SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
DEMAM BERDARAH DENGUE
♫ Pendahuluan
Selama hampir 2 abad , penyakit dengue digolongkan sejajar dengan demam , pilek atau diare
, yaitu sebagai penyakit penyesuaian diri terhadap lingkungan tropis . Namun sejak timbulnya
wabah demam dengue di Manila pada tahun 1953 –1954 ( Quintos dkk.,1954), yang disertai
renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir dengan kematian penderita ,
pandangan ini berubah . Kenyataan sekarang adalah bahwa penyakit ini menempati urutan
kedelapan kesakitan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Laporan yang ada sampai saat ini
penyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 daerah
tingkat II , 605 daerah kecamatan dan 1800 desa /kelurahan di Indonesia . Distribusi umur
memperlihatkan terdapatnya penderita terbanyak (86%) dari golongan anak berumur 1 – 15
tahun (Dit.Jen.P3M.,Dep. Kes R.I.1976).Dan kematian lebih sering ditemukan pada anak
perempuan daripada anak laki-laki.
♫ Definisi
Demam dengue , adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot , sendi , dan
tulang , penurunan jumlah sel darah putih dan ruam- ruam.
Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam dengue
disertai pembesaran hati dan tanda –tanda perdarahan .
Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan penderita jatuh
dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma . Keadaan ini disebut Dengue Shock Syndrome
♫ Sejarah
Bylon yang meneliti epidemi dengue yang berjangkit di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun
1779, pada umumnya dianggap sebagai perintis penguraian gejala klinis dengue . Dia
menamakan penyakit ini knokkel-koorts yang berarti demam sendi dan mengutarakannya
secara terperinci bencana yang menimmpa dirinya . Pada waktu bersamaan Hirsch
menguraikan gejala klinis suatu penyakit yang timbul sebagai wabah di Kairo yang dikenal
sebagai knee trouble . Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784 ,
sedangkan di Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 – 1870. Di Afrika
wabah demam dengue hebat terjadi tahun 1871 – 1873 dan di Amerika Serikat pada tahun
1922 dengan jumlah penderita 2 juta . Di Indonesia setelah tahun 1779, terjadi 2 kali epidemi
demam dengue yaitu di Jatinegara pada tahun 1893 dan di Medan pada tahun 1930. Istilah
hemorrhagic fever di Asia Tenggara pertama kali digunakan di Filipina pada tahun 1953,
yaitu pada waktu terdapatnya epidemi demam yang menyerang anak-anak disertai manifestasi
perdarahan dan renjatan (shock).
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
1
♫ Penyebab
Penyakit demam berdarah termasuk golongan penyakit Arbovirus , singkatan darii
Arthropodborne viruses , artinya virus yang ditularkan melalui gigitan binatang arthropoda .
Dalam hal ini demam berdarah ditularkan oleh sejenis nyamuk yang dsebut Aedes
aegypti ,Aedes albopictus, Aedes polynesiens. Yang akan lebih banyak dibicarakan adalah
Aedes aegypti , karena merupakan vector utama . Nyamuk betina menghisap darah untuk
kebutuhan reproduksi . Tiga hari setelah menghisap darah maka ia akan sanggup bertelur
sebanyak 100 butir . Selanjutnya mulai menghisap dan bertelur lagi. Nyamuk Aedes termasuk
antropofilik yaitu paling doyan darah manusia dan mampunyai kebiasaan menggigit
berulang , yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat. Nyamuk
betina menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari, di tempat yang agak redup. Nyamuk
betina meletakan telurnya di permukaan air yang jernih dan terlindung dari sinar matahari.
Ciri-ciri : badannya berwarna hitam berbintik – bintik putih, ukurannya lebih kecil dibanding
nyamuk biasa. Telurnya berwarna hitam seperti sarang tawon, diletakan satu demi stu diatas
permukaan air dalam jarak 2,5 cm dari dinding tempat perindukan .
Virus Dengue, termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali yaitu 35 – 45 nm.
Virus ini dapat tetap hidup di alam ini melalui 2 mekanisme. Mekanisme pertama : tranmisi
vertical dalam tubuh nyamuk, dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada
telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk
jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme kedua : tranmisi virus dari
nyamuk kedalam tubuh mahluk “ Vertebrata “ dan sebaliknya . Yang dimaksud dengan
mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.
Virus ini ada 4 tipe yaitu virus den I ,II ,III dan IV, masing-masing punya karakteristik yang
berbeda . Yang dapat diisolasi di Indonesia adalah tipe den – II dan den – III, den –III , lebih
ganas daripada den –II . Hubungannya dengan nyamuk Aedes aegepty hanya sebagai media
saja
♫ Epidemiologi
Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spectrum manifestasii klinis yang
bervariasi antara penyakit paling ringan ( mild undifferentiated febrile illness) , dengue fever ,
dengue haemorrhagic fever (DHF) dan dengue shock syndrome (DSS) ; yang terakhir dengan
mortalitas tinggi yang disebabkan renjatan dan perdarahan hebat. Gambaran manifestasi klinis
yang bervariasi inii dapat disamakan dengan sebuah gunung es. DHF dan DSS sebagai kasus
– kasus yang dirawat di rumah sakit merupakan puncak gunung es yang kelihatan di atas
permukaan laut , sedangkan kasus – kasus dengue ringan (demam dengue dan silent dengue
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
2
infection) merupakan dasar gunung es. Diperkirakan untuk setiap kasus renjatan yang
dijumpai di rumah sakit , telah terjadi 150 – 200 kasus silent dengue infection.
♫ Manifestasi Klinis
Kasus DHF ditandai oleh 4 manifestasi klinis :
1. demam tinggi
2. perdarahan , terutama perdarahan kulit
3. hepatomegali
4. kegagalan peredaran darah
Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokan menjadi 4 tingkatan :
1. Derajat 1 : demam diikuti gejala tidak khas . Satu-satunya tanda perdarahan adalah tes
torniquet positif atau mudah memar.
2. Derajat 2 : gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan . Perdarahan bisa
terjadi di kulit atau tempat lain .
3. Derajat 3 : terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai denagn denyut nadi yang cepat dan
lemah , hipotensi ,suhu tbh rendah ,kulit lembab dan penderita gelisah.
4. Derajat 4 : terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah yang
tidak dapat diperiksa
Patogenesis
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
3
Secondary heterologous dengue infektion
Replikasi virus Anamnestic antibody response
Kompleks virus-antibodi
Aktivasi komplemen
Anafilatoksin (C3a,C5a)
Komplemen
Histamin dalam urin meningkat
Permeabilitas kapiler meningkat
Perembesan plasma>30% pada kasus syok
24-48 jam
Hipovolemia
Ht meningkat
Natrium menurun
Cairan dalam rongga
serosa
Gambar 1. Patogenesis terjadinya syok pada DBD
Secondary heterologous dengue infektion
Replikasi virus Anamnestic antibodresponse
Kompleks virus antibody
Agregasi trombosit Aktivasi koagulasi Aktivasi komplemen
plasmin
Gg fx trombosit
Penghancuran Pengeluaran Aktivasi factor Hageman
Trombosit oleh RES Platelet factor III
anafilatoksin
Trombositopenia konsumtif koagulopati Sistem kinin
Penurunan factor Kinin Peningkatan
pembekuan permeabilitas
kapiler
FDP meningkat
Perdarahan masif Syok
Gambar 2. Patogenesis Perdarahan pada DBD
♫ Diagnosa
Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang disebabkan oleh
berbegai jenis virus, bakteri atau parasit . Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan
darah dapat membantu diagnosa . Diagnosa ditegakan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan
darah :
1. penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel / mm3
)
2. peningkatan konsentrasi sel darah ( > 20% di atas rata-rata )
3. hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke–3 sampai hari ke–7
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
4
Syok
Anoksia
Asidosis
Meninggal
Penderita harus segera dirawat bila ditemukan gejala- gejala seperti di bawah ini:
1. takikardi, denyut jantung meningkat
2. kulit pucat dan dingin
3. denyut nadi melemah
4. terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat mengantuk atau tertidur terus-
menerus
5. urine sangat sedikit
6. peningkatan hematokrit secara tiba- tiba
7. tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg
♫ Pengobatan
Pada dasarnya pengobatan penderita DHF/ DSS bersifat simtomatik dan supuratif.
DHF tanpa syok
Rasa haus dan dehidrasi timbul akibat demam tinggi , anoreksia dan muntah , sehingga :
1. diberi minum banyak, 1.5 – 2 liter dalm 24 jam (teh manis, sirup atau susu) peroral
2. oralit pada beberapa penderita
3. anti piretik
4. kompres es dan alcohol
5. anti konvulsan bila kejang
6. intravenous fluid drip bila penderita :
a. terus –menerus muntah
b. didapatkan nilai hematokrit yang cenderung meningkat
DSS ( Dengue Shock Syndrome)
Syok pada demam berdarah terjadi karena kebocoran pipa pembuluh darah dan berkumpul di
rongga – rongga tubuh yaitu rongga perut dan rongga dada . Dan akibatnya pipa pembuluh
darah menjadi kolaps dan jalan mengatasinya ialah dengan infus .
Penatalaksanaan shock:
1. penggantian volume , terapi awal digunakan Ringer Lactat , cairan harus diberikan secara
duguyur artinya secepat- cepatnya
2. dilakukan tranfusi darah bila terdapat indikasi : perdarahan gastrointestinal hebat
Adanya informasi bahwa penderita demam berdarah harus makan jambu biji, hingga kini
belum ada penelitian khusus tentang hal itu.
♫ Pencegahan
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue dengan berbagai
serotipe. Satu-satumya usaha pencegahan atau pengendalian dengue adalah dengan
memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Aedes aegypti berkembang
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
5
biak terutama di tempat – tempat buatan manusia seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan
tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di
dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. Pencegahan
dapat dilakukan dengan langkah 3M :
1. menguras bak mandi
2. menutup tempat- tempat yang mungkin menjadi tempat berkembangbiak nyamuk
3. mengubur barang – barang bekas yang bisa menampung air
Selain itu di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh
larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama
beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu.
Penyemprotan atau foging dapat dilakukan untuk memberantas DBD, tapi penyemprotan
dilakukan pada pagi hari. Kemudian dalam sebuah jurnal disebutkan ikan suamang yang
ditaruh dalam bak air dapat memakan jentik dengan kecepatan tinggi.
♫ Kesimpulan
Disimpulkan bahwa perlunya masyarakat awam mengenal tanda – tanda DBD, kapan harus
dibawa ke dokter / Puskesmas, untuk mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan.
♫ Diagnosa Keperawatan yang muncul :
1. Hipertermia
2. PK Perdarahan
3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, pencegahan dan pengobatannya b.d
kurangnya informasi
4. Nyeri akut b.d agen injury biological.
5. PK Infeksi
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumarmo dkk, 1988, Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak, ui-Press, Jakarta
2. Sttanley Ch. Budihardja, Demam Berdarah , Jurnal Kesehatan , 5 Februari 2002
3. Syafruddin Mapata, Sp.A , Pengenalan Dini Demam Berdarah Dengue, Jurnal 7 Oktober 2000
4. Widodo Darmowandowo Sp.A(K), Demam Berdarah Dengue, Lb/SMF Kesehatan Anak FK
UNAIR/RSUD Dr. Soetomo
5. http://nusaindah.tripod.com/picdemamberdarah1.jpg”*ss
6. Penderita Demam Berdarah Tak Perlu Transfusi Darah, Jurnal Kesehatan , 22/08/2000
7. Suamangnisasi Bisa Cegah DBD , Aneka Medika, satumed.com
8. Abate Utuk Demam Berdarah Dibagikan, Aneka Medika, satumed.com
9. Sallehudin Sulaiman, Vektor Dengue Dan Dengue Berdarah Kwalan Terkini, ISBN 967-942-373-5
RM15.00
10. McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
11. Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006, Philadelphia
USA
12. Soeparman & Waspadji, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1 Edisi 3, FKUI, Jakarta
13. Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available on:
www.Us.Elsevierhealth.com
Askep Demam Berdarah Dengue
Christin PSIK B’03
7

Contenu connexe

Tendances (20)

GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Woc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikWoc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragik
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 

En vedette

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAMAriefiandra Ariefiandra
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragikHusen Aminudin
 
Satuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke iiSatuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke iiyusufa setiawan
 
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengueRuth Kristina
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueNoveldy Pitna
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Laporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixLaporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixbeequeen_30
 

En vedette (13)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAMLAPORAN PENDAHULUAN  ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN  KEJANG DEMAM
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
 
Lp dhf
Lp dhfLp dhf
Lp dhf
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Satuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke iiSatuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke ii
 
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
4m plus--pencegahan demam berdarah dengue
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Laporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixLaporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fix
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 

Similaire à Lp dbd

CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxSyauqiFaidhunNiam
 
Artikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahArtikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahFarahKusumaa
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENELaporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENEMuhtaSyam1
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Rosyid Ridho
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxpromkespkmpangalenga
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueNajMah Usman
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfHijrah Said
 
Demam Berdarah
Demam BerdarahDemam Berdarah
Demam BerdarahYan Shanti
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptnurfa30
 

Similaire à Lp dbd (20)

CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
 
Artikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarahArtikel bk demam berdarah
Artikel bk demam berdarah
 
Mengenal dbd rizal
Mengenal dbd rizalMengenal dbd rizal
Mengenal dbd rizal
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENELaporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
Laporan Investigasi Wabah Fix KAB. MAJENE
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Askep dhf AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf AKPER PEMKAB MUNA
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
 
Isu semasa denggi
Isu semasa denggiIsu semasa denggi
Isu semasa denggi
 
Demam Berdarah
Demam BerdarahDemam Berdarah
Demam Berdarah
 
Tata%20 laksana%20dbd
Tata%20 laksana%20dbdTata%20 laksana%20dbd
Tata%20 laksana%20dbd
 
Tata laksana dbd 3
Tata laksana dbd 3Tata laksana dbd 3
Tata laksana dbd 3
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
Referat dbd 1
Referat dbd 1Referat dbd 1
Referat dbd 1
 
Dengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic FeverDengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic Fever
 

Plus de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Dernier

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 

Dernier (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 

Lp dbd

  • 1. DEMAM BERDARAH DENGUE ♫ Pendahuluan Selama hampir 2 abad , penyakit dengue digolongkan sejajar dengan demam , pilek atau diare , yaitu sebagai penyakit penyesuaian diri terhadap lingkungan tropis . Namun sejak timbulnya wabah demam dengue di Manila pada tahun 1953 –1954 ( Quintos dkk.,1954), yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir dengan kematian penderita , pandangan ini berubah . Kenyataan sekarang adalah bahwa penyakit ini menempati urutan kedelapan kesakitan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Laporan yang ada sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 daerah tingkat II , 605 daerah kecamatan dan 1800 desa /kelurahan di Indonesia . Distribusi umur memperlihatkan terdapatnya penderita terbanyak (86%) dari golongan anak berumur 1 – 15 tahun (Dit.Jen.P3M.,Dep. Kes R.I.1976).Dan kematian lebih sering ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki. ♫ Definisi Demam dengue , adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot , sendi , dan tulang , penurunan jumlah sel darah putih dan ruam- ruam. Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam dengue disertai pembesaran hati dan tanda –tanda perdarahan . Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma . Keadaan ini disebut Dengue Shock Syndrome ♫ Sejarah Bylon yang meneliti epidemi dengue yang berjangkit di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1779, pada umumnya dianggap sebagai perintis penguraian gejala klinis dengue . Dia menamakan penyakit ini knokkel-koorts yang berarti demam sendi dan mengutarakannya secara terperinci bencana yang menimmpa dirinya . Pada waktu bersamaan Hirsch menguraikan gejala klinis suatu penyakit yang timbul sebagai wabah di Kairo yang dikenal sebagai knee trouble . Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784 , sedangkan di Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 – 1870. Di Afrika wabah demam dengue hebat terjadi tahun 1871 – 1873 dan di Amerika Serikat pada tahun 1922 dengan jumlah penderita 2 juta . Di Indonesia setelah tahun 1779, terjadi 2 kali epidemi demam dengue yaitu di Jatinegara pada tahun 1893 dan di Medan pada tahun 1930. Istilah hemorrhagic fever di Asia Tenggara pertama kali digunakan di Filipina pada tahun 1953, yaitu pada waktu terdapatnya epidemi demam yang menyerang anak-anak disertai manifestasi perdarahan dan renjatan (shock). Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 1
  • 2. ♫ Penyebab Penyakit demam berdarah termasuk golongan penyakit Arbovirus , singkatan darii Arthropodborne viruses , artinya virus yang ditularkan melalui gigitan binatang arthropoda . Dalam hal ini demam berdarah ditularkan oleh sejenis nyamuk yang dsebut Aedes aegypti ,Aedes albopictus, Aedes polynesiens. Yang akan lebih banyak dibicarakan adalah Aedes aegypti , karena merupakan vector utama . Nyamuk betina menghisap darah untuk kebutuhan reproduksi . Tiga hari setelah menghisap darah maka ia akan sanggup bertelur sebanyak 100 butir . Selanjutnya mulai menghisap dan bertelur lagi. Nyamuk Aedes termasuk antropofilik yaitu paling doyan darah manusia dan mampunyai kebiasaan menggigit berulang , yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat. Nyamuk betina menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari, di tempat yang agak redup. Nyamuk betina meletakan telurnya di permukaan air yang jernih dan terlindung dari sinar matahari. Ciri-ciri : badannya berwarna hitam berbintik – bintik putih, ukurannya lebih kecil dibanding nyamuk biasa. Telurnya berwarna hitam seperti sarang tawon, diletakan satu demi stu diatas permukaan air dalam jarak 2,5 cm dari dinding tempat perindukan . Virus Dengue, termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali yaitu 35 – 45 nm. Virus ini dapat tetap hidup di alam ini melalui 2 mekanisme. Mekanisme pertama : tranmisi vertical dalam tubuh nyamuk, dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme kedua : tranmisi virus dari nyamuk kedalam tubuh mahluk “ Vertebrata “ dan sebaliknya . Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu. Virus ini ada 4 tipe yaitu virus den I ,II ,III dan IV, masing-masing punya karakteristik yang berbeda . Yang dapat diisolasi di Indonesia adalah tipe den – II dan den – III, den –III , lebih ganas daripada den –II . Hubungannya dengan nyamuk Aedes aegepty hanya sebagai media saja ♫ Epidemiologi Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spectrum manifestasii klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan ( mild undifferentiated febrile illness) , dengue fever , dengue haemorrhagic fever (DHF) dan dengue shock syndrome (DSS) ; yang terakhir dengan mortalitas tinggi yang disebabkan renjatan dan perdarahan hebat. Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi inii dapat disamakan dengan sebuah gunung es. DHF dan DSS sebagai kasus – kasus yang dirawat di rumah sakit merupakan puncak gunung es yang kelihatan di atas permukaan laut , sedangkan kasus – kasus dengue ringan (demam dengue dan silent dengue Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 2
  • 3. infection) merupakan dasar gunung es. Diperkirakan untuk setiap kasus renjatan yang dijumpai di rumah sakit , telah terjadi 150 – 200 kasus silent dengue infection. ♫ Manifestasi Klinis Kasus DHF ditandai oleh 4 manifestasi klinis : 1. demam tinggi 2. perdarahan , terutama perdarahan kulit 3. hepatomegali 4. kegagalan peredaran darah Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokan menjadi 4 tingkatan : 1. Derajat 1 : demam diikuti gejala tidak khas . Satu-satunya tanda perdarahan adalah tes torniquet positif atau mudah memar. 2. Derajat 2 : gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan . Perdarahan bisa terjadi di kulit atau tempat lain . 3. Derajat 3 : terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai denagn denyut nadi yang cepat dan lemah , hipotensi ,suhu tbh rendah ,kulit lembab dan penderita gelisah. 4. Derajat 4 : terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diperiksa Patogenesis Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 3 Secondary heterologous dengue infektion Replikasi virus Anamnestic antibody response Kompleks virus-antibodi Aktivasi komplemen Anafilatoksin (C3a,C5a) Komplemen Histamin dalam urin meningkat Permeabilitas kapiler meningkat Perembesan plasma>30% pada kasus syok 24-48 jam Hipovolemia Ht meningkat Natrium menurun Cairan dalam rongga serosa
  • 4. Gambar 1. Patogenesis terjadinya syok pada DBD Secondary heterologous dengue infektion Replikasi virus Anamnestic antibodresponse Kompleks virus antibody Agregasi trombosit Aktivasi koagulasi Aktivasi komplemen plasmin Gg fx trombosit Penghancuran Pengeluaran Aktivasi factor Hageman Trombosit oleh RES Platelet factor III anafilatoksin Trombositopenia konsumtif koagulopati Sistem kinin Penurunan factor Kinin Peningkatan pembekuan permeabilitas kapiler FDP meningkat Perdarahan masif Syok Gambar 2. Patogenesis Perdarahan pada DBD ♫ Diagnosa Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang disebabkan oleh berbegai jenis virus, bakteri atau parasit . Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa . Diagnosa ditegakan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah : 1. penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel / mm3 ) 2. peningkatan konsentrasi sel darah ( > 20% di atas rata-rata ) 3. hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke–3 sampai hari ke–7 Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 4 Syok Anoksia Asidosis Meninggal
  • 5. Penderita harus segera dirawat bila ditemukan gejala- gejala seperti di bawah ini: 1. takikardi, denyut jantung meningkat 2. kulit pucat dan dingin 3. denyut nadi melemah 4. terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat mengantuk atau tertidur terus- menerus 5. urine sangat sedikit 6. peningkatan hematokrit secara tiba- tiba 7. tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg ♫ Pengobatan Pada dasarnya pengobatan penderita DHF/ DSS bersifat simtomatik dan supuratif. DHF tanpa syok Rasa haus dan dehidrasi timbul akibat demam tinggi , anoreksia dan muntah , sehingga : 1. diberi minum banyak, 1.5 – 2 liter dalm 24 jam (teh manis, sirup atau susu) peroral 2. oralit pada beberapa penderita 3. anti piretik 4. kompres es dan alcohol 5. anti konvulsan bila kejang 6. intravenous fluid drip bila penderita : a. terus –menerus muntah b. didapatkan nilai hematokrit yang cenderung meningkat DSS ( Dengue Shock Syndrome) Syok pada demam berdarah terjadi karena kebocoran pipa pembuluh darah dan berkumpul di rongga – rongga tubuh yaitu rongga perut dan rongga dada . Dan akibatnya pipa pembuluh darah menjadi kolaps dan jalan mengatasinya ialah dengan infus . Penatalaksanaan shock: 1. penggantian volume , terapi awal digunakan Ringer Lactat , cairan harus diberikan secara duguyur artinya secepat- cepatnya 2. dilakukan tranfusi darah bila terdapat indikasi : perdarahan gastrointestinal hebat Adanya informasi bahwa penderita demam berdarah harus makan jambu biji, hingga kini belum ada penelitian khusus tentang hal itu. ♫ Pencegahan Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue dengan berbagai serotipe. Satu-satumya usaha pencegahan atau pengendalian dengue adalah dengan memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Aedes aegypti berkembang Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 5
  • 6. biak terutama di tempat – tempat buatan manusia seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. Pencegahan dapat dilakukan dengan langkah 3M : 1. menguras bak mandi 2. menutup tempat- tempat yang mungkin menjadi tempat berkembangbiak nyamuk 3. mengubur barang – barang bekas yang bisa menampung air Selain itu di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu. Penyemprotan atau foging dapat dilakukan untuk memberantas DBD, tapi penyemprotan dilakukan pada pagi hari. Kemudian dalam sebuah jurnal disebutkan ikan suamang yang ditaruh dalam bak air dapat memakan jentik dengan kecepatan tinggi. ♫ Kesimpulan Disimpulkan bahwa perlunya masyarakat awam mengenal tanda – tanda DBD, kapan harus dibawa ke dokter / Puskesmas, untuk mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan. ♫ Diagnosa Keperawatan yang muncul : 1. Hipertermia 2. PK Perdarahan 3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, pencegahan dan pengobatannya b.d kurangnya informasi 4. Nyeri akut b.d agen injury biological. 5. PK Infeksi Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 6
  • 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Sumarmo dkk, 1988, Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak, ui-Press, Jakarta 2. Sttanley Ch. Budihardja, Demam Berdarah , Jurnal Kesehatan , 5 Februari 2002 3. Syafruddin Mapata, Sp.A , Pengenalan Dini Demam Berdarah Dengue, Jurnal 7 Oktober 2000 4. Widodo Darmowandowo Sp.A(K), Demam Berdarah Dengue, Lb/SMF Kesehatan Anak FK UNAIR/RSUD Dr. Soetomo 5. http://nusaindah.tripod.com/picdemamberdarah1.jpg”*ss 6. Penderita Demam Berdarah Tak Perlu Transfusi Darah, Jurnal Kesehatan , 22/08/2000 7. Suamangnisasi Bisa Cegah DBD , Aneka Medika, satumed.com 8. Abate Utuk Demam Berdarah Dibagikan, Aneka Medika, satumed.com 9. Sallehudin Sulaiman, Vektor Dengue Dan Dengue Berdarah Kwalan Terkini, ISBN 967-942-373-5 RM15.00 10. McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA 11. Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006, Philadelphia USA 12. Soeparman & Waspadji, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1 Edisi 3, FKUI, Jakarta 13. Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available on: www.Us.Elsevierhealth.com Askep Demam Berdarah Dengue Christin PSIK B’03 7