…ya…sana kamu sekolah dulu aja, nanti telat dimarahin gurumu” jawab
Mas Agus.
Rina langsung berlari menuju sekolahnya. Karena keasikan ngobrol dengan
Mas Agus jadi lupa waktu. Sesampainya disekolah, Rina sudah telat dan akhirnya dia
memutuskan untuk masuk kelas secara diam-diam, padahal gurunya sedang menulis
dipapan tulis. Tak disangka pada saat itu Rina ketahuan masuk diam-diam oleh
gurunya itu, dan gurunya memanggilnya.
“Rina…kesini kamu !” panggil gurunya.
“Iya…Pak…” jawab Rina sambil berjalan menuju meja guru.
“Kenapa kamu telat hari ini, kamu ini sudah kelas tiga. Seharusnya kamu bisa
memberi contoh yang lebih baik kepada adik kelasmu. Bukannya seperti ini, kamu
hari pertama masuk sekolah sudah telat, mau jadi apa kamu ? kata gurunya.
“Ya…maaf Pak…, kan rumah saya jauh dari sini. Selain itu, saya tadi
berangkatnya berjalan kaki, tidak ada yang mengantar. Jadi saya terlambat” jawab
Rina.
“Kalau begitu keadaannya, ya sudah…, sana duduk kembali. Tapi jangan
diulangi lagi” jawab gurunya.
3. “Iya Pak…” jawab Rina.
Rina lalu duduk dan mulai mengikuti pelajaran. Bel istirahat berbunyi, Rina
pun keluar untuk melihat murid-murid baru, tetapi ternyata tidak ada yang ganteng.
Rina pun kembali kekelasnya. Tak terasa waktu pulang sekolah pun tiba. Rina segera
bergegas untuk pulang. Dipertengahan jalan, tak disangka Rina bertemu lagi dengan
Mas Agus, tetapi kali ini dia dengan temannya. Mas Agus pun mengenalkannya
dengan Rina.
“Rin ini kenalkan, temanku yang aku tunggu tadi, namanya Deni” kata Mas
Agus.
“Kenalkan aku Deni, temannya Agus” kata Deni sambil mengangkat
tangannya untuk berjabat tangan kepada Rina.
“Iya, kenalkan juga aku Rina, temennya Mas Agus juga, lebih tepatnya
tetangganya” jawab Rina sambil berjabat tangan dengan Deni.
“Lho…Rin kok jalan kaki, nggak ada yang menjemput kamu ?” tanya Mas
Agus.
“Nggak ada Mas…, motornya lagi dibawa kakakku pergi ke Jogja, jadinya
jalan kaki dech…” tanya Rina.
“Gimana kalau aku antar kamu pulang ?” tanya Mas Agus.
“Boleh aja, tapi Deni giman ?” tanya Rina lagi.
“Tenang aja, Deni nanti diantar temannya” jawab Mas Agus.
“Ya udah, mau dech aku” jawab Rina.
Rina pun pulang bersama Mas Agus, dijalan mereka saling bercanda terus
dan tak lama kemudian mereka sampai dirumah. Mas Agus langsung pamit pulang,
karena akan pergi lagi dengan kakaknya. Sesampainya dirumah, Rina langsung
tiduran dikamar sambil memikirkan Mas Agus. Tetapi, dia juga memikirkan teman
Mas Agus yang bernama Deni itu. Rina setiap hari terus memikirkan kedua orang
tersebut, dia ingin memilikinya keduanya.
Hari itu hari minggu, Rina di SMS Mas Agus mau diajak pergi jalan-jalan.
Rina lalu bersiap-siap, berdandan, dan menyiapkan semuanya karena mau diajak
jalan-jalan. Tak lama kemudian Mas Agus datang, Rina lalu keluar dan menemuinya.
“Oh…Mas Agus, sebenarnya kita mau pergi kemana sih ?” tanya Rina.
“Ah…yang penting kamu ikut aja, nanti kamu tahu sendiri” jawab Mas Agus.
Rina dan Mas Agus pun pergi. Dengan hati yang bingung dan senang, Rina
mengikuti perintah Mas Agus. Tak disangka, Mas Agus mengajak Rina ke Goa
4. Kiskenda. Mereka berdua kemudian langsung menuju gardu pandang. Disana mereka
mengobrol dengan serius.
“Rin…kita kan sudah menjadi teman lama dan aku juga udah ngerasa cocok
sama kamu, aku mau jujur sama kamu. Rin maukah kamu jadi cewekku ?” tanya
Mas Agus.
“Gimana ya…, sebelumnya aku minta maaf, bukannya aku tidak suka sama
kamu. Tetapi aku belum siap Mas” jawab Rina.
“Jangan begitu dong sama aku, aku cinta kamu dengan tulus Rin”. Kata Mas
Agus.
“Tetap aku tidak bisa, kamu tunggu saja waktunya karena aku belum siap”.
Jawab Rina.
Rina pun langsung mengajak pulang Mas Agus. Sesampainya dirumah Rina
langsung berlari menuju kamarnya sambil menangis. Tiba-tiba Deni SMS Rina untuk
diajak jalan, tapi Rina tidak mau. Keesokkan harinya Mas Agus SMS Rina,
mengatakan bahwa dia suka dengannya. Setiap jam, setiap hari, sampai seminggu
Mas Agus SMS terus. Tetapi Rina tidak membalasnya. Pada akhirnya, Rina
membalas SMSnya.
“Mas…aku mau jadi pacar Mas, asalkan Mas bisa menjaga hubungan ini”
kata Rina.
Mas Agus pun membalas SMSnya.
“Baiklah Rin, aku terima itu semua. Aku janji tidak akan mengingkari
janjimu, dan tidakakan selingkuh dengan orang lain.
Tetapi entah ada angin apa, seminggu hubungan Rian dan Mas Agus sudah
berjalan, Rina tidak sengaja melihat Foto Mas Agus dengan cewek lain di Facebook.
Rina langsung naik darah dan menangis, dan akhirnya Rina menelphone Mas Agus
dan langsung marah-marah.
“Katanya janji sama aku nggak akan selingkuh, katanya janji mau menjaga
hubungan kita. Tapi nyatanya apa, kamu ngingkarin itu semua” kata Rina.
“Apa maksud kamu Rin, aku nggak ngerti” jawab Mas Agus.
“Alah…nggak usah pura-pura, kamu selingkuh kan ? Aku udah lihat foto
kamu denga cewek di FB” jawab Rina.
“Tapi…!!!” kata Mas Agus.
“Ah…gak usah tapi-tapian, kamuudah ngecewain aku” balas Rina.
“Ok…kalau begitu aku akan datang kerumah kamu untuk menikahi kamu,
biar kamu percaya dengan aku” kata Mas Agus.
5. “Nggak…aku udah gak butuh kamu lagi, kamu udah ngecewain aku” jawab
Rina.
Rina langsung menutup telephonenya dan menangis dikamarnya. Satu bulan
kemudian, Rina sedang pergi ke pasar dan tak sengaja bertemu dengan Deni.
Merekapun akhirnya mengobrol bersama dan mereka saling bercanda. Tiba-tiba ada
yang SMS Rina, ternyata Mas Agus yang SMS yang isinya ingin balikan lagi, tapi
Rina tidak memperdulikannya. Disaat asiknya mereka bercanda, Mas Agus pada saat
itu juga sedang ada di pasar dan melihat mereka berdua dan menghampirinya.
“Oh…ternyata kamu begini sama aku, padahal aku cinta kamu Rin. Tapi
kenapa kamu memilih Deni ?” tanya Mas Agus.
“Aku tidak memilih dia, dia hanya temanku aja” jawab Rina.
“Jangan bohong kamu, dari tadi aku perhatian kalian itu terlihat mesra” balas
Mas Agus.
“Jaga mulut kamu, sudahlah pergi sana, jangan pernah ganggu aku lagi dan
jangan pernah kejer-kejar aku lagi” jawab Rina.
“Ok kalu ini maumu, aku akan pergi. Tapi asal kamu tahu aja sampai
kapanpun aku akan tetap mencintai kamu” balas Mas Agus.
Akhirnya Mas Agus berhenti mengejar-ngejar Rina. Sekarang Rina sudah
tenang tidak ada yang mengganggunya lagi. Rina juga senang karena bisa memiliki
teman seperti Deni yang mau menjadi temannya saat dia sedih.