1. REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI
A N U G E R A H C A H Y A N I N G T Y A S
K E V I N R E Y N A L D O
M A R I A Y A S H I N T A
M A R Y S T E L L A S I P A H U T A R
M I K A E L W O N O H I T O
R I O K E L S O N
2. Usaha pengembangan teknologi pertanian untuk
meningkatkan produksi pangan. Mengubah dari
pertanian yang tadinya menggunakan teknologi
tradisional menjadi pertanian yang
menggunakan teknologi lebih maju atau modern.
3. PANCA USAHA TANI
Pengolahan tanah yang baik
Pengairan/irigasi yang
teratur
Pemilihan bibit unggul
Pemupukan
Pemberantasan hama dan
penyakit tanaman
4. CIRI REVOLUSI HIJAU
Tanaman yang ditanam terspesialisasi/khusus
Menggunakan bibit yang unggul
Pengelolaan tanah yang maju
Penggunaan teknologi modern
5. Latar Belakang
Perang dunia I
menghancurkan
lahan pertanian di
negara – negara
Eropa.
Perang dunia II
menghancurkan lahan pertanian
di negara – negara Eropa.
Pembangunan lahan, metode,
bahan pertanian baru
6. 1970
Filipina
Menemukan
bibit padi
unggul ( Ir – 8)
Pembentuan
Consultive Group for
International
Agricultural Reearh
(CGIR)
1960
Mengakhiri impor
beras dan menjadi
eksportir
Filipina
7.
8. • Mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi
petani-petani gaya baru (farmers)
• Memodernisasikan pertanian gaya lama guna
memenuhi industrialisasi ekonomi nasional
• Revolusi hijau ditandai dengan semakin berkurangnya
ketergantungan para petani pada cuaca dan alam
karena peningkatan peran ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam peningkatan produksi bahan
makanan
9. • Revolusi Hijau menyebabkan munculnya tanaman
jenis unggul berumur
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun
menjadi bertambah
• Revolusi Hijau dapat meningkatkan pendapatan
petani
• Revolusi Hijau dapat merangsang kesadaran petani
dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya
teknologi
• Revolusi Hijau merangsang dinamika ekonomi
masyarakat karena dengan hasil melimpah akan
melahirkan pertumbuhan ekonomi yang
meningkat pula di masyarakat
10. • Sistem bagi hasil mengalami perubahan
• Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai
hubungan sosial di daerah pedesaan makin
kuat.
• Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat
kimia pembasmi hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi
yang harus ditanggung petani
11. Pelita I ----> pembangunan sektor pertanian dan industri.
Melibatkan : pemerintah, masyarakat desa, pemerintah daerah, para
petani, dan perusahaan.
Program revolusi pertanian :
BIMAS (bimbingan masal)
INSUS (intensifikasi khusus)
Panca Usaha Pertanian
Dalam Rangka peningkatan produk pertanian, pemerintahan
melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi
12. Di Indonesia penanaman bibit unggul telah dimulai sejak 1958
yaitu sejak diterapkannya konsepsi Padi Centra.
Berkat adanya Revolusi Hijau di Indonesia, maka 1980 dan 1981
Indonesia mencapai swasembada pangan, khususnya beras
Indonesia berubah dari pengimpor beras menjadi pengekspor
beras
Pada siding DPR RI Presiden Soeharto menyatakan tahun 1980
Indonesia berhasil memproduksi 20 juta ton
Produksi beras naik 12,8% yang merupakan kenaikan teringgi
pada masa itu
Tidak hanya beras, revolusi hijau juga merambat ke sayur,
buah,tanaman perkebunan, dll
Hal ini dilanjutkan dengan proses reboisasi
13.
14. -Mengembangkan jaringan informasi,
komunikasi, dan transportasi
- Mengembangkan industri pertanian
- Mengembangkan industri minyak dan
gas bumi
- Industri galangan kapal Industri pesawat
15. Industri Pertanian meliputi :
1) Industri Pengolahan hasil Perkebunan (minyak
kelapa,karet)
2) Industri pengolahan hasil hutan (Pengolahan kayu)
3) Industri pupuk
16. Industri Non Pertanian meliputi :
1. Industri semen,
2. Industri baja,
3. elektonika,
4. kapal laut
5. kendaraan bermotor
17. Perubahan Sosial- Ekonomi Masyarakat
Indonesia
a. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia
relatif telah mengalami perubahan dan kemajuan
b. Pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia
pada masa pemerintahan Orde Baru pada awalnya
telah menghasilkan kemajuan- kemajuan serta
meningkatkan kesejateraan kehidupan rakyat