SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
SEJARAH
PERUMUSAN
PANCASILA
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
SEBELUM ABAD KE-20
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah
bisa dikatakan sejak datangnya para penjajah di
seluruh wilayah Nusantara dan sekitarnya, antara
lain :
1. Pati Unus dari kesultanan Demak, tahun 1511
berusaha mengusir Portugis dari Malaka,
setelah Portugis menguasai Malaka.
2. Sultan Agung dari Kesultanan Mataram, tahun
1628 dan 1629 berusaha mengusir Belanda
dari Batavia.
3. Sultan Mirsa dari kesultanan Cirebon, empat
kali bangkit melawan penjajah Belanda, yaitu
pada tahun 1788 dipimpin oleh Mirsa,
kemudian tahun 1793, 1796, dan tahun
1802.
4. Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1680) dari Kesultanan Banten juga
berusaha mengusir Belanda dari Banten.
5. Tahun 1674 Trunajaya memimpin rakyat Madura, dibantu laskar
Banten dan Makassar melawan Mataram karena Mataram sudah
bekerja sama dengan Belanda.
6. Sultan Hasanuddin dari Kesultanan Makassar mengadakan
perlawanan terhadap Belanda antara lain terjadi pada tahun 1653,
1655, 1660 dan 1666.
7. Sultan Khairun dari Kesultanan Ternate dengan dukungan rakyat
Ternate menyatakan perang dengan Portugis, yang kemudian
dilanjutkan oleh putranya Baabullah.
8. Pangeran Antasari dari Kesultanan Banjar, bersama rakyat Banjar
mengadakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
9. Sultan Muhammad Salihuddin dari Kesultanan Kutai Kartanegara tahun
1884 mengadakan perlawanan terhadap tentara Inggris.
10.Sutan Nuku dari Kesultanan Tidore tahun 1802 melawan Belanda.
11.Perlawanan rakyat Saparua, Ambon dan sekitarnya melawan Belanda di
bawah pimpinan Pattimura tahun 1817.
12.Pangeran Diponegoro bersama rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta
melawan Belanda pada tahun 1825-1830.
13.Perlawanan rakyat Sumatera Barat yang terkenal dengan Kaum Paderi,
melawan Belanda pada tahun 1821-1837 di bawah pimpinan Tuanku
Imam Bonjol.
14.Perlawanan Rakyat Aceh tahun 1837-1904, yang dipimpin oleh
Panglima Polim, Tengku Cik Ditiro, Tengku Umar, Dll., yang berhasil
mengobarkan semangat jihad melawan penjajah Belanda.
13.Kerajaan Karangasem di pantai Timur Bali, bersama suku Sasak
yang sudah memeluk islam, mengadakan perlawanan Belanda
pada tahun 1894.
14.Perlawanan rakyat Bali melawan Belanda dibawah Raja Klungkung
tahun 1908 yang terkenal dengan “puputan”, tidak mau tunduk
kepada Belanda.
15.Perlawanan rakyat Batak melawan Belanda tahun 1875-1907 yang
dipimpin oleh Si Singamangaraja
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum abad ke-20 di
seluruh wilayah Nusantara belum berhasil, antara lain disebabkan oleh
hal-hal sbb:
1. Belum ada persatuan yang kuat sehingga masih mudah dipecah belah
dan masih bersifat kedaerahan.
2. Mengutamakan perlawanan yang bersifat fisik, kalah dalam
persenjataan.
3. Perjuangan masih sangat bergantung kepada para pemimpin, jika
pemimpin gugur atau tertangkap, berakhirlah perlawanan terhadap
penjajah.
Pada abad XX di panggung politik
internasional terjadilah pergolakan
kebangkitan Dunia Timur dengan suatu
kesadaran akan kekuatannya sendiri.
Republik Philipina (1898), yang
dipelopori Joze Rizal, kemenangan
Jepang atas Rusia di Tsunia (1905),
gerakan SunYat Sen dengan Republik
Cinanya (1911). Partai Konggres di India
dengan tokoh Tilak dan Gandhi.
Berdasarkan pengalaman yang terdapat
di negara-negara lain tersebut, maka
bangsa Indonesia untuk mengusir
penjajah sejak abad ke-20 mengalami
perubahan. Yang tadinya bersifat fisik
sekarang menjadi bentuk organisasi-
Organisasi yang dibuat didalam
Organisasi - organisasi sosial, politik dan keagamaan yang
muncul ditengah-tengah masyarakat tersebut adalah
sebagai berikut :
 Boedi Oetomo
Kebangkitan Nasional diawali dengan berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, pendorong
berdirinya adalah dokter Wahidin Sudirohusodo yang digerakkan oleh para pelajar STOVIA (School
tot Opleiding van Inlandsche Artsen/Sekolah Calon Dokter Pribumi).
 Sarekat Islam
Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam menjelma menjadi serikat yang dipimpin oleh H.
Samanhudi, H.O.S Cokroaminoto dan Abdul Muis. Sarekat Islam ini secra terang-terangan
merupakan gerakan politik yang kooperatif (mau bekerja sama) dengan pemerintah Hindia
Belanda.
 Indische Partij
Pada tahun 1912 berdirilah Indische Partij di Bandung yang didirikan oleh Tiga Serangkai yaitu
Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), Dr. Ciptomangkusumo dan Suwardi Suryaningra (Ki Hajar
Dewantara.
Kronologis Sejarah Perumusan Pancasila
Sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia
 Masa Penjajahan Jepang dan Suasana Pembentukan BPUPKI
 Masa Sidang BPUPKI
MASA PENJAJAHAN JEPANG DAN
SUASANA PEMBENTUKAN BPUPKI
Setelah Nederland diserbu oleh tentara Nazi Jerman pada
tanggal 5 Mei 1940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 1940,
maka Ratu Wihelmina dengan segenap Aparat
pemerintahannya mengungsi ke Inggris, sehingga
pemerintahan Belanda masih dapat berkomunikasi
dengan pemerintah jajahan Indonesia.
Janji Belanda tentang Indonesia merdeka kelak kemudian
hari dalam kenyataannya hanya suatu kebohongan belaka
sehingga tidak pernah menjadi kenyataan. Bahkan sampai
akhir pendudukan pada tanggal 10 Maret 1940,
kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.
Nampaknya memang penderitaan bangsa
Indonesia silih berganti. Kepergian penjajah
berkulit bule berganti dengan datangnya orang-
orang Jepang yang tidak kalah bengisnya. Dengan
licik mereka membawa propaganda semboyan
dengan semangat “Tiga A” yang berbunyi: “Nippon
cahaya Asia”, “Nippon Pelindung Asia”, dan
“Nippon Pemimpin Asia”. Dimana propagandis
Jepang Hirosyi Syimizu turut aktif memperluaskan
slogan tersebut. Di samping praktek-praktek
kekuasaan fasis Jepang lainnya yang menindas
rakyat.
Pada tahun 1943 tentara Jepang mulai terdesak di semua medan
pertempuran. Dalam keadaan yang demikian, pemerintah Jepang
memberikan janji kepada bangsa Indonesia, bahwa bangsa
Indonesia akan diberikan Kemerdekaan di kelak kemudian hari
dalam lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya, apabila
perang dunia II berakhir dengan kemenangan pada Pihak Jepang. Janji
tersebut diucapkan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal Kaiso pada
7 September 1944 di depan sidang Istimewa Dewan Perwakilan
Rakyat Jepang (Toikuhu Gikai). Janji tersebut tentunya bermaksud
agar Bangsa Indonesia bersimpati kepada Jepang dalam menghadapi
tentara sekutu.
Selanjutnya pada tanggal 12 Agustus 1945 dibentuknya PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yakni pada saat Radjiman
Soekarno, dan Hatta diterima oleh oleh Jenderal Terauchi Hisaichi
yang sekaligus melantik Soekarno sebagai ketuanya di Saigon.
Selain mempunyai tugas untuk mensyahkan undang-undang dasar
yang dibuat oleh BPUPKI. PPKI juga memiliki tugas untuk membuat
lambang negara yang merupakan lambang sejarah, hal ini sesuai
dengan konstitusi RIS 27 Desember 1949, pemerintah mempunyai
kewajiban untuk menetapkan lambang negara
MASA SIDANG BPUPKI
Setelah dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 Badan Penyelidik
mengadakan 2 kali sidang, yaitu:
1. Sidang pertama, pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal
1 Juni 1945.
2. Sidang kedua, pada tanggal 10 juli 1945 sampai dengan 17 Juli
1945.
SIDANG I 29 MEI – 1 JUNI 1945
Di Sidang Hari ke 1 Mr. Muhammad Yamin adalah orang pertama yang
berbicara dan mengajukan usul tentang asas dan dasar negara
Indonesia.
1. Peri Kebangsaaan
2. Peri Kemanusian
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Pada hari ketiga sidang BPUPKI yaitu tepatnya pada tanggal 31 Mei 1945
Prof. Mr. Soepomo mengemukakan lima dasar negara sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Bathin
4. Musyawarah
5. Keadilan
PIDATO SOEKARNO
Pada 1 Juni 1945 Soekarno mendapat giliran berpidato atau
menyampaikan usulnya tentang dasar negara di sidang Pleno 1
BPUPKI. Saat itu Soekarno mengusulkan dasar negara, Pancasila sesuai
dengan isinya yang memuat lima sila atau lima dasar negara, yaitu
kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan,
Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang
Berkebudayaan. Saat itulah untuk pertama kalinya diperkenalkan nama
Pancasila di Indonesia modern sehingga pidato Soekarno pada 1 Juni
1945 itu dikenal sebagai pidato lahirnya Pancasila.
Dengan selesainya rapat tanggal 1 Juni 1945, maka selesailah seluruh
masa sidang BPUPKI. Selanjutnya untuk menampung perumusan-
perumusan yang bersifat perseorangan dan individual, dibentuklah
sebuah panitia kecil yang disebut “Panitia Sembilan” karena
anggotanya terdiri dari 9 orang. Yaitu :
1. Ir. Soekarno Ketua merangkap anggota
2. Drs. Moh. Hatta, anggota
3. Mr. A.A. Maramis, anggota
4. K. H. Wachid Hasyim, anggota
5. A. K Mudzakir, anggota
6. Abikusno Tjokrosujoso, anggota
7. H. Agus Salim, anggota
8. Mr. Ahmad Subardjo, anggota
9. Mr. Muh, Yamin, anggota
Panitia sembilan dibentuk kebutuhan untuk mencari modus antara apa yang
disebut “Golongan Islam” dengan apa yang disebut “Golongan Kebangsaan”
mengenai soal agama dan negara.
HASIL KARYA PANITIA SEMBILAN
Piagam Jakarta (22 Juni 1945) didalamnya terdapat perumusan
Pancasila yang berbunyi :
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Contenu connexe

Tendances

Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Satya Hs
 
Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT
Andhika Pratama
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
Azh'rulk Amard
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papua
Ai Roudatul
 

Tendances (20)

Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Hakikat bahasa, ciri ciri, fungsi, sejarah
Hakikat bahasa, ciri ciri, fungsi, sejarahHakikat bahasa, ciri ciri, fungsi, sejarah
Hakikat bahasa, ciri ciri, fungsi, sejarah
 
Perbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasilaPerbandingan Orde Orde pancasila
Perbandingan Orde Orde pancasila
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.Benua maritim indonesia.
Benua maritim indonesia.
 
Perjanjian Linggarjati
Perjanjian LinggarjatiPerjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papua
 

Similaire à Bab II Sejarah Perumusan Pancasila

Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Lholo Ismunasib
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii
07051994
 
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.pptSEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
andrimitra
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Dwi Okta Rianna
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
YusupDodiPurwadi1
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
CiciParamida4
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Suliantika Riani
 
Sp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasilaSp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasila
winarsih_enar
 

Similaire à Bab II Sejarah Perumusan Pancasila (20)

DAERAH DALAM KERANGKA NKRI.pptx
DAERAH DALAM KERANGKA NKRI.pptxDAERAH DALAM KERANGKA NKRI.pptx
DAERAH DALAM KERANGKA NKRI.pptx
 
PPT PANCASILA ANDRE ERLANGGA.pptx
PPT PANCASILA ANDRE ERLANGGA.pptxPPT PANCASILA ANDRE ERLANGGA.pptx
PPT PANCASILA ANDRE ERLANGGA.pptx
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii
 
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.pptSEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
 
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.pptSEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
 
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Dr. TATIK FIDOWATY, S.IP., M.Si.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Dr. TATIK FIDOWATY, S.IP., M.Si.pptSEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Dr. TATIK FIDOWATY, S.IP., M.Si.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Dr. TATIK FIDOWATY, S.IP., M.Si.ppt
 
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.pptSEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.ppt
 
2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx2 PPT Pancasila 2.pptx
2 PPT Pancasila 2.pptx
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAHPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Sp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasilaSp pendidikan pancasila
Sp pendidikan pancasila
 
Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang
 

Plus de yudikrismen1

Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
yudikrismen1
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
yudikrismen1
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
yudikrismen1
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
yudikrismen1
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
yudikrismen1
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
yudikrismen1
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
yudikrismen1
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
yudikrismen1
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
yudikrismen1
 

Plus de yudikrismen1 (20)

Uu ite
Uu iteUu ite
Uu ite
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidana
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
Pertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatPertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibat
 
Pertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidPertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpid
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
 
Pertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopPertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloop
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
 
Pertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanaPertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidana
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
 
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
 
Pertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanaPertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidana
 
Pertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanaPertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidana
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Dernier (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

Bab II Sejarah Perumusan Pancasila

  • 2. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM ABAD KE-20 Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah bisa dikatakan sejak datangnya para penjajah di seluruh wilayah Nusantara dan sekitarnya, antara lain : 1. Pati Unus dari kesultanan Demak, tahun 1511 berusaha mengusir Portugis dari Malaka, setelah Portugis menguasai Malaka. 2. Sultan Agung dari Kesultanan Mataram, tahun 1628 dan 1629 berusaha mengusir Belanda dari Batavia. 3. Sultan Mirsa dari kesultanan Cirebon, empat kali bangkit melawan penjajah Belanda, yaitu pada tahun 1788 dipimpin oleh Mirsa, kemudian tahun 1793, 1796, dan tahun 1802.
  • 3. 4. Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1680) dari Kesultanan Banten juga berusaha mengusir Belanda dari Banten. 5. Tahun 1674 Trunajaya memimpin rakyat Madura, dibantu laskar Banten dan Makassar melawan Mataram karena Mataram sudah bekerja sama dengan Belanda. 6. Sultan Hasanuddin dari Kesultanan Makassar mengadakan perlawanan terhadap Belanda antara lain terjadi pada tahun 1653, 1655, 1660 dan 1666. 7. Sultan Khairun dari Kesultanan Ternate dengan dukungan rakyat Ternate menyatakan perang dengan Portugis, yang kemudian dilanjutkan oleh putranya Baabullah. 8. Pangeran Antasari dari Kesultanan Banjar, bersama rakyat Banjar mengadakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
  • 4. 9. Sultan Muhammad Salihuddin dari Kesultanan Kutai Kartanegara tahun 1884 mengadakan perlawanan terhadap tentara Inggris. 10.Sutan Nuku dari Kesultanan Tidore tahun 1802 melawan Belanda. 11.Perlawanan rakyat Saparua, Ambon dan sekitarnya melawan Belanda di bawah pimpinan Pattimura tahun 1817. 12.Pangeran Diponegoro bersama rakyat Jawa Tengah dan Yogyakarta melawan Belanda pada tahun 1825-1830. 13.Perlawanan rakyat Sumatera Barat yang terkenal dengan Kaum Paderi, melawan Belanda pada tahun 1821-1837 di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol. 14.Perlawanan Rakyat Aceh tahun 1837-1904, yang dipimpin oleh Panglima Polim, Tengku Cik Ditiro, Tengku Umar, Dll., yang berhasil mengobarkan semangat jihad melawan penjajah Belanda.
  • 5. 13.Kerajaan Karangasem di pantai Timur Bali, bersama suku Sasak yang sudah memeluk islam, mengadakan perlawanan Belanda pada tahun 1894. 14.Perlawanan rakyat Bali melawan Belanda dibawah Raja Klungkung tahun 1908 yang terkenal dengan “puputan”, tidak mau tunduk kepada Belanda. 15.Perlawanan rakyat Batak melawan Belanda tahun 1875-1907 yang dipimpin oleh Si Singamangaraja
  • 6. Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum abad ke-20 di seluruh wilayah Nusantara belum berhasil, antara lain disebabkan oleh hal-hal sbb: 1. Belum ada persatuan yang kuat sehingga masih mudah dipecah belah dan masih bersifat kedaerahan. 2. Mengutamakan perlawanan yang bersifat fisik, kalah dalam persenjataan. 3. Perjuangan masih sangat bergantung kepada para pemimpin, jika pemimpin gugur atau tertangkap, berakhirlah perlawanan terhadap penjajah.
  • 7. Pada abad XX di panggung politik internasional terjadilah pergolakan kebangkitan Dunia Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Republik Philipina (1898), yang dipelopori Joze Rizal, kemenangan Jepang atas Rusia di Tsunia (1905), gerakan SunYat Sen dengan Republik Cinanya (1911). Partai Konggres di India dengan tokoh Tilak dan Gandhi. Berdasarkan pengalaman yang terdapat di negara-negara lain tersebut, maka bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah sejak abad ke-20 mengalami perubahan. Yang tadinya bersifat fisik sekarang menjadi bentuk organisasi- Organisasi yang dibuat didalam
  • 8. Organisasi - organisasi sosial, politik dan keagamaan yang muncul ditengah-tengah masyarakat tersebut adalah sebagai berikut :  Boedi Oetomo Kebangkitan Nasional diawali dengan berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, pendorong berdirinya adalah dokter Wahidin Sudirohusodo yang digerakkan oleh para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen/Sekolah Calon Dokter Pribumi).  Sarekat Islam Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam menjelma menjadi serikat yang dipimpin oleh H. Samanhudi, H.O.S Cokroaminoto dan Abdul Muis. Sarekat Islam ini secra terang-terangan merupakan gerakan politik yang kooperatif (mau bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda.  Indische Partij Pada tahun 1912 berdirilah Indische Partij di Bandung yang didirikan oleh Tiga Serangkai yaitu Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), Dr. Ciptomangkusumo dan Suwardi Suryaningra (Ki Hajar Dewantara.
  • 9. Kronologis Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia  Masa Penjajahan Jepang dan Suasana Pembentukan BPUPKI  Masa Sidang BPUPKI
  • 10. MASA PENJAJAHAN JEPANG DAN SUASANA PEMBENTUKAN BPUPKI Setelah Nederland diserbu oleh tentara Nazi Jerman pada tanggal 5 Mei 1940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 1940, maka Ratu Wihelmina dengan segenap Aparat pemerintahannya mengungsi ke Inggris, sehingga pemerintahan Belanda masih dapat berkomunikasi dengan pemerintah jajahan Indonesia. Janji Belanda tentang Indonesia merdeka kelak kemudian hari dalam kenyataannya hanya suatu kebohongan belaka sehingga tidak pernah menjadi kenyataan. Bahkan sampai akhir pendudukan pada tanggal 10 Maret 1940, kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.
  • 11. Nampaknya memang penderitaan bangsa Indonesia silih berganti. Kepergian penjajah berkulit bule berganti dengan datangnya orang- orang Jepang yang tidak kalah bengisnya. Dengan licik mereka membawa propaganda semboyan dengan semangat “Tiga A” yang berbunyi: “Nippon cahaya Asia”, “Nippon Pelindung Asia”, dan “Nippon Pemimpin Asia”. Dimana propagandis Jepang Hirosyi Syimizu turut aktif memperluaskan slogan tersebut. Di samping praktek-praktek kekuasaan fasis Jepang lainnya yang menindas rakyat.
  • 12. Pada tahun 1943 tentara Jepang mulai terdesak di semua medan pertempuran. Dalam keadaan yang demikian, pemerintah Jepang memberikan janji kepada bangsa Indonesia, bahwa bangsa Indonesia akan diberikan Kemerdekaan di kelak kemudian hari dalam lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya, apabila perang dunia II berakhir dengan kemenangan pada Pihak Jepang. Janji tersebut diucapkan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal Kaiso pada 7 September 1944 di depan sidang Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Jepang (Toikuhu Gikai). Janji tersebut tentunya bermaksud agar Bangsa Indonesia bersimpati kepada Jepang dalam menghadapi tentara sekutu.
  • 13. Selanjutnya pada tanggal 12 Agustus 1945 dibentuknya PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yakni pada saat Radjiman Soekarno, dan Hatta diterima oleh oleh Jenderal Terauchi Hisaichi yang sekaligus melantik Soekarno sebagai ketuanya di Saigon. Selain mempunyai tugas untuk mensyahkan undang-undang dasar yang dibuat oleh BPUPKI. PPKI juga memiliki tugas untuk membuat lambang negara yang merupakan lambang sejarah, hal ini sesuai dengan konstitusi RIS 27 Desember 1949, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menetapkan lambang negara
  • 14. MASA SIDANG BPUPKI Setelah dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 Badan Penyelidik mengadakan 2 kali sidang, yaitu: 1. Sidang pertama, pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. 2. Sidang kedua, pada tanggal 10 juli 1945 sampai dengan 17 Juli 1945.
  • 15. SIDANG I 29 MEI – 1 JUNI 1945 Di Sidang Hari ke 1 Mr. Muhammad Yamin adalah orang pertama yang berbicara dan mengajukan usul tentang asas dan dasar negara Indonesia. 1. Peri Kebangsaaan 2. Peri Kemanusian 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
  • 16. Pada hari ketiga sidang BPUPKI yaitu tepatnya pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Mr. Soepomo mengemukakan lima dasar negara sebagai berikut : 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan Lahir dan Bathin 4. Musyawarah 5. Keadilan
  • 17. PIDATO SOEKARNO Pada 1 Juni 1945 Soekarno mendapat giliran berpidato atau menyampaikan usulnya tentang dasar negara di sidang Pleno 1 BPUPKI. Saat itu Soekarno mengusulkan dasar negara, Pancasila sesuai dengan isinya yang memuat lima sila atau lima dasar negara, yaitu kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Berkebudayaan. Saat itulah untuk pertama kalinya diperkenalkan nama Pancasila di Indonesia modern sehingga pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 itu dikenal sebagai pidato lahirnya Pancasila.
  • 18. Dengan selesainya rapat tanggal 1 Juni 1945, maka selesailah seluruh masa sidang BPUPKI. Selanjutnya untuk menampung perumusan- perumusan yang bersifat perseorangan dan individual, dibentuklah sebuah panitia kecil yang disebut “Panitia Sembilan” karena anggotanya terdiri dari 9 orang. Yaitu : 1. Ir. Soekarno Ketua merangkap anggota 2. Drs. Moh. Hatta, anggota 3. Mr. A.A. Maramis, anggota 4. K. H. Wachid Hasyim, anggota
  • 19. 5. A. K Mudzakir, anggota 6. Abikusno Tjokrosujoso, anggota 7. H. Agus Salim, anggota 8. Mr. Ahmad Subardjo, anggota 9. Mr. Muh, Yamin, anggota Panitia sembilan dibentuk kebutuhan untuk mencari modus antara apa yang disebut “Golongan Islam” dengan apa yang disebut “Golongan Kebangsaan” mengenai soal agama dan negara.
  • 20. HASIL KARYA PANITIA SEMBILAN Piagam Jakarta (22 Juni 1945) didalamnya terdapat perumusan Pancasila yang berbunyi : Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia