SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  134
Télécharger pour lire hors ligne
RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI PERAMPOKAN Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Informatika 
disusun oleh Yusuf Mufti 09650038 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
ii
iii
iv
v 
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita, sehingga kita masih dapat merasakan segala nikmat dan anugerah yang diberikan dalam penyelesaian skripsi yang berjudul "Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan". Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Teknik Informatika pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 
1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, M.A., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 
2. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 
3. Bapak Agus Mulyanto, M.Kom. selaku selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 
4. Bapak Nurochman, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan semangat dengan penuh kesabaran.
vi 
5. Bapak Agung Fatwanto, S.Si., M.Kom., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik Teknik Informatika angkatan 2009. 
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman. 
7. Ibu Anita, M.Si., Bapak Bejo, M.Hum dan Bapak Budhi, M.Hum. selaku pembimbing lapangan di Polda DI. Yogyakarta yang telah membimbing dan mendampingi selama penelitian. 
8. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2009 yang selalu memberikan doa, motivasi, dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 
9. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011 yang telah memberikan dorongannya. 
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. 
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis menerima segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman, adik-adik, dan pihak-pihak yang bersangkutan. Yogyakarta, 15 Januari 2013 Penyusun Yusuf Mufti NIM. 09650038
vii 
MOTTO “Sesungguhnya ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah SWT” “Man Jadda Wajada, Siapa yang bersungguh-sungguh, Pasti akan Berhasil” “Selalu Semangat , Yakin, Doa, dan Positive Thinking, Pasti Bisa”
viii 
PERSEMBAHAN Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, Tuhan pemilik jiwa dan semesta alam. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya ini untuk 
 Bapak H. Ahmad Muzammil dan ibu Hj. Umi Zuhripah, S.Pd, orang tua terbaik yang selalu memberikan do’a dan kepercayaan. 
 Mas Jazim dan mba Ni’mah yang selalu memberikan motivasi untuk tetap bisa meraih cita-cita. 
 Siti Fatimah yang senantiasa saran dan motivasi konstruktif. 
 Aufa yang selalu membuat lilik gembira. 
 Keluarga besar di Kebumen dan Langen terima kasih atas doanya. 
 Sahabat-sahabat terbaikku, Ahdi, Saladin, Fadli, Hafidh, Anik, Kichi, Ian, Icha, dan Joko, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. 
 Senior yang banyak berbagi ilmu, mba Ema, mba Lala, dan mas Fathan Hidayatullah, 
 Teman-teman, Pengurus, dan Ustadz di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede, terima kasih atas kebersamaan dan ketulusan yang diberikan. Khususnya, teman-teman kamar C1, Bahrudin, Basith, Fauzin, Taqin, Syarif, Yasin, Baini, Eko, Rohman, Farid, Heru, Surur, yang super kocak dan menyenangkan. 
 Teman-teman organisasi di Majalah Tilawah, PPK Saintek, ESC Saintek, Infinity Saintek, KSL UINSUKA, SPBA, EOC 2009, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang diberikan. 
 Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2009, terima kasih atas persahabatan, kebersamaan, dan kekompakannya. 
 Almamaterku Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga beserta Segenap angkatan. 
 Teman-teman KKN 77 Bausasran RW 7, Jundan, Arman, Fajar, Aim, Tika, Winda, Febi, Ririn, dan Yanti, semoga silaturahim kita terjaga. 
 Segenap rekan-rekan yang telah memberikan do’a dan dukungan.
ix 
Rancang Bangun Emergency security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan Yusuf Mufti NIM. 09650038 INTISARI Pada tahun 2012 media massa cukup sering memberitakan adanya perampokan di berbagai wilayah di Yogyakarta. Seperti kasus perampokan di kampus Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, jalan Lingkar Selatan Panggungharjo Sewon Bantul, pada hari Senin (16/7) dini hari dan kasus perampokan warnet Euro Net yang berada di depan Kampus UKDW, Jalan Dr Wahidin, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta pada Rabu (25/7) dini hari pukul 03.30 WIB. Perampokan tersebut terjadi dalam situasi yang mencekam, sehingga para pemilik warnet atau petugas kampus tidak sempat menghubungi aparat keamanan dengan cara konvensional. Kasus perampokan di DI Yogyakarta sebanyak 222 laporan dari kasus kriminal yang terjadi sampai dengan akhir November tahun 2012. Kasus perampokan di instansi sebanyak 39 kasus. Sistem ini menerapkan konsep klien server yang memanfaatkan fitur internet dan GPS. Adapun pengembangan sistem ini menggunakan IDE Eclipse, Notepad++, dan XAMPP. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah metode Software Develpoment Life Cycle (SDLC). Metode tersebut terdapat lima tahap, yaitu analisis kebutuhan sistem, perancangan antarmuka sistem, implementasi sistem, pengujian sistem dan pemeliharaan sistem. Sistem ini mampu mengirimkan data lokasi kejadian perampokan ke web server polisi via internet dan ke nomor seluler polisi via SMS dengan menekan shortcut aplikasi. Berdasarkan hasil kuisioner pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface, sistem klien menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95,23%. Hasil pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem server menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Adapun hasil kuisioner pengujian kemanfaatan atas sistem klien dan server menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sebesar 98,14 %. Kata kunci : Android, web, SDLC, GPS, perampokan.
x 
Rancang Bangun Emergency security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan Yusuf Mufti NIM. 09650038 ABSTRACT In 2012 the media quite often preach a robbery in different areas in Yogyakarta. As the robbery on the campus of the Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, the South Rim Panggungharjo Sewon Bantul, on Monday (16/7) morning and robbery Euro Net cafe in front UKDW Campus, Jalan Dr. Wahidin, Klitren, Gondokusuman , Yogyakarta on Wednesday (25/7) morning at 03.30 hrs. The robbery took place in a tense situation, so that the owner of the cafe or university officials had not contacted the security forces in a conventional manner. Robbery in Yogyakarta as many as 222 reports of criminal cases that occurred until the end of November 2012. Institution robberies in as many as 39 cases. The system implements the concept of client server that utilizes the internet and GPS features. The development of this system using the Eclipse IDE, Notepad + +, and XAMPP. System development methods are used in the manufacture of this system is a method Develpoment Software Life Cycle (SDLC). Such methods are five stages, namely the analysis of system requirements, system interface design, system implementation, system testing and system maintenance. The system is capable of transmitting data to the robbery scene police web server via internet and mobile number to the police via SMS by pressing the shortcut application. Based on the results of testing the questionnaire on aspects of functionality and interface, the client system show a success rate of 95.23%. The results of testing the functionality and interface aspects of the server system show a success rate of 100%. The results of the questionnaire testing the usefulness of client and server systems showed that the success rate of 98.14%. Keyword : Android, web, SDLC, GPS, the robbery.
xi 
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. iv KATA PENGANTAR .............................................................................................. v MOTTO ................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .................................................................................................. viii INTISARI ................................................................................................................ ix ABSTRACT ............................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2 
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 2 
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2 
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3 
1.6 Keaslian Penelitian ................................................................................ 3
xii 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .............................. 5 
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5 
2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 7 
2.2.1 Sistem Operasi Android ................................................................ 7 
2.2.2 Eclipse .................................................................................... 15 
2.2.3 Location Based Services (LBS) ................................................... 16 
2.2.4 Global Positioning System (GPS) .............................................. 16 
2.2.5 Google Maps ................................................................................. 17 
2.2.6 PHP ................................................................................................ 18 
2.2.7 DBMS (Database Management System) .................................... 20 
2.2.8 AJAX (Asynchronous JavaScript & XML) ............................... 23 
2.2.9 UML (Unified Modelling Language) ........................................ 25 
BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM ........................................... 33 
3.1 Pendahuluan ......................................................................................... 33 
3.2 Pengembangan Sistem ................................................................................. 36 
3.2.1 Identifikasi kebutuhan sistem ..................................................... 36 
3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek .................................................. 36 
3.2.3 Desain sistem ................................................................................ 36 
3.2.4 Implementasi sistem ..................................................................... 37 
3.2.5 Pemeliharaan Sistem .................................................................... 37 
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ..................................... 38 
4.1 Analisis Masalah .......................................................................................... 38 
4.2 Analisis Kebutuhan Sistem ......................................................................... 38
xiii 
4.3 Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional ............................ 39 
4.4 Perancangan Sistem .................................................................................... 41 
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM .................................. 59 
5.1 Implementasi ........................................................................................ 59 
5.1.1 Implementasi Server .............................................................. 59 
5.1.2 Implementasi Klien ................................................................. 66 
5.2 Pengujian ............................................................................................. 69 
5.2.1 Pengujian Alpha ..................................................................... 69 
5.2.2 Pengujian Beta ........................................................................ 70 
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 72 
6.1 Proses Pengujian Sistem ....................................................................... 72 
6.2 Hasil dan Pembahasan Pengujian Alpha .............................................. 73 
6.3 Hasil dan Pembahasan Pengujian Beta ................................................ 73 
6.4 Kendala Pengujian ................................................................................ 77 
BAB VII PENUTUP .............................................................................................. 79 
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 79 
7.2 Saran ..................................................................................................... 80 
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 84
xiv 
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar Perbandingan Penelitian ................................................................ 6 Tabel 4.1 Aktor ....................................................................................................... 44 Tabel 4.2 Use case .................................................................................................. 45 Tabel 4.3 Admin ...................................................................................................... 51 Tabel 4.4 Panggilan ................................................................................................. 52 Tabel 4.5 Polsek ...................................................................................................... 52 Tabel 4.6 User ......................................................................................................... 53 Tabel 5.1 Rencana Pengujian Alpha Sistem Server ................................................ 69 Tabel 5.2 Rencana Pengujian Alpha Sistem Klien ................................................. 69 Tabel 5.3 Tabel Pengujian Fungsional Aplikasi Klien ........................................... 70 Tabel 5.4 Tabel Pengujian Fungsional Sistem Server ............................................ 70 Tabel 5.5 Tabel Pengujian Interface Aplikasi Klien ............................................... 71 Tabel 5.6 Tabel Pengujian Interface Web Server ................................................... 71 Tabel 5.7 Tabel Pengujian Kemanfaatan Sistem .................................................... 71 Tabel 6.1 Tabel Daftar Penguji ............................................................................... 72 Tabel 6.2 Daftar Penguji Server .............................................................................. 73 Tabel 6.3 Tabel Hasil Pengujian Fungsional Aplikasi Klien .................................. 73 Tabel 6.4 Tabel Hasil Pengujian Fungsional Sistem Server ................................... 74 Tabel 6.5 Tabel Hasil Pengujian Interface Aplikasi Klien ..................................... 74 Tabel 6.6 Tabel Hasil Pengujian Interface Web Server .......................................... 74 Tabel 6.7 Tabel Hasil Pengujian Kemanfaatan Sistem ........................................... 75 Tabel 6.7. Klasifikasi skor angket kemanfaatan ………………………………...76
xv 
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Android .................................................................................. 13 Gambar 2.2 Siklus Activity ....................................................................................... 13 Gambar 2.3 Use Case Diagram .............................................................................. 27 Gambar 2.4 Komponen Activity Diagram .............................................................. 27 Gambar 2.5 Penggambaran Sequence Diagram ...................................................... 28 Gambar 2.6 Collaboration Diagram ....................................................................... 29 Gambar 2.7 Pembuatan Class Diagram .................................................................. 31 Gambar 2.8 Contoh pembuatan Statechart Diagram .............................................. 31 Gambar 2.9 Penggambaran diagram komponen ..................................................... 32 Gambar 2.10 Contoh penggambaran Deployment Diagram ................................... 33 Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller .............................. 42 Gambar 4.2 Use case Sistem Emergency Security Caller ........................................ 44 Gambar 4.3 Activity Login Server ........................................................................... 46 Gambar 4.4 Activity pengolahan data user .............................................................. 47 Gambar 4.5 Activity pada pengolahan data polsek .................................................. 48 Gambar 4.6 Class diagram sistem Emergency Security Caller .............................. 49 Gambar 4.7 Desain antarmuka home website ......................................................... 54 Gambar 4.8 Desain antarmuka halaman panggilan ................................................. 55 Gambar 4.9 Desain antarmuka daftar polsek .......................................................... 55 Gambar 4.10 Desain antarmuka daftar user ............................................................ 56 Gambar 4.11 Desain antarmuka utama ................................................................... 56
xvi 
Gambar 4.12 Desain antarmuka panggil kantor polisi ............................................ 57 Gambar 4.13 Desain antarmuka set PIN ................................................................. 57 Gambar 4.14 Desain antarmuka menu petunjuk ..................................................... 58 Gambar 4.15 Desain antarmuka menu informasi .................................................... 58 Gambar 5.1.a Database Sistem ............................................................................... 60 Gambar 5.1.b Tabel Admin ..................................................................................... 60 Gambar 5.1.c Tabel Panggilan ................................................................................ 61 Gambar 5.1.d Tabel Polsek ..................................................................................... 61 Gambar 5.1.e Tabel User ........................................................................................ 61 Gambar 5.2 Halaman utama web server ESC of DIY ............................................ 62 Gambar 5.3 Halaman daftar kantor polsek ............................................................. 63 Gambar 5.4 Halaman daftar panggilan ................................................................... 63 Gambar 5.5 Daftar user terdaftar ............................................................................ 64 Gambar 5.6 Halaman login admin .......................................................................... 64 Gambar 5.7 Halaman olah data kantor polsek ........................................................ 65 Gambar 5.8 Halaman olah data user ....................................................................... 65 Gambar 5.9 Halaman utama aplikasi ...................................................................... 66 Gambar 5.10 Menu Set PIN .................................................................................... 67 Gambar 5.11 Daftar polsek ..................................................................................... 67 Gambar 5.12 Menu Bantuan ................................................................................... 68 Gambar 5.13 Menu Informasi Umum ..................................................................... 68
xvii 
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kode Program Server ........................................................................... 84 Lampiran 2 Kode Program Klien ............................................................................ 99 Lampiran 3 Kuisioner Pengujian Klien Emergency Security Caller of DIY ....... 114 Lampiran 4 Kuisioner Pengujian Server Emergency Security Caller of DIY ...... 115 Lampiran 5 Informasi Umum Aplikasi ESC of DIY ............................................ 117
1 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Perkembangan sistem operasi handphone telah mengalami kemajuan. Sebagaimana kita kenal saat ini ada iOs, PalmOs, Symbian, Java, dan Android. Adapun sistem yang sedang dikembangkan oleh Google adalah Android , yang saat ini sangat populer di masyarakat dan mendukung fitur touch screen beserta fitur canggih lainnya. Menurut hasil survei dari Gartner, sebuah perusahaan riset dan konsultan Teknologi Informasi (TI) ternama, terlihat adanya peningkatan pangsa pasar Android lebih dari 700 % dalam tahun 2010 yang memiliki nominal smartphone terjual sebanyak 67.224.500. Hal ini menunjukkan besarnya potensi Android di masa depan. Pada tahun 2012 media massa cukup sering memberitakan adanya perampokan di berbagai tempat di wilayah Yogyakarta. Misalnya kasus perampokan di Kampus Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan Panggungharjo Sewon Bantul, pada hari Senin (16/7) dini hari dan kasus perampokan warnet Euro Net yang berada di depan Kampus UKDW, Jalan Dr Wahidin, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta pada Rabu (25/7) dini hari pukul 03.30 WIB. Perampokan tersebut terjadi dalam situasi yang mencekam, sehingga para pemilik warnet atau petugas kampus tidak sempat menghubungi aparat keamanan dengan cara konvensional.
2 
Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu aplikasi emergency yang mampu menghubungi polisi tanpa diketahui oleh para penjahat yang tengah beraksi. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah korban perampokan di suatu gedung yang berada dalam situasi terancam keselamatannya terkendala dalam hal pelaporan kepada pihak kepolisian. Hal tersebut mengakibatkan transfer informasi tentang terjadinya perampokan tersebut tidak tersampaikan dengan cepat dan penanganan kasus perampokan itu pun menjadi kurang efisien. 
1.3 Batasan Masalah 
Batasan masalah dalam penelitian ini disebutkan sebagai berikut. 
a. Kebutuhan masyarakat DI. Yogyakarta terhadap media pengiriman informasi kejadian perampokan yang mempercepat transfer informasi kepada pihak kepolisian. 
b. Informasi yang diterima pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti dengan penanganan perampokan secara cepat membutuhkan data yang valid atau dapat dipertanggungjawabkan. 
c. Obyek penelitian ini dikhususkan untuk wilayah DI. Yogyakarta. 
1.4 Tujuan Penelitian 
Penelitian ini memiliki tujuan merancang sistem berbasis klien server dengan media smartphone berbasis Android untuk pelaporan dan pemanggilan kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan penanganan tindak perampokan yang terjadi di wilayah DI. Yogyakarta.
3 
1.5 Manfaat Penelitian 
Penelitian Emergency Security Caller untuk situasi perampokan ini memiliki beberapa manfaat, yaitu 
a. Untuk pihak kepolisian, manfaat yang diperoleh adalah penerimaan informasi yang berisi PIN korban dan lokasi terjadinya kriminalitas perampokan akan lebih cepat dan akurat, sehingga memudahkan pihak kepolisian dalam memaksimalkan penanganan kasus perampokan. 
b. Untuk korban tindakan perampokan dapat menghubungi pihak kepolisian tanpa resiko dicurigai pihak perampok dan mendapatkan penanganan yang maksimal atas kejadian kriminal yang dialami. 
c. Untuk masyarakat dapat menggunakan aplikasi ini untuk memberikan informasi tindak kriminal tanpa harus datang langsung ke kepolisian atau digunakan menelepon kantor polisi se-DIY secara efektif. 
d. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan aplikasi yang berorientasi pada manfaat untuk masyarakat. 
1.6 Keaslian Penelitian 
Penelitian yang berhubungan dengan Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta belum pernah dilakukan. Selain itu sistem yang menjadi media pemanggilan pihak kepolisian dalam situasi perampokan belum pernah ditemukan oleh peneliti.
4 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 
2.1. Tinjauan Pustaka 
Penelitian Didik Heru Purnomo, Mahasiswa UGM, membahas tentang Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone via GPRS tahun 2007. Penelitian ini membuat aplikasi pencarian toko berbasis Java Mobile Phone via GPRS yang bertujuan untuk memberikan pelayanan akses informasi suatu toko dengan menggunakan sarana handphone sebagai mobile device. Terbagi atas dua, yakni klien dan server. Klien menggunakan bahasa J2ME, sedangkan server menggunakan PHP. Penelitian Christian Wisnu Purnaadi, Mahasiswa UGM, tentang Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android ( Mobile Map Application For The Shortest Path Searching On Android Operating System) tahun 2010. Penilitian ini membuat Aplikasi untuk mencari jalur terpendek para pengguna Android menggunakan metode Djikstra 
Penelitian Ignatius Dimas Nugroho, Mahasiswa UGM, tentang Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 pada Sistem Operasi Android tahun 2012. Penelitian ini mengembangkan aplikasi yang dapat melakukan pencarian lokasi fasilitas umum di sekitar pengguna memanfaatkan teknologi LBS. Aplikasi ini menggunakan data dari Foursquare dimana data tersebut akan terus
5 
berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam pengembangan aplikasi ini dibuat 2 buah fitur yaitu filter terhadap data dari Forsquare dan sistem auto check in. Adapun yang membedakan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Daftar Perbandingan Penelitian 
Purnomo (2007) 
Purnaadi (2010) 
Nugroho (2012) 
Mufti (2013) 
Penelitian 
Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone Via GPRS 
Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android 
Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 pada Sistem Operasi Android 
Pemanggilan kepada Polisi pada situasi perampokan 
Tool 
J2ME, PHP, MySQL 
Eclipse 
Eclipse 
Eclipse, MySQL, PHP 
Metode 
Klien Server 
Djikstra 
LBS 
LBS 
Hasil 
memberikan pelayanan akses informasi suatu toko dengan menggunakan sarana handphone sebagai mobile device 
mencari jalur terpendek para pengguna Android di Yogyakarta 
melakukan pencarian lokasi fasilitas umum di sekitar pengguna memanfaatkan teknologi LBS. Aplikasi ini menggunakan data dari Foursquare 
pengiriman data lokasi kejadian perkara ke server Polisi
6 
2.2. Landasan Teori 
2.2.1. Sistem Operasi Android 
1. Pengenalan Sistem Operasi Android 
Android dalam buku karya Andry (2011) adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang merupakan hasil modifikasi Linux. Sejauh ini Android termasuk sistem operasi yang cepat sekali memperbarui software mereka. Android menyediakan kesempatan terbuka bagi para pengembang (developer) untuk menciptakan aplikasi kreasi sendiri untuk ditanamkan pada sistem operasi ini. Awalnya, Google Inc. membeli perusahaan Android Inc., perusahaan start up yang saat itu tengah fokus membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T- Mobile, dan Nvidia. 
Pada saat konferensi perdana terkait Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar
7 
– benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). 
2. Sejarah Sistem Operasi Android 
Dalam bukunya, Andry menjelaskan Android pada mulanya perusahaan kecil yang berada di Palo Alto. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google mulai melirik untuk terjun dalam persaingan pasar telepon seluler. Perkembangan Android terbagi menjadi beberapa versi hingga saat ini. Beberapa versi Android tersebut antara lain: 
a) Android versi 1.1 
Google merilis Android versi 1.1, pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, pencarian suara, pengiriman pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.
8 
b) Android versi 1.5 (Cupcake) 
Google merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) pada pertengahan Mei 2009, yaitu versi 1.5 (Cupcake). Pada versi ini ada beberapa tambahan dan pembaruan fitur yaitu kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. 
c) Android versi 1.6 (Donut) 
Google merilis Donut (versi 1.6) pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. 
d) Android versi 2.0/2.1 (Eclair) 
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI
9 
dengan browser baru dan dukungan HTML 5, daftar kontak yang baru, support kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. 
e) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) 
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 
f) Android versi 2.3 (Gingerbread) 
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antarmuka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 
g) Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) 
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.
10 
Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011. 
h) Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich) 
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. 
3. Sistem Android 
Dalam buku 24 Jam Pintar Pemrograman Android #1 dijelaskan Platform Android adalah kernel Linux versi 2.6 yang cukup responsible untuk berbagai driver device, sumber daya akses, manajemen daya, dan tugas lainnya. Driver perangkat yang disediakan meliputi display, kamera, keypad, WiFi, kartu memori, audio, dan IPC (interprocess comunication). Meskipun inti dari Android adalah Linux, namun tidak semuanya, contohnya seperti T- Mobile G1 yang dikembangkan menggunakan bahasa Java dan dijalankan melalui VM Dalvik.
11 
Sejumlah C/C++ librari berada di tingkat berikutnya, yakni di atas kernel seperti OpenGL, WebKit, FreeType, Secure Socket Layer (SSL), C runtime library (libc), SQLite, dan Media. Librari Sistem C berdasarkan Berkeley Software Distribution (BSD) disetel (untuk kira-kira setengah ukuran aslinya) untuk tertanam berbasis Linux perangkat. Media librari berdasarkan pada OpenCORE PacketVideo itu. Librari ini mampu untuk merekam dan pemutaran format audio dan video. Perangkat berbasis android hanya mempunyai satu layar foreground. Normalnya saat menghidupkan android, yang pertama terlihat adalah home. Kemudian bila menjalankan sebuah aplikasi, misalnya catur, User Interfacenya (UI) akan menumpuk di atas layar sebelumnya (home). Kemudian bila melihat help-nya catur, maka UI help akan menimpa UI sebelumnya (catur), begitu seterusnya. Semua proses diatas direkam di application stack oleh sistem Activity manager. Menekan tombol back hanya kembali ke halaman sebelumnya. Analoginya mirip dengan browser dimana ketika meng-klik tombol back browser akan kembali menampilkan halaman sebelumnya. Setiap User Interface diwakili oleh kelas Activity (Activity class). Setiap activity mempunyai siklus, dapat dilihat di gambar 2.2. Sebuah aplikasi dapat terdiri dari satu atau lebih activity yang diproses dalam Linux.
12 
Gambar 2.1. Gambar struktur Android 
Gambar 2.2. Siklus Activity
13 
a. Activity 
Normalnya setiap activity menampilkan satu buah user interface kepada pengguna. Misalnya sebuah activity menampilkan daftar menu minuman, kemudian pengguna dapat memilih satu jenis minuman. Contoh lainnya pada aplikasi sms, dimana satu activity digunakan untuk menulis pesan, activity berikutnya untuk menampilkan nomor kontak tujuan, atau activity lainnya digunakan untuk menampilkan pesan-pesan lama. Meskipun activity-activity diatas terdapat dalam satu aplikasi sms, namun masing-masing activity berdiri sendiri. Untuk pindah dari satu activity ke activity lainnya dapat melakukan suatu even misalnya tombol diklik atau melalui trigger tertentu. 
b. Service 
Service tidak memiliki user interface, namun berjalan di belakang layar. Misalnya music player, sebuah activity digunakan untuk memilih lagu kemudian di-play. Agar music player bisa berjalan di belakang aplikasi lain maka harus menggunakan service. 
c. Intens 
Intens adalah mekanisme untuk menggambarkan sebuah action secara detail seperti bagaimana cara mengambil sebuah foto. 
d. Content Providers 
Menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya kita menggunakan aplikasi berbasis peta (MAP). Activity membutuhkan cara untuk mengakses data kontak untuk prosedur navigasi. Di sinilah peran content providers.
14 
e. Resource 
Resource digunakan untuk menyimpan file-file non-coding yang diperlukan pada sebuah aplikasi misalnya file icon, file gambar, file audio, file video atau yang lain. Gambar berformat JPG atu PNG sebuah aplikasi biasanya disimpan dalam folder res/drawable, icon applikasi disimpan dalam res/drawable-ldpi dan file audio disimpan dalam folder res/raw. File XML untuk membentuk sebuah user interface disimpan dalam folder res/layout. 
2.2.2. Eclipse 
Hal yang harus dimiliki sebelum mendevelop aplikasi di handphone Android ada 3 buah file sebagaimana disebutkan di bawah ini. 1. Eclipse 2. ADT 16.0.1 Plugin 3. Android-SDK_r16 Eclipse merupakan sebuah editor, secara default editor ini belum bisa dipakai untuk mendevelop android. Agar bisa digunakan untuk membuat aplikasi android maka harus diinstal plugin ADT (Android Development Tools). Setelah terinstal, maka Eclipse sudah siap digunakan, namun belum dilengkapi library dan emulator. Untuk memenuhinya, sehingga perlu diinstal SDK Android (StKamurt Development Kit).
15 
2.2.3. Location Based Services (LBS) 
LBS merupakan Layanan IP nirkabel yang menggunakan informasi geografis untuk memberikan layanan informasi lokasi kepada pengguna. Beberapa layanan aplikasi yang memberikan petunjuk posisi/lokasi piranti mobile berada (Ardiansyah 2011). Location Based Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada pengguna perangkat bergerak (mobile device) yang disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini. LBS adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan mengunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. 
2.2.4. Global Positioning System (GPS) 
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Keamanan Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi mengenai waktu secara kontinu. GPS terdiri dari tiga segmen utama, segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segemen sistem control (control segment) yang terdiri dari stasion-
16 
stasion pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal data GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit. Konsep dasar pada penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Pada pelaksanaan pengukuran penentuan posisi dengan GPS, pada dasarnya ada dua jenis alat penerima sinyal satelit (receiver) GPS yang dapat digunakan, yaitu: 
1. Tipe navigasi digunakan untuk penentuan posisi yang tidak menuntut ketelitian tinggi 
2. Tipe geodetik digunakan untuk penentuan posisi yang menuntut ketelitian tinggi. 
2.2.5. Google Maps 
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses menggunakan Javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangun. Untuk dapat mengakses Google Map, kita harus melakukan pendaftaran API Key terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita bangun.
17 
2.2.6. PHP 
1. Pengertian PHP 
Dalam buku karya Andi Sunyoto (2007) dijelaskan PHP adalah kependekan dari PHP:Hypertext Preprocessor. PHP pertama kali dikembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf yang didesain sebagai alat tracking pengunjung web site Lerdrof. PHP memiliki kemampuan mengakses database dan diintegrasikan dengan HTML. PHP bersifat open source dan mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya digunakan bersama dengan web server Apache di beragam sistem operasi. 
PHP merupakan program server-side, yaitu script yang membuat dokumen hyper text markup language (html) secara on the fly. Berikut ini adalah contoh penulisan kode PHP: <html> <head> <title> contoh </title> </head> <body> <?php echo ―ini contoh PHP yang disisipkan‖; ?> </body> </html>
18 
2. Script PHP 
Setiap kode program PHP disebut dengan script. Script berupa file teks, yang dapat dibuat dengan menggunakan program editor file teks biasa. Ciri yang membedakan script PHP dengan script lainnya yaitu: setiap baris perintah yang dituliskan harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) dan setiap perintah dituliskan dalam satu baris. Menurut cara penulisannya, script PHP dibagi menjadi dua, yaitu: 
a. Embedded Script 
Merupakan jenis script PHP yang cara penulisannya disisipkan ke dalam script HTML. Script PHP digunakan apabila isi dari suatu dokumen HTML diinginkan dari hasil eksekusi suatu script PHP. 
b. Non Embedded Script 
Merupakan jenis script PHP yang penulisannya yang cara penulisannya murni memakai tag-tag PHP. Untuk memulai penulisan script PHP terdapat empat sintaks yang berbeda, yaitu: 
a) Cara I: <?echo(―script PHP‖);?> 
b) Cara II: <?php echo(―script PHP‖);?> 
c) Cara III: <%echo(―script PHP‖);%> 
d) Cara IV: <%=$namaVariabel;%>
19 
3. Konsep Kerja PHP 
Telah dijelaskan diatas bahwa PHP merupakan program serverside, yaitu script yang membuat dokumen hyper text markup language (html) secara on the fly. Dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML, hal ini disebabkan script PHP dapat dituliskan dalam dua cara yaitu secara embedded dan nonembedded. Pada dasarnya PHP digunakan untuk memanggil database yang ada dalam pihak server dengan menggunakan script khusus yang mirip dengan C++. Setelah data yang dipanggil ditampilkan, maka script PHP tersebut akan berubah menjadi script HTML murni dalam source code web brower yang digunakan. Dalam pemanggilan data tersebut, PHP tidak berdiri sendiri dan harus disokong oleh aplikasi lain, misalnya: HTML (sebagai pengatur tampilan) dan MySQL (sebagai aplikasi database yang terintegrasi dengan PHP). Dari seorang client melakukan request ke web server untuk dapat menjalankan dokumen *.php-nya menggunakan PHP Engine untuk dijalankan sesuai dengan format dokumen, apakah *.html, *.jpg, *.gif, *.png, *.pdf atau *.swf. 
2.2.7. DBMS (Database Management System) 
DBMS merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan dalam pengelolaan
20 
database (Kadir : 2003). DBMS (Database Management System) merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam media penyimpanan. Bahasa basis data dibagi menjadi dua bentuk, yaitu: 
1. Data Definition Language (DDL) 
Jenis bahasa ini menspesifikasikan struktur/skema data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan. Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, dan lain-lain. Hasil kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data. Kamus data adalah suatu metadata (superdata) yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. 
2. Data Manipulation Language (DML) 
Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Data Manipulation Languange (DML) merupakan bahasa yang memudahkan pemakai dalam mengakses data yang dipresentasikan oleh model data. DML terdiri dari dua jenis, yaitu: 
a) Prosedural 
Jenis ini mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya. 
b) Non procedural 
Jenis ini membuat pemakai dapat menentukan data apa yang
21 
diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya. 
3. Database Server dengan MySQL 
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQLAB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi web untuk klien-TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu Michael Widenius, atau ―Monty‖, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau ―mini SQL‖. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgre. Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes, pembuat mSQL dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antar mukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan. Maka lahirlah MySQL.
22 
MySQL merupakan software DBMS yang sangat popular di kalangan pemrograman web, khususnya yang berbasis open source. Hal ini disebabkan karena kemudahannya untuk digunakan. Disamping dukungannya ke dalam berbagai platform, kecepatan aksesnya dapat diandalkan. MySQL mudah digunakan (easy-to- use) sebagai sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang digunakan untuk database pada website. Selain itu, kemudahannya dalam integrasi ke berbagai aplikasi web dapat membantu dalam pengembangan sistem informasi online. MySQL mempunyai dua lisensi, yaitu open source dibawah GNU General Public License (GPL) dan commercial dibawah MySQLAB. Pada awalnya MySQL hanya dapat dioperasikan pada satu platform saja. Namun dalam perkembangannya, MySQL dapat dioperasikan dalam berbagai platform seperti Windows, FreeBSD, ataupun Linux (Sanjaya 2005). 
2.2.8. AJAX (Asynchronous JavaScript & XML) 
AJAX diperkenalkan pertama kali pada tahun 2005 oleh Jesse Garret dari Adaptive Path. Aplikasi AJAX adalah aplikasi yang bekerja secara asynchronously, yakni dalam proses pengiriman dan penerimaan data dari user ke server tidak perlu me-reload kembali seluruh halama, melainkan hanya melakukan penggantian pada bagian web yang hendak diubah. Dalam penggunaanya, AJAX menggunakan obyek XMLHttpRequest.
23 
Adapun keuntungan menggunakan AJAX dalam pengembangan web site sebagai berikut. 
1. High Interactivity, aplikasi AJAX lebih interaktif dibandingkan aplikasi konvensional 
2. High Usability, update data tidak me-reload keseluruhan halaman. 
3. High Speed, aplikasi AJAX lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi web konvensional. 
Cara membuat obyek XMLHttpRequest yang merupakan penerapan AJAX antara browser Internet Explorer dengan lainnya berbeda. 
 Untuk browser Internet Explorer pembuatan XMLHttpRequest dengan cara var xmlhttp=new ActiveXObject(―Microsof.XMLHTTP‖). 
 Untuk browser Mozilla, Safari, Chrome pembuatan XMLHttpRequest dengan cara var xmlhttp=new XMLHttpRequest(); 
Obyek XMLHttpRequest memiliki properti sebagai berikut: 
 Onreadystatechange, untuk menangani even yang bekerja setiap kali status berubah. 
 Readystate, untuk mengembalikan status obyek. 
 ResponseText, untuk mengembalikan response dalam bentuk string
24 
 ResponseXML, untuk mengembalikan response dalam bentuk XML. 
 Status, mengembalikan status sebuah nomor. 
 StatusText, mengembalikan status sebagai string text. 
2.2.9. UML (Unified Modelling Language) 
Menurut Sholiq (2006) UML adalah salah satu tool permodelan sistem berorientasi objek yang digunakan untuk memperlihatkan banyak pandangan terhadap suatu sistem yang akan dibangun. Beberapa diagram UML yang digunakan untuk menunjukkan berbagai aspek dalam sistem yaitu : 
 Diagram use case 
 Diagram aktivitas 
 Diagram sekuensial 
 Diagram kolaborasi 
 Diagram kelas 
 Diagram statechart 
 Diagram komponen 
 Diagram deployment
25 
Adapun penjelasan masing-masing diagram UML akan dijelaskan dengan rinci sebagai berikut. 
1. Diagram Use Case (Use case Diagram) 
Diagram use case terdiri atas tiga komponen, yaitu use case, aktor, dan relasi, yang menunjukkan interaksi antara use case dan aktor dalam suatu sistem. Pengertian aktor di sini adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Adapun use case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem dan bagaimana seseorang menggunakan sistem. Aktor dan use case dihubungkan dengan relasi. Jenis relasi secara umum terbagi menjadi tiga, yakni 
1. Relasi asosiasi, yakni relasi antara aktor dengan use case. 
2. Relasi include, dan extend, yakni relasi antar use case. 
3. Relasi generalisasi, yakni relasi antar aktor. 
Penggambaran aktor, use case, dan relasi ditunjukkan pada gambar 2.3. Adapun untuk relasi menggunakan tanda panah.
26 
Gambar 2.3. Use Case Diagram 
2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) 
Activity Diagram salah satu diagram UML yang menggambarkan aliran kejadian dalam use case sistem. Adapun penggambarannya ditunjukkan gambar 2.4 berikut ini. 
Gambar 2.4. Komponen Activity Diagram
27 
3. Diagram Sekuensial (Sequence Diagram) 
Sequence Diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Sequence diagram termasuk dalam kategori diagram interaksi yang lebih fokus menampilkan pusat pengaturan. Ada tiga langkah dalam pembuatan diagram interaksi, termasuk dalam hal ini sequence diagram. 
a. Menemukan obyek-obyek. 
b. Menemukan aktor. 
c. Menambahkan beberapa pesan ke diagram. 
Gambar 2.5. Penggambaran Sequence Diagram Gambar 2.5 menunjukkan contoh pembuatan sequence diagram yang menggunakan tiga obyek dan tiga class. Dalam class tersebut dapat ditambahkan pula dengan beberapa pesan untuk penjelasan. 
4. Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram) 
Diagram kolaborasi termasuk dalam kategori diagram interaksi sebagaiamana sequence diagram, namun lebih fokus
28 
untuk menampilkan aliran data. Pembuatan diagram kolaborasi sama dengan sequence diagram yakni menemukan aktor, obyek, dan menambahkan pesan. 
Gambar 2.6. Collaboration Diagram Gambar 2.6 menunjukkan contoh pembuatan collaboration diagram yang menggunakan dua obyek dan terdapat dua pesan satu arah dari aktor menuju obyek 2. 
5. Diagram Kelas (Class Diagram) 
Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket di dalam sistem dan relasi antar kelas tersebut. Diagram ini membantu pengembangan mendapatkan struktur sistem sebelum menuliskan kode program dan memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik. 
Dalam class diagram terdapat empat hal yang perlu ditampilkan, yaitu nama kelas, daftar atribut, daftar operasi, dan daftar relasi. Nama kelas yaitu nama kelas yang memiliki atribut dan operasi. Daftar atribut adalah informasi yang berhubungan
29 
dengan kelas dan merupakan variabel-variabel yang digunakan oleh kelas tersebut. Adapun pengertian operasi di sini adalah perilaku yang berhubungan dengan suatu kelas dan terkadang merupakan fungsi tertentu. Penggambaran class diagram ditunjukkan pada gambar 2.7. Relasi dalam class diagram ada lima jenis sebagai berikut. 
1. Assosiasi, yakni koneksi yang saling terkait antar kelas. 
2. Depedensi, yakni menghubungkan dua buah kelas tetapi dengan cara selalu searah (unidirectional) dan menunjukkan suatu kelas tidak instanisasi (sebagai variabel instan) oleh kelas lain. 
3. Aggregasi, yakni relasi antara keseluruhan dengan bagian. 
4. Realisasi, yakni relasi antara kelas dan interface-nya, paket dan interface-nya, suatu komponen dengan interface-ya atau antar sebuah use case dan use case realization. 
5. Generalisasi, yakni relasi pewarisan antara dua elemen- elemen model yang memungkinkan satu kelas mewarisi atribut dan operasi yang didefinisikan secara publik.
30 
Gambar 2.7. Pembuatan class diagram 
6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) 
Diagram statechart menunjukkan siklus hidup sebuah obyek tunggal, dari saat dibuat sampai obyek tersebut dihapus. Diagram ini lebih tepat digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis sebuah kelas. 
Gambar 2.8. Contoh pembuatan statechart diagram 
Gambar 2.8 menunjukkan contoh pembuatan statechart diagram yang terdiri atas tiga aksi dalam satu kelas tertentu. Untuk
31 
membuat membuat statechart diagram diawali dengan initial state dan diakhiri dengan final state. 
7. Diagram Kompoen (Component Diagram) 
Diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Seseorang yang bertanggung jawab untuk mengkompilasi dan men-deploy sistem akan mengetahui source code mana yang terlebih dahulu harus dikompilasi menggunakan diagram ini. Diagram komponen akan menunjukkan adanya ketergantungan suatu komponen dengan komponen lainnya, atau diistilahkan dengan dependensi. 
Gambar 2.9. Penggambaran Component Diagram 
8. Diagram Deployment (Deployment Diagram) 
Diagram deployment menampilkan semua titik (node) dalam suatu jaringan, hubungan antar komponen, dan proses-proses yang dijalankan pada masing-masing titik. Gambar 2.10 menunjukkan contoh sebuah diagram deployment.
32 
Gambar 2.10. Contoh penggambaran Deployment Diagram
33 
BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM 
3.1. Pendahuluan 
Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem. Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Tahap pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. (Widianti, 2009). Penelitian ini terdiri atas tiga tahap pendahuluan, yakni ini tahap pengumpulan data, olah data, dan analisis data. Tahap pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada tiga cara yaitu dengan melakukan studi literatur atau kepustakaan, wawancara, dan observasi langsung terhadap obyek penelitian. 
a. Studi Literatur atau Kepustakaan 
Metode pengumpulan data dilakukan melalui membaca dan mempelajari referensi-referensi berupa makalah, jurnal ilmiah, skripsi, atau buku. Fasilitas internet juga digunakan sebagai media untuk mencari data atau informasi yang dipublikasikan di dunia maya yang berkaitan dengan obyek penelitian. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain konsep aplikasi berbasis Location Based System, GPS, Google
34 
Maps, DBMS MySQL, PHP, Ajax, dan permodelan data berupa UML(Unified Modelling Language). 
b. Wawancara 
Metode pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab yang diajukan secara langsung kepada pihak yang menangani kasus perampokan di Kepolisian Daerah DI. Yogyakarta. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Adapun hasil wawancara bersama Bapak Budi atas nama Bareskrim Polda DI. Yogyakarta menghasilkan kesimpulan bahwa saat ini alur penanganan kasus perampokan masih menggunakan perangkat konvesional, yakni menggunakan melalui handytalkie (HT), telepon, dan SMS. Adapun sistem monitoring kasus perampokan yang terintegrasi secara digital belum diimplementasikan di kepolisian daerah DI. Yogyakarta. 
c. Observasi 
Metode pengumpulan data dilakukan pula dengan melakukan peninjauan atau pengamatan langsung terhadap sampel obyek penelitian. Observasi ini memiliki dua macam obyek, yakni data laporan kasus perampokan di DI. Yogyakarta selama tahun 2012 dan data laporan pemberitaan kasus perampokan yang dirilis oleh media cetak.
35 
d. Olah data 
Data-data yang telah dihimpun dari Bagian Reskrim dan Biro Operasi Polda DI. Yogyakarta memberikan prosentase berapa besar data yang memberikan informasi segala hal terkait laporan kasus perampokan. 
e. Analisis 
Setelah mencermati kumpulan data yang telah dihimpun dari studi literatur, observasi, dan olah data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. 1). Kasus perampokan di DI Yogyakarta sebanyak 222 laporan dari kasus kriminal yang terjadi sampai dengan akhir November tahun 2012. Kasus perampokan di instansi sebanyak 39 kasus. Adapun jumlah kasus yang telah tuntas dalam penanganan sebanyak 96 kasus. 2). Penanganan kasus perampokan dilakukan setelah ada laporan dari korban. Tenggang waktu pelaporan dari waktu kejadian perampokan bervariasi mulai dari sepuluh menit, tiga puluh menit, satu jam, hingga beberapa jam. 3). Kronologi situasi perampokan berdasarkan keselamatan korban ada dua macam, yakni korban dalam sangat terancam sehingga tidak bisa melakukan perlawanan maupun pelaporan kepada polisi dan korban kurang terancam sehingga masih dapat melawan atau pelaporan kepada polisi.
36 
3.2. Pengembangan Sistem 
Pengembangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan metode metode SDLC (Software Development Life Cycle) ( Al Fatta : 2007) yang akan dirinci sebagai berikut. 
3.2.1 Identifikasi kebutuhan sistem 
Tahap identifikasi atau analisis kebutuhan dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Tahap ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi yang kompleks mengenai definisi masalah dan memberikan kesimpulan tentang tujuan yang ingin dicapai pada situasi kejadian perampokan. 
3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek 
Tahapan ini menentukan secara detail rencana kerja, sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras dan pelaksanaan projek dilaksanakan. Tahap ini merupakan langkah yang menentukan bagaimana proses berikutnya minim resiko dan memperkirakan deadline sistem akan dapat diimplementasikan. 
3.2.3 Desain sistem 
Tahapan awal dalam perancangan sistem adalah membuat desain dan rancangan sistem, yakni seperti rancangan use case, class diagram, activity diagram, dan desain database. Tahap ini juga merupakan tahap perancangan antarmuka (interface) sistem yang akan dibuat dengan mengacu pada hasil analisis kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.
37 
3.2.4 Implementasi sistem 
Tahap implementasi adalah tahap pengembangan dari perancangan yang telah dibuat untuk diterjemahkan menjadi kumpulan kode dan fungsi menggunakan bahasa pemrograman tertentu sehingga tercipta aplikasi yang telah direncanakan. Adapun tahap ini terdiri atas dua hal penting, yaitu : 
a. Pengujian / Testing sistem 
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sistem yang telah dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui kelemahan atau kesalahan dari sistem tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang digunakan untuk memperbaiki perangkat lunak yang sudah dibangun. 
b. Instalasi 
Setelah tahap testing sukses, maka tahap yang dilakukan selanjutnya adalah memasang sistem pada perangkat sebenarnya, baik itu di perusahaan maupun di lembaga pendidikan. 
3.2.5 Pemeliharaan Sistem 
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pembangunan sebuah perangkat lunak, di mana perangkat lunak yang dibangun dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.
38 
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 
4.1 Analisis Masalah 
Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa stakeholder (pihak terkait) dalam menentukan tingkat kompleksitas masalah. Pada penelitian ini bidikan analisis masalah difokuskan pada proses pelaporan tindak kriminal perampokan kepada pihak berwajib yang masih terkendala oleh jarak dan sarana komunikasi. Aplikasi yang dibutuhkan adalah memiliki fitur secara langsung mampu memberikan data lokasi tempat kejadian perkara kepada pihak yang berwajib dengan kevalidan data yang terakui dan langkah operasional yang simple. 
4.2 Analisis Kebutuhan Sistem 
Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya akan dijabarkan apa saja entitas yang dilibatkan, proses yang dijalankan, serta output yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, solusi yang ditawarkan adalah pembuatan aplikasi Emergency Security Caller dengan spesifikasi sistem sebagai berikut : 
1. Sistem terdiri atas server dan klien. Server bekerja berbasis web site,
39 
sedangkan untuk klien berbasis mobile dengan platform Android. 
2. Sistem pada server dapat mengelola data polsek se-DI. Yogyakarta, data user yang terdaftar, dan data laporan kejadian perkara dari user. 
3. Sistem pada klien dapat menampilkan posisinya dalam peta Google Map, posisi kantor polsek terdekat, serta mengirim data laporan kejadian perkara kriminal ke server melalui internet dan sms ke nomor kepolisian secara otomatis. 
4. Sistem klien bekerja dengan fasilitas layanan internet dan GPS. 
5. Sistem klien menyediakan fitur list kontak kantor polisi yang digunakan untuk menelepon kantor polisi secara manual 
4.3 Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional 
1. Analisis Kebutuhan Fungsional 
Mengidentifikasi apa saja (fasilitas dan aktivitas) yang seharusnya dikerjakan oleh sistem server dan sistem klien. Adapun kebutuhan fungsional sistem server dan klien dalam penelitian ini menghasilkan rincian sebagai berikut. 
a. Server 
1. Fungsi login untuk admin 
2. Fungsi pengolahan data user 
3. Fungsi pengolahan data kantor polsek 
4. Fungsi monitoring data panggilan 
5. Fungsi melihat lokasi korban dalam peta 
6. Fungsi melihat kantor polisi terdekat dengan lokasi
40 
b. Klien 
1. Fungsi input PIN 
2. Fungsi melihat informasi umu aplikasi 
3. Fungsi melihat petunjuk penggunaan aplikasi 
4. Fungsi menelepon kantor polsek secara manual 
5. Fungsi mengirim informasi perampokan ( PIN user dan lokasi ) 
2. Analisa Kebutuhan Non Fungsional 
Mengidentifikasi batasan dari fasilitas yang disediakan oleh sistem. 
a. Response time 
Server bekerja secara real time dalam menunjukkan data laporan dari klien. Adapun aplikasi klien langsung dapat menjalankan fungsinya ketika shortcut aplikasi ditekan. 
b. Validitas data 
Server harus menampilkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaporan perampokan dari aplikasi klien. 
c. Security need 
Server dan aplikasi klien harus memiliki tingkat keamanan, sehingga sistem akan dapat berjalan dengan prosedurnya. Server harus memiliki autentifikasi untuk menjaga pengolahan data oleh pihak tidak berhak. Klien menggunakan fitur set PIN agar data memiliki nilai kevalidan ketika dikirimkan ke server.
41 
d. Akses user 
Pihak kepolisian dapat menggunakan fungsi login, fungsi pengolahan data user, fungsi pengolahan data kantor polsek, dan dapat mengakses laporan dari klien. Pihak klien (korban) dapat menggunakan fungsi melihat informasi aplikasi, melihat petunjuk, mengganti PIN, menelepon kantor polsek secara manual melalui daftar kantor polsek, dan mengirimkan informasi ( user dan lokasi) dengan menekan tombol shortut aplikasi. 
4.4 Perancangan Sistem 
Perancangan sistem yang merupakan analisis kebutuhan fungsional ini akan mencakup diagram blok sistem, UML, desain tabel, desain interface. 
1. Diagram Blok Sistem 
Berikut ini adalah diagram blok sistem yang menggambarkan garis besar sistem Emergency Security Caller. Pada gambar 4.1 di bawah ini ditunjukkan proses alur data dalam aplikasi Emergency Security Caller.
42 
Gambar 4.1. Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller Keterangan Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller (ESC) : 
a. Proses 1 merupakan proses mendapatkan data longitude dan latitude menggunakan fitur GPS. Pada proses ini internet diperlukan untuk menampilkan Map Google dan pengambilan data alamat yang disesuaikan dengan longitude dan latitude yang diterima. 
b. Proses 2 merupakan proses pengiriman data yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian ke web server ESC via internet. 
c. Proses 3 merupakan proses input data laporan dari user ke dalam database web server ESC. 
d. Proses 4 merupakan proses menampilkan data laporan yang telah
43 
diverifikasi PIN usernya melalui halaman web ESC. 
e. Proses 5 merupakan proses pengiriman data yang berupa longitude, latitude, dan PIN user ke nomor polisi via SMS yang ditransferkan melalui BTS provider seluler. 
f. Proses 6 merupakan proses pengiriman SMS data longitude, latitude, dan PIN user ke nomor polisi yang telah ditentukan. 
g. Proses 7 merupakan proses menelepon kantor polisi yang telah disediakan dalam menu aplikasi. Fitur ini dapat menjadi solusi apabila smartphone tidak berhasil mendapatkan data longitude, latitude, dan data alamat dari internet. 
2. Use Case 
Use Case berguna sebagai langkah awal untuk memodelkan interaksi tunggal antara pengguna dengan sistem. Suatu aspek yang mendasar dari pendekatan use case adalah adanya proses interaktif dengan pengguna akhir, yang harus mengarah pada spesifikasi kebutuhan diterima oleh para pengguna. Penggambar persyaratan fungsional menggunakan diagram use case tersebut, seperti yang didefinisikan oleh UML. Diagram use case tersebut dimaksudkan sebagai model aktor utama dan komponen fungsional dari sistem. Berikut ini merupakan gambaran dari desain sistem Emergency Security Caller.
44 
Gambar 4.2. Use case Sistem Emergency Security Caller 
a) Definisi aktor 
Dalam use case diidentifikasi dua aktor utama sebagai pengguna sistem. Definisi dari aktor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Aktor 
No. 
Aktor 
Fungsionalitas 
1. 
Admin 
Pihak yang mengoperasikan server 
2. 
Pengguna 
Pihak korban perampokan yang menjadi klien dan mengirimkan data ke server. 
b) Definisi Use case 
Beberapa definisi use case yang digambarkan dapat dilihat pada tabel 4.2.
45 
Tabel 4.2. Use case 
No. 
Nama Usecase 
Deskripsi 
1. 
Olah data user 
Admin mempunyai wewenang manambah, mengubah, menghapus data user pengguna sistem. 
2. 
Olah data polsek 
Admin mengolah data polsek baik karena ada penambahan, pengubahan, maupun penghapusan data. 
3. 
Lihat panggilan 
Admin memiliki kewenangan melihat laporan dari user pengguna melalui situs ESC dan nomor handphone ESC 
4. 
Ganti user 
User pengguna bisa mengisi atau mengganti nama user yang terdaftar dalam aplikasi tersebut. 
5. 
Lihat posisi 
User pengguna memiliki fasilitas melihat lokasinya berada dengan bantuan internet dan GPS. 
6. 
Kirim laporan 
User pengguna mengirimkan data laporan kejadian kriminal yang berupa longitude, latitude, PIN, dan alamat melalui internet. Adapun pengiriman laporan via SMS tidak menyertakan alamat. 
7. 
Panggil polisi 
User pengguna dapat menelepon secara langsung kepada kantor polisi terdekat. 
b. Activity Diagram 
Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya atau dari satu aktifitas kedalam keadaan sesaat (state). Adapun beberapa diagram aktifitas dari sistem ini adalah sebagai berikut:
46 
Gambar 4.3. Activity Login Server 
a) Proses Login 
Gambar 4.3 memperlihatkan aktivitas admin menginput username dan password, kemudian sistem melakukan proses validasi apakah username dan password sesuai. Jika sesuai, sistem akan menampilkan menu dan admin akan melanjutkan dengan proses yang diinginkan. 
b) Proses pengolahan data user 
Gambar 4.4 adalah beberapa proses pengolahan data pada tabel user. Pengolahan data meliputi penambahan data, pengeditan data, dan penghapusan data.
47 
Gambar 4.4. Activity pengolahan data user 
c) Proses Pengolahan data Polsek 
Gambar 4.5 adalah beberapa proses pengolahan data pada tabel polsek. Pengolahan data meliputi penambahan data, pengeditan data, dan penghapusan data.
48 
Gambar 4.5. Activity pada pengolahan data polsek 
c. Class Diagram 
Dalam proses analisis dan perancangan awal sampai dengan tahap implementasi terdapat perubahan desain class diagram disebabkan source code yang dapat digunakan terdapat revisi dengan memperhatikan efektivitas kinerja aplikasi. Gambar 4.6a menunjukkan class diagram sebelum terjadi perubahan analisis source code.
49 
Gambar 4.6a Class diagram awal aplikasi Emergency Security Caller Adapun desain class diagram untuk aplikasi Emergency Security Caller setelah mengalami perubahan analisis source code ditunjukkan pada gambar 4.6b. 
Gambar 4.6b. Class diagram akhir aplikasi Emergency Security Caller
50 
Berdasarkan gambar 4.6b ada satu class utama dan delapan class tambahan lainnya agar proses pada sistem sesuai dengan planning, yaitu 
a. tunjukLokasi.java, 
b. about.java, 
c. myItemizedOverlay.java, 
d. lokasi.java, 
e. EditTextPreference.java, 
f. CustomHttpClient.java, 
g. SplashActivty.java, dan 
h. PolsekDialer.java. 
Adapun untuk class diagram pada web server ditunjukkan oleh gambar 4.6c. 
Gambar 4.6c Class diagram server
51 
3. Desain Tabel 
Aplikasi mobile phone Emergency Security Caller (ESC) berkaitan langsung dengan web server pelaporan data kejadian perkara yang menggunakan database server MySQL. Database tersebut berisi beberapa tabel yang mendukung berjalannya layanan penerimaan pelaporan secara real time dari aplikasi klien ESC. Adapun desain tabel pada database server sebagai berikut. 
a. Tabel Admin 
Tabel ini berisi username dan password yang dapat bertindak sebagai administrator dan digunakan sebagai database login admin. Tabel admin ditunjukkan oleh tabel 4.3. Tabel 4.3. Admin 
No. 
Nama Kolom 
Tipe Data 
Contraint 
Keterangan 
1. 
Id 
int (11) 
primary key 
id auto increment 
2. 
Username 
varchar(15) 
untuk login 
3. 
Password 
varchar (20) 
untuk login 
4. 
Level 
varchar(5) 
untuk identifikasi admin atau super admin 
b. Tabel Panggilan 
Tabel ini akan menampung laporan dari aplikasi klien setelah memiliki data longitude dan latitude lokasi kejadian perampokan. Apabila data tidak lengkap maka tidak tersimpan di dalam tabel panggilan yang ditunjukkan pada oleh tabel 4.4.
52 
Tabel 4.4. Panggilan 
No. 
Nama Kolom 
Tipe Data 
Contraint 
Keterangan 
1. 
Id 
int (11) 
primary key 
id auto increment 
2. 
Username 
varchar(15) 
Reference tabel user(username) 
nama pelapor 
3. 
Longitude 
varchar(13) 
Digunakan untuk sistem GPS 
4. 
Latitude 
varchar(13) 
Digunakan untuk sistem GPS 
5. 
Tkp 
text 
Alamat yang diambil dari Google Map dengan bantuan GPS dan internet 
6. 
Tanggal 
varchar(30) 
Waktu masuknya pelaporan 
c. Tabel Polsek 
Tabel ini akan menyimpan data kantor polsek di DI. Yogyakarta dengan dilengkapi data longitude dan latitude serta nomor telepon yang dapat dihubungi. Tabel 4.5. Polsek 
No. 
Nama Kolom 
Tipe Data 
Contraint 
Keterangan 
1. 
Id 
int (11) 
primary key 
auto increment id 
2. 
nama_polsek 
varchar(20) 
Nama kantor polsek 
3. 
alamat_polsek 
varchar(100) 
Alamat kantor polsek 
4. 
no_telp 
varchar(11) 
Nomor telepon 
5. 
no_hp 
varchar(12) 
Nomor handphone 
6. 
Longitude 
varchar(20) 
Alamat koordinat lokasi kantor berdasarkan fasilitas GPS
53 
Lanjutan tabel 4.5 
7. 
Latitude 
varchar(20) 
Alamat koordinat lokasi kantor berdasarkan fasilitas GPS 
8. 
Kab 
vachar(15) 
Id untuk mengindukkan kantor tersebut kepada kabupaten mana. 
d. Tabel User 
Tabel ini akan menampung daftar user yang telah terdaftar. Fungsinya adalah sebagai filter atas pelaporan kriminalitas palsu yang merepotkan pihak polisi. Tabel user ini akan menampilkan laporan hanya dari user yang terdaftar dan tabel ini digambarkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6. User 
No. 
Nama Kolom 
Tipe Data 
Contraint 
Keterangan 
1. 
Username 
varchar(10) 
Primary key 
Sebagai identitas user terdaftar dan identitas pelaporan kejadian 
2. 
Nama 
varchar(30) 
Nama lengkap pelapor / korban 
3. 
Alamat 
Text 
Alamat dari pelapor/ korban 
4. 
no_ktp 
varchar(20) 
Nomor ktp korban untuk kevalidan data 
5. 
no_hp 
varchar(12) 
Nomor handphone korban untuk memudahkan transfer informasi 
6. 
Email 
Varchar(20) 
Alamat email korban/ pelapor.
54 
4. Desain Antarmuka 
Antarmuka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi maupun website yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna. a. Desain Antarmuka Sistem Server 1) Desain Antarmuka Home Tampilan home berisi menu website beserta Google Map dengan pusat kota Yogyakarta. Di sini juga tersedia fasilitas login administrator untuk mencegah penggunaan oleh pihak yang tidak berhak. 
Gambar 4.7. Desain antarmuka home website 2) Desain Antarmuka Panggilan Tampilan ini akan berisi daftar panggilan dari klien yang diurutkan berdasarkan waktu terbaru. Selain itu ada fasilitas lihat lokasi tempat kejadian perkara di peta. Desain antarmuka panggilan ditunjukkan oleh gambar 4.8.
55 
Gambar 4.8. Desain antarmuka halaman panggilan 3) Desain Antarmuka Polsek Gambar 4.9 adalah desain tampilan antarmuka polsek digunakan untuk menampilkan data kantor polsek di DI. Yogyakarta. 
Gambar 4.9. Desain antarmuka daftar polsek 4) Desain Antarmuka User Gambar 4.10 memberikan desain tampilan pada halaman daftar user yang terdaftar pada sistem.
56 
Gambar 4.10. Desain antarmuka daftar user b. Desain Antarmuka Sistem Klien 1) Desain antarmuka menu utama Desain antarmuka menu utama sistem klien akan diawali dengan splash screen dan kemudian menampilkan peta lokasi terjadinya perkara dan beberapa kantor polsek terdekat. 
Gambar 4.11. Desain antarmuka utama 2) Desain Panggil Kantor Polisi 
Desain antarmuka panggil kantor polisi digunakan untuk merancang pemanggilan kantor polisi secara manual sesuai nama kantor polisi yang diinginkan. Daftar kantor polisi yang ditampilkan
57 
menggunakan fitur list view yang mendukung scroll ke atas dan ke bawah. 
Gambar 4.12. Desain antarmuka panggil kantor polisi Gambar 4.12 adalah desain dari panggil kantor polisi, yakni pemanggilan nomor telepon polsek berdasarkan nama kantor polsek yang diinginkan. 3) Desain Set PIN Desain antarmuka Set PIN adalah untuk menyimpan PIN yang didapatkan dari pendaftaran di kepolisian dan digunakan untuk verifikasi laporan data yang akan dimunculkan di web server ditunjukkan pada gambar 4.13. 
Gambar 4.13. Desain antarmuka verifikasi akun
58 
4) Desain Menu Petunjuk Desain antarmuka menu petunjuk adalah untuk memberikan informasi dasar tentang cara penggunaan aplikasi ESC. Desain antarmuka menu petunjuk yang menggunakan teks standar ini diperlihatkan pada gambar 4.14. 
Gambar 4.14. Desain antarmuka menu petunjuk 5) Desain Menu Informasi Umum Desain antarmuka menu informasi umum adalah untuk memberikan informasi umum tentang aplikasi ESC. Desain menu informasi umum ini ditunjukkan pada gambar 4.15. 
Gambar 4.15. Desain antarmuka menu informasi umum
59 
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan salah satu tahap dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Dalam SDLC implementasi merupakan tahapan kelima yang memiliki dua hal yang harus dilakukan, yakni testing dan instalasi. Testing adalah menguji hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan desain fisik. Tujuan pengujian adalah untuk menjamin bahwa kode yang dihasilkan bebas dari kesalahan sintaks dan menguji kemampuan penyelesaian masalah yang dimiliki klien. Selain itu pengujian bertujuan mengetahui apakah sistem mudah dipahami dan digunakan atau tidak oleh pengguna akhir. Adapun instalasi dalam implementasi dilaksanakan setelah tahap testing (pengujian). Tahap instalasi dalam hal ini adalah pemasangan secara resmi perangkat lunak yang telah lulus testing dan menggantikan sistem lama. 5.1.1. Implementasi Server Server beserta databasenya telah dipasang secara online pada domain http://seeyou.web.id/polisi/. Implementasi pada server dibagi dua kategori. Pertama implementasi database menggunakan MySQL. Kedua implementasi interface dengan menggunakan bahasa HTML dan PHP.
60 
1. Implementasi Database 
Pada sistem ini database memiliki nama MAP yang berisi empat buah tabel ; tabel admin, tabel laporan, tabel polsek, dan tabel user. Database MAP ini diakses melalui Phpmyadmin. Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam database ditunjukkan oleh gambar 5.1a , gambar 5.1b, gambar 5.1c, gambar 5.1d, dan gambar 5.1e. 
Gambar 5.1a. Database System 
Gambar 5.1b. Tabel Admin
61 
Gambar 5.1c. Tabel Panggilan 
Gambar 5.1d. Tabel Polsek 
Gambar 5.1e. Tabel User
62 
2. Implementasi Web Server 
a. Implementasi koneksi PHP dan MySQL Dalam mengolah data yang tersimpan dalam database MySQL dibuatlah file konfigurasi untuk menghubungkan server dengan tabel-tabel yang akan diolah datanya. File tersebut diberi nama koneksi.php yang menggunakan fungsi PHP mysql_connect() dan mysql_select_db(). Adapun source code lengkap koneksi.php terlampir. b. Implementasi Halaman Utama Halaman utama pada server adalah menu-menu utama yang disertai peta posisi keseluruhan kantor polsek se-DIY. Gambar 5.2 menunjukkan tampilan halaman utama server. 
Gambar 5.2. Halaman utama web server ESC of DIY c. Implementasi Halaman Daftar Polsek se-DIY 
Halaman daftar kantor polisi se-DIY menampilkan data
63 
kantor polisi beserta nomor telepon yang dapat dihubungi. Interface halaman ini berbentuk tabel. Adapun halaman daftar polsek se-DIY ditunjukkan oleh gambar 5.3. 
Gambar 5.3. Halaman daftar kantor polsek. d. Implementasi Halaman Laporan Perampokan 
Halaman laporan perampokan yang ditunjukkan gambar 5.4 ini menampilkan daftar laporan dari user yang masuk server. Data tersebut merupakan input secara online dengan menggunakan fasilitas internet. Gambar 5.4. Halaman daftar panggilan
64 
e. Implementasi Halaman Daftar User Terdaftar Laporan kriminal yang ditampilkan adalah disesuaikan dengan user yang terdaftar. Sehingga dapat disimpulkan hanya laporan dari user yang terdaftarlah yang dapat diakses laporannya. Halaman daftar user terdaftar ini ditunjukkan oleh gambar 5.5. 
f. Halaman login admin Halaman login admin akan meminta username dan password untuk autentifikasi user admin. Halaman login admin dapat dilihat pada gambar 5.6. 
Gambar 5.6. Halaman login admin 
Gambar 5.5. Daftar user terdaftar
65 
g. Halaman Pengelolaan Daftar Polsek Pengelolaan data pada tabel daftar polsek dapat dilakukan pada halaman editing tabel daftar polsek sebagaimana ditampilkan gambar 5.7. 
Gambar 5.7. Halaman olah data kantor polsek h. Halaman Pengelolaan Daftar User Pengelolaan data pada tabel user dapat dilakukan pada halaman editing user sebagaimana diperlihatkan gambar 5.8. 
Gambar 5.8. Halaman olah data user
66 
5.1.2. Implementasi Klien 
1. Implementasi Halaman Utama 
Halaman utama sebagaimana ditunjukkan gambar 5.9 ini memberikan tampilan aplikasi tentang lokasi kejadian perkara yang menggunakan data longitude dan latitude. Adapun posisi kejadian perampokan dilengkapi dengan alamat yang diambil dari Google Map. 
Gambar 5.9. Halaman utama aplikasi 
2. Menu Set PIN 
Menu Set PIN berfungsi untuk menambahkan data PIN yang digunakan ketika pengiriman data ke web server. PIN user merupakan PIN yang terdaftar di web server. Manfaat adanya PIN user tersebut adalah untuk filtering data yang akan ditampilkan di web server. Halaman menu set PIN ditunjukkan oleh gambar 5.10.
67 
Gambar 5.10. Menu Set PIN 
3. Implementasi Menu Panggil Kantor Polisi 
Menu daftar kantor polisi ini menampilkan kantor polisi se- DIY. Menu ini akan membantu user menelepon kantor polisi yang diinginkan. Halaman daftar kantor polisi dapat dilihat pada gambar 5.11. 
Gambar 5.11. Daftar polsek
68 
4. Menu Petunjuk 
Menu Bantuan akan menunjukkan langkah-langkah dasar penggunaan aplikasi Emergency Security Caller agar dapat berjalan dengan normal. 
Gambar 5.12. Menu Bantuan 
5. Menu Informasi Umum 
Menu ini untuk memberikan informasi umum tentang aplikasi Emerrgency Security Caller.Adapun tampilan menu ini dapat dilihat pada gambar 5.13. 
Gambar 5.13. Menu Informasi Umum
69 
5.2 Pengujian Pengujian sistem merupakan tahapan terakhir pada penelitian ini, yang menguji kemampuan keseluruhan yang disediakan sistem. Pada tahap ini, pengujian sistem akan menggunakan metode black box. Teknik black box merupakan metode pengujian dengan memfokuskan pada fungsional sistem yang telah dibangun serta memperhatikan hasil dari sistem apakah telah berjalan sesuai yang diharapkan. 5.2.1 Pengujian Alpha Pengujian alpha adalah pengujian sistem yang dilakukan secara langsung oleh pengembang sistem dengan cara uji coba data, yaitu dengan memasukkan data yang benar dan data yang salah. Berikut rencana pengujian Alpha yang akan dilakukan Tabel 5.1. Rencana Pengujian Alpha Sistem Server 
No. 
Item Uji 
Detail Pengujian 
1. 
Proses Login 
Verifikasi Login 
2. 
Proses Pengolahan Data Kantor Polsek 
Tambah, ubah, hapus 
3. 
Proses Pengolahan Data User 
Tambah, ubah, hapus 
4. 
Proses Pengolahan Data Panggilan 
Tambah, ubah, hapus 
5. 
Proses Logout 
Verifikasi Logout 
Tabel 5.2. Rencana Pengujian Alpha Sistem Klien 
No. 
Item Uji 
Detail Pengujian 
1. 
Proses Set PIN 
Edit, hapus 
2. 
Proses Pemanggilan Kantor Polsek 
Mengoperasikan 
3. 
Proses Pengiriman Data ke Server 
Mengoperasikan
70 
5.2.2 Pengujian Beta Pengujian beta adalah pengujian sistem yang dilakukan secara obyektif, yaitu pengujian langsung ke lapangan (masyarakat luas) untuk mengetahui pendapat responden terhadap sistem yang dibangun. Pengujian sistem dilakukan oleh 27 responden yang terdiri atas 20 responden untuk pengujian aplikasi klien dan 5 responden untuk pengujian web server. kemudian hasil dari pengujian itu akan dituliskan pada kuisoner yang telah diberikan. Pengujian dilakukan terhadap fungsional, antarmuka, dan kemanfaatan sistem. Pengujian fungsional, antarmuka, dan kemanfaatan sistem dapat dilihat pada tabel 5.2, dan pengujian antarmuka dapat dilihat pada berikut ini. Tabel 5.3. Tabel Pengujian Fungsional Aplikasi Klien 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Aplikasi ESC dapat mengirimkan laporan ke web polisi 
2. 
Aplikasi ini dapat mengirim laporan kejadian perampokan via SMS ke nomor polisi 
3. 
Aplikasi ini dapat menampilkan posisi kejadian di peta 
4. 
Aplikasi ini dapat menelepon kantor polsek secara manual menggunakan fitur menu panggil polsek 
Tabel 5.4. Tabel Pengujian Fungsional Sistem Server 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Web ESC dapat menerima data laporan dari korban (pengguna aplikasi ESC) yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian perampokan (pencurian dengan kekerasan). 
2. 
Sistem dapat menampilkan posisi kejadian perampokan di peta. 
3. 
Sistem dapat menampilkan laporan kejadian perampokan dengan peringatan suara dan tanda warna untuk laporan yang
71 
belum dibaca. 
4. 
Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data user terdaftar 
5. 
Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data kantor polsek DIY 
Tabel 5.5. Tabel Pengujian Interface Aplikasi Klien 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Tampilan interface (antarmuka) aplikasi Emergency Security Caller nyaman dilihat. 
2. 
Cara penggunaan aplikasi ini beserta fitur tambahannya mudah. 
3. 
Bahasa dan petunjuk dalam aplikasi ini mudah dipahami 
Tabel 5.6. Tabel Pengujian Interface Web Server 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Tampilan interface (antarmuka) web Emergency Security Caller nyaman dilihat. 
2. 
Cara penggunaan web ini beserta fitur tambahannya mudah. 
3. 
Bahasa dan petunjuk dalam web ESC ini mudah dipahami 
Tabel 5.7. Tabel Pengujian Kemanfaatan Sistem 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
SS 
S 
N 
TS 
STS 
1. 
Aplikasi ESC ini sangat berguna di masyarakat. 
2. 
Aplikasi ini mempermudah korban perampokan dalam melaporkan kejadian perampokan dalam situasi ketika korban berada di dalam ruangan dan disandera, namun tangan korban memungkinkan untuk menggunakan handphone. 
3. 
Polisi mendapatkan informasi kejadian perampokan lebih cepat. 
4. 
Aplikasi ini layak untuk digunakan di Polda DIY
72 
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengujian Sistem Tahap pengujian aplikasi Emergency Security Caller melibatkan 27 responden yang terdiri atas 6 penguji sistem server dan 21 penguji sistem klien. Adapun daftar penguji sistem ini tercantum dalam tabel 6.1 dan tabel 6.2. Untuk kuisioner hasil pengujian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 6.1. Tabel Daftar Penguji 
No 
Nama Penguji 
Instansi 
Wilayah 
1 
Wiwit Retno 
Owner Toko A3 
G. Kidul 
2 
Dwi Kuntari S. 
Owner Vino-Net 
G. Kidul 
3 
Susilowati 
Wiraswasta Warnet 
G. Kidul 
4 
Joko Yuono 
Account Officer Bank Swamitra 
G. Kidul 
5 
Yogi Yodaswara 
Marketing Efisiensi : 
Sleman 
6 
Jarodah 
Karyawan BPR Danagung Bakti 
Sleman 
7 
Dwi Gadang R. 
Karyawan Minimarket Danaz 
Sleman 
8 
Derry Apriyanto 
Karyawan Alfamart Balecatur 
Sleman 
9 
Rian Mandar Sari 
Karyawan BPR Profidana, Sedayu 
Bantul 
10 
Yudi 
Karyawan Minimarket Manggala 
Bantul 
11 
Eko 
Karyawan Alfamart Sedayu 
Bantul 
12 
Arif Wibowo 
Karyawan minimarket Ana 
Bantul 
13 
Utoyo 
Bagian Umum BPR : 
Kulonprogo 
14 
Budi Cahyono 
Security Bank Pasar 
Kulon Progo 
15 
Yudhi Pamungkas 
Karyawan BPR Nusamba, Temon 
Kulon Progo 
16 
Aprilia 
Karyawan Alfamart 
Kulon Progo 
17 
Suryono 
Karyawan Swasta 
Kulon Progo 
18 
Tia 
Operator warnet Clique 
Kota 
19 
Sudaryanto 
Karyawan Indomaret 
Kota 
20 
Afri 
Operator warnet Warney 
Kota 
21 
Lamda Hermino 
Manajer Hazel internet & Playstation 
Kota
73 
Tabel 6.2. Daftar Penguji Server 
No 
Nama Penguji Server 
Jabatan 
1 
Imam S. 
Bamit Polda 
2 
Singgih 
Bamit Polda 
3 
Candra 
Banum Polda 
4 
Muryadi 
Bamit Polda 
5 
Hartono 
Bamit Polda 
6 
Donny 
Kamit Jatan Ras Polda DIY 
6.2 Hasil dan Pembahasan Pengujian Alpha Berdasarkan hasil pengujian alpha, secara keseluruhan sistem Emergency Security Caller dapat dikatakan berhasil atau diterima, karena secara fungsional sudah dapat bekerja dan menghasilkan output yang diharapkan. Sistem server maupun sistem klien dapat bekerja dengan baik. 6.3 Hasil dan Pembahasan Pengujian Beta Pengujian yang melibatkan 27 orang responden menilai aspek fungsional, interface, dan kemanfaatan sistem server dan klien. Hasil pengujian fungsional sistem dapat dilihat pada tabel 6.3 dan tabel 6.4. Hasil pengujian interface sistem dapat dilihat pada tabel 6.5 dan tabel 6.6. Adapun tabel 6.7 menunjukkan hasil pengujian kemanfaatan sistem. Tabel 6.3. Tabel Hasil Pengujian Fungsional Aplikasi Klien 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Aplikasi ESC dapat mengirimkan laporan ke web polisi 
20 
1 
2. 
Aplikasi ini dapat mengirim laporan kejadian perampokan via SMS ke nomor polisi 
20 
1 
3. 
Aplikasi ini dapat menampilkan posisi kejadian di peta 
20 
1 
4. 
Aplikasi ini dapat menelepon kantor polsek secara manual menggunakan fitur menu panggil polsek 
21 
0
74 
Tabel 6.4. Tabel Hasil Pengujian Fungsional Sistem Server 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Web ESC dapat menerima data laporan dari korban (pengguna aplikasi ESC) yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian perampokan (pencurian dengan kekerasan). 
6 
0 
2. 
Sistem dapat menampilkan posisi kejadian perampokan di peta. 
6 
0 
3. 
Sistem dapat menampilkan laporan kejadian perampokan dengan peringatan suara dan tanda warna untuk laporan yang belum dibaca. 
6 
0 
4. 
Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data user terdaftar 
6 
0 
5. 
Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data kantor polsek DIY 
6 
0 
Tabel 6.5. Tabel Hasil Pengujian Interface Aplikasi Klien 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Tampilan interface (antarmuka) aplikasi Emergency Security Caller nyaman dilihat. 
19 
2 
2. 
Cara penggunaan aplikasi ini beserta fitur tambahannya mudah. 
20 
1 
3. 
Bahasa dan petunjuk dalam aplikasi ini mudah dipahami 
20 
1 
Tabel 6.6. Tabel Hasil Pengujian Interface Web Server 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
Ya 
Tidak 
1. 
Tampilan interface (antarmuka) web Emergency Security Caller nyaman dilihat. 
6 
0 
2. 
Cara penggunaan web ini beserta fitur tambahannya mudah. 
6 
0 
3. 
Bahasa dan petunjuk dalam web ESC ini mudah dipahami 
6 
0
75 
Tabel 6.7. Tabel Hasil Pengujian Kemanfaatan Sistem 
No 
Pernyataan 
Penilaian 
SS 
S 
N 
TS 
STS 
1. 
Aplikasi ESC ini sangat berguna di masyarakat. 
2. 
Aplikasi ini mempermudah korban perampokan dalam melaporkan kejadian perampokan dalam situasi ketika korban berada di dalam ruangan dan disandera, namun tangan korban memungkinkan untuk menggunakan handphone. 
3. 
Polisi mendapatkan informasi kejadian perampokan lebih cepat. 
4. 
Aplikasi ini layak untuk digunakan di Polda DIY 
 Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Sistem Klien 
skor kriterium = 147 (skor tertinggi x jumlah butir x jumlah responden) skor tertinggi = 1 skor terendah = 0 Jadi, tingkat keberhasilan aplikasi ESC berdasarkan data kuisioner adalah = 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푑푎푝푎푡푘푎푛 푠푘표푟 푘푟푖푡푒푟푖푢푚 x 100% = 140147 x 100% = 95,23% 
 Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Sistem Server 
skor kriterium = 48 skor tertinggi = 1 skor terendah = 0 Jadi, tingkat keberhasilan aplikasi ESC berdasarkan data kuisioner adalah = 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푑푎푝푎푡푘푎푛 푠푘표푟 푘푟푖푡푒푟푖푢푚 x 100% = 4848 x 100% = 100%
76 
 Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Segi Kemanfaatan 
Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 5 x 4 x 20 penguji = 400. Untuk skor tertinggi adalah 5, jumlah butir adalah 4, dan jumlah responden adalah 20. Jumlah skor terendah = 1 x 4 x 20 =80. Jumlah skor hasil pengumpulan data = 352. Jumlah kelas interval = (400-80)/5 = 64 Tabel 6.7. Klasifikasi skor angket kemanfaatan 
Jumlah Skor Jawaban 
Klasifikasi Sikap 
336 -400 
SS 
272-335 
S 
208-271 
N 
144-207 
TS 
80-143 
STS 
Kesimpulan : Jumlah skor yang diperoleh responden adalah termasuk klasifikasi sangat setuju karena terletak antara 336-400. Hasil kuisioner pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem klien menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95,23%. Hasil pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem server menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Adapun hasil kuisioner pengujian kemanfaatan (advantagement) atas sistem klien dan server menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sebesar 88 %. 
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem Emergency Sistem Caller yang memanfaatkan device smartphone android
77 
layak digunakan di wilayah DI. Yogyakarta. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal perlu adanya pengembangan sistem lebih lanjut. 6.4 Kendala Pengujian Pelaksanaan pengujian beta sistem yang menggunakan sample di lima wilayah di DI. Yogyakarta ini mendapatkan beberapa kendala dalam pengujian. 
1. Kendala birokrasi dalam pengurusan surat izin. Beberapa instansi unit pada level desa dan kecamatan tidak berkenan berpartisipasi dalam pengisian kuisioner meskipun sudah dijelaskan bahwa kuisioner tidak membahas terkait instansi mereka sebelum ada izin dari instansi cabang yang lokasinya ada di luar kota Yogyakarta. 
2. Kendala sinyal GPS di warnet dengan fasilitas hotspot. Pada percobaan penggunaan aplikasi klien di warnet Clique tanpa fasilitas hotspot yang berjarak kurang lebih 300 meter dari warnet Hazel berjalan dengan baik. Namun, aplikasi tidak dapat mendapatkan sinyal GPS ketika digunakan di warnet Hazel di wilayah Kota Yogyakarta yang memiliki fasilitas hotspot.
78 
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Penelitian Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan telah berhasil menciptakan sistem pelaporan dan pemanggilan pihak kepolisian menggunakan media smartphone Android. Dalam praktek di lapangan cara menjalankan aplikasi Emergency Security Caller (ESC) membutuhkan tiga langkah setelah fitu GPS dan internet aktif, yakni menekan tombol menu, membuka kunci layar, dan menekan shortcut aplikasi ESC. Berdasarkan hasil pengujian di lapangan yang telah dilakukan terhadap sistem ESC maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian rancang bangun sistem Emergency Security Caller (ESC) berbasis Android dapat memberikan informasi kejadian perampokan cukup cepat, yakni dalam rentang waktu kurang lebih tiga puluh detik hingga tiga menit. Informasi yang ditampilkan di website ESC dapat dipercaya kevalidannya karena adanya fitur filtering user terdaftar.
79 
7.2 Saran Pengembangan sistem Emergency Security Caller masih terdapat kekurangan, oleh karena itu perlu pengembangan lebih lanjut agar sistem ini lebih bermanfaat. Adapun untuk penelitian selanjutnya ada beberapa hal yang disarankan. 
1. Sistem untuk server yang masih terpusat ini disarankan memiliki fitur SMS sender yang saling terintegrasi sehingga informasi perampokan dapat disebarkan lebih cepat. 
2. Sistem untuk klien belum mampu dijalankan untuk kondisi korban masih terancam. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan trigger yang menjalankan sistem meskipun korban dalam kondisi terancam. 
Demikian hasil penelitian ini beserta pembahasannya. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan dan wacana untuk mendukung perkembangan sistem-sistem lain yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi problematika masyarakat.
80 
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaaan dan Organisasi Modern. Andi Offset ,Yogyakarta. Andry, 2011, Android A sampai Z. PT Prima Infosarana Media, Jakarta. Ardiansyah, Mengenal Location Based Service (LBS). April 4, 2011. http://blog.uad.ac.id/ardi/2011/04/04/mengenal-location-based-service-lbs/ (diakses pada April 18, 2012). Harnindito, Andreas, 2012, Aplikasi Peta Mobile Pada sistem Operasi Android Untuk Pencarian Lokasi Wisata.Program Studi Ilmu Komputer. FMIPA UGM, Yogyakarta. Haryanto, Agus. Belajar Android – Pengenalan Google Map . Oktober 29, 2010. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=269 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. —. Belajar Android – Pengenalan GPS. Oktober 24, 2010. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=258 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. —. Tutorial Android Menampilkan Lokasi GPS pada Google Map. Mei 4, 2011. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=480 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. Hashimi , Sayed Y. and Satya Komatineni, 2009, Pro Android. Appear, USA
81 
Huda, Arif Akbarul, 2012, 24 Jam!!! Pintar Pemrograman Android #1.ebook diperoleh melalui http ://omayib.com Kadir, A., 2003, Pemrogaman WEB : mencakup: HTML CSS Javascript dan PHP. Penerbit Andi, Yogyakarta. Madcoms, 2004, Aplikasi Program PHP dan MySQL untuk Membuat Website Interaktif. Andi Offset, Yogyakarta. Nugroho, Ignatius Dimas, 2012, Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 Pada Sistem Operasi Android. Skripsi FMIPA UGM, Yogyakarta. Purnaadi, Christian Wisnu, 2010, Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android ( Mobile Map Application For The Shortest Path Searching On Android Operating System). Skripsi Ilmu Komputer FMIPA UGM, Yogyakarta. Purnomo , Didik Heru, 2007, Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone Via GPRS. Skripsi Ilmu Komputer FMIPA UGM, Yogyakarta. Sanjaya, R., 2005, Pengolahan Database MSQL 5 dengan Java 2. Yogyakarta: Penerbit Andi,. Sholiq, 2006, Permodelan Sistem Informasi Berorientasi Obyek dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta. Suntoyo, Andi, 2007, AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript dan XML, Penerbit Andi, Yogyakara.
82 
Widianti, Santi, 2009, Pengembangan Sistem. Diakses pada 16 Januari 2013 melalui , http://santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7689/pengembangansistem.doc 
http://www.jagoannews.com/blog/2012/07/17/kasus-perampokan-sepanjang- 2012-di-yogyakarta/ diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB 
http://jogja.okezone.com/read/2012/07/30/510/670307/kawanan-perampok- warnet-bercelurit-diringkus-polisi diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB 
http://krjogja.com/read/135864/kasus-perampokan-kampus-atk-belum-ada-titik- terang.kr diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB
83 
Lampiran 1 Kode Program Sistem Server 
a. Olah data Polsek 
<?php 
$filename = 'database.class.php'; 
if (!file_exists($filename)){ 
echo "File Konfigurasi tidak ditemukan"; 
die(); 
} 
include $filename; 
$cn = new mySql(); 
if(!$cn->openKoneksi()){ 
echo "Tidak Bisa Konek"; 
die(); 
} 
if (!isset($_REQUEST["mode"])){ 
$action = "simpan"; 
}else{ 
$id = $_POST["id"]; 
$nama_polsek = $_POST["nama_polsek"]; 
$alamat_polsek = $_POST["alamat_polsek"]; 
$no_telp = $_POST["no_telp"]; 
$no_hp = $_POST["no_hp"]; 
$longitude = $_POST["longitude"]; 
$latitude = $_POST["latitude"]; 
$kab = $_POST["kab"]; 
switch ($_REQUEST["mode"]) { 
case "simpan": 
$action = "simpan"; 
$values = "'".$id."','".$nama_polsek."','".$alamat_polsek."','".$no_telp."', 
'".$no_hp."','".$longitude."','".$latitude."','".$kab." '"; 
$field = "id,nama_polsek,alamat_polsek,no_telp,no_hp,longitude, latitude,kab"; 
if($cn- >insertRows('polsek',$field,$values)){ 
echo "Data Tersimpan"; 
} 
break; 
case "edit": 
$action ="update"; 
$sql = "SELECT * FROM polsek WHERE id='".$_REQUEST["id"]."'";
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta
Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta

Contenu connexe

Tendances

Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukk
Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukkXii rpl5 siti muawanah_laporan_ukk
Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukkyopitasariotopia125
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...Uofa_Unsada
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...Uofa_Unsada
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...Uofa_Unsada
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBUofa_Unsada
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...Uofa_Unsada
 
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Uofa_Unsada
 
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambi
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambisistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambi
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambirefky mhd
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...Uofa_Unsada
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...Uofa_Unsada
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...Uofa_Unsada
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...Uofa_Unsada
 
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikaBab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikakhafid10
 

Tendances (20)

Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukk
Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukkXii rpl5 siti muawanah_laporan_ukk
Xii rpl5 siti muawanah_laporan_ukk
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
 
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
 
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambi
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambisistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambi
sistem informasi penjadawalan mataluliah berbasis web pada politeknik jambi
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
 
Laporan KKP
Laporan KKPLaporan KKP
Laporan KKP
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
 
Contoh data mining
Contoh data miningContoh data mining
Contoh data mining
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
SMSGATEWAY
SMSGATEWAYSMSGATEWAY
SMSGATEWAY
 
1108014
11080141108014
1108014
 
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatikaBab 1 laporan kerja praktek informatika
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
 

En vedette

Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvory_fakod
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkap Skripsi lengkap
Skripsi lengkap Iswanto Too
 
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi android
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi androidUser guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi android
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi androidresarahadian
 
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Abdul Djalil Djayali
 
Modul Contoh Diagram UML Parkir
Modul Contoh Diagram UML ParkirModul Contoh Diagram UML Parkir
Modul Contoh Diagram UML ParkirHolong Nainggolan
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidHardy Nurvianto
 
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJ
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJAnalisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJ
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJAchmad Nurcholis
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Noval C. Kesuma
 
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram YogyakartaSkripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram YogyakartaUniversitas Widya Mataram Yogyakarta
 
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi Android
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi AndroidTahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi Android
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi AndroidM Idris Setiawan
 
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASI
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASIMETEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASI
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASIDwikiAkbar9497
 
Activity selection using greedy approach
Activity selection using greedy approachActivity selection using greedy approach
Activity selection using greedy approachMaher Alshammari
 

En vedette (20)

kata persembahan skripsi
kata persembahan skripsi kata persembahan skripsi
kata persembahan skripsi
 
Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cv
 
05110095
0511009505110095
05110095
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkap Skripsi lengkap
Skripsi lengkap
 
SKRIPSI BAHASA ARAB
SKRIPSI BAHASA ARABSKRIPSI BAHASA ARAB
SKRIPSI BAHASA ARAB
 
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi android
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi androidUser guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi android
User guide ui ux mokup untuk desain user interface aplikasi android
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
Panduan penggunaan Codernate Linux v2.0 "Fangare"
 
Modul Contoh Diagram UML Parkir
Modul Contoh Diagram UML ParkirModul Contoh Diagram UML Parkir
Modul Contoh Diagram UML Parkir
 
Use skenario
Use skenarioUse skenario
Use skenario
 
Tugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game AndroidTugas Akhir Game Android
Tugas Akhir Game Android
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJ
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJAnalisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJ
Analisa Subnetting Local Area Network (Lan) Pada Lab Jaringan Komputer di UPNVJ
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
 
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram YogyakartaSkripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Skripsi Hukum Kenegaraan di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta
 
73094129 skripsi
73094129 skripsi73094129 skripsi
73094129 skripsi
 
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi Android
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi AndroidTahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi Android
Tahapan – tahapan Desain Pembuatan Aplikasi Android
 
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASI
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASIMETEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASI
METEDOLOGI DESAIN PEMBUATAN APLIKASI
 
Activity selection using greedy approach
Activity selection using greedy approachActivity selection using greedy approach
Activity selection using greedy approach
 

Similaire à Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta

Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiArfan Semangat
 
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...Yoga Hanggara
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server JamaliahGerry Pati
 
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNAS
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNASPEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNAS
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNASIna Agustina
 
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)Nazruddin Safaat
 
Proteksi keamanan prangkat lunak
Proteksi keamanan prangkat lunakProteksi keamanan prangkat lunak
Proteksi keamanan prangkat lunakHerulinked
 
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMUofa_Unsada
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokNaufal Khawarozni
 
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantraIGN MANTRA
 
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"MichaelJulian24
 
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020IGN MANTRA
 
E buku desktopwer 2013
E buku desktopwer 2013E buku desktopwer 2013
E buku desktopwer 2013Sidek Aziz
 
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulIts undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulrandilla
 
Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Nurfa Halensiana
 
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...Ismi Islamia
 

Similaire à Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta (20)

Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsi
 
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...
Analisis Sistem Informasi Pengelolaan Data Alumni Sekolah Berbasis Codeignite...
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
 
Profile 75 2
Profile 75 2Profile 75 2
Profile 75 2
 
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNAS
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNASPEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNAS
PEMINATAN JURUSAN SISTEM INFORMASI UNAS
 
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
 
ETS MPPL KAK
ETS MPPL KAKETS MPPL KAK
ETS MPPL KAK
 
IMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdfIMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdf
 
Proteksi keamanan prangkat lunak
Proteksi keamanan prangkat lunakProteksi keamanan prangkat lunak
Proteksi keamanan prangkat lunak
 
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
 
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
2020 06-22 cyber security career competence-iaii-ign mantra
 
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"
Kerangka Acuan Kerja Pembuatan Perangkat Lunak "Sms Gateway"
 
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
Karir dan Kompetensi Keamanan Siber RTIK Bali 28 Agustus 2020
 
E buku desktopwer 2013
E buku desktopwer 2013E buku desktopwer 2013
E buku desktopwer 2013
 
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judulIts undergraduate-6775-5104109608-judul
Its undergraduate-6775-5104109608-judul
 
task1
task1task1
task1
 
Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1Buletin December edition 197 week 1
Buletin December edition 197 week 1
 
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Men...
 
RaspBerry
RaspBerryRaspBerry
RaspBerry
 

Dernier

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Dernier (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Skripsi Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di wilayah Yogyakarta

  • 1. RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI PERAMPOKAN Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Informatika disusun oleh Yusuf Mufti 09650038 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
  • 2. ii
  • 3. iii
  • 4. iv
  • 5. v KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita, sehingga kita masih dapat merasakan segala nikmat dan anugerah yang diberikan dalam penyelesaian skripsi yang berjudul "Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan". Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Teknik Informatika pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, M.A., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Agus Mulyanto, M.Kom. selaku selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Bapak Nurochman, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan semangat dengan penuh kesabaran.
  • 6. vi 5. Bapak Agung Fatwanto, S.Si., M.Kom., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik Teknik Informatika angkatan 2009. 6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman. 7. Ibu Anita, M.Si., Bapak Bejo, M.Hum dan Bapak Budhi, M.Hum. selaku pembimbing lapangan di Polda DI. Yogyakarta yang telah membimbing dan mendampingi selama penelitian. 8. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2009 yang selalu memberikan doa, motivasi, dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011 yang telah memberikan dorongannya. 10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis menerima segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-teman, adik-adik, dan pihak-pihak yang bersangkutan. Yogyakarta, 15 Januari 2013 Penyusun Yusuf Mufti NIM. 09650038
  • 7. vii MOTTO “Sesungguhnya ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah SWT” “Man Jadda Wajada, Siapa yang bersungguh-sungguh, Pasti akan Berhasil” “Selalu Semangat , Yakin, Doa, dan Positive Thinking, Pasti Bisa”
  • 8. viii PERSEMBAHAN Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, Tuhan pemilik jiwa dan semesta alam. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya ini untuk  Bapak H. Ahmad Muzammil dan ibu Hj. Umi Zuhripah, S.Pd, orang tua terbaik yang selalu memberikan do’a dan kepercayaan.  Mas Jazim dan mba Ni’mah yang selalu memberikan motivasi untuk tetap bisa meraih cita-cita.  Siti Fatimah yang senantiasa saran dan motivasi konstruktif.  Aufa yang selalu membuat lilik gembira.  Keluarga besar di Kebumen dan Langen terima kasih atas doanya.  Sahabat-sahabat terbaikku, Ahdi, Saladin, Fadli, Hafidh, Anik, Kichi, Ian, Icha, dan Joko, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.  Senior yang banyak berbagi ilmu, mba Ema, mba Lala, dan mas Fathan Hidayatullah,  Teman-teman, Pengurus, dan Ustadz di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede, terima kasih atas kebersamaan dan ketulusan yang diberikan. Khususnya, teman-teman kamar C1, Bahrudin, Basith, Fauzin, Taqin, Syarif, Yasin, Baini, Eko, Rohman, Farid, Heru, Surur, yang super kocak dan menyenangkan.  Teman-teman organisasi di Majalah Tilawah, PPK Saintek, ESC Saintek, Infinity Saintek, KSL UINSUKA, SPBA, EOC 2009, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang diberikan.  Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2009, terima kasih atas persahabatan, kebersamaan, dan kekompakannya.  Almamaterku Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga beserta Segenap angkatan.  Teman-teman KKN 77 Bausasran RW 7, Jundan, Arman, Fajar, Aim, Tika, Winda, Febi, Ririn, dan Yanti, semoga silaturahim kita terjaga.  Segenap rekan-rekan yang telah memberikan do’a dan dukungan.
  • 9. ix Rancang Bangun Emergency security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan Yusuf Mufti NIM. 09650038 INTISARI Pada tahun 2012 media massa cukup sering memberitakan adanya perampokan di berbagai wilayah di Yogyakarta. Seperti kasus perampokan di kampus Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, jalan Lingkar Selatan Panggungharjo Sewon Bantul, pada hari Senin (16/7) dini hari dan kasus perampokan warnet Euro Net yang berada di depan Kampus UKDW, Jalan Dr Wahidin, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta pada Rabu (25/7) dini hari pukul 03.30 WIB. Perampokan tersebut terjadi dalam situasi yang mencekam, sehingga para pemilik warnet atau petugas kampus tidak sempat menghubungi aparat keamanan dengan cara konvensional. Kasus perampokan di DI Yogyakarta sebanyak 222 laporan dari kasus kriminal yang terjadi sampai dengan akhir November tahun 2012. Kasus perampokan di instansi sebanyak 39 kasus. Sistem ini menerapkan konsep klien server yang memanfaatkan fitur internet dan GPS. Adapun pengembangan sistem ini menggunakan IDE Eclipse, Notepad++, dan XAMPP. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah metode Software Develpoment Life Cycle (SDLC). Metode tersebut terdapat lima tahap, yaitu analisis kebutuhan sistem, perancangan antarmuka sistem, implementasi sistem, pengujian sistem dan pemeliharaan sistem. Sistem ini mampu mengirimkan data lokasi kejadian perampokan ke web server polisi via internet dan ke nomor seluler polisi via SMS dengan menekan shortcut aplikasi. Berdasarkan hasil kuisioner pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface, sistem klien menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95,23%. Hasil pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem server menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Adapun hasil kuisioner pengujian kemanfaatan atas sistem klien dan server menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sebesar 98,14 %. Kata kunci : Android, web, SDLC, GPS, perampokan.
  • 10. x Rancang Bangun Emergency security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan Yusuf Mufti NIM. 09650038 ABSTRACT In 2012 the media quite often preach a robbery in different areas in Yogyakarta. As the robbery on the campus of the Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, the South Rim Panggungharjo Sewon Bantul, on Monday (16/7) morning and robbery Euro Net cafe in front UKDW Campus, Jalan Dr. Wahidin, Klitren, Gondokusuman , Yogyakarta on Wednesday (25/7) morning at 03.30 hrs. The robbery took place in a tense situation, so that the owner of the cafe or university officials had not contacted the security forces in a conventional manner. Robbery in Yogyakarta as many as 222 reports of criminal cases that occurred until the end of November 2012. Institution robberies in as many as 39 cases. The system implements the concept of client server that utilizes the internet and GPS features. The development of this system using the Eclipse IDE, Notepad + +, and XAMPP. System development methods are used in the manufacture of this system is a method Develpoment Software Life Cycle (SDLC). Such methods are five stages, namely the analysis of system requirements, system interface design, system implementation, system testing and system maintenance. The system is capable of transmitting data to the robbery scene police web server via internet and mobile number to the police via SMS by pressing the shortcut application. Based on the results of testing the questionnaire on aspects of functionality and interface, the client system show a success rate of 95.23%. The results of testing the functionality and interface aspects of the server system show a success rate of 100%. The results of the questionnaire testing the usefulness of client and server systems showed that the success rate of 98.14%. Keyword : Android, web, SDLC, GPS, the robbery.
  • 11. xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. iv KATA PENGANTAR .............................................................................................. v MOTTO ................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .................................................................................................. viii INTISARI ................................................................................................................ ix ABSTRACT ............................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 2 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3 1.6 Keaslian Penelitian ................................................................................ 3
  • 12. xii BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .............................. 5 2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5 2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 7 2.2.1 Sistem Operasi Android ................................................................ 7 2.2.2 Eclipse .................................................................................... 15 2.2.3 Location Based Services (LBS) ................................................... 16 2.2.4 Global Positioning System (GPS) .............................................. 16 2.2.5 Google Maps ................................................................................. 17 2.2.6 PHP ................................................................................................ 18 2.2.7 DBMS (Database Management System) .................................... 20 2.2.8 AJAX (Asynchronous JavaScript & XML) ............................... 23 2.2.9 UML (Unified Modelling Language) ........................................ 25 BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM ........................................... 33 3.1 Pendahuluan ......................................................................................... 33 3.2 Pengembangan Sistem ................................................................................. 36 3.2.1 Identifikasi kebutuhan sistem ..................................................... 36 3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek .................................................. 36 3.2.3 Desain sistem ................................................................................ 36 3.2.4 Implementasi sistem ..................................................................... 37 3.2.5 Pemeliharaan Sistem .................................................................... 37 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ..................................... 38 4.1 Analisis Masalah .......................................................................................... 38 4.2 Analisis Kebutuhan Sistem ......................................................................... 38
  • 13. xiii 4.3 Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional ............................ 39 4.4 Perancangan Sistem .................................................................................... 41 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM .................................. 59 5.1 Implementasi ........................................................................................ 59 5.1.1 Implementasi Server .............................................................. 59 5.1.2 Implementasi Klien ................................................................. 66 5.2 Pengujian ............................................................................................. 69 5.2.1 Pengujian Alpha ..................................................................... 69 5.2.2 Pengujian Beta ........................................................................ 70 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 72 6.1 Proses Pengujian Sistem ....................................................................... 72 6.2 Hasil dan Pembahasan Pengujian Alpha .............................................. 73 6.3 Hasil dan Pembahasan Pengujian Beta ................................................ 73 6.4 Kendala Pengujian ................................................................................ 77 BAB VII PENUTUP .............................................................................................. 79 7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 79 7.2 Saran ..................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 84
  • 14. xiv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar Perbandingan Penelitian ................................................................ 6 Tabel 4.1 Aktor ....................................................................................................... 44 Tabel 4.2 Use case .................................................................................................. 45 Tabel 4.3 Admin ...................................................................................................... 51 Tabel 4.4 Panggilan ................................................................................................. 52 Tabel 4.5 Polsek ...................................................................................................... 52 Tabel 4.6 User ......................................................................................................... 53 Tabel 5.1 Rencana Pengujian Alpha Sistem Server ................................................ 69 Tabel 5.2 Rencana Pengujian Alpha Sistem Klien ................................................. 69 Tabel 5.3 Tabel Pengujian Fungsional Aplikasi Klien ........................................... 70 Tabel 5.4 Tabel Pengujian Fungsional Sistem Server ............................................ 70 Tabel 5.5 Tabel Pengujian Interface Aplikasi Klien ............................................... 71 Tabel 5.6 Tabel Pengujian Interface Web Server ................................................... 71 Tabel 5.7 Tabel Pengujian Kemanfaatan Sistem .................................................... 71 Tabel 6.1 Tabel Daftar Penguji ............................................................................... 72 Tabel 6.2 Daftar Penguji Server .............................................................................. 73 Tabel 6.3 Tabel Hasil Pengujian Fungsional Aplikasi Klien .................................. 73 Tabel 6.4 Tabel Hasil Pengujian Fungsional Sistem Server ................................... 74 Tabel 6.5 Tabel Hasil Pengujian Interface Aplikasi Klien ..................................... 74 Tabel 6.6 Tabel Hasil Pengujian Interface Web Server .......................................... 74 Tabel 6.7 Tabel Hasil Pengujian Kemanfaatan Sistem ........................................... 75 Tabel 6.7. Klasifikasi skor angket kemanfaatan ………………………………...76
  • 15. xv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Android .................................................................................. 13 Gambar 2.2 Siklus Activity ....................................................................................... 13 Gambar 2.3 Use Case Diagram .............................................................................. 27 Gambar 2.4 Komponen Activity Diagram .............................................................. 27 Gambar 2.5 Penggambaran Sequence Diagram ...................................................... 28 Gambar 2.6 Collaboration Diagram ....................................................................... 29 Gambar 2.7 Pembuatan Class Diagram .................................................................. 31 Gambar 2.8 Contoh pembuatan Statechart Diagram .............................................. 31 Gambar 2.9 Penggambaran diagram komponen ..................................................... 32 Gambar 2.10 Contoh penggambaran Deployment Diagram ................................... 33 Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller .............................. 42 Gambar 4.2 Use case Sistem Emergency Security Caller ........................................ 44 Gambar 4.3 Activity Login Server ........................................................................... 46 Gambar 4.4 Activity pengolahan data user .............................................................. 47 Gambar 4.5 Activity pada pengolahan data polsek .................................................. 48 Gambar 4.6 Class diagram sistem Emergency Security Caller .............................. 49 Gambar 4.7 Desain antarmuka home website ......................................................... 54 Gambar 4.8 Desain antarmuka halaman panggilan ................................................. 55 Gambar 4.9 Desain antarmuka daftar polsek .......................................................... 55 Gambar 4.10 Desain antarmuka daftar user ............................................................ 56 Gambar 4.11 Desain antarmuka utama ................................................................... 56
  • 16. xvi Gambar 4.12 Desain antarmuka panggil kantor polisi ............................................ 57 Gambar 4.13 Desain antarmuka set PIN ................................................................. 57 Gambar 4.14 Desain antarmuka menu petunjuk ..................................................... 58 Gambar 4.15 Desain antarmuka menu informasi .................................................... 58 Gambar 5.1.a Database Sistem ............................................................................... 60 Gambar 5.1.b Tabel Admin ..................................................................................... 60 Gambar 5.1.c Tabel Panggilan ................................................................................ 61 Gambar 5.1.d Tabel Polsek ..................................................................................... 61 Gambar 5.1.e Tabel User ........................................................................................ 61 Gambar 5.2 Halaman utama web server ESC of DIY ............................................ 62 Gambar 5.3 Halaman daftar kantor polsek ............................................................. 63 Gambar 5.4 Halaman daftar panggilan ................................................................... 63 Gambar 5.5 Daftar user terdaftar ............................................................................ 64 Gambar 5.6 Halaman login admin .......................................................................... 64 Gambar 5.7 Halaman olah data kantor polsek ........................................................ 65 Gambar 5.8 Halaman olah data user ....................................................................... 65 Gambar 5.9 Halaman utama aplikasi ...................................................................... 66 Gambar 5.10 Menu Set PIN .................................................................................... 67 Gambar 5.11 Daftar polsek ..................................................................................... 67 Gambar 5.12 Menu Bantuan ................................................................................... 68 Gambar 5.13 Menu Informasi Umum ..................................................................... 68
  • 17. xvii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kode Program Server ........................................................................... 84 Lampiran 2 Kode Program Klien ............................................................................ 99 Lampiran 3 Kuisioner Pengujian Klien Emergency Security Caller of DIY ....... 114 Lampiran 4 Kuisioner Pengujian Server Emergency Security Caller of DIY ...... 115 Lampiran 5 Informasi Umum Aplikasi ESC of DIY ............................................ 117
  • 18. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem operasi handphone telah mengalami kemajuan. Sebagaimana kita kenal saat ini ada iOs, PalmOs, Symbian, Java, dan Android. Adapun sistem yang sedang dikembangkan oleh Google adalah Android , yang saat ini sangat populer di masyarakat dan mendukung fitur touch screen beserta fitur canggih lainnya. Menurut hasil survei dari Gartner, sebuah perusahaan riset dan konsultan Teknologi Informasi (TI) ternama, terlihat adanya peningkatan pangsa pasar Android lebih dari 700 % dalam tahun 2010 yang memiliki nominal smartphone terjual sebanyak 67.224.500. Hal ini menunjukkan besarnya potensi Android di masa depan. Pada tahun 2012 media massa cukup sering memberitakan adanya perampokan di berbagai tempat di wilayah Yogyakarta. Misalnya kasus perampokan di Kampus Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan Panggungharjo Sewon Bantul, pada hari Senin (16/7) dini hari dan kasus perampokan warnet Euro Net yang berada di depan Kampus UKDW, Jalan Dr Wahidin, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta pada Rabu (25/7) dini hari pukul 03.30 WIB. Perampokan tersebut terjadi dalam situasi yang mencekam, sehingga para pemilik warnet atau petugas kampus tidak sempat menghubungi aparat keamanan dengan cara konvensional.
  • 19. 2 Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu aplikasi emergency yang mampu menghubungi polisi tanpa diketahui oleh para penjahat yang tengah beraksi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah korban perampokan di suatu gedung yang berada dalam situasi terancam keselamatannya terkendala dalam hal pelaporan kepada pihak kepolisian. Hal tersebut mengakibatkan transfer informasi tentang terjadinya perampokan tersebut tidak tersampaikan dengan cepat dan penanganan kasus perampokan itu pun menjadi kurang efisien. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini disebutkan sebagai berikut. a. Kebutuhan masyarakat DI. Yogyakarta terhadap media pengiriman informasi kejadian perampokan yang mempercepat transfer informasi kepada pihak kepolisian. b. Informasi yang diterima pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti dengan penanganan perampokan secara cepat membutuhkan data yang valid atau dapat dipertanggungjawabkan. c. Obyek penelitian ini dikhususkan untuk wilayah DI. Yogyakarta. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan merancang sistem berbasis klien server dengan media smartphone berbasis Android untuk pelaporan dan pemanggilan kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan penanganan tindak perampokan yang terjadi di wilayah DI. Yogyakarta.
  • 20. 3 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian Emergency Security Caller untuk situasi perampokan ini memiliki beberapa manfaat, yaitu a. Untuk pihak kepolisian, manfaat yang diperoleh adalah penerimaan informasi yang berisi PIN korban dan lokasi terjadinya kriminalitas perampokan akan lebih cepat dan akurat, sehingga memudahkan pihak kepolisian dalam memaksimalkan penanganan kasus perampokan. b. Untuk korban tindakan perampokan dapat menghubungi pihak kepolisian tanpa resiko dicurigai pihak perampok dan mendapatkan penanganan yang maksimal atas kejadian kriminal yang dialami. c. Untuk masyarakat dapat menggunakan aplikasi ini untuk memberikan informasi tindak kriminal tanpa harus datang langsung ke kepolisian atau digunakan menelepon kantor polisi se-DIY secara efektif. d. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan aplikasi yang berorientasi pada manfaat untuk masyarakat. 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian yang berhubungan dengan Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta belum pernah dilakukan. Selain itu sistem yang menjadi media pemanggilan pihak kepolisian dalam situasi perampokan belum pernah ditemukan oleh peneliti.
  • 21. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian Didik Heru Purnomo, Mahasiswa UGM, membahas tentang Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone via GPRS tahun 2007. Penelitian ini membuat aplikasi pencarian toko berbasis Java Mobile Phone via GPRS yang bertujuan untuk memberikan pelayanan akses informasi suatu toko dengan menggunakan sarana handphone sebagai mobile device. Terbagi atas dua, yakni klien dan server. Klien menggunakan bahasa J2ME, sedangkan server menggunakan PHP. Penelitian Christian Wisnu Purnaadi, Mahasiswa UGM, tentang Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android ( Mobile Map Application For The Shortest Path Searching On Android Operating System) tahun 2010. Penilitian ini membuat Aplikasi untuk mencari jalur terpendek para pengguna Android menggunakan metode Djikstra Penelitian Ignatius Dimas Nugroho, Mahasiswa UGM, tentang Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 pada Sistem Operasi Android tahun 2012. Penelitian ini mengembangkan aplikasi yang dapat melakukan pencarian lokasi fasilitas umum di sekitar pengguna memanfaatkan teknologi LBS. Aplikasi ini menggunakan data dari Foursquare dimana data tersebut akan terus
  • 22. 5 berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam pengembangan aplikasi ini dibuat 2 buah fitur yaitu filter terhadap data dari Forsquare dan sistem auto check in. Adapun yang membedakan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Daftar Perbandingan Penelitian Purnomo (2007) Purnaadi (2010) Nugroho (2012) Mufti (2013) Penelitian Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone Via GPRS Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 pada Sistem Operasi Android Pemanggilan kepada Polisi pada situasi perampokan Tool J2ME, PHP, MySQL Eclipse Eclipse Eclipse, MySQL, PHP Metode Klien Server Djikstra LBS LBS Hasil memberikan pelayanan akses informasi suatu toko dengan menggunakan sarana handphone sebagai mobile device mencari jalur terpendek para pengguna Android di Yogyakarta melakukan pencarian lokasi fasilitas umum di sekitar pengguna memanfaatkan teknologi LBS. Aplikasi ini menggunakan data dari Foursquare pengiriman data lokasi kejadian perkara ke server Polisi
  • 23. 6 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Sistem Operasi Android 1. Pengenalan Sistem Operasi Android Android dalam buku karya Andry (2011) adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang merupakan hasil modifikasi Linux. Sejauh ini Android termasuk sistem operasi yang cepat sekali memperbarui software mereka. Android menyediakan kesempatan terbuka bagi para pengembang (developer) untuk menciptakan aplikasi kreasi sendiri untuk ditanamkan pada sistem operasi ini. Awalnya, Google Inc. membeli perusahaan Android Inc., perusahaan start up yang saat itu tengah fokus membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T- Mobile, dan Nvidia. Pada saat konferensi perdana terkait Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar
  • 24. 7 – benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). 2. Sejarah Sistem Operasi Android Dalam bukunya, Andry menjelaskan Android pada mulanya perusahaan kecil yang berada di Palo Alto. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google mulai melirik untuk terjun dalam persaingan pasar telepon seluler. Perkembangan Android terbagi menjadi beberapa versi hingga saat ini. Beberapa versi Android tersebut antara lain: a) Android versi 1.1 Google merilis Android versi 1.1, pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, pencarian suara, pengiriman pesan dengan gmail, dan pemberitahuan email.
  • 25. 8 b) Android versi 1.5 (Cupcake) Google merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) pada pertengahan Mei 2009, yaitu versi 1.5 (Cupcake). Pada versi ini ada beberapa tambahan dan pembaruan fitur yaitu kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. c) Android versi 1.6 (Donut) Google merilis Donut (versi 1.6) pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. d) Android versi 2.0/2.1 (Eclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI
  • 26. 9 dengan browser baru dan dukungan HTML 5, daftar kontak yang baru, support kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. e) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. f) Android versi 2.3 (Gingerbread) Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antarmuka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. g) Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.
  • 27. 10 Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011. h) Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich) Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. 3. Sistem Android Dalam buku 24 Jam Pintar Pemrograman Android #1 dijelaskan Platform Android adalah kernel Linux versi 2.6 yang cukup responsible untuk berbagai driver device, sumber daya akses, manajemen daya, dan tugas lainnya. Driver perangkat yang disediakan meliputi display, kamera, keypad, WiFi, kartu memori, audio, dan IPC (interprocess comunication). Meskipun inti dari Android adalah Linux, namun tidak semuanya, contohnya seperti T- Mobile G1 yang dikembangkan menggunakan bahasa Java dan dijalankan melalui VM Dalvik.
  • 28. 11 Sejumlah C/C++ librari berada di tingkat berikutnya, yakni di atas kernel seperti OpenGL, WebKit, FreeType, Secure Socket Layer (SSL), C runtime library (libc), SQLite, dan Media. Librari Sistem C berdasarkan Berkeley Software Distribution (BSD) disetel (untuk kira-kira setengah ukuran aslinya) untuk tertanam berbasis Linux perangkat. Media librari berdasarkan pada OpenCORE PacketVideo itu. Librari ini mampu untuk merekam dan pemutaran format audio dan video. Perangkat berbasis android hanya mempunyai satu layar foreground. Normalnya saat menghidupkan android, yang pertama terlihat adalah home. Kemudian bila menjalankan sebuah aplikasi, misalnya catur, User Interfacenya (UI) akan menumpuk di atas layar sebelumnya (home). Kemudian bila melihat help-nya catur, maka UI help akan menimpa UI sebelumnya (catur), begitu seterusnya. Semua proses diatas direkam di application stack oleh sistem Activity manager. Menekan tombol back hanya kembali ke halaman sebelumnya. Analoginya mirip dengan browser dimana ketika meng-klik tombol back browser akan kembali menampilkan halaman sebelumnya. Setiap User Interface diwakili oleh kelas Activity (Activity class). Setiap activity mempunyai siklus, dapat dilihat di gambar 2.2. Sebuah aplikasi dapat terdiri dari satu atau lebih activity yang diproses dalam Linux.
  • 29. 12 Gambar 2.1. Gambar struktur Android Gambar 2.2. Siklus Activity
  • 30. 13 a. Activity Normalnya setiap activity menampilkan satu buah user interface kepada pengguna. Misalnya sebuah activity menampilkan daftar menu minuman, kemudian pengguna dapat memilih satu jenis minuman. Contoh lainnya pada aplikasi sms, dimana satu activity digunakan untuk menulis pesan, activity berikutnya untuk menampilkan nomor kontak tujuan, atau activity lainnya digunakan untuk menampilkan pesan-pesan lama. Meskipun activity-activity diatas terdapat dalam satu aplikasi sms, namun masing-masing activity berdiri sendiri. Untuk pindah dari satu activity ke activity lainnya dapat melakukan suatu even misalnya tombol diklik atau melalui trigger tertentu. b. Service Service tidak memiliki user interface, namun berjalan di belakang layar. Misalnya music player, sebuah activity digunakan untuk memilih lagu kemudian di-play. Agar music player bisa berjalan di belakang aplikasi lain maka harus menggunakan service. c. Intens Intens adalah mekanisme untuk menggambarkan sebuah action secara detail seperti bagaimana cara mengambil sebuah foto. d. Content Providers Menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya kita menggunakan aplikasi berbasis peta (MAP). Activity membutuhkan cara untuk mengakses data kontak untuk prosedur navigasi. Di sinilah peran content providers.
  • 31. 14 e. Resource Resource digunakan untuk menyimpan file-file non-coding yang diperlukan pada sebuah aplikasi misalnya file icon, file gambar, file audio, file video atau yang lain. Gambar berformat JPG atu PNG sebuah aplikasi biasanya disimpan dalam folder res/drawable, icon applikasi disimpan dalam res/drawable-ldpi dan file audio disimpan dalam folder res/raw. File XML untuk membentuk sebuah user interface disimpan dalam folder res/layout. 2.2.2. Eclipse Hal yang harus dimiliki sebelum mendevelop aplikasi di handphone Android ada 3 buah file sebagaimana disebutkan di bawah ini. 1. Eclipse 2. ADT 16.0.1 Plugin 3. Android-SDK_r16 Eclipse merupakan sebuah editor, secara default editor ini belum bisa dipakai untuk mendevelop android. Agar bisa digunakan untuk membuat aplikasi android maka harus diinstal plugin ADT (Android Development Tools). Setelah terinstal, maka Eclipse sudah siap digunakan, namun belum dilengkapi library dan emulator. Untuk memenuhinya, sehingga perlu diinstal SDK Android (StKamurt Development Kit).
  • 32. 15 2.2.3. Location Based Services (LBS) LBS merupakan Layanan IP nirkabel yang menggunakan informasi geografis untuk memberikan layanan informasi lokasi kepada pengguna. Beberapa layanan aplikasi yang memberikan petunjuk posisi/lokasi piranti mobile berada (Ardiansyah 2011). Location Based Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada pengguna perangkat bergerak (mobile device) yang disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini. LBS adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan mengunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. 2.2.4. Global Positioning System (GPS) GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Keamanan Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi mengenai waktu secara kontinu. GPS terdiri dari tiga segmen utama, segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segemen sistem control (control segment) yang terdiri dari stasion-
  • 33. 16 stasion pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal data GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit. Konsep dasar pada penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Pada pelaksanaan pengukuran penentuan posisi dengan GPS, pada dasarnya ada dua jenis alat penerima sinyal satelit (receiver) GPS yang dapat digunakan, yaitu: 1. Tipe navigasi digunakan untuk penentuan posisi yang tidak menuntut ketelitian tinggi 2. Tipe geodetik digunakan untuk penentuan posisi yang menuntut ketelitian tinggi. 2.2.5. Google Maps Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses menggunakan Javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangun. Untuk dapat mengakses Google Map, kita harus melakukan pendaftaran API Key terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita bangun.
  • 34. 17 2.2.6. PHP 1. Pengertian PHP Dalam buku karya Andi Sunyoto (2007) dijelaskan PHP adalah kependekan dari PHP:Hypertext Preprocessor. PHP pertama kali dikembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf yang didesain sebagai alat tracking pengunjung web site Lerdrof. PHP memiliki kemampuan mengakses database dan diintegrasikan dengan HTML. PHP bersifat open source dan mirip dengan bahasa Perl dan C. PHP biasanya digunakan bersama dengan web server Apache di beragam sistem operasi. PHP merupakan program server-side, yaitu script yang membuat dokumen hyper text markup language (html) secara on the fly. Berikut ini adalah contoh penulisan kode PHP: <html> <head> <title> contoh </title> </head> <body> <?php echo ―ini contoh PHP yang disisipkan‖; ?> </body> </html>
  • 35. 18 2. Script PHP Setiap kode program PHP disebut dengan script. Script berupa file teks, yang dapat dibuat dengan menggunakan program editor file teks biasa. Ciri yang membedakan script PHP dengan script lainnya yaitu: setiap baris perintah yang dituliskan harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) dan setiap perintah dituliskan dalam satu baris. Menurut cara penulisannya, script PHP dibagi menjadi dua, yaitu: a. Embedded Script Merupakan jenis script PHP yang cara penulisannya disisipkan ke dalam script HTML. Script PHP digunakan apabila isi dari suatu dokumen HTML diinginkan dari hasil eksekusi suatu script PHP. b. Non Embedded Script Merupakan jenis script PHP yang penulisannya yang cara penulisannya murni memakai tag-tag PHP. Untuk memulai penulisan script PHP terdapat empat sintaks yang berbeda, yaitu: a) Cara I: <?echo(―script PHP‖);?> b) Cara II: <?php echo(―script PHP‖);?> c) Cara III: <%echo(―script PHP‖);%> d) Cara IV: <%=$namaVariabel;%>
  • 36. 19 3. Konsep Kerja PHP Telah dijelaskan diatas bahwa PHP merupakan program serverside, yaitu script yang membuat dokumen hyper text markup language (html) secara on the fly. Dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML, hal ini disebabkan script PHP dapat dituliskan dalam dua cara yaitu secara embedded dan nonembedded. Pada dasarnya PHP digunakan untuk memanggil database yang ada dalam pihak server dengan menggunakan script khusus yang mirip dengan C++. Setelah data yang dipanggil ditampilkan, maka script PHP tersebut akan berubah menjadi script HTML murni dalam source code web brower yang digunakan. Dalam pemanggilan data tersebut, PHP tidak berdiri sendiri dan harus disokong oleh aplikasi lain, misalnya: HTML (sebagai pengatur tampilan) dan MySQL (sebagai aplikasi database yang terintegrasi dengan PHP). Dari seorang client melakukan request ke web server untuk dapat menjalankan dokumen *.php-nya menggunakan PHP Engine untuk dijalankan sesuai dengan format dokumen, apakah *.html, *.jpg, *.gif, *.png, *.pdf atau *.swf. 2.2.7. DBMS (Database Management System) DBMS merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan dalam pengelolaan
  • 37. 20 database (Kadir : 2003). DBMS (Database Management System) merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam media penyimpanan. Bahasa basis data dibagi menjadi dua bentuk, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL) Jenis bahasa ini menspesifikasikan struktur/skema data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan. Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, dan lain-lain. Hasil kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data. Kamus data adalah suatu metadata (superdata) yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. 2. Data Manipulation Language (DML) Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Data Manipulation Languange (DML) merupakan bahasa yang memudahkan pemakai dalam mengakses data yang dipresentasikan oleh model data. DML terdiri dari dua jenis, yaitu: a) Prosedural Jenis ini mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya. b) Non procedural Jenis ini membuat pemakai dapat menentukan data apa yang
  • 38. 21 diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya. 3. Database Server dengan MySQL MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQLAB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi web untuk klien-TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu Michael Widenius, atau ―Monty‖, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau ―mini SQL‖. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgre. Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes, pembuat mSQL dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antar mukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan. Maka lahirlah MySQL.
  • 39. 22 MySQL merupakan software DBMS yang sangat popular di kalangan pemrograman web, khususnya yang berbasis open source. Hal ini disebabkan karena kemudahannya untuk digunakan. Disamping dukungannya ke dalam berbagai platform, kecepatan aksesnya dapat diandalkan. MySQL mudah digunakan (easy-to- use) sebagai sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang digunakan untuk database pada website. Selain itu, kemudahannya dalam integrasi ke berbagai aplikasi web dapat membantu dalam pengembangan sistem informasi online. MySQL mempunyai dua lisensi, yaitu open source dibawah GNU General Public License (GPL) dan commercial dibawah MySQLAB. Pada awalnya MySQL hanya dapat dioperasikan pada satu platform saja. Namun dalam perkembangannya, MySQL dapat dioperasikan dalam berbagai platform seperti Windows, FreeBSD, ataupun Linux (Sanjaya 2005). 2.2.8. AJAX (Asynchronous JavaScript & XML) AJAX diperkenalkan pertama kali pada tahun 2005 oleh Jesse Garret dari Adaptive Path. Aplikasi AJAX adalah aplikasi yang bekerja secara asynchronously, yakni dalam proses pengiriman dan penerimaan data dari user ke server tidak perlu me-reload kembali seluruh halama, melainkan hanya melakukan penggantian pada bagian web yang hendak diubah. Dalam penggunaanya, AJAX menggunakan obyek XMLHttpRequest.
  • 40. 23 Adapun keuntungan menggunakan AJAX dalam pengembangan web site sebagai berikut. 1. High Interactivity, aplikasi AJAX lebih interaktif dibandingkan aplikasi konvensional 2. High Usability, update data tidak me-reload keseluruhan halaman. 3. High Speed, aplikasi AJAX lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi web konvensional. Cara membuat obyek XMLHttpRequest yang merupakan penerapan AJAX antara browser Internet Explorer dengan lainnya berbeda.  Untuk browser Internet Explorer pembuatan XMLHttpRequest dengan cara var xmlhttp=new ActiveXObject(―Microsof.XMLHTTP‖).  Untuk browser Mozilla, Safari, Chrome pembuatan XMLHttpRequest dengan cara var xmlhttp=new XMLHttpRequest(); Obyek XMLHttpRequest memiliki properti sebagai berikut:  Onreadystatechange, untuk menangani even yang bekerja setiap kali status berubah.  Readystate, untuk mengembalikan status obyek.  ResponseText, untuk mengembalikan response dalam bentuk string
  • 41. 24  ResponseXML, untuk mengembalikan response dalam bentuk XML.  Status, mengembalikan status sebuah nomor.  StatusText, mengembalikan status sebagai string text. 2.2.9. UML (Unified Modelling Language) Menurut Sholiq (2006) UML adalah salah satu tool permodelan sistem berorientasi objek yang digunakan untuk memperlihatkan banyak pandangan terhadap suatu sistem yang akan dibangun. Beberapa diagram UML yang digunakan untuk menunjukkan berbagai aspek dalam sistem yaitu :  Diagram use case  Diagram aktivitas  Diagram sekuensial  Diagram kolaborasi  Diagram kelas  Diagram statechart  Diagram komponen  Diagram deployment
  • 42. 25 Adapun penjelasan masing-masing diagram UML akan dijelaskan dengan rinci sebagai berikut. 1. Diagram Use Case (Use case Diagram) Diagram use case terdiri atas tiga komponen, yaitu use case, aktor, dan relasi, yang menunjukkan interaksi antara use case dan aktor dalam suatu sistem. Pengertian aktor di sini adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun. Adapun use case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem dan bagaimana seseorang menggunakan sistem. Aktor dan use case dihubungkan dengan relasi. Jenis relasi secara umum terbagi menjadi tiga, yakni 1. Relasi asosiasi, yakni relasi antara aktor dengan use case. 2. Relasi include, dan extend, yakni relasi antar use case. 3. Relasi generalisasi, yakni relasi antar aktor. Penggambaran aktor, use case, dan relasi ditunjukkan pada gambar 2.3. Adapun untuk relasi menggunakan tanda panah.
  • 43. 26 Gambar 2.3. Use Case Diagram 2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Activity Diagram salah satu diagram UML yang menggambarkan aliran kejadian dalam use case sistem. Adapun penggambarannya ditunjukkan gambar 2.4 berikut ini. Gambar 2.4. Komponen Activity Diagram
  • 44. 27 3. Diagram Sekuensial (Sequence Diagram) Sequence Diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Sequence diagram termasuk dalam kategori diagram interaksi yang lebih fokus menampilkan pusat pengaturan. Ada tiga langkah dalam pembuatan diagram interaksi, termasuk dalam hal ini sequence diagram. a. Menemukan obyek-obyek. b. Menemukan aktor. c. Menambahkan beberapa pesan ke diagram. Gambar 2.5. Penggambaran Sequence Diagram Gambar 2.5 menunjukkan contoh pembuatan sequence diagram yang menggunakan tiga obyek dan tiga class. Dalam class tersebut dapat ditambahkan pula dengan beberapa pesan untuk penjelasan. 4. Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram) Diagram kolaborasi termasuk dalam kategori diagram interaksi sebagaiamana sequence diagram, namun lebih fokus
  • 45. 28 untuk menampilkan aliran data. Pembuatan diagram kolaborasi sama dengan sequence diagram yakni menemukan aktor, obyek, dan menambahkan pesan. Gambar 2.6. Collaboration Diagram Gambar 2.6 menunjukkan contoh pembuatan collaboration diagram yang menggunakan dua obyek dan terdapat dua pesan satu arah dari aktor menuju obyek 2. 5. Diagram Kelas (Class Diagram) Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket di dalam sistem dan relasi antar kelas tersebut. Diagram ini membantu pengembangan mendapatkan struktur sistem sebelum menuliskan kode program dan memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik. Dalam class diagram terdapat empat hal yang perlu ditampilkan, yaitu nama kelas, daftar atribut, daftar operasi, dan daftar relasi. Nama kelas yaitu nama kelas yang memiliki atribut dan operasi. Daftar atribut adalah informasi yang berhubungan
  • 46. 29 dengan kelas dan merupakan variabel-variabel yang digunakan oleh kelas tersebut. Adapun pengertian operasi di sini adalah perilaku yang berhubungan dengan suatu kelas dan terkadang merupakan fungsi tertentu. Penggambaran class diagram ditunjukkan pada gambar 2.7. Relasi dalam class diagram ada lima jenis sebagai berikut. 1. Assosiasi, yakni koneksi yang saling terkait antar kelas. 2. Depedensi, yakni menghubungkan dua buah kelas tetapi dengan cara selalu searah (unidirectional) dan menunjukkan suatu kelas tidak instanisasi (sebagai variabel instan) oleh kelas lain. 3. Aggregasi, yakni relasi antara keseluruhan dengan bagian. 4. Realisasi, yakni relasi antara kelas dan interface-nya, paket dan interface-nya, suatu komponen dengan interface-ya atau antar sebuah use case dan use case realization. 5. Generalisasi, yakni relasi pewarisan antara dua elemen- elemen model yang memungkinkan satu kelas mewarisi atribut dan operasi yang didefinisikan secara publik.
  • 47. 30 Gambar 2.7. Pembuatan class diagram 6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) Diagram statechart menunjukkan siklus hidup sebuah obyek tunggal, dari saat dibuat sampai obyek tersebut dihapus. Diagram ini lebih tepat digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis sebuah kelas. Gambar 2.8. Contoh pembuatan statechart diagram Gambar 2.8 menunjukkan contoh pembuatan statechart diagram yang terdiri atas tiga aksi dalam satu kelas tertentu. Untuk
  • 48. 31 membuat membuat statechart diagram diawali dengan initial state dan diakhiri dengan final state. 7. Diagram Kompoen (Component Diagram) Diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Seseorang yang bertanggung jawab untuk mengkompilasi dan men-deploy sistem akan mengetahui source code mana yang terlebih dahulu harus dikompilasi menggunakan diagram ini. Diagram komponen akan menunjukkan adanya ketergantungan suatu komponen dengan komponen lainnya, atau diistilahkan dengan dependensi. Gambar 2.9. Penggambaran Component Diagram 8. Diagram Deployment (Deployment Diagram) Diagram deployment menampilkan semua titik (node) dalam suatu jaringan, hubungan antar komponen, dan proses-proses yang dijalankan pada masing-masing titik. Gambar 2.10 menunjukkan contoh sebuah diagram deployment.
  • 49. 32 Gambar 2.10. Contoh penggambaran Deployment Diagram
  • 50. 33 BAB III METODE PENGEMBANGAN SISTEM 3.1. Pendahuluan Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem. Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Tahap pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. (Widianti, 2009). Penelitian ini terdiri atas tiga tahap pendahuluan, yakni ini tahap pengumpulan data, olah data, dan analisis data. Tahap pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada tiga cara yaitu dengan melakukan studi literatur atau kepustakaan, wawancara, dan observasi langsung terhadap obyek penelitian. a. Studi Literatur atau Kepustakaan Metode pengumpulan data dilakukan melalui membaca dan mempelajari referensi-referensi berupa makalah, jurnal ilmiah, skripsi, atau buku. Fasilitas internet juga digunakan sebagai media untuk mencari data atau informasi yang dipublikasikan di dunia maya yang berkaitan dengan obyek penelitian. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain konsep aplikasi berbasis Location Based System, GPS, Google
  • 51. 34 Maps, DBMS MySQL, PHP, Ajax, dan permodelan data berupa UML(Unified Modelling Language). b. Wawancara Metode pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab yang diajukan secara langsung kepada pihak yang menangani kasus perampokan di Kepolisian Daerah DI. Yogyakarta. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Adapun hasil wawancara bersama Bapak Budi atas nama Bareskrim Polda DI. Yogyakarta menghasilkan kesimpulan bahwa saat ini alur penanganan kasus perampokan masih menggunakan perangkat konvesional, yakni menggunakan melalui handytalkie (HT), telepon, dan SMS. Adapun sistem monitoring kasus perampokan yang terintegrasi secara digital belum diimplementasikan di kepolisian daerah DI. Yogyakarta. c. Observasi Metode pengumpulan data dilakukan pula dengan melakukan peninjauan atau pengamatan langsung terhadap sampel obyek penelitian. Observasi ini memiliki dua macam obyek, yakni data laporan kasus perampokan di DI. Yogyakarta selama tahun 2012 dan data laporan pemberitaan kasus perampokan yang dirilis oleh media cetak.
  • 52. 35 d. Olah data Data-data yang telah dihimpun dari Bagian Reskrim dan Biro Operasi Polda DI. Yogyakarta memberikan prosentase berapa besar data yang memberikan informasi segala hal terkait laporan kasus perampokan. e. Analisis Setelah mencermati kumpulan data yang telah dihimpun dari studi literatur, observasi, dan olah data maka dapat diambil beberapa kesimpulan. 1). Kasus perampokan di DI Yogyakarta sebanyak 222 laporan dari kasus kriminal yang terjadi sampai dengan akhir November tahun 2012. Kasus perampokan di instansi sebanyak 39 kasus. Adapun jumlah kasus yang telah tuntas dalam penanganan sebanyak 96 kasus. 2). Penanganan kasus perampokan dilakukan setelah ada laporan dari korban. Tenggang waktu pelaporan dari waktu kejadian perampokan bervariasi mulai dari sepuluh menit, tiga puluh menit, satu jam, hingga beberapa jam. 3). Kronologi situasi perampokan berdasarkan keselamatan korban ada dua macam, yakni korban dalam sangat terancam sehingga tidak bisa melakukan perlawanan maupun pelaporan kepada polisi dan korban kurang terancam sehingga masih dapat melawan atau pelaporan kepada polisi.
  • 53. 36 3.2. Pengembangan Sistem Pengembangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan metode metode SDLC (Software Development Life Cycle) ( Al Fatta : 2007) yang akan dirinci sebagai berikut. 3.2.1 Identifikasi kebutuhan sistem Tahap identifikasi atau analisis kebutuhan dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Tahap ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi yang kompleks mengenai definisi masalah dan memberikan kesimpulan tentang tujuan yang ingin dicapai pada situasi kejadian perampokan. 3.2.2 Inisiasi dan perencanaan proyek Tahapan ini menentukan secara detail rencana kerja, sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras dan pelaksanaan projek dilaksanakan. Tahap ini merupakan langkah yang menentukan bagaimana proses berikutnya minim resiko dan memperkirakan deadline sistem akan dapat diimplementasikan. 3.2.3 Desain sistem Tahapan awal dalam perancangan sistem adalah membuat desain dan rancangan sistem, yakni seperti rancangan use case, class diagram, activity diagram, dan desain database. Tahap ini juga merupakan tahap perancangan antarmuka (interface) sistem yang akan dibuat dengan mengacu pada hasil analisis kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.
  • 54. 37 3.2.4 Implementasi sistem Tahap implementasi adalah tahap pengembangan dari perancangan yang telah dibuat untuk diterjemahkan menjadi kumpulan kode dan fungsi menggunakan bahasa pemrograman tertentu sehingga tercipta aplikasi yang telah direncanakan. Adapun tahap ini terdiri atas dua hal penting, yaitu : a. Pengujian / Testing sistem Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sistem yang telah dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui kelemahan atau kesalahan dari sistem tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang digunakan untuk memperbaiki perangkat lunak yang sudah dibangun. b. Instalasi Setelah tahap testing sukses, maka tahap yang dilakukan selanjutnya adalah memasang sistem pada perangkat sebenarnya, baik itu di perusahaan maupun di lembaga pendidikan. 3.2.5 Pemeliharaan Sistem Tahap ini merupakan tahap akhir dari pembangunan sebuah perangkat lunak, di mana perangkat lunak yang dibangun dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.
  • 55. 38 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa stakeholder (pihak terkait) dalam menentukan tingkat kompleksitas masalah. Pada penelitian ini bidikan analisis masalah difokuskan pada proses pelaporan tindak kriminal perampokan kepada pihak berwajib yang masih terkendala oleh jarak dan sarana komunikasi. Aplikasi yang dibutuhkan adalah memiliki fitur secara langsung mampu memberikan data lokasi tempat kejadian perkara kepada pihak yang berwajib dengan kevalidan data yang terakui dan langkah operasional yang simple. 4.2 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya akan dijabarkan apa saja entitas yang dilibatkan, proses yang dijalankan, serta output yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, solusi yang ditawarkan adalah pembuatan aplikasi Emergency Security Caller dengan spesifikasi sistem sebagai berikut : 1. Sistem terdiri atas server dan klien. Server bekerja berbasis web site,
  • 56. 39 sedangkan untuk klien berbasis mobile dengan platform Android. 2. Sistem pada server dapat mengelola data polsek se-DI. Yogyakarta, data user yang terdaftar, dan data laporan kejadian perkara dari user. 3. Sistem pada klien dapat menampilkan posisinya dalam peta Google Map, posisi kantor polsek terdekat, serta mengirim data laporan kejadian perkara kriminal ke server melalui internet dan sms ke nomor kepolisian secara otomatis. 4. Sistem klien bekerja dengan fasilitas layanan internet dan GPS. 5. Sistem klien menyediakan fitur list kontak kantor polisi yang digunakan untuk menelepon kantor polisi secara manual 4.3 Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional 1. Analisis Kebutuhan Fungsional Mengidentifikasi apa saja (fasilitas dan aktivitas) yang seharusnya dikerjakan oleh sistem server dan sistem klien. Adapun kebutuhan fungsional sistem server dan klien dalam penelitian ini menghasilkan rincian sebagai berikut. a. Server 1. Fungsi login untuk admin 2. Fungsi pengolahan data user 3. Fungsi pengolahan data kantor polsek 4. Fungsi monitoring data panggilan 5. Fungsi melihat lokasi korban dalam peta 6. Fungsi melihat kantor polisi terdekat dengan lokasi
  • 57. 40 b. Klien 1. Fungsi input PIN 2. Fungsi melihat informasi umu aplikasi 3. Fungsi melihat petunjuk penggunaan aplikasi 4. Fungsi menelepon kantor polsek secara manual 5. Fungsi mengirim informasi perampokan ( PIN user dan lokasi ) 2. Analisa Kebutuhan Non Fungsional Mengidentifikasi batasan dari fasilitas yang disediakan oleh sistem. a. Response time Server bekerja secara real time dalam menunjukkan data laporan dari klien. Adapun aplikasi klien langsung dapat menjalankan fungsinya ketika shortcut aplikasi ditekan. b. Validitas data Server harus menampilkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaporan perampokan dari aplikasi klien. c. Security need Server dan aplikasi klien harus memiliki tingkat keamanan, sehingga sistem akan dapat berjalan dengan prosedurnya. Server harus memiliki autentifikasi untuk menjaga pengolahan data oleh pihak tidak berhak. Klien menggunakan fitur set PIN agar data memiliki nilai kevalidan ketika dikirimkan ke server.
  • 58. 41 d. Akses user Pihak kepolisian dapat menggunakan fungsi login, fungsi pengolahan data user, fungsi pengolahan data kantor polsek, dan dapat mengakses laporan dari klien. Pihak klien (korban) dapat menggunakan fungsi melihat informasi aplikasi, melihat petunjuk, mengganti PIN, menelepon kantor polsek secara manual melalui daftar kantor polsek, dan mengirimkan informasi ( user dan lokasi) dengan menekan tombol shortut aplikasi. 4.4 Perancangan Sistem Perancangan sistem yang merupakan analisis kebutuhan fungsional ini akan mencakup diagram blok sistem, UML, desain tabel, desain interface. 1. Diagram Blok Sistem Berikut ini adalah diagram blok sistem yang menggambarkan garis besar sistem Emergency Security Caller. Pada gambar 4.1 di bawah ini ditunjukkan proses alur data dalam aplikasi Emergency Security Caller.
  • 59. 42 Gambar 4.1. Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller Keterangan Diagram Blok Sistem Emergency Security Caller (ESC) : a. Proses 1 merupakan proses mendapatkan data longitude dan latitude menggunakan fitur GPS. Pada proses ini internet diperlukan untuk menampilkan Map Google dan pengambilan data alamat yang disesuaikan dengan longitude dan latitude yang diterima. b. Proses 2 merupakan proses pengiriman data yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian ke web server ESC via internet. c. Proses 3 merupakan proses input data laporan dari user ke dalam database web server ESC. d. Proses 4 merupakan proses menampilkan data laporan yang telah
  • 60. 43 diverifikasi PIN usernya melalui halaman web ESC. e. Proses 5 merupakan proses pengiriman data yang berupa longitude, latitude, dan PIN user ke nomor polisi via SMS yang ditransferkan melalui BTS provider seluler. f. Proses 6 merupakan proses pengiriman SMS data longitude, latitude, dan PIN user ke nomor polisi yang telah ditentukan. g. Proses 7 merupakan proses menelepon kantor polisi yang telah disediakan dalam menu aplikasi. Fitur ini dapat menjadi solusi apabila smartphone tidak berhasil mendapatkan data longitude, latitude, dan data alamat dari internet. 2. Use Case Use Case berguna sebagai langkah awal untuk memodelkan interaksi tunggal antara pengguna dengan sistem. Suatu aspek yang mendasar dari pendekatan use case adalah adanya proses interaktif dengan pengguna akhir, yang harus mengarah pada spesifikasi kebutuhan diterima oleh para pengguna. Penggambar persyaratan fungsional menggunakan diagram use case tersebut, seperti yang didefinisikan oleh UML. Diagram use case tersebut dimaksudkan sebagai model aktor utama dan komponen fungsional dari sistem. Berikut ini merupakan gambaran dari desain sistem Emergency Security Caller.
  • 61. 44 Gambar 4.2. Use case Sistem Emergency Security Caller a) Definisi aktor Dalam use case diidentifikasi dua aktor utama sebagai pengguna sistem. Definisi dari aktor tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Aktor No. Aktor Fungsionalitas 1. Admin Pihak yang mengoperasikan server 2. Pengguna Pihak korban perampokan yang menjadi klien dan mengirimkan data ke server. b) Definisi Use case Beberapa definisi use case yang digambarkan dapat dilihat pada tabel 4.2.
  • 62. 45 Tabel 4.2. Use case No. Nama Usecase Deskripsi 1. Olah data user Admin mempunyai wewenang manambah, mengubah, menghapus data user pengguna sistem. 2. Olah data polsek Admin mengolah data polsek baik karena ada penambahan, pengubahan, maupun penghapusan data. 3. Lihat panggilan Admin memiliki kewenangan melihat laporan dari user pengguna melalui situs ESC dan nomor handphone ESC 4. Ganti user User pengguna bisa mengisi atau mengganti nama user yang terdaftar dalam aplikasi tersebut. 5. Lihat posisi User pengguna memiliki fasilitas melihat lokasinya berada dengan bantuan internet dan GPS. 6. Kirim laporan User pengguna mengirimkan data laporan kejadian kriminal yang berupa longitude, latitude, PIN, dan alamat melalui internet. Adapun pengiriman laporan via SMS tidak menyertakan alamat. 7. Panggil polisi User pengguna dapat menelepon secara langsung kepada kantor polisi terdekat. b. Activity Diagram Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya atau dari satu aktifitas kedalam keadaan sesaat (state). Adapun beberapa diagram aktifitas dari sistem ini adalah sebagai berikut:
  • 63. 46 Gambar 4.3. Activity Login Server a) Proses Login Gambar 4.3 memperlihatkan aktivitas admin menginput username dan password, kemudian sistem melakukan proses validasi apakah username dan password sesuai. Jika sesuai, sistem akan menampilkan menu dan admin akan melanjutkan dengan proses yang diinginkan. b) Proses pengolahan data user Gambar 4.4 adalah beberapa proses pengolahan data pada tabel user. Pengolahan data meliputi penambahan data, pengeditan data, dan penghapusan data.
  • 64. 47 Gambar 4.4. Activity pengolahan data user c) Proses Pengolahan data Polsek Gambar 4.5 adalah beberapa proses pengolahan data pada tabel polsek. Pengolahan data meliputi penambahan data, pengeditan data, dan penghapusan data.
  • 65. 48 Gambar 4.5. Activity pada pengolahan data polsek c. Class Diagram Dalam proses analisis dan perancangan awal sampai dengan tahap implementasi terdapat perubahan desain class diagram disebabkan source code yang dapat digunakan terdapat revisi dengan memperhatikan efektivitas kinerja aplikasi. Gambar 4.6a menunjukkan class diagram sebelum terjadi perubahan analisis source code.
  • 66. 49 Gambar 4.6a Class diagram awal aplikasi Emergency Security Caller Adapun desain class diagram untuk aplikasi Emergency Security Caller setelah mengalami perubahan analisis source code ditunjukkan pada gambar 4.6b. Gambar 4.6b. Class diagram akhir aplikasi Emergency Security Caller
  • 67. 50 Berdasarkan gambar 4.6b ada satu class utama dan delapan class tambahan lainnya agar proses pada sistem sesuai dengan planning, yaitu a. tunjukLokasi.java, b. about.java, c. myItemizedOverlay.java, d. lokasi.java, e. EditTextPreference.java, f. CustomHttpClient.java, g. SplashActivty.java, dan h. PolsekDialer.java. Adapun untuk class diagram pada web server ditunjukkan oleh gambar 4.6c. Gambar 4.6c Class diagram server
  • 68. 51 3. Desain Tabel Aplikasi mobile phone Emergency Security Caller (ESC) berkaitan langsung dengan web server pelaporan data kejadian perkara yang menggunakan database server MySQL. Database tersebut berisi beberapa tabel yang mendukung berjalannya layanan penerimaan pelaporan secara real time dari aplikasi klien ESC. Adapun desain tabel pada database server sebagai berikut. a. Tabel Admin Tabel ini berisi username dan password yang dapat bertindak sebagai administrator dan digunakan sebagai database login admin. Tabel admin ditunjukkan oleh tabel 4.3. Tabel 4.3. Admin No. Nama Kolom Tipe Data Contraint Keterangan 1. Id int (11) primary key id auto increment 2. Username varchar(15) untuk login 3. Password varchar (20) untuk login 4. Level varchar(5) untuk identifikasi admin atau super admin b. Tabel Panggilan Tabel ini akan menampung laporan dari aplikasi klien setelah memiliki data longitude dan latitude lokasi kejadian perampokan. Apabila data tidak lengkap maka tidak tersimpan di dalam tabel panggilan yang ditunjukkan pada oleh tabel 4.4.
  • 69. 52 Tabel 4.4. Panggilan No. Nama Kolom Tipe Data Contraint Keterangan 1. Id int (11) primary key id auto increment 2. Username varchar(15) Reference tabel user(username) nama pelapor 3. Longitude varchar(13) Digunakan untuk sistem GPS 4. Latitude varchar(13) Digunakan untuk sistem GPS 5. Tkp text Alamat yang diambil dari Google Map dengan bantuan GPS dan internet 6. Tanggal varchar(30) Waktu masuknya pelaporan c. Tabel Polsek Tabel ini akan menyimpan data kantor polsek di DI. Yogyakarta dengan dilengkapi data longitude dan latitude serta nomor telepon yang dapat dihubungi. Tabel 4.5. Polsek No. Nama Kolom Tipe Data Contraint Keterangan 1. Id int (11) primary key auto increment id 2. nama_polsek varchar(20) Nama kantor polsek 3. alamat_polsek varchar(100) Alamat kantor polsek 4. no_telp varchar(11) Nomor telepon 5. no_hp varchar(12) Nomor handphone 6. Longitude varchar(20) Alamat koordinat lokasi kantor berdasarkan fasilitas GPS
  • 70. 53 Lanjutan tabel 4.5 7. Latitude varchar(20) Alamat koordinat lokasi kantor berdasarkan fasilitas GPS 8. Kab vachar(15) Id untuk mengindukkan kantor tersebut kepada kabupaten mana. d. Tabel User Tabel ini akan menampung daftar user yang telah terdaftar. Fungsinya adalah sebagai filter atas pelaporan kriminalitas palsu yang merepotkan pihak polisi. Tabel user ini akan menampilkan laporan hanya dari user yang terdaftar dan tabel ini digambarkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6. User No. Nama Kolom Tipe Data Contraint Keterangan 1. Username varchar(10) Primary key Sebagai identitas user terdaftar dan identitas pelaporan kejadian 2. Nama varchar(30) Nama lengkap pelapor / korban 3. Alamat Text Alamat dari pelapor/ korban 4. no_ktp varchar(20) Nomor ktp korban untuk kevalidan data 5. no_hp varchar(12) Nomor handphone korban untuk memudahkan transfer informasi 6. Email Varchar(20) Alamat email korban/ pelapor.
  • 71. 54 4. Desain Antarmuka Antarmuka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi maupun website yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna. a. Desain Antarmuka Sistem Server 1) Desain Antarmuka Home Tampilan home berisi menu website beserta Google Map dengan pusat kota Yogyakarta. Di sini juga tersedia fasilitas login administrator untuk mencegah penggunaan oleh pihak yang tidak berhak. Gambar 4.7. Desain antarmuka home website 2) Desain Antarmuka Panggilan Tampilan ini akan berisi daftar panggilan dari klien yang diurutkan berdasarkan waktu terbaru. Selain itu ada fasilitas lihat lokasi tempat kejadian perkara di peta. Desain antarmuka panggilan ditunjukkan oleh gambar 4.8.
  • 72. 55 Gambar 4.8. Desain antarmuka halaman panggilan 3) Desain Antarmuka Polsek Gambar 4.9 adalah desain tampilan antarmuka polsek digunakan untuk menampilkan data kantor polsek di DI. Yogyakarta. Gambar 4.9. Desain antarmuka daftar polsek 4) Desain Antarmuka User Gambar 4.10 memberikan desain tampilan pada halaman daftar user yang terdaftar pada sistem.
  • 73. 56 Gambar 4.10. Desain antarmuka daftar user b. Desain Antarmuka Sistem Klien 1) Desain antarmuka menu utama Desain antarmuka menu utama sistem klien akan diawali dengan splash screen dan kemudian menampilkan peta lokasi terjadinya perkara dan beberapa kantor polsek terdekat. Gambar 4.11. Desain antarmuka utama 2) Desain Panggil Kantor Polisi Desain antarmuka panggil kantor polisi digunakan untuk merancang pemanggilan kantor polisi secara manual sesuai nama kantor polisi yang diinginkan. Daftar kantor polisi yang ditampilkan
  • 74. 57 menggunakan fitur list view yang mendukung scroll ke atas dan ke bawah. Gambar 4.12. Desain antarmuka panggil kantor polisi Gambar 4.12 adalah desain dari panggil kantor polisi, yakni pemanggilan nomor telepon polsek berdasarkan nama kantor polsek yang diinginkan. 3) Desain Set PIN Desain antarmuka Set PIN adalah untuk menyimpan PIN yang didapatkan dari pendaftaran di kepolisian dan digunakan untuk verifikasi laporan data yang akan dimunculkan di web server ditunjukkan pada gambar 4.13. Gambar 4.13. Desain antarmuka verifikasi akun
  • 75. 58 4) Desain Menu Petunjuk Desain antarmuka menu petunjuk adalah untuk memberikan informasi dasar tentang cara penggunaan aplikasi ESC. Desain antarmuka menu petunjuk yang menggunakan teks standar ini diperlihatkan pada gambar 4.14. Gambar 4.14. Desain antarmuka menu petunjuk 5) Desain Menu Informasi Umum Desain antarmuka menu informasi umum adalah untuk memberikan informasi umum tentang aplikasi ESC. Desain menu informasi umum ini ditunjukkan pada gambar 4.15. Gambar 4.15. Desain antarmuka menu informasi umum
  • 76. 59 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan salah satu tahap dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Dalam SDLC implementasi merupakan tahapan kelima yang memiliki dua hal yang harus dilakukan, yakni testing dan instalasi. Testing adalah menguji hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan desain fisik. Tujuan pengujian adalah untuk menjamin bahwa kode yang dihasilkan bebas dari kesalahan sintaks dan menguji kemampuan penyelesaian masalah yang dimiliki klien. Selain itu pengujian bertujuan mengetahui apakah sistem mudah dipahami dan digunakan atau tidak oleh pengguna akhir. Adapun instalasi dalam implementasi dilaksanakan setelah tahap testing (pengujian). Tahap instalasi dalam hal ini adalah pemasangan secara resmi perangkat lunak yang telah lulus testing dan menggantikan sistem lama. 5.1.1. Implementasi Server Server beserta databasenya telah dipasang secara online pada domain http://seeyou.web.id/polisi/. Implementasi pada server dibagi dua kategori. Pertama implementasi database menggunakan MySQL. Kedua implementasi interface dengan menggunakan bahasa HTML dan PHP.
  • 77. 60 1. Implementasi Database Pada sistem ini database memiliki nama MAP yang berisi empat buah tabel ; tabel admin, tabel laporan, tabel polsek, dan tabel user. Database MAP ini diakses melalui Phpmyadmin. Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam database ditunjukkan oleh gambar 5.1a , gambar 5.1b, gambar 5.1c, gambar 5.1d, dan gambar 5.1e. Gambar 5.1a. Database System Gambar 5.1b. Tabel Admin
  • 78. 61 Gambar 5.1c. Tabel Panggilan Gambar 5.1d. Tabel Polsek Gambar 5.1e. Tabel User
  • 79. 62 2. Implementasi Web Server a. Implementasi koneksi PHP dan MySQL Dalam mengolah data yang tersimpan dalam database MySQL dibuatlah file konfigurasi untuk menghubungkan server dengan tabel-tabel yang akan diolah datanya. File tersebut diberi nama koneksi.php yang menggunakan fungsi PHP mysql_connect() dan mysql_select_db(). Adapun source code lengkap koneksi.php terlampir. b. Implementasi Halaman Utama Halaman utama pada server adalah menu-menu utama yang disertai peta posisi keseluruhan kantor polsek se-DIY. Gambar 5.2 menunjukkan tampilan halaman utama server. Gambar 5.2. Halaman utama web server ESC of DIY c. Implementasi Halaman Daftar Polsek se-DIY Halaman daftar kantor polisi se-DIY menampilkan data
  • 80. 63 kantor polisi beserta nomor telepon yang dapat dihubungi. Interface halaman ini berbentuk tabel. Adapun halaman daftar polsek se-DIY ditunjukkan oleh gambar 5.3. Gambar 5.3. Halaman daftar kantor polsek. d. Implementasi Halaman Laporan Perampokan Halaman laporan perampokan yang ditunjukkan gambar 5.4 ini menampilkan daftar laporan dari user yang masuk server. Data tersebut merupakan input secara online dengan menggunakan fasilitas internet. Gambar 5.4. Halaman daftar panggilan
  • 81. 64 e. Implementasi Halaman Daftar User Terdaftar Laporan kriminal yang ditampilkan adalah disesuaikan dengan user yang terdaftar. Sehingga dapat disimpulkan hanya laporan dari user yang terdaftarlah yang dapat diakses laporannya. Halaman daftar user terdaftar ini ditunjukkan oleh gambar 5.5. f. Halaman login admin Halaman login admin akan meminta username dan password untuk autentifikasi user admin. Halaman login admin dapat dilihat pada gambar 5.6. Gambar 5.6. Halaman login admin Gambar 5.5. Daftar user terdaftar
  • 82. 65 g. Halaman Pengelolaan Daftar Polsek Pengelolaan data pada tabel daftar polsek dapat dilakukan pada halaman editing tabel daftar polsek sebagaimana ditampilkan gambar 5.7. Gambar 5.7. Halaman olah data kantor polsek h. Halaman Pengelolaan Daftar User Pengelolaan data pada tabel user dapat dilakukan pada halaman editing user sebagaimana diperlihatkan gambar 5.8. Gambar 5.8. Halaman olah data user
  • 83. 66 5.1.2. Implementasi Klien 1. Implementasi Halaman Utama Halaman utama sebagaimana ditunjukkan gambar 5.9 ini memberikan tampilan aplikasi tentang lokasi kejadian perkara yang menggunakan data longitude dan latitude. Adapun posisi kejadian perampokan dilengkapi dengan alamat yang diambil dari Google Map. Gambar 5.9. Halaman utama aplikasi 2. Menu Set PIN Menu Set PIN berfungsi untuk menambahkan data PIN yang digunakan ketika pengiriman data ke web server. PIN user merupakan PIN yang terdaftar di web server. Manfaat adanya PIN user tersebut adalah untuk filtering data yang akan ditampilkan di web server. Halaman menu set PIN ditunjukkan oleh gambar 5.10.
  • 84. 67 Gambar 5.10. Menu Set PIN 3. Implementasi Menu Panggil Kantor Polisi Menu daftar kantor polisi ini menampilkan kantor polisi se- DIY. Menu ini akan membantu user menelepon kantor polisi yang diinginkan. Halaman daftar kantor polisi dapat dilihat pada gambar 5.11. Gambar 5.11. Daftar polsek
  • 85. 68 4. Menu Petunjuk Menu Bantuan akan menunjukkan langkah-langkah dasar penggunaan aplikasi Emergency Security Caller agar dapat berjalan dengan normal. Gambar 5.12. Menu Bantuan 5. Menu Informasi Umum Menu ini untuk memberikan informasi umum tentang aplikasi Emerrgency Security Caller.Adapun tampilan menu ini dapat dilihat pada gambar 5.13. Gambar 5.13. Menu Informasi Umum
  • 86. 69 5.2 Pengujian Pengujian sistem merupakan tahapan terakhir pada penelitian ini, yang menguji kemampuan keseluruhan yang disediakan sistem. Pada tahap ini, pengujian sistem akan menggunakan metode black box. Teknik black box merupakan metode pengujian dengan memfokuskan pada fungsional sistem yang telah dibangun serta memperhatikan hasil dari sistem apakah telah berjalan sesuai yang diharapkan. 5.2.1 Pengujian Alpha Pengujian alpha adalah pengujian sistem yang dilakukan secara langsung oleh pengembang sistem dengan cara uji coba data, yaitu dengan memasukkan data yang benar dan data yang salah. Berikut rencana pengujian Alpha yang akan dilakukan Tabel 5.1. Rencana Pengujian Alpha Sistem Server No. Item Uji Detail Pengujian 1. Proses Login Verifikasi Login 2. Proses Pengolahan Data Kantor Polsek Tambah, ubah, hapus 3. Proses Pengolahan Data User Tambah, ubah, hapus 4. Proses Pengolahan Data Panggilan Tambah, ubah, hapus 5. Proses Logout Verifikasi Logout Tabel 5.2. Rencana Pengujian Alpha Sistem Klien No. Item Uji Detail Pengujian 1. Proses Set PIN Edit, hapus 2. Proses Pemanggilan Kantor Polsek Mengoperasikan 3. Proses Pengiriman Data ke Server Mengoperasikan
  • 87. 70 5.2.2 Pengujian Beta Pengujian beta adalah pengujian sistem yang dilakukan secara obyektif, yaitu pengujian langsung ke lapangan (masyarakat luas) untuk mengetahui pendapat responden terhadap sistem yang dibangun. Pengujian sistem dilakukan oleh 27 responden yang terdiri atas 20 responden untuk pengujian aplikasi klien dan 5 responden untuk pengujian web server. kemudian hasil dari pengujian itu akan dituliskan pada kuisoner yang telah diberikan. Pengujian dilakukan terhadap fungsional, antarmuka, dan kemanfaatan sistem. Pengujian fungsional, antarmuka, dan kemanfaatan sistem dapat dilihat pada tabel 5.2, dan pengujian antarmuka dapat dilihat pada berikut ini. Tabel 5.3. Tabel Pengujian Fungsional Aplikasi Klien No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Aplikasi ESC dapat mengirimkan laporan ke web polisi 2. Aplikasi ini dapat mengirim laporan kejadian perampokan via SMS ke nomor polisi 3. Aplikasi ini dapat menampilkan posisi kejadian di peta 4. Aplikasi ini dapat menelepon kantor polsek secara manual menggunakan fitur menu panggil polsek Tabel 5.4. Tabel Pengujian Fungsional Sistem Server No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Web ESC dapat menerima data laporan dari korban (pengguna aplikasi ESC) yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian perampokan (pencurian dengan kekerasan). 2. Sistem dapat menampilkan posisi kejadian perampokan di peta. 3. Sistem dapat menampilkan laporan kejadian perampokan dengan peringatan suara dan tanda warna untuk laporan yang
  • 88. 71 belum dibaca. 4. Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data user terdaftar 5. Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data kantor polsek DIY Tabel 5.5. Tabel Pengujian Interface Aplikasi Klien No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Tampilan interface (antarmuka) aplikasi Emergency Security Caller nyaman dilihat. 2. Cara penggunaan aplikasi ini beserta fitur tambahannya mudah. 3. Bahasa dan petunjuk dalam aplikasi ini mudah dipahami Tabel 5.6. Tabel Pengujian Interface Web Server No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Tampilan interface (antarmuka) web Emergency Security Caller nyaman dilihat. 2. Cara penggunaan web ini beserta fitur tambahannya mudah. 3. Bahasa dan petunjuk dalam web ESC ini mudah dipahami Tabel 5.7. Tabel Pengujian Kemanfaatan Sistem No Pernyataan Penilaian SS S N TS STS 1. Aplikasi ESC ini sangat berguna di masyarakat. 2. Aplikasi ini mempermudah korban perampokan dalam melaporkan kejadian perampokan dalam situasi ketika korban berada di dalam ruangan dan disandera, namun tangan korban memungkinkan untuk menggunakan handphone. 3. Polisi mendapatkan informasi kejadian perampokan lebih cepat. 4. Aplikasi ini layak untuk digunakan di Polda DIY
  • 89. 72 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengujian Sistem Tahap pengujian aplikasi Emergency Security Caller melibatkan 27 responden yang terdiri atas 6 penguji sistem server dan 21 penguji sistem klien. Adapun daftar penguji sistem ini tercantum dalam tabel 6.1 dan tabel 6.2. Untuk kuisioner hasil pengujian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 6.1. Tabel Daftar Penguji No Nama Penguji Instansi Wilayah 1 Wiwit Retno Owner Toko A3 G. Kidul 2 Dwi Kuntari S. Owner Vino-Net G. Kidul 3 Susilowati Wiraswasta Warnet G. Kidul 4 Joko Yuono Account Officer Bank Swamitra G. Kidul 5 Yogi Yodaswara Marketing Efisiensi : Sleman 6 Jarodah Karyawan BPR Danagung Bakti Sleman 7 Dwi Gadang R. Karyawan Minimarket Danaz Sleman 8 Derry Apriyanto Karyawan Alfamart Balecatur Sleman 9 Rian Mandar Sari Karyawan BPR Profidana, Sedayu Bantul 10 Yudi Karyawan Minimarket Manggala Bantul 11 Eko Karyawan Alfamart Sedayu Bantul 12 Arif Wibowo Karyawan minimarket Ana Bantul 13 Utoyo Bagian Umum BPR : Kulonprogo 14 Budi Cahyono Security Bank Pasar Kulon Progo 15 Yudhi Pamungkas Karyawan BPR Nusamba, Temon Kulon Progo 16 Aprilia Karyawan Alfamart Kulon Progo 17 Suryono Karyawan Swasta Kulon Progo 18 Tia Operator warnet Clique Kota 19 Sudaryanto Karyawan Indomaret Kota 20 Afri Operator warnet Warney Kota 21 Lamda Hermino Manajer Hazel internet & Playstation Kota
  • 90. 73 Tabel 6.2. Daftar Penguji Server No Nama Penguji Server Jabatan 1 Imam S. Bamit Polda 2 Singgih Bamit Polda 3 Candra Banum Polda 4 Muryadi Bamit Polda 5 Hartono Bamit Polda 6 Donny Kamit Jatan Ras Polda DIY 6.2 Hasil dan Pembahasan Pengujian Alpha Berdasarkan hasil pengujian alpha, secara keseluruhan sistem Emergency Security Caller dapat dikatakan berhasil atau diterima, karena secara fungsional sudah dapat bekerja dan menghasilkan output yang diharapkan. Sistem server maupun sistem klien dapat bekerja dengan baik. 6.3 Hasil dan Pembahasan Pengujian Beta Pengujian yang melibatkan 27 orang responden menilai aspek fungsional, interface, dan kemanfaatan sistem server dan klien. Hasil pengujian fungsional sistem dapat dilihat pada tabel 6.3 dan tabel 6.4. Hasil pengujian interface sistem dapat dilihat pada tabel 6.5 dan tabel 6.6. Adapun tabel 6.7 menunjukkan hasil pengujian kemanfaatan sistem. Tabel 6.3. Tabel Hasil Pengujian Fungsional Aplikasi Klien No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Aplikasi ESC dapat mengirimkan laporan ke web polisi 20 1 2. Aplikasi ini dapat mengirim laporan kejadian perampokan via SMS ke nomor polisi 20 1 3. Aplikasi ini dapat menampilkan posisi kejadian di peta 20 1 4. Aplikasi ini dapat menelepon kantor polsek secara manual menggunakan fitur menu panggil polsek 21 0
  • 91. 74 Tabel 6.4. Tabel Hasil Pengujian Fungsional Sistem Server No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Web ESC dapat menerima data laporan dari korban (pengguna aplikasi ESC) yang berupa longitude, latitude, PIN user, dan alamat kejadian perampokan (pencurian dengan kekerasan). 6 0 2. Sistem dapat menampilkan posisi kejadian perampokan di peta. 6 0 3. Sistem dapat menampilkan laporan kejadian perampokan dengan peringatan suara dan tanda warna untuk laporan yang belum dibaca. 6 0 4. Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data user terdaftar 6 0 5. Admin dapat mengolah (menambah, menghapus, mengubah) data kantor polsek DIY 6 0 Tabel 6.5. Tabel Hasil Pengujian Interface Aplikasi Klien No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Tampilan interface (antarmuka) aplikasi Emergency Security Caller nyaman dilihat. 19 2 2. Cara penggunaan aplikasi ini beserta fitur tambahannya mudah. 20 1 3. Bahasa dan petunjuk dalam aplikasi ini mudah dipahami 20 1 Tabel 6.6. Tabel Hasil Pengujian Interface Web Server No Pernyataan Penilaian Ya Tidak 1. Tampilan interface (antarmuka) web Emergency Security Caller nyaman dilihat. 6 0 2. Cara penggunaan web ini beserta fitur tambahannya mudah. 6 0 3. Bahasa dan petunjuk dalam web ESC ini mudah dipahami 6 0
  • 92. 75 Tabel 6.7. Tabel Hasil Pengujian Kemanfaatan Sistem No Pernyataan Penilaian SS S N TS STS 1. Aplikasi ESC ini sangat berguna di masyarakat. 2. Aplikasi ini mempermudah korban perampokan dalam melaporkan kejadian perampokan dalam situasi ketika korban berada di dalam ruangan dan disandera, namun tangan korban memungkinkan untuk menggunakan handphone. 3. Polisi mendapatkan informasi kejadian perampokan lebih cepat. 4. Aplikasi ini layak untuk digunakan di Polda DIY  Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Sistem Klien skor kriterium = 147 (skor tertinggi x jumlah butir x jumlah responden) skor tertinggi = 1 skor terendah = 0 Jadi, tingkat keberhasilan aplikasi ESC berdasarkan data kuisioner adalah = 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푑푎푝푎푡푘푎푛 푠푘표푟 푘푟푖푡푒푟푖푢푚 x 100% = 140147 x 100% = 95,23%  Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Sistem Server skor kriterium = 48 skor tertinggi = 1 skor terendah = 0 Jadi, tingkat keberhasilan aplikasi ESC berdasarkan data kuisioner adalah = 푗푢푚푙푎ℎ 푠푘표푟 푦푎푛푔 푑푖푑푎푝푎푡푘푎푛 푠푘표푟 푘푟푖푡푒푟푖푢푚 x 100% = 4848 x 100% = 100%
  • 93. 76  Analisis Kuisioner Keberhasilan Pengujian dari Segi Kemanfaatan Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 5 x 4 x 20 penguji = 400. Untuk skor tertinggi adalah 5, jumlah butir adalah 4, dan jumlah responden adalah 20. Jumlah skor terendah = 1 x 4 x 20 =80. Jumlah skor hasil pengumpulan data = 352. Jumlah kelas interval = (400-80)/5 = 64 Tabel 6.7. Klasifikasi skor angket kemanfaatan Jumlah Skor Jawaban Klasifikasi Sikap 336 -400 SS 272-335 S 208-271 N 144-207 TS 80-143 STS Kesimpulan : Jumlah skor yang diperoleh responden adalah termasuk klasifikasi sangat setuju karena terletak antara 336-400. Hasil kuisioner pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem klien menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 95,23%. Hasil pengujian atas aspek fungsionalitas dan interface sistem server menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Adapun hasil kuisioner pengujian kemanfaatan (advantagement) atas sistem klien dan server menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sebesar 88 %. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem Emergency Sistem Caller yang memanfaatkan device smartphone android
  • 94. 77 layak digunakan di wilayah DI. Yogyakarta. Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal perlu adanya pengembangan sistem lebih lanjut. 6.4 Kendala Pengujian Pelaksanaan pengujian beta sistem yang menggunakan sample di lima wilayah di DI. Yogyakarta ini mendapatkan beberapa kendala dalam pengujian. 1. Kendala birokrasi dalam pengurusan surat izin. Beberapa instansi unit pada level desa dan kecamatan tidak berkenan berpartisipasi dalam pengisian kuisioner meskipun sudah dijelaskan bahwa kuisioner tidak membahas terkait instansi mereka sebelum ada izin dari instansi cabang yang lokasinya ada di luar kota Yogyakarta. 2. Kendala sinyal GPS di warnet dengan fasilitas hotspot. Pada percobaan penggunaan aplikasi klien di warnet Clique tanpa fasilitas hotspot yang berjarak kurang lebih 300 meter dari warnet Hazel berjalan dengan baik. Namun, aplikasi tidak dapat mendapatkan sinyal GPS ketika digunakan di warnet Hazel di wilayah Kota Yogyakarta yang memiliki fasilitas hotspot.
  • 95. 78 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Penelitian Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Situasi Perampokan telah berhasil menciptakan sistem pelaporan dan pemanggilan pihak kepolisian menggunakan media smartphone Android. Dalam praktek di lapangan cara menjalankan aplikasi Emergency Security Caller (ESC) membutuhkan tiga langkah setelah fitu GPS dan internet aktif, yakni menekan tombol menu, membuka kunci layar, dan menekan shortcut aplikasi ESC. Berdasarkan hasil pengujian di lapangan yang telah dilakukan terhadap sistem ESC maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian rancang bangun sistem Emergency Security Caller (ESC) berbasis Android dapat memberikan informasi kejadian perampokan cukup cepat, yakni dalam rentang waktu kurang lebih tiga puluh detik hingga tiga menit. Informasi yang ditampilkan di website ESC dapat dipercaya kevalidannya karena adanya fitur filtering user terdaftar.
  • 96. 79 7.2 Saran Pengembangan sistem Emergency Security Caller masih terdapat kekurangan, oleh karena itu perlu pengembangan lebih lanjut agar sistem ini lebih bermanfaat. Adapun untuk penelitian selanjutnya ada beberapa hal yang disarankan. 1. Sistem untuk server yang masih terpusat ini disarankan memiliki fitur SMS sender yang saling terintegrasi sehingga informasi perampokan dapat disebarkan lebih cepat. 2. Sistem untuk klien belum mampu dijalankan untuk kondisi korban masih terancam. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan trigger yang menjalankan sistem meskipun korban dalam kondisi terancam. Demikian hasil penelitian ini beserta pembahasannya. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan dan wacana untuk mendukung perkembangan sistem-sistem lain yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi problematika masyarakat.
  • 97. 80 DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaaan dan Organisasi Modern. Andi Offset ,Yogyakarta. Andry, 2011, Android A sampai Z. PT Prima Infosarana Media, Jakarta. Ardiansyah, Mengenal Location Based Service (LBS). April 4, 2011. http://blog.uad.ac.id/ardi/2011/04/04/mengenal-location-based-service-lbs/ (diakses pada April 18, 2012). Harnindito, Andreas, 2012, Aplikasi Peta Mobile Pada sistem Operasi Android Untuk Pencarian Lokasi Wisata.Program Studi Ilmu Komputer. FMIPA UGM, Yogyakarta. Haryanto, Agus. Belajar Android – Pengenalan Google Map . Oktober 29, 2010. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=269 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. —. Belajar Android – Pengenalan GPS. Oktober 24, 2010. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=258 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. —. Tutorial Android Menampilkan Lokasi GPS pada Google Map. Mei 4, 2011. http://agusharyanto.net/wordpress/?p=480 diakses pada tanggal 8 Agustus 2012. Hashimi , Sayed Y. and Satya Komatineni, 2009, Pro Android. Appear, USA
  • 98. 81 Huda, Arif Akbarul, 2012, 24 Jam!!! Pintar Pemrograman Android #1.ebook diperoleh melalui http ://omayib.com Kadir, A., 2003, Pemrogaman WEB : mencakup: HTML CSS Javascript dan PHP. Penerbit Andi, Yogyakarta. Madcoms, 2004, Aplikasi Program PHP dan MySQL untuk Membuat Website Interaktif. Andi Offset, Yogyakarta. Nugroho, Ignatius Dimas, 2012, Pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Foursquare APIv2 Pada Sistem Operasi Android. Skripsi FMIPA UGM, Yogyakarta. Purnaadi, Christian Wisnu, 2010, Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Operasi Android ( Mobile Map Application For The Shortest Path Searching On Android Operating System). Skripsi Ilmu Komputer FMIPA UGM, Yogyakarta. Purnomo , Didik Heru, 2007, Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile Phone Via GPRS. Skripsi Ilmu Komputer FMIPA UGM, Yogyakarta. Sanjaya, R., 2005, Pengolahan Database MSQL 5 dengan Java 2. Yogyakarta: Penerbit Andi,. Sholiq, 2006, Permodelan Sistem Informasi Berorientasi Obyek dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta. Suntoyo, Andi, 2007, AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript dan XML, Penerbit Andi, Yogyakara.
  • 99. 82 Widianti, Santi, 2009, Pengembangan Sistem. Diakses pada 16 Januari 2013 melalui , http://santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7689/pengembangansistem.doc http://www.jagoannews.com/blog/2012/07/17/kasus-perampokan-sepanjang- 2012-di-yogyakarta/ diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB http://jogja.okezone.com/read/2012/07/30/510/670307/kawanan-perampok- warnet-bercelurit-diringkus-polisi diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB http://krjogja.com/read/135864/kasus-perampokan-kampus-atk-belum-ada-titik- terang.kr diakses pada 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB
  • 100. 83 Lampiran 1 Kode Program Sistem Server a. Olah data Polsek <?php $filename = 'database.class.php'; if (!file_exists($filename)){ echo "File Konfigurasi tidak ditemukan"; die(); } include $filename; $cn = new mySql(); if(!$cn->openKoneksi()){ echo "Tidak Bisa Konek"; die(); } if (!isset($_REQUEST["mode"])){ $action = "simpan"; }else{ $id = $_POST["id"]; $nama_polsek = $_POST["nama_polsek"]; $alamat_polsek = $_POST["alamat_polsek"]; $no_telp = $_POST["no_telp"]; $no_hp = $_POST["no_hp"]; $longitude = $_POST["longitude"]; $latitude = $_POST["latitude"]; $kab = $_POST["kab"]; switch ($_REQUEST["mode"]) { case "simpan": $action = "simpan"; $values = "'".$id."','".$nama_polsek."','".$alamat_polsek."','".$no_telp."', '".$no_hp."','".$longitude."','".$latitude."','".$kab." '"; $field = "id,nama_polsek,alamat_polsek,no_telp,no_hp,longitude, latitude,kab"; if($cn- >insertRows('polsek',$field,$values)){ echo "Data Tersimpan"; } break; case "edit": $action ="update"; $sql = "SELECT * FROM polsek WHERE id='".$_REQUEST["id"]."'";