SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
Nomor : 6/PTID/WBS1/2017
Pusat Teknologi Inovasi Daerah
Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340
Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong
BAGAIMANA RUANG PUBLIK KREATIF (RPK)
DAPAT MENUMBUHKAN KREATIVITAS MASYARAKAT?
Dr. Yudi Widayanto, SSi, MSi
(Analis Kebijakan Ahli Madya – Pusat Teknologi Inovasi Daerah)
PENDAHULUAN
Percaya atau tidak, kreativitas Indonesia termasuk di jajaran paling rendah dibandingkan negara lain di
dunia. Setidaknya itulah yang digambarkan oleh Global Creativity Index (GCI) 2015 yang menempatkan
Indonesia pada peringkat 115 dari 139 negara. Survei yang dilakukan Martin Prosperity Institute ini menilai
indeks kreativitas suatu negara berdasarkan tiga indikator, yaitu teknologi, talent dan toleransi. Meskipun
survey ini dilakukan 3 tahun yang lalu, ini merupakan survey yang paling mutakhir tentang pemeringkatan
kreativitas antar negara. Terlepas dari pemilihan indikatornya, harus diterima bahwa Indonesia dinilai belum
termasuk golongan negara kreatif, maka demikian pula dengan masyarakatnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kreatif atau kreativitas berarti “[1] memiliki daya
cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; [2] bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yang
[kreatif] menghendaki kecerdasan dan imajinasi.”
Untuk membantu mewujudkan kreativitas, seseorang perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan
minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Dengan demikian
perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif seseorang, serta menyediakan
sarana dan prasarana. Tetapi ini tidak cukup, selain perhatian, dorongan dan pelatihan dari lingkungan, perlu
ada motivasi intrinsik pada seseorang. Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas
individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran
kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan.
Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi
pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.
CREATIVOGENIC MEMUPUK KREATIVITAS DALAM MASYARAKAT
Upaya menumbuhkan kreativitas masyarakat dapat mengacu pada kebudayaan creativogenic, yaitu
kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat (Silvano, 1976), antara lain :
1. Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media,
2. Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat,
3. Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk
masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang,
4. Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi,
5. Adanya kebebasan setelah pengalaman tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan
diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati,
6. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda,
7. Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda,
8. Adanya interaksi antara individu yang berhasil, dan
9. Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.
Dalam konteks tata ruang maka sebuah Ruang Publik Terbuka dapat diciptakan menjadi lingkungan
yang memotivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas kreatif dengan melakukan desain ruang yang
mengacu pada faktor tersebut diatas yang mempengaruhi proses kreativitas. Referensi itulah yang mendasari
konsep pengembangan sebuah Ruang Publik Kreatif.
Nomor : 6/PTID/WBS1/2017
Pusat Teknologi Inovasi Daerah
Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340
Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong
RUANG PUBLIK KREATIF
Ruang Publik Kreatif (RPK) awalnya adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh BPPT dalam
menumbuhkan kreativitas dan budaya inovasi masyarakat berbasis ruang yang dimmplementasi di daerah-
daerah yang menerapkan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Sejumlah percontohan bisa dijumpai di Kota
Pekalongan dan Kabupaten Pelalawan. Kemudian secara bertahap konsep tersebut mulai diminati oleh
daerah lain yang belum menerapkan SIDa.
Definisi RPK adalah ruang terbuka (open space) baik ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau
yang dimanfaatkan untuk memfasilitasi aktivitas-aktivitas ekonomi kreatif lokal, menambah penghijauan
daerah perkotaan, menambah fasilitas olahraga dan kegiatan rekreasi, mempermudah interaksi sosial serta
membawa kebanggaan dan kenangan pada suatu komunitas (Widayanto & Setiastuti 2016).
RPK memiliki peranan penting dalam mengembangkan budaya inovasi di daerah melalui pemanfaatan
sumber daya lokal untuk tujuan penguatan interaksi sosial, peningkatan kreativitas dan nilai tambah
ekonomi, pelestarian fungsi lingkungan, peningkatan kenyamanan dan pengembangan keindahan arsitektural
kota dalam rangka meningkatkan daya saing dan kohesi sosial.
Pembangunan RPK selain dikaitkan dengan semangat untuk menyediakan wahana bagi komunitas di
sekitarnya juga merupakan bagian dari Sitem Inovasi Daerah (SIDa). Keberadaan RPK seharusnya memang
dirancang sesuai dengan tujuannya bukan sekedar mengejar keindahan lanskap semata namun dirancang
dengan tema yang relevan terhadap aktivitas komunitas atau masyarakat di sekitarnya. BPPT telah
memberikan panduan Pengembangan RPK pada kasus pengembangan di suatu daerah otonom.
PERMASALAHAN
Permasalahan umum yang diangkat dalam tulisan ini adalah masih kurangnya pemahaman tentang
keterkaitan antara pembangunan RPK dengan kreativitas masyarakat. Contohnya, selama ini konsep RPK
oleh kebanyakan orang dipandang hanya sekedar taman kota. Taman sebagaimana tujuan utamanya adalah
sebagai katup pengaman untuk kota, di mana orang orang yang tinggal di daerah perkotaan yang padat dapat
menemukan ruang bernapas di taman kota. Sementara pembangunan RPK diupayakan memasukkan unsur
penumbuhan kreativitas masyarakat pengunjungnya. Selain itu, dalam konteks SIDa terdapat elemen budaya
inovasi yang didorong berkembangan di tengah-tengah masyarakat agar semangat kreativitas dan
kewirausahaan serta talenta SDM di daerah semakin subur.
Permasalahan khusus diangkat dari kasus pembangunan RPK Sumbawa yang telah selesai pembangunannya
pada Desember 2017. Setelah selesai pembangunan RPK masih menyisakan sejumlah pertanyaan,
bagaimana selanjutnya. Pertanyaan itu di antaranya: bagaimana menyosialisasikan, siapa pengelolaannya,
bagaimana pola pemeliharaaan, bagaimana mengatur even di antara komunitas yang ada. Yang paling utama
adalah bagaimana bentuk kegiatan yang menumbuhkan kreativitas masyarakat pengunjungnya?
BELAJAR DARI PEMBANGUNAN RPK SUMBAWA
Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) adalah sebuah universitas yang berada di Kabupaten Provinsi
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Universitas yang beroperasi sejak tahun 2013 ini memiliki ruang
terbuka hijau yang masih luas dan saat ini sedang dalam proses melengkapi sarana prasarananya. Upaya
pembangunan yang dilakukan tidak lain untuk menciptakan kampus UTS yang nyaman, ramah lingkungan,
dan dapat memenuhi kebutuhan warganya. Beberapa diantaranya dilakukan dengan program penataan
lingkungan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik, dan pembangunan fisik bangunan,
seperti pengembangan Science and Techno Park (STP) dan rumah susun mahasiswa.
Salah satu tugas UTS adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis di kalangan mahasiswa, agar
mahasiswa mampu memahami nilai-nilai secara objektif. UTS tidak hanya bertanggungjawab melahirkan
Nomor : 6/PTID/WBS1/2017
Pusat Teknologi Inovasi Daerah
Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340
Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong
sarjana yang kompeten dan berkualitas, tetapi juga malahirkan manusia berempati yang sehat jasmani rohani.
Untuk itu dibutuhkan suatu ruang yang dapat mengakomodir kegiatan mahasiswa dan civitas akademika
dalam menunangkan kreativitasnya.
Salah satu bentuk upaya menjawab tuntutan tersebut di atas adalah dibangunnya RPK. RPK UTS merupakan
pengembangan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, baik akademis
maupun non akademis. Sehingga RPK ini dalam perencanaannya dilengkapi dengan sejumlah seperti
fasilitas gazebo, amphi teater, taman dan jalur pedestrian sebagai penghubung kawasan taman. RPK yang
terletak di dalam kawasan kampus UTS ini nantinya tidak hanya dapat diakses oleh warga UTS saja, tetapi
juga masyarakat sekitarnya.
Gambar 1. Lay out dan Realisasi RPK Sumbawa
Pembangunan RPK ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan UTS. BPPT melalui Pusat Teknologi Inovasi Daerah
yang memiliki tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan kebijakan teknologi di bidang pengembangan
iklim dan lingkungan berinovasi di daerah otonom pada akhirnya mengimplementasi kegiatan
pembangunan RPK Sumbawa.
Melalui serangkaian proses pekerjaan mulai dari: penentuan lokasi berbasis kriteria ideal RPK, membuat
DED, membuat disain tapak secara iteratif, gambar kerja dan terakhir konstruksi dilalui sehingga RPK dapat
terwujud dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
MANFAAT PENGEMBANGAN RPK UTS – SUMBAWA.
Pengembangan RPK memiliki fungsi strategis guna mengembalikan sekaligus menjaga keseimbangan
kehidupan kawasan kampus dalam aspek hubungan sosial maupun ekologis civitas akademika dan
masyarakat sekitarnya. Kehadirannya bukan semata bagian penunjang kawasan kampus tetapi telah menjadi
kebutuhan bagi kualitas habitat kampus. Berdasar hasil wawancara terhadap pengunjung RPK dan pihak
kampus dapat dirangkum manfaat pengembangan RPK UTS, yaitu :
Nomor : 6/PTID/WBS1/2017
Pusat Teknologi Inovasi Daerah
Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340
Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong
1. Manfaat Akademis. RPK merupakan wahana penunjang dalam melakukan kegiatan akademis.
Mengingat bidang fokus UTS adalah di bidang biotechnology maka diharapkan kedekatan para
mahasiswa dengan alam akan membantunya menambah ketertarikan dengan bidang ilmu tersebut.
2. Manfaat sosial. RPK UTS merupakan ruang untuk bersosialisasi dan berinteraksi bagi civitas
akademika dan juga bagi masyarakat umum yang menggunakannya. Bagian dari konsep jaringan
adalah adanya ruang untuk ineraksi antar bidang ilmu.
3. Manfaat kreativitas. RPK dapat memberikan manfaat kepada penggunanya dalam meningkatkan
kreativitasnya di berbagai bidang seperti Seni, Fotografi, dan wahana sharing. Termasuk
menciptakan kemampuan untuk mengakses informasi seluas-luasnya melalui jaringan internet WIFI
yang disediakan.
4. Manfaat Kesehatan. RPK juga dapat dijadikan sebagai sarana olah raga bagi penggunanya, seperti
senam atau jogging.
5. Manfaat Ekologis. RPK mempunyai fungsi keserasian lingkungan untuk mempertahankan daerah
hijau kampus, menyerap air hujan, mencegah banjir, menyegarkan udara.
6.
Gambar 2. Pemanfaatan RPK Sumbawa sebagai Ajang Kreativitas
Pengembangan RPK UTS diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan sumber daya
manusia di Kabupaten Sumbawa pada umumnya dan UTS pada khususnya. Selain itu RPK UTS diharapkan
dapat memberikan manfaat positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial, sehingga kampus UTS dapat
mencapai predikat green campus.
TANTANGAN RPK SUMBAWA
 RPK di UTS dapat menjadi contoh pengembangan taman kota yang dirancang dengan
mengedepankan kebutuhan aktivitas komunitas. Maka dari itu ke depan Pemda dapat mengadopsi
konsep pengembangannya dan belajar dari pengelolaannya.
 RPK Sumbawa mulai menjadi salah satu icon Sumbawa dengan kekhasan lokasi dan pemandangan
menghadap gunung Olat Maras yang ditawarkan, maka pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut
menjadi tuntutan yang harus diantisipasi.
 Model pemanfaatan RPK masih perlu dirumuskan bersama para komunitas pengunjung. Pola
pemanfaatan fasilitas dan penyelenggaraan even musiman perlu dicanangkan.
 Sebagaimana aset fisik berbasis tanam-tanaman hidup yang lainnya, tentu membutuhkan
pemeliharaan yang intensif oleh orang yang profesional di bidang pertamanan. Dihadapkan pada
kondisi iklim Sumbawa yang relatif panas, menjadi tantangan bagi pengelola RPK agar bisa mencari
pola yang terbaik untuk keberlanjutan RPK.
Nomor : 6/PTID/WBS1/2017
Pusat Teknologi Inovasi Daerah
Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi
Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340
Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Berdasar urgensi dan tantangan pengembangan RPK di Universitas Teknologi Sumbawa dapat
direkomendasikan hal-hal berikut.
1. Pembentukan kelembagaan pengelolaan RPK UTS kolaboratif.
Perlunya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dalam mendukung pengembangan
sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, sebagaimana misi pertama Kabupaten
Sumbawa yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas
pendidikan”. Demikian halnya peran UTS sebagai pengguna prasana RPK sangat diperlukan. Maka
perlu kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan UTS dalam pengelolaan ruang publik
kreatif Kampus UTS tentu dengan melibatkan komunitas (Mahasiswa).
2. Rekomendasi pengembangan dan peningkatan fasilitas RPK UTS:
a. Melengkapi jaringan intenet WIFI di area RPK UTS. Dalam hal ini Pemkab Sumbawa dapat
bekerjasama dengan PT Telkom untuk penyediaan sistem jaringan tersebut. Peningkatan
fasilitas di RPK penting untuk peningkatan kunjungan dan dapat menjadi branding Pemerintah
Kabupaten Sumbawa di bidang pendidikan.
b. Peningkatan penerangan area RPK dengan lampu hemat energi. Pemkab Sumbawa bisa
bekerjasama dengan pihak swasta dengan memanfaatkan CSR.
c. Meningkatkan aksesibilitas ke RPK UTS, terutama membangun infrasturktur jembatan dari sisi
utara yaitu jalur utama menuju Kampus UTS.
3. Menerapkan konsep program The Park Watch dan Adopt-A-Park sebagaimana taman kota di
Singapura. The Park Watch bertujuan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan
pengelolaan taman secara transparan. Program Adopt-A-Park adalah sebuah upaya penggalangan
dana abadi secara akuntabel untuk memelihara, mengelola, dan mengisi berbagai kegiatan di taman.
Dengan adanya pengelola RPK, akan bisa mengatur program tersebut misalkan dengan membagi
berdasarkan kelompok pengguna (komunitas) yang ada di UTS.
4. Mengingat iklim Sumbawa yang ekstrim terkait sumberdaya air, untuk efisiensi dan optimalisasi
biaya, prioritas pemeliharaan RPK perlu dibagi menjadi model pemeliharaan penuh (taman hidup,
jalur hijau), pemeliharaan sedang (bangunan berbahan kayu, bantaran danau dan sungai), dan
dibiarkan tumbuh secara alami (hutan lindung). Secara teknis keberadaan taman yang mulai
menjadi icon Sumbawa bisa menjadi ajang kreasi (tantangan) bagi civitas akademia UTS bagaimana
pemeliharaan taman yang stabil di tengah kondisi musim yang berubah-ubah.
5. Penumbuhan kreativitas dengan membuat pola pemanfaatan RPK dan even musiman (terjadwal).
Bagi pengelola RPK agar segera merelaisasi pola pengelolaannya.
6. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan RPK agar terjaga keberadaannya dan pemanfaatan sesuai
dengan tujuan pembangunan. Monitoring dilakukan untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang
berkualitas. Untuk itu diperlukan pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan penertiban
terhadap pemanfaatan RPK oleh pihak Pemkab Sumbawa.
PUSTAKA
Arieti Silvano. 1976. Creativity, The Fitagic. Synthesis, New York: Basic Books, Inc, Publisher.
Widayanto Y., Setiastuti N. 2016. Pengembangan Ruang Publik Kreatif. Pusat Teknologi Inovasi Daerah –
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. BPPT Press Jakarta.

Contenu connexe

Tendances

EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Dadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetPenyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetDadang Solihin
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaAry Ajo
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDadang Solihin
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangOswar Mungkasa
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013kppmbone
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategisardinmarL
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukimanpindotutuko
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 

Tendances (20)

EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Pedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master PlanPedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master Plan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetPenyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan Target
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013BONE DALAM ANGKA 2013
BONE DALAM ANGKA 2013
 
Perumusan isu strategis
Perumusan isu strategisPerumusan isu strategis
Perumusan isu strategis
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 

Similaire à Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa

Panduan gemastik 8 revisi
Panduan gemastik 8   revisiPanduan gemastik 8   revisi
Panduan gemastik 8 revisiAzizha Zeinita
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016stikesby kebidanan
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiitoniwijanarko
 
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014Aryono Adhi
 
I3M for Not Informed
I3M for Not InformedI3M for Not Informed
I3M for Not InformedSyarif Fikri
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen dikti
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen diktiPanduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen dikti
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen diktiAulia Citra
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriLisa Ramadhanty
 
PPT KRITERIA 1.pptx
PPT KRITERIA 1.pptxPPT KRITERIA 1.pptx
PPT KRITERIA 1.pptxnairaazkia89
 
Peran ICT dalam Pendidikan
Peran ICT dalam PendidikanPeran ICT dalam Pendidikan
Peran ICT dalam Pendidikanyuanawpp
 
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptx
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptxOptimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptx
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptxDiegoSiahaan
 
Program pengabdian-masyarakat
Program pengabdian-masyarakatProgram pengabdian-masyarakat
Program pengabdian-masyarakatBagus ferry
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixElvina Arapah
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixUlfia Rahmi
 
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Taufik Wihardja
 
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan juni apri
 
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdfMarsFptkUpi
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013Eva Handriyantini
 

Similaire à Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa (20)

Panduan gemastik 8 revisi
Panduan gemastik 8   revisiPanduan gemastik 8   revisi
Panduan gemastik 8 revisi
 
hilirisasi.pdf
hilirisasi.pdfhilirisasi.pdf
hilirisasi.pdf
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
 
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014
Panduan fasilitasi perguruan tinggi 2014
 
I3M for Not Informed
I3M for Not InformedI3M for Not Informed
I3M for Not Informed
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen dikti
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen diktiPanduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen dikti
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ ix 2013_dirjen dikti
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
 
PPT KRITERIA 1.pptx
PPT KRITERIA 1.pptxPPT KRITERIA 1.pptx
PPT KRITERIA 1.pptx
 
Peran ICT dalam Pendidikan
Peran ICT dalam PendidikanPeran ICT dalam Pendidikan
Peran ICT dalam Pendidikan
 
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptx
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptxOptimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptx
Optimalisasi Klinik Kreatif Mahasiswa.pptx
 
Program pengabdian-masyarakat
Program pengabdian-masyarakatProgram pengabdian-masyarakat
Program pengabdian-masyarakat
 
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN ...
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ix
 
Panduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ixPanduan dikti edisi_ix
Panduan dikti edisi_ix
 
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
Panduan penelitian dan_ppm_edisi_-ix-2013
 
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
 
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf
1. Cibiru - Laporan 9 Desember 2022_Draft Jadi.pdf
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
 

Plus de Yudiwid

Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusif
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusifPolicy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusif
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusifYudiwid
 
Policy brief pembiayaan teknoprener
Policy brief pembiayaan teknoprenerPolicy brief pembiayaan teknoprener
Policy brief pembiayaan teknoprenerYudiwid
 
Paparan Webinar Kebijakan Covid 30 juli 2020
Paparan Webinar Kebijakan Covid  30 juli 2020Paparan Webinar Kebijakan Covid  30 juli 2020
Paparan Webinar Kebijakan Covid 30 juli 2020Yudiwid
 
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao di ...
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao  di ...Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao  di ...
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao di ...Yudiwid
 
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesia
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesiaPermasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesia
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesiaYudiwid
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
 
Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Yudiwid
 
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...Yudiwid
 
Skema substansi renstra perangkat daerah
Skema substansi renstra perangkat daerahSkema substansi renstra perangkat daerah
Skema substansi renstra perangkat daerahYudiwid
 
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah dr zulkieflimansyah
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah    dr zulkieflimansyahPeran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah    dr zulkieflimansyah
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah dr zulkieflimansyahYudiwid
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
 
Data base teknologi daerah cerdas
Data base teknologi daerah cerdas Data base teknologi daerah cerdas
Data base teknologi daerah cerdas Yudiwid
 
Daerah Cerdas 2017
Daerah Cerdas 2017 Daerah Cerdas 2017
Daerah Cerdas 2017 Yudiwid
 

Plus de Yudiwid (13)

Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusif
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusifPolicy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusif
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusif
 
Policy brief pembiayaan teknoprener
Policy brief pembiayaan teknoprenerPolicy brief pembiayaan teknoprener
Policy brief pembiayaan teknoprener
 
Paparan Webinar Kebijakan Covid 30 juli 2020
Paparan Webinar Kebijakan Covid  30 juli 2020Paparan Webinar Kebijakan Covid  30 juli 2020
Paparan Webinar Kebijakan Covid 30 juli 2020
 
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao di ...
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao  di ...Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao  di ...
Analisis rantai pasok kakao untuk pengembangan industri pengolahan kakao di ...
 
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesia
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesiaPermasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesia
Permasalahan dan kebijakan perkakaoan indonesia
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)Risalah kebijakan (policy brief)
Risalah kebijakan (policy brief)
 
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...
Penerapan teknik ISM untuk perumusan kebijakan pengembangan industri kakao ju...
 
Skema substansi renstra perangkat daerah
Skema substansi renstra perangkat daerahSkema substansi renstra perangkat daerah
Skema substansi renstra perangkat daerah
 
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah dr zulkieflimansyah
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah    dr zulkieflimansyahPeran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah    dr zulkieflimansyah
Peran universitas dalam menguatkan sistem inovasi daerah dr zulkieflimansyah
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
 
Data base teknologi daerah cerdas
Data base teknologi daerah cerdas Data base teknologi daerah cerdas
Data base teknologi daerah cerdas
 
Daerah Cerdas 2017
Daerah Cerdas 2017 Daerah Cerdas 2017
Daerah Cerdas 2017
 

Dernier

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 

Dernier (7)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 

Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa

  • 1. Nomor : 6/PTID/WBS1/2017 Pusat Teknologi Inovasi Daerah Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340 Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong BAGAIMANA RUANG PUBLIK KREATIF (RPK) DAPAT MENUMBUHKAN KREATIVITAS MASYARAKAT? Dr. Yudi Widayanto, SSi, MSi (Analis Kebijakan Ahli Madya – Pusat Teknologi Inovasi Daerah) PENDAHULUAN Percaya atau tidak, kreativitas Indonesia termasuk di jajaran paling rendah dibandingkan negara lain di dunia. Setidaknya itulah yang digambarkan oleh Global Creativity Index (GCI) 2015 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 115 dari 139 negara. Survei yang dilakukan Martin Prosperity Institute ini menilai indeks kreativitas suatu negara berdasarkan tiga indikator, yaitu teknologi, talent dan toleransi. Meskipun survey ini dilakukan 3 tahun yang lalu, ini merupakan survey yang paling mutakhir tentang pemeringkatan kreativitas antar negara. Terlepas dari pemilihan indikatornya, harus diterima bahwa Indonesia dinilai belum termasuk golongan negara kreatif, maka demikian pula dengan masyarakatnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kreatif atau kreativitas berarti “[1] memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; [2] bersifat (mengandung) daya cipta: pekerjaan yang [kreatif] menghendaki kecerdasan dan imajinasi.” Untuk membantu mewujudkan kreativitas, seseorang perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Dengan demikian perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif seseorang, serta menyediakan sarana dan prasarana. Tetapi ini tidak cukup, selain perhatian, dorongan dan pelatihan dari lingkungan, perlu ada motivasi intrinsik pada seseorang. Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. CREATIVOGENIC MEMUPUK KREATIVITAS DALAM MASYARAKAT Upaya menumbuhkan kreativitas masyarakat dapat mengacu pada kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat (Silvano, 1976), antara lain : 1. Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media, 2. Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat, 3. Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang, 4. Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, 5. Adanya kebebasan setelah pengalaman tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati, 6. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda, 7. Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda, 8. Adanya interaksi antara individu yang berhasil, dan 9. Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif. Dalam konteks tata ruang maka sebuah Ruang Publik Terbuka dapat diciptakan menjadi lingkungan yang memotivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas kreatif dengan melakukan desain ruang yang mengacu pada faktor tersebut diatas yang mempengaruhi proses kreativitas. Referensi itulah yang mendasari konsep pengembangan sebuah Ruang Publik Kreatif.
  • 2. Nomor : 6/PTID/WBS1/2017 Pusat Teknologi Inovasi Daerah Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340 Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong RUANG PUBLIK KREATIF Ruang Publik Kreatif (RPK) awalnya adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh BPPT dalam menumbuhkan kreativitas dan budaya inovasi masyarakat berbasis ruang yang dimmplementasi di daerah- daerah yang menerapkan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Sejumlah percontohan bisa dijumpai di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pelalawan. Kemudian secara bertahap konsep tersebut mulai diminati oleh daerah lain yang belum menerapkan SIDa. Definisi RPK adalah ruang terbuka (open space) baik ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau yang dimanfaatkan untuk memfasilitasi aktivitas-aktivitas ekonomi kreatif lokal, menambah penghijauan daerah perkotaan, menambah fasilitas olahraga dan kegiatan rekreasi, mempermudah interaksi sosial serta membawa kebanggaan dan kenangan pada suatu komunitas (Widayanto & Setiastuti 2016). RPK memiliki peranan penting dalam mengembangkan budaya inovasi di daerah melalui pemanfaatan sumber daya lokal untuk tujuan penguatan interaksi sosial, peningkatan kreativitas dan nilai tambah ekonomi, pelestarian fungsi lingkungan, peningkatan kenyamanan dan pengembangan keindahan arsitektural kota dalam rangka meningkatkan daya saing dan kohesi sosial. Pembangunan RPK selain dikaitkan dengan semangat untuk menyediakan wahana bagi komunitas di sekitarnya juga merupakan bagian dari Sitem Inovasi Daerah (SIDa). Keberadaan RPK seharusnya memang dirancang sesuai dengan tujuannya bukan sekedar mengejar keindahan lanskap semata namun dirancang dengan tema yang relevan terhadap aktivitas komunitas atau masyarakat di sekitarnya. BPPT telah memberikan panduan Pengembangan RPK pada kasus pengembangan di suatu daerah otonom. PERMASALAHAN Permasalahan umum yang diangkat dalam tulisan ini adalah masih kurangnya pemahaman tentang keterkaitan antara pembangunan RPK dengan kreativitas masyarakat. Contohnya, selama ini konsep RPK oleh kebanyakan orang dipandang hanya sekedar taman kota. Taman sebagaimana tujuan utamanya adalah sebagai katup pengaman untuk kota, di mana orang orang yang tinggal di daerah perkotaan yang padat dapat menemukan ruang bernapas di taman kota. Sementara pembangunan RPK diupayakan memasukkan unsur penumbuhan kreativitas masyarakat pengunjungnya. Selain itu, dalam konteks SIDa terdapat elemen budaya inovasi yang didorong berkembangan di tengah-tengah masyarakat agar semangat kreativitas dan kewirausahaan serta talenta SDM di daerah semakin subur. Permasalahan khusus diangkat dari kasus pembangunan RPK Sumbawa yang telah selesai pembangunannya pada Desember 2017. Setelah selesai pembangunan RPK masih menyisakan sejumlah pertanyaan, bagaimana selanjutnya. Pertanyaan itu di antaranya: bagaimana menyosialisasikan, siapa pengelolaannya, bagaimana pola pemeliharaaan, bagaimana mengatur even di antara komunitas yang ada. Yang paling utama adalah bagaimana bentuk kegiatan yang menumbuhkan kreativitas masyarakat pengunjungnya? BELAJAR DARI PEMBANGUNAN RPK SUMBAWA Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) adalah sebuah universitas yang berada di Kabupaten Provinsi Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Universitas yang beroperasi sejak tahun 2013 ini memiliki ruang terbuka hijau yang masih luas dan saat ini sedang dalam proses melengkapi sarana prasarananya. Upaya pembangunan yang dilakukan tidak lain untuk menciptakan kampus UTS yang nyaman, ramah lingkungan, dan dapat memenuhi kebutuhan warganya. Beberapa diantaranya dilakukan dengan program penataan lingkungan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik, dan pembangunan fisik bangunan, seperti pengembangan Science and Techno Park (STP) dan rumah susun mahasiswa. Salah satu tugas UTS adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis di kalangan mahasiswa, agar mahasiswa mampu memahami nilai-nilai secara objektif. UTS tidak hanya bertanggungjawab melahirkan
  • 3. Nomor : 6/PTID/WBS1/2017 Pusat Teknologi Inovasi Daerah Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340 Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong sarjana yang kompeten dan berkualitas, tetapi juga malahirkan manusia berempati yang sehat jasmani rohani. Untuk itu dibutuhkan suatu ruang yang dapat mengakomodir kegiatan mahasiswa dan civitas akademika dalam menunangkan kreativitasnya. Salah satu bentuk upaya menjawab tuntutan tersebut di atas adalah dibangunnya RPK. RPK UTS merupakan pengembangan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, baik akademis maupun non akademis. Sehingga RPK ini dalam perencanaannya dilengkapi dengan sejumlah seperti fasilitas gazebo, amphi teater, taman dan jalur pedestrian sebagai penghubung kawasan taman. RPK yang terletak di dalam kawasan kampus UTS ini nantinya tidak hanya dapat diakses oleh warga UTS saja, tetapi juga masyarakat sekitarnya. Gambar 1. Lay out dan Realisasi RPK Sumbawa Pembangunan RPK ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan UTS. BPPT melalui Pusat Teknologi Inovasi Daerah yang memiliki tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan kebijakan teknologi di bidang pengembangan iklim dan lingkungan berinovasi di daerah otonom pada akhirnya mengimplementasi kegiatan pembangunan RPK Sumbawa. Melalui serangkaian proses pekerjaan mulai dari: penentuan lokasi berbasis kriteria ideal RPK, membuat DED, membuat disain tapak secara iteratif, gambar kerja dan terakhir konstruksi dilalui sehingga RPK dapat terwujud dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. MANFAAT PENGEMBANGAN RPK UTS – SUMBAWA. Pengembangan RPK memiliki fungsi strategis guna mengembalikan sekaligus menjaga keseimbangan kehidupan kawasan kampus dalam aspek hubungan sosial maupun ekologis civitas akademika dan masyarakat sekitarnya. Kehadirannya bukan semata bagian penunjang kawasan kampus tetapi telah menjadi kebutuhan bagi kualitas habitat kampus. Berdasar hasil wawancara terhadap pengunjung RPK dan pihak kampus dapat dirangkum manfaat pengembangan RPK UTS, yaitu :
  • 4. Nomor : 6/PTID/WBS1/2017 Pusat Teknologi Inovasi Daerah Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340 Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong 1. Manfaat Akademis. RPK merupakan wahana penunjang dalam melakukan kegiatan akademis. Mengingat bidang fokus UTS adalah di bidang biotechnology maka diharapkan kedekatan para mahasiswa dengan alam akan membantunya menambah ketertarikan dengan bidang ilmu tersebut. 2. Manfaat sosial. RPK UTS merupakan ruang untuk bersosialisasi dan berinteraksi bagi civitas akademika dan juga bagi masyarakat umum yang menggunakannya. Bagian dari konsep jaringan adalah adanya ruang untuk ineraksi antar bidang ilmu. 3. Manfaat kreativitas. RPK dapat memberikan manfaat kepada penggunanya dalam meningkatkan kreativitasnya di berbagai bidang seperti Seni, Fotografi, dan wahana sharing. Termasuk menciptakan kemampuan untuk mengakses informasi seluas-luasnya melalui jaringan internet WIFI yang disediakan. 4. Manfaat Kesehatan. RPK juga dapat dijadikan sebagai sarana olah raga bagi penggunanya, seperti senam atau jogging. 5. Manfaat Ekologis. RPK mempunyai fungsi keserasian lingkungan untuk mempertahankan daerah hijau kampus, menyerap air hujan, mencegah banjir, menyegarkan udara. 6. Gambar 2. Pemanfaatan RPK Sumbawa sebagai Ajang Kreativitas Pengembangan RPK UTS diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Sumbawa pada umumnya dan UTS pada khususnya. Selain itu RPK UTS diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial, sehingga kampus UTS dapat mencapai predikat green campus. TANTANGAN RPK SUMBAWA  RPK di UTS dapat menjadi contoh pengembangan taman kota yang dirancang dengan mengedepankan kebutuhan aktivitas komunitas. Maka dari itu ke depan Pemda dapat mengadopsi konsep pengembangannya dan belajar dari pengelolaannya.  RPK Sumbawa mulai menjadi salah satu icon Sumbawa dengan kekhasan lokasi dan pemandangan menghadap gunung Olat Maras yang ditawarkan, maka pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut menjadi tuntutan yang harus diantisipasi.  Model pemanfaatan RPK masih perlu dirumuskan bersama para komunitas pengunjung. Pola pemanfaatan fasilitas dan penyelenggaraan even musiman perlu dicanangkan.  Sebagaimana aset fisik berbasis tanam-tanaman hidup yang lainnya, tentu membutuhkan pemeliharaan yang intensif oleh orang yang profesional di bidang pertamanan. Dihadapkan pada kondisi iklim Sumbawa yang relatif panas, menjadi tantangan bagi pengelola RPK agar bisa mencari pola yang terbaik untuk keberlanjutan RPK.
  • 5. Nomor : 6/PTID/WBS1/2017 Pusat Teknologi Inovasi Daerah Deputi Pengkajian KebijakanTeknologi Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi Gedung II BPPT lantai 11, Jl. MH.Thamrin no.8 Jakarta 10340 Gedung Pusat Inovasi dan BisnisTeknologi (720) Kawasan Puspiptek Serpong REKOMENDASI KEBIJAKAN Berdasar urgensi dan tantangan pengembangan RPK di Universitas Teknologi Sumbawa dapat direkomendasikan hal-hal berikut. 1. Pembentukan kelembagaan pengelolaan RPK UTS kolaboratif. Perlunya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dalam mendukung pengembangan sektor pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, sebagaimana misi pertama Kabupaten Sumbawa yaitu “Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan”. Demikian halnya peran UTS sebagai pengguna prasana RPK sangat diperlukan. Maka perlu kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan UTS dalam pengelolaan ruang publik kreatif Kampus UTS tentu dengan melibatkan komunitas (Mahasiswa). 2. Rekomendasi pengembangan dan peningkatan fasilitas RPK UTS: a. Melengkapi jaringan intenet WIFI di area RPK UTS. Dalam hal ini Pemkab Sumbawa dapat bekerjasama dengan PT Telkom untuk penyediaan sistem jaringan tersebut. Peningkatan fasilitas di RPK penting untuk peningkatan kunjungan dan dapat menjadi branding Pemerintah Kabupaten Sumbawa di bidang pendidikan. b. Peningkatan penerangan area RPK dengan lampu hemat energi. Pemkab Sumbawa bisa bekerjasama dengan pihak swasta dengan memanfaatkan CSR. c. Meningkatkan aksesibilitas ke RPK UTS, terutama membangun infrasturktur jembatan dari sisi utara yaitu jalur utama menuju Kampus UTS. 3. Menerapkan konsep program The Park Watch dan Adopt-A-Park sebagaimana taman kota di Singapura. The Park Watch bertujuan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan taman secara transparan. Program Adopt-A-Park adalah sebuah upaya penggalangan dana abadi secara akuntabel untuk memelihara, mengelola, dan mengisi berbagai kegiatan di taman. Dengan adanya pengelola RPK, akan bisa mengatur program tersebut misalkan dengan membagi berdasarkan kelompok pengguna (komunitas) yang ada di UTS. 4. Mengingat iklim Sumbawa yang ekstrim terkait sumberdaya air, untuk efisiensi dan optimalisasi biaya, prioritas pemeliharaan RPK perlu dibagi menjadi model pemeliharaan penuh (taman hidup, jalur hijau), pemeliharaan sedang (bangunan berbahan kayu, bantaran danau dan sungai), dan dibiarkan tumbuh secara alami (hutan lindung). Secara teknis keberadaan taman yang mulai menjadi icon Sumbawa bisa menjadi ajang kreasi (tantangan) bagi civitas akademia UTS bagaimana pemeliharaan taman yang stabil di tengah kondisi musim yang berubah-ubah. 5. Penumbuhan kreativitas dengan membuat pola pemanfaatan RPK dan even musiman (terjadwal). Bagi pengelola RPK agar segera merelaisasi pola pengelolaannya. 6. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan RPK agar terjaga keberadaannya dan pemanfaatan sesuai dengan tujuan pembangunan. Monitoring dilakukan untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan RPK oleh pihak Pemkab Sumbawa. PUSTAKA Arieti Silvano. 1976. Creativity, The Fitagic. Synthesis, New York: Basic Books, Inc, Publisher. Widayanto Y., Setiastuti N. 2016. Pengembangan Ruang Publik Kreatif. Pusat Teknologi Inovasi Daerah – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. BPPT Press Jakarta.