SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Tugas Kewarganegaraan
“Globalisai & Identitas Nasional”
Kelompok 1 :
1. Siti Fatimatuzzaroh (1221408624)
2. Mega Purwati (1221408625)
3. Dewi Ambarwati (1221408656)
4. Purwanti (1211408081)
5. Yulian Safa (1211408114)
6. Rizki Tungga Dewi (1211408095)
7. Rosa Claudia R (1211408223)
8. Rendi Supriadi (1211408258)
1
Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin puji dan syukur kita limpahkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah tentang
”Identitas Nasional” ini.
Adapun makalah ini kami buat adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan kepada kami. Mudah-mudahan dengan dibuatnya makalah ini
bisa berguna bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak, maka untuk kesempurnaan makalah ini
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Kurang
lebihnya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
2
Daftar isi
Kata pengantar 2
Daftar Isi 3
Pengertian Globalisasi 4
Globalisasi dan Krisis Identitas 5
Pemaknaan Globalisasi 6
Nasionalisme 7
Perkembangan Nasionalisme 8
Realitas Nasionalisme dalam Tantangan 9
Pentingnya Identitas Bangsa 11
Kesimpulan dan Saran 13
Kata Penutup 14
3
 Pengertian Globalisasi
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau jaman yang
ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan dunia saling
berdekatan.
Era globalisasi ini ternyata bak pedang bermata dua. Dapat
membawa kita menjadi pribadi yang lebih bermutu atau bahkan
menjadi pribadi yang tidak tahu diri. Kepintaran generasi muda
dalam mengaolah teknologi tidak diimbangi dengan mental yang
bermoral. Pada akhirnya negaralah yang akan menanggung
akibatnya. Anak-anak sampai orang dewasa seakan terbiasa bahkan
hafal dengan berita-berita terbaru yang disajikan di dunia maya
tersebut, tapi keaadan ini bertolak belakang dengan pengetahuan
terhadap pancasila sebagai landasan dalam bertindakyang seakan
asing bahkan tidak mengenalnya.
Tampaknya arus modernisasi dan globalisasi tidak akan dapat
dihindari oleh negara-negara di dunia dalam berbagai aspek
kehidupannya. Menolak dan menghindari modernisasi dan globalisasi
sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat internasional.
Begitu juga di Negara Indonesia dengan adanya globalisasi dan
4
modernisasi sangat berpengaruh terhadap budaya kita dan sangat
bertentangan.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinia
terakhir terdapat tujuan bangsa serta 5 dasar negara yang tentunya
dibuat dengan maksud tertentu dan proses yang tidak mudah. Ke
lima dasar tersebut menunjukkan kepribadian (jati diri) bangsa yang
membedakan Bangsa Indonesia dengan bangsa lainya. Sebagai
generasi penerus bangsa yang pada akhirnya penentu kehidupan
bangsa hendaknya dapat menghormati para pendiri bangsa dengan
tetap mengisi kemerdekaan melalui prestasi dan rasa nosionalisme
yang tinggi tercinta dan tentunya tidak menghilangkan jati diri
bangsa Indonesia.
 Globalisasi dan Krisis Identitas
Jati diri yaitu suatu kualitas yang menentukan suatu individu,
sedemikian rupa sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang
membedakan dengan individu yang lain. Kualitas yang menggambarkan
suatu jati diri bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi individu
dimaksud.
Jati Diri Bangsa adalah, ciri khas atau karakteristik suatu bangsa
yang membedakannya dari bangsa yang lain. Jati diri bangsa indonesia
berarti karakteriskitik bangsa indonesia yang membedakan bangsa
indonesia dengan bangsa lainnya. Jati diri Indonesia merupakan
perwujudan dari nilai nilai budaya yang berkembang dan berasal dari
himpunan beberapa suku yang ada di Indonesia. Krisis identitas yang
melanda Indonesia tidak lagi sekadar berada di tingkatan individu
ataupun kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat. Krisis ini muncul
hingga ke tingkatan birokrasi; merasuki para pemangku kepentingan dan
5
pembuat kebijakan. Indikasi dari krisis identitas kebangsaan ini dapat
terlihat dari berbagai hal, seperti merosotnya rasa bangga akan
identitas sebagai bagian dari bangsa Indonesia, ketertarikan terhadap
budaya dan nilai-nilai asing yang lebih tinggi dibandingkan terhadap
budaya dan nilai-nilai lokal, keengganan banyak tenaga dengan
kompetensi mumpuni untuk mengabdi di dalam negeri, dan tingginya
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah sebagai akibat dari
banyaknya carut-marut di lingkungan birokrasi.
Beberapa contoh “hilangnya jati diri bangsa”
Korupsi sebagai Wujud Krisis Identitas Bangsa
Adanya krisis identitas bangsa yang terjadi selama beberapa dekade
menyebabkan mentalitas bangsa menjadi tergerus dan menurunnya
kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Ketika krisis kepercayaan itu terjadi, pada masa kini
masyarakat hanya menjadikan Pancasila sebagai “buah bibir” saja tanpa
bisa menghayati dan mengamalkannya secara utuh. Sebagai contoh
adalah kasus korupsi ditengah-tengah masyarakat. Kecenderungan
tindak korupsi tersebut hanya memihak dan menguntungkan satu pihak
saja, sedangkan masyarakat sebagai korban dari korupsi tersebut.
 Pemaknaan Globalisasi
 Makna globalisasi
Bukan rahasia lagi kalau saat ini dunia sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek
6
kehidupan masyarakat dan negara. Batas-batas teritorial antarnegara
yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam
konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini hal itu tidak menjadi
kendala yang berarti. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam eskalasi yang tinggi terutama teknologi informasi, komunikasi,
dan transportasi telah menyebabkan batas-batas atau sekat-sekat
geografis antarnegara dan bangsa seolah tak nampak lagi. Pantas, kalau
banyak pihak mengatakan bahwa kecenderungan kehidupan bangsa dan
negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global
(global village).
Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan “global village” yang
dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari
kesuksesan system komunikasi secara keseluruhan. Saat ini, betapa
mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya
antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan.
Bahkan, saat ini tidak jarang para petinggi negara mengadakan
pertemuan dengan staf pembantunya (misalnya menteri) melalui
teleconference atau konferensi jarak jauh dengan maksud untuk
memantau keadaan atau situasi dalam negeri, baik keadaan politik
maupun ekonomi, dan sebagainya. Demikian pula, komunikasi dapat
dilakukan melalui media internet yang dalam waktu yang relatif singkat,
dapat diperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di
belahan penjuru dunia ini. Itulah gambaran kehidupan saat ini,
kehidupan yang serba menglobal dalam berbagai aspek atau dimensi
kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi
(globalization).
Secara etimologis, globalisasi berasal dari kata “globe” yang
berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah
“proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi,
7
secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses
mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan
aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia. Di
Perancis, globalisasi dikenal dengan istilah mondialisation. Sementara
di Jerman dikenal dengan sebutan istilah globaliserung. Secara konsep
memang berbeda, namun pada dasarnya mengandung pengertian yang
tidak berbeda, yakni proses yang mendunia dalam berbagai bidang dan
aspek kehidupan negera dan bangsa di penjuru dunia ini.
 Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai
tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya,
baik dari internal maupun eksternal. Seperti: Cinta pada tanah air, ras,
bahasa atau sejarah budaya. Dan juga dapat dikatakan nasionalisme
merupakan suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan
prestise bangsa.
 Perkembangan Nasionalisme
Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam
sebuah negara yang mendambakan kepentingan bersama, yaitu
kepentingan bangsa (nation), walaupun mereka terdiri dari masyarakat
yang majemuk. Bangsa mempunyai pengertian totalitas yang tidak
membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Diantara mereka tercipta
8
hubungan sosial yang harmonis dan sepadan atas dasar kekeluargaan.
Kepentingan semua kelompok diinstutionalisasikan dalam berbagai
organisasi sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan. Upaya penggalangan
kebersamaan ini sering kali bertujuan menghapus superioritas kolonial
terhadap suatu bangsa yang telah menimbulkan berbagai penderitaan
selama kurun waktu yang cukup lama.
Nasionalisme sendiri mengandung makna “suatu sikap mental di mana
loyalitas tertinggi dari individu adalah untuk negara-bangsa”; atau
“sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah, serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dan dengan demikian mersakan adanya
kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa.
Dalam konteks ini, kata kunci dalam nasionalisme adalah supreme
loyality terhadap kelompok bangsa. Kesetiaan ini muncul karena adanya
kesadaran akan identitas kolektif yang berbeda dengan yang lain. Pada
kebanyakan kasus, hal itu terjadi karena kesamaan keturunan, bahasa
atau kebudayaan. Akan tetapi , ini semua bukanlah unsur yang
subtansial serba yang paling penting dalam nasionalisme adalah adanya
“kemauan untuk bersatu”. Oleh karena itu, “bangsa” merupakan konsep
yang selalu berubah, tidak statis, dan juga tidak given, sejalan dengan
dinamika kekuatan-kekuatan yang melahirkannya.
Perkembangan Nasionalisme di Indonesia di pengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor dari dalam (internal) atau pengaruh dari luar
(eksternal)
Pengaruh dari dalam (internal) :
 Kenangan kejayaan masa lampau
 Penderitaan dan kesengsaraan akibat Imperialisme
 Munculnya gol. Cendikiawan
 Kemajuan dalam bidang politik
9
Pengaruh dari luar (Eksternal) :
 Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905
 Pergerakan Nasional di India (Mahatma Gandhi: Ahimsa=dilarang
membunuh/anti perang, Hartal=gerakan mogok,
Satyagraha=gerkan untuk tidak bekerjasama dengan kolonial
Inggris, Swadesi=gerkan untuk memakai produk dalam negeri
sendiri)
 Gerakan kebangsaan Filipina yang dipimpin oleh Dr. Jose Rizal
 Gerakan Nasional RRC dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen.
• Realitas Nasionalisme dalam
tantangan
Realitas perkembangan sosial-ekonomi dan politik sekarang ini
ternyata menghadirkan tantangan berat bagi nasionalisme Indonesia.
Setidaknya, ada dua tantangan utama yang bila tidak diwaspadai dapat
menggerogoti eksistensi nasionalisme itu sendiri.
"Yaitu tantangan yang bersifat internal dan eksternal," ungkap Menko
Perekonomian Hatta Rajasa.
Tantangan internal, dijelaskannya, secara faktual masih adanya
kelompok yang ingin melepaskan ikatan nasionalisme melalui gagasan
disintegratif yang sangat tidak konstruktif.
"Menghadapi kelompok ini, kita tidak boleh terlalu reaktif dengan
melakukan tindakan-tindakan represif," ujar Hatta, Selasa (11/10), di
Jakarta. Penyelesaian persoalan yang berdimensi internal ini,
menurutnya pendekatan yang dilakukan hendaknya bersifat persuasif
yang dilandasi oleh cinta kasih antara sesama anak bangsa.
10
Sedangkan tantangan eksternal, ditegaskan Hatta, secara gradual
Indonesia dihadapkan pada perubahan tatanan dunia melalui arus
globalisasi. "Sadar atau tidak sadar, jika tidak dikelola dengan baik,
globalisasi dapat mengikis semangat nasionalisme kita. Kecintaan pada
negeri sendiri dapat berkurang akibat terbukanya arus informasi dan
teknologi yang sangat sulit dihindari," tuturnya.
Secara tidak langsung, tatanan sistem sosial, politik, ekonomi, dan
budaya Indonesia, kata Hatta, mendapatkan pengaruh dari luar, yang
tidak semuanya bernilai positif, atau sesuai dengan harkat dan karakter
kita sebagai sebuah bangsa. Tantangan globalisasi semacam inilah yang
ditegaskannya harus dijawab dengan melakukan internalisasi terhadap
ideologi nasionalisme beserta perangkat norma yang mengokohkannya.
"Jadi kita tidak perlu takut dan gamang terhadap fenomena
pluralisme global. Secara faktual bangsa Indonesia dengan ratusan suku,
ratusan bahasa, serta agama dan keyakinan, adalah bangsa paling
pluralis di muka bumi. Globalisasi bukanlah musuh yang harus ditakuti,
sebaliknya justru potensial untuk meningkatkan posisi Indonesia di
pentas internasional."
Hatta menambahkan nasionalisme saat ini harus mampu
mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
Instrumen penting yang digunakan adalah kehidupan yang demokratis,
penegakan dan supremasi hukum, dan pembangunan ekonomi.
Bersamaan dengan itu, perlu dirumuskan pemaknaan baru nasionalisme.
Kalau dulu, semangat itu jadi landasan mengusir penjajah, sekarang
semangat itu harus dijadikan landasan menuju bangsa yang maju,
terhormat, dan bermartabat.
11
 PENTINGNYA SEBUAH IDENTITAS
DALAM SUATU BANGSA
Identitas dari sebuah negara merupakan hal yang penting
demi terlaksananya kepercayaan diri dan kekuatan dari negara
itu sendiri. Lalu, bagaimana dengan keadaan globalisasi yang
tidak dapat kita hindari sedangkan globalisasi sendiri
menimbulkan hilangnya batas antar-negara yang berarti juga
‘melepaskan’ identitas negara tersebut untuk bersatu dengan
identitas negara lainnya sehingga menjadi identitas internasional.
Dengan menerima globalisasi sebagai kondisi yang tidak dapat
dihindari, artinya secara otomatis kita menerima manfaat
sekaligus konsekuensi dari globalisasi. Globalisasi memfasilitasi
negara-negara di dunia untuk bertukar banyak hal termasuk
kebudayaan, informasi, dan unsur-unsur pembentuk identitas
nasional lainnya. Dari hal tersebut berarti kita harus menerima
pengaruh-pengaruh negara lain yang secara lambat laun
memengaruhi identitas bangsa. Pada dasarnya, kekuasaan atas
sejauh mana penerimaan terhadap globalisasi dapat terjadi
sepenuhnya ada di tangan negara itu sendiri. Sejauh mana sebuah
negara menghendaki batas- batasnya diintervensi oleh kehadiran
globalisasi. Sebuah negara memiliki hak mutlak untuk
menentukan identitas negaranya sendiri dan menentukan sejauh
mana identitasnya dapat terus dijaga. Negara memiliki
kemampuan untuk menyetujui hubungan dengan negara lain
berdasar pada nilai-nilai identitas yang dimilikinya. Apabila
pengaruh yang akan didapat sesuai dengan identitas bangsa dan
12
tidak mengancam lunturnya karakteristik dan identitas bangsa
tersebut, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu
dikhawatirkan. Identitas sebuah negara adalah sebuah hal yang penting
dan harus terus dipertahankan selama identitas tersebut tidak
menghambat perkembangan negara tersebut untuk menjadi lebih baik.
Hal yang sama terjadi pada penyikapan sebuah negara terhadap
globalisasi. Penerimaan globalisasi seutuhnya berada ditangan negara,
kontrol atas pertukaran apa saja yang dapat menjadi modal untuk
membawa negara tersebut berada di keadaan yang lebih baik dari
sebelumnya merupakan pertimbangan yang baik. Oleh karena itu,
kesadaran terhadap identitas negara adalah penting untuk menentukan
pengaruh apa saja yang harus dan tidak harus diterima dari globalisasi.
KESIMPULAN
Setelah memahami identitas dan globalisasi, urgensi diantara
keduanya, dan kenyataan zaman yang tidak dapat dielakkan, kita
dapat menyimpulkan bahwa globalisasi berperan dalam
menghapus batas-batas antar-negara sehingga mengakibatkan
pudarnya identitas sebuah negara. Akan tetapi, pentingnya
identitas bagi sebuah negara menyebabkan negara harus mampu
menentukan sendiri sejauh mana negara dapat menerima
globalisasi. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan oleh negara
adalah menyadari secara utuh identitas negaranya supaya dapat
13
menerima globalisasi dengan pengaruh yang sesuai dengan
identitas negara.
SARAN
Kami menyarankan kepada pembaca atau pun semua pihak yang
membaca dan memanfaatkan makalah ini kedepannya agar:
1) Menambahkan dan memerdalam bahasan mengenai identitas
nasional dan unsur-unsur identitas nasional;
2) Menambahkan dan memerdalam bahasan mengenai identitas
internasional dan unsure-unsur identitas internasional;
3) Menambahkan dan memerdalam ruang lingkup globalisasi
mencakup globalisasi budaya, ekonomi, informasi, teknologi,
dan pola pikir;
4) Pendekatan dalam mengelaborasikan identitas dan globalisasi
didasarkan pada beberapa pemikiran para ahli.
KATA PENUTUP
Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering
karena dengan aliran kasih sayangnya kami bisa menyelesaikan resume
ini dengan kesabaran dan kebahagiaan. Semoga dengan hasil makalah
14
ini bisa memberilan gambaran yang jelas dan gamblang tentang
”Identitas Bangsa“
Dalam penyusunan tugas makalah ini, kami menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak merupakan modal utama kami untuk
meraih tangga kesuksesan.
Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali puji syukur alhamdulillah
pada pemilik kasih sayang sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah
yang kita rasakan sampai saat ini.
15

Contenu connexe

Tendances

Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Tri Widodo W. UTOMO
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanrizka_pratiwi
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesiadayurikaperdana19
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaocirtsa
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptSeptiaRini14
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAtugas_tripuspitaps
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiahmad yani
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Galang Eko Prasetyo
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaLukman Priasmoro
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawMuhamad Yogi
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraRizza Magfira
 
Pentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraPentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraSurya Surya
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 

Tendances (20)

Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.pptBhinneka Tunggal Ika.ppt
Bhinneka Tunggal Ika.ppt
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
 
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbukaModul pancasila sbg ideologi terbuka
Modul pancasila sbg ideologi terbuka
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Pentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraPentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi Negara
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 

En vedette

Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPoint
Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPointMakalah Identitas nasional >> Versi PowerPoint
Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPointBlog Feby yohandra
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiDzikriani Yugi
 
Artikel jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintas
Artikel  jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintasArtikel  jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintas
Artikel jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintasDavid Syahputra
 
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasiPKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasiAndina Aulia Rachma
 
Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaArief Marbot
 
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraanPerkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraanMus Lih
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalfendi_94
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiRizki Puji
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...Uofa_Unsada
 
Materi Identitas Nasional
Materi Identitas NasionalMateri Identitas Nasional
Materi Identitas NasionalDwi Sulisworo
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)Eko Budi
 
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalDyah Fitriana
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnAsida Gumara
 
Makalah globalisasi dalam sosial
Makalah globalisasi dalam sosialMakalah globalisasi dalam sosial
Makalah globalisasi dalam sosialMegumi Taraka
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papuaAi Roudatul
 

En vedette (20)

Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPoint
Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPointMakalah Identitas nasional >> Versi PowerPoint
Makalah Identitas nasional >> Versi PowerPoint
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasi
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Artikel jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintas
Artikel  jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintasArtikel  jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintas
Artikel jangan pernah melanggar rambu lampu lalu lintas
 
Ips sosiologi
Ips sosiologiIps sosiologi
Ips sosiologi
 
Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1
 
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasiPKN - Identitas nasional dan globalisasi
PKN - Identitas nasional dan globalisasi
 
Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesia
 
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraanPerkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
 
Dampak globalisasi
Dampak globalisasiDampak globalisasi
Dampak globalisasi
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasional
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
 
Materi Identitas Nasional
Materi Identitas NasionalMateri Identitas Nasional
Materi Identitas Nasional
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)
 
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
 
Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKn
 
Makalah globalisasi dalam sosial
Makalah globalisasi dalam sosialMakalah globalisasi dalam sosial
Makalah globalisasi dalam sosial
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papua
 

Similaire à Globalisasi dan identitas nasional

PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptx
PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptxPPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptx
PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptxrhenenen
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Puja Lestari
 
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANMATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANmisriyadi1
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaWarnet Raha
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxMawardiMuhammadThaib
 

Similaire à Globalisasi dan identitas nasional (20)

Identitas nasional By Andi Juntak
Identitas nasional By Andi JuntakIdentitas nasional By Andi Juntak
Identitas nasional By Andi Juntak
 
PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptx
PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptxPPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptx
PPT_Pancasila_sebagai_identitas_nasional_dan_globalisasi_1.pptx
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
Pkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasionalPkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasional
 
Makalah Identitas Nasional
Makalah Identitas NasionalMakalah Identitas Nasional
Makalah Identitas Nasional
 
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANMATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MATERI IDENTITAS NEGARA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 
wasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptxwasbang latsar.pptx
wasbang latsar.pptx
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
MYHES
MYHESMYHES
MYHES
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Dernier

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 

Dernier (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 

Globalisasi dan identitas nasional

  • 1. Tugas Kewarganegaraan “Globalisai & Identitas Nasional” Kelompok 1 : 1. Siti Fatimatuzzaroh (1221408624) 2. Mega Purwati (1221408625) 3. Dewi Ambarwati (1221408656) 4. Purwanti (1211408081) 5. Yulian Safa (1211408114) 6. Rizki Tungga Dewi (1211408095) 7. Rosa Claudia R (1211408223) 8. Rendi Supriadi (1211408258) 1
  • 2. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah hirobbil ‘alamin puji dan syukur kita limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah tentang ”Identitas Nasional” ini. Adapun makalah ini kami buat adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami. Mudah-mudahan dengan dibuatnya makalah ini bisa berguna bagi kita semua. Tak ada gading yang tak retak, maka untuk kesempurnaan makalah ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Kurang lebihnya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penyusun 2
  • 3. Daftar isi Kata pengantar 2 Daftar Isi 3 Pengertian Globalisasi 4 Globalisasi dan Krisis Identitas 5 Pemaknaan Globalisasi 6 Nasionalisme 7 Perkembangan Nasionalisme 8 Realitas Nasionalisme dalam Tantangan 9 Pentingnya Identitas Bangsa 11 Kesimpulan dan Saran 13 Kata Penutup 14 3
  • 4.  Pengertian Globalisasi Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau jaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan dunia saling berdekatan. Era globalisasi ini ternyata bak pedang bermata dua. Dapat membawa kita menjadi pribadi yang lebih bermutu atau bahkan menjadi pribadi yang tidak tahu diri. Kepintaran generasi muda dalam mengaolah teknologi tidak diimbangi dengan mental yang bermoral. Pada akhirnya negaralah yang akan menanggung akibatnya. Anak-anak sampai orang dewasa seakan terbiasa bahkan hafal dengan berita-berita terbaru yang disajikan di dunia maya tersebut, tapi keaadan ini bertolak belakang dengan pengetahuan terhadap pancasila sebagai landasan dalam bertindakyang seakan asing bahkan tidak mengenalnya. Tampaknya arus modernisasi dan globalisasi tidak akan dapat dihindari oleh negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupannya. Menolak dan menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat internasional. Begitu juga di Negara Indonesia dengan adanya globalisasi dan 4
  • 5. modernisasi sangat berpengaruh terhadap budaya kita dan sangat bertentangan. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinia terakhir terdapat tujuan bangsa serta 5 dasar negara yang tentunya dibuat dengan maksud tertentu dan proses yang tidak mudah. Ke lima dasar tersebut menunjukkan kepribadian (jati diri) bangsa yang membedakan Bangsa Indonesia dengan bangsa lainya. Sebagai generasi penerus bangsa yang pada akhirnya penentu kehidupan bangsa hendaknya dapat menghormati para pendiri bangsa dengan tetap mengisi kemerdekaan melalui prestasi dan rasa nosionalisme yang tinggi tercinta dan tentunya tidak menghilangkan jati diri bangsa Indonesia.  Globalisasi dan Krisis Identitas Jati diri yaitu suatu kualitas yang menentukan suatu individu, sedemikian rupa sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang membedakan dengan individu yang lain. Kualitas yang menggambarkan suatu jati diri bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi individu dimaksud. Jati Diri Bangsa adalah, ciri khas atau karakteristik suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa yang lain. Jati diri bangsa indonesia berarti karakteriskitik bangsa indonesia yang membedakan bangsa indonesia dengan bangsa lainnya. Jati diri Indonesia merupakan perwujudan dari nilai nilai budaya yang berkembang dan berasal dari himpunan beberapa suku yang ada di Indonesia. Krisis identitas yang melanda Indonesia tidak lagi sekadar berada di tingkatan individu ataupun kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat. Krisis ini muncul hingga ke tingkatan birokrasi; merasuki para pemangku kepentingan dan 5
  • 6. pembuat kebijakan. Indikasi dari krisis identitas kebangsaan ini dapat terlihat dari berbagai hal, seperti merosotnya rasa bangga akan identitas sebagai bagian dari bangsa Indonesia, ketertarikan terhadap budaya dan nilai-nilai asing yang lebih tinggi dibandingkan terhadap budaya dan nilai-nilai lokal, keengganan banyak tenaga dengan kompetensi mumpuni untuk mengabdi di dalam negeri, dan tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah sebagai akibat dari banyaknya carut-marut di lingkungan birokrasi. Beberapa contoh “hilangnya jati diri bangsa” Korupsi sebagai Wujud Krisis Identitas Bangsa Adanya krisis identitas bangsa yang terjadi selama beberapa dekade menyebabkan mentalitas bangsa menjadi tergerus dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ketika krisis kepercayaan itu terjadi, pada masa kini masyarakat hanya menjadikan Pancasila sebagai “buah bibir” saja tanpa bisa menghayati dan mengamalkannya secara utuh. Sebagai contoh adalah kasus korupsi ditengah-tengah masyarakat. Kecenderungan tindak korupsi tersebut hanya memihak dan menguntungkan satu pihak saja, sedangkan masyarakat sebagai korban dari korupsi tersebut.  Pemaknaan Globalisasi  Makna globalisasi Bukan rahasia lagi kalau saat ini dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek 6
  • 7. kehidupan masyarakat dan negara. Batas-batas teritorial antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini hal itu tidak menjadi kendala yang berarti. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam eskalasi yang tinggi terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas atau sekat-sekat geografis antarnegara dan bangsa seolah tak nampak lagi. Pantas, kalau banyak pihak mengatakan bahwa kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village). Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan “global village” yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan system komunikasi secara keseluruhan. Saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan, saat ini tidak jarang para petinggi negara mengadakan pertemuan dengan staf pembantunya (misalnya menteri) melalui teleconference atau konferensi jarak jauh dengan maksud untuk memantau keadaan atau situasi dalam negeri, baik keadaan politik maupun ekonomi, dan sebagainya. Demikian pula, komunikasi dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di belahan penjuru dunia ini. Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba menglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization). Secara etimologis, globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi, 7
  • 8. secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia. Di Perancis, globalisasi dikenal dengan istilah mondialisation. Sementara di Jerman dikenal dengan sebutan istilah globaliserung. Secara konsep memang berbeda, namun pada dasarnya mengandung pengertian yang tidak berbeda, yakni proses yang mendunia dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan negera dan bangsa di penjuru dunia ini.  Nasionalisme Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Seperti: Cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya. Dan juga dapat dikatakan nasionalisme merupakan suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa.  Perkembangan Nasionalisme Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam sebuah negara yang mendambakan kepentingan bersama, yaitu kepentingan bangsa (nation), walaupun mereka terdiri dari masyarakat yang majemuk. Bangsa mempunyai pengertian totalitas yang tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Diantara mereka tercipta 8
  • 9. hubungan sosial yang harmonis dan sepadan atas dasar kekeluargaan. Kepentingan semua kelompok diinstutionalisasikan dalam berbagai organisasi sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan. Upaya penggalangan kebersamaan ini sering kali bertujuan menghapus superioritas kolonial terhadap suatu bangsa yang telah menimbulkan berbagai penderitaan selama kurun waktu yang cukup lama. Nasionalisme sendiri mengandung makna “suatu sikap mental di mana loyalitas tertinggi dari individu adalah untuk negara-bangsa”; atau “sikap politik dan sosial dari kelompok-kelompok suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah, serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dan dengan demikian mersakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa. Dalam konteks ini, kata kunci dalam nasionalisme adalah supreme loyality terhadap kelompok bangsa. Kesetiaan ini muncul karena adanya kesadaran akan identitas kolektif yang berbeda dengan yang lain. Pada kebanyakan kasus, hal itu terjadi karena kesamaan keturunan, bahasa atau kebudayaan. Akan tetapi , ini semua bukanlah unsur yang subtansial serba yang paling penting dalam nasionalisme adalah adanya “kemauan untuk bersatu”. Oleh karena itu, “bangsa” merupakan konsep yang selalu berubah, tidak statis, dan juga tidak given, sejalan dengan dinamika kekuatan-kekuatan yang melahirkannya. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam (internal) atau pengaruh dari luar (eksternal) Pengaruh dari dalam (internal) :  Kenangan kejayaan masa lampau  Penderitaan dan kesengsaraan akibat Imperialisme  Munculnya gol. Cendikiawan  Kemajuan dalam bidang politik 9
  • 10. Pengaruh dari luar (Eksternal) :  Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905  Pergerakan Nasional di India (Mahatma Gandhi: Ahimsa=dilarang membunuh/anti perang, Hartal=gerakan mogok, Satyagraha=gerkan untuk tidak bekerjasama dengan kolonial Inggris, Swadesi=gerkan untuk memakai produk dalam negeri sendiri)  Gerakan kebangsaan Filipina yang dipimpin oleh Dr. Jose Rizal  Gerakan Nasional RRC dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen. • Realitas Nasionalisme dalam tantangan Realitas perkembangan sosial-ekonomi dan politik sekarang ini ternyata menghadirkan tantangan berat bagi nasionalisme Indonesia. Setidaknya, ada dua tantangan utama yang bila tidak diwaspadai dapat menggerogoti eksistensi nasionalisme itu sendiri. "Yaitu tantangan yang bersifat internal dan eksternal," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Tantangan internal, dijelaskannya, secara faktual masih adanya kelompok yang ingin melepaskan ikatan nasionalisme melalui gagasan disintegratif yang sangat tidak konstruktif. "Menghadapi kelompok ini, kita tidak boleh terlalu reaktif dengan melakukan tindakan-tindakan represif," ujar Hatta, Selasa (11/10), di Jakarta. Penyelesaian persoalan yang berdimensi internal ini, menurutnya pendekatan yang dilakukan hendaknya bersifat persuasif yang dilandasi oleh cinta kasih antara sesama anak bangsa. 10
  • 11. Sedangkan tantangan eksternal, ditegaskan Hatta, secara gradual Indonesia dihadapkan pada perubahan tatanan dunia melalui arus globalisasi. "Sadar atau tidak sadar, jika tidak dikelola dengan baik, globalisasi dapat mengikis semangat nasionalisme kita. Kecintaan pada negeri sendiri dapat berkurang akibat terbukanya arus informasi dan teknologi yang sangat sulit dihindari," tuturnya. Secara tidak langsung, tatanan sistem sosial, politik, ekonomi, dan budaya Indonesia, kata Hatta, mendapatkan pengaruh dari luar, yang tidak semuanya bernilai positif, atau sesuai dengan harkat dan karakter kita sebagai sebuah bangsa. Tantangan globalisasi semacam inilah yang ditegaskannya harus dijawab dengan melakukan internalisasi terhadap ideologi nasionalisme beserta perangkat norma yang mengokohkannya. "Jadi kita tidak perlu takut dan gamang terhadap fenomena pluralisme global. Secara faktual bangsa Indonesia dengan ratusan suku, ratusan bahasa, serta agama dan keyakinan, adalah bangsa paling pluralis di muka bumi. Globalisasi bukanlah musuh yang harus ditakuti, sebaliknya justru potensial untuk meningkatkan posisi Indonesia di pentas internasional." Hatta menambahkan nasionalisme saat ini harus mampu mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Instrumen penting yang digunakan adalah kehidupan yang demokratis, penegakan dan supremasi hukum, dan pembangunan ekonomi. Bersamaan dengan itu, perlu dirumuskan pemaknaan baru nasionalisme. Kalau dulu, semangat itu jadi landasan mengusir penjajah, sekarang semangat itu harus dijadikan landasan menuju bangsa yang maju, terhormat, dan bermartabat. 11
  • 12.  PENTINGNYA SEBUAH IDENTITAS DALAM SUATU BANGSA Identitas dari sebuah negara merupakan hal yang penting demi terlaksananya kepercayaan diri dan kekuatan dari negara itu sendiri. Lalu, bagaimana dengan keadaan globalisasi yang tidak dapat kita hindari sedangkan globalisasi sendiri menimbulkan hilangnya batas antar-negara yang berarti juga ‘melepaskan’ identitas negara tersebut untuk bersatu dengan identitas negara lainnya sehingga menjadi identitas internasional. Dengan menerima globalisasi sebagai kondisi yang tidak dapat dihindari, artinya secara otomatis kita menerima manfaat sekaligus konsekuensi dari globalisasi. Globalisasi memfasilitasi negara-negara di dunia untuk bertukar banyak hal termasuk kebudayaan, informasi, dan unsur-unsur pembentuk identitas nasional lainnya. Dari hal tersebut berarti kita harus menerima pengaruh-pengaruh negara lain yang secara lambat laun memengaruhi identitas bangsa. Pada dasarnya, kekuasaan atas sejauh mana penerimaan terhadap globalisasi dapat terjadi sepenuhnya ada di tangan negara itu sendiri. Sejauh mana sebuah negara menghendaki batas- batasnya diintervensi oleh kehadiran globalisasi. Sebuah negara memiliki hak mutlak untuk menentukan identitas negaranya sendiri dan menentukan sejauh mana identitasnya dapat terus dijaga. Negara memiliki kemampuan untuk menyetujui hubungan dengan negara lain berdasar pada nilai-nilai identitas yang dimilikinya. Apabila pengaruh yang akan didapat sesuai dengan identitas bangsa dan 12
  • 13. tidak mengancam lunturnya karakteristik dan identitas bangsa tersebut, maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Identitas sebuah negara adalah sebuah hal yang penting dan harus terus dipertahankan selama identitas tersebut tidak menghambat perkembangan negara tersebut untuk menjadi lebih baik. Hal yang sama terjadi pada penyikapan sebuah negara terhadap globalisasi. Penerimaan globalisasi seutuhnya berada ditangan negara, kontrol atas pertukaran apa saja yang dapat menjadi modal untuk membawa negara tersebut berada di keadaan yang lebih baik dari sebelumnya merupakan pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, kesadaran terhadap identitas negara adalah penting untuk menentukan pengaruh apa saja yang harus dan tidak harus diterima dari globalisasi. KESIMPULAN Setelah memahami identitas dan globalisasi, urgensi diantara keduanya, dan kenyataan zaman yang tidak dapat dielakkan, kita dapat menyimpulkan bahwa globalisasi berperan dalam menghapus batas-batas antar-negara sehingga mengakibatkan pudarnya identitas sebuah negara. Akan tetapi, pentingnya identitas bagi sebuah negara menyebabkan negara harus mampu menentukan sendiri sejauh mana negara dapat menerima globalisasi. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan oleh negara adalah menyadari secara utuh identitas negaranya supaya dapat 13
  • 14. menerima globalisasi dengan pengaruh yang sesuai dengan identitas negara. SARAN Kami menyarankan kepada pembaca atau pun semua pihak yang membaca dan memanfaatkan makalah ini kedepannya agar: 1) Menambahkan dan memerdalam bahasan mengenai identitas nasional dan unsur-unsur identitas nasional; 2) Menambahkan dan memerdalam bahasan mengenai identitas internasional dan unsure-unsur identitas internasional; 3) Menambahkan dan memerdalam ruang lingkup globalisasi mencakup globalisasi budaya, ekonomi, informasi, teknologi, dan pola pikir; 4) Pendekatan dalam mengelaborasikan identitas dan globalisasi didasarkan pada beberapa pemikiran para ahli. KATA PENUTUP Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering karena dengan aliran kasih sayangnya kami bisa menyelesaikan resume ini dengan kesabaran dan kebahagiaan. Semoga dengan hasil makalah 14
  • 15. ini bisa memberilan gambaran yang jelas dan gamblang tentang ”Identitas Bangsa“ Dalam penyusunan tugas makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak merupakan modal utama kami untuk meraih tangga kesuksesan. Akhirnya tiada kata yang paling indah kecuali puji syukur alhamdulillah pada pemilik kasih sayang sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah yang kita rasakan sampai saat ini. 15