SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
ASUHAN KEPERAWATAN
KEGAWATAN
INFARK MIOKARD AKUT



             Diyen novita monduale
                YUDI EKO SAPUTRA
                  WENYLISYANTI
                 LILIK NURSANTI
PENGERTIAN

   Infark Miocard Akut          Infark Myokard Akut
    adalah kematian               (IMA) adalah suatu
    jaringan miokard              keadaan nekrosis
    diakibatkan oleh              miokard yang akibat
    kerusakan aliran darah        aliran darah ke otot
    koroner miokard               jantung terganggu
    (oenyempitan atau             (Hudack & Galo 1996).
    sumbatan arteri koroner      Iskemia yang
    diakibatkan oleh              berlangsung lebih dari
    aterosklerosis atau           30-45 menit akan
    penurunan aliran darah        menyebabkan kerusakan
    akibat syok atau              seluler yang irreversibel
    perdarahan (Carpenito         dan kematian otot atau
    L.J. , 2000).                 nekrosis.
INSIDEN
 IMA merupakan 15-20 % dari penyebab
  kematian
 Pada pria biasanya 2 kali lebih banyak
  kematian dari pada wanita
 Sering ditemukan pada pria antara 35-55
  tahun, dengan serangan mendadak, tanpa
  ada gejala pendahuluan
PATOFISIOLOGI

 Gangguan koroner dimulai dari kejadian
  rupturnya plak ateroma pada arteri koronaria.
 Plak yang robek dan rusak akan
  mengaktifasi adesi trombosit sehingga
  membentuk bekuan fibrin dan trombus pada
  koroner.
MANIFESTASI KLINIS
Hampir selalu ditandai dengan nyeri yang sangat mendadak
dan terasa oada tiap bagian dada, tetapi bisanya substernal
dan terada pula di daerah punggung kiri, lengan atau
geraham bawah. Sering kali rasa takut, kehabisan tenaga,
berkeringat, pusing, mual dan muntah. Tekanan darah
biasanya menurun, kadang-kadang menurunnya sampai
shock. Pada infark yang berat, terdapat duypneu dan
cyanosis akibat payah jantung. Denyu tjantung bisanya
bertambah tetapi dapat pula berkurang. Sering terjadi
arytmia seperti ekstrasistole dan fibrilasi atrium. Pada
auskultasi di paru-paru terdengar ronchi basah akibat
kongesti paruparu dan edema. Friction rub “bising gesekan”
pericardium pada hari kedua atau ketiga. Kelainan EKG
lebih penting dari pada pemeriksaan fisik. Didapatkan
gelombang Q abnormal, elevasi segmen ST dan gelombang
PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. EKG
  Kelainan EKG lebih penting dari pada
  pemeriksaan fisik. Didapatkan gelombang
  Q abnormal, elevasi segmen ST dan
  gelombang T terbalik.
ST ELEVASI
Q PATHOLOGIS

                   R

               Q



        Q>¼R
2. Laboratorium
  Laju Endap Darah Meningggi, lekositosis,
  kadar protein C-Reaktif meninggi, kadar
  SGOT dan LDH (Lactic Dehydrogenase)
  meinggi, maksimal 1-2 hari setelah infark
  dan kemudian menurun hingga kahir minggu
  pertama, Alpha Deydrogenase bertahan
  lebih lama dalam darah.
3. Radiologi
    4. Echocardiografi
5. Pemeriksaan radioisotop
KOMPLIKASI
1. Aritmia                       4. Aneurisma ventrikel, pada infark
2. Trombo-embolisme, Bila           yang meluas, daerah fibrotik
   endometrium ventrikel            dapat meluas dalam waktu
   terkena, biasanya penebalan      berbulan-bulan/bertahun-tahun
   fibrotik dan trombus mural       dan menimbulkan aneurisme
   yan gmenyebabkan embolus         jantung (trombus mural).
   perifer.                      5. Regurgitasi mitral akut
3. Perikarditis, biasanya timbul 6. Ruptur jantung dan septum,
   pada hari kedua atau ketiga.     biasanya terjadi pada akhir
   Lokasinya daerah di atas         minggu pertama atau permulaan
   daerah nekrotik atau             minggu kedua, yaitu pada sat
   menyeluruh.                      fokus iskemik palin glunak. Ruptur
                                    akan berakibat perdarahan hebat
                                    perikardial dan tamponade
                                    jantung. Ruptur septum
                                    interventrikel menyebabkan shut
                                    kiri ke kanan.
PROGNOSIS

   Prognosisi bergantung    1. Fibrilasi vbentrikel
    pada luasnya infark,     2. Sohck akibat kerusakan
    umur penderita dan          myokardium yan gberat
    cadangan tenaga             (9%)
    myocardium. !5-25%       3. Payah jantung (40%)
    meninggal dalam waktu    4. Ruptur jantung (5-10%)
    6 minggu, tetapi
    biasanya meninggal       5. Embolus trombus mural,
    dalam waktu 48 jam          sangat berbahaya bila
    setelah serangan .          tersangkut pada alat vital
                                seperti otak dan ginjal.

   Kematian biasanya oleh
PENETALAKSANAAN

1. Pencegahan primer, pengendalian faktor
  resiko yang dapat meningkatkan kerentanan
  penyakit aterogenesis pada pencegahan
  penyakit : 1) hiperlipidemia, 2) hipertensi, 3)
  merokok, 4) obesitas, 5) diet tinggi kalori,
  lemak total. lemak jenuh, kolesterol dan
  garam, 6) dibetes, 7) gaya hidup yang
  kurang gerak, 8) stres psikososial.
A. Pengurangan                   B. Peningkatan suplai
  kebutuhan oksigen                oksigen
  1. Pengurangan kerja                 Nitroglieserin
     jantung secara                    pemberian oksigen
     farmakologik :                    vasopresor
        Nitrogliserin
                                       antiaritmia
        Penghambat beta
         adrenergik                    antikoagulansia dan agen
        Digitalis                      fibrinolitik
        Deuritik                      antagonis kalsium
        Vasodilatasi
        Sedatif
        antagonis kalsium
  2. Penguragan kerja jantung
     secara fisik
        Tirah baring
        lingkungan yan tenang
REVASKULARISASI KORONER

                               A. Angioplasty, PTCA
                                  (Percutaneus transluminal
C. Terapi trombolitik, trapi      coronary angioplasty) menjadi
  utama untuk reperfusi           salah satu alternatif terhadap
  koroner akut adalah             operasi pintas koroner untuk
  segolongan obat yang            beberapa penderit adengan
                                  penyempitan ateroskleroik
  dikenal sebagai                 yang resisten terhadap terapi
  fibrinolitik yang               medis.
  mencakup                     B. Revaskularisasi bedah,
  streptokinase,                  pembuluh standar yang
  urokinase, aktivator            dipakai dala melakukan CABG
  plasminogen jaringan            (Cangkok pintas arteria
                                  koroner) adalah vena safena
  (TPA), dan kompleks             magna tungkai dan arteria
  aktivator plasmimogen           mamaria interna kiri (LIMA)
  yang tidak terisolasi           dari rongga dada.
  (APSAC).
PENGKAJIAN
1. Pengkajian kondisi/kesan umum
  Pengkajian kondisi umum adalah kesan
  pemeriksa terhadap keadaaan pasien.
  Kesan didapat dalam beberapa detik untuk
  dapat memperkirakan tindakan apa yang
  harus segera dilakukan. Cara mengkaji
  dilakukan dengan observasi kondisi pasien.
  Kesan umum meliputi ; sakit berat, sakit
  sedang, atau sakit ringan.
Pengkajian kesadaran dengan
2. Pengkajian kesadaran         metode AVPU meliputi :
   Setelah melakukan         a. Alert (A) : pasien berespon
   pengkajian kesan umum,       terhadap lingkungan
   kaji status mental pasien    sekelilingnya/sadar
   dengan berbicara             terhadap kejadian yang
   padanya. Kenelkan diri,      menimpa.
   dan tanya nama pasien. b. Respon velbal (V) :
   Perhatikan respon pasien.    berespon terhadap
   Bila terjadi penurunan       pertanyaan perawat.
   kesadaran, lakukan        c. Respon nyeri (P) : berespon
   pengkajian selanjutnya.      terhadap respon nyeri.
   Pengkajian kesadaran      d. Tidak berespon (U) : tidak
   dengan metode AVPU           berespon terhadap stimulus
   meliputi :                   verbal dan nyeri.
                                “cara pengkajian” :
                                Anamnese (tanya) : nama
                                dan kejadian
                                Cubit daerah pundak/tepuk
PENGKAJIAN PRIMER

Pengkajian primer adalah pengkajian cepat (30
detik) untuk mengidentifikasi dengan segera
masalah aktual dari kondisi life treatening
(mengancam kehidupan). Pengkajian pedoman
pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika
hal memugkinkan.
Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan :
a. Circulation dengan kontrol perdarahan
b. Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal
c. Breathing dan ventilasi
d. Disability
CIRCULATION
Ditujukan untuk mengkaji adanya tidaknya denyut nadi,
kemungkinan syok, dan adanya perdarahan eksternal
Denyut nadi; kekuatan, dan kecepatan. Nadi karotis
untuk dewasa, nadi brachialis untuk anak.
Warna kulit dan kelembaban.
Tanda-tanda perdarahan eksternal.
Tanda-tanda jejas/trauma.
Cara pengkajian :
-Look; warna kulit; adanya sianosis pada bibir, perifer,
dan kuku.
-Feel; raba denyut nadi pada dewasa dan anak-anak
diraba arteri karotis, pada bayi dengan meraba arteri
NEXT….
Henti jantung adalahgejala syok yang sangat
berat. Penderita mungkin akan menarik nafas
satu/dua kali, setelah itu akan berhenti bernafas.
Penderita akan ditemukan dalam keadaan tidak
sadar. Pada perabaan nadi tidak ditemukan
denyutan. Bila ditemukan henti jantung maka
harus dilakukan pijatan jantung luar yang
merupakan bagian dari RJP yang hanya
menghasilkan 25%-30% curah jantung sehingga
oksigen tambahan mutlak diperlukan. Bila ada
perdarahan eksternal maka lakukan penghentian
perdarahan luar seperti penekanan langsung atau
AIRWAY (JALAN NAFAS) DENGAN KONTROL
               SERVIKAL.

Ditujukan untuk mengkaji sumbatan total atau
sebagian dan gangguan servikal :
a. Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas
b. Distres pernafasan
c. Adanya kemungkinan fraktur cervikal
    Perawat saat mengkaji jalan nafas juga
harus memperhatikan adanya kemungkinan
fraktur servikal. Jika pasien memiliki
jejas/trauma di daerah dada, punggung,
klavikula, leher, muka dan kepala. Maka
perawat harus memperkirakan adanya
kemungkinan fraktur servikal. Bila terjadi
NEXT….
 Selain itu perawat juga harus memperhatikan
 penyebab sumbatan, sehingga dapat
 memperkirakan kondisi pasien. Sumbatan
 jalan nafas dapat terjadi secara ;
 a. Sumbatan total
     -Untuk pasien masih sadar : pasien akan
     memegang leher, sangat gelisah,
 sianosis.
     -Untuk pasien tidak sadar : kemungkinan
     tidak terdengar suara nafas dan sianosis.
NEXT….
 b. Sumbatan sebagian
      Sumbatan dapat disebabkan oleh berbagai hal,
 penderita bernafas dengan berbagai suara :
 - Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung) akan menimbulkan
 suara gurguling.
 - Lidah yang jatuh kebelakang akan menimbulkan suara
 mengorok.
 - Penyempitan jalan nafas akan menimbulkan crowing
 (stridor jalan nafas)
 Cara pengkajian :
 - Look ; lihat apakah penderita kesadaran menurun, gelisah,
 sianaosis adanya penggunaan otot tambahan, adanya jejas
 di tubuh bagian atas.
 - Listen ; dengan atau tanpa stetoscope dengar apakah ada
 bunyi pernafasan tambahan.
 - Feel ; rasa adanya pergerakan udara ekspirasi.
BREATHING DAN VENTILASI

Ditujukan untuk mengkaji henti nafas dan adekuatnya
pernafasan :
    Frekuensi nafas dan pergerakan dinding dada.
    Suara pernafasan melalui hidung atau mulut.
    Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas.
    Cara pengkajian :
    -Look; lihat pergerakan dada, irama kedalaman, dan
    bentuk pernafasan, periksa apakah simetris atau
tidak      dan adanya dispea.
    -Listen; dengan atau tanpa stetoscope dengar
apakah ada suara nafas.
    -Feel; rasa adanya pergerakkan udara ekspirasi.
NEXT….

 Pasien mungkin menderita henti nafas atau
 nafas tidak normal >30 atau <8 kali/i. bila
 ditemukan pernafasan abdominal selalu
 difikirkan kemungkinan cedera tulang
 belakang. Perawat harus memberikan
 pernafasan buatan bila henti nafas (bagian
 dari RJP) atau memberikan oksigen bila
 nafas tidak adekuat.
DISABILITY

Ditujukan untuk mengkaji kondisi
neuromuskular pasien
Keadaan status kesadaran lebih dalam
(GCS).
Keadaan ekstremitas ; kemampuan motorik
dan sensorik.
PENGKAJIAN SEKUNDER

Pengkajian sekunder dilakukan setelah
masalah airway, breathing, dan circulation yang
ditemukan pada pengkajian primer diatasi.
Pengkajian sekunder meliputi pengkajian
objektif dan subyektif dari riwayat keperawatan
(riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat
keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai
kaki.
METODE PENGKAJIAN :

  Metode yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat
  pasien
S (signs and symptoms)            : tanda dan gejala yang
  diobservasi dan dirasakan pasien.
A (allergies)       : alergi yang dimiliki oleh pasien.
P (pertinent past medical history) : riwayat penyakit
  yang diderita oleh pasien.
M (medikation) : tanyakan obat yang telah diminum
  pasien untuk mengatasi masalah
L (last oral intake solid or liquid)    : makanan/minuman
  terakhir; jenis makanan, ada penurunan atau
  peningkatan kualitas makan.
E (event leading to injury or illness) : pencetus/kejadian
METODE YANG SERING DIPAKAI UNTUK MENGKAJI
             NYERI ADALAH :

Metode yang sering dipakai untuk mengkaji nyeri adalah :
P (precipilate)    : pemicu dan stimulasi nyeri.
  ( palliated)     : penghilang nyeri, termasuk oabat-
  obatan.
  (provocation) : penyebab nyeri/mempercepat nyeri.
Q (quality) : seperti apa nyeri dirasakan (tajam, ditusuk,
  terbakar).
  (quantity)
R (region) : lokasi nyeri.
S (severity) : hebatnya nyeri diukur dengan skala nyeri.
T (time)           : kapan mulai, berapa lama,
  mendadak/bertahap.
SKALA UNTUK MENGKAJI EFEK NYERI PADA HIDUP
SEHARI-HARI (1-10) :

Tidur (1)
Nafsu makan (2)
Konsentrasi (3)
Kerja/sekolah (4)
Hubungan interpersonal (5)
Hubungan perkawinan/seks (6)
Aktivitas rumah (7)
Berkendaraan/berjalan (8)
Waktu senggang (9)
Status emosional (10)
Thank you
            for your
attention

Contenu connexe

Tendances

3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditisYabniel Lit Jingga
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Operator Warnet Vast Raha
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantungRizky Jannah
 
powerpoint askep miokarditis
powerpoint askep miokarditispowerpoint askep miokarditis
powerpoint askep miokarditisyounkOyounk
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeHerianto Elbcome 300
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOWawan Akibu
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Perdudikes
 
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryArmy Of God
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatandyana0617
 
askep miokarditis
askep miokarditisaskep miokarditis
askep miokarditisyounkOyounk
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...pjj_kemenkes
 
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napasAhmad Abqari
 
Askep stroke2
Askep stroke2Askep stroke2
Askep stroke2yonraen
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmAnggunNs
 

Tendances (19)

3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
 
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 
powerpoint askep miokarditis
powerpoint askep miokarditispowerpoint askep miokarditis
powerpoint askep miokarditis
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injury
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
askep miokarditis
askep miokarditisaskep miokarditis
askep miokarditis
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan pada Jantung (Perikarditis,...
 
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
48716462 laporan-pbl-sistem-kardiovaskular-modul-sesak-napas
 
Askep stroke2
Askep stroke2Askep stroke2
Askep stroke2
 
Patophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugmPatophysiology cardiovascular ugm
Patophysiology cardiovascular ugm
 

En vedette

Communication skills (5)
Communication skills (5)Communication skills (5)
Communication skills (5)ehab elbaz
 
NPE Patent Litigation Latest Developments
NPE Patent Litigation Latest DevelopmentsNPE Patent Litigation Latest Developments
NPE Patent Litigation Latest DevelopmentsParsons Behle & Latimer
 
A Presentation Social Short
A Presentation Social ShortA Presentation Social Short
A Presentation Social Shortsimonwardsays
 
Express business health check
Express business health checkExpress business health check
Express business health checkQuek Joo Chay
 
October 2014 UK Commercial Bulletin
October 2014 UK Commercial BulletinOctober 2014 UK Commercial Bulletin
October 2014 UK Commercial BulletinHML Ltd
 
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014Susan Mercer
 
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18freeCodeCamp Tokyo Meetup #18
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18健太 田上
 
Ngss implementation plan state of delaware
Ngss implementation plan state of delawareNgss implementation plan state of delaware
Ngss implementation plan state of delawareC.R. McLeod
 
Xella BIMobject LIVe Milan Presentation
Xella BIMobject LIVe Milan PresentationXella BIMobject LIVe Milan Presentation
Xella BIMobject LIVe Milan PresentationBIMobject
 
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...HML Ltd
 

En vedette (20)

Freello #JustOneRing
Freello #JustOneRingFreello #JustOneRing
Freello #JustOneRing
 
John sparks resume 12.31
John sparks resume 12.31John sparks resume 12.31
John sparks resume 12.31
 
Досвід роботи Чиж О.М.
Досвід роботи Чиж О.М.Досвід роботи Чиж О.М.
Досвід роботи Чиж О.М.
 
Communication skills (5)
Communication skills (5)Communication skills (5)
Communication skills (5)
 
NPE Patent Litigation Latest Developments
NPE Patent Litigation Latest DevelopmentsNPE Patent Litigation Latest Developments
NPE Patent Litigation Latest Developments
 
A Presentation Social Short
A Presentation Social ShortA Presentation Social Short
A Presentation Social Short
 
Memòria
MemòriaMemòria
Memòria
 
Express business health check
Express business health checkExpress business health check
Express business health check
 
October 2014 UK Commercial Bulletin
October 2014 UK Commercial BulletinOctober 2014 UK Commercial Bulletin
October 2014 UK Commercial Bulletin
 
Freshwater Matters October2013
Freshwater Matters October2013Freshwater Matters October2013
Freshwater Matters October2013
 
Cricket finals quiz
Cricket finals quizCricket finals quiz
Cricket finals quiz
 
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014
Using Design Psychology for Good and Evil - IGNITE UXPA 2014
 
Ept
EptEpt
Ept
 
Html
HtmlHtml
Html
 
Macaco
MacacoMacaco
Macaco
 
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18freeCodeCamp Tokyo Meetup #18
freeCodeCamp Tokyo Meetup #18
 
Ngss implementation plan state of delaware
Ngss implementation plan state of delawareNgss implementation plan state of delaware
Ngss implementation plan state of delaware
 
Xella BIMobject LIVe Milan Presentation
Xella BIMobject LIVe Milan PresentationXella BIMobject LIVe Milan Presentation
Xella BIMobject LIVe Milan Presentation
 
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...
Destination 100%: The evolutionary journey to a total quality concept in the ...
 
How the website is used
How the website is usedHow the website is used
How the website is used
 

Similaire à Asuhan keperawatan kegawatan ima

Similaire à Asuhan keperawatan kegawatan ima (20)

Skenario 2
Skenario 2Skenario 2
Skenario 2
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp ami
Lp amiLp ami
Lp ami
 
Refrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fixRefrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fix
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmiaKumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Askep cva
Askep cvaAskep cva
Askep cva
 
Lp infak miokad
Lp infak miokadLp infak miokad
Lp infak miokad
 
Laporan pendahuluan alin
Laporan pendahuluan alinLaporan pendahuluan alin
Laporan pendahuluan alin
 
Askep klien dgn ggn cardiovaskuler
Askep klien dgn ggn cardiovaskulerAskep klien dgn ggn cardiovaskuler
Askep klien dgn ggn cardiovaskuler
 
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdfkegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
 
tak
taktak
tak
 
Ca
CaCa
Ca
 
Pjk awam
Pjk awamPjk awam
Pjk awam
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 

Asuhan keperawatan kegawatan ima

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATAN INFARK MIOKARD AKUT Diyen novita monduale YUDI EKO SAPUTRA WENYLISYANTI LILIK NURSANTI
  • 2. PENGERTIAN  Infark Miocard Akut  Infark Myokard Akut adalah kematian (IMA) adalah suatu jaringan miokard keadaan nekrosis diakibatkan oleh miokard yang akibat kerusakan aliran darah aliran darah ke otot koroner miokard jantung terganggu (oenyempitan atau (Hudack & Galo 1996). sumbatan arteri koroner  Iskemia yang diakibatkan oleh berlangsung lebih dari aterosklerosis atau 30-45 menit akan penurunan aliran darah menyebabkan kerusakan akibat syok atau seluler yang irreversibel perdarahan (Carpenito dan kematian otot atau L.J. , 2000). nekrosis.
  • 3. INSIDEN  IMA merupakan 15-20 % dari penyebab kematian  Pada pria biasanya 2 kali lebih banyak kematian dari pada wanita  Sering ditemukan pada pria antara 35-55 tahun, dengan serangan mendadak, tanpa ada gejala pendahuluan
  • 4. PATOFISIOLOGI  Gangguan koroner dimulai dari kejadian rupturnya plak ateroma pada arteri koronaria.  Plak yang robek dan rusak akan mengaktifasi adesi trombosit sehingga membentuk bekuan fibrin dan trombus pada koroner.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. MANIFESTASI KLINIS Hampir selalu ditandai dengan nyeri yang sangat mendadak dan terasa oada tiap bagian dada, tetapi bisanya substernal dan terada pula di daerah punggung kiri, lengan atau geraham bawah. Sering kali rasa takut, kehabisan tenaga, berkeringat, pusing, mual dan muntah. Tekanan darah biasanya menurun, kadang-kadang menurunnya sampai shock. Pada infark yang berat, terdapat duypneu dan cyanosis akibat payah jantung. Denyu tjantung bisanya bertambah tetapi dapat pula berkurang. Sering terjadi arytmia seperti ekstrasistole dan fibrilasi atrium. Pada auskultasi di paru-paru terdengar ronchi basah akibat kongesti paruparu dan edema. Friction rub “bising gesekan” pericardium pada hari kedua atau ketiga. Kelainan EKG lebih penting dari pada pemeriksaan fisik. Didapatkan gelombang Q abnormal, elevasi segmen ST dan gelombang
  • 9. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. EKG Kelainan EKG lebih penting dari pada pemeriksaan fisik. Didapatkan gelombang Q abnormal, elevasi segmen ST dan gelombang T terbalik.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Q PATHOLOGIS R Q Q>¼R
  • 16. 2. Laboratorium Laju Endap Darah Meningggi, lekositosis, kadar protein C-Reaktif meninggi, kadar SGOT dan LDH (Lactic Dehydrogenase) meinggi, maksimal 1-2 hari setelah infark dan kemudian menurun hingga kahir minggu pertama, Alpha Deydrogenase bertahan lebih lama dalam darah.
  • 17. 3. Radiologi 4. Echocardiografi 5. Pemeriksaan radioisotop
  • 18. KOMPLIKASI 1. Aritmia 4. Aneurisma ventrikel, pada infark 2. Trombo-embolisme, Bila yang meluas, daerah fibrotik endometrium ventrikel dapat meluas dalam waktu terkena, biasanya penebalan berbulan-bulan/bertahun-tahun fibrotik dan trombus mural dan menimbulkan aneurisme yan gmenyebabkan embolus jantung (trombus mural). perifer. 5. Regurgitasi mitral akut 3. Perikarditis, biasanya timbul 6. Ruptur jantung dan septum, pada hari kedua atau ketiga. biasanya terjadi pada akhir Lokasinya daerah di atas minggu pertama atau permulaan daerah nekrotik atau minggu kedua, yaitu pada sat menyeluruh. fokus iskemik palin glunak. Ruptur akan berakibat perdarahan hebat perikardial dan tamponade jantung. Ruptur septum interventrikel menyebabkan shut kiri ke kanan.
  • 19. PROGNOSIS  Prognosisi bergantung 1. Fibrilasi vbentrikel pada luasnya infark, 2. Sohck akibat kerusakan umur penderita dan myokardium yan gberat cadangan tenaga (9%) myocardium. !5-25% 3. Payah jantung (40%) meninggal dalam waktu 4. Ruptur jantung (5-10%) 6 minggu, tetapi biasanya meninggal 5. Embolus trombus mural, dalam waktu 48 jam sangat berbahaya bila setelah serangan . tersangkut pada alat vital seperti otak dan ginjal.  Kematian biasanya oleh
  • 20. PENETALAKSANAAN 1. Pencegahan primer, pengendalian faktor resiko yang dapat meningkatkan kerentanan penyakit aterogenesis pada pencegahan penyakit : 1) hiperlipidemia, 2) hipertensi, 3) merokok, 4) obesitas, 5) diet tinggi kalori, lemak total. lemak jenuh, kolesterol dan garam, 6) dibetes, 7) gaya hidup yang kurang gerak, 8) stres psikososial.
  • 21. A. Pengurangan B. Peningkatan suplai kebutuhan oksigen oksigen 1. Pengurangan kerja  Nitroglieserin jantung secara  pemberian oksigen farmakologik :  vasopresor  Nitrogliserin  antiaritmia  Penghambat beta adrenergik  antikoagulansia dan agen  Digitalis fibrinolitik  Deuritik  antagonis kalsium  Vasodilatasi  Sedatif  antagonis kalsium 2. Penguragan kerja jantung secara fisik  Tirah baring  lingkungan yan tenang
  • 22. REVASKULARISASI KORONER A. Angioplasty, PTCA (Percutaneus transluminal C. Terapi trombolitik, trapi coronary angioplasty) menjadi utama untuk reperfusi salah satu alternatif terhadap koroner akut adalah operasi pintas koroner untuk segolongan obat yang beberapa penderit adengan penyempitan ateroskleroik dikenal sebagai yang resisten terhadap terapi fibrinolitik yang medis. mencakup B. Revaskularisasi bedah, streptokinase, pembuluh standar yang urokinase, aktivator dipakai dala melakukan CABG plasminogen jaringan (Cangkok pintas arteria koroner) adalah vena safena (TPA), dan kompleks magna tungkai dan arteria aktivator plasmimogen mamaria interna kiri (LIMA) yang tidak terisolasi dari rongga dada. (APSAC).
  • 23. PENGKAJIAN 1. Pengkajian kondisi/kesan umum Pengkajian kondisi umum adalah kesan pemeriksa terhadap keadaaan pasien. Kesan didapat dalam beberapa detik untuk dapat memperkirakan tindakan apa yang harus segera dilakukan. Cara mengkaji dilakukan dengan observasi kondisi pasien. Kesan umum meliputi ; sakit berat, sakit sedang, atau sakit ringan.
  • 24. Pengkajian kesadaran dengan 2. Pengkajian kesadaran metode AVPU meliputi : Setelah melakukan a. Alert (A) : pasien berespon pengkajian kesan umum, terhadap lingkungan kaji status mental pasien sekelilingnya/sadar dengan berbicara terhadap kejadian yang padanya. Kenelkan diri, menimpa. dan tanya nama pasien. b. Respon velbal (V) : Perhatikan respon pasien. berespon terhadap Bila terjadi penurunan pertanyaan perawat. kesadaran, lakukan c. Respon nyeri (P) : berespon pengkajian selanjutnya. terhadap respon nyeri. Pengkajian kesadaran d. Tidak berespon (U) : tidak dengan metode AVPU berespon terhadap stimulus meliputi : verbal dan nyeri. “cara pengkajian” : Anamnese (tanya) : nama dan kejadian Cubit daerah pundak/tepuk
  • 25. PENGKAJIAN PRIMER Pengkajian primer adalah pengkajian cepat (30 detik) untuk mengidentifikasi dengan segera masalah aktual dari kondisi life treatening (mengancam kehidupan). Pengkajian pedoman pada inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi jika hal memugkinkan. Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan : a. Circulation dengan kontrol perdarahan b. Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal c. Breathing dan ventilasi d. Disability
  • 26. CIRCULATION Ditujukan untuk mengkaji adanya tidaknya denyut nadi, kemungkinan syok, dan adanya perdarahan eksternal Denyut nadi; kekuatan, dan kecepatan. Nadi karotis untuk dewasa, nadi brachialis untuk anak. Warna kulit dan kelembaban. Tanda-tanda perdarahan eksternal. Tanda-tanda jejas/trauma. Cara pengkajian : -Look; warna kulit; adanya sianosis pada bibir, perifer, dan kuku. -Feel; raba denyut nadi pada dewasa dan anak-anak diraba arteri karotis, pada bayi dengan meraba arteri
  • 27. NEXT…. Henti jantung adalahgejala syok yang sangat berat. Penderita mungkin akan menarik nafas satu/dua kali, setelah itu akan berhenti bernafas. Penderita akan ditemukan dalam keadaan tidak sadar. Pada perabaan nadi tidak ditemukan denyutan. Bila ditemukan henti jantung maka harus dilakukan pijatan jantung luar yang merupakan bagian dari RJP yang hanya menghasilkan 25%-30% curah jantung sehingga oksigen tambahan mutlak diperlukan. Bila ada perdarahan eksternal maka lakukan penghentian perdarahan luar seperti penekanan langsung atau
  • 28. AIRWAY (JALAN NAFAS) DENGAN KONTROL SERVIKAL. Ditujukan untuk mengkaji sumbatan total atau sebagian dan gangguan servikal : a. Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas b. Distres pernafasan c. Adanya kemungkinan fraktur cervikal Perawat saat mengkaji jalan nafas juga harus memperhatikan adanya kemungkinan fraktur servikal. Jika pasien memiliki jejas/trauma di daerah dada, punggung, klavikula, leher, muka dan kepala. Maka perawat harus memperkirakan adanya kemungkinan fraktur servikal. Bila terjadi
  • 29. NEXT…. Selain itu perawat juga harus memperhatikan penyebab sumbatan, sehingga dapat memperkirakan kondisi pasien. Sumbatan jalan nafas dapat terjadi secara ; a. Sumbatan total -Untuk pasien masih sadar : pasien akan memegang leher, sangat gelisah, sianosis. -Untuk pasien tidak sadar : kemungkinan tidak terdengar suara nafas dan sianosis.
  • 30. NEXT…. b. Sumbatan sebagian Sumbatan dapat disebabkan oleh berbagai hal, penderita bernafas dengan berbagai suara : - Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung) akan menimbulkan suara gurguling. - Lidah yang jatuh kebelakang akan menimbulkan suara mengorok. - Penyempitan jalan nafas akan menimbulkan crowing (stridor jalan nafas) Cara pengkajian : - Look ; lihat apakah penderita kesadaran menurun, gelisah, sianaosis adanya penggunaan otot tambahan, adanya jejas di tubuh bagian atas. - Listen ; dengan atau tanpa stetoscope dengar apakah ada bunyi pernafasan tambahan. - Feel ; rasa adanya pergerakan udara ekspirasi.
  • 31. BREATHING DAN VENTILASI Ditujukan untuk mengkaji henti nafas dan adekuatnya pernafasan : Frekuensi nafas dan pergerakan dinding dada. Suara pernafasan melalui hidung atau mulut. Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas. Cara pengkajian : -Look; lihat pergerakan dada, irama kedalaman, dan bentuk pernafasan, periksa apakah simetris atau tidak dan adanya dispea. -Listen; dengan atau tanpa stetoscope dengar apakah ada suara nafas. -Feel; rasa adanya pergerakkan udara ekspirasi.
  • 32. NEXT…. Pasien mungkin menderita henti nafas atau nafas tidak normal >30 atau <8 kali/i. bila ditemukan pernafasan abdominal selalu difikirkan kemungkinan cedera tulang belakang. Perawat harus memberikan pernafasan buatan bila henti nafas (bagian dari RJP) atau memberikan oksigen bila nafas tidak adekuat.
  • 33. DISABILITY Ditujukan untuk mengkaji kondisi neuromuskular pasien Keadaan status kesadaran lebih dalam (GCS). Keadaan ekstremitas ; kemampuan motorik dan sensorik.
  • 34. PENGKAJIAN SEKUNDER Pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah airway, breathing, dan circulation yang ditemukan pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder meliputi pengkajian objektif dan subyektif dari riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai kaki.
  • 35. METODE PENGKAJIAN : Metode yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat pasien S (signs and symptoms) : tanda dan gejala yang diobservasi dan dirasakan pasien. A (allergies) : alergi yang dimiliki oleh pasien. P (pertinent past medical history) : riwayat penyakit yang diderita oleh pasien. M (medikation) : tanyakan obat yang telah diminum pasien untuk mengatasi masalah L (last oral intake solid or liquid) : makanan/minuman terakhir; jenis makanan, ada penurunan atau peningkatan kualitas makan. E (event leading to injury or illness) : pencetus/kejadian
  • 36. METODE YANG SERING DIPAKAI UNTUK MENGKAJI NYERI ADALAH : Metode yang sering dipakai untuk mengkaji nyeri adalah : P (precipilate) : pemicu dan stimulasi nyeri. ( palliated) : penghilang nyeri, termasuk oabat- obatan. (provocation) : penyebab nyeri/mempercepat nyeri. Q (quality) : seperti apa nyeri dirasakan (tajam, ditusuk, terbakar). (quantity) R (region) : lokasi nyeri. S (severity) : hebatnya nyeri diukur dengan skala nyeri. T (time) : kapan mulai, berapa lama, mendadak/bertahap.
  • 37. SKALA UNTUK MENGKAJI EFEK NYERI PADA HIDUP SEHARI-HARI (1-10) : Tidur (1) Nafsu makan (2) Konsentrasi (3) Kerja/sekolah (4) Hubungan interpersonal (5) Hubungan perkawinan/seks (6) Aktivitas rumah (7) Berkendaraan/berjalan (8) Waktu senggang (9) Status emosional (10)
  • 38. Thank you for your attention