1. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012
PENYAKIT KACANG-KACANGAN PADA LAHAN KERING MASAM DI PROPINSI LAMPUNG
Sri Hardaningsih
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. P.O. Box 66 Malang
ABSTRAK
Pada beberapa tahun terakhir usaha peningkatan produksi kedelai dan kacang-kacangan lain dengan perluasan areal
lahan masam di Propinsi Lampung telah dilakukan. Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala untuk me-
ningkatkan produksi tanaman pangan di Indonesia. Informasi rinci mengenai jenis penyakit kedelai dan kacang-
kacangan lain sangat dibutuhkan karena merupakan langkah pertama dalam menentukan strategi pengendalian
penyakit. Dengan diketahuinya informasi mengenai jenis, intensitas, dan penyebaran penyakit maka dapat disusun
komponen teknologi pengendaliannya. Berdasarkan survey di Propinsi Lampung menunjukkan bahwa penyakit yang
dominan pada kedelai adalah pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis), target spot (Corynespora cassiicola), karat
yang disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi, antraknose (Colletotrichum dematium var truncatum); sedangkan
bercak daun yang disebabkan jamur Cercospora spp. merupakan penyakit yang dominan.pada kacang tanah, kacang
hijau, kacang panjang, kacang tunggak dan buncis
Kata Kunci : Penyakit kacang-kacangan, lahan kering masam
ABSTRACT
Extensification at dry acid soil in Lampung to increase production of soybean and other legumes was done in recent
years. Disease is one of the limiting factor of food crops production in Indonesia. In the early step to determine
management disease strategy a detail information of the causal diseases is needed. Information causal diseases of
soybean, an alternative host, and spreading mechanism of the diseases, the epidemy could be understood and
anticipated, thus finally management method could be determined. Based on the survey observation in Lampung
province the dominant diseases of soybean are rust (Phakopsora pachyrhizi ), bacterial pustule (Xanthomonas
axonopodis), anthracnose (Colletotrichum dematium var truncatum). Cercospora spp. are the causal agent of leaf spot,
the dominant diseases on groundnut, mungbean, yard-long bean, cowpea, and bean.
Keyword : Legumes desease, dry acid soil
PENDAHULUAN
Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi tanaman kedelai di
Indonesia. Produktivitas kedelai pada tahun 2003 tercatat hanya 1,275 ton/ha dan diramalkan pada tahun 2004
meningkat menjadi 1,283 ton/ha. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan konsumsi kedelai meningkat, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu upaya yang diperlukan adalah perluasan areal tanaman. Pada
beberapa tahun terakhir telah dilakukan pengembangan kedelai di lahan masam Propinsi Lampung..
Lampung memiliki enam Kabupaten yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung
Utara, Tanggamus, dan Tulang Bawang dengan luas lahan untuk pertanian basah (padi sawah) 537.783 ha dan lahan
kering 639.518 ha (Sudaryanto dkk., 2002).
Budidaya kedelai dan kacang-kacangan lain yang makin intensif menyebabkan semakin tersebar dan
meluasnya ke daerah-daerah yang semula belum pernah terjamah penyakit. Hal itu disebabkan kemungkinan
tersebarnya beberapa penyakit tertentu melalui inang alternatifnya yaitu tanaman kacang-kacangan lain yang
termasuk dalam pola tanamnya. Atas dasar pemikiran tersebut di atas maka diperlukan informasi mengenai jenis
22
2. Sri Hardaningsih : Penyakit Kacang-Kacangan Pada Lahan Kering Masam Di Propinsi Lampung
penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain dan pengumpulan jamur antagonis melalui suatu survey di Propinsi
Lampung.
BAHAN DAN METODA
Survey dilaksanakan di Propinsi Lampung (Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara) pada
tanggal 9 – 10 Juni 2005. Survey meliputi 20 lokasi di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung
Utara, Survey dilakukan di lokasi petani pada tanaman kedelai dan kacang-kacangan lain : kacang tanah, kacang hijau,
kacang panjang, kacang tunggak, dan buncis. Pengamatan jenis penyakit, penyebab, dan intensitasnya dilakukan
secara visual. Penyakit-penyakit yang menyerang daun diamati berdasarkan persentase daun terserang (ringan =1-
20%, sedang = 21-50%, dan berat = lebih 50%), sedangkan penyakit layu diamati berdasarkan persentase tanaman
terserang (jumlah tanaman terserang/jumlah tanaman total x 100%). Penyakit yang belum diketahui penyebabnya
diambil contoh bagian tanaman terserang kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan kunci determinasi pada
beberapa pustaka (Barnet dan Hunter, 1974 von Arx 1981; Sinclair dan Backman (1989); Semangun, 1991; Hartman,
dkk, 1999), di laboratorium Mikologi Balitkabi Malang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan jenis penyakit kedelai dilakukan pada setiap pertanaman kedelai dan kacang-kacangan lain :
kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, dan buncis pada 20 lokasi di Lampung (Tabel 1). Dari
komposisi jumlah lokasi pengamatan di Lampung, tanaman kedelai hanya ditemukan di dua lokasi dibanding lokasi
pengamatan kacang panjang sembilan lokasi. Hal ini disebabkan tanaman kacang panjang pada umumnya ditanam di
pekarangan rumah penduduk, sedangkan kedelai ditanam di sawah..
Tabel 1. Jumlah lokasi pengamatan penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain.
Propinsi Lampung, 9 – 10 Juni 2005.
No. Jenis tanaman Propinsi
1 Kedelai 2
2 Kacang Tanah 5
3 Kacang Hijau 2
4 Kacang Panjang 9
5 Kacang Tunggak 1
6 Buncis 1
Jumlah lokasi 20
Penyakit yang dominan pada tanaman kedelai adalah pustul bakteri (X. axonopodis , target spot
Corynespora cassiicola dan karat, P. pachyrhizi, dengan intensitas serangan berkisar antara 20 – 40% (Tabel 2).
Tabel 2. Jenis penyakit, penyebab dan intensitas serangan pada tanaman kedelai Lampung , 9 – 10 Juni 2005.
No. Jenis penyakit Penyebab Intensitas serangan (%)
1 Karat Phakopsora pachyrhizi Kurang dari 20%
2 Pustul Xanthomonas axonopodis Lebih dari 40%
3 Antraknose Colletotrichum dematium var
truncatum
4 Hawar batang Sclerotium rolfsii Kurang dari 5%
5 Target spot Corynespora cassiicola Lebih dari 40%
6 Penyakit mosaik Virus mosaik Lebih dari 10%
Jumlah lokasi 20
23
3. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012
Tabel 3. Penyakit/jamur antagonis yang ditemukan waktu survey di Lampung., 9 – 10 Juni 2005
No. Kabupaten Kecamatan Desa Jenis Penyakit Penyebab Penyakit
1 Lamp Teng Gunung Sugih Gunung Sugih Karat jagung Puccinia sorghi/ps
2 Lamp Teng Gunung Sugih Manggungan Bd uk C. henningsii/ch
3 Lamp Teng Gunung Sugih Manggungan Bd uk,bd jg Ch,H. turcicum/Ht
4 Lamp Teng TerbanggiBesar Terbanggi Bd, layu uk Ch, S. rolfsii/Sr
5 Lamp Teng Wates Wates Labu sehat -
6 Lamp Teng Wates Wates Bsk daun gulma, Sr, Ht
bd jg
7 Lamp Sel Tegineneng Kota Agung Bd,krt kp/ bd kh C. canescens/Cc,
Uromyces/U, Cc
8 Lamp Sel Sumberejo Kemiling Bd, krt kt/bd kp C.personatum/Cp,
P.arachidis/Pa,Cc
9 Lamp Sel GedongTataan Sumbersari Bd krt kt,/bd uj Cp, Pa, C. viscosae/Cv
10 Lamp Sel GedongTataan Sukaraja Uj sehat -
11 Lamp Teng Kalirejo Kaliwungu Bsk leher akar, A.niger/An, Sr
bsk daun kt
12 Lamp Teng Kalirejo Sridadi Bd,krt ktg Cc, U
13 Tl Bawang TulangBawang PulungKencana Bd,krt,bsk d kt Cp,Pa,R.solani/Rs
14 Tl Bawang Tumijajar Margomulyo Bd kh, bd,et kp Cc, U, E.polygoni/Ep
15 Lamp Teng Bandaragung Bandaragung Bd.et kp Cc, Ep
16 Lamp Teng Terbanggi Besar Jukumjaya Tgspot,krt,pstl kd C.cassiicola/Ccas, P.
Pachyrhizi/Pp, X.
axonopodis/Xa
17 Lamp Teng Seputih Mataram Utamajaya Bd,et kp Cc, Ep
18 Lamp Teng Seputihbanyak Sidobinangun Bsk leher akar kt A.niger/An
19 Lamp Teng SeputihRaman RamaNirwana Bd ktg Cc
20 Lamp Teng Punggur Sidomulyo Kd sehat -
Keterangan :
Bd = bercak daun; Bsk = busuk; krt = karat; tgspot = target spot; et = embun tepung; pstl = pustul;
kd = kedelai; kt = kacang tanah; Kh = kacang hijau; kp = kacang panjang; ktg = kacang tunggak; T =
Trichoderma; G = Gliocladium; A = Aspergillus
Penyakit pustul bakteri lebih banyak terdapat di Lampung dibanding penyakit karat, sebaliknya di pulau
Jawa lebih banyak penyakit karat. Hal ini diduga karena iklim mikro yang panas dan lembab di Lampung
mengakibatkan bakteri lebih berkembang dibanding jamur karat kedelai yang lebih kondusif pada kondisi lembab
dan tidak terlalu panas di pulau Jawa. Menurut Sinclair dalam Hartman dkk. (1999), bakteri penyebab pustul dapat
bertahan pada tanaman Phaseolus lunatus, P. vulgaris, dan gulma Dolichos biflorus dan bahkan strain tertentu
mampu menyerang kacang tunggak.
Penyakit lain yang sering ditemukan pada kedelai adalah target spot (C. cassiicola) yang menyerang akar,
batang, daun, polong dan biji kedelai. dengan intensitas serangan lebih 40% ditemukan di desa Jukum Jaya, Lampung
(Lampiran 1). Target spot merupakan penyakit baru pada kedelai di Indonesia (Sri Hardaningsih dan van Braver,
1988). C. cassiicola menyerang seluruh bagian tanaman : akar, batang, daun,.polong, dan biji. Selain itu patogen
mempunyai banyak tanaman inang selain kedelai di antaranya tanaman penutup tanah, gulma, sayur-sayuran, buah-
buahan, kapas, kacang-kacangan, umbi-umbian, wijen dan tanaman perkebunan terutama karet sehingga mudah
tertular dari tanaman satu ke tanaman lain (Sinclair dalam Hartman, dkk, 1999).
Penyakit yang dominan pada kacang-kacangan lain adalah bercak daun yang disebabkan oleh beberapa
jamur dari genera Cercospora (Tabel 4).
24
4. Sri Hardaningsih : Penyakit Kacang-Kacangan Pada Lahan Kering Masam Di Propinsi Lampung
Tabel 4. Jenis tanaman, jenis penyakit, jenis penyebab dan intensitas serangan pada tanaman kedelai Lampung , 9 –
10 Juni 2005.
No. Jenis tanaman Jensi penyakit Penyebab Intensitas (%)
1 Kacang Tanah Bercak daun C. personatum Lebih 40%
2 Karat P. arachidis Lebih 40%
3 Kacang Hijau Bercak daun C. canescens Kurang 10%
Kacang Panjang Bercak daun C. canescens Kurang 25%
4 Kacang Tunggak Bercak daun C. canescens Kurang 5%
5 Buncis Bercak daun Phaeocercospora sp. Kurang 10%
6
Jumlah lokasi 20
Intensitas penyakit umumnya rendah, penyakit tular tanah hanya 1 – 5 tanaman per petak dan kurang dari
10% untuk patogen yang menyerang daun. Intensitas penyakit tertinggi (lebih 40% hanya dijumpai pada penyakit
pustul bakteri pada tanaman kedelai, bercak daun dan karat pada kacang tanah serta bercak daun pada kacang
panjang dengan intensitas serangan kurang dari 25%.
Secara umum dapat dilaporkan bahwa penyakit yang dijumpai di setiap komoditi adalah sebagai berikut;
Kedelai : karat (Phakopsora pachyrhizi ), pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis), target spot (Corynespora
cassiicola), dan virus mosaik. Kacang tanah : bercak daun Cercosporidium personatum, karat (Puccinia arachidis), layu
Sclerotium rolfsii dan Aspergillus niger. Kacang hijau : bercak daun Cercospora canescens. Kacang panjang: beberapa
bercak daun Cercospora spp. dan Alternaria sp. Kacang tunggak : bercak daun Cercospora sp. dan layu S. rolfsii. Buncis
: bercak daun menyudut Phaeocercospora sp..
Dari semua patogen yang ditemukan pada kacang-kacangan lain X. axonopodis, C. cassiicola dan S. rolfsii
yang dapat menjadi sumber penular pada tanaman kedelai.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan survey penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain di Lampung dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penyakit pada tanaman kedelai adalah karat yang disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi, pustul
bakteri (Xanthomonas axonopodis), antraknose (Colletotrichum dematium var truncatum), hawar batang
(Sclerotium rolfsii), dan target spot (Corynespora cassiicola).
2. Penyakit pada kacang-kacangan lain adalah bercak daun pada kacang tanah, kacang panjang, kacang tunggak,
dan kacang hijau yang disebabkan oleh beberapa spesies dari genera Cercospora, penyakit karat dan layu S.
rolfsii pada kacang tanah dan kacang tunggak.
3. Intensitas penyakit kedelai sedang sampai tinggi, 25 – lebih 40% pada karat, pustul bakteri dan target spot,
sedangkan intensitas penyakit tular tanah umumnya rendah, kurang dari 5%.
4. Bakteri X. axonopodis, jamur C. cassiicola, dan S. rolfsii menjadi peluang tertularnya penyakit pustul bakteri,
target spot dan hawar batang pada tanaman kedelai.
DAFTAR PUSTAKA
Barnet, H.L. dan B.B. Hunter, 1974. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Third Ed. Burgess Publishing Company
Minnesota. 241 p. Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian (Agricultural Statistics) 2004. Diterbikan
oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian. Hal 59.
Hartman, G.L., J.B. Sinclair, and J.C. Rupe.1999. Compendium of Soybean Diseases. Fourth Ed.. The APS Press. The
American Phytopathological Society. 100.p.
Semangun, 1991. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. 449 hlm.
Sinclair, J.B. and P.A. Backman. 1989. Compendium of Soybean Diseases (Third Ed.)
25
5. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012
Sri Hardaningsih dan A.C. van Braver. 1988. Target Spot, a new fungal disease of soybean in Indonesia. Symposium on
Crop Pathogens and Nematodes. BIOTROP Special Publication No. 34. Published by SEAMEO-BIOTROP,
Bogor. 1988: p. 223-225.
Sudaryanto, .B., G. Purwanto, D. Suherlan, Yusmeinardi, dan Nasrul. Balai 2002. Zonasi Agroekologi Propinsi Lampung.
Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung 2002. 29 hal.
Von Arx 1981. The Genera of Fungi Sporulating in Pure Culture. A.R. Gantner VerlagKG, FL-9490 Vaduz. 424
26