3. Membran sel bagian dari sel mengandung
komponen terorganisasi yang dapat
berinteraksi dengan molekul yang kecil
dengan cara yang spesifik
4. DistribusiDistribusi
Distribusi obat: perpindahan obat dan metabolit
dari sirkulasi darah ke suatu tempat di dalam
tubuh (cairan dan jaringan)
Obat berpindah dari cairan ekstra-sel (plasma,
cairan interstisial,limfe) cairan intra-sel
(dalam sel) yaitu organ atau sel yang sakit.
Obat dalam darah dapat mengalami pengikatan
dengan biopolimer sisi kehilangan
Sisi kehilangan: albumin, depo penyimpanan,
sistem enzim
Pengikatan obat bersifat reversible
5. DistribusiDistribusi
Obat bebas (tidak terikat) yang dapat
menembus membran dan menimbulkan
aktivitas
Bila kadar obat bebas menurun, kompleks
protein-obat pecah, sehingga kadar obat
bebas dalam darah tidak berubah
Obat juga dapat mengalami kumulasi
karena afinitas terhadap jaringan tertentu
menilai efek toksik dan efek
samping
6.
7. DistribusiDistribusi
Kecepatan dan besarnya distribusi obat
tergantung pada faktor-faktor sebagai
berikut:
◦ Sifat kimia fisika obat, terutama kelarutan
dalam lemak
◦ Sifat membran biologis
◦ Kecepatan distribusi aliran darah pada jaringan
dan organ tubuh
◦ Ikatan obat dengan sisi kehilangan
◦ Masa atau volume jaringan
13. Durasi Kerja ObatDurasi Kerja Obat
Sifat kelarutan dapat dimodifikasi untuk
memperpanjang duration of action karena
hal ini akan mempengaruhi proses
distribusi obat.
Terdapat beberapa cara memperpanjag
durasi kerja obat
◦ Obat dibuat granul masuk dalam kapsul. Ada
granul yang disalut, ada yang disalut dengan
ketebalan berbeda
14. Durasi Kerja ObatDurasi Kerja Obat
◦ Menguarangi kelarutan dalam air: prokain (lipofil)
dalam sediaan injeksi pakai pelarut minyak +
pemberian i.m/s.c → depo → perlahan lepas →
d.o.a ↑
◦ Modifikasi molekul menjadi lebih lipofil: steroid
dengan gugus OH + asam lemak → ester. >
panjang C > lipofil + pemberian i.m/ s.c → depo
→ hidrolisis perlahan lepas steroid aktif → d.o.a ↑
◦ Bentuk kompleks dengan protein:
insulin+protamin → kompleks kelarutan ↓ →
depo → d.o.a ↑
15. MetabolismeMetabolisme
Prinsip: metabolisme merubah senyawa
menjadi lebih polar agar lebih mudah
dieksresikan dari tubuh
Metabolisme obat melibatkan lebih dari
satu proses kimia dan enzimatik sehingga
akan menghasilkan lebih dari satu
metabolisme
16. MetabolismeMetabolisme
Obat
Feses
Depo
jaringan
Hati
empedu
Reaksi fase I
(bioaktivasi & bioinaktivasi)
• Oksidasi
• Reduksi
• Hidrolisis
Produk polar
Lipofil
Sangat
lipofil
hidrofil
Sangat
hidrofil
urin
Reaksi fase II
(bioinaktivasi)
• Konjugasi
• Metilasi
• Asetilasi
Konjugat
hidrofil
Hidrolisis
seny. lipofil
Tidak
diabsorbsi Ginjal
Siklus
entero
hepatik
Sangat
hidrofil
17. Fase IFase I
Reaksi fungsionalisasi
Gugus polar baru dimasukkan/dibentuk
Melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis
Hasilnya dapat dipakai untuk kelanjutan
(sbg substrat) untuk fase II
Ex: -CH3 -CH→ 2OH/-COOH
Produk jadi > polar dari seny. asal
18. OksidasiOksidasi
Melalui reaksi hidroksilasi, dealkilasi, pembentukan oksida,
desulfurisasi, oksidasi (alkohol dan aldehid), deaminasi
21. Fase IIFase II
Reaksi kondensasi dengan gugus besar (konjugasi)
Substratnya: senyawa induk/hasil fase I
Dikonjugasi dengan senyawa endogen:
glukoronida, ester sulfat, glutation, asam amino,
asam asetat
Gugus yang cocok: alkohol, as. karboksilat, amina
(juga amin heterosiklik), tiol. Jika tidak ada lalui
fase I
Hasilnya senyawa polar ekskresi lewat→
urin/empedu
Metilasi/asetilasi > untuk bioinaktivasi
22. Konjugasi Asam GlukuronatKonjugasi Asam Glukuronat
Konjugasi paling umum:
◦ Banyak gugus fungsi yang dapat berkombinasi
◦ D-asam glukuronat banyak tersedia dalam tubuh
Ikatan yang terbentuk dapat berupa ikatan
O, N, S dan C-glukuronida
◦ O-glukuronida: hidroksil, karboksil
◦ N-glukuronida: arilamin, alkillamin, amida,
sulfonamida, amin tersier
◦ S-glukuronida: propiltiourasil, as.
dietiltiokarbamat
◦ C-glukuronida: fenilbutazon
23. Konjugasi SulfatKonjugasi Sulfat
Terutama terjadi pada senyawa yang
mengandung gugus fenol, kadang-kadang
alkohol, amin aromatik, N-hidroksi
Sulfat sedikit jumlahnya sehingga lebih
khusus untuk senyawa steroid, heparin,
katekolamin dan tiroksin
24. Konjugasi Glisin atau GlutaminKonjugasi Glisin atau Glutamin
Untuk substrat dengan gugus asam
karboksilat, terutama asam aromatik dan
arilalkil
Jumlahnya relatif kecil
25. Konjugasi Glutation atau AsamKonjugasi Glutation atau Asam
MerkapturatMerkapturat
Penting pada proses detoksifikasi seny,
elektrofil reaktif
Elektrofil reaktif menyebabkan kerusakan
jaringan, karsinogenik, mutagenik dan
teratogenik lewat ikatan kovalen dengan
gugus nukleofil pada protein dan asam
nukleat
26. Asetilasi dan MetilasiAsetilasi dan Metilasi
Asetilasi:
◦ Gugus amin primer, sulfonamida, hidrazin (-
NH-NH2), hidrazid (-CONH-NH2) dan amin
alifatik primer
◦ Asetil berasal dari Asetil-CoA
Metilasi:
◦ Metil berasal dari S-adenosilmetionin (SAM)
◦ Metilasi dapat berupa N-metilasi (norefedrin,
nikotin), S-metilasi (gugus –SH) dan O-metilasi
(selektif pada gugus hidroksil katekol)