SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
MENTERI DALAM NEGERI
                                REPUBLIK INDONESIA

                         PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
                              NOMOR 34 TAHUN 2009

                                     TENTANG

                   PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI
          PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

                       DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                              MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang :      bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 Peraturan Presiden
                 Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan,
                 perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman
                 Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan
                 Kabupaten/Kota;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
               (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
               Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
               sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
               Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
               Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
               Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
               Republik Indonesia Nomor 4844);
              2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
                 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
                 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
              3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
                 Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
                 Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 4737);
              4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
                 Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
                 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                 4741);
              5. Peraturan Presiden Nomor     13   Tahun   2009   tentang   Koordinasi
                 Penanggulangan Kemiskinan;


                                   MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN
            TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN
            KABUPATEN/KOTA.
-2-

                                       BAB I
                                  KETENTUAN UMUM

                                        Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan :
1. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan
   pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan
   dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka
   meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat.
2. Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
   pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan
   kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
   serta pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD
   adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
4. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
   Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1
   (satu) tahun.
5. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang selanjutnya disingkat SPKD, adalah
   dokumen strategi penanggulangan kemiskinan daerah yang selanjutnya digunakan
   sebagai rancangan kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan
   kemiskinan dalam proses penyusunan RPJMD.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat
   daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran.
7. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional yang selanjutnya disebut TKPK
   Nasional, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan
   untuk penanggulangan kemiskinan di nasional.
8. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi yang selanjutnya disebut TKPK
   Provinsi, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan
   untuk penanggulangan kemiskinan di provinsi.
9. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
   TKPK Kabupaten/Kota, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku
   kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di kabupaten/kota.


                                     BAB II
                     KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN

                                        Pasal 2

(1) Penanggulangan kemiskinan di daerah diselenggarakan secara terkoordinasi.
(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui sinkronisasi,
    harmonisasi, dan integrasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, serta
    koordinasi pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah.

                                        Pasal 3

Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan
   sosial yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk melakukan pemenuhan
   hak dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
-3-

b. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
   yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
   memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam
   pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.
c. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro
   dan kecil yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk memberikan akses
   dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha/koperasi berskala mikro dan kecil.


                                      BAB III
                                 PEMBENTUKAN TKPK

                                    Bagian Kesatu
                                    TKPK Provinsi

                                        Pasal 4

(1) Gubernur membentuk TKPK Provinsi dalam melakukan koordinasi penanggulangan
    kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2) TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibukota Provinsi.
(3) TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
    Gubernur.

                                   Bagian Kedua
                                TKPK Kabupaten/Kota

                                        Pasal 5

(1) Bupati/Walikota membentuk TKPK Kabupaten/Kota dalam melakukan koordinasi
    penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2) TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibukota
    Kabupaten/Kota.
(3) TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
    Keputusan Bupati/Walikota.


                                       BAB IV
                               TUGAS DAN FUNGSI TKPK

                                    Bagian Kesatu
                                    TKPK Provinsi

                                       Pasal 6

TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai tugas:
a. mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; dan
b. mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
   provinsi.

                                       Pasal 7

(1) TKPK Provinsi dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan kebijakan dan program
    penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a
    menyelenggarakan fungsi :
-4-

   a. pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar penyusunan RPJMD
      Provinsi di bidang penanggulangan kemiskinan;
   b. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
      kemiskinan dalam hal penyusunan renstra SKPD;
   c. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
      kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD;
   d. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
      kemiskinan dalam hal penyusunan Renja SKPD; dan
   e. pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan daerah
      bidang penanggulangan kemiskinan.

(2) TKPK Provinsi dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan pengendalian
    pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam
    Pasal 6 huruf b, menyelenggarakan fungsi :
   a. pengoordinasian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap pencapaian
      tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan
      kebijakan pembangunan daerah;
   b. pengoordinasian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan
      kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana
      dan kendala yang dihadapi;
   c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program
      penanggulangan kemiskinan secara periodik;
   d. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan
      kemiskinan;
   e. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan
      kemiskinan; dan
   f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan
      kemiskinan kepada gubernur.

                                  Bagian Kedua
                               TKPK Kabupaten/Kota

                                      Pasal 8

TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai tugas:
a. mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; dan
b. mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
   kabupaten/kota.

                                      Pasal 9

(1) TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan kebijakan dan
    program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a,
    menyelenggarakan fungsi :
   a. pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar penyusunan RPJMD
      Kabupaten/Kota di bidang penanggulangan kemiskinan;
   b. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
      kemiskinan dalam hal penyusunan Rencana Strategis SKPD;
   c. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
      kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD;
-5-

     d. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan
        kemiskinan dalam hal penyusunan Rencana Kerja SKPD; dan
     e. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan
        daerah bidang penanggulangan kemiskinan.

(2) TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan pengendalian
    pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam
    Pasal 8 huruf b, menyelenggarakan fungsi :
     a. pengoordinasian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap pencapaian
        tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan
        kebijakan pembangunan daerah;
     b. pengoordinasian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan
        kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana
        dan kendala yang dihadapi;
     c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program
        penanggulangan kemiskinan secara periodik;
     d. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan
        kemiskinan;
     e. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan
        kemiskinan; dan
     f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan
        kemiskinan kepada Bupati/Walikota.


                                        BAB V
                              SUSUNAN KEANGGOTAAN TKPK

                                     Bagian Kesatu
                                     TKPK Provinsi

                                       Pasal 10

Susunan Keanggotaan TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas:

a.   Penanggungjawab             : Gubernur dan Wakil Gubernur
b.   Ketua                       : Sekretaris Daerah Provinsi
c.   Wakil Ketua Bidang          : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
     Koordinasi Perencanaan        Provinsi
d.   Wakil Ketua Bidang          : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
     Koordinasi Pelaksanaan        Provinsi
e.   Sekretaris                  : Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
                                   Provinsi
f.   Wakil Sekretaris            : Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
                                   Provinsi
g.   Koordinator Kelompok
     Program
     - Program Bantuan dan       : Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan
       Perlindungan Sosial         bantuan sosial
     - Program Pemberdayaan      : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan
       Masyarakat                  masyarakat
     - Program Pemberdayaan      : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha
       Usaha Mikro dan Kecil       mikro dan kecil
h.   Anggota                     : Kepala SKPD dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
-6-

                                      Bagian Kedua
                                   TKPK Kabupaten/Kota

                                         Pasal 11

Susunan Keanggotaan TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
terdiri dari :

a.   Penanggungjawab              : Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota
b.   Ketua                        : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
c.   Wakil Ketua Bidang           : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
     Koordinasi Perencanaan         Kabupaten/Kota
d.   Wakil Ketua Bidang           : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
     Koordinasi Pelaksanaan         Kabupaten/Kota
e.   Sekretaris                   : Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
                                    Kabupaten/Kota
f.   Wakil Sekretaris             : Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
                                    Kabupaten/Kota
g.   Koordinator Kelompok
     Program
     - Program Bantuan dan        : Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan
       Perlindungan Sosial          bantuan sosial
     - Program Pemberdayaan       : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan
       Masyarakat                   masyarakat
     - Program Pemberdayaan       : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha
       Usaha Mikro dan Kecil        mikro dan kecil
h.   Anggota                      : Kepala SKPD dan lembaga-lembaga terkait lainnya.


                                         BAB VI
                                    SEKRETARIAT TKPK

                                      Bagian Kesatu
                                 Sekretariat TKPK Provinsi

                                         Pasal 12

(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud
    dalam Pasal 6 dibentuk Sekretariat TKPK Provinsi yang dipimpin oleh Sekretaris dan
    Wakil Sekretaris TKPK Provinsi.
(2) Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Badan
    Perencanaan Pembangunan Daerah atau Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
    Provinsi.
(3) Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
    memberikan dukungan administrasi teknis kepada TKPK Provinsi.
(4) Pembentukan Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

                                        Bagian Kedua
                              Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota

                                         Pasal 13

(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 8 dibentuk Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota yang dipimpin
    oleh Sekretaris dan Wakil Sekretaris TKPK Kabupaten/Kota.
-7-

(2) Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan
    di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Badan Pemberdayaan Masyarakat
    dan Desa Kabupaten/Kota.
(3) Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
    tugas memberikan dukungan administrasi teknis kepada TKPK Kabupaten/Kota.
(4) Pembentukan Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.

                                        Pasal 14

(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Provinsi
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dibentuk kelompok kerja yang ditetapkan
    dengan Keputusan Gubernur.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
    a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
    b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
    c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
(3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dipimpin oleh :
    a. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok mengelola data
       dan informasi kemiskinan;
    b. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok dibidang
       perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi; dan
    c. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok dibidang
       pemberdayaan sosial/ekonomi masyarakat.
(4) Jumlah dan jenis Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan
    dengan kebutuhan dan kondisi daerah dan dipimpin oleh pejabat eselon III sesuai tugas
    dan fungsinya.

                                        Pasal 15

(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota
    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dibentuk kelompok kerja yang ditetapkan
    dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
    a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
    b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
    c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
(3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dipimpin oleh :
    a. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok
       mengelola data dan informasi kemiskinan;
    b. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok
       dibidang perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi; dan
    c. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok
       dibidang pemberdayaan sosial/ekonomi masyarakat.
(4) Jumlah dan jenis Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan
    dengan kebutuhan dan kondisi daerah dan dipimpin oleh pejabat eselon III sesuai tugas
    dan fungsinya.
-8-

                                      Pasal 16

(1) Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
    14 ayat (2) huruf a dan Pasal 15 ayat (2) huruf a mempunyai tugas melaksanakan
    sebagian tugas Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengelola data
    dan sistem informasi kemiskinan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelompok Kerja
    Pendataan dan Sistem informasi menyelenggarakan fungsi:
    a. pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan;
   b. pengembangan indikator kemiskinan daerah
   c. pengembangan sistem informasi kemiskinan; dan
   d. penyediaan data dan informasi sistem peringatan dini kondisi dan permasalahan
      kemiskinan.
(3) Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam 14 ayat (2)
    huruf b dan Pasal 14 ayat (2) huruf b mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
    Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengelola dan mengembangkan
    kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan.
(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kelompok Kerja
    Pengembangan Kemitraan menyelenggarakan fungsi:
    a. perumusan pembinaan hubungan antara masyarakat dengan pemerintah daerah;
       dan
   b. perumusan pembinaan hubungan dunia usaha dengan pemerintah daerah.
(5) Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam 14 ayat (2)
    huruf c dan Pasal 15 ayat (2) huruf c mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
    Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pengaduan
    masyarakat.
(6) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kelompok Kerja
    Pengaduan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
   a. perumusan dan penyiapan penanganan aspirasi dan pengaduan masyarakat terkait
      kegiatan penanggulangan kemiskinan;
   b. perumusan dan penyiapan bahan kampanye penanganan aspirasi dan pengaduan
      masyarakat terkait dengan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan;
      dan
   c. perumusan dan penyiapan bahan sosialisasi dan kampanye tentang perlunya
      pendampingan masyarakat dalam penyampaian pengaduan pada penyelenggaraan
      kegiatan penanggulangan kemiskinan.


                                  BAB VII
                KELOMPOK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

                                      Pasal 17

(1) Untuk membantu tugas TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dibentuk
    Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan.
(2) Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    terdiri atas:
   a. kelompok program perlindungan dan bantuan sosial;
   b. kelompok program pemberdayaan masyarakat; dan
   c. kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
-9-

(3) Pembentukan Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan                sebagaimana
    dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

                                        Pasal 18

(1) Untuk membantu tugas TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
    dibentuk Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan.
(2) Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    terdiri atas:
     a. kelompok program perlindungan dan bantuan sosial;
     b. kelompok program pemberdayaan masyarakat; dan
     c. kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
(3) Pembentukan Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan                sebagaimana
    dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.

                                        Pasal 19

Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 bertanggungjawab kepada Ketua
TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota.

                                        Pasal 20

Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 masing-masing
dipimpin oleh :
a. Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan bantuan sosial;
b. Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan masyarakat; dan
c.   Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha mikro dan kecil.

                                        Pasal 21

(1) Kelompok program perlindungan dan bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam
    Pasal 17 ayat (2) huruf a dan Pasal 18 ayat (2) huruf a mempunyai tugas
    mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta
    mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
    bidang program perlindungan dan bantuan sosial.
(2) Kelompok program pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
    17 ayat (2) huruf b dan Pasal 18 ayat (2) huruf b mempunyai tugas mengoordinasikan
    kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta mengoordinasikan
    pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di bidang program
    pemberdayaan masyarakat.
(3) Kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud
    dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c dan Pasal 18 ayat (2) huruf c mempunyai tugas
    mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta
    mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
    bidang program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
- 10 -

                                  BAB VIII
              MEKANISME KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN

                                     Pasal 22

(1) TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
    melakukan rapat koordinasi kebijakan dan/atau program dan rapat koordinasi
    kelompok program penanggulangan kemiskinan.
(2) Rapat koordinasi Kebijakan/Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
    oleh Ketua TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota.
(3) Rapat Koordinasi kelompok program penanggulangan kemiskinan sebagaimana
    dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Koordinator kelompok program penanggulangan
    kemiskinan TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota.


                                      BAB IX
                                    PELAPORAN

                                     Pasal 23

(1) Bupati/Walikota melaporkan pelaksanaan        penanggulangan    kemiskinan    di
    Kabupaten/Kota kepada Gubernur.
(2) Gubernur melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Provinsi kepada
    Menteri Dalam Negeri.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai bahan dalam rapat
    koordinasi TKPK Nasional.

                                     Pasal 24

Laporan Gubernur dan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
disampaikan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada bulan April dan September atau
sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.


                                      BAB X
                                    PEMBINAAN

                                     Pasal 25

Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam
penanggulangan kemiskinan di daerah.

                                     Pasal 26

(1) Gubernur melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
    Provinsi.
(2) Pembinaan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian
    bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan
    kemiskinan.

                                     Pasal 27

(1) Bupati/Walikota melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
    kemiskinan di Kabupaten/Kota.
- 11 -

(2) Pembinaan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian
    bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan
    kemiskinan.


                                        BAB XI
                                  KETENTUAN PENUTUP

                                        Pasal 28

Bagan Struktur Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Menteri ini.

                                         Pasal 29

Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota paling
lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan.

                                         Pasal 30

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang telah ada tetap melaksanakan
tugasnya dan menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 6 (enam) bulan
sejak ditetapkan.

                                        Pasal 31

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


                                              Ditetapkan di Jakarta
                                              pada tanggal 16 Juli 2009

                                              MENTERI DALAM NEGERI,



                                                    H. MARDIYANTO
LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
                                           NOMOR     :
                                           TANGGAL :



                              BAGAN STRUKTUR
            TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI


                             PENANGGUNGJAWAB
                        GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

                                   KETUA
                             SEKRETARIS DAERAH
                      WAKIL KETUA          WAKIL KETUA
                  BIDANG KOORDINASI     BIDANG KOORDINASI
                     PERENCANAAN           PELAKSANAAN
                   KEPALA BAPPEDA          KEPALA BPMD
                       PROVINSI              PROVINSI




                                                   SEKRETARIS
                                              SEK BAPPEDA PROVINSI
                                                WAKIL SEKRETARIS
                                               SEK BPMD PROVINSI
                                                              SEKRETARIAT



                                          POKJA          POKJA        POKJA
                                        PENDATAAN    PENGEMBANGAN   PENGADUAN
                                        DAN SISTEM     KEMITRAAN    MASYARAKAT
                                        INFORMASI




KOORD POK PROGRAM I :      KOORD POK PROGRAM II :     KOORD POK PROGRAM III :
KA SKPD YG MEMBIDANGI      KA SKPD YG MEMBIDANGI      KA SKPD YG MEMBIDANGI
PERLINDUNGAN DAN           PEMBERDAYAAN               PEMBERDAYAAN USAHA
BANTUAN SOSIAL             MASYARAKAT                 MIKRO DAN KECIL

ANGGOTA :                  ANGGOTA :                  ANGGOTA :
KEPALA SKPD DAN            KEPALA SKPD DAN            KEPALA SKPD DAN
LEMBAGA-LEMBAGA            LEMBAGA-LEMBAGA            LEMBAGA-LEMBAGA
TERKAIT LAINNYA YANG       TERKAIT LAINNYA YANG       TERKAIT LAINNYA YANG
BERASAL DARI UNSUR         BERASAL DARI UNSUR         BERASAL DARI UNSUR
MASYARAKAT, DUNIA          MASYARAKAT, DUNIA          MASYARAKAT, DUNIA
USAHA DAN PEMANGKU         USAHA DAN PEMANGKU         USAHA DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN                KEPENTINGAN                KEPENTINGAN



                                                       MENTERI DALAM NEGERI,



                                                            H. MARDIYANTO
LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
                                           NOMOR     :
                                           TANGGAL :



                             BAGAN STRUKTUR
        TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA


                            PENANGGUNGJAWAB
                        BUPATI/WALIKOTA DAN WAKIL
                             BUPATI/WALIKOTA

                                   KETUA
                             SEKRETARIS DAERAH
                      WAKIL KETUA          WAKIL KETUA
                  BIDANG KOORDINASI     BIDANG KOORDINASI
                     PERENCANAAN           PELAKSANAAN
                   KEPALA BAPPEDA          KEPALA BPMD
                   KABUPATEN/KOTA        KABUPATEN/KOTA




                                                  SEKRETARIS
                                         SEK BAPPEDA KABUPATEN/KOTA
                                               WAKIL SEKRETARIS
                                          SEK BPMD KABUPATEN/KOTA
                                                             SEKRETARIAT


                                           POKJA          POKJA        POKJA
                                         PENDATAAN    PENGEMBANGAN   PENGADUAN
                                         DAN SISTEM     KEMITRAAN    MASYARAKAT
                                         INFORMASI




KOORD POK PROGRAM I :     KOORD POK PROGRAM II :      KOORD POK PROGRAM III :
KA SKPD YG MEMBIDANGI     KA SKPD YG MEMBIDANGI       KA SKPD YG MEMBIDANGI
PERLINDUNGAN DAN          PEMBERDAYAAN                PEMBERDAYAAN USAHA
BANTUAN SOSIAL            MASYARAKAT                  MIKRO DAN KECIL

ANGGOTA :                 ANGGOTA :                   ANGGOTA :
KEPALA SKPD DAN           KEPALA SKPD DAN             KEPALA SKPD DAN
LEMBAGA-LEMBAGA           LEMBAGA-LEMBAGA             LEMBAGA-LEMBAGA
TERKAIT LAINNYA YANG      TERKAIT LAINNYA YANG        TERKAIT LAINNYA YANG
BERASAL DARI UNSUR        BERASAL DARI UNSUR          BERASAL DARI UNSUR
MASYARAKAT, DUNIA         MASYARAKAT, DUNIA           MASYARAKAT, DUNIA
USAHA DAN PEMANGKU        USAHA DAN PEMANGKU          USAHA DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN               KEPENTINGAN                 KEPENTINGAN



                                                       MENTERI DALAM NEGERI,



                                                            H. MARDIYANTO

Contenu connexe

Tendances

Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)tikdiskes
 
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )azhari sofyan
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2weni chris
 
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...AaEkoPrasetyo
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 
Juknis LKPJ Kepala Desa
Juknis LKPJ  Kepala DesaJuknis LKPJ  Kepala Desa
Juknis LKPJ Kepala DesaYudhi Aldriand
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Joy Irman
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021pandirambo900
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021CIkumparan
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021CIkumparan
 
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Penataan Ruang
 
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosial
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosialPeraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosial
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosialppbkab
 
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021CIkumparan
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Arif Efendi
 

Tendances (19)

Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)
 
Perbup 26 tahun 2015
Perbup 26 tahun 2015Perbup 26 tahun 2015
Perbup 26 tahun 2015
 
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )
Permen Kemenpera Nomor 12 tahun 2014 (Kemenpera Nomor 12 Tahun 2014 )
 
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
Lampiran permendagri no. 27 tahun 2013 230 2
 
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...
 
RENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PURENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PU
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Juknis LKPJ Kepala Desa
Juknis LKPJ  Kepala DesaJuknis LKPJ  Kepala Desa
Juknis LKPJ Kepala Desa
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021
 
Permensosri 111/HUK/2009
Permensosri 111/HUK/2009Permensosri 111/HUK/2009
Permensosri 111/HUK/2009
 
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
Salinan perpres nomor 110 tahun 2021
 
PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
 
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
 
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosial
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosialPeraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosial
Peraturan bupati-no.-5-ttg-pedoman-umum-penyaluran-dana-bantuan-sosial
 
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
Kepmen pupr1419 kpts_m_2021-2021
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
 

Similaire à Permendagri 34 Pembentukan Tkpkd Besertalampiran

Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanPerpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanThio Helena Simarmata
 
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENANGGULANGAN KEMISKINANPENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENANGGULANGAN KEMISKINANPemdes Wonoyoso
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfPermendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfCHAIRUDIN2
 
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pajeg Lempung
 
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pajeg Lempung
 
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desaMuhammad Andrius
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desaYudhi Aldriand
 
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journalPermensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Pajeg Lempung
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Pajeg Lempung
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPemdes Wonoyoso
 
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPemdes Wonoyoso
 

Similaire à Permendagri 34 Pembentukan Tkpkd Besertalampiran (20)

KEANGGOTAAN TKPKD.pptx
KEANGGOTAAN TKPKD.pptxKEANGGOTAAN TKPKD.pptx
KEANGGOTAAN TKPKD.pptx
 
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanPerpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
 
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENANGGULANGAN KEMISKINANPENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
 
Sk tkp2 k des redisari 2017
Sk tkp2 k des redisari 2017Sk tkp2 k des redisari 2017
Sk tkp2 k des redisari 2017
 
Permen662007
Permen662007Permen662007
Permen662007
 
SK TKP2KDes
SK TKP2KDesSK TKP2KDes
SK TKP2KDes
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdfPermendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020.pdf
 
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
 
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
Pp nomor 43 tahun 2014 (pp nomor 43 tahun 2014)
 
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desapedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
pedoman penyusunan perencanaan pembangunan desa
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journalPermensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016
 
Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016Permen no.46 th 2016
Permen no.46 th 2016
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 
Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016
 
Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016Permendagri 46 2016
Permendagri 46 2016
 
Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008Permendagri No. 46 Tahun 2008
Permendagri No. 46 Tahun 2008
 

Plus de khoiril anwar

Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014khoiril anwar
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019khoiril anwar
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energikhoiril anwar
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMkhoiril anwar
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepskhoiril anwar
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemenkhoiril anwar
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemenkhoiril anwar
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetikkhoiril anwar
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanankhoiril anwar
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanankhoiril anwar
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...khoiril anwar
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanankhoiril anwar
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologikhoiril anwar
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisionalkhoiril anwar
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediakhoiril anwar
 

Plus de khoiril anwar (20)

Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019
 
Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019
 
Survey parpol 2019
Survey parpol 2019Survey parpol 2019
Survey parpol 2019
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy steps
 
Menilai Pesan Iklan
Menilai Pesan IklanMenilai Pesan Iklan
Menilai Pesan Iklan
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
 
HMIpedia
HMIpediaHMIpedia
HMIpedia
 

Permendagri 34 Pembentukan Tkpkd Besertalampiran

  • 1. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 5. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan; MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.
  • 2. -2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan : 1. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat. 2. Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 4. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 5. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang selanjutnya disingkat SPKD, adalah dokumen strategi penanggulangan kemiskinan daerah yang selanjutnya digunakan sebagai rancangan kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan dalam proses penyusunan RPJMD. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran. 7. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional yang selanjutnya disebut TKPK Nasional, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di nasional. 8. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi yang selanjutnya disebut TKPK Provinsi, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di provinsi. 9. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut TKPK Kabupaten/Kota, adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di kabupaten/kota. BAB II KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN Pasal 2 (1) Penanggulangan kemiskinan di daerah diselenggarakan secara terkoordinasi. (2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, serta koordinasi pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah. Pasal 3 Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: a. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
  • 3. -3- b. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. c. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang terdiri atas program-program yang bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha/koperasi berskala mikro dan kecil. BAB III PEMBENTUKAN TKPK Bagian Kesatu TKPK Provinsi Pasal 4 (1) Gubernur membentuk TKPK Provinsi dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (2) TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibukota Provinsi. (3) TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Bagian Kedua TKPK Kabupaten/Kota Pasal 5 (1) Bupati/Walikota membentuk TKPK Kabupaten/Kota dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (2) TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota. (3) TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. BAB IV TUGAS DAN FUNGSI TKPK Bagian Kesatu TKPK Provinsi Pasal 6 TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai tugas: a. mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; dan b. mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di provinsi. Pasal 7 (1) TKPK Provinsi dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a menyelenggarakan fungsi :
  • 4. -4- a. pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar penyusunan RPJMD Provinsi di bidang penanggulangan kemiskinan; b. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan renstra SKPD; c. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD; d. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan Renja SKPD; dan e. pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan. (2) TKPK Provinsi dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, menyelenggarakan fungsi : a. pengoordinasian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah; b. pengoordinasian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi; c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik; d. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan kemiskinan; e. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan kemiskinan; dan f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan kemiskinan kepada gubernur. Bagian Kedua TKPK Kabupaten/Kota Pasal 8 TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai tugas: a. mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; dan b. mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di kabupaten/kota. Pasal 9 (1) TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, menyelenggarakan fungsi : a. pengoordinasian penyusunan SPKD Provinsi sebagai dasar penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota di bidang penanggulangan kemiskinan; b. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan Rencana Strategis SKPD; c. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan RKPD;
  • 5. -5- d. pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan Rencana Kerja SKPD; dan e. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan. (2) TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b, menyelenggarakan fungsi : a. pengoordinasian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah; b. pengoordinasian pemantauan pelaksanaan kelompok program penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi; c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik; d. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan penanggulangan kemiskinan; e. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat bidang penanggulangan kemiskinan; dan f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program penanggulangan kemiskinan kepada Bupati/Walikota. BAB V SUSUNAN KEANGGOTAAN TKPK Bagian Kesatu TKPK Provinsi Pasal 10 Susunan Keanggotaan TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas: a. Penanggungjawab : Gubernur dan Wakil Gubernur b. Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi c. Wakil Ketua Bidang : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Koordinasi Perencanaan Provinsi d. Wakil Ketua Bidang : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Koordinasi Pelaksanaan Provinsi e. Sekretaris : Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi f. Wakil Sekretaris : Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi g. Koordinator Kelompok Program - Program Bantuan dan : Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan Perlindungan Sosial bantuan sosial - Program Pemberdayaan : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan Masyarakat masyarakat - Program Pemberdayaan : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha Usaha Mikro dan Kecil mikro dan kecil h. Anggota : Kepala SKPD dan lembaga-lembaga terkait lainnya.
  • 6. -6- Bagian Kedua TKPK Kabupaten/Kota Pasal 11 Susunan Keanggotaan TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 terdiri dari : a. Penanggungjawab : Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota c. Wakil Ketua Bidang : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Koordinasi Perencanaan Kabupaten/Kota d. Wakil Ketua Bidang : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Koordinasi Pelaksanaan Kabupaten/Kota e. Sekretaris : Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota f. Wakil Sekretaris : Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota g. Koordinator Kelompok Program - Program Bantuan dan : Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan Perlindungan Sosial bantuan sosial - Program Pemberdayaan : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan Masyarakat masyarakat - Program Pemberdayaan : Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha Usaha Mikro dan Kecil mikro dan kecil h. Anggota : Kepala SKPD dan lembaga-lembaga terkait lainnya. BAB VI SEKRETARIAT TKPK Bagian Kesatu Sekretariat TKPK Provinsi Pasal 12 (1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dibentuk Sekretariat TKPK Provinsi yang dipimpin oleh Sekretaris dan Wakil Sekretaris TKPK Provinsi. (2) Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi. (3) Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis kepada TKPK Provinsi. (4) Pembentukan Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Bagian Kedua Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota Pasal 13 (1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dibentuk Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris dan Wakil Sekretaris TKPK Kabupaten/Kota.
  • 7. -7- (2) Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota. (3) Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis kepada TKPK Kabupaten/Kota. (4) Pembentukan Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. Pasal 14 (1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dibentuk kelompok kerja yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. (2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi; b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat. (3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dipimpin oleh : a. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok mengelola data dan informasi kemiskinan; b. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok dibidang perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi; dan c. Pejabat eselon III pada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas pokok dibidang pemberdayaan sosial/ekonomi masyarakat. (4) Jumlah dan jenis Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah dan dipimpin oleh pejabat eselon III sesuai tugas dan fungsinya. Pasal 15 (1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dibentuk kelompok kerja yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. (2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi; b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat. (3) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing dipimpin oleh : a. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok mengelola data dan informasi kemiskinan; b. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok dibidang perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi; dan c. Pejabat eselon III pada SKPD Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok dibidang pemberdayaan sosial/ekonomi masyarakat. (4) Jumlah dan jenis Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah dan dipimpin oleh pejabat eselon III sesuai tugas dan fungsinya.
  • 8. -8- Pasal 16 (1) Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a dan Pasal 15 ayat (2) huruf a mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengelola data dan sistem informasi kemiskinan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem informasi menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan; b. pengembangan indikator kemiskinan daerah c. pengembangan sistem informasi kemiskinan; dan d. penyediaan data dan informasi sistem peringatan dini kondisi dan permasalahan kemiskinan. (3) Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam 14 ayat (2) huruf b dan Pasal 14 ayat (2) huruf b mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengelola dan mengembangkan kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan pembinaan hubungan antara masyarakat dengan pemerintah daerah; dan b. perumusan pembinaan hubungan dunia usaha dengan pemerintah daerah. (5) Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam 14 ayat (2) huruf c dan Pasal 15 ayat (2) huruf c mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pengaduan masyarakat. (6) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan dan penyiapan penanganan aspirasi dan pengaduan masyarakat terkait kegiatan penanggulangan kemiskinan; b. perumusan dan penyiapan bahan kampanye penanganan aspirasi dan pengaduan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan; dan c. perumusan dan penyiapan bahan sosialisasi dan kampanye tentang perlunya pendampingan masyarakat dalam penyampaian pengaduan pada penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan. BAB VII KELOMPOK PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Pasal 17 (1) Untuk membantu tugas TKPK Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dibentuk Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan. (2) Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kelompok program perlindungan dan bantuan sosial; b. kelompok program pemberdayaan masyarakat; dan c. kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
  • 9. -9- (3) Pembentukan Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 18 (1) Untuk membantu tugas TKPK Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dibentuk Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan. (2) Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kelompok program perlindungan dan bantuan sosial; b. kelompok program pemberdayaan masyarakat; dan c. kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil. (3) Pembentukan Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. Pasal 19 Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 bertanggungjawab kepada Ketua TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pasal 20 Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18 masing-masing dipimpin oleh : a. Kepala SKPD yang membidangi perlindungan dan bantuan sosial; b. Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan masyarakat; dan c. Kepala SKPD yang membidangi pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Pasal 21 (1) Kelompok program perlindungan dan bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a dan Pasal 18 ayat (2) huruf a mempunyai tugas mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di bidang program perlindungan dan bantuan sosial. (2) Kelompok program pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b dan Pasal 18 ayat (2) huruf b mempunyai tugas mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di bidang program pemberdayaan masyarakat. (3) Kelompok program pemberdayaan usaha mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c dan Pasal 18 ayat (2) huruf c mempunyai tugas mengoordinasikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan serta mengoordinasikan pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di bidang program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
  • 10. - 10 - BAB VIII MEKANISME KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN Pasal 22 (1) TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melakukan rapat koordinasi kebijakan dan/atau program dan rapat koordinasi kelompok program penanggulangan kemiskinan. (2) Rapat koordinasi Kebijakan/Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota. (3) Rapat Koordinasi kelompok program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Koordinator kelompok program penanggulangan kemiskinan TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota. BAB IX PELAPORAN Pasal 23 (1) Bupati/Walikota melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten/Kota kepada Gubernur. (2) Gubernur melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Provinsi kepada Menteri Dalam Negeri. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan sebagai bahan dalam rapat koordinasi TKPK Nasional. Pasal 24 Laporan Gubernur dan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 disampaikan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada bulan April dan September atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. BAB X PEMBINAAN Pasal 25 Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota dalam penanggulangan kemiskinan di daerah. Pasal 26 (1) Gubernur melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Provinsi. (2) Pembinaan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Pasal 27 (1) Bupati/Walikota melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten/Kota.
  • 11. - 11 - (2) Pembinaan Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Bagan Struktur Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Menteri ini. Pasal 29 Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan. Pasal 30 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang telah ada tetap melaksanakan tugasnya dan menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkan. Pasal 31 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Juli 2009 MENTERI DALAM NEGERI, H. MARDIYANTO
  • 12. LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : BAGAN STRUKTUR TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI PENANGGUNGJAWAB GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KETUA SEKRETARIS DAERAH WAKIL KETUA WAKIL KETUA BIDANG KOORDINASI BIDANG KOORDINASI PERENCANAAN PELAKSANAAN KEPALA BAPPEDA KEPALA BPMD PROVINSI PROVINSI SEKRETARIS SEK BAPPEDA PROVINSI WAKIL SEKRETARIS SEK BPMD PROVINSI SEKRETARIAT POKJA POKJA POKJA PENDATAAN PENGEMBANGAN PENGADUAN DAN SISTEM KEMITRAAN MASYARAKAT INFORMASI KOORD POK PROGRAM I : KOORD POK PROGRAM II : KOORD POK PROGRAM III : KA SKPD YG MEMBIDANGI KA SKPD YG MEMBIDANGI KA SKPD YG MEMBIDANGI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN USAHA BANTUAN SOSIAL MASYARAKAT MIKRO DAN KECIL ANGGOTA : ANGGOTA : ANGGOTA : KEPALA SKPD DAN KEPALA SKPD DAN KEPALA SKPD DAN LEMBAGA-LEMBAGA LEMBAGA-LEMBAGA LEMBAGA-LEMBAGA TERKAIT LAINNYA YANG TERKAIT LAINNYA YANG TERKAIT LAINNYA YANG BERASAL DARI UNSUR BERASAL DARI UNSUR BERASAL DARI UNSUR MASYARAKAT, DUNIA MASYARAKAT, DUNIA MASYARAKAT, DUNIA USAHA DAN PEMANGKU USAHA DAN PEMANGKU USAHA DAN PEMANGKU KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN MENTERI DALAM NEGERI, H. MARDIYANTO
  • 13. LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : BAGAN STRUKTUR TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA PENANGGUNGJAWAB BUPATI/WALIKOTA DAN WAKIL BUPATI/WALIKOTA KETUA SEKRETARIS DAERAH WAKIL KETUA WAKIL KETUA BIDANG KOORDINASI BIDANG KOORDINASI PERENCANAAN PELAKSANAAN KEPALA BAPPEDA KEPALA BPMD KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SEKRETARIS SEK BAPPEDA KABUPATEN/KOTA WAKIL SEKRETARIS SEK BPMD KABUPATEN/KOTA SEKRETARIAT POKJA POKJA POKJA PENDATAAN PENGEMBANGAN PENGADUAN DAN SISTEM KEMITRAAN MASYARAKAT INFORMASI KOORD POK PROGRAM I : KOORD POK PROGRAM II : KOORD POK PROGRAM III : KA SKPD YG MEMBIDANGI KA SKPD YG MEMBIDANGI KA SKPD YG MEMBIDANGI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN USAHA BANTUAN SOSIAL MASYARAKAT MIKRO DAN KECIL ANGGOTA : ANGGOTA : ANGGOTA : KEPALA SKPD DAN KEPALA SKPD DAN KEPALA SKPD DAN LEMBAGA-LEMBAGA LEMBAGA-LEMBAGA LEMBAGA-LEMBAGA TERKAIT LAINNYA YANG TERKAIT LAINNYA YANG TERKAIT LAINNYA YANG BERASAL DARI UNSUR BERASAL DARI UNSUR BERASAL DARI UNSUR MASYARAKAT, DUNIA MASYARAKAT, DUNIA MASYARAKAT, DUNIA USAHA DAN PEMANGKU USAHA DAN PEMANGKU USAHA DAN PEMANGKU KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN MENTERI DALAM NEGERI, H. MARDIYANTO