SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
kejang dan Epilepsi
NADZIEF ADYAN R/ WIDIANINGSIH
PEMBIMBING:
dr. Rachmanda Haryo, Sp.BS
dr. Eka Budi, Sp.BS
KEJANG
1. transient disruption of brain function due to abnormal and
excessive electrical discharges in brain cells. (American
epilepsy society)
2. manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical yang
berlebihan di dalam korteks serebral dan ditandai dengan
adanya perubahan aktifitas elektrik pada saat dilakukan
pemeriksaan EEG.
3. Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari
daerah otak fungsional
FISIOLOGI NORMAL
PATOFISIOLOGI
Kejang disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan
eksitatori pada otak terjadi karena :
a. Kurangnya transmisi inhibitori
b. Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya
aksi glutamat atau aspartat
KLASIFIKASI KEJANG
Berdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi
menjadi :
a. kejang umum (generalized seizure) : jika aktivasi
terjadi pd kedua hemisphere otak secara bersama-
sama
b. kejang parsial/focal : jika dimulai dari daerah tertentu
dari otak
KEJANG UMUM
Tonic-clonic convulsion = grand mal
a. merupakan bentuk paling banyak terjadi
b. pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas
terengah-engah, keluar air liur
c. bisa terjadi sianosis, ngompol, atau
menggigit lidah
d. terjadi beberapa menit, kemudian diikuti
lemah, kebingungan, sakit kepala atau
tidur
KEJANG UMUM
Abscense attacks = petit mal
a. jenis yang jarang
b. umumnya hanya terjadi pada masa
anak-anak atau awal remaja
c. penderita tiba-tiba melotot, atau
matanya berkedip-kedip, dengan
kepala terkulai
d. beberapa detik, dan bahkan sering
tidak disadari
KEJANG UMUM
Myoclonic seizure
a. biasanya tjd pada pagi hari,
setelah bangun tidur
b. pasien mengalami sentakan
yang tiba-tiba
c. jenis yang sama (tapi non-
epileptik) bisa terjadi pada
pasien normal
KEJANG UMUM
Atonic seizure
a. jarang terjadi
b. pasien tiba-tiba kehilangan
kekuatan otot, TERjatuh,
recovered SEGERA
KEJANG PARSIAL
Simple partial seizures
a. pasien tidak kehilangan kesadaran
b. terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu
dari tubuh
Complex partial seizures
pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali:
gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran
EPILEPSI
Suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi
kejang yang bersifat reccurent
Epidemiologi
Setiap tahun terjadi sekitar 125.000 kasus epilepsi baru di United
States.
30%nya terjadi pada usia muda kurang dari 18 tahun pada saat
terdiagnosa.
Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy  pada kondisi tanpa
serangan, pasien terlihat normal dan semua data lab juga normal,
Etiologi
Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial, tetapi sekitar 60 % dari kasus
epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih sering kita
sebut sebagai kelainan idiopatik.2 Terdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu
kejang fokal dan kejang umum. Secara garis besar, etiologi epilepsi dibagi
menjadi dua, yaitu.:
Kejang Fokal
a. Trauma kepala
b. Stroke
c. Infeksi
d. Malformasi vaskuler
e. Tumor (Neoplasma
f. Displasia
g. MesialTemporal
Sclerosis
Kejang Umum
a. Penyakit metabolik
b. Reaksi obat
c. Idiopatik
d. Faktor genetik
e. Kejang fotosensitif
Gejala dan tanda
Gejala dan tanda dari epilepsi dibagi berdasarkan klasifikasi dari
epilepsi, yaitu :
Kejang parsial
Lesi yang terdapat pada kejang parsial berasal dari sebagian
kecil dari otak atau satu hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada
satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadaran
penderita umumnya masih baik.
- Kejang parsial sederhana
- Kejang parsial kompleks
Kejang umum
Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian
besar dari otak atau kedua hemisfer serebrum. Kejang terjadi
pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran penderita umumnya
menurun.
- Kejang Absans
- Kejang Atonik
- Kejang Mioklonik
- Kejang Tonik-Klonik
- Kejang Klonik
- Kejang Tonik
 Pasien didiagnosis epilepsi
jika mengalami serangan
kejang secara berulang
 Untuk menentukan jenis
epilepsinya, selain dari
gejala, diperlukan berbagai
alat diagnostik :
A. EEG
B. CT-scan
C. MRI
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
STRATEGI Terapi
Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik saraf yang
berlebihan  melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur
ketersediaan neurotransmitter
Prinsip pengobatan pada epilepsi
Monoterapi
A. Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif
B. Jika monoterapi gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi
C. Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan
kondisi pasien)
D. Variasi individual -- perlu pemantauan
E. Monitoring kadar obat dalam darah - penyesuaian dosis
F. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba (mendadak)
Penatalaksanaan
Non farmakologi :
A. Amati faktor pemicu
B. Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR,
konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat
makan, dll.
FARMAKOLOGI
Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:
Inaktivasi kanal Na  menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik
Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat
Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:
agonis reseptor GABA  meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA
 contoh: benzodiazepin, barbiturat
menghambat GABA transaminase  konsentrasi GABA meningkat  contoh: Vigabatrin
menghambat GABA transporter  memperlama aksi GABA  contoh: Tiagabin
meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien  mungkin dg menstimulasi
pelepasan GABA dari non-vesikular pool  contoh: Gabapentin
glutamat
GABA
GAD
GABA
Post sinaptik
Pre-sinaptik
Re-uptake
Reseptor GABA
Transporter GABA
Metabolit
GABA
GABA-transaminase
13
2
Berdifusi
menjauh gabapentin
tiagabin
vigabatrin
+
-
-
EFEK DEPRESI CNS
DRUG
Partial
Seizure
Generalized
Tonic- Clonic/
Grand Mal
Absence
Atypical
Absence
Drug of
Choice
Carbamazepine
Phenytoin
Valproate
Valproate
Carbamazepine
Phenytoin
Ethosuximide
Valproate Valproate
Alternative
Lamotrigine
Gabapentine
Topiramate
Tiagabine
Primidone
Phenobarbital
Lamotrigine
Topiramate
Primidone
Phenobarbital
Clonazepam
Lamotrigine
Clonazepam
Lamotrigine
Topiramate
Felbamate
Eplepsi yang kebal obat
(refrakter)
Penderita epilepsi dikatakan refrakter apabila penderita mengalami
kekebalan terhadap 4 OAE baku tersebut, baik secara sendiri-
sendiri maupun kombinasi, dengan dosis yang cukup (kadar
terapetik) dan dalam waktu kurang lebih 2 tahun tetapi ODE tetap
saja mengalami serangan epilepsi atau terdapat tanda kercaunan
obat.
Terapi Bedah Epilepsi
Terapi bedah epilepsi merupakan tindakan operasi yang
dilakukan dengan memotong bagian yang menjadi fokus
infeksi yaitu jaringan otak yang menjadi sumber serangan.
Operasi diindikasikan terutama untuk kasus epilepsi ayang
kebal terhadap pengobatan. Berikut ini merupakan jenis-
jenis bedah epilepsi yang dilakukan berdasarkan letak fokus
infeksi, yaitu :
1. Operasi bedah epilepsi lobus temporal
2. Eksisi korteks ekstratemporal
3. Hemisferektomi
4. Callosotomi
Penilaian Pascaoperasi
Kelas 1
• Tidak pernah kejang pasca operasi
• Aura (+/-) tidak berlanjut kejang
• Dapat kembali kejang, tetapi setelah melewati masa 2 tahun dengan bebas kejang
• Kejang general atipik hanya terjadi akibat putus OAE
Kelas 2
• Frekuensi kejang yang jarang pasca operasi
• Diawali dengan bebas kejang pasca operasi tetapi kini terdapat kejang dengan frekuensi
yang jarang (tidak lebih dari dua kali dalam satu tahun)
• Hanya kejang nocturnal, tanpa menyebabkan kecacatan
Kelas 3
• Pengurangan kejang yang bermakna > 75 % dari sebelumnya
Kelas 4
• Pengurangan kejang yang tidak signifikan
• Tidak ada perubahan yang cukup besar
• Kejang memburuk
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Angina pektoris
Angina pektorisAngina pektoris
Angina pektoris
 
Penyakit Strok
Penyakit StrokPenyakit Strok
Penyakit Strok
 
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
3. Mekanisme Nyeri Otot.pptx
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi ParaphimosisDefinisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
 
Fluor Albus
Fluor AlbusFluor Albus
Fluor Albus
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
Snake Bite.pdf
Snake Bite.pdfSnake Bite.pdf
Snake Bite.pdf
 
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsyTerapi kolaborasi pada cerebral palsy
Terapi kolaborasi pada cerebral palsy
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
GLAUKOMA
GLAUKOMAGLAUKOMA
GLAUKOMA
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 

Similaire à Bedah saraf kejang epilepsi

Similaire à Bedah saraf kejang epilepsi (20)

Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakitFarmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Farmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsiFarmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsi
 
Eeg encefalopati
Eeg encefalopatiEeg encefalopati
Eeg encefalopati
 
Clinical study oksa
Clinical study oksaClinical study oksa
Clinical study oksa
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
 
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
 
EPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptxEPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptx
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
 
Referat jiwai
Referat jiwaiReferat jiwai
Referat jiwai
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
Epilepsi s1-va
Epilepsi s1-vaEpilepsi s1-va
Epilepsi s1-va
 
Epilepsi revisi pak arif Baiq Qorin
Epilepsi revisi pak arif Baiq QorinEpilepsi revisi pak arif Baiq Qorin
Epilepsi revisi pak arif Baiq Qorin
 
Hie referat
Hie referatHie referat
Hie referat
 
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdfkupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 

Dernier

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Bedah saraf kejang epilepsi

  • 1. kejang dan Epilepsi NADZIEF ADYAN R/ WIDIANINGSIH PEMBIMBING: dr. Rachmanda Haryo, Sp.BS dr. Eka Budi, Sp.BS
  • 2. KEJANG 1. transient disruption of brain function due to abnormal and excessive electrical discharges in brain cells. (American epilepsy society) 2. manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical yang berlebihan di dalam korteks serebral dan ditandai dengan adanya perubahan aktifitas elektrik pada saat dilakukan pemeriksaan EEG. 3. Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional
  • 4. PATOFISIOLOGI Kejang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak terjadi karena : a. Kurangnya transmisi inhibitori b. Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya aksi glutamat atau aspartat
  • 5. KLASIFIKASI KEJANG Berdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi menjadi : a. kejang umum (generalized seizure) : jika aktivasi terjadi pd kedua hemisphere otak secara bersama- sama b. kejang parsial/focal : jika dimulai dari daerah tertentu dari otak
  • 6. KEJANG UMUM Tonic-clonic convulsion = grand mal a. merupakan bentuk paling banyak terjadi b. pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur c. bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidah d. terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala atau tidur
  • 7. KEJANG UMUM Abscense attacks = petit mal a. jenis yang jarang b. umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja c. penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan kepala terkulai d. beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadari
  • 8. KEJANG UMUM Myoclonic seizure a. biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur b. pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba c. jenis yang sama (tapi non- epileptik) bisa terjadi pada pasien normal
  • 9. KEJANG UMUM Atonic seizure a. jarang terjadi b. pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot, TERjatuh, recovered SEGERA
  • 10. KEJANG PARSIAL Simple partial seizures a. pasien tidak kehilangan kesadaran b. terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh Complex partial seizures pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran
  • 11. EPILEPSI Suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi kejang yang bersifat reccurent
  • 12. Epidemiologi Setiap tahun terjadi sekitar 125.000 kasus epilepsi baru di United States. 30%nya terjadi pada usia muda kurang dari 18 tahun pada saat terdiagnosa. Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy  pada kondisi tanpa serangan, pasien terlihat normal dan semua data lab juga normal,
  • 13. Etiologi Etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial, tetapi sekitar 60 % dari kasus epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih sering kita sebut sebagai kelainan idiopatik.2 Terdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu kejang fokal dan kejang umum. Secara garis besar, etiologi epilepsi dibagi menjadi dua, yaitu.: Kejang Fokal a. Trauma kepala b. Stroke c. Infeksi d. Malformasi vaskuler e. Tumor (Neoplasma f. Displasia g. MesialTemporal Sclerosis Kejang Umum a. Penyakit metabolik b. Reaksi obat c. Idiopatik d. Faktor genetik e. Kejang fotosensitif
  • 14. Gejala dan tanda Gejala dan tanda dari epilepsi dibagi berdasarkan klasifikasi dari epilepsi, yaitu : Kejang parsial Lesi yang terdapat pada kejang parsial berasal dari sebagian kecil dari otak atau satu hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadaran penderita umumnya masih baik. - Kejang parsial sederhana - Kejang parsial kompleks Kejang umum Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian besar dari otak atau kedua hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran penderita umumnya menurun. - Kejang Absans - Kejang Atonik - Kejang Mioklonik - Kejang Tonik-Klonik - Kejang Klonik - Kejang Tonik
  • 15.  Pasien didiagnosis epilepsi jika mengalami serangan kejang secara berulang  Untuk menentukan jenis epilepsinya, selain dari gejala, diperlukan berbagai alat diagnostik : A. EEG B. CT-scan C. MRI PENEGAKAN DIAGNOSIS
  • 16. STRATEGI Terapi Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik saraf yang berlebihan  melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter
  • 17. Prinsip pengobatan pada epilepsi Monoterapi A. Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif B. Jika monoterapi gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi C. Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi pasien) D. Variasi individual -- perlu pemantauan E. Monitoring kadar obat dalam darah - penyesuaian dosis F. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba (mendadak)
  • 18. Penatalaksanaan Non farmakologi : A. Amati faktor pemicu B. Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.
  • 19. FARMAKOLOGI Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+: Inaktivasi kanal Na  menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik: agonis reseptor GABA  meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA  contoh: benzodiazepin, barbiturat menghambat GABA transaminase  konsentrasi GABA meningkat  contoh: Vigabatrin menghambat GABA transporter  memperlama aksi GABA  contoh: Tiagabin meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien  mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool  contoh: Gabapentin
  • 20. glutamat GABA GAD GABA Post sinaptik Pre-sinaptik Re-uptake Reseptor GABA Transporter GABA Metabolit GABA GABA-transaminase 13 2 Berdifusi menjauh gabapentin tiagabin vigabatrin + - - EFEK DEPRESI CNS
  • 21. DRUG Partial Seizure Generalized Tonic- Clonic/ Grand Mal Absence Atypical Absence Drug of Choice Carbamazepine Phenytoin Valproate Valproate Carbamazepine Phenytoin Ethosuximide Valproate Valproate Alternative Lamotrigine Gabapentine Topiramate Tiagabine Primidone Phenobarbital Lamotrigine Topiramate Primidone Phenobarbital Clonazepam Lamotrigine Clonazepam Lamotrigine Topiramate Felbamate
  • 22. Eplepsi yang kebal obat (refrakter) Penderita epilepsi dikatakan refrakter apabila penderita mengalami kekebalan terhadap 4 OAE baku tersebut, baik secara sendiri- sendiri maupun kombinasi, dengan dosis yang cukup (kadar terapetik) dan dalam waktu kurang lebih 2 tahun tetapi ODE tetap saja mengalami serangan epilepsi atau terdapat tanda kercaunan obat.
  • 23. Terapi Bedah Epilepsi Terapi bedah epilepsi merupakan tindakan operasi yang dilakukan dengan memotong bagian yang menjadi fokus infeksi yaitu jaringan otak yang menjadi sumber serangan. Operasi diindikasikan terutama untuk kasus epilepsi ayang kebal terhadap pengobatan. Berikut ini merupakan jenis- jenis bedah epilepsi yang dilakukan berdasarkan letak fokus infeksi, yaitu : 1. Operasi bedah epilepsi lobus temporal 2. Eksisi korteks ekstratemporal 3. Hemisferektomi 4. Callosotomi
  • 24. Penilaian Pascaoperasi Kelas 1 • Tidak pernah kejang pasca operasi • Aura (+/-) tidak berlanjut kejang • Dapat kembali kejang, tetapi setelah melewati masa 2 tahun dengan bebas kejang • Kejang general atipik hanya terjadi akibat putus OAE Kelas 2 • Frekuensi kejang yang jarang pasca operasi • Diawali dengan bebas kejang pasca operasi tetapi kini terdapat kejang dengan frekuensi yang jarang (tidak lebih dari dua kali dalam satu tahun) • Hanya kejang nocturnal, tanpa menyebabkan kecacatan Kelas 3 • Pengurangan kejang yang bermakna > 75 % dari sebelumnya Kelas 4 • Pengurangan kejang yang tidak signifikan • Tidak ada perubahan yang cukup besar • Kejang memburuk