SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Muhamad Wildan Fauzan (1201196)
Nunung Yuliantini (1201242)
Nurjanah (1201473)
 Spekulatif = Cara berfikir sitematis tentang apa-apa
yang ada; menghubungkan dunia fikiran dan
pengalaman
 Preskriptif = membuat standar dalam penilaian,
mengkritik tingkah laku atau mengapresiasi seni.
filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan
yang harus diikuti dan dicapai.
 Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif.
 (Kneller, 1971:2)
 adalah aliran filsafat yang memandang realitas sebagai
dualitas. Aliran realisme memandang dunia ini
mempunyai hakikat realitas yang terdiri dari dunia fisik
dan dunia rohani
 berbeda dengan filsafat aliran idealisme yang bersifat
monistis yang memandang hakikat dunia pada dunia
spiritual semata. Dan juga berbeda dari aliran
materialisme yang memandang hakikat kenyataan
adalah kenyatan yang bersifat fisik semata.
Realisme
Rational
realists
Clasic
Realists
Religoius
Realists
Natural
realists
 Realisme klasik berpandangan bahwa manusia pada
hakikatnya memiliki ciri rasional, dimana
manusia dapat menjangkau kebenaran secara
umum.
 Metafisika: Memahami bahwa dunia itu real dan ada
diluar fikiran manusia, sehingga kita bisa
mengobservasinya. Keduanya di bentuk oleh Tuhan
(Kneller, 1971: 11)
 Self evident (kejelasan diri) merupakan hal yang penting
dalam filsafat realisme karena kejelasan merupakan asas
pembuktian tentang realitas dan kebenaran sekaligus.
Bagaimana dengan Tuhan?
 keberadaan tuhan tidak perlu dibuktikan dengan bukti-
bukti lain, sifat Tuhan hanya dimiliki Tuhan dan tidak ada
yang menyamainya, begitupun dengan eksistensi Tuhan
merupakan prima kuasa penyebab utama dan pertama dari
segala yang ada.
 Bahan pendidikan yang esensial bagi aliran ini yaitu
pengalaman manusia. Realisme klasik bertujuan agar
anak menjadi manusia bijaksana, yaitu seorang yang
dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungan fisik dan sosial.
Realisme Religius
Hakikat kebenaran dan kebaikan memiliki makna yang mendalam
dalam filsafat ini, kebenaran bukan dibuat namun sudah ditentukan
dimana belajar harus mencerminkan kebenaran tersebut.
Kebenaran bukan dibuat namun sudah ditentukan dimana belajar
harus mencerminkan kebenaran tersebut. Berbicara tentang
pendidikan, Johan Amos Comenius mengemukakan bahwa semua
manusia harus mencapai dua tujuan. Pertama keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang abadi. Kedua keadaan dan kehidupan
dunia yang sejahtera dan damai.
 Realisme natural Ilmiah mengatakan bahwa manusia adalah
organisme biologis dengan sistem syaraf yang komplek
dan secara inhern berpembawaaan sosial. Apa yang
dinamakan berpikir merupakan fungsi yang sangat komplek dari
organisme yang berhubungan dengan lingkungannya.
 filsafat mencoba meniru objektivitas sains. Karena dunia sekitar
manusia itu nyata, maka tugas sainslah meneliti sifat-sifatnya.
Tugas filsafat mengkoordinasikan konsep-konsep dan temuan
sains yang berlainan dan berbeda-beda. Perubahan merupakan
realitas yang sesuai dengan hukum-hukum alam yang
permanen, yang menyebabkan alam semesta sebagai suatu
struktur berlangsung terus.
 Teori kebenaran yang digunakan adalah teori korespondensi
tentang kebenaran, yang menyatakan kebenaram adalah
persesuaian terhdap fakta dan situasi yang nyata.
 Karena dalam dunia manusia di atur oleh alam, maka
sekolah harus menyediakan subject matter (mata
pelajaran) yang akan memperkenalkan anak-anak
dengan dunia sekelilingnya.
 Menurut realisme natural ilmiah, pengetahuan yang
shahih adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman empiris, dengan jalan penginderaan dan
observasi.
 Realisme natural ilmiah mengatakan bahwa dunia yang
kita amati bukan kreasi akal atau jiwa manusia, melainkan
dunia sebagaimana adanya. Substansialitas, sebab-akibat,
dan aturan-aturan alam bukan suatu proyeksi akal, atau
jiwa manusia, melainkan suatu penampilan atau
penampakan dari dunia atau alam itu sendiri.
 ide atau proposisi itu benar ketika berhubungan dengan
berbagai hal dunia
 Pengetahuan yang benar merupakan korespondensi antara
dunia sebagai dunia itu sendiri.
 Guru merupakan orang yang mewariskan kultur budaya. Ia
menentukan pokok persoalan (subject matter) atau
pelajaran di kelas.
 Clasic Religiious mengemukakan bahwa kita dapat
memahami sebuah hukum moral (moral law) dengan
menggunakan alasan, tetapi mereka menuntut hukum
didasarkan atas otoritas Tuhan.
 Tujuan utama pendidikan moral adalah untuk keselamatan
jiwa. Anak harus mampu belajar menjaga hati dalam
dirinya dan menjauhi dosa.
 sekolah akan membuat individu menjadi berkepala dingin
di berbagai waktu. Murid harus mampu belajar hidup
dengan standar moral universal, sebab apa yang baik itu
baik untuk seseorang dalam bentuk yang umum dan tidak
bagi anggota atau masyarakat lain.
 Scientific Realist menyangkal nilai-nilai memiliki
banyak sangsi supranatural (semacam dosa). Tuhan
hanya menampung lingkungan kita, sedang kejahatan
hanya menjauhkan kita itu dari diri kita. Sebab antara
manusia dan alam adalah konstan, karena itu nilai-
nilai yang mengakomodasi kedua nyapun berbentuk
konstan.
 Salah dan benar itu datang dari pemahaman akan sifat
dasar bukan dalam prinsip agama. Moralitas
didasarkan kepada investigasi scientific manusia
sebagai spesies tertinggi.
 Tujuan pendidikan: penyesuaian hidup dan tanggung jawab sosial
 Kedudukan siswa: dalam hal pelajaran, mampu menguasai
pengetahuan yang handal, dan dapat dipercaya. Dalam hal disiplin,
peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar. Disiplin mental dan
moral dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.
 Peranan Guru: menguasai pengetahuan, terampil dalam tenik
mengajar, dan dengan teras menuntut prestasi dari siswa
 Kurikulum: komprehensif mencakup semua pengetahuan yang
berguna. Berisikan pengetahuan liberal dan praktis.
 Metode: belajar tergantung dari pengalaman, baik langsung atau tidak
langsung. Metode penyampaian harus logis dan psikologis. Metode
conditioning merupakan metode utama bagi realisme sebagai pengikut
behaviorisme.

Contenu connexe

Tendances

Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeTiti Imansari
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanUniversity of Jember
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia PendidikanPentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikandinirahmaseptiana17
 
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeAliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
 
ppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanammahidayanti
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeeddysuranta
 
Filsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeFilsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeEko Expired
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comtePriyo Sudibyo
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatLevina Lme
 

Tendances (20)

Makalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialismeMakalah aliran esensialisme
Makalah aliran esensialisme
 
Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan Perenialisme
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
Rekonstruksionisme
RekonstruksionismeRekonstruksionisme
Rekonstruksionisme
 
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia PendidikanPentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
Pentingnya Idealisme dalam Dunia Pendidikan
 
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeAliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialisme
 
ppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikan
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Filsafat pragmatisme
Filsafat pragmatismeFilsafat pragmatisme
Filsafat pragmatisme
 
Filsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialismeFilsafat eksistensialisme
Filsafat eksistensialisme
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
 
Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 

Similaire à Aliran realisme dalam filsafat pendidikan

Similaire à Aliran realisme dalam filsafat pendidikan (20)

Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugasMakalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
Makalah Filsafat Ust. Nely Ilmi Q.docx tugas
 
Cici
CiciCici
Cici
 
falsafah
falsafahfalsafah
falsafah
 
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Fpi  aliran-aliran filsafat-4192Fpi  aliran-aliran filsafat-4192
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliahFilsafat materialisme untuk materi kuliah
Filsafat materialisme untuk materi kuliah
 
Filosofi pendididkan
Filosofi pendididkanFilosofi pendididkan
Filosofi pendididkan
 
Kelompok 8 aliran realisme
Kelompok 8 aliran realismeKelompok 8 aliran realisme
Kelompok 8 aliran realisme
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
 

Aliran realisme dalam filsafat pendidikan

  • 1. Muhamad Wildan Fauzan (1201196) Nunung Yuliantini (1201242) Nurjanah (1201473)
  • 2.  Spekulatif = Cara berfikir sitematis tentang apa-apa yang ada; menghubungkan dunia fikiran dan pengalaman  Preskriptif = membuat standar dalam penilaian, mengkritik tingkah laku atau mengapresiasi seni. filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai.  Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif.  (Kneller, 1971:2)
  • 3.  adalah aliran filsafat yang memandang realitas sebagai dualitas. Aliran realisme memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas yang terdiri dari dunia fisik dan dunia rohani  berbeda dengan filsafat aliran idealisme yang bersifat monistis yang memandang hakikat dunia pada dunia spiritual semata. Dan juga berbeda dari aliran materialisme yang memandang hakikat kenyataan adalah kenyatan yang bersifat fisik semata.
  • 5.  Realisme klasik berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya memiliki ciri rasional, dimana manusia dapat menjangkau kebenaran secara umum.  Metafisika: Memahami bahwa dunia itu real dan ada diluar fikiran manusia, sehingga kita bisa mengobservasinya. Keduanya di bentuk oleh Tuhan (Kneller, 1971: 11)
  • 6.  Self evident (kejelasan diri) merupakan hal yang penting dalam filsafat realisme karena kejelasan merupakan asas pembuktian tentang realitas dan kebenaran sekaligus. Bagaimana dengan Tuhan?  keberadaan tuhan tidak perlu dibuktikan dengan bukti- bukti lain, sifat Tuhan hanya dimiliki Tuhan dan tidak ada yang menyamainya, begitupun dengan eksistensi Tuhan merupakan prima kuasa penyebab utama dan pertama dari segala yang ada.  Bahan pendidikan yang esensial bagi aliran ini yaitu pengalaman manusia. Realisme klasik bertujuan agar anak menjadi manusia bijaksana, yaitu seorang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan fisik dan sosial.
  • 7. Realisme Religius Hakikat kebenaran dan kebaikan memiliki makna yang mendalam dalam filsafat ini, kebenaran bukan dibuat namun sudah ditentukan dimana belajar harus mencerminkan kebenaran tersebut. Kebenaran bukan dibuat namun sudah ditentukan dimana belajar harus mencerminkan kebenaran tersebut. Berbicara tentang pendidikan, Johan Amos Comenius mengemukakan bahwa semua manusia harus mencapai dua tujuan. Pertama keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi. Kedua keadaan dan kehidupan dunia yang sejahtera dan damai.
  • 8.  Realisme natural Ilmiah mengatakan bahwa manusia adalah organisme biologis dengan sistem syaraf yang komplek dan secara inhern berpembawaaan sosial. Apa yang dinamakan berpikir merupakan fungsi yang sangat komplek dari organisme yang berhubungan dengan lingkungannya.  filsafat mencoba meniru objektivitas sains. Karena dunia sekitar manusia itu nyata, maka tugas sainslah meneliti sifat-sifatnya. Tugas filsafat mengkoordinasikan konsep-konsep dan temuan sains yang berlainan dan berbeda-beda. Perubahan merupakan realitas yang sesuai dengan hukum-hukum alam yang permanen, yang menyebabkan alam semesta sebagai suatu struktur berlangsung terus.  Teori kebenaran yang digunakan adalah teori korespondensi tentang kebenaran, yang menyatakan kebenaram adalah persesuaian terhdap fakta dan situasi yang nyata.
  • 9.  Karena dalam dunia manusia di atur oleh alam, maka sekolah harus menyediakan subject matter (mata pelajaran) yang akan memperkenalkan anak-anak dengan dunia sekelilingnya.  Menurut realisme natural ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman empiris, dengan jalan penginderaan dan observasi.
  • 10.  Realisme natural ilmiah mengatakan bahwa dunia yang kita amati bukan kreasi akal atau jiwa manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya. Substansialitas, sebab-akibat, dan aturan-aturan alam bukan suatu proyeksi akal, atau jiwa manusia, melainkan suatu penampilan atau penampakan dari dunia atau alam itu sendiri.  ide atau proposisi itu benar ketika berhubungan dengan berbagai hal dunia  Pengetahuan yang benar merupakan korespondensi antara dunia sebagai dunia itu sendiri.  Guru merupakan orang yang mewariskan kultur budaya. Ia menentukan pokok persoalan (subject matter) atau pelajaran di kelas.
  • 11.  Clasic Religiious mengemukakan bahwa kita dapat memahami sebuah hukum moral (moral law) dengan menggunakan alasan, tetapi mereka menuntut hukum didasarkan atas otoritas Tuhan.  Tujuan utama pendidikan moral adalah untuk keselamatan jiwa. Anak harus mampu belajar menjaga hati dalam dirinya dan menjauhi dosa.  sekolah akan membuat individu menjadi berkepala dingin di berbagai waktu. Murid harus mampu belajar hidup dengan standar moral universal, sebab apa yang baik itu baik untuk seseorang dalam bentuk yang umum dan tidak bagi anggota atau masyarakat lain.
  • 12.  Scientific Realist menyangkal nilai-nilai memiliki banyak sangsi supranatural (semacam dosa). Tuhan hanya menampung lingkungan kita, sedang kejahatan hanya menjauhkan kita itu dari diri kita. Sebab antara manusia dan alam adalah konstan, karena itu nilai- nilai yang mengakomodasi kedua nyapun berbentuk konstan.  Salah dan benar itu datang dari pemahaman akan sifat dasar bukan dalam prinsip agama. Moralitas didasarkan kepada investigasi scientific manusia sebagai spesies tertinggi.
  • 13.  Tujuan pendidikan: penyesuaian hidup dan tanggung jawab sosial  Kedudukan siswa: dalam hal pelajaran, mampu menguasai pengetahuan yang handal, dan dapat dipercaya. Dalam hal disiplin, peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar. Disiplin mental dan moral dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.  Peranan Guru: menguasai pengetahuan, terampil dalam tenik mengajar, dan dengan teras menuntut prestasi dari siswa  Kurikulum: komprehensif mencakup semua pengetahuan yang berguna. Berisikan pengetahuan liberal dan praktis.  Metode: belajar tergantung dari pengalaman, baik langsung atau tidak langsung. Metode penyampaian harus logis dan psikologis. Metode conditioning merupakan metode utama bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.