SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Télécharger pour lire hors ligne
 
  
  
     
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
KEMENTERIAN  AGRARIA  DAN  TATA  RUANG/    
BADAN  PERTANAHAN  NASIONAL  
2015  
PETUNJUK  PELAKSANAAN  
KEGIATAN  INVENTARISASI  PENGUASAAN,  PEMILIKAN,  
PENGGUNAAN  DAN  PEMANFAATAN  TANAH  (IP4T)  
DALAM  KAWASAN  HUTAN  
KATA PENGANT AR
Kebutuhan terhadap tanah selalu mengalami kenaikan tidak hanya
diperkotaan tetapi juga di seluruh pelosok wilayah Indonesia bahkan pada kawasan
hutan. Sektor kehutanan memiliki bag ian yang diantaranya adalah sektor minerba
dan hun ian masyarakat. Kenyataannya bahwa sudah banyak terjadi alih fungsi lahan
dalam kawasan hutan antara lain menjadi permukiman, perkebunan, tegalan dan
lain sebagainya dan sudah dikuasai oleh beberapa masyarakat.
Sekitar 65% wilayah Indonesia adalah kawasan hutan. Dari luas tersebut,
banyak lahan yang sudah diduduki dan dikuasai oleh masyarakat namun tidak bisa
disertipikatkan. Bertolak dari Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama dalam
percepatan pengukuhan kawasan hutan Indonesia oleh 12 kementerian, maka pada
tanggal 17 Oktober 2014 diundangkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan
Umum Republik Indonesia, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014,
8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di
dalam Kawasan Hutan.
Untuk menindaklanjuti Peraturan Bersama tersebut Kedeputian Bidang
Pengaturan dan Pengendalian Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Peratanahan Nasional menyusun petunjuk pelaksanaan Inventarisasi
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dalam kawasan
hutan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam
rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan.
Jakarta,
MENTERI AGRA
KEPALA BADAN
anuari 2015
I AN TATA RUANG/
TANAHAN NASIONAL
~ FERRY URSYIDAN BALDAN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Dasar Pelaksanaan ......................................................................... 2
1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 2
1.3 Sasaran ........................................................................................... 3
1.4 Hasil Akhir ....................................................................................... 3
1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 3
1.6 Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 3
1.7 Pengertian ....................................................................................... 3
1.8 Metode ........................................................................................... 6
1.9 Pembentukan Tim ........................................................................... 6
A. Pemerintah Provinsi .................................................................. 6
B. Pemerintah Kabupaten/Kota ..................................................... 7
C. Sekretariat .................................................................................. 8
1) Sekretariat Provinsi .............................................................. 8
2) Sekretariat Kabupaten/ Kota ................................................ 9
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI PENGUASAAN,
PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH 10
2.1 Persiapan Kegiatan ........................................................................ 10
2.1.1 Sosialisasi Kegiatan IP4T.................................................... 10
2.1.2 Permohonan IP4T ............................................................... 11
2.1.3 Melaksanakan Pendaatan Lapang oleh Tim ...................... 12
A. Persiapan ....................................................................... 12
B. Pengumpulan Data ......................................................... 12
2.1.4 Melakukan pengolahan dan analisis ................................... 13
2.1.5 Menerbitkan hasil rekomendasi........................................... 14
2.1.6 Menyerahkan hasil analisa.................................................. 15
2.2 Monitoring dan Evaluasi ................................................................ 16
iii
BAB III. PEMBIAYAAN ....................................................................................... 17
3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ BPN 17
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................. 18
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Permohonan Inventarisasi Penguasaan Tanah Dalam
Kawasan Hutan ........................................................................... 19
Lampiran 2. Contoh Sketsa Bidang Yang Dimohon ....................................... 20
Lampiran 3. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan
Dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) ................................................. 21
Lampiran 4. Surat Penyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (sporadik) ... 22
Lampiran 5. Berita Acara Serah Terima .......................................................... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permintaan akan tanah tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan yang
signifikan, kebutuhan masyarakat akan hal tersebut tidak hanya terdapat di
perkotaan saja melainkan juga terdapat di daerah pinggiran bahkan pada kawasan
hutan. Kawasan yang seharusnya berfungsi untuk menjaga kelestarian lingkungan
dan penyangga kehidupan kawasan bawahannya telah beralih fungsi menjadi
tegalan yang sifatnya musiman dan aksi penjarahan. Oleh karena itu perlu adanya
upaya pengaturan terhadap perubahan pemanfaatan lahan khususnya pada
kawasan hutan.
Sektor kehutanan memiliki bagian yang banyak didalamnya diantaranya
adalah sektor minerba dan hunian masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan
beberapa masalah. Kenyataannya bahwa sudah banyak terjadi alih fungsi lahan
berada dalam kawasan hutan, seperti pemukiman, perkebunan, tegalan dan lain
sebagainya. Apalagi beberapa masyarakat sudah menguasai tanah dalam kawasan
hutan.
Luas Indonesia 190 juta Hektare, sekitar 65% adalah kawasan hutan
sedangkan 35% sisanya adalah areal penggunaan lain yang bisa ditempati
masyarakat dan bisa diberikan sertipikat. Banyak lahan-lahan yang sudah diduduki
masyarakat tetapi belum bisa disertipikatkan karena masuk dalam kawasan hutan.
Tetapi ada juga yang sudah disertipikatkan sehingga banyak pegawai BPN RI yang
berurusan dengan hukum karena ketidaktahuan mengenai hal ini. Hal tersebut
disebabkan karena tidak adanya Peta yang sama antara BPN RI dengan
Kementerian Kehutanan.
Dalam pembuktian Hak Pihak Ketiga di dalam kawasan hutan, Kementerian
Kehutanan mengadopsi ketentuan dalam PP 24 Tahun 1997 ke dalam Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan
Hutan jo.P.62/Menhut-II/2013 Tahun 2013. Kemenhut kesulitan dalam
mengimplementasikan pembuktian hak pihak ketiga (orang perorangan, Instansi
2
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, sosial keagamaan) dalam proses pengukuhan
kawasan hutan.
Dengan melihat banyaknya persoalan yang ada dan untuk mempermudah
dalam proses penyelesaian permasalahan penguasaan tanah dalam kawasan
hutan, maka pada tanggal 17 Oktober 2014 dilakukan penandatanganan Peraturan
Bersama Tentang Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan oleh 4
menteri, yaitu Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri
dan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI.
1.2 Dasar Pelaksanaan
Dasar penyusunan petunjuk pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh TIM IP4T dalam
rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan
adalah Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri
Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014,
PB.3/MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara
Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya petunjuk pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) adalah sebagai pedoman
operasional dalam melaksanakan penyelesaian penguasaan tanah yang berada di
dalam kawasan hutan.
Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pedoman dan arahan
pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang
berada di dalam kawasan hutan.
3
1.4 Sasaran
Sasaran penyusunan petunjuk pelaksanaan ini adalah terlaksananya
kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang
berada di dalam kawasan hutan.
1.5 Hasil Akhir
Hasil kegiatan ini adalah rekomendasi dengan dilampirkan Peta IP4T Non
Kadastral dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SP2FBT) yang
ditandatangani oleh masing-masing pemohon serta salinan bukti-bukti penguasaan
tanah lainnya.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan petunjuk pelaksanaan ini adalah Inventarisasi
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) dalam
Kawasan Hutan yang telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
wilayah adminsitrasi Kabupaten/Kota. Prioritas lokasi adalah Desa definitive yang
berada dalam kawasan hutan sebagai akibat pemekaran wilayah
1.7 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan IP4T dalam satu kawasan dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
diterimanya surat permohonan dari pemerintah daerah yang diajukan paling lambat
pada Bulan April pada tahun anggaran berjalan.
1.8 Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan :
1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
4
2. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
3. Hutan tetap adalah kawasan hutan yang akan dipertahankan keberadaannya
sebagai kawasan hutan, terdiri dari hutan konservasi, hutan lindung, hutan
produksi terbatas, dan hutan produksi tetap.
4. Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah
yang selanjutnya disebut IP4T adalah kegiatan pendataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, yang diolah dengan sistem
informasi geografis, sehingga menghasilkan peta dan informasi mengenai
penguasaan tanah oleh pemohon.
5. Pemohon adalah orang perorangan, pemerintah, badan sosial/keagamaan,
masyarakat hukum adat yang memiliki bukti hak atas tanah atau bukti
penguasaan atas tanah.
6. Tim IP4T adalah Tim yang melaksanakan kegiatan pendataan P4T.
7. Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar pemegang haknya dan hak pihak lain serta
beban-beban lain yang membebaninya.
8. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya
bangunan atau bagian bangunan di atasnya.
9. Rekomendasi adalah hasil analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah pada kawasan hutan.
10. Peta IP4T Non Kadastral adalah hasil kegiatan pendataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menggunakan Global
Positioning System tipe navigasi dan diolah dengan sistem informasi geografis.
11. Sket bidang tanah adalah data fisik bidang tanah di lapangan secara umum
(general boundary).
12. Pendataan adalah kegiatan pengumpulan atau pencarian keterangan mengenai
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
5
13. Pemilikan Tanah adalah hubungan hukum orang per orang, kelompok orang,
atau badan hukum yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan baik yang sudah
terdaftar (sertipikat hak atas tanah) maupun yang belum terdaftar.
14. Penguasaan Tanah adalah hubungan hukum antara orang perorangan,
kelompok orang atau badan hukum dengan tanah.
15. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang
merupakan bentukan alami maupun kegiatan manusia.
16. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa
mengubah fisik penggunaan tanahnya.
17. Hak Atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1960.
18. Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang
yang berbatas.
19. Kawasan adalah satu hamparan yang berada dalam kawasan hutan yang
terletak dalam satu desa.
20. Tanah Ulayat Masyarakat Adat adalah bidang tanah yang di atasnya terdapat
kewenangan yang menurut hukum adat dimiliki oleh masyarakat hukum adat
atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan warganya, dimana
kewenangan ini memperbolehkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari
sumberdaya alam, termasuk tanah, dalam wilayah tersebut bagi kelangsungan
hidupnya dari suatu masyarakat hukum adat tertentu.
21. Hak Milik Adat adalah hak perseorangan atas tanah yang pemiliknya berkuasa
penuh atas tanah tersebut. Hak atas tanah ini dapat dipindah tangankan,
sebagai jaminan hutang dan dapat diwariskan.
6
1.9 Metode
Metode penyelesaian Hak Ulayat dan Penguasaan Tanah yang berada di
Kawasan Hutan dapat digambarkan seperti diagram berikut :
Gambar 1. Alur Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan
1.10 Pembentukan Tim
A. Pemerintah Provinsi
Dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di
dalam kawasan hutan yang terletak pada lintas Kabupaten/Kota, Gubernur
membentuk Tim IP4T melalui Surat Keputusan Gubernur dengan susunan
keanggotaan sebagai berikut :
Ketua : Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
(merangkap Anggota),
PemohonPemerintah
Kabupaten/  Kota
BPN+KEHUTANAN
Kementerian  
Kehutanan
Penegasan/  
Pengakuan  Hak  dari  
BPN
Penerbitan  
Tanda  Bukti  Hak
Penelitian  
Data  Fisik  dan  
Data  Yuridis
Perubahan  Batas  
Kawasan  Hutan/  
RTRW
Sumber:
SKB	
  3	
  Menteri	
  
dengan	
  Ka.	
  BPN
Tida
k
PembuktianKlaimPihakKetiga  
- Peta  Kawasan  Hutan  
- Peta   penggunaan   tanah  
saat  ini  
- Surat   Keterangan   yg  
dimiliki  
IP4T
  
+ 20 th, diberikan SP2BFT
-­ 20 Th, masuk kegatan RA
Ya
7
Sekretaris : Unsur Dinas Provinsi yang menangani urusan Bidang
Kehutanan (merangkap Anggota),
Anggota :
- Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada
Kabupaten/Kota yang terkait
- Unsur Dinas/Badan Provinsi yang menangani urusan di
Bidang Tata Ruang pada Kabupaten/Kota yang terkait,
- Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota terkait
- Camat setempat atau pejabat yang ditunjuk pada
Kabupaten/Kota yang terkait
- Lurah/Kepala Desa setempat atau sebutan lain yang
disamakan dengan itu pada Kabupaten/Kota yang terkait.
Sekretariat Tim berkedudukan di : Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional cq. Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan.
B. Pemerintah Kabupaten/Kota
Dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam
kawasan hutan di Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota membentuk Tim IP4T
melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dengan susunan keanggotaan
sebagai berikut :
Ketua : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota (merangkap
Anggota)
Sekretaris : Unsur Dinas Kabupaten/Kota yang menangani urusan
dibidang Kehutanan (merangkap Anggota)
Anggota :
- Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan
- Unsur Dinas/Badan Kabupaten/Kota yang menangani
urusan dibidang Tata Ruang
- Unsur Pemerintahan Kabupaten / Kota
- Camat setempat atau pejabat yang ditunjuk
- Lurah/Kepala Desa setempat atau sebutan lain yang
disamakan dengan itu.
8
Tugas Tim IP4T:
1. Menerima pendaftaran permohonan IP4T dari Pemerintah
Provinsi atau Kabupaten /Kota.
2. Melakukan verifikasi permohonan;
3. Mensosialisasikan kegiatan IP4T pada tanah yang berada
di dalam kawasan hutan kepada aparat pemerintah tingkat
kecamatan dan kelurahan/desa.
4. Melaksanakan pendataan lapangan;
5. Melakukan analisa data yuridis dan data fisik bidang-bidang
tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan;
6. Menerbitkan hasil analisis berupa rekomendasi dengan
melampirkan Peta IP4T Non Kadastral dan Surat
Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SP2FBT)
yang ditandatangani oleh masing-masing pemohon serta
salinan bukti-bukti penguasaan tanah lainnya;
7. Menyerahkan hasil analisis sebagaimana dimaksud pada
point 6 kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional/Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
C. Sekretariat
Sekretariat IP4T dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Tim
IP4T Provinsi untuk tingkat Provinsi dan Surat Keputusan Ketua Tim IP4T
Kabupaten/Kota untuk tingkat Kabupaten/Kota.
1) Sekretariat Provinsi
Sekretariat Tim IP4T Provinsi berkedudukan di Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional cq Bidang Pengaturan dan Penataan
Pertanahan
9
Petugas:
Tenaga teknis data yuridis dan data fisik terdiri dari :
Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada Kabupaten/Kota yang
terkait
Unsur Dinas/Badan Provinsi yang menangani urusan di Bidang Tata
Ruang pada Kabupaten/Kota yang terkait
Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Kepala Seksi Penatagunaan Tanah
Kriteria petugas yang dimaksud di atas :
Satgas data yuridis terdiri dari tenaga yang mempunyai kompetensi di
bidang administrasi pertanahan
Satgas data fisik terdiri dari tenaga struktural/staf teknis yang
mempunyai kompetensi dibidang pemetaan
2) Sekretariat Kabupaten/ Kota
Sekretariat Tim IP4T Kabupaten/Kota berkedudukan di Kantor
Pertanahan cq Seksi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Petugas:
Tenaga teknis data yuridis dan data fisik terdiri dari :
Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada Kabupaten/Kota
Unsur Dinas/Badan Kabupaten yang menangani urusan di Bidang Tata
Ruang pada Kabupaten/Kota
Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Kepala Subseksi di lingkungan Seksi Pengaturan dan Penataan
Pertanahan
Kriteria petugas yang dimaksud di atas :
Satgas data yuridis terdiri dari tenaga yang mempunyai kompetensi di
bidang administrasi pertanahan
Satgas data fisik terdiri dari tenaga struktural/staf teknis yang
mempunyai kompetensi dibidang pemetaan
10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN,
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH
Pelaksanaan kegiatan IP4T berdasarkan Pasal 4 Peraturan Bersama
tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang Berada di Dalam
Kawasan Hutan.
2.1 Persiapan Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang
berada di dalam kawasan hutan diperlukan persiapan dengan tahapan sebagai
berikut :
2.1.1 Sosialisasi Kegiatan IP4T
A. Tim IP4T melaksanakan survey batas lokasi IP4T dengan menggunakan
GNSS (masing-masing desa).
B. Pelaksanaan sosialisasi IP4T kepada masyarakat dalam kawasan hutan
meliputi;
1. Tata Cara pengajuan permohonan IP4T
2. Tata Cara Pemasangan tanda batas bidang tanah dan pembuatan sket
bidang tanah;
3. Tata Cara pengisian formulir permohonan (Lampiran 1);
C. kegiatan persiapan di desa/lurah
1. Pemohon (orang-perorang, Instansi pemerintah, Badan Sosial
keagamaan) mengajukan permohonan kepada Lurah/ Kepala Desa
2. Kepala desa melakukan inventarisasi penguasaan dan pemanfaatan
bidang tanah (sesuai form lampiran 3 pada Juklak)
3. Desa/ Kelurahan membuat sketsa bidang tanah (Lampiran 2)
4. Pemohon memasang tanda batas/ patok di setiap bidang tanah
11
2.1.2 Permohonan IP4T
A. Permohonan IP4T diajukan secara kolektif oleh Lurah/Kepala Desa
diketahui Camat dan ditujukan kepada Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota (contoh lampiran1). Lampiran berkas
permohonan IP4T:
1. Daftar permohonan IP4T secara kolektif yang diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah dan Camat;
2. Foto copy Identitas pemohon (KTP, Kartu Keluarga, kartu identitas
lain) masing-masing;
3. Alas hak/surat keterangan riwayat tanah/SPPT (bagi yang memiliki);
4. Surat pernyataan sudah memasang tanda batas bidang tanah ;
5. Sket bidang tanah dikuasai oleh pemohon yang berada dalam
Kawasan Hutan;
B. Permohonan IP4T oleh Pemerintah provinsi/kabupaten/kota ditujukan
kepada Tim IP4T provinsi/kabupaten/kota.
1. Surat pengantar daftar permohonan IP4T yang ditandatangani oleh
Bupati/Walikota atau yang ditunjuk dengan melampirkan:
a. Hasil verifikasi daftar permohonan ( point A 1 s/d 5);
b. Peta penggunaan tanah sekala besar dengan citra satelit/drone
c. Peta kawasan hutan
2. Pemerintah Provinsi/Kab/ Kota menyampaikan dokumen angka 1
kepada Sekretariat Tim IP4TProvinsi/Kab/ Kota.
C. Tim IP4T menerima dokumen permohonan IP4T
Tim IP4T setelah menerima dokumen, selanjutnya membuat jadwal
pelaksanaan IP4T dengan jangka waktu yang ditetapkan (6 bulan) dalam
1 (satu) lokasi meliputi kegiatan persiapan lapang, pengumpulan data,
pengolahan data dan analisa data serta pelaporan.
12
2.1.3 Melaksanakan Pendaatan Lapang oleh Tim
A. Persiapan, meliputi :
1. Melakukan verifikasi permohonan IP4T dengan pemeriksaan kelengkapan
berkas.
2. Persiapan administrasi meliputi antara lain : penyiapan surat tugas, Surat
Perjalanan Dinas (SPD), serta Surat Pemberitahuan ke Lurah/Kepala
Desa setempat, penggandaan Formulir Isian, daftar hadir sosialisasi,
pengadaan bahan ATK dan peralatan kerja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan IP4T.
3. Menyiapkan peta kerja, untuk daerah perkotaan dalam skala paling besar
1:1.000, dan daerah perdesaan dalam skala paling besar 1 : 10.000.
4. Peta kerja berisi unsur - unsur dasar meliputi batas administrasi batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten, sungai, jalan dan
penggunaan tanah.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapang dilakukan oleh TIM IP4T yang digambarkan seperti
contoh berikut :
Gambar3. Diagram Alir Pengumpulan dan Pengolahan Data
Perubahan  Batas  Kawasan  
Hutan/RTRW
Pengambilanbataspengunaan
Tanah ,Penguasaan Tanah
dengan GPS
KEMENHUT
LAPORAN
Spatial/T
ekstual
  
PENGOLAHAN  DATA  DENGAN  SISTEM  
INFORMASI    GEOGRAFI
13
Melaksanakan Pengumpulan Data Lapang oleh Satgas:
1. Data Fisik :
a. Membawa peta kerja dengan menggunakan peta rupa bumi yang
dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial sebagai peta dasar atau
peta dasar lainnya, untuk daerah perkotaan menggunakan skala paling
besar 1:1.000 dan untuk daerah perdesaan menggunakan skala paling
besar 1:10.000.
b. Melakukan pemetaan bidang-bidang tanah dengan menggunakan alat
Global Navigation Satellite System tipe navigasi (GNSS), sesuai
dengan data yang diajukan oleh pemohon.
c. Melakukan pendataan bidang-bidang tanah sesuai yang diajukan oleh
pemohon sekaligus mendeliniasi penggunaan tanah dan pemanfaatan
tanahnya pada saat melakukan pencocokan data yang di ajukan oleh
pemohon.
d. Memelihara dan menyimpan data (hardcopy dan digital) hasil lapangan
sampai kegiatan IP4T selesai.
2. Data Yuridis :
a. Melakukan verifikasi Riwayat penguasaan tanah sesuai yang diajukan
oleh pemohon.
b. Pemohon membuat pernyataan penguasaan bidang tanah yang
ditunjuk oleh yang bersangkutan, diketahui dan disetujui oleh pihak
yang berbatasan langsung dan Lurah/Kepala Desa setempat (lampiran
4).
2.1.4 Melakukan Pengolahan dan Analisis.
Pengolahan dan analisis data Fisik dan Yuridis dengan menggunakan
perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil pengolahan dan
analisis data fisik dan data yuridis adalah;
14
Informasi Spasial, berisi informasi bidang tanah yang terdiri dari
penggunaan, penguasaan tanah dan nama pemohon.
Informasi Tekstual.
- Penguasaan lebih dari 20 Tahun (pengakuan hak, ex : prona,
nelayan).
- Penguasaan kurang dari 20 Tahun (pemberian hak/redistribusi
tanah).
- Tidak termasuk ke dalam kedua kategori di atas (hutan
kemasyarakatan).
2.1.5 Menerbitkan Hasil Rekomendasi
Hasil pengolahan data spasial dan tekstual sebagai dasar untuk menerbitkan
rekomendasi IP4T sebagai berikut :
1. Hasil pengolahan dan analisis dibahas dalam rapat Tim IP4T. Selanjutnya
Tim IP4T memutuskan dalam bentuk rekomendasi yang berisi :
a. bidang tanah yang dapat diteruskan permohonannya melalui
penegasan/pengakuan hak.
b. bidang tanah dapat diberikan hak atas tanah dalam rangka reforma
agraria/redistribusi tanah.
c. bidang tanah dapat diberikan hak hutan kemasyarakatan.
Tanah yang sudah diberikan hak (penegasan/pengakuan, reforma
agrarian/redistribusi tanah dan hutan kemasyarakatan) tidak boleh
dialihkan kecuali memperoleh ijin.
2. Tim IP4T membuat rekomendasi
(Lampiran 5) yang ditandatangani Ketua, Sekretaris dan semua
anggota Tim IP4T dengan lampiran peta bidang-bidang tanah hasil
verifikasi peta IP4T (peta penggunaan tanah dan penguasaan tanah)
dalam bentuk hardcopy, data digital dan surat pernyataan penguasaan
fisik bidang tanah (SP2FBT) serta salinan bukti-bukti penguasaan tanah
lainnya.
15
2.1.6 Menyerahkan Hasil Analisa
1. Tim IP4T Provinsi menyerahkan rekomendasi kepada Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi atau Tim IP4T Kabupaten/Kota menyerahkan
rekomendasi hasil pembahasan kepada Kepala Kantor Pertanahan.
2. Kepala Kantor Pertanahan melanjutkan rekomendasi tersebut kepada
Kepala Kantor Wilayah BPN dengan Surat Pengantar.
3. Kepala Kantor Wilayah BPN menyerahkan Rekomendasi kepada
Kementrian Kehutanan cq. Ditjen Planologi Kehutanan ditembuskan
kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN, Menteri Dalam Negeri,
Gubernur/ Bupati/ Walikota yang bersangkutan.
4. Kementerian Kehutanan (Direktur Jenderal Planologi atas nama Menteri
Kehutanan Republik Indonesia) :
a. Melakukan kajian terhadap laporan hasil analisis Tim IP4T dan
memerintahkan pelaksanaan tata batas kawasan hutan di lapangan
dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
diterimanya berkas hasil analisis.
b. Berdasarkan hasil tata batas kawasan hutan Direktur Jenderal
Planologi atas nama Menteri Kehutanan Republik Indonesia
menerbitkan Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan Hutan
beserta lampiran peta sebagai dasar penerbitan sertipikat hak atas
tanah.
c. Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan Hutan beserta lampiran
peta diserahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
dengan tembusan, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Gubernur,
Bupati/Walikota dan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional.
d. Menteri Kehutanan Republik Indonesia menerbitkan surat keputusan
perubahan batas kawasan hutan dalam waktu paling lama 2 (dua)
bulan sejak terbitnya Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan
16
Hutan oleh Direktur Jenderal Planologi atas nama Menteri Kehutanan
Republik Indonesia
e. Revisi terhadap RTRWP/K dilakukan setelah proses peninjauan
kembali yang menghasilkan rekomendasi perlunya dilakukan revisi.
Revisi sebagaimana dimaksud dilakukan 1 kali dalam 5 tahun sejak
ditetapkannya RTRWP/K. Selama proses integrasi tata ruang
pemberian tanda bukti hak dapat dilaksanakan.
5. Batas administrasi wilayah hasil rekomendasi IP4T dapat digunakan
sebagai acuan untuk pengesahan batas wilayah dari Kementerian Dalam
Negeri cq. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum.
2.2 Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dilaksanakan oleh Kantor
Wilayah BPN. Kegiatan monev dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan
kegiatan IP4T sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang telah diatur dalam
petunjuk pelaksanaan IP4T.
17
BAB III
PEMBIAYAAN
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas tim IP4T sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Bersama Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/ MENHUT-
II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian
Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan dibebankan pada
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di kementerian dalam negeri,
kementerian kehutanan, dan kementerian agraria dan tata ruang/BPN.
3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementrian Agraria dan
Tata Ruang/ BPN;
Untuk kegiatan IP4T di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN
mengikuti Standar Biaya Keluaran (SBK) yang telah ditentukan dalam DIPA
Tahun berjalan, dengan komponen biaya sebagai berikut:
1) Persiapan
a. Belanja bahan
2) Pelaksanaan
a. Belanja bahan
b. Sosialisasi
c. Pengumpulan data fisik dan yuridis
d. Pengolahan Data dan Analisis IP4T
e. Pembahasan Rekomendasi IP4T
3) Pengawasan dan Evaluasi
a. Supervisi dan Monitoring
b. Konsultasi ke Kanwil
4) Pelaporan
a. Penggandaan dan Penjilidan
b. Pengiriman Laporan
18
BAB IV
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan IP4T ini disusun agar semua pihak yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan IP4T dapat melaksanakan kegiatan ini dengan benar
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia,
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014, PB.3/ MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata
Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan.
19
LAMPIRAN1
KOP Surat Desa/Kel
FORMULIR PERMOHONAN
INVENTARISASI PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN
1. Nama :
2. Jabatan : Kepala Desa/Lurah/Sekdes/Sekkel
3. Alamat :
4. Nomor Identitas (ID) :
dengan ini mengajukan permohonan Inventarisasi Penguasaan Tanah dalam
Kawasan Hutan di Desa/Kelurahan___________________,
Kecamatan/Distrik___________________, Kabupaten/Kota ___________________
Provinsi ______________________ sebagai berikut:
1. Luas tanah yang dimohon :
2. Jumlah Bidang :
3. Jumlah Pemohon
Sebagai kelengkapan permohonan, bersama ini kami lampirkan:
1. Peta Kawasan Hutan;
2. Peta Penggunaan Tanah Eksisting;
3. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah dari masing-masing
pemohon;
4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk;
5. Peta Sketsa lokasi yang dimohon;
6. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan.
7. Dokumen penunjang lainnya:....................
Demikian permohonan ini kami sampaikan, dan kami bertanggungjawab atas
kebenaran persyaratan yang dilampirkan di atas.
_________, _______________
Lurah/Kepala Desa _________
Kecamatan________________
(Materai dan Cap Desa/Kel)
(_________________________)
Keterangan:
Coret yang tidak perlu.
Sebutkan dokumen penunjang yang berkaitan dengan tanah yang dimohon.
20
LAMPIRAN 2
Contoh sketsa bidang yang dimohon:
Contoh SKETSA BIDANG TANAH
PERMOHONAN INVENTARISASI PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN
__________, ____________________
KepalaDesa/ Lurah,
____________________
Catatan : UKURAN KERTAS
MENYESUAIKAN DENGAN
BANYAKNYA BIDANG TANAH
PERMOHONAN IP4T
21
Lampiran 3. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah (IP4T)
Contoh: DAFTAR SUBYEK INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN
DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T)
No Nomor Urut Bidang
Jenis Penggunaan
Tanah
Riwayat Penguasaan Tanah
Nama
Subyek
Keterangan
1 503
Diisi:
120
(contoh)
a. Sawah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Diisi:
Ladang
(Contoh)
Tahun 1980 dibuka oleh
H.Manan
Tahun 2000 dijual ke
Maman
Diisi:
Lama Penguasaan :
Asal Perolehan :
Riwayat Pemanfaatan
Tanah :
Dll.
Maman bin
Samsul
Luas ± 2 Ha
Ada Surat Keterangan
Tanah (SKT) No.40 Tahun
1980
PBB No.072 Tahun 2013
Diisi:
Luas bidang (perkiraan)
Dll....
__________,
____________________
KepalaDesa/ Lurah,
____________________
22
Lampiran. 4
SURAT PENYATAAN PENGUASAAN FISIK
BIDANG TANAH (SPORADIK)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a :
U m u r :
Pekerjaan : ........................................................
Nomor KTP : ........................................................
Alamat : ........................................................
Dengan ini menyatakan bahwa saya dengan itikad baik telah menguasai sebidang
tanah yang terletak di :
Jalan : ........................................................
RT/RW : ........................................................
Desa/Kelurahan : ........................................................
Kab/Kodya : ........................................................
NIB : ........................................................
Status Tanah : ........................................................
Dipergunakan Untuk : ........................................................
Batas-batas tanah :
Sebelah Utara : ........................................................
Sebelah Timur : ........................................................
Sebelah Selatan : ........................................................
Sebelah Barat : ........................................................
Bidang tanah tersebut saya peroleh dari .......................... sejak tahun
.......................yang sampai saat ini saya kuasai secara terus menerus, tidak
dijadikan/menjadi jaminan sesuatu hutang dan tidak dalam sengketa dan di atas
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung jawab
dan saya bersedia untuk mengangkat sumpah bila diperlukan. Apabila ternyata
penyataan ini tidak benar saya bersedia dituntut dihadapan pihak-pihak yang
berwenang.
dengan saksi oleh :
1. Nama : ....................................................................
Umur : ....................................................................
Pekerjaan : ....................................................................
Alamat : ....................................................................
23
2. Nama : ....................................................................
Umur : ....................................................................
Pekerjaan : ....................................................................
Alamat : ....................................................................
Penggarap Tanah Berbatasan :
Sebelah Utara : ........................................................
Sebelah Timur : ........................................................
Sebelah Selatan : ........................................................
Sebelah Barat : ........................................................
Mengetahui :
Kepala Desa/Lurah
Tanda tangan dan Cap Desa/Kel
(..............................................)
Mengetahui,
Saksi 1 .............................
(..............................)
Saksi 2 ........................
(..............................)
....................., ..................
Yang membuat peryataan,
(Materai Rp 6000)
..............................
24
Lampiran 5
BERITA ACARA
INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN
DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T)
NOMOR .................... TANGGAL.............................
Pada hari ini, tanggal ............ bulan ............. tahun ........., kami yang
bertandatangan di bawah ini, Anggota Tim IP4T yang ditunjuk berdasarkan Surat
Keputusan Bupati/Walikota/Gubernur........../Nomor ............... tanggal ...................:
1. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota (ketua merangkap
Anggota)
2. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : Kepada Dinas Kabupaten/Kota yang menangani urusan dibidang
Kehutanan (merangkap Anggota)
3. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan (anggota)
4. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : Kepada Dinas/Badan Kabupaten/Kota yang menangani urusan
dibidang Tata Ruang (anggota)
5. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : Kabag Pemerintahan Kabupaten/Kota (anggota)
6. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : )
7. Nama : ....................................................................................................
NIP : ....................................................................................................
Jabatan : )
25
telah melaksanakan inventarisasi P4T untuk keperluan verifikasi kegiatan IP4T,
dengan hasil sebagai berikut:
I. UMUM
1. Identitas Pemohon :
a. Nama : .........(dkk/....orang)............................... 1)
b. Alamat : terlampir
2. Letak tanah yang dimohon :
a. Jalan, nomor, RT/RW :........................... ....................................
b. Desa/Kelurahan : ........................... ...................................
c. Kecamatan : ..............................................................
3. Peninjauan Lokasi :
a. Hari/tanggal : ..............................................................
b. Berita Acara : ..............................................................
II. KETERANGAN MENGENAI SUBYEK
Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas, Pemohon telah memenuhi
persyaratan permohonan yang telah ditetapkan, terdiri dari:
1. Daftar permohonan IP4T secara kolektif yang diketahui oleh
KepalaDesa/Lurah dan Camat;
2. Foto copy Identitas pemohon (KTP, Kartu Keluarga, kartu identitas lain)
masing-masing;
3. Alas hak/surat keterangan riwayat tanah/SPPT (bagi yang memiliki);
4. Surat pernyataan sudah memasang tanda batas bidang tanah ;
5. Sket bidang tanah dikuasai oleh pemohon yang berada dalam Kawasan
Hutan;
III. KETERANGAN MENGENAI OBYEK DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Penggunaan tanah: terlampir
a. .........................................: ...........................m2(........%)
b. .........................................: ...........................m2(........%)
c. .........................................: ...........................m2(........%)
2. Penguasaan tanah: terlampir
a. .........................................: ...........................m2(........%)
b. .........................................: ...........................m2(........%)
26
c. .........................................: ...........................m2(........%)
IV. PERTIMBANGAN TIM
Tim IP4T menyimpulkan bahwa terhadap tanah yang dimohon untuk
kegiatan IP4T seluas .................... m2 dan diberikan rekomendasi sebagai
berikut :
a. Bidang tanah yang dapat diteruskan permohonannya melalui penegasan/
pengakuan hak........................bidang.
b. Bidang tanah yang dapat diberikan hak atas tanah dalam rangka reforma
agraria/ redistribusi tanah sebanyak .................bidang
c. Bidang tanah yang dapat diberikan hak hutan kemasyarakatan sebanyak
................bidang
kota, tanggal........................., .............................
Tim IP4T,
Ketua,
____________________
NIP ________________ _______________
Sekretaris,
____________________
NIP ________________ ____________
Anggota,
1. ____________________
NIP ________________ 1. _______________
2. ____________________
NIP ________________ 2___________
3. ____________________
NIP ________________ 3. _______________
4. ____________________
NIP ________________ 4. ___________
5. ____________________
NIP ________________ 5. _______________
27
1) Lampiran Berita Acara Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah
UMUM
No Nama Subyek
Tempat
Tinggal
Nomor Urut
Bidang
Jenis
Penggunaan
Tanah
Luas
Tanah
(m2)
Riwayat
Penguasaan Tanah
Keterangan
1 Maman bin Samsul a. RT/RW
b. Desa
c. Kecamatan
503
Diisi:
120
(contoh)
a. Sawah
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Diisi:
Ladang
Contoh)
Tahun 1980 dibuka
oleh H.Manan
Tahun 2000 dijual
ke Maman
Diisi:
Lama Penguasaan
:
Asal Perolehan
:
Riwayat
Pemanfaatan
Tanah
:
Dll.
__________,
____________________
KepalaDesa/ Lurah,
____________________

Contenu connexe

Tendances

Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeAzmi Rahman
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Ririn Indahyani
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat LanjutModul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjutbramantiyo marjuki
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangArya Pinandita
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALPETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALElisa Lumintang
 
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Mega Yasma Adha
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaWachidatin N C
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiLuhur Moekti Prayogo
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 

Tendances (20)

Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
 
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
Klasifikasi Multispektral pada Landsat 7
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat LanjutModul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
Modul Agisoft Photoscan Tingkat Lanjut
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALPETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
 
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
 
Laporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kameraLaporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kamera
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Tidak Terselia
 
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan IndonesiaKebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
 
komposit warna
komposit warnakomposit warna
komposit warna
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 

En vedette

Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...BaneDoli
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanzhelotech
 
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahSurat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahWarnet Raha
 
Surat tanah
Surat tanahSurat tanah
Surat tanahpfkgp
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997Tyara Zaqia
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanGedhe Foundation
 
Surat pernyataan penguasaan fisik
Surat pernyataan penguasaan fisikSurat pernyataan penguasaan fisik
Surat pernyataan penguasaan fisikRahmat Ramadhani
 
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polri
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polriPerkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polri
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polripolreskotabaru
 

En vedette (20)

Surat pernyataan penguasaan fisik tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik tanahSurat pernyataan penguasaan fisik tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik tanah
 
Sporadik
SporadikSporadik
Sporadik
 
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
Alih Fungsi Lahan Terbuka Hijau menjadi Perumahan pada Kawasan Padang Bulan/S...
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten sleman
 
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahSurat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
 
Surat tanah
Surat tanahSurat tanah
Surat tanah
 
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
PERUBAHAN ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAH PERTANIAN MENJADI TANAH NON PERTANIAN ...
 
Permohonan PBB baru
Permohonan PBB baruPermohonan PBB baru
Permohonan PBB baru
 
Surat pernyataan pengalihan
Surat pernyataan pengalihanSurat pernyataan pengalihan
Surat pernyataan pengalihan
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997
Peraturan menteri-negara-agraria-nomor-3-tahun-1997
 
Uud 1945
Uud 1945Uud 1945
Uud 1945
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
 
Administrasi Sekolah
Administrasi SekolahAdministrasi Sekolah
Administrasi Sekolah
 
Surat pernyataan penguasaan fisik
Surat pernyataan penguasaan fisikSurat pernyataan penguasaan fisik
Surat pernyataan penguasaan fisik
 
Ratya
RatyaRatya
Ratya
 
73094129 skripsi
73094129 skripsi73094129 skripsi
73094129 skripsi
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polri
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polriPerkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polri
Perkap no 19 th 2010 ttg pelatihan polri
 
Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH
 

Similaire à Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan tanah (IP4T) dalam Kawasan Hutan

PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfBKPHBRPN
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...01112015
 
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdfMeldaYeni3
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansusseptianm
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPipiet Noorch
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutanwalhiaceh
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Dini Isrinayanti
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutanwalhiaceh
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllnita292601
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutAlfian Isnan
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015citraprimautama
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPeople Power
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...CIFOR-ICRAF
 
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)GAPOKTAN NUSANTARA
 

Similaire à Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan tanah (IP4T) dalam Kawasan Hutan (20)

PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
 
Maratorium pansus
Maratorium pansusMaratorium pansus
Maratorium pansus
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015
Permenhut p46 menhut ii2014 tentang renstra 2015
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Kelola kph
Kelola kphKelola kph
Kelola kph
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
Workshop bermanfaat (kebijakan pengembangan hhbk jatim ver 2)
 

Plus de Gedhe Foundation

Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...
Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...
Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...Gedhe Foundation
 
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018Gedhe Foundation
 
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE Gedhe Foundation
 
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum PerhutaniPP 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum PerhutaniGedhe Foundation
 
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...Gedhe Foundation
 
Lakpesdam nu pemkab bulukumba
Lakpesdam nu  pemkab bulukumbaLakpesdam nu  pemkab bulukumba
Lakpesdam nu pemkab bulukumbaGedhe Foundation
 
Presentasi bappeda mamuju yasmib sulawesi wilayah timur
Presentasi bappeda mamuju   yasmib sulawesi wilayah timurPresentasi bappeda mamuju   yasmib sulawesi wilayah timur
Presentasi bappeda mamuju yasmib sulawesi wilayah timurGedhe Foundation
 
Insist bappenas cso workshop presentation template
Insist bappenas cso workshop presentation templateInsist bappenas cso workshop presentation template
Insist bappenas cso workshop presentation templateGedhe Foundation
 
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalam
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalamKtp dan bpjs untuk suku anak dalam
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalamGedhe Foundation
 
Bappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahBappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahGedhe Foundation
 
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulutPengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulutGedhe Foundation
 
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desaAspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desaGedhe Foundation
 
Social accountability and public service
Social accountability and public serviceSocial accountability and public service
Social accountability and public serviceGedhe Foundation
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkesGedhe Foundation
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraGedhe Foundation
 

Plus de Gedhe Foundation (20)

Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...
Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...
Katalog Inovasi Desa: Desa Warungbanten Berinovasi Libatkan Perempuan Adat da...
 
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
 
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE
Putusan Pengadilan untuk Kasus ITE
 
PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015 PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015
 
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum PerhutaniPP 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani
PP 72 Tahun 2010 tentang Perum Perhutani
 
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...
Peraturan bersama empat menteri untuk selesaikan masalah pertanahan di kawasa...
 
Lakpesdam nu pemkab bulukumba
Lakpesdam nu  pemkab bulukumbaLakpesdam nu  pemkab bulukumba
Lakpesdam nu pemkab bulukumba
 
Fakta
FaktaFakta
Fakta
 
Presentasi bappeda mamuju yasmib sulawesi wilayah timur
Presentasi bappeda mamuju   yasmib sulawesi wilayah timurPresentasi bappeda mamuju   yasmib sulawesi wilayah timur
Presentasi bappeda mamuju yasmib sulawesi wilayah timur
 
Materi lok nas wvi
Materi lok nas wviMateri lok nas wvi
Materi lok nas wvi
 
Insist bappenas cso workshop presentation template
Insist bappenas cso workshop presentation templateInsist bappenas cso workshop presentation template
Insist bappenas cso workshop presentation template
 
Presentasi lobar
Presentasi lobarPresentasi lobar
Presentasi lobar
 
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalam
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalamKtp dan bpjs untuk suku anak dalam
Ktp dan bpjs untuk suku anak dalam
 
Presentasi indramayu
Presentasi indramayuPresentasi indramayu
Presentasi indramayu
 
Bappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahBappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriah
 
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulutPengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
 
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desaAspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
Aspek – aspek pelayanan dasar dalam ipp dan spm desa
 
Social accountability and public service
Social accountability and public serviceSocial accountability and public service
Social accountability and public service
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
 
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesraPaparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
Paparan harmonisasi kebijakan peningkatan kesra
 

Dernier

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Dernier (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan tanah (IP4T) dalam Kawasan Hutan

  • 1.                                                       KEMENTERIAN  AGRARIA  DAN  TATA  RUANG/     BADAN  PERTANAHAN  NASIONAL   2015   PETUNJUK  PELAKSANAAN   KEGIATAN  INVENTARISASI  PENGUASAAN,  PEMILIKAN,   PENGGUNAAN  DAN  PEMANFAATAN  TANAH  (IP4T)   DALAM  KAWASAN  HUTAN  
  • 2. KATA PENGANT AR Kebutuhan terhadap tanah selalu mengalami kenaikan tidak hanya diperkotaan tetapi juga di seluruh pelosok wilayah Indonesia bahkan pada kawasan hutan. Sektor kehutanan memiliki bag ian yang diantaranya adalah sektor minerba dan hun ian masyarakat. Kenyataannya bahwa sudah banyak terjadi alih fungsi lahan dalam kawasan hutan antara lain menjadi permukiman, perkebunan, tegalan dan lain sebagainya dan sudah dikuasai oleh beberapa masyarakat. Sekitar 65% wilayah Indonesia adalah kawasan hutan. Dari luas tersebut, banyak lahan yang sudah diduduki dan dikuasai oleh masyarakat namun tidak bisa disertipikatkan. Bertolak dari Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama dalam percepatan pengukuhan kawasan hutan Indonesia oleh 12 kementerian, maka pada tanggal 17 Oktober 2014 diundangkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan. Untuk menindaklanjuti Peraturan Bersama tersebut Kedeputian Bidang Pengaturan dan Pengendalian Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Peratanahan Nasional menyusun petunjuk pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dalam kawasan hutan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan. Jakarta, MENTERI AGRA KEPALA BADAN anuari 2015 I AN TATA RUANG/ TANAHAN NASIONAL ~ FERRY URSYIDAN BALDAN
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Dasar Pelaksanaan ......................................................................... 2 1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 2 1.3 Sasaran ........................................................................................... 3 1.4 Hasil Akhir ....................................................................................... 3 1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 3 1.6 Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 3 1.7 Pengertian ....................................................................................... 3 1.8 Metode ........................................................................................... 6 1.9 Pembentukan Tim ........................................................................... 6 A. Pemerintah Provinsi .................................................................. 6 B. Pemerintah Kabupaten/Kota ..................................................... 7 C. Sekretariat .................................................................................. 8 1) Sekretariat Provinsi .............................................................. 8 2) Sekretariat Kabupaten/ Kota ................................................ 9 BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH 10 2.1 Persiapan Kegiatan ........................................................................ 10 2.1.1 Sosialisasi Kegiatan IP4T.................................................... 10 2.1.2 Permohonan IP4T ............................................................... 11 2.1.3 Melaksanakan Pendaatan Lapang oleh Tim ...................... 12 A. Persiapan ....................................................................... 12 B. Pengumpulan Data ......................................................... 12 2.1.4 Melakukan pengolahan dan analisis ................................... 13 2.1.5 Menerbitkan hasil rekomendasi........................................... 14 2.1.6 Menyerahkan hasil analisa.................................................. 15 2.2 Monitoring dan Evaluasi ................................................................ 16
  • 4. iii BAB III. PEMBIAYAAN ....................................................................................... 17 3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ BPN 17 BAB IV. PENUTUP ............................................................................................. 18 LAMPIRAN
  • 5. iv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Formulir Permohonan Inventarisasi Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan ........................................................................... 19 Lampiran 2. Contoh Sketsa Bidang Yang Dimohon ....................................... 20 Lampiran 3. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) ................................................. 21 Lampiran 4. Surat Penyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (sporadik) ... 22 Lampiran 5. Berita Acara Serah Terima .......................................................... 24
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan akan tanah tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan yang signifikan, kebutuhan masyarakat akan hal tersebut tidak hanya terdapat di perkotaan saja melainkan juga terdapat di daerah pinggiran bahkan pada kawasan hutan. Kawasan yang seharusnya berfungsi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan penyangga kehidupan kawasan bawahannya telah beralih fungsi menjadi tegalan yang sifatnya musiman dan aksi penjarahan. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengaturan terhadap perubahan pemanfaatan lahan khususnya pada kawasan hutan. Sektor kehutanan memiliki bagian yang banyak didalamnya diantaranya adalah sektor minerba dan hunian masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan beberapa masalah. Kenyataannya bahwa sudah banyak terjadi alih fungsi lahan berada dalam kawasan hutan, seperti pemukiman, perkebunan, tegalan dan lain sebagainya. Apalagi beberapa masyarakat sudah menguasai tanah dalam kawasan hutan. Luas Indonesia 190 juta Hektare, sekitar 65% adalah kawasan hutan sedangkan 35% sisanya adalah areal penggunaan lain yang bisa ditempati masyarakat dan bisa diberikan sertipikat. Banyak lahan-lahan yang sudah diduduki masyarakat tetapi belum bisa disertipikatkan karena masuk dalam kawasan hutan. Tetapi ada juga yang sudah disertipikatkan sehingga banyak pegawai BPN RI yang berurusan dengan hukum karena ketidaktahuan mengenai hal ini. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya Peta yang sama antara BPN RI dengan Kementerian Kehutanan. Dalam pembuktian Hak Pihak Ketiga di dalam kawasan hutan, Kementerian Kehutanan mengadopsi ketentuan dalam PP 24 Tahun 1997 ke dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan jo.P.62/Menhut-II/2013 Tahun 2013. Kemenhut kesulitan dalam mengimplementasikan pembuktian hak pihak ketiga (orang perorangan, Instansi
  • 7. 2 Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, sosial keagamaan) dalam proses pengukuhan kawasan hutan. Dengan melihat banyaknya persoalan yang ada dan untuk mempermudah dalam proses penyelesaian permasalahan penguasaan tanah dalam kawasan hutan, maka pada tanggal 17 Oktober 2014 dilakukan penandatanganan Peraturan Bersama Tentang Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan oleh 4 menteri, yaitu Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI. 1.2 Dasar Pelaksanaan Dasar penyusunan petunjuk pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh TIM IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan adalah Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya petunjuk pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) adalah sebagai pedoman operasional dalam melaksanakan penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pedoman dan arahan pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan.
  • 8. 3 1.4 Sasaran Sasaran penyusunan petunjuk pelaksanaan ini adalah terlaksananya kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) oleh Tim IP4T dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan. 1.5 Hasil Akhir Hasil kegiatan ini adalah rekomendasi dengan dilampirkan Peta IP4T Non Kadastral dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SP2FBT) yang ditandatangani oleh masing-masing pemohon serta salinan bukti-bukti penguasaan tanah lainnya. 1.6 Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan petunjuk pelaksanaan ini adalah Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) dalam Kawasan Hutan yang telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam wilayah adminsitrasi Kabupaten/Kota. Prioritas lokasi adalah Desa definitive yang berada dalam kawasan hutan sebagai akibat pemekaran wilayah 1.7 Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan IP4T dalam satu kawasan dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya surat permohonan dari pemerintah daerah yang diajukan paling lambat pada Bulan April pada tahun anggaran berjalan. 1.8 Pengertian Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan : 1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
  • 9. 4 2. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. 3. Hutan tetap adalah kawasan hutan yang akan dipertahankan keberadaannya sebagai kawasan hutan, terdiri dari hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan hutan produksi tetap. 4. Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah yang selanjutnya disebut IP4T adalah kegiatan pendataan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, yang diolah dengan sistem informasi geografis, sehingga menghasilkan peta dan informasi mengenai penguasaan tanah oleh pemohon. 5. Pemohon adalah orang perorangan, pemerintah, badan sosial/keagamaan, masyarakat hukum adat yang memiliki bukti hak atas tanah atau bukti penguasaan atas tanah. 6. Tim IP4T adalah Tim yang melaksanakan kegiatan pendataan P4T. 7. Data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya. 8. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya. 9. Rekomendasi adalah hasil analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah pada kawasan hutan. 10. Peta IP4T Non Kadastral adalah hasil kegiatan pendataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menggunakan Global Positioning System tipe navigasi dan diolah dengan sistem informasi geografis. 11. Sket bidang tanah adalah data fisik bidang tanah di lapangan secara umum (general boundary). 12. Pendataan adalah kegiatan pengumpulan atau pencarian keterangan mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
  • 10. 5 13. Pemilikan Tanah adalah hubungan hukum orang per orang, kelompok orang, atau badan hukum yang dilengkapi dengan bukti kepemilikan baik yang sudah terdaftar (sertipikat hak atas tanah) maupun yang belum terdaftar. 14. Penguasaan Tanah adalah hubungan hukum antara orang perorangan, kelompok orang atau badan hukum dengan tanah. 15. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan bentukan alami maupun kegiatan manusia. 16. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah fisik penggunaan tanahnya. 17. Hak Atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang- undang Nomor 5 Tahun 1960. 18. Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas. 19. Kawasan adalah satu hamparan yang berada dalam kawasan hutan yang terletak dalam satu desa. 20. Tanah Ulayat Masyarakat Adat adalah bidang tanah yang di atasnya terdapat kewenangan yang menurut hukum adat dimiliki oleh masyarakat hukum adat atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan warganya, dimana kewenangan ini memperbolehkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari sumberdaya alam, termasuk tanah, dalam wilayah tersebut bagi kelangsungan hidupnya dari suatu masyarakat hukum adat tertentu. 21. Hak Milik Adat adalah hak perseorangan atas tanah yang pemiliknya berkuasa penuh atas tanah tersebut. Hak atas tanah ini dapat dipindah tangankan, sebagai jaminan hutang dan dapat diwariskan.
  • 11. 6 1.9 Metode Metode penyelesaian Hak Ulayat dan Penguasaan Tanah yang berada di Kawasan Hutan dapat digambarkan seperti diagram berikut : Gambar 1. Alur Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan 1.10 Pembentukan Tim A. Pemerintah Provinsi Dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan yang terletak pada lintas Kabupaten/Kota, Gubernur membentuk Tim IP4T melalui Surat Keputusan Gubernur dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua : Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (merangkap Anggota), PemohonPemerintah Kabupaten/  Kota BPN+KEHUTANAN Kementerian   Kehutanan Penegasan/   Pengakuan  Hak  dari   BPN Penerbitan   Tanda  Bukti  Hak Penelitian   Data  Fisik  dan   Data  Yuridis Perubahan  Batas   Kawasan  Hutan/   RTRW Sumber: SKB  3  Menteri   dengan  Ka.  BPN Tida k PembuktianKlaimPihakKetiga   - Peta  Kawasan  Hutan   - Peta   penggunaan   tanah   saat  ini   - Surat   Keterangan   yg   dimiliki   IP4T   + 20 th, diberikan SP2BFT -­ 20 Th, masuk kegatan RA Ya
  • 12. 7 Sekretaris : Unsur Dinas Provinsi yang menangani urusan Bidang Kehutanan (merangkap Anggota), Anggota : - Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada Kabupaten/Kota yang terkait - Unsur Dinas/Badan Provinsi yang menangani urusan di Bidang Tata Ruang pada Kabupaten/Kota yang terkait, - Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota terkait - Camat setempat atau pejabat yang ditunjuk pada Kabupaten/Kota yang terkait - Lurah/Kepala Desa setempat atau sebutan lain yang disamakan dengan itu pada Kabupaten/Kota yang terkait. Sekretariat Tim berkedudukan di : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional cq. Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan. B. Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota membentuk Tim IP4T melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota (merangkap Anggota) Sekretaris : Unsur Dinas Kabupaten/Kota yang menangani urusan dibidang Kehutanan (merangkap Anggota) Anggota : - Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan - Unsur Dinas/Badan Kabupaten/Kota yang menangani urusan dibidang Tata Ruang - Unsur Pemerintahan Kabupaten / Kota - Camat setempat atau pejabat yang ditunjuk - Lurah/Kepala Desa setempat atau sebutan lain yang disamakan dengan itu.
  • 13. 8 Tugas Tim IP4T: 1. Menerima pendaftaran permohonan IP4T dari Pemerintah Provinsi atau Kabupaten /Kota. 2. Melakukan verifikasi permohonan; 3. Mensosialisasikan kegiatan IP4T pada tanah yang berada di dalam kawasan hutan kepada aparat pemerintah tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. 4. Melaksanakan pendataan lapangan; 5. Melakukan analisa data yuridis dan data fisik bidang-bidang tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan; 6. Menerbitkan hasil analisis berupa rekomendasi dengan melampirkan Peta IP4T Non Kadastral dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SP2FBT) yang ditandatangani oleh masing-masing pemohon serta salinan bukti-bukti penguasaan tanah lainnya; 7. Menyerahkan hasil analisis sebagaimana dimaksud pada point 6 kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional/Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. C. Sekretariat Sekretariat IP4T dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Tim IP4T Provinsi untuk tingkat Provinsi dan Surat Keputusan Ketua Tim IP4T Kabupaten/Kota untuk tingkat Kabupaten/Kota. 1) Sekretariat Provinsi Sekretariat Tim IP4T Provinsi berkedudukan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional cq Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
  • 14. 9 Petugas: Tenaga teknis data yuridis dan data fisik terdiri dari : Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada Kabupaten/Kota yang terkait Unsur Dinas/Badan Provinsi yang menangani urusan di Bidang Tata Ruang pada Kabupaten/Kota yang terkait Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kepala Seksi Penatagunaan Tanah Kriteria petugas yang dimaksud di atas : Satgas data yuridis terdiri dari tenaga yang mempunyai kompetensi di bidang administrasi pertanahan Satgas data fisik terdiri dari tenaga struktural/staf teknis yang mempunyai kompetensi dibidang pemetaan 2) Sekretariat Kabupaten/ Kota Sekretariat Tim IP4T Kabupaten/Kota berkedudukan di Kantor Pertanahan cq Seksi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Petugas: Tenaga teknis data yuridis dan data fisik terdiri dari : Unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan pada Kabupaten/Kota Unsur Dinas/Badan Kabupaten yang menangani urusan di Bidang Tata Ruang pada Kabupaten/Kota Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kepala Subseksi di lingkungan Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kriteria petugas yang dimaksud di atas : Satgas data yuridis terdiri dari tenaga yang mempunyai kompetensi di bidang administrasi pertanahan Satgas data fisik terdiri dari tenaga struktural/staf teknis yang mempunyai kompetensi dibidang pemetaan
  • 15. 10 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH Pelaksanaan kegiatan IP4T berdasarkan Pasal 4 Peraturan Bersama tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang Berada di Dalam Kawasan Hutan. 2.1 Persiapan Kegiatan Kegiatan pelaksanaan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) dalam rangka penyelesaian penguasaan tanah yang berada di dalam kawasan hutan diperlukan persiapan dengan tahapan sebagai berikut : 2.1.1 Sosialisasi Kegiatan IP4T A. Tim IP4T melaksanakan survey batas lokasi IP4T dengan menggunakan GNSS (masing-masing desa). B. Pelaksanaan sosialisasi IP4T kepada masyarakat dalam kawasan hutan meliputi; 1. Tata Cara pengajuan permohonan IP4T 2. Tata Cara Pemasangan tanda batas bidang tanah dan pembuatan sket bidang tanah; 3. Tata Cara pengisian formulir permohonan (Lampiran 1); C. kegiatan persiapan di desa/lurah 1. Pemohon (orang-perorang, Instansi pemerintah, Badan Sosial keagamaan) mengajukan permohonan kepada Lurah/ Kepala Desa 2. Kepala desa melakukan inventarisasi penguasaan dan pemanfaatan bidang tanah (sesuai form lampiran 3 pada Juklak) 3. Desa/ Kelurahan membuat sketsa bidang tanah (Lampiran 2) 4. Pemohon memasang tanda batas/ patok di setiap bidang tanah
  • 16. 11 2.1.2 Permohonan IP4T A. Permohonan IP4T diajukan secara kolektif oleh Lurah/Kepala Desa diketahui Camat dan ditujukan kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota (contoh lampiran1). Lampiran berkas permohonan IP4T: 1. Daftar permohonan IP4T secara kolektif yang diketahui oleh Kepala Desa/Lurah dan Camat; 2. Foto copy Identitas pemohon (KTP, Kartu Keluarga, kartu identitas lain) masing-masing; 3. Alas hak/surat keterangan riwayat tanah/SPPT (bagi yang memiliki); 4. Surat pernyataan sudah memasang tanda batas bidang tanah ; 5. Sket bidang tanah dikuasai oleh pemohon yang berada dalam Kawasan Hutan; B. Permohonan IP4T oleh Pemerintah provinsi/kabupaten/kota ditujukan kepada Tim IP4T provinsi/kabupaten/kota. 1. Surat pengantar daftar permohonan IP4T yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau yang ditunjuk dengan melampirkan: a. Hasil verifikasi daftar permohonan ( point A 1 s/d 5); b. Peta penggunaan tanah sekala besar dengan citra satelit/drone c. Peta kawasan hutan 2. Pemerintah Provinsi/Kab/ Kota menyampaikan dokumen angka 1 kepada Sekretariat Tim IP4TProvinsi/Kab/ Kota. C. Tim IP4T menerima dokumen permohonan IP4T Tim IP4T setelah menerima dokumen, selanjutnya membuat jadwal pelaksanaan IP4T dengan jangka waktu yang ditetapkan (6 bulan) dalam 1 (satu) lokasi meliputi kegiatan persiapan lapang, pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data serta pelaporan.
  • 17. 12 2.1.3 Melaksanakan Pendaatan Lapang oleh Tim A. Persiapan, meliputi : 1. Melakukan verifikasi permohonan IP4T dengan pemeriksaan kelengkapan berkas. 2. Persiapan administrasi meliputi antara lain : penyiapan surat tugas, Surat Perjalanan Dinas (SPD), serta Surat Pemberitahuan ke Lurah/Kepala Desa setempat, penggandaan Formulir Isian, daftar hadir sosialisasi, pengadaan bahan ATK dan peralatan kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan IP4T. 3. Menyiapkan peta kerja, untuk daerah perkotaan dalam skala paling besar 1:1.000, dan daerah perdesaan dalam skala paling besar 1 : 10.000. 4. Peta kerja berisi unsur - unsur dasar meliputi batas administrasi batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten, sungai, jalan dan penggunaan tanah. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data lapang dilakukan oleh TIM IP4T yang digambarkan seperti contoh berikut : Gambar3. Diagram Alir Pengumpulan dan Pengolahan Data Perubahan  Batas  Kawasan   Hutan/RTRW Pengambilanbataspengunaan Tanah ,Penguasaan Tanah dengan GPS KEMENHUT LAPORAN Spatial/T ekstual   PENGOLAHAN  DATA  DENGAN  SISTEM   INFORMASI    GEOGRAFI
  • 18. 13 Melaksanakan Pengumpulan Data Lapang oleh Satgas: 1. Data Fisik : a. Membawa peta kerja dengan menggunakan peta rupa bumi yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial sebagai peta dasar atau peta dasar lainnya, untuk daerah perkotaan menggunakan skala paling besar 1:1.000 dan untuk daerah perdesaan menggunakan skala paling besar 1:10.000. b. Melakukan pemetaan bidang-bidang tanah dengan menggunakan alat Global Navigation Satellite System tipe navigasi (GNSS), sesuai dengan data yang diajukan oleh pemohon. c. Melakukan pendataan bidang-bidang tanah sesuai yang diajukan oleh pemohon sekaligus mendeliniasi penggunaan tanah dan pemanfaatan tanahnya pada saat melakukan pencocokan data yang di ajukan oleh pemohon. d. Memelihara dan menyimpan data (hardcopy dan digital) hasil lapangan sampai kegiatan IP4T selesai. 2. Data Yuridis : a. Melakukan verifikasi Riwayat penguasaan tanah sesuai yang diajukan oleh pemohon. b. Pemohon membuat pernyataan penguasaan bidang tanah yang ditunjuk oleh yang bersangkutan, diketahui dan disetujui oleh pihak yang berbatasan langsung dan Lurah/Kepala Desa setempat (lampiran 4). 2.1.4 Melakukan Pengolahan dan Analisis. Pengolahan dan analisis data Fisik dan Yuridis dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil pengolahan dan analisis data fisik dan data yuridis adalah;
  • 19. 14 Informasi Spasial, berisi informasi bidang tanah yang terdiri dari penggunaan, penguasaan tanah dan nama pemohon. Informasi Tekstual. - Penguasaan lebih dari 20 Tahun (pengakuan hak, ex : prona, nelayan). - Penguasaan kurang dari 20 Tahun (pemberian hak/redistribusi tanah). - Tidak termasuk ke dalam kedua kategori di atas (hutan kemasyarakatan). 2.1.5 Menerbitkan Hasil Rekomendasi Hasil pengolahan data spasial dan tekstual sebagai dasar untuk menerbitkan rekomendasi IP4T sebagai berikut : 1. Hasil pengolahan dan analisis dibahas dalam rapat Tim IP4T. Selanjutnya Tim IP4T memutuskan dalam bentuk rekomendasi yang berisi : a. bidang tanah yang dapat diteruskan permohonannya melalui penegasan/pengakuan hak. b. bidang tanah dapat diberikan hak atas tanah dalam rangka reforma agraria/redistribusi tanah. c. bidang tanah dapat diberikan hak hutan kemasyarakatan. Tanah yang sudah diberikan hak (penegasan/pengakuan, reforma agrarian/redistribusi tanah dan hutan kemasyarakatan) tidak boleh dialihkan kecuali memperoleh ijin. 2. Tim IP4T membuat rekomendasi (Lampiran 5) yang ditandatangani Ketua, Sekretaris dan semua anggota Tim IP4T dengan lampiran peta bidang-bidang tanah hasil verifikasi peta IP4T (peta penggunaan tanah dan penguasaan tanah) dalam bentuk hardcopy, data digital dan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (SP2FBT) serta salinan bukti-bukti penguasaan tanah lainnya.
  • 20. 15 2.1.6 Menyerahkan Hasil Analisa 1. Tim IP4T Provinsi menyerahkan rekomendasi kepada Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi atau Tim IP4T Kabupaten/Kota menyerahkan rekomendasi hasil pembahasan kepada Kepala Kantor Pertanahan. 2. Kepala Kantor Pertanahan melanjutkan rekomendasi tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah BPN dengan Surat Pengantar. 3. Kepala Kantor Wilayah BPN menyerahkan Rekomendasi kepada Kementrian Kehutanan cq. Ditjen Planologi Kehutanan ditembuskan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN, Menteri Dalam Negeri, Gubernur/ Bupati/ Walikota yang bersangkutan. 4. Kementerian Kehutanan (Direktur Jenderal Planologi atas nama Menteri Kehutanan Republik Indonesia) : a. Melakukan kajian terhadap laporan hasil analisis Tim IP4T dan memerintahkan pelaksanaan tata batas kawasan hutan di lapangan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas hasil analisis. b. Berdasarkan hasil tata batas kawasan hutan Direktur Jenderal Planologi atas nama Menteri Kehutanan Republik Indonesia menerbitkan Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan Hutan beserta lampiran peta sebagai dasar penerbitan sertipikat hak atas tanah. c. Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan Hutan beserta lampiran peta diserahkan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dengan tembusan, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional. d. Menteri Kehutanan Republik Indonesia menerbitkan surat keputusan perubahan batas kawasan hutan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak terbitnya Surat Keputusan Perubahan Batas Kawasan
  • 21. 16 Hutan oleh Direktur Jenderal Planologi atas nama Menteri Kehutanan Republik Indonesia e. Revisi terhadap RTRWP/K dilakukan setelah proses peninjauan kembali yang menghasilkan rekomendasi perlunya dilakukan revisi. Revisi sebagaimana dimaksud dilakukan 1 kali dalam 5 tahun sejak ditetapkannya RTRWP/K. Selama proses integrasi tata ruang pemberian tanda bukti hak dapat dilaksanakan. 5. Batas administrasi wilayah hasil rekomendasi IP4T dapat digunakan sebagai acuan untuk pengesahan batas wilayah dari Kementerian Dalam Negeri cq. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum. 2.2 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dilaksanakan oleh Kantor Wilayah BPN. Kegiatan monev dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan IP4T sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang telah diatur dalam petunjuk pelaksanaan IP4T.
  • 22. 17 BAB III PEMBIAYAAN Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas tim IP4T sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bersama Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/ MENHUT- II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di kementerian dalam negeri, kementerian kehutanan, dan kementerian agraria dan tata ruang/BPN. 3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ BPN; Untuk kegiatan IP4T di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN mengikuti Standar Biaya Keluaran (SBK) yang telah ditentukan dalam DIPA Tahun berjalan, dengan komponen biaya sebagai berikut: 1) Persiapan a. Belanja bahan 2) Pelaksanaan a. Belanja bahan b. Sosialisasi c. Pengumpulan data fisik dan yuridis d. Pengolahan Data dan Analisis IP4T e. Pembahasan Rekomendasi IP4T 3) Pengawasan dan Evaluasi a. Supervisi dan Monitoring b. Konsultasi ke Kanwil 4) Pelaporan a. Penggandaan dan Penjilidan b. Pengiriman Laporan
  • 23. 18 BAB IV PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan IP4T ini disusun agar semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan IP4T dapat melaksanakan kegiatan ini dengan benar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, PB.3/ MENHUT-II/2014, 17.PRT/M/2014, 8/SKB/X/2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di dalam Kawasan Hutan.
  • 24. 19 LAMPIRAN1 KOP Surat Desa/Kel FORMULIR PERMOHONAN INVENTARISASI PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN 1. Nama : 2. Jabatan : Kepala Desa/Lurah/Sekdes/Sekkel 3. Alamat : 4. Nomor Identitas (ID) : dengan ini mengajukan permohonan Inventarisasi Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan di Desa/Kelurahan___________________, Kecamatan/Distrik___________________, Kabupaten/Kota ___________________ Provinsi ______________________ sebagai berikut: 1. Luas tanah yang dimohon : 2. Jumlah Bidang : 3. Jumlah Pemohon Sebagai kelengkapan permohonan, bersama ini kami lampirkan: 1. Peta Kawasan Hutan; 2. Peta Penggunaan Tanah Eksisting; 3. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah dari masing-masing pemohon; 4. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk; 5. Peta Sketsa lokasi yang dimohon; 6. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan. 7. Dokumen penunjang lainnya:.................... Demikian permohonan ini kami sampaikan, dan kami bertanggungjawab atas kebenaran persyaratan yang dilampirkan di atas. _________, _______________ Lurah/Kepala Desa _________ Kecamatan________________ (Materai dan Cap Desa/Kel) (_________________________) Keterangan: Coret yang tidak perlu. Sebutkan dokumen penunjang yang berkaitan dengan tanah yang dimohon.
  • 25. 20 LAMPIRAN 2 Contoh sketsa bidang yang dimohon: Contoh SKETSA BIDANG TANAH PERMOHONAN INVENTARISASI PENGUASAAN TANAH DALAM KAWASAN HUTAN __________, ____________________ KepalaDesa/ Lurah, ____________________ Catatan : UKURAN KERTAS MENYESUAIKAN DENGAN BANYAKNYA BIDANG TANAH PERMOHONAN IP4T
  • 26. 21 Lampiran 3. Daftar Subyek Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) Contoh: DAFTAR SUBYEK INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T) No Nomor Urut Bidang Jenis Penggunaan Tanah Riwayat Penguasaan Tanah Nama Subyek Keterangan 1 503 Diisi: 120 (contoh) a. Sawah b. c. d. e. f. g. h. i. Diisi: Ladang (Contoh) Tahun 1980 dibuka oleh H.Manan Tahun 2000 dijual ke Maman Diisi: Lama Penguasaan : Asal Perolehan : Riwayat Pemanfaatan Tanah : Dll. Maman bin Samsul Luas ± 2 Ha Ada Surat Keterangan Tanah (SKT) No.40 Tahun 1980 PBB No.072 Tahun 2013 Diisi: Luas bidang (perkiraan) Dll.... __________, ____________________ KepalaDesa/ Lurah, ____________________
  • 27. 22 Lampiran. 4 SURAT PENYATAAN PENGUASAAN FISIK BIDANG TANAH (SPORADIK) Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a : U m u r : Pekerjaan : ........................................................ Nomor KTP : ........................................................ Alamat : ........................................................ Dengan ini menyatakan bahwa saya dengan itikad baik telah menguasai sebidang tanah yang terletak di : Jalan : ........................................................ RT/RW : ........................................................ Desa/Kelurahan : ........................................................ Kab/Kodya : ........................................................ NIB : ........................................................ Status Tanah : ........................................................ Dipergunakan Untuk : ........................................................ Batas-batas tanah : Sebelah Utara : ........................................................ Sebelah Timur : ........................................................ Sebelah Selatan : ........................................................ Sebelah Barat : ........................................................ Bidang tanah tersebut saya peroleh dari .......................... sejak tahun .......................yang sampai saat ini saya kuasai secara terus menerus, tidak dijadikan/menjadi jaminan sesuatu hutang dan tidak dalam sengketa dan di atas Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia untuk mengangkat sumpah bila diperlukan. Apabila ternyata penyataan ini tidak benar saya bersedia dituntut dihadapan pihak-pihak yang berwenang. dengan saksi oleh : 1. Nama : .................................................................... Umur : .................................................................... Pekerjaan : .................................................................... Alamat : ....................................................................
  • 28. 23 2. Nama : .................................................................... Umur : .................................................................... Pekerjaan : .................................................................... Alamat : .................................................................... Penggarap Tanah Berbatasan : Sebelah Utara : ........................................................ Sebelah Timur : ........................................................ Sebelah Selatan : ........................................................ Sebelah Barat : ........................................................ Mengetahui : Kepala Desa/Lurah Tanda tangan dan Cap Desa/Kel (..............................................) Mengetahui, Saksi 1 ............................. (..............................) Saksi 2 ........................ (..............................) ....................., .................. Yang membuat peryataan, (Materai Rp 6000) ..............................
  • 29. 24 Lampiran 5 BERITA ACARA INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T) NOMOR .................... TANGGAL............................. Pada hari ini, tanggal ............ bulan ............. tahun ........., kami yang bertandatangan di bawah ini, Anggota Tim IP4T yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota/Gubernur........../Nomor ............... tanggal ...................: 1. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota (ketua merangkap Anggota) 2. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : Kepada Dinas Kabupaten/Kota yang menangani urusan dibidang Kehutanan (merangkap Anggota) 3. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan (anggota) 4. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : Kepada Dinas/Badan Kabupaten/Kota yang menangani urusan dibidang Tata Ruang (anggota) 5. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : Kabag Pemerintahan Kabupaten/Kota (anggota) 6. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : ) 7. Nama : .................................................................................................... NIP : .................................................................................................... Jabatan : )
  • 30. 25 telah melaksanakan inventarisasi P4T untuk keperluan verifikasi kegiatan IP4T, dengan hasil sebagai berikut: I. UMUM 1. Identitas Pemohon : a. Nama : .........(dkk/....orang)............................... 1) b. Alamat : terlampir 2. Letak tanah yang dimohon : a. Jalan, nomor, RT/RW :........................... .................................... b. Desa/Kelurahan : ........................... ................................... c. Kecamatan : .............................................................. 3. Peninjauan Lokasi : a. Hari/tanggal : .............................................................. b. Berita Acara : .............................................................. II. KETERANGAN MENGENAI SUBYEK Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas, Pemohon telah memenuhi persyaratan permohonan yang telah ditetapkan, terdiri dari: 1. Daftar permohonan IP4T secara kolektif yang diketahui oleh KepalaDesa/Lurah dan Camat; 2. Foto copy Identitas pemohon (KTP, Kartu Keluarga, kartu identitas lain) masing-masing; 3. Alas hak/surat keterangan riwayat tanah/SPPT (bagi yang memiliki); 4. Surat pernyataan sudah memasang tanda batas bidang tanah ; 5. Sket bidang tanah dikuasai oleh pemohon yang berada dalam Kawasan Hutan; III. KETERANGAN MENGENAI OBYEK DAN LINGKUNGAN SEKITAR 1. Penggunaan tanah: terlampir a. .........................................: ...........................m2(........%) b. .........................................: ...........................m2(........%) c. .........................................: ...........................m2(........%) 2. Penguasaan tanah: terlampir a. .........................................: ...........................m2(........%) b. .........................................: ...........................m2(........%)
  • 31. 26 c. .........................................: ...........................m2(........%) IV. PERTIMBANGAN TIM Tim IP4T menyimpulkan bahwa terhadap tanah yang dimohon untuk kegiatan IP4T seluas .................... m2 dan diberikan rekomendasi sebagai berikut : a. Bidang tanah yang dapat diteruskan permohonannya melalui penegasan/ pengakuan hak........................bidang. b. Bidang tanah yang dapat diberikan hak atas tanah dalam rangka reforma agraria/ redistribusi tanah sebanyak .................bidang c. Bidang tanah yang dapat diberikan hak hutan kemasyarakatan sebanyak ................bidang kota, tanggal........................., ............................. Tim IP4T, Ketua, ____________________ NIP ________________ _______________ Sekretaris, ____________________ NIP ________________ ____________ Anggota, 1. ____________________ NIP ________________ 1. _______________ 2. ____________________ NIP ________________ 2___________ 3. ____________________ NIP ________________ 3. _______________ 4. ____________________ NIP ________________ 4. ___________ 5. ____________________ NIP ________________ 5. _______________
  • 32. 27 1) Lampiran Berita Acara Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah UMUM No Nama Subyek Tempat Tinggal Nomor Urut Bidang Jenis Penggunaan Tanah Luas Tanah (m2) Riwayat Penguasaan Tanah Keterangan 1 Maman bin Samsul a. RT/RW b. Desa c. Kecamatan 503 Diisi: 120 (contoh) a. Sawah b. c. d. e. f. g. Diisi: Ladang Contoh) Tahun 1980 dibuka oleh H.Manan Tahun 2000 dijual ke Maman Diisi: Lama Penguasaan : Asal Perolehan : Riwayat Pemanfaatan Tanah : Dll. __________, ____________________ KepalaDesa/ Lurah, ____________________