SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium
                                                                                                            Rolfsii Di Laboratorium



 JENIS PENYAKIT KEDELAI DAN EFEKTIVITAS JAMUR ANTAGONIS YANG
    BERASAL DARI KALIMANTAN SELATAN TERHADAP Sclerotium rolfsii
                        DI LABORATORIUM




                                                    Sri Hardaningsih
                            Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
                                              P.O. Box 66 Malang 65101


                                                          ABSTRAK

      Beberapa tahun terakhir usaha peningkatan produksi kedelai dengan perluasan areal lahan masam di
      Propinsi Kalimantan Selatan telah dilakukan. Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas
      untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di Indonesia. Informasi mengenai jenis penyakit
      kedelai dan jamur antagonis yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit sangat dibutuhkan.
      Berdasarkan pengamatan di Kecamatan Simpang Jaya, Tegal Arum, dan Ulin Kalimantan Selatan
      menunjukkan bahwa penyakit yang dominan pada kedelai adalah hawar daun coklat yang disebabkan
      oleh Rhizoctonia solani (intensitas penyakit melebihi 50%), serangan ringan oleh antraknose yang
      disebabkan oleh Colletotrichum dematium var truncatum dan hawar batang Sclerotium rolfsii
      (keduanya kurang dari1%). Dari 17 lokasi pengumpulan isolat jamur antagonis, Penicillium, Aspergillus,
      Rhizopus dan Trichoderma telah diisolasi. Enam isolat Trichoderma telah diuji daya hambatnya
      terhadap S. rolfsi. Intensitas penghambatan jamur antagonis tersebut menunjukkan antara 32,1 -
      70%. Efektivitas tertinggi dari keenam isolate Trichoderma TgA-2 yang berasal dari Tegal Arum
      dengan efektivitas 70 %.

      Kata Kunci : Penyakit Kedelai, Jamur Antagonis, Kalimantan Selatan



                                                          ABSTRACT

      In the last few years to increase the soybean production was done by land extensification of acid
      soil in South Kalimantan Province. Diseases is one of the limiting factor for increasing soybean
      productivity in Indonesia. The information in presence of the disease and.antagonistic fungi is
      needed. Based on the observation at Sub District of Simpang Jaya, Tegal Arum, and Ulin, South
      Kalimantan showed that dominant disease on soybean brown leaf blight caused by Rhizoctonia solani
      (more than 50% disease intensity), light intensity of antracnose caused by Colletotrichum dematium
      var truncatum and stem blight caused by Sclerotium rolfsii (both less than 1%). From 17 locations
      collection of antagonist fungi isolate, Penicillium, Aspergillus, Rhizopus and Trichoderma were
      isolated. Six isolates was tested for inhibiting level to S. rolfsii. The intensity of inhibition level was
      ranging between 32,1 - 70%. The highest efectivity of the six isolates was TgA-2, originally from
      Tegal Arum is 70 %.

      Keyword : Soybean Disease, Antagonistic Fungi, South Kalimantan




                                                               23
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011




                                                           PENDAHULUAN
        Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi tanaman kedelai
di Indonesia. Produktivitas kedelai pada tahun 2003 tercatat hanya 1,275 ton/ha dan diramalkan pada
tahun 2004 meningkat menjadi 1,283 ton/ha (Deptan, 2004). Peningkatan jumlah penduduk
menyebabkan konsumsi kedelai meningkat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu
upaya yang diperlukan adalah perluasan areal tanaman. Pada beberapa tahun terakhir telah dilakukan
pengembangan kedelai di lahan masam Propinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan memiliki
potensi yang cukup tinggi dalam pengembangan kedelai.
        Budidaya kedelai dan kacang-kacangan lain yang makin intensif menyebabkan semakin tersebar
dan meluasnya ke daerah-daerah yang semula belum pernah terjamah penyakit. Hal itu disebabkan
kemungkinan tersebarnya beberapa penyakit tertentu melalui inang alternatifnya yaitu tanaman kacang-
kacangan lain yang termasuk dalam pola tanamnya. Atas dasar pemikiran tersebut di atas maka
diperlukan informasi mengenai ragam penyakit kedelai dan jamur antagonis sebagai alternatif
pengendalian penyakit utama kedelai.
        Survey pengamatan penyakit dapat dipilih cara pengendalian yang cocok, secara kimiawi
(fungisida/bakterisida), secara kultur teknik (sanitasi, rotasi), menanam varietas tahan penyakit atau
secara hayati menggunakan mikrobia antagonis/parasitik. Pemilihan cara pengendalian dipertimbangkan
melalui prioritas jenis penyakit, keparahannya, serta nilai ekonomis dari tanaman.

                                                   BAHAN DAN METODE
        Pengamatan ragam penyakit kedelai dan jamur antagonis di Propinsi Kalimantan Selatan
dilakukan pada tanggal 25-29 Mei 2010 di 17 lokasi (Tabel 1). Pengamatan penyakit berdasarkan gejala
penyakit yang nampak dan pengambilan contoh tanah dilakukan 3 tempat setiap lokasi.
        Pengamatan jenis penyakit berdasarkan gejala menurut beberapa pustaka (Sinclair dan
Backman, 1989; Hartman dkk., 1999; Semangun, 2008) Penyakit-penyakit pada daun diamati
berdasarkan persentase daun terserang (ringan =1-20%, sedang = 21-50%, dan berat = lebih 50%),
sedangkan penyakit layu diamati berdasarkan persentase tanaman terserang (jumlah tanaman
terserang/jumlah tanaman total x 100%). Contoh tanah yang telah diambil dari 17 lokasi di Kalimantan
Selatan ditumbuhkan dalam media PDA ditambah Chloramphenicol 125 mgr/ 1 liter media. 2-3 hari
kemudian jamur yang tumbuh diidentifikasi berdasarkan pustaka yang relevan (Von Arx, 1981; Barnet
dan Hunter 1974). Daya hambat jamur antagonis terhadap jamur pathogen Sclerotium rolfsii dihitung
berdasarkan rumus sbb :

                                     r2 – r1
                       P    =   1 - ------- x 100 %
                                      r1

dimana:

           P       =       Prosentase penghambatan
           r1      =       jari-jari koloni jamur pathogen yang berlawanan dg jamur antagonis
           r2      =       jari-jari koloni jamur pathogen yang berhadapan jamur antagonis




                                                               24
Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium
                                                                                                             Rolfsii Di Laboratorium



                                               HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Survey Penyakit kedelai dan jamur antagonis
        Telah dilakukan pengamatan jenis penyakit, pengambilan contoh tanaman kedelai dan contoh
tanah yang ditanami kedelai, kacang-kacangan, dan tanaman lain sebanyak 17 lokasi. Penyakit pada
kedelai adalah layu yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii dengan intensitas ringan (1%), dan
hawar daun yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani dengan intensitas berat, lebih dari 50%.
(Gambar 1).
        Lokasi pengamatan tanaman kedelai pada waktu itu akhir Mei 2010 hanya di Kecamatan Simpang
Jaya. Penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani pada percobaan ekofisiologi
dengan intensitas penyakit berat lebih dari 50% diakibatkan oleh situasi kondusif yaitu kelembaban
cukup tinggi disebabkan oleh hujan lebat selama 2 hari dan drainase kurang baik.




                             Gambar 1. Serangan jamur Rhizoctonia solani pada kedelai

2. Isolasi jamur antagonis
        Isolasi pada 17 contoh tanah dengan 3 ulangan, menggunakan media agar kentang ditambah
chlorampenicol 250 mg./ 1 liter media. Hasil isolasi mendapatkan beberapa jamur antagonis yaitu
Trichoderma spp., Aspergillus spp., Fusarium spp.dan Penicillium spp., sedangkan dari contoh tanah yang
berasal dari Simpang Jaya kedelai PN-2 dan Simpang Jaya ubikayu-2 tidak diperoleh isolat jamur.
(Tabel 1).
        Tidak dilakukan pengujian pada isolat Aspergillus spp., Fusarium spp.. dan Penicillium spp.karena
terkontaminasi dengan jamur lain. Selanjutnya pengujian daya hambat jamur antagonis hanya dilakukan
pada enam isolat Trichoderma (Tabel 2). Pengujian daya hambat jamur antagonis Trichoderma isolat
SpJ-1, SpJ-2, Gmbt-1, Gmbt-2, TgA-1, dan TgA-2 dengan jamur patogen tular tanah Sclerotium rolfsii
berturut-turut adalah 50,0 %, 32,1 %, 61,9 %, 54,5 %, 66,7 %, dan 70,0 %. Efektivitas terendah dari
keenam isolat Trichoderma ini diperoleh dari SpJ-2 yang berasal dari lokasi Simpang Jaya yang
ditanami jagung, yaitu sebesar 32,1 % dan efektivitas tertinggi pada isolat TgA-2, 70 %, yaitu yang
berasal dari lokasi Tegal Arum pada tanaman jagung.(Tabel 1 dan Tabel 2).


                                                                25
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011



           R. solani adalah jamur patogen yang mempunyai banyak tanaman inang di antaranya adalah
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung dan tanaman serealia (Hartman dkk, 1999; Semangun, 2008).
Jamur antagonis yang diperoleh dari contoh tanah yang berasal dari tanaman-tanaman tersebut di atas
yang sehat diduga efektif terhadap R. solani.

             Tabel 1. Jamur yang diisolai dari contoh tanah. Kalimantan Selatan 25-29 Mei 2010

       No.     Lokasi              Tanaman / percobaan     Jamur antagonis
       1       Simpang Jaya        Kedelai PN -1           Penicillium, Aspergillus
       2       Simpang Jaya        Kedelai PN-2            ----
       3       Simpang Jaya        Kedelai -1              Fusarium, Aspergillus
       4       Simpang Jaya        Ubikayu-1               Fusarium, Aspergillus, Rhizopus
       5       Simpang Jaya        Ubikayu-2               ----
       6       Simpang Jaya        Kacang tanah-1          Aspergillus, Penicillium
       7       Simpang Jaya        Kacang tanah-2          Fusarium, Trichoderma
       8       Simpang Jaya        Kacang tanah-3          Aspergillus niger, Penicillium
       9       Simpang Jaya        Jagung-1                Penicillium, Aspergillus, Rhizopus
       10      Simpang Jaya        Jagung-2                Penicillium
       11      Simpang Jaya        Jagung -3               Penicillium, Trichoderma
       12      Simpang Jaya        Jagung-4                Penicillium, Fusarium
       13      Simpang Jaya        Teki                    Fusarium, Penicillium, Aspergillus
       14      Ulin                Herba-1                 Rhizopus, Penicillium, Aspergillus, Trichoderma
       15      Ulin                Herba-2                 Aspergillus, Trichoderma
       16      Tegal Arum          Jagung-1                Aspergillus, Trichoderma
       17      Tegal Arum          Jagung-2                Aspergillus, Trichoderma

                              Tabel 2. Efektivitas Trichoderma spp. terhadap S. rolfsii

       No.        Asal Isolat                              Isolat Trichoderma         Daya hambat (%)

       1          Simpang Jaya Kacang tanah-2              SpJ-1                      50,0
       2          Simpang Jaya Jagung-3                    SpJ-2                      32,1
       3          Gambut Ulin Herba-1                      Gmbt-1                     61,9
       4          Gambut Ulin Herba-2                      Gmbt-2                     54,5
       5          Tegal Arum Jagung-1                      TgA-1                      66,7
       6          Tegal Arum Jagung -2                     TgA-2                      70,0




                                                           26
Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium
                                                                                                            Rolfsii Di Laboratorium




                          Gambar 2. Isolat TgA-1 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan)




                          Gambar 3. Isolat TgA-2 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan)




                                                               27
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011




                           Gambar 4. Isolat Gmbt-2 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan)

                                                           KESIMPULAN
1. Penyakit kedelai yang dominan menyerang adalah penyakit bercak daun coklat (Lebih 50%), serangan
   ringan (1%) hawar batang Sclerotium rolfsii, dan antraknose Colletotrichum dematium var
      truncatum.
    2. Efektivitas Trichoderma spp. Tertinggi 70% diperoleh dari isolat TgA-2 dan
       Terendah 32,1% pada isolat SpJ-2.

                                                      DAFTAR PUSTAKA
Barnet, H.L. dan B.B. Hunter, 1974. Illustrated Genera of               Imperfect Fungi. Third Ed. Burgess
       Publishing Company Minnesota. 241 p.
Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian (Agricultural Statistics) 2004. Diterbikan oleh Pusat
       Data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian. Hal 59.
Hartman, G.L., J.B. Sinclair, and J.C. Rupe.1999. Compendium of Soybean
.         Diseases. Fourth Ed.. The APS Press. The American Phytopathological Society. 100.p.
Semangun, 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia Edisi kedua. Gadjah Mada University
      Press. 460 hlm.
Sinclair, J.B. and P.A. Backman. 1989. Compendium of Soybean Diseases (Third Ed.)
The APS Press. The American Phytopathological Society. 106 p.
    Von Arx 1981. The Genera of Fungi Sporulating in Pure Culture. A.R. Gantner VerlagKG, FL-9490
          Vaduz. 424 p.




                                                               28

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Operator Warnet Vast Raha
 
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinantiSri Nopitasari
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...UNESA
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccanixie_yeuw_jack
 
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali HayatiPotensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali HayatiNovayanti Simamora
 
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikBab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikKustam Ktm
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitTidar University
 
4 am amir-virus tembakau
4 am amir-virus tembakau4 am amir-virus tembakau
4 am amir-virus tembakauxie_yeuw_jack
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 

Tendances (20)

Trichoderma
TrichodermaTrichoderma
Trichoderma
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Lap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adzLap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adz
 
trichoderma loh.
trichoderma loh.trichoderma loh.
trichoderma loh.
 
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
Uji ketahanan tanaman pisang yang diimunisasi dengan pseudomonas berflouresen...
 
Trichokompos power point
Trichokompos power pointTrichokompos power point
Trichokompos power point
 
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti
29. isolasi-dan-identifikasi-mikroba-t.-kuswinanti
 
Jurnal agrobacterium
Jurnal agrobacteriumJurnal agrobacterium
Jurnal agrobacterium
 
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunanMakalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
 
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali HayatiPotensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
 
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikBab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
mikrobiologi
mikrobiologimikrobiologi
mikrobiologi
 
4 am amir-virus tembakau
4 am amir-virus tembakau4 am amir-virus tembakau
4 am amir-virus tembakau
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
6330 20977-1-pb
6330 20977-1-pb6330 20977-1-pb
6330 20977-1-pb
 

Similaire à 7 hardiningsih-jamur antagonis

6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning tehxie_yeuw_jack
 
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelaixie_yeuw_jack
 
6 nurjanani-identifikasi-bawang merah
6 nurjanani-identifikasi-bawang merah6 nurjanani-identifikasi-bawang merah
6 nurjanani-identifikasi-bawang merahxie_yeuw_jack
 
8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putihxie_yeuw_jack
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacanganxie_yeuw_jack
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiDesti Diana Putri
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---okxie_yeuw_jack
 
Ilmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhanIlmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhanAbdul Wahid
 
9 pengendalian helicoverpa
9 pengendalian helicoverpa9 pengendalian helicoverpa
9 pengendalian helicoverpaxie_yeuw_jack
 
4 nurjanani-agens biokontrol
4 nurjanani-agens biokontrol4 nurjanani-agens biokontrol
4 nurjanani-agens biokontrolxie_yeuw_jack
 
4 rahayu-embun tepun kedelai
4 rahayu-embun tepun kedelai4 rahayu-embun tepun kedelai
4 rahayu-embun tepun kedelaixie_yeuw_jack
 
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfL1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfMngtad
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramSarah Kartika
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeniOperator Warnet Vast Raha
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeniOperator Warnet Vast Raha
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxkaekae27
 
9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropodaxie_yeuw_jack
 

Similaire à 7 hardiningsih-jamur antagonis (20)

6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh
 
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
 
6 nurjanani-identifikasi-bawang merah
6 nurjanani-identifikasi-bawang merah6 nurjanani-identifikasi-bawang merah
6 nurjanani-identifikasi-bawang merah
 
8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih8 ely korlina-pht b.putih
8 ely korlina-pht b.putih
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
 
Ilmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhanIlmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhan
 
9 pengendalian helicoverpa
9 pengendalian helicoverpa9 pengendalian helicoverpa
9 pengendalian helicoverpa
 
4 nurjanani-agens biokontrol
4 nurjanani-agens biokontrol4 nurjanani-agens biokontrol
4 nurjanani-agens biokontrol
 
4 rahayu-embun tepun kedelai
4 rahayu-embun tepun kedelai4 rahayu-embun tepun kedelai
4 rahayu-embun tepun kedelai
 
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfL1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
Makalah hortikultura
Makalah hortikulturaMakalah hortikultura
Makalah hortikultura
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
 
14bookcabe
14bookcabe14bookcabe
14bookcabe
 
9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda9 ramlan-kajian artropoda
9 ramlan-kajian artropoda
 

Plus de xie_yeuw_jack

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwxie_yeuw_jack
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagarxie_yeuw_jack
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puruxie_yeuw_jack
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabatixie_yeuw_jack
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang baranganxie_yeuw_jack
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011xie_yeuw_jack
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2xie_yeuw_jack
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabacixie_yeuw_jack
 
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanahxie_yeuw_jack
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigeraxie_yeuw_jack
 

Plus de xie_yeuw_jack (20)

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 
2 dewan penyunting
2 dewan penyunting2 dewan penyunting
2 dewan penyunting
 
1 sampul depan
1 sampul depan1 sampul depan
1 sampul depan
 
12 sampul belakang
12 sampul belakang12 sampul belakang
12 sampul belakang
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
 
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 
2 dewan penyunting
2 dewan penyunting2 dewan penyunting
2 dewan penyunting
 
1 sampul depan
1 sampul depan1 sampul depan
1 sampul depan
 
11 sampul belakang
11 sampul belakang11 sampul belakang
11 sampul belakang
 

7 hardiningsih-jamur antagonis

  • 1. Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium Rolfsii Di Laboratorium JENIS PENYAKIT KEDELAI DAN EFEKTIVITAS JAMUR ANTAGONIS YANG BERASAL DARI KALIMANTAN SELATAN TERHADAP Sclerotium rolfsii DI LABORATORIUM Sri Hardaningsih Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian P.O. Box 66 Malang 65101 ABSTRAK Beberapa tahun terakhir usaha peningkatan produksi kedelai dengan perluasan areal lahan masam di Propinsi Kalimantan Selatan telah dilakukan. Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di Indonesia. Informasi mengenai jenis penyakit kedelai dan jamur antagonis yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit sangat dibutuhkan. Berdasarkan pengamatan di Kecamatan Simpang Jaya, Tegal Arum, dan Ulin Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa penyakit yang dominan pada kedelai adalah hawar daun coklat yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani (intensitas penyakit melebihi 50%), serangan ringan oleh antraknose yang disebabkan oleh Colletotrichum dematium var truncatum dan hawar batang Sclerotium rolfsii (keduanya kurang dari1%). Dari 17 lokasi pengumpulan isolat jamur antagonis, Penicillium, Aspergillus, Rhizopus dan Trichoderma telah diisolasi. Enam isolat Trichoderma telah diuji daya hambatnya terhadap S. rolfsi. Intensitas penghambatan jamur antagonis tersebut menunjukkan antara 32,1 - 70%. Efektivitas tertinggi dari keenam isolate Trichoderma TgA-2 yang berasal dari Tegal Arum dengan efektivitas 70 %. Kata Kunci : Penyakit Kedelai, Jamur Antagonis, Kalimantan Selatan ABSTRACT In the last few years to increase the soybean production was done by land extensification of acid soil in South Kalimantan Province. Diseases is one of the limiting factor for increasing soybean productivity in Indonesia. The information in presence of the disease and.antagonistic fungi is needed. Based on the observation at Sub District of Simpang Jaya, Tegal Arum, and Ulin, South Kalimantan showed that dominant disease on soybean brown leaf blight caused by Rhizoctonia solani (more than 50% disease intensity), light intensity of antracnose caused by Colletotrichum dematium var truncatum and stem blight caused by Sclerotium rolfsii (both less than 1%). From 17 locations collection of antagonist fungi isolate, Penicillium, Aspergillus, Rhizopus and Trichoderma were isolated. Six isolates was tested for inhibiting level to S. rolfsii. The intensity of inhibition level was ranging between 32,1 - 70%. The highest efectivity of the six isolates was TgA-2, originally from Tegal Arum is 70 %. Keyword : Soybean Disease, Antagonistic Fungi, South Kalimantan 23
  • 2. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 PENDAHULUAN Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi tanaman kedelai di Indonesia. Produktivitas kedelai pada tahun 2003 tercatat hanya 1,275 ton/ha dan diramalkan pada tahun 2004 meningkat menjadi 1,283 ton/ha (Deptan, 2004). Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan konsumsi kedelai meningkat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu upaya yang diperlukan adalah perluasan areal tanaman. Pada beberapa tahun terakhir telah dilakukan pengembangan kedelai di lahan masam Propinsi Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan memiliki potensi yang cukup tinggi dalam pengembangan kedelai. Budidaya kedelai dan kacang-kacangan lain yang makin intensif menyebabkan semakin tersebar dan meluasnya ke daerah-daerah yang semula belum pernah terjamah penyakit. Hal itu disebabkan kemungkinan tersebarnya beberapa penyakit tertentu melalui inang alternatifnya yaitu tanaman kacang- kacangan lain yang termasuk dalam pola tanamnya. Atas dasar pemikiran tersebut di atas maka diperlukan informasi mengenai ragam penyakit kedelai dan jamur antagonis sebagai alternatif pengendalian penyakit utama kedelai. Survey pengamatan penyakit dapat dipilih cara pengendalian yang cocok, secara kimiawi (fungisida/bakterisida), secara kultur teknik (sanitasi, rotasi), menanam varietas tahan penyakit atau secara hayati menggunakan mikrobia antagonis/parasitik. Pemilihan cara pengendalian dipertimbangkan melalui prioritas jenis penyakit, keparahannya, serta nilai ekonomis dari tanaman. BAHAN DAN METODE Pengamatan ragam penyakit kedelai dan jamur antagonis di Propinsi Kalimantan Selatan dilakukan pada tanggal 25-29 Mei 2010 di 17 lokasi (Tabel 1). Pengamatan penyakit berdasarkan gejala penyakit yang nampak dan pengambilan contoh tanah dilakukan 3 tempat setiap lokasi. Pengamatan jenis penyakit berdasarkan gejala menurut beberapa pustaka (Sinclair dan Backman, 1989; Hartman dkk., 1999; Semangun, 2008) Penyakit-penyakit pada daun diamati berdasarkan persentase daun terserang (ringan =1-20%, sedang = 21-50%, dan berat = lebih 50%), sedangkan penyakit layu diamati berdasarkan persentase tanaman terserang (jumlah tanaman terserang/jumlah tanaman total x 100%). Contoh tanah yang telah diambil dari 17 lokasi di Kalimantan Selatan ditumbuhkan dalam media PDA ditambah Chloramphenicol 125 mgr/ 1 liter media. 2-3 hari kemudian jamur yang tumbuh diidentifikasi berdasarkan pustaka yang relevan (Von Arx, 1981; Barnet dan Hunter 1974). Daya hambat jamur antagonis terhadap jamur pathogen Sclerotium rolfsii dihitung berdasarkan rumus sbb : r2 – r1 P = 1 - ------- x 100 % r1 dimana: P = Prosentase penghambatan r1 = jari-jari koloni jamur pathogen yang berlawanan dg jamur antagonis r2 = jari-jari koloni jamur pathogen yang berhadapan jamur antagonis 24
  • 3. Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium Rolfsii Di Laboratorium HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Survey Penyakit kedelai dan jamur antagonis Telah dilakukan pengamatan jenis penyakit, pengambilan contoh tanaman kedelai dan contoh tanah yang ditanami kedelai, kacang-kacangan, dan tanaman lain sebanyak 17 lokasi. Penyakit pada kedelai adalah layu yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii dengan intensitas ringan (1%), dan hawar daun yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani dengan intensitas berat, lebih dari 50%. (Gambar 1). Lokasi pengamatan tanaman kedelai pada waktu itu akhir Mei 2010 hanya di Kecamatan Simpang Jaya. Penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh Rhizoctonia solani pada percobaan ekofisiologi dengan intensitas penyakit berat lebih dari 50% diakibatkan oleh situasi kondusif yaitu kelembaban cukup tinggi disebabkan oleh hujan lebat selama 2 hari dan drainase kurang baik. Gambar 1. Serangan jamur Rhizoctonia solani pada kedelai 2. Isolasi jamur antagonis Isolasi pada 17 contoh tanah dengan 3 ulangan, menggunakan media agar kentang ditambah chlorampenicol 250 mg./ 1 liter media. Hasil isolasi mendapatkan beberapa jamur antagonis yaitu Trichoderma spp., Aspergillus spp., Fusarium spp.dan Penicillium spp., sedangkan dari contoh tanah yang berasal dari Simpang Jaya kedelai PN-2 dan Simpang Jaya ubikayu-2 tidak diperoleh isolat jamur. (Tabel 1). Tidak dilakukan pengujian pada isolat Aspergillus spp., Fusarium spp.. dan Penicillium spp.karena terkontaminasi dengan jamur lain. Selanjutnya pengujian daya hambat jamur antagonis hanya dilakukan pada enam isolat Trichoderma (Tabel 2). Pengujian daya hambat jamur antagonis Trichoderma isolat SpJ-1, SpJ-2, Gmbt-1, Gmbt-2, TgA-1, dan TgA-2 dengan jamur patogen tular tanah Sclerotium rolfsii berturut-turut adalah 50,0 %, 32,1 %, 61,9 %, 54,5 %, 66,7 %, dan 70,0 %. Efektivitas terendah dari keenam isolat Trichoderma ini diperoleh dari SpJ-2 yang berasal dari lokasi Simpang Jaya yang ditanami jagung, yaitu sebesar 32,1 % dan efektivitas tertinggi pada isolat TgA-2, 70 %, yaitu yang berasal dari lokasi Tegal Arum pada tanaman jagung.(Tabel 1 dan Tabel 2). 25
  • 4. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 R. solani adalah jamur patogen yang mempunyai banyak tanaman inang di antaranya adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung dan tanaman serealia (Hartman dkk, 1999; Semangun, 2008). Jamur antagonis yang diperoleh dari contoh tanah yang berasal dari tanaman-tanaman tersebut di atas yang sehat diduga efektif terhadap R. solani. Tabel 1. Jamur yang diisolai dari contoh tanah. Kalimantan Selatan 25-29 Mei 2010 No. Lokasi Tanaman / percobaan Jamur antagonis 1 Simpang Jaya Kedelai PN -1 Penicillium, Aspergillus 2 Simpang Jaya Kedelai PN-2 ---- 3 Simpang Jaya Kedelai -1 Fusarium, Aspergillus 4 Simpang Jaya Ubikayu-1 Fusarium, Aspergillus, Rhizopus 5 Simpang Jaya Ubikayu-2 ---- 6 Simpang Jaya Kacang tanah-1 Aspergillus, Penicillium 7 Simpang Jaya Kacang tanah-2 Fusarium, Trichoderma 8 Simpang Jaya Kacang tanah-3 Aspergillus niger, Penicillium 9 Simpang Jaya Jagung-1 Penicillium, Aspergillus, Rhizopus 10 Simpang Jaya Jagung-2 Penicillium 11 Simpang Jaya Jagung -3 Penicillium, Trichoderma 12 Simpang Jaya Jagung-4 Penicillium, Fusarium 13 Simpang Jaya Teki Fusarium, Penicillium, Aspergillus 14 Ulin Herba-1 Rhizopus, Penicillium, Aspergillus, Trichoderma 15 Ulin Herba-2 Aspergillus, Trichoderma 16 Tegal Arum Jagung-1 Aspergillus, Trichoderma 17 Tegal Arum Jagung-2 Aspergillus, Trichoderma Tabel 2. Efektivitas Trichoderma spp. terhadap S. rolfsii No. Asal Isolat Isolat Trichoderma Daya hambat (%) 1 Simpang Jaya Kacang tanah-2 SpJ-1 50,0 2 Simpang Jaya Jagung-3 SpJ-2 32,1 3 Gambut Ulin Herba-1 Gmbt-1 61,9 4 Gambut Ulin Herba-2 Gmbt-2 54,5 5 Tegal Arum Jagung-1 TgA-1 66,7 6 Tegal Arum Jagung -2 TgA-2 70,0 26
  • 5. Sri Hardaningsih : Jenis Penyakit Kedelai Dan Efektivitas Jamur Antagonis Yang Berasal Dari Kalimantan Selatan Terhadap Sclerotium Rolfsii Di Laboratorium Gambar 2. Isolat TgA-1 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan) Gambar 3. Isolat TgA-2 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan) 27
  • 6. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 Gambar 4. Isolat Gmbt-2 (kiri) dan Sclerotium rolfsii (kanan) KESIMPULAN 1. Penyakit kedelai yang dominan menyerang adalah penyakit bercak daun coklat (Lebih 50%), serangan ringan (1%) hawar batang Sclerotium rolfsii, dan antraknose Colletotrichum dematium var truncatum. 2. Efektivitas Trichoderma spp. Tertinggi 70% diperoleh dari isolat TgA-2 dan Terendah 32,1% pada isolat SpJ-2. DAFTAR PUSTAKA Barnet, H.L. dan B.B. Hunter, 1974. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Third Ed. Burgess Publishing Company Minnesota. 241 p. Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian (Agricultural Statistics) 2004. Diterbikan oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian. Hal 59. Hartman, G.L., J.B. Sinclair, and J.C. Rupe.1999. Compendium of Soybean . Diseases. Fourth Ed.. The APS Press. The American Phytopathological Society. 100.p. Semangun, 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia Edisi kedua. Gadjah Mada University Press. 460 hlm. Sinclair, J.B. and P.A. Backman. 1989. Compendium of Soybean Diseases (Third Ed.) The APS Press. The American Phytopathological Society. 106 p. Von Arx 1981. The Genera of Fungi Sporulating in Pure Culture. A.R. Gantner VerlagKG, FL-9490 Vaduz. 424 p. 28