Method engineering bertujuan untuk mencapai ENASE (Efektif, Nyaman, Aman Sejahtera, Efisien) dan juga untuk melengkapi tugas Pengantar Teknik Industri I
1. i
Makalah
Analisis Perancangan Kerja
(Method Engineering)
Oleh :
Yoga Firmansyah
2420130040
Program Studi SI Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Assyafi’iyah
2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
Analisis Perancangan Kerja (Method Engineering)
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah pengetahuan khususnya
pengantar Teknik Industri. Penyusun laporan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam menyusun laporan ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan berbesar hati untuk menerima semua kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun, sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi saya di masa yang akan
datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya .
Bekasi, 10 Mei 2014
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul.....................................................................................................................i
Kata pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat ...................................................................................................... 1
B. Definisi................................................................................................................... 1
BAB II ISI MAKALAH
A. Pengertian............................................................................................................... 2
B. Tujuan..................................................................................................................... 2
C. Studi Kerja (Work Study) ....................................................................................... 2
D. Penyederhanaan Kerja............................................................................................ 2
E. Dasar – Dasar Perancangan Atau Penelitian Kerja Dan
Kaitannya Dengan Upaya Peningkatan Produktivitas ........................................... 3
F. Peta - Peta Kerja Peta Proses (Process Chart)........................................................ 3
G. Pengukuran Kerja (Work Measurement)................................................................ 4
H. Pengukuran Waktu................................................................................................. 4
I. Pengujian Data ...................................................................................................... 4
J. Penyesuaian (Rating Factor) ................................................................................. 6
K. Metode-metode untuk menentukan penyesuaian ....................................................
L. Kelonggaran (Allowance) ...................................................................................... 7
M. Waktu Baku (Waktun Standar) ............................................................................. 7
N. Keuntungan Yang Di Dapat Dengan Menerapkan Keilmuan Analisis
Perancangan Kerja.................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Harapan .................................................................................................................. 9
B. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat
Teknik industri lahir sejak zaman Pra Yunani kuno Pada masa itu, manusia
menggunakan batu dan tulang sebagai peralatan kerjanya. Alat - alat yang digunakan
mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan produktivitas pada persoalan
produksi. Hal ini terjadi sampai saat ini. Teknik industri sebenarnya berakar kuat pada masa
revolusi industri. Revolusi industri telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan
membantu lahirnya konsep - konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari. Inovasi teknologi yang
terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional
manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi
industri,yaitu penemuan mesin pintal yang ditemukan oleh James Hargreaves (1765),
pengembangan water frame oleh Richard Arkweight (1769), dan mesin uap oleh James Watt.
B. Definisi
Teknik industri (dalam bahasa Iggris, industrial engineering) adalah suatu teknik yang
mencakup bidang desain/merancang, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang
terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial
bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan,
memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem. Bidang garapan
teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia, material/bahan, informasi,
peralatan, dan energi. Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri tidak
hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial dan manajemen.
5. 2
Bab II
ISI MAKALAH
A. Pengertian
Analisis Perancangan Kerja (Method Engineering) Merupakan studi yang
mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung & tidak langsung untuk mendapatkan
perbaikan-perbaikan sistem kerja. Atau merupakan ilmu yang mempelajari prinsip – prinsip
dan teknik – teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaikyang terdiri
dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja serta lingkungan kerja agar sistem kerja
tersebut efektif dan efisien.
B. Tujuan
Tujuan dari Analisa Perencanaan Kerja (method engineering) adalah melakukan
perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan
pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja serta ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,
Sejahtera, Efisien)
C. Studi Kerja (Work Study)
1. Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
2. Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.
3. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang
lebih aman dan nyaman.
4. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang
tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).
D. Penyederhanaan Kerja
1. Tujuan
Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari
pemborosan material, waktu, tenaga dll).
2. Langkah – langkah Penyederhanaan Kerja
1. Memilih kegiatan kerja: yaitu kegiatan yang tidak efisien atau kegiatan yang
penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.
6. 3
2. Pengumpulan dan pencatatan data / fakta yang berkaitan dengan metode kerja yang
selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dengan urutan kegiatan, gerakan-
gerakan kerja, layout dll.
3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah-langkah yang tidak efisien kemudian
mencari sebab-sebabnya.
4. Mengusulkan Alternatif metode kerja yang lebih baik diusulkan, yang dianggap efisien
dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu d uji coba.
5. Aplikasi dan Evaluasi metode kerja Baru. Mengaplikasikan alternatif yang lebih baik
untuk menggantikan yang lama.
E. Dasar – Dasar Perancangan Atau Penelitian Kerja Dan Kaitannya Dengan Upaya
Peningkatan Produktivitas
1. Penelitian Kerja ( Method Engineering Work Design )Adalah suatu aktifitas yang dituju
untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik guna mendapatkan suatu rancangan
yang terbaik.
2. Prinsip-prinsip dan teknik-teknik kerja ini digunakan untuk menggerakan komponen-
komponen sistem kerja
F. Peta - Peta Kerja Peta Proses (Process Chart)
1. Pengertian
Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dari tahap awal
sampai akhir. Lambang yang digunakan :
=
=
=
=
=
Operasi
Transportasi
Pemeriksaan
Penyimpanan
Menunggu
7. 4
2. Macam-macam peta kerja
a. Peta Aliran Proses
b. Peta Proses Operasi
3. Perbedaan peta aliran produksi dan peta proses operasi
a. Peta Aliran Proses Memperliatkan semua Aktifitas dasar termasuk transportasi,
menunggu dan penyimpanan, Sedangkan peta proses opersai terbatas pada operasi dan
pmeriksaan saja.
b. Peta aliran aposes menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap
dibandingkan peta proses operasi.
c. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untik menggambarkan proses perakitan secara
keseluruhan.
d. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu
komponen dari produk yang terkait.
G. Pengukuran Kerja (Work Measurement)
1. Suatu aktifitas untuk menentukan waktu rata - rata yang dibutuhkan oleh seorang operator
(yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melasanakan kegiatan kerja dalam
kondisi dan tempo kerja yang normal.
2. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu ( time study ), yaitu waktu standar
atau waktu baku.
H. Pengukuran Waktu
1. Pengukuran Waktu secara langsung :
a . Pengukuran dengan stopwatch
b. Sampling kerja
2. Pengukuran Waktu Secara Tidak Langsung
a. Data Waktu Baku
b. Data Waktu Gerakan
I. Pengujian Data
Untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan telah cukup secara obyektif.
Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat
ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah
8. 5
mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak
akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).
1. Kecukupan Data
Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkantelah cukup secara obyektif.
Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu
derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat
keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).
2. Derajat Ketelitian
a. Derajat ketelitian (degree of accurancy) nunjukkan penyimpangan maksimum hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
b. Tingkat keyakinan (Confidence level) menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan
ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.
Uji kecukupan data digunakan rumus sebagai berikut :
Dengan :
k = Tingkat keyakinan
k = 99% = 3
k = 95% = 2
s = Derajat ketelitian
N = Jumlah data pengamatan
N’ = Jumlah data teoritis
Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
9. 6
J. Penyesuaian (Rating Factor)
Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tidak selamanya
bekerja dalam kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan,
sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi
lamban dalam bekerja. Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan
menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan
melakukan penyesuaian. Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus
rata-rata dengan faktor penyesuaian (p). Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :
1. Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar
dari satu (p >1).
2. Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari
satu (p<1).
3. Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p =1).
K. Metode-metode untuk menentukan penyesuaian
1. The Westing House System
Sistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan
mempertimbangkan empat factor yaitu ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.
2. Synthetic Rating
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng- evaluasi kecepatan operator dari
nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
3. Speed Rating/Performance Rating
Sistem ini mengevaluasi performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan
persatuan waktu saja.
4. Objective Rating
Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tidak hanya menentukan kecepatan
aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan,
pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan
bobot.
10. 7
L. Kelonggaran (Allowance)
Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena
operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan
namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi :
minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan
sesama pekerja, dll.
2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain
dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi
fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk
mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa
sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue
tersebut. Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan :
a. Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas.
b. Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen)
yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dan lain- lain.
c. Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.
d. Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dan lain-lain.
M. Waktu Baku (Waktun Standar)
Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu baku
dapat menggunakan formulasi sebagai berikut :
Keterangan :
WB = waktu baku
RF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating)
All = Kelonggaran (Allowance)
11. 8
N. Keuntungan Yang Didapat Dengan Menerapkan Keilmuan Analisis Perancangan Kerja
1. Waktu kerja yang semakin pendek
2. Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang
3. Perbaikan Sistem Kerja ( Berbagai Komponen dan interaksi antar komponen sistem )
4. Penjadwalan Produksi ( menjadwalkan produksi di tingkat Shotflot )
5. Pengaturan Pembebanan dan line balancing ( beban kerja fisik maupun ental )
6. Pengaturan tata letak dan lintasan kritis untuk merancang atau mengatur tata letak suatu
pabrik baikitu manufactur maupun jasa, di butuhkan informasi yang cukup tentang
perancangan proses kerja. Keterkaitan antara berbagai aktifitas.
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. Harapan
Besar harapan saya untuk kita memahami :
1. Pengetahuan Tentang teknik – teknik identifikasi masalah, analisis, perancangan dan
pengukuran system kerja.
2. Pentingnya perancangan sistem yang berpusat pada manusia ( Human Centered Design )
dari suatu Sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin, peralatan dan lingkungan kerja (
Fisik & Psikis ).
3. Pengetahuan tentang Teknik Pengukuran sistem kerja
4. Pengetahuan dinamika perancangan yang ENASE
5. Aplikasi keilmuan analisis perancangan dalam produksi atau jasa perkantoran.
B. Kesimpulan
Dengan diterapkan analisis Perancangan Kerja yang dirancang efektif yakni mampu
menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang di terapkan, nyaman, aman, sehat dan efisien.