SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
PERILAKU KONSUMEN




 Dibuat Oleh : YAYU MEGA DINI
              18210611
              3 EA 21




Program Study Ekonomi Manjemen

      Jurusan Manajemen

   UNIVERSITAS GUNADARMA
PERILAKU KONSUMEN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN?

  Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
  pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
  memenuhi kebutuhan dan keinginan.

  1. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
     keputusan pembelian.
  2. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan
     dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-
     involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang
     matang.

  Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli :

  1. Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “Those actions
     directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services,
     including the decision processes that precede and follow this action”.
     Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
     memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
     keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.

  2. Mowen (1995), “Consumer behavior is defined as the study of the buying units and
     the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services,
     experiences, and ideas”.

  3. Blackwell, Miniard, & Engel (2001), Perilaku adalah aktivitas seseorang saat
     mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa.

  4. The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
     interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana
     manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
     mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat
     proses konsumsi, Peter & Olson (2005).

  5. Hanna & Wozniak (2001), Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang
     berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan
     dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan,
     dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
     keinginan pribadi.

                                           1
I.2 PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN

  Konsumen adalah Raja. Kewajiban produsen untuk memberikan informasi yang benar,
  jelas, dan jujur pada kemasan barang dan atau jasa yang diperdagangkan haruslah
  diimbangi oleh tanggung jawab konsumen dalam membaca dengan teliti kebenaran label
  dan iklan tersebut. Upaya ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendidik
  produsen agar mereka mengerti harus memberi apa atas imbalan yang mereka terima
  sekaligus mendidik konsumen untuk mengetahui mereka mendapatkan apa atas sejumlah
  harga yang dibayarkan. Bila posisi ini dipahami dan dilaksanakan masing-masing pihak
  maka sinergi produsen-konsumen dalam memberi peluang yang sehat akan terbuka luas.

  Pada umumnya konsumen terpuaskan apabila mamfaat atau kegunaan yang didapatkan
  sebanding bahkan lebih tinggi dari pengorbanan berupa harga yang telah dibayarkan.
  Terlebih bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa pendistribusian
  bahan pokok dimana kepuasan konsumen harus tetap senantjasa dijaga. Perbaikan dan
  peningkatan terhadap layanan jasa yang sudah ada dapat dilakukan dengan memperbaiki
  dan meningkatan mutu pelayanan. Kewajiban pelaku usaha terhadap konsumennya harus
  dilaksanakan dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku.

  Pasal 7 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang
  menjelaskankan apa yang menjadi kewajiban pelaku usaha, diantaranya:

  a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
  b. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
     barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan
     pemeliharaan;
  c. memperiakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
     diskriminatif; (penjelasan : pelaku usaha dilarang membeda-bedakan konsumen dalam
     memberikan pelayanan. Pelaku usaha dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan
     kepada konsumen);
  d. menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau jasa diperdagangkan
     berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku;
  e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan atau mencoba barang dan
     atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan
     atau yang diperdagangkan; (penjelasan : yang dimaksud dengan barang dan atau jasa
     tertentu adalah barang yang dapat diuji atau dicoba tanpa mengakibatkan kerusakan
     atau kerugian);
  f. memberi kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat
     penggunaan, pemakaian dan pemamfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan;
  g. memberi kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabiia barang dan atau jasa
     yang diterima atau dimamfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

  Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban konsumen mencakup
  pemberian informasi dan penggunaan barang atau jasa, pelayanan konsumen, penjaminan
  mutu barang yang sesuai dengan strandar yang berlaku, pemberian kesempatan kepada
  konsumen untuk mencoba barang, dan penyediaan garansi atau jaminan atas barang yang
  dibuat atau diperdagangkan. Disamping itu produsen juga harus memberikan kompensasi
  atau ganti rugi akibat kerugian yang disebabkan pemakaian dan barang yang tidak sesuai
  dengan perjanjian.
                                              2
I.3 PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS

  Sifat Dari Perilaku Konsumen :

  1. Consumer Behavior Is Dynamic
     Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi
     dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar
     konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
     pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
     strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan
     tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
     secara berkala untuk meraih konsumennya.

  2. Consumer Behavior Involves Interactions
     Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan
     manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana
     interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam
     memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai
     bagi konsumen.

  3. Consumer Behavior Involves Exchange
     Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
     memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

  Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen

  Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.

  -   Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara
      mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan
      melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna
      sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen
      ketika membeli dan menggunakannya.

  -   Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode
      dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
      Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan
      perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen
      dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana
      seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh
      lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

  -   Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan
      metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan
      mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki
      kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi
      marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving
      rate analysis.

                                             3
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman
atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis
yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh
pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :

1. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat
   yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
   Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
   transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
   transportasi di hari raya tersebut.
3. Dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara
   konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang
   dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.




                                         4
BAB II

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

II.1 SEGMENTASI PASAR

  Definisi Segmentasi Pasar Menurut Para Ahli

  1. Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan
     membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar
     yang bersifat homogen.

  2. Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses
     membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
     karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
     Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu
     proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok – kelompok pasar yang terdiri
     dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

  3. Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu
     tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan
     sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.

  4. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
     berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya,
     lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki
     kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar
     potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program
     pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap
     membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli
     produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
     mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau
     tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok
     pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama, Kotler (2005, p.307).


  II.1.a Segmentasi Dan Kepuasan Konsumen
      Segmentasi (Segmentation)
      Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing
      a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
      characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
      dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan
      secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.


  II.1.b Segmentasi Dan Profitabilitas
      Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam
      kepentingan merancangan strategi pemasaran. Konsumen memiliki preferensi
      sekaligus urutan tertinggi produk tersendiri.
                                                 5
Dan tak dapat dihindari modus tindakan pembelian mereka adalah mencapai kepuasan
   dimana permintaan bervariasi sesuai
   dengan cara produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian,
   mendorong pembagian atau dikenal segmentasi pasar. Segmentasi pasar merujuk
   kepada pengertian proses pembagian pasar. Proses memotong kue tar sedemikian rupa
   menjadi bentuk bagian-bagian termasuk menentukan potongan kue tar mana yang
   hendak kita makan.

   Probabilitas segmentasi pasar muncul dari perbedaan atau variasi konsumen. Titik
   balik perbedaan tidak lain kesamaan yang menjadi basis penempatan individu
   konsumen ke dalam segmen. Perbedaan dan kesamaan tersebut, pun dipandang
   berbeda dalam keberadaannya oleh masing-masing bisnis yang berkepentingan. Oleh
   karena mengandung persamaan dan perbedaan termasuk sama-sama potongan kue tar,
   maka setiap segmen dapat diperbandingkan kuantitas dan atau kualitasnya sesuai
   dengan tujuan.

   Proses segmentasi dimulai dari penentuan pasar. Lantas pasar dipandang berdasarkan
   kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun
   manusia, atau berbasis situasi penggunaan. Masing-masing basis pandangan
   mempertimbangkan         tanggapan       konsumen     terhadap    perbedaan,   mampu
   diidentifikasikan, dapat dilaksanakan, efektif dan efisien, serta stabil setiap waktu.
   Kemudian aktifitas pemilihan segmen pun dilaksanakan yang terikat erat elemen
   kematangan pasar, struktur persaingan, dan pengalaman bisnis. Pendek kata
   berlangsung proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi segmen.
   Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar seperti memotong kue tar,
   kue tarnya tentu saja ada atau akan kita adakan untuk keberhasilan bisnis yang
   diinginkan.


II.1.c Penggunaan Segmentasi Dalam Strategi Pemasaran

   Strategi Pemasaran
   - Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by
      which individuals and groups obtain what they need and want through creating,
      offering and freely exchanging products and services of value with others”.
      Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler
      (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve
      its marketing objective”.

   -   Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan
       pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada
       target pasar yang ditentukan.

   Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan
   konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen
   dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan
   yang berbeda. Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya
   banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain
   sebagai berikut:
                                          6
-   Variabel-Variabel Segmentasi
    Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat
    digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar
    segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan
    suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki
    peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang
    terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.

Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi
sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografi
   Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti
   negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan
   segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini
   harus dipasarkan.

2. Segmentasi Demografi
    Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus
    ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur,
    jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-
    anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak,
    keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan
    seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
    pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali,
    Manado, Cina dan sebagainya.

3. Segmentasi Psikografi
    Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
    a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite,
       golongan menengah, golongan rendah.
    b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan
       sebagainya.
    c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.

4. Segmentasi Tingkah Laku
    Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
    pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
    Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik
    untuk membentuk segmen pasar.
    Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut
    (Armstrong, 1997):
    a. Manfaat yang dicari
    b. Status Pengguna
    c. Tingkat Pemakaian
    d. Status Loyalitas Konsumen

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
- Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun
   ada beberapa variabel yang sulit diukur.
                                         7
-   Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
     -   Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
     -   Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
         memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
         pemasaran yang berbeda.
     -   Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
         segmen-segmen yang bersangkutan.

     Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
     1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
        konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
     2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
        variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
        kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.



II.2 RENCANA PERUBAHAN

  II.2.a Analisis Konsumen Dan Kebijakan Sosial

     Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
     keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Pengambilan Keputusan Konsumen
     Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai
     pentahapan sebagai berikut:

     1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
        memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
        ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu
        yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media
        massa, brosur, dan lain-lain.

     2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian
        mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.

     3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai
        alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh
        dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

     4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu
        dengan harga tertentu, warna tertentu.

     5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen
        setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas
        dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

     Analisis Kebijakan Sosial
     Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
     pengembangan kebijakan (policy development).
                                           8
Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang
   akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang
   sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses
   pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.

   Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya
   memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji
   kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan
   petunjuk     bagi    pembuatan      atau   perumusan    kebijakan    yang    baru.
   Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah
   usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan
   preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-
   konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan
   sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan
   pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:

   1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari
      analisis yang dilakukan.

   2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
      tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.

   3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin
      keamanan dan stabilitas.


II.2.b Perubahan Struktur Pasar Konsumen

Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan
Monopoli:
1. Pasar Persaingan Sempurna
    Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
    dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
    banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-
    lain.

   Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
   - Jumlah penjual dan pembeli banyak;
   - Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain;
   - Penjual bersifat pengambil harga (price taker);
   - Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
       supply);
   - Posisi tawar konsumen kuat;
   - Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata;
   - Sensitif terhadap perubahan harga;
   - Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar.



                                             9
2. Pasar Monopolistik
   Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak
   dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut
   berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah
   seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
   Sifat-sifat pasar monopolistik :
   - Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda;
   - Mirip dengan pasar persaingan sempurna;
   - Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda;
   - Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga;
   - Relatif mudah keluar masuk pasar.

3. Pasar Oligopoli
   Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
   produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
   oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan
   sebagainya.

   Sifat-sifat pasar oligopoli :
   - Harga produk yang dijual relatif sama;
   - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses;
   - Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar;
   - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.

3. Pasar Monopoli
   Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
   produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
   negara (PLN), perusahaan kereta api (PT. KAI), dan lain sebagainya.

   Sifat-sifat pasar monopoli :
   - Hanya terdapat satu penjual atau produsen;
   - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
       monopoli.




                                        10
REFERENSI :

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html

http://pustakaonline.wordpress.com/2008/03/21/studi-tentang-pelaksanaan-kewajiban-pelaku-
usaha-berkaitan-dengan-undang-undang-nomor-8-tahun-1999-tentang-perundungan-
konsumen/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html

http://id.shvoong.com/business-management/management/1657108-segmentasi-pasar/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/strategi-pemasaran-marketing-strategy.html

http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/




                                           11

Contenu connexe

Tendances

Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumensemua unduh
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMENErmawati Syahrudi
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticAlfrianty Sauran
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Sistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiSistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiAbu Tholib
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)syafii_ahmad
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Bab 7 penetapan harga jasa
Bab 7 penetapan harga jasaBab 7 penetapan harga jasa
Bab 7 penetapan harga jasaLizar Alfansi
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7padlah1984
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISAgungPambudi29
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)Mang Engkus
 
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaBMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaMang Engkus
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 

Tendances (20)

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
Aspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zaviaAspek perilaku konsumen zavia
Aspek perilaku konsumen zavia
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Sistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi OperasiSistem dan Strategi Operasi
Sistem dan Strategi Operasi
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Bab 7 penetapan harga jasa
Bab 7 penetapan harga jasaBab 7 penetapan harga jasa
Bab 7 penetapan harga jasa
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
 
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaBMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 

Similaire à Perilaku konsumen tugas 1

Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumensomayspartan
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)rezamolen
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)rezamolen
 
Prilaku konsumen soft skill
Prilaku  konsumen soft skillPrilaku  konsumen soft skill
Prilaku konsumen soft skillMelly Gunawan
 
Prilaku konsumen soft skill
Prilaku  konsumen soft skillPrilaku  konsumen soft skill
Prilaku konsumen soft skillMelly Gunawan
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumensyiami
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumenrezamolen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumenrezamolen
 
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2azizahzea
 
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Arini Nurmala Sari
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumendika14
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenheribertusdwi
 
Pengantar ekonomi iii
Pengantar ekonomi iiiPengantar ekonomi iii
Pengantar ekonomi iiiMuharam Bayu
 

Similaire à Perilaku konsumen tugas 1 (20)

Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Modul perilaku konsumen-1
Modul perilaku konsumen-1Modul perilaku konsumen-1
Modul perilaku konsumen-1
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
 
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
Perilakukonsumen 120115083338-phpapp02(1)
 
Bab i perilaku konsumen
Bab i   perilaku konsumenBab i   perilaku konsumen
Bab i perilaku konsumen
 
Prilaku konsumen soft skill
Prilaku  konsumen soft skillPrilaku  konsumen soft skill
Prilaku konsumen soft skill
 
Prilaku konsumen soft skill
Prilaku  konsumen soft skillPrilaku  konsumen soft skill
Prilaku konsumen soft skill
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
 
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
Perilaku konsumen bab 1 & bab 2
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumen
 
Pengantar ekonomi iii
Pengantar ekonomi iiiPengantar ekonomi iii
Pengantar ekonomi iii
 

Plus de Yayu Ferdian

Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal PenelitianYayu Ferdian
 
Sintesis Manajemem Komunikasi Pemasaran
Sintesis Manajemem Komunikasi PemasaranSintesis Manajemem Komunikasi Pemasaran
Sintesis Manajemem Komunikasi PemasaranYayu Ferdian
 
Karangan ilmiah populer tips
Karangan ilmiah populer   tipsKarangan ilmiah populer   tips
Karangan ilmiah populer tipsYayu Ferdian
 
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koranParagraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koranYayu Ferdian
 
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKPolitik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKYayu Ferdian
 
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaaperanan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaaYayu Ferdian
 
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikan
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikangambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikan
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikanYayu Ferdian
 
Tugas softskill 2 bab ii (wawasan nusantara)
Tugas softskill 2   bab ii (wawasan nusantara)Tugas softskill 2   bab ii (wawasan nusantara)
Tugas softskill 2 bab ii (wawasan nusantara)Yayu Ferdian
 
Tugas softskill 1 pendahuluan (hak asasi manusia)
Tugas softskill 1   pendahuluan (hak asasi manusia)Tugas softskill 1   pendahuluan (hak asasi manusia)
Tugas softskill 1 pendahuluan (hak asasi manusia)Yayu Ferdian
 
Tulisan bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kuliner
Tulisan   bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kulinerTulisan   bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kuliner
Tulisan bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kulinerYayu Ferdian
 
Tugas softskill 2 etika bisnis
Tugas softskill 2   etika bisnisTugas softskill 2   etika bisnis
Tugas softskill 2 etika bisnisYayu Ferdian
 
Rangkuman buku ekonomi koperasi
Rangkuman buku ekonomi koperasiRangkuman buku ekonomi koperasi
Rangkuman buku ekonomi koperasiYayu Ferdian
 
Tugas pembagian shu
Tugas   pembagian shuTugas   pembagian shu
Tugas pembagian shuYayu Ferdian
 
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)Yayu Ferdian
 
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasi
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasiSistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasi
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasiYayu Ferdian
 
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)Yayu Ferdian
 

Plus de Yayu Ferdian (16)

Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
Sintesis Manajemem Komunikasi Pemasaran
Sintesis Manajemem Komunikasi PemasaranSintesis Manajemem Komunikasi Pemasaran
Sintesis Manajemem Komunikasi Pemasaran
 
Karangan ilmiah populer tips
Karangan ilmiah populer   tipsKarangan ilmiah populer   tips
Karangan ilmiah populer tips
 
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koranParagraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
 
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JKPolitik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
Politik Dan Strategi Pembangunan Nasional Jokowi - JK
 
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaaperanan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
 
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikan
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikangambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikan
gambaran indonesia 15 tahun yang akan datang khususnya dalam dunia pendidikan
 
Tugas softskill 2 bab ii (wawasan nusantara)
Tugas softskill 2   bab ii (wawasan nusantara)Tugas softskill 2   bab ii (wawasan nusantara)
Tugas softskill 2 bab ii (wawasan nusantara)
 
Tugas softskill 1 pendahuluan (hak asasi manusia)
Tugas softskill 1   pendahuluan (hak asasi manusia)Tugas softskill 1   pendahuluan (hak asasi manusia)
Tugas softskill 1 pendahuluan (hak asasi manusia)
 
Tulisan bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kuliner
Tulisan   bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kulinerTulisan   bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kuliner
Tulisan bogor futustic run 2013 tamasya, olahraga & wisata kuliner
 
Tugas softskill 2 etika bisnis
Tugas softskill 2   etika bisnisTugas softskill 2   etika bisnis
Tugas softskill 2 etika bisnis
 
Rangkuman buku ekonomi koperasi
Rangkuman buku ekonomi koperasiRangkuman buku ekonomi koperasi
Rangkuman buku ekonomi koperasi
 
Tugas pembagian shu
Tugas   pembagian shuTugas   pembagian shu
Tugas pembagian shu
 
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)
Tulisan (kondisi perekonomian indonesia th.2011 kemiskinan)
 
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasi
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasiSistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasi
Sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah gerakan koperasi
 
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)
Lap. koperasi periode Jan - Jul'2011 (Tugas 1)
 

Dernier

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Dernier (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Perilaku konsumen tugas 1

  • 1. PERILAKU KONSUMEN Dibuat Oleh : YAYU MEGA DINI 18210611 3 EA 21 Program Study Ekonomi Manjemen Jurusan Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. PERILAKU KONSUMEN BAB I PENDAHULUAN I.1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN? Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. 1. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. 2. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high- involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli : 1. Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. 2. Mowen (1995), “Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”. 3. Blackwell, Miniard, & Engel (2001), Perilaku adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa. 4. The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi, Peter & Olson (2005). 5. Hanna & Wozniak (2001), Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi. 1
  • 3. I.2 PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN Konsumen adalah Raja. Kewajiban produsen untuk memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur pada kemasan barang dan atau jasa yang diperdagangkan haruslah diimbangi oleh tanggung jawab konsumen dalam membaca dengan teliti kebenaran label dan iklan tersebut. Upaya ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendidik produsen agar mereka mengerti harus memberi apa atas imbalan yang mereka terima sekaligus mendidik konsumen untuk mengetahui mereka mendapatkan apa atas sejumlah harga yang dibayarkan. Bila posisi ini dipahami dan dilaksanakan masing-masing pihak maka sinergi produsen-konsumen dalam memberi peluang yang sehat akan terbuka luas. Pada umumnya konsumen terpuaskan apabila mamfaat atau kegunaan yang didapatkan sebanding bahkan lebih tinggi dari pengorbanan berupa harga yang telah dibayarkan. Terlebih bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa pendistribusian bahan pokok dimana kepuasan konsumen harus tetap senantjasa dijaga. Perbaikan dan peningkatan terhadap layanan jasa yang sudah ada dapat dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatan mutu pelayanan. Kewajiban pelaku usaha terhadap konsumennya harus dilaksanakan dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pasal 7 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menjelaskankan apa yang menjadi kewajiban pelaku usaha, diantaranya: a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan; c. memperiakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; (penjelasan : pelaku usaha dilarang membeda-bedakan konsumen dalam memberikan pelayanan. Pelaku usaha dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan kepada konsumen); d. menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau jasa diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku; e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan atau mencoba barang dan atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan atau yang diperdagangkan; (penjelasan : yang dimaksud dengan barang dan atau jasa tertentu adalah barang yang dapat diuji atau dicoba tanpa mengakibatkan kerusakan atau kerugian); f. memberi kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemamfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan; g. memberi kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabiia barang dan atau jasa yang diterima atau dimamfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban konsumen mencakup pemberian informasi dan penggunaan barang atau jasa, pelayanan konsumen, penjaminan mutu barang yang sesuai dengan strandar yang berlaku, pemberian kesempatan kepada konsumen untuk mencoba barang, dan penyediaan garansi atau jaminan atas barang yang dibuat atau diperdagangkan. Disamping itu produsen juga harus memberikan kompensasi atau ganti rugi akibat kerugian yang disebabkan pemakaian dan barang yang tidak sesuai dengan perjanjian. 2
  • 4. I.3 PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS Sifat Dari Perilaku Konsumen : 1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya. 2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen. 3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. - Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. - Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. - Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. 3
  • 5. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal : 1. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. 2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. 3. Dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. 4
  • 6. BAB II SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI II.1 SEGMENTASI PASAR Definisi Segmentasi Pasar Menurut Para Ahli 1. Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. 2. Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok – kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. 3. Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix. 4. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama, Kotler (2005, p.307). II.1.a Segmentasi Dan Kepuasan Konsumen Segmentasi (Segmentation) Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. II.1.b Segmentasi Dan Profitabilitas Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam kepentingan merancangan strategi pemasaran. Konsumen memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi produk tersendiri. 5
  • 7. Dan tak dapat dihindari modus tindakan pembelian mereka adalah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian, mendorong pembagian atau dikenal segmentasi pasar. Segmentasi pasar merujuk kepada pengertian proses pembagian pasar. Proses memotong kue tar sedemikian rupa menjadi bentuk bagian-bagian termasuk menentukan potongan kue tar mana yang hendak kita makan. Probabilitas segmentasi pasar muncul dari perbedaan atau variasi konsumen. Titik balik perbedaan tidak lain kesamaan yang menjadi basis penempatan individu konsumen ke dalam segmen. Perbedaan dan kesamaan tersebut, pun dipandang berbeda dalam keberadaannya oleh masing-masing bisnis yang berkepentingan. Oleh karena mengandung persamaan dan perbedaan termasuk sama-sama potongan kue tar, maka setiap segmen dapat diperbandingkan kuantitas dan atau kualitasnya sesuai dengan tujuan. Proses segmentasi dimulai dari penentuan pasar. Lantas pasar dipandang berdasarkan kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun manusia, atau berbasis situasi penggunaan. Masing-masing basis pandangan mempertimbangkan tanggapan konsumen terhadap perbedaan, mampu diidentifikasikan, dapat dilaksanakan, efektif dan efisien, serta stabil setiap waktu. Kemudian aktifitas pemilihan segmen pun dilaksanakan yang terikat erat elemen kematangan pasar, struktur persaingan, dan pengalaman bisnis. Pendek kata berlangsung proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi segmen. Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar seperti memotong kue tar, kue tarnya tentu saja ada atau akan kita adakan untuk keberhasilan bisnis yang diinginkan. II.1.c Penggunaan Segmentasi Dalam Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran - Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”. Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”. - Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda. Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut: 6
  • 8. - Variabel-Variabel Segmentasi Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari. Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut: 1. Segmentasi Geografi Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan. 2. Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak- anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. 3. Segmentasi Psikografi Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan: a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah. b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya. c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk. 4. Segmentasi Tingkah Laku Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997): a. Manfaat yang dicari b. Status Pengguna c. Tingkat Pemakaian d. Status Loyalitas Konsumen Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: - Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur. 7
  • 9. - Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. - Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. - Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. - Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu: 1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian. 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen. II.2 RENCANA PERUBAHAN II.2.a Analisis Konsumen Dan Kebijakan Sosial Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain. 2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. 3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. 4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu. 5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak. Analisis Kebijakan Sosial Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). 8
  • 10. Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi- konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut: 1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan. 2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah. 3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas. II.2.b Perubahan Struktur Pasar Konsumen Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli: 1. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain- lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna : - Jumlah penjual dan pembeli banyak; - Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain; - Penjual bersifat pengambil harga (price taker); - Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply); - Posisi tawar konsumen kuat; - Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata; - Sensitif terhadap perubahan harga; - Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar. 9
  • 11. 2. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik : - Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda; - Mirip dengan pasar persaingan sempurna; - Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda; - Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga; - Relatif mudah keluar masuk pasar. 3. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli : - Harga produk yang dijual relatif sama; - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses; - Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar; - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain. 3. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT. KAI), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : - Hanya terdapat satu penjual atau produsen; - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli. 10