2. SIKAP
Mengapa Sikap ?:
- Suatu predisposisi (perilaku), konsep paling klasik
dalam pengukuran di bidang sosial – prinsip dan
pengukuran kemudian banyak juga diterapkan ke hal
lain: belief, nilai, bahkan test-test kepribadian
(traits)
- Masalahnya :
Definisi & konsep Sikap : beragam tergantung
theoretical Approach
Penskalaan (scaling) - scale construction
3. SIKAP
- Direct or indirect method ?
Misal : mengapa tidak tanya langsung: bagaimana
sikap anda terhadap Aborsi ?
Persoalan dengan direct: tidak mau terus
terang, takut di”hukum”, terlalu global, tidak terlalu
mengerti dengan konsep yang ditanya.
Ada usulan untuk melihat manifestasi sikap dg
perilaku langsung.
Studi La Piere (1934) – hubungan sikap perilaku ---
tidak langsung
4. SIKAP & PERILAKU
Definisi: (dalam Azwar. 1988)
Suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons
terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi
ÀTTITUDE STATEMENT
6. Variabel Variabel denpenden yang dapat diukur
indenpenden Variabel intervening
yang dapat
diukur Respons syaraf
simpatis
AFEK
Pernyatnaan lisan
tentang afek
Respon Perseptual
STIMULUS (individu,
situasi, issu, sosial, Pernyataan Lisan
SIKAP Kognisi
kelompok, dan obyek tentang keyakinan
sikap lainnya)
Tindakan yang tampak
Perilaku Pernyatan lisan mengenai
perilaku
Konsepsi skematik Rosenberg & Hovlan mengenai sikap (adaptasi Fisben & Ajzen,
1975
7. Behavioral
Beliefs & Attitude
outcomes toward the
evaluation behavior
Normative
Beliefs & Subjective Behavioral
Motivation to Intention Behavior
Norm
comply
Beliefs about
ease or Perceived
difficulty of Behavioral
control Control
behavior
Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1985)
8. ATTITUDE STATEMENT
13 Kriteria Informal Edward
1. Jangan menulis pernyataan yang membicarakan mengenai
kejadian yang telah lewat kecuali kalau obyek sikapnya
berkaitan dengan masa lalu.
2. Jangan menulis pernyataan yang berupa fakta ataupun
dapat ditafsirkan sebagai fakta
3. Jangan menulis pernyataan yang dapat menimbulkan lebih
dari satu penafsiran
4. Jangan menulis pernyataan yang tidak relevan dengan
obyek psikologisnya
9. ATTITUDE STATEMENT
13 Kriteria Informal Edward
5. Jangan menulis pernyataan yang sangat besar
kemungkinannya akan disetujui oleh hampir semua orang
atau bahkan hampir tak seorangpun akan menyetujuinya
6. Pilihlah pernyataan-pernyataan yang diperkirakan akan
mencakup keseluruhan liputan skala afektif yang
diinginkan
7. Usahakan agar setiap pernyataan dditulis dalam bahasa
yang sederhana, jelas, lugas dan langsung. Jangan
menuliskan pernyatatan dengan menggunakan kalimat -
kalimat yang rumit
8. Setiap pernyataan hendaknya ditulis ringkas dengan
menghindari kata-kata yang tidak diperlukan dan tidak
akan memperjelas isi pernyataan.
10. ATTITUDE STATEMENT
13 Kriteria Informal Edward
9. Setiap pernyataan berisi satu ide (gagasan) yang lengkap
10. Pernyataan yang berisi unsur universal seperti “Tidak
pernah”, “semuanya”, “selalu”, “tak seorangpun”, dan
semacamnya , seringkali menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda dan karenanya sedapat mungkin dihindari.
11. Kata-kata seperti “hanya”, “sekedar”, “semata -mata”, dan
semacamnya harus digunakan seperlunya saja dan dengan
berhati-hati agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran
isi pernyataan.
12. Jangan menggunakan kata atau istilah yang mungkin tidak
dapat dimengerti oleh para responden
13. Hindarkan pernyataan yang berisi kata negatif ganda
11. QUESTION AND STATEMENT
- Beda antara “pertanyaan”dan “pernyataan
Harap dibedakan antara kuesioner yang berisi
pertanyaan dan pernyataan
PERTANYAAN Vs PERNYATAAN
_ Memerlukan jawaban
-Memerlukan “respon”
- Lebih obyektif; misal
-Lebih Subyektif
menyangkut fakta
- dirancang untuk membentuk
- tidak dirancang untuk
suatu “SCALE”
membentuk skala (bisa
berupa aitem-aitem - perlu perhitungan validitas,
terpisah) reliabilitas (analisa item)
-Tidak perlu analisa item
12. SKALA SIKAP
ATAU SKALA (KONSTRUKS) PSIKOLOGIK LAIN :
BELIEF, NILAI, TRAIT, DLL
STIMULUS: TEKNIK
PERNYATAAN- PENSCALAAN
PERNYATAAN
Terdiri dari Multiple item
SCALE
13. PERANCANGAN SKALA SIKAP
1. Penentuan tujuan (skala) apa yang akan
diukur sikap, belief, nilai, trait tertentu,
kecenderungan lainnya – Konstruk apa yang
ingin diukur
2. Perjelas konsep, batasan, pendekatan teori
3. Definisi secara operasional dalam bentuk
indikator perilaku - Pembatasan konsep
sikap
4. Penentuan dan pembatasan obyek sikap
14. BATASAN KOMPONEN OBJEK SIKAP
(MATRIKS)
Ranah/aspek Komponen Jumlah
aspek A kognitif afektif konatif
aspek B
aspek C
aspek D
…dst
15. KONTINUM:
FISIK VS PSIKOLOGIS
Continum : suatu rangkaian atau deretan suatu pengukuran
yang tersusun menurut atura (order) tertentu.
Tujuan : scale adalah untuk mengurut “obyek”
Mulai dari rendah – tinggi, misal :cm, kg (dalam kontinum fisik)
-- misal kita perlu “scale”(timbangan berat adan misalnya)
Obyektif -- SKALA FISIK
Sangat akurat, valid, reliabel
16. BAGAIMANA DENGAN SKALA PSIKOLOGIS ?
Misal: berat kita dekati dengan “Judgement” - 5 orang secara
bergantian mengurut
Kemudian dirata-rata : perkiraan subyektif dibuat kontinum
- SKALA PSIKOLOGIS
18. Likert scale
Method of summated ratings
AsumsI:
1. Skor (Kontinum interval) adalah pada pada tingkat total skor,
bukan pada item.
2. Item dianggap ordinal
3. Setiap item yang ditulis harus dapat dikategorikan sebagai item
favorable atau unfavorable
4. Sehingga nilai skala dari masing-masing item tidak dinilai dari
nilai stimulusnya seperti pada thurstone, tapi dari distribusi
respons
19. Likert scale
Method of summated ratings
5. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap +
harus diberi bobot (skor) yang lebih tinggi dibanding individu yang
mempunyai sikap negatif
6. Karena skor total merupakan indikasi sikap + atau -, karenanya
item-item yang membentuknya harus “selaras”dengan
kecenderungan total skor
7. Sehingga pernyataan-pernyataan yang baik harus berkorelasi
dengan total skor (internal consistency)
8. Item yang bagus juga harus bisa membedakan antara respson +
dengan respon -
20. LANGKAH PEMBUATAN SKALA LIKERT:
1. Rumuskan skala sikap yang ingin dikembangkan (gunakan teori
yang jelas, indikator sikap, dimensi dan ranah (kognitif, afeksi,
konatif)
2. Gunakan 13 kriteria informal Penulisan Item dari Edwards
3. Siapkan kurang lebih 5 atau 6 kali dari jumlah item yang
direncanakan akan digunakan dalam skala
4. Lakukan uji coba pada sejumlah subyek
5. Hitung nilai t (indeks discriminasi)
6. Atau hitung nilai korelasi item-total pada menu reliabilitas di SPSS
7. Pilih item yang r dan t nya tinggi
21. REFERENCE
Edward, A (1957), Technique of Attitude Scale . New York:
Appleton-Centur y -Crof,Inc
Azwar, Saifuddin. (1988). Sikap manusia : Teori dan
pengukurannya. Yogyakar ta. Pustaka Pelajar.
Eagly.A .H & Chaiken,S (1993). The Psychology of Attitude . New
York:Harcour t Brace College Publisher.
Osgood, Suci & Tanembaum. (1957). Measurement of
meaning. Urbana: Univer sity of Illinois