SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
ARTIKEL PENGELOLAAN PIUTANG PERUSAHAAN
ABSTRAK
Pengelolaan piutang yang efektif merupakan salah satu hal yang diharapkan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan melalui kebijakan penjualan secara kredit. Pengelolaan piutang yang
efektif dapat digambarkan melalui rasio perputaran piutang setiap tahun mengalami peningkatan
(Target yang diharapkan perusahaan tepat sasaran) dan pada akhirnya akan mempengaruhi
perolehan profitabilitas. Pada beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal yang sangat
penting. Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Adanya kebijakan penjualan kredit dapat menimbulkan
keuntungan-keuntungan antara lain seperti kenaikan hasil penjualan, kenaikan laba, dan
memenangkan persaingan. Untuk menerapkan kebijakan tersebut diperlukan adanya manajemen
pengelola piutang perusahaan untuk mengelola dan mengorganisir piutang perusahaan agar semua
piutang dapat ditagih dan diterima atau di konversi sebagai kas yang akan menghasilkan laba bagi
perusahaan. Dengan Manajemen Piutang, selain untuk memastikan bahwa piutang dapat
sepenuhnya tertagih juga dapat membantu perusahaan menghindari risiko-risiko kecurangan yang
terjadi.
PENDAHULUAN
Pada umumnya perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, karena dengan
demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindarkan diri dari
sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit. Namun, untuk
meningkatkan penjualan, di samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani
pembelian secara kredit kepada pelanggan. Penjualan secara kredit ini kemudian akan
menimbulkan piutang. Piutang merupakan aset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan
manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan
dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran
kas, karena jika piutang usaha tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan beberapa risiko yang
harus ditanggung perusahaan. Beberapa risiko tersebut diantaranya, biaya kerugian karena piutang
tidak tertagih, biaya keterlambatan pembayaran piutang, biaya penagihan dan administrasi piutang.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko-risiko yang
ditimbulkan dari kegiatan piutang ini, yaitu :
1. Mengadakan tindakan pendahuluan sebagai tindakan pencegahan, yaitu mengadakan seleksi
terhadap para pelanggan (customer).
2. Menyusun administrasi piutang dengan baik, agar dapat digunakan sebagai alat pengendali
dalam membantu manajemen mengambil keputusan secara tepat.
3. Menentukan kebijakan pengumpulan piutang agar piutang dapat tertagih tepat pada waktunya.
Dengan adanya manajemen pengelola piutang perusahaan, perusahaan dapat memastikan bahwa
semua piutang dapat sepenuhnya ditagih dan diterima atau di konversi sebagai kas yang akan
menghasilkan laba bagi perusahaan serta dapat membantu perusahaan menghindari risiko-risiko
kecurangan yang terjadi.
LITERATUR TEORI
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Fenomena terjadinya piutang pada perusahaan dikarenakan
adanya transaksi yang tidak tunai antara perusahaan dengan pihak yang mengkonsumsi produk-
produk perusahaan (konsumen) atau dengan kata lain piutang dagang muncul ketika penjualan
terjadi, tetapi perusahaan belum menerima kas. Hal ini dikarenakan perusahaan menerapkan
kebijaksanaan kredit dalam aktifitas usahanya. Piutang dianggap menjadi alternatif penting dalam
kelangsungan hidup perusahaan, karena piutang adalah salah satu bentuk investasi dimasa yang
akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu dan dapat meningkatkan omset penjualan serta
mendapat keuntungan pendapatan yang lebih seperti dari biaya administrasi (bunga) yang timbul
akibat penjualan kredit. Bagi perusahaan semakin besar piutang dagang maka artinya semakin
besar pula kepemilikan finansial yang berada di luar perusahaan dan yang akan masuk secara
bertahap dan sistematis ke dalam kas perusahaan. Penjualan produk secara kredit atau piutang
dagang dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan penjualan agar tercapai sesuai dengan
target yang diinginkan.
Ada beberapa alasan perusahaan perlu melakukan atau menyediakan penjualan secara kredit,
yaitu:
a. Untuk meningkatkan omset penjualan,
b. Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur,
c. Adanya persaingan usaha yang ketat pada bidang industri yang serupa.
d. Karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya sehingga dilakukan
penjualan secara kredit.
e. Untuk meningkatkan laba yang akan diperoleh.
Kebijakan penjualan kredit dapat menimbulkan keuntungan-keuntungan antara lain seperti
kenaikan hasil penjualan, kenaikan laba, dan memenangkan persaingan. Dalam kebijakan
perusahaan piutang terbesar itu terlihat pada piutang dagang (Account Receivable), piutang dagang
itu tercipta karena daya tarik yg tinggi konsumen pada produk hasil ciptaan perusahaan. Salah satu
cara untuk mencegah piutang yang macet atau tidak tertagih yaitu dengan mengelola piutang
dengan baik dan efektif. Berikut cara-caranya yaitu :
a. Penetapan kebijakan kredit
b. Pemantauan
c. Analisis perubahan kebijakan piutang usaha
d. Membuat Daftar Khusus Piutang
Rencanakan jumlah dan pengumpulan piutangnya. Buatlah daftar piutang dengan rinci, setidaknya
meliputi informasi seperti nama, tanggal piutang, tanggal jatuh tempo, jumlah terutang, alamat dan
kontak yang dapat dihubungi untuk menagih.
e. Pengendalian Piutang
Mengendalikan piutang perusahaan dengan beberapa cara di bawah ini:
– Menyaring pelanggan mana yang dapat memperoleh piutang.
– Menentukan risiko kredit.
– Menentukan return atau potongan-potongan kredit.
– Menetapkan ketentuan untuk menghadapi piutang yang menunggak.
– Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit.
f. Menghitung Perputaran Piutang
Untuk menilai efisiensi pengumpulan piutang, perusahaan dapat menghitung perputaran piutang.
Perputaran piutang adalah lamanya atau periode waktu dari dana piutang tersebut. Jika rata-rata
waktu pengumpulan piutang lebih lama dibandingkan dengan batas pembayaran maka artinya
pengumpulan piutang yang perusahaan lakukan kurang efisien.
JENIS – JENIS PIUTANG
Piutang dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan jenisnya, yakni sebagai berikut :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah sejumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai
akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam
waktu 30 sampai 60 hari.
2. Wesel Tagih.
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang.
Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama serta
mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga.
3. Piutang Lain-Lain.
Piutang lain-lain adalah mencakup selain piutang dagang, yakni piutang bunga, piutang
gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan
pada bagian yang secara terpisah dalam neraca.
PIUTANG DAN BAD DEBT
Namun persoalan sering terjadi pada saat angka penjualan kredit diperbesar adalah meningkatnya
potensi piutang ragu-ragu atau tidak tertagih (Bad Debt). Hal ini dapat terjadi karena nilai piutang
yang dapat ditelusuri oleh perusahaan semakin besar baik dari nilai piutang maupun jumlah
kuantitas pelaku/konsumen.
Suatu piutang yang bersifat bad debt dapat timbul apabila :
a. Perusahaan ingin mengejar target penjualan, sehingga angka penjualan dinaikkan.
Kenaikan angka penjualan biasanya menaikkan jumlah bad debt, dan begitu pula
sebaliknya.
b. Perusahaan dalam memperbesar penjualan dengan menaikkan penjualan produk boleh
dibeli secara non tunai. Maka angka piutang tak tertagih artinya otomatis akan membesar
dengan sendirinya.
c. Peniualan produk vang bersifat non tunai dilakukan secara tidak hati-hati. Artinya ambisi
untuk meningkatkan penjualan menjadi lebih dominan dibandingkan menerapkan
manajemen risiko. Termasuk keinginan yg begitu tinggi mengejar bonus.
d. Perusahaan memiliki tagihan atau kewajiban dalam bentuk kredit kepada suatu perbankan.
Di sisi lain uang kas perusahaan tidak lagi mencukupi, dengan begitu perusahaan
mengantisipasinya dengan melakukan peniualan non tunai. Seperti bayar down payment
(uang muka) 40% maka sisanya dalam bentuk kredit. Perolehan 40% tersebut dipakai untuk
membayar kewajiban ke perbankan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah atau setidaknya dapat
memperkecil bad debt, yaitu :
 Menghindari penjualan produk secara kredit pada saat kondisi menuju krisis moneter.
 Menghindari produksi dan penerimaan order pada saat pasar tidak menentu.
 Prudential principle (prinsip kehati-hatian) pada saat tingkat persaingan bisnis semakin tinggi
dan inovasi produk perusahaan lambat.
 Persentase yang layak untuk piutang, misal: 30-40 % dari total penjualan, atau pada kondisi
ekonomi sangat stabil perusahaan boleh memperbesar hingga 43%.
KEBIJAKAN KREDIT
Kebijakan kredit adalah sekumpulan keputusan yang meliputi :
1. Masa kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk
melunasi pembeliannya.
2. Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk presentase
potongan harga dan seberapa cepat pembayaran dilakukan untuk mendapatkan
potongan.
3. Standar kredit, yang memiliki arti kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang
disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit.
4. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya perusahaan
dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya.
Kebijakan kredit mencakup keputusan untuk menetapkan standar kredit, syarat kredit, dan
kebijakan penagihan.
KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGUMPULAN PIUTANG
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kebijaksanaan perkreditan tersebut, adalah :
1. Standar kredit atau kualitas langganan yang akan diperkenankan memperoleh kredit.
2. Jangka waktu kredit, yaitu berapa lama seorang langganan yang membeli secara kredit harus
sudah mebayar utangnya.
3. Potongan / discount yang diberikan kepada para langganan.
Ketiga faktor tersebut akan menetukan berapa besar jumlah piutang yang akan dimiliki oleh
perusahaan, berapa lama piutang tersebut diharapkan akan terkumpul, dan berapa besar proposi
piutang yang akan tidak terbayar.
PEMBAHASAN
A. METODE PENILAIAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG
Kebijakan pengumpulan piutang merupakan komponen terakhir dari kebijakan kredit. Hal ini
mencakup pemantauan piutang dan perolehan pembayaran atas piutang yang telah jatuh tempo.
Pemantauan piutang
Agar pelanggan selalu membayar kewajibannya tepat waktu, kebanyakan perusahaan akan
memantau piutang yang telah jatuh tempo. Pada umumnya ada 3 metode untuk memonitor piutang:
1. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP)
Days Sales Outstanding merupakan cara mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk menerima uang tunai dari penjualan kredit atau dengan kata lain (umur
piutang).
2. Aging schedule.
Aging schedule yaitu yaitu mengelompokkan piutang menurut umurnya. perusahaan dapat
menyusun Aging Schedule, sebagai salah satu alat untuk memantau piutang.
3. Payment pattern.
B. PENDEKATAN ANALISA PERUBAHAN KEBIJAKAN KREDIT
1. Pendekatan Laba Rugi
2. Analisis Incremental
Jika incremental profit (Incremental sales – Incremental Costs) = + (positif) dan cukup besar
untuk mengkompenisasi resiko yang timbul seperti perubahan kebijakan kredit dilakukan.
3. Model Satoris Hill
Bila NPV1 > NPV0 maka perubahan kebijakan kredit sebaiknya di jalankan. Dan apabila
NPV0 > NPV1 , maka sebaiknya kebijakan tidak diubah.
Contoh Soal :
1. Perputaran Piutang
2002 2003
Net credit sales Rp 100.000 Rp 100.000
Receivable: awal th 20.000 30.000
akhir th 30.000 10.000
Average receivable Rp 25.000 Rp 20.000
Receivable turnover 4 kali 5 kali
Average collection period 90 hari 72 hari
Penjualan secara kredit akan berdampak positif (kenaikan omset penjualan) dan negatif, seperti
kerugian karena piutang tak tertagih dan atau biaya kesempatan (opportunity cost). Pertimbangan
untuk memperketat atau mempermudah pemberian kredit, dapat dilakukan dengan memperhatikan
cost dan benefit bila akan mengambil keputusan seperti contoh berikut ini:
Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan
15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat
pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun.
Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp148,75 juta pertahun.
Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?
 Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt
 pengorbanan :
perputaran piutang = 360/60 = 6 kali
rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt
dana untuk membiayai piutang = 148,75jt
biaya dana yang ditanggung 148,75 x 15% = 22,31 jt
manfaat bersih = Rp 15,19 jt
Benefit > cost, layak untuk diterapkan
Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20 ; n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar
pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60. Maka:
Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari
Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali
Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta
Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = 116,67 jt x 85% = 99,17 jt
Penurunan biaya dana = 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 jt
 Manfaat : penurunan biaya dana = 17,5 jt
 Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050 jt = 10,50 jt
manfaat bersih = 7,00 jt
Benefit > cost, layak untuk diterapkan.
2. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP)
PT X menjual 200.000 pesawat TV per tahun dengan harga Rp 900.000 per unit syarat
penjualan 2/10, n/30 andaikan 70% pembeli memanfaatkan diskon dan membayar hingga pada
hari ke 10 sedangkan sisanya membayar pada hari ke 30. berapakah piutang perusahaan?
DSO = 70% (10 hr) + 30% (30 hr) = 16 hr
Penjualan Per Hari =
200.000 x 900.000
360
= 50.000.000
Piutang = 50.000.000 x16 = 800.000.000
3. Payment Pattern
Contohnya: PT ABC mulai beroperasi tahun 1997 tabel berikut memperlihatkan penjualan
kredit dan piutang pada 1997. Asumsi 10% pelanggan membayar pada bulan penjualan, 30%
membayar 1 bulan sesudahnya, 40% membayar 2 bulan sesudahnya dan 20% 3 bulan
sesudahnya. Berapakah DSO pada bulan Maret?
Tabel 12. 1.
Payment Pattern
Bulan
Penjualan
Kredit
Piutang
Per Tiga Bulan
ADS DSO
Januari 60 54
Februari 60 90
Maret 60 102 2 51
Keterangan:
Januari = 10% membayar pada januari shg piutang = 90% x 60 = 54 Februari
= 30% penjualan januari dilunasi + 10% penjualan februari
= (54 – (30%x60)) + (90% x 60) = 90
Maret = (36 – (40% x 60)) +(54 – (30% x 60)) + (90%x 60) = 102
ADS =
60 + 60 + 60 + 2
90
= 2
DSO =
102
2
= 51
KESIMPULAN
 Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu.
 Piutang dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan jenisnya, yakni piutang usaha,
wesel tagih, dan piutang lain-lain.
 Ada beberapa alasan perusahaan perlu melakukan atau menyediakan penjualan secara
kredit, yaitu:
1. Untuk meningkatkan omset penjualan,
2. Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur,
3. Adanya persaingan usaha yang ketat pada bidang industri yang serupa.
4. Karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya
sehingga dilakukan penjualan secara kredit.
5. Untuk meningkatkan laba yang akan diperoleh.
 Pada umumnya ada 3 metode untuk memonitor piutang yaitu :
1. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP)
2. Aging schedule.
3. Payment pattern.
 Berikut langkah-langkah manajemen pengelolaan piutang perusahaan dengan baik dan
efektif yaitu :
1. Penetapan kebijakan kredit
2. Pemantauan
3. Analisis perubahan kebijakan piutang usaha
4. Membuat Daftar Khusus Piutang
5. Pengendalian Piutang
6. Menghitung Perputaran Piutang
DAFTAR PUSTAKA
 Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress
Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management
Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.
 Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
AccountingKnowledge,and UtilizationOfInformationTechnology TowardQualityThe
Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
 Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants
of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic
Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
 Putra, Y. M., (2017). Pengelolaan Piutang Perusahaan. Modul Kuliah Manajemen
Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
 http://moh-angscorp2.blogspot.com/2013/03/manajemen-piutang.html
 https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-mengelola-dan-menagih-piutang-secara-efektif/

Contenu connexe

Tendances

Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Bab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangBab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangInal Ypyn
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04TrianaMariana
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)NuRi Putra Meller
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionFuturum2
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
7. Evolusi Keuangan& st mdl
7. Evolusi Keuangan& st mdl7. Evolusi Keuangan& st mdl
7. Evolusi Keuangan& st mdlYoyo Sudaryo
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
Lanjutan bab 7
Lanjutan bab 7Lanjutan bab 7
Lanjutan bab 7HDFE
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 

Tendances (20)

Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendekPertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
Pertemuan 14- manajemen kas dan investasi jangka pendek
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Bab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutangBab 7 manajemen_piutang
Bab 7 manajemen_piutang
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Tugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fixTugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fix
 
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
Tugas pengantar akuntansi 2 (bab 2)
 
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisitionPSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
PSAK 22 (revisi 2010) - Bab 4&5 bargain purchases & piecemeal acquisition
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Financial distress
Financial distressFinancial distress
Financial distress
 
7. Evolusi Keuangan& st mdl
7. Evolusi Keuangan& st mdl7. Evolusi Keuangan& st mdl
7. Evolusi Keuangan& st mdl
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Lanjutan bab 7
Lanjutan bab 7Lanjutan bab 7
Lanjutan bab 7
 
Pendanaan 2
Pendanaan 2Pendanaan 2
Pendanaan 2
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
akutansi
akutansiakutansi
akutansi
 

Similaire à ini menggunakan kata kunci "mengelola piutang

Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuMuhammadWahyu60
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
 
Metlig putri agustini
Metlig  putri agustiniMetlig  putri agustini
Metlig putri agustinistiemb
 
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...sitifajarmarinda
 
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxPengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxRamadhan379487
 
93003 12-660645907990
93003 12-66064590799093003 12-660645907990
93003 12-660645907990Ikhsandi Mhd
 
Manajemen Piutang dan Hutang.pptx
Manajemen Piutang dan Hutang.pptxManajemen Piutang dan Hutang.pptx
Manajemen Piutang dan Hutang.pptxRaisyalmadea
 
Credit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingCredit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingKanaidi ken
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganlyanez123
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Futurum2
 
Anjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxAnjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxpovbyadin
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutangAbdul Razak
 
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxIX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxESTIKOWATIE
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
Manajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptxManajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptxElisabethSinaga7
 

Similaire à ini menggunakan kata kunci "mengelola piutang (20)

Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Metlig putri agustini
Metlig  putri agustiniMetlig  putri agustini
Metlig putri agustini
 
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...
Jenis jenis piutang , piutang wesel, piutang bunga, piutang karyawan dan piut...
 
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxPengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
 
93003 12-660645907990
93003 12-66064590799093003 12-660645907990
93003 12-660645907990
 
Manajemen Piutang dan Hutang.pptx
Manajemen Piutang dan Hutang.pptxManajemen Piutang dan Hutang.pptx
Manajemen Piutang dan Hutang.pptx
 
Credit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingCredit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi Training
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang
 
Anjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxAnjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptx
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxIX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Manajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptxManajemen Modal Kerja.pptx
Manajemen Modal Kerja.pptx
 
Bab 11 - Manajemen Piutang Dagang
Bab 11 - Manajemen Piutang DagangBab 11 - Manajemen Piutang Dagang
Bab 11 - Manajemen Piutang Dagang
 

Plus de wardahmega

Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100wardahmega
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganwardahmega
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanwardahmega
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenwardahmega
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalwardahmega
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...wardahmega
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuanganwardahmega
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 menewardahmega
 

Plus de wardahmega (8)

Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modal
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 

Dernier

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Dernier (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

ini menggunakan kata kunci "mengelola piutang

  • 1. NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN NIM : 43219010100 ARTIKEL PENGELOLAAN PIUTANG PERUSAHAAN ABSTRAK Pengelolaan piutang yang efektif merupakan salah satu hal yang diharapkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan melalui kebijakan penjualan secara kredit. Pengelolaan piutang yang efektif dapat digambarkan melalui rasio perputaran piutang setiap tahun mengalami peningkatan (Target yang diharapkan perusahaan tepat sasaran) dan pada akhirnya akan mempengaruhi perolehan profitabilitas. Pada beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal yang sangat penting. Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Adanya kebijakan penjualan kredit dapat menimbulkan keuntungan-keuntungan antara lain seperti kenaikan hasil penjualan, kenaikan laba, dan memenangkan persaingan. Untuk menerapkan kebijakan tersebut diperlukan adanya manajemen pengelola piutang perusahaan untuk mengelola dan mengorganisir piutang perusahaan agar semua piutang dapat ditagih dan diterima atau di konversi sebagai kas yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Dengan Manajemen Piutang, selain untuk memastikan bahwa piutang dapat sepenuhnya tertagih juga dapat membantu perusahaan menghindari risiko-risiko kecurangan yang terjadi. PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, karena dengan demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindarkan diri dari sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit. Namun, untuk meningkatkan penjualan, di samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan. Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang. Piutang merupakan aset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas, karena jika piutang usaha tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan beberapa risiko yang harus ditanggung perusahaan. Beberapa risiko tersebut diantaranya, biaya kerugian karena piutang tidak tertagih, biaya keterlambatan pembayaran piutang, biaya penagihan dan administrasi piutang. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko-risiko yang ditimbulkan dari kegiatan piutang ini, yaitu : 1. Mengadakan tindakan pendahuluan sebagai tindakan pencegahan, yaitu mengadakan seleksi terhadap para pelanggan (customer).
  • 2. 2. Menyusun administrasi piutang dengan baik, agar dapat digunakan sebagai alat pengendali dalam membantu manajemen mengambil keputusan secara tepat. 3. Menentukan kebijakan pengumpulan piutang agar piutang dapat tertagih tepat pada waktunya. Dengan adanya manajemen pengelola piutang perusahaan, perusahaan dapat memastikan bahwa semua piutang dapat sepenuhnya ditagih dan diterima atau di konversi sebagai kas yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan serta dapat membantu perusahaan menghindari risiko-risiko kecurangan yang terjadi. LITERATUR TEORI Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Fenomena terjadinya piutang pada perusahaan dikarenakan adanya transaksi yang tidak tunai antara perusahaan dengan pihak yang mengkonsumsi produk- produk perusahaan (konsumen) atau dengan kata lain piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi, tetapi perusahaan belum menerima kas. Hal ini dikarenakan perusahaan menerapkan kebijaksanaan kredit dalam aktifitas usahanya. Piutang dianggap menjadi alternatif penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, karena piutang adalah salah satu bentuk investasi dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu dan dapat meningkatkan omset penjualan serta mendapat keuntungan pendapatan yang lebih seperti dari biaya administrasi (bunga) yang timbul akibat penjualan kredit. Bagi perusahaan semakin besar piutang dagang maka artinya semakin besar pula kepemilikan finansial yang berada di luar perusahaan dan yang akan masuk secara bertahap dan sistematis ke dalam kas perusahaan. Penjualan produk secara kredit atau piutang dagang dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan penjualan agar tercapai sesuai dengan target yang diinginkan. Ada beberapa alasan perusahaan perlu melakukan atau menyediakan penjualan secara kredit, yaitu: a. Untuk meningkatkan omset penjualan, b. Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur, c. Adanya persaingan usaha yang ketat pada bidang industri yang serupa. d. Karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya sehingga dilakukan penjualan secara kredit. e. Untuk meningkatkan laba yang akan diperoleh. Kebijakan penjualan kredit dapat menimbulkan keuntungan-keuntungan antara lain seperti kenaikan hasil penjualan, kenaikan laba, dan memenangkan persaingan. Dalam kebijakan perusahaan piutang terbesar itu terlihat pada piutang dagang (Account Receivable), piutang dagang itu tercipta karena daya tarik yg tinggi konsumen pada produk hasil ciptaan perusahaan. Salah satu cara untuk mencegah piutang yang macet atau tidak tertagih yaitu dengan mengelola piutang dengan baik dan efektif. Berikut cara-caranya yaitu :
  • 3. a. Penetapan kebijakan kredit b. Pemantauan c. Analisis perubahan kebijakan piutang usaha d. Membuat Daftar Khusus Piutang Rencanakan jumlah dan pengumpulan piutangnya. Buatlah daftar piutang dengan rinci, setidaknya meliputi informasi seperti nama, tanggal piutang, tanggal jatuh tempo, jumlah terutang, alamat dan kontak yang dapat dihubungi untuk menagih. e. Pengendalian Piutang Mengendalikan piutang perusahaan dengan beberapa cara di bawah ini: – Menyaring pelanggan mana yang dapat memperoleh piutang. – Menentukan risiko kredit. – Menentukan return atau potongan-potongan kredit. – Menetapkan ketentuan untuk menghadapi piutang yang menunggak. – Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit. f. Menghitung Perputaran Piutang Untuk menilai efisiensi pengumpulan piutang, perusahaan dapat menghitung perputaran piutang. Perputaran piutang adalah lamanya atau periode waktu dari dana piutang tersebut. Jika rata-rata waktu pengumpulan piutang lebih lama dibandingkan dengan batas pembayaran maka artinya pengumpulan piutang yang perusahaan lakukan kurang efisien. JENIS – JENIS PIUTANG Piutang dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan jenisnya, yakni sebagai berikut : 1. Piutang Usaha Piutang usaha adalah sejumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari.
  • 4. 2. Wesel Tagih. Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60 – 90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga. 3. Piutang Lain-Lain. Piutang lain-lain adalah mencakup selain piutang dagang, yakni piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah dalam neraca. PIUTANG DAN BAD DEBT Namun persoalan sering terjadi pada saat angka penjualan kredit diperbesar adalah meningkatnya potensi piutang ragu-ragu atau tidak tertagih (Bad Debt). Hal ini dapat terjadi karena nilai piutang yang dapat ditelusuri oleh perusahaan semakin besar baik dari nilai piutang maupun jumlah kuantitas pelaku/konsumen. Suatu piutang yang bersifat bad debt dapat timbul apabila : a. Perusahaan ingin mengejar target penjualan, sehingga angka penjualan dinaikkan. Kenaikan angka penjualan biasanya menaikkan jumlah bad debt, dan begitu pula sebaliknya. b. Perusahaan dalam memperbesar penjualan dengan menaikkan penjualan produk boleh dibeli secara non tunai. Maka angka piutang tak tertagih artinya otomatis akan membesar dengan sendirinya. c. Peniualan produk vang bersifat non tunai dilakukan secara tidak hati-hati. Artinya ambisi untuk meningkatkan penjualan menjadi lebih dominan dibandingkan menerapkan manajemen risiko. Termasuk keinginan yg begitu tinggi mengejar bonus. d. Perusahaan memiliki tagihan atau kewajiban dalam bentuk kredit kepada suatu perbankan. Di sisi lain uang kas perusahaan tidak lagi mencukupi, dengan begitu perusahaan mengantisipasinya dengan melakukan peniualan non tunai. Seperti bayar down payment (uang muka) 40% maka sisanya dalam bentuk kredit. Perolehan 40% tersebut dipakai untuk membayar kewajiban ke perbankan.
  • 5. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah atau setidaknya dapat memperkecil bad debt, yaitu :  Menghindari penjualan produk secara kredit pada saat kondisi menuju krisis moneter.  Menghindari produksi dan penerimaan order pada saat pasar tidak menentu.  Prudential principle (prinsip kehati-hatian) pada saat tingkat persaingan bisnis semakin tinggi dan inovasi produk perusahaan lambat.  Persentase yang layak untuk piutang, misal: 30-40 % dari total penjualan, atau pada kondisi ekonomi sangat stabil perusahaan boleh memperbesar hingga 43%. KEBIJAKAN KREDIT Kebijakan kredit adalah sekumpulan keputusan yang meliputi : 1. Masa kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi pembeliannya. 2. Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk presentase potongan harga dan seberapa cepat pembayaran dilakukan untuk mendapatkan potongan. 3. Standar kredit, yang memiliki arti kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit. 4. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya. Kebijakan kredit mencakup keputusan untuk menetapkan standar kredit, syarat kredit, dan kebijakan penagihan. KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGUMPULAN PIUTANG Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kebijaksanaan perkreditan tersebut, adalah : 1. Standar kredit atau kualitas langganan yang akan diperkenankan memperoleh kredit. 2. Jangka waktu kredit, yaitu berapa lama seorang langganan yang membeli secara kredit harus sudah mebayar utangnya. 3. Potongan / discount yang diberikan kepada para langganan. Ketiga faktor tersebut akan menetukan berapa besar jumlah piutang yang akan dimiliki oleh perusahaan, berapa lama piutang tersebut diharapkan akan terkumpul, dan berapa besar proposi piutang yang akan tidak terbayar.
  • 6. PEMBAHASAN A. METODE PENILAIAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG Kebijakan pengumpulan piutang merupakan komponen terakhir dari kebijakan kredit. Hal ini mencakup pemantauan piutang dan perolehan pembayaran atas piutang yang telah jatuh tempo. Pemantauan piutang Agar pelanggan selalu membayar kewajibannya tepat waktu, kebanyakan perusahaan akan memantau piutang yang telah jatuh tempo. Pada umumnya ada 3 metode untuk memonitor piutang: 1. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP) Days Sales Outstanding merupakan cara mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima uang tunai dari penjualan kredit atau dengan kata lain (umur piutang). 2. Aging schedule. Aging schedule yaitu yaitu mengelompokkan piutang menurut umurnya. perusahaan dapat menyusun Aging Schedule, sebagai salah satu alat untuk memantau piutang. 3. Payment pattern. B. PENDEKATAN ANALISA PERUBAHAN KEBIJAKAN KREDIT 1. Pendekatan Laba Rugi 2. Analisis Incremental Jika incremental profit (Incremental sales – Incremental Costs) = + (positif) dan cukup besar untuk mengkompenisasi resiko yang timbul seperti perubahan kebijakan kredit dilakukan. 3. Model Satoris Hill Bila NPV1 > NPV0 maka perubahan kebijakan kredit sebaiknya di jalankan. Dan apabila NPV0 > NPV1 , maka sebaiknya kebijakan tidak diubah. Contoh Soal : 1. Perputaran Piutang 2002 2003 Net credit sales Rp 100.000 Rp 100.000 Receivable: awal th 20.000 30.000 akhir th 30.000 10.000 Average receivable Rp 25.000 Rp 20.000 Receivable turnover 4 kali 5 kali Average collection period 90 hari 72 hari
  • 7. Penjualan secara kredit akan berdampak positif (kenaikan omset penjualan) dan negatif, seperti kerugian karena piutang tak tertagih dan atau biaya kesempatan (opportunity cost). Pertimbangan untuk memperketat atau mempermudah pemberian kredit, dapat dilakukan dengan memperhatikan cost dan benefit bila akan mengambil keputusan seperti contoh berikut ini: Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp148,75 juta pertahun. Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?  Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt  pengorbanan : perputaran piutang = 360/60 = 6 kali rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt dana untuk membiayai piutang = 148,75jt biaya dana yang ditanggung 148,75 x 15% = 22,31 jt manfaat bersih = Rp 15,19 jt Benefit > cost, layak untuk diterapkan Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20 ; n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60. Maka: Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = 116,67 jt x 85% = 99,17 jt Penurunan biaya dana = 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 jt  Manfaat : penurunan biaya dana = 17,5 jt  Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050 jt = 10,50 jt manfaat bersih = 7,00 jt Benefit > cost, layak untuk diterapkan. 2. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP) PT X menjual 200.000 pesawat TV per tahun dengan harga Rp 900.000 per unit syarat penjualan 2/10, n/30 andaikan 70% pembeli memanfaatkan diskon dan membayar hingga pada hari ke 10 sedangkan sisanya membayar pada hari ke 30. berapakah piutang perusahaan?
  • 8. DSO = 70% (10 hr) + 30% (30 hr) = 16 hr Penjualan Per Hari = 200.000 x 900.000 360 = 50.000.000 Piutang = 50.000.000 x16 = 800.000.000 3. Payment Pattern Contohnya: PT ABC mulai beroperasi tahun 1997 tabel berikut memperlihatkan penjualan kredit dan piutang pada 1997. Asumsi 10% pelanggan membayar pada bulan penjualan, 30% membayar 1 bulan sesudahnya, 40% membayar 2 bulan sesudahnya dan 20% 3 bulan sesudahnya. Berapakah DSO pada bulan Maret? Tabel 12. 1. Payment Pattern Bulan Penjualan Kredit Piutang Per Tiga Bulan ADS DSO Januari 60 54 Februari 60 90 Maret 60 102 2 51 Keterangan: Januari = 10% membayar pada januari shg piutang = 90% x 60 = 54 Februari = 30% penjualan januari dilunasi + 10% penjualan februari = (54 – (30%x60)) + (90% x 60) = 90 Maret = (36 – (40% x 60)) +(54 – (30% x 60)) + (90%x 60) = 102 ADS = 60 + 60 + 60 + 2 90 = 2 DSO = 102 2 = 51
  • 9. KESIMPULAN  Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu.  Piutang dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan jenisnya, yakni piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain.  Ada beberapa alasan perusahaan perlu melakukan atau menyediakan penjualan secara kredit, yaitu: 1. Untuk meningkatkan omset penjualan, 2. Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur, 3. Adanya persaingan usaha yang ketat pada bidang industri yang serupa. 4. Karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya sehingga dilakukan penjualan secara kredit. 5. Untuk meningkatkan laba yang akan diperoleh.  Pada umumnya ada 3 metode untuk memonitor piutang yaitu : 1. Days Sales Outstanding (DSO) = Average Collecting Period (ACP) 2. Aging schedule. 3. Payment pattern.  Berikut langkah-langkah manajemen pengelolaan piutang perusahaan dengan baik dan efektif yaitu : 1. Penetapan kebijakan kredit 2. Pemantauan 3. Analisis perubahan kebijakan piutang usaha 4. Membuat Daftar Khusus Piutang 5. Pengendalian Piutang 6. Menghitung Perputaran Piutang
  • 10. DAFTAR PUSTAKA  Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.  Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, AccountingKnowledge,and UtilizationOfInformationTechnology TowardQualityThe Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573  Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.  Putra, Y. M., (2017). Pengelolaan Piutang Perusahaan. Modul Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta  http://moh-angscorp2.blogspot.com/2013/03/manajemen-piutang.html  https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-mengelola-dan-menagih-piutang-secara-efektif/