SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Presentasi Ujian Harian 2
Bab 4 : Listrik Statis
Bab 5 : Medan Magnet
Bab 6 : Induksi Elektromagnet
Yuli Hidayani Siregar
XII IPA 4 SMA Negeri 1 Medan
T.A. 2013-2014
BAB 4
Listrik Statis
A.
B.
C.
D.

Muatan Listrik
Hukum Coulomb
Medan Listrik
Energi Potensial Listrik
A. Muatan Listrik (q)
Muatan listrik ada dua jenis, yaitu muatan positif
dan muatan negatif. Namun, jenis muatan tidak
mewakili nilai muatan. Muatan listrik suatu benda
terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari
molekul-molekul dan atom, didalamnya terdapat
proton dan elektron dalam jumlah tertentu
Penggolongan jenis muatan tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ilmuwan fisika Benjamin
Franklin.
Muatan listrik dilambangkan dengan “q”

n = kelipatan bil.bulat
e = muatan elektron = 1,6 x 10-19 C
B. Hukum Coulomb
Hukum Coulomb
adalah hukum yang
menjelaskan hubungan
antara gaya yang timbul
antara dua titik muatan,
yang terpisahkan jarak
tertentu, dengan nilai
muatan dan jarak pisah
keduanya.

Dua muatan yang
bertandaa sama saig
tolak menolak, dan dua
muatan yang berlawanan
tanda saling tarik
menarik
Dengan hukum coulob,
maka dua muatan listrik
akan mengalami :

Jika kedua muatan
terpisah di udara atau
ruang hampa, maka :

Contoh :

K adalah tetapan
coulomb.
q adalah besar muatan
dan r adalah jarak pisah
kedua muatan.
C. Medan Listrik (E)
Medan listrik adalah
efek yang ditimbulkan oleh
keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau
proton, dalam ruangan yang
ada di sekitarnya. Medan
listrik memiliki satuan N/C
atau dibaca
Newton/coulomb
Kuat medan listrik di
suatu titik (E) diddefinisikan
sebagai besarnya gaya yang
dialami
Besar muatan listrik yang ditibulkan oleh
muatan q pada jarak r dari muatan tersebut
adalah :
Medan listrik adalah
besaran vektor. Arah garisgaris medan listrik adalah
menjauhi muatan positif
dan menuju muatan negatif.
Arah mrdan listrik
merupakan garis singgung
terhadapa garis medan
listrik.
D. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik sistem muatan listrik adalah
energi yag diperlukan untuk membawa muatan listik
q dari tak berhingga ke posisi akhir.
Potensial listrik merupakan besaran skalar yang
berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada
medan listrik. Energi potensial listrik total suatu
sistem muatan sama dengan jumlah aljabar energi
potensial tiap pasangan muatan.
Sehingga, energi potensial listrik dapat dirumuskan
sebagai berikut :

Usaha (W) di dalam medan listrik sama
dengan perubahan energi potensial listrik :
BAB 5
Medan Magnet
A. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus
B. Gaya Lorenz
A. Medan Magnet di Sekitar
Kawat Berarus
Medan magnetik adalah ruang tempat
magnet-megnet lainnya mengalami gaya
magnetik. Medan magnet (B) merupakan
besaran vektor. SI dari medan magnet adalah
Wb/m2 atau Tesla (T). Garis-garis gaya
magnet yang duhasilkan magnet batag
berarah dari kutub utara ke kutub selatan
magnet.
Sehingga, dapat digambarkan sebagai berikut :

Dan pada percobaan menggunakan serbuk besi :
MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT
LURUS BERARUS
A. ARAH INDUKSI MAGNETIK

Genggam kawat lurus dengan
tangan kanan hingga jempol
menunjukkan arah kuat arus,
maka arah putaran keempat jari
yg dirapatkan akan menyatakan
arah lingkaran garis-garis medan
magnetik.
Induksi magnetik (B) berupa garis singgung pada
garis induksi magnetik.
Keterangan:
B = induksi magnetik
μ = permeabilitas hampa
= 4π x 10-7 Wb/ amp .m
r = jarak dari kawat
berarus
I = kuat arus listrik
MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT
LINGKARAN BERARUS

Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh
penghantar berarus berbentuk lingkaran
dipengaruhi oleh kuat arus, jari-jari lingkaran
maupun posisi titik yg ditinjau
Keterangan:
B = induksi magnetik di pusat
lingkaran
μ = permeabilitas hampa
= 4π x 10-7 Wb/ amp x m
R = jari-jari lingkaran
i = kuat arus listrik
n = jumlah lingkaran kawat
Di sumbu lingkaran, pada titik Q yang berjarak x dari
pusat lingkaran :
r
R
i

x

Q
MEDAN MAGNETIK DI SUMBU KAWAT
LINGKARAN BERARUS

Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran
(jari-jari = a) dialiri arus I maka besarnya induksi
magnetik di sumbu lingkaran P .
B. GAYA LORENTZ
Penghantar berarus listrik

medan magnet

gaya yang terjadi
pada penghantar
berarus listrik yang
berada dalam
medan magnet
disebut gaya
Lorentz
1. GAYA LORENTZ PADA KAWAT BERARUS
Kawat sepanjang l yang dialiri arus listrik sebesar I
dan terletak di dalam medan magnet B akan
mengalami gaya lorentz (FL) sesuai dg rumus:

FL= B I l sin α
α = sudut yang dibentuk
oleh B dan I
Menentukan arah gaya lorentz
dengan kaidah tangan kanan
Arahkan keempat yari yang
dirapatkan sesuai dg arah induksi
magnet (B) & arahkan jempol
hingga sesuai dg arah I, maka
arah gaya lorentz yg dialami akan
sesuai dg arah dorongan telapak
tangan.
2. GAYA LORENTZ ANTARA 2 KONDUKTOR
LURUS PANJANG & BERARUS

Besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara 2
penghantar lurus panjang sejajar dan berarus

Dua penghantar
berlawanan arah

Dua penghantar
searah
3. GAYA LORENTZ PADA MUATAN
YANG BERGERAK
Partikel bermuatan q yg bergerak dg kecepatan v &
memasuki medan magnetik B juga merasakan gaya
Lorentz, yg besarnya adalah
F= q v B sin ө
Dg ө = sudut antara arah v dg arah B.

untuk muatan (+), arah F sesuai dg yg diperoleh dari
kaidah tangan kanan, tapi untuk muatan (-) arah F
berlawanan arah dg yg diperoleh dari kaidah tangan
kanan.

BAB 6
Induksi Elektromagnet
A. Konsep Elektromagnet
B. Rangkaian Arus Bolak-balik
C. Aplikasi Induksi Elektromagnet
A. Konsep Elektromagnet
Terjadinya Induksi Elektromagnetik
Ketika kita
menggerakkan kutub
magnet memasuki
kumparan , jarum
galvanometer
menyimpang ke salah
satu arah.
Ketika magnet berhenti
sejenak untuk
kembalikeluar, jarum
galfanometer kembali
menunjuk nol

Ketika magnet kita tarik
keluar, jarum
galvanometer
menyimpang kearah
sebaliknya
Menyimpangnya jarum
galvanometer
menunjukkan bahwa
ketika magnet
bergerak memasuki
dan keluar dari
kumparan, pada ujungujung kumparan timbul
beda potensial yang
menyebabkan
timbulnya arus listrik
pada kumparan
Beda potensial yang
didimbulkan disebut

ggl induksi
(gaya gerak
listrik)

Berbedanya arah
penyimpangan jarum
galvanometer pada saat
magnet masuk dan keluar
dari kumparan
menunjukkan bahwa arus
yang timbul adalah arus
bolak-balik (AC)
Penyebab Timbulnya Ggl Induksi

Ketika magnet berhenti, kumparan tidak
mengalami perubahan jumlah garis gaya
magnet,akibatnya tidak timbul beda
potensial atau ggl induksi.
Ketika magnet bergerak mendekati dan
masuk kedalam kumparan, kumparan
mengalami perubahan jumlah garis gaya
magnet yang memotong kumparan semakin
banyak. Akibatnya timbul beda potensial
atau ggl induksi.
Ketika magnet bergerak meninggalkan
kumparan, kumparan kembali mengalami
perubahan jumlah garis gaya magnet yang
semakin sedikit. Akibatnya timbul beda
potensial atau ggl induksi yang terbalik.
B. Rangkaian Arus Bolak-balik
Polaritas tegangan pada
ujung-ujung kumparan juga
selalu berubah, kadang positip
kadang negatip. Tegangan
yang polaritasnya selalu
berubah ini disebut tegangan
bolak-balik.

Induksi elektromagnetik
menghasilkan arus listrik dalam
dua arah yang saling bergantian.
Arus ini disebut arus bolak-balik
Faktor-faktor yang Menentukan
Besar Ggl
Besarnya ggl induksi
bergantung pada tiga
faktor, yaitu:
• Banyaknya lilitan
kumparan
• Kecepatan keluarmasuk magnet dari
dan ke dalam
kumparan
• Kuat magnet yang
digunakan

5.0
4.0
3.0
2.0
A
C. Aplikasi Induksi Elektromaget
Generator
Mesin paling penting
yang mengubah dunia
gelap menjadi terang
ditemukan oleh
Michael Faraday
dengan mengubah
energi kinetik menjadi
lergi listrik
menggunakan prinsip
induksi
elektromagnetik.

Mesin ini diberi nama
generator
Generator AC
Generator AC atau
Altenator adalah
pembangkit listrik yang
menghasilkan arus
listrik bolak-balik
Untuk menghindari
melilitnya kabel,
dipasang dua buah
cincin luncur
Generator DC
Generator DC
menghasilkan arus
listrik searah
Untuk menghindari
melilitnya kabel dan
sekaligus
menyearahkan arus
listrik dipasang
komutator (sepasang
cincin belah
Bagian – bagian Generator
Rotor adalah bagian
generator yang
berputar
Stator adalah bagian
generator yang diam
Rotor

Stator
Generator pada kenyataannya
Pada kenyataannya,
rotor pada generator
adalah magnet, dan
statornya adalah
kumparan
Dengan generator
seperti ini arus listrik
yang dihasilkan adalah
arus bolak-balik (AC)
Penggunaan generator
PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air)
Pada PLTA generator di
gerakkan oleh tenaga air.
Air ditampung pada sebuah
dam dan dialirkan melalui
pipa ke turbin generator
dan memutar turbin
tersebut, sehingga
generator bekerja.
PLTN (Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir)
Energi nuklir yang
duhasilkan digunakan
untuk memanaskan air.
Uap air yang dihasilkan
dialirkan dengan tekanan
tinggi untuk memutar
turbin generator
PLTU (Penbangkit Listrik
Tenaga Uap)
Pada PLTU, air
dipanaskan dengan
bahan bakar batu bara.
Uap air yang dihasilkan
dialirkan dengan
tekanan yang tinggi
untuk memutar turbin
generator
Pada pembangkit listrik
tenaga angin, kincir angin
dihubungkan ke turbin
generator.
Ketika kincir berputar
ditiup angin, turbin juga
ikut berputar dan
menggerakkan generator.
Dinamo
Dinamo adalah generator
kecil yang biasa dipasang
pada kendaraan sepedah,
motor atau mobil.
Dinamo sepedah
turbinnya diputar dengan
menggunakan roda
sepedah
Transformator
Transformator atau
trafo adalah alat
yang digunakan
untuk merubah
tegangan listrik AC
Jenis Transformator
Trafo ada dua jenis,
yaitu: Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Dwon
Trafo Step-Up digunakan
untuk menaikan
tegangan listrik
Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik
Trafo Step-Up
Trafo ini memiliki ciri :
Lilitan kumparan
primer lebih sedikit
dari pada lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer lebih
kecil dari tegangan
sekunder
Trafo Step-Dwon
Trafo ini memiliki
Ciri:
Lilitan kumparan
primer lebih banyak
dari lilitan
kumparan sekunder
Tegangan primer
lebih tinggi dari
tegangan sekunder
Persamaan Transformator
Pada transformator ideal
berlaku persamaan:

Np

Ns

Vp
=

Vs

Is
=

N = jumlah lilitan
V = tegangan (volt)
I = Kuat arus (A)

Ip
Daya yang masuk ke
trafo sama dengan
daya yang keluar dari
trafo Pp = Ps
Contoh:
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber
listrik 100V untuk mennyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan
listrik yang diserap oleh lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo!

Diket: Np:Ns = 10:2
Vp = 100 V
Ps = 25 W
Dit. Vs = …
Ip = …
Jawab:
Np:Ns =Vp:Vs
10:2 = 100:Vs
Vs = 20 V

Pp = Ps
Vp . Ip = Ps
100 . Ip = 25
Ip = 0,25 A
Contoh:
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubungkan
ke listrik 100 V untuk menyalakan sebuah lampu 10 W. Jikaefisiensi trafo
75 %, berapakah arus listrik pada kumpaan primer?

Diket: Np:Ns = 10:1
Vp = 100 V
Ps = 7,5W
= 75%

η

Dit Ip = …
Jawab:
η = (Ps/Pp)X100 %
75 % = 7,5/Pp X 100%
0,75 = 7,5/Pp
Pp = 7,7/0,75 = 10 W

Pp = Vp . Ip
10 = 100 . Ip
Ip = 0,1 A

Contenu connexe

Tendances

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Khotim U
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
materipptgc
 

Tendances (20)

Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
energi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikenergi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrik
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang PartikelDualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Kapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPTKapasitor plat sejajar. PPT
Kapasitor plat sejajar. PPT
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Potensial listrik
Potensial listrikPotensial listrik
Potensial listrik
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Vektor potensial
Vektor potensialVektor potensial
Vektor potensial
 
Elastisitas
Elastisitas Elastisitas
Elastisitas
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 

En vedette

Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hariPeralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
darinhanakr
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Okta-Shi Sama
 
ANALISIS UN IPA MTs/SMP
ANALISIS UN IPA MTs/SMPANALISIS UN IPA MTs/SMP
ANALISIS UN IPA MTs/SMP
Abdul Jamil
 

En vedette (14)

Elektrostatis
ElektrostatisElektrostatis
Elektrostatis
 
Listrik statis firman ahyuda
Listrik statis  firman ahyudaListrik statis  firman ahyuda
Listrik statis firman ahyuda
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hariPeralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
 
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi DamayantiFisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
Fisika SMP kelas 9 oleh Evi Damayanti
 
ppt Listrik statis
ppt Listrik statisppt Listrik statis
ppt Listrik statis
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
 
ANALISIS UN IPA MTs/SMP
ANALISIS UN IPA MTs/SMPANALISIS UN IPA MTs/SMP
ANALISIS UN IPA MTs/SMP
 
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
 
Fisika listrik statis
Fisika listrik statisFisika listrik statis
Fisika listrik statis
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 

Similaire à Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12

Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
Annis Kenny
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
adeenurhayati
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
adeenurhayati
 

Similaire à Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 (20)

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Gaya Elektrostatis kelas IX bab I
Gaya Elektrostatis kelas IX bab IGaya Elektrostatis kelas IX bab I
Gaya Elektrostatis kelas IX bab I
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
Rpp 3.14 jun
Rpp 3.14 junRpp 3.14 jun
Rpp 3.14 jun
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 
KEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdfKEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdf
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 
PPT FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12
PPT FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12PPT FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12
PPT FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12
 
8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
imbas eletromagnetik
 imbas eletromagnetik imbas eletromagnetik
imbas eletromagnetik
 
DASAR_TEKNIK_ELEKTRO.pptx
DASAR_TEKNIK_ELEKTRO.pptxDASAR_TEKNIK_ELEKTRO.pptx
DASAR_TEKNIK_ELEKTRO.pptx
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
 
Kd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik StatisKd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik Statis
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12

  • 1. Presentasi Ujian Harian 2 Bab 4 : Listrik Statis Bab 5 : Medan Magnet Bab 6 : Induksi Elektromagnet Yuli Hidayani Siregar XII IPA 4 SMA Negeri 1 Medan T.A. 2013-2014
  • 2. BAB 4 Listrik Statis A. B. C. D. Muatan Listrik Hukum Coulomb Medan Listrik Energi Potensial Listrik
  • 3. A. Muatan Listrik (q) Muatan listrik ada dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Namun, jenis muatan tidak mewakili nilai muatan. Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-molekul dan atom, didalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah tertentu Penggolongan jenis muatan tersebut pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan fisika Benjamin Franklin.
  • 4. Muatan listrik dilambangkan dengan “q” n = kelipatan bil.bulat e = muatan elektron = 1,6 x 10-19 C
  • 5. B. Hukum Coulomb Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Dua muatan yang bertandaa sama saig tolak menolak, dan dua muatan yang berlawanan tanda saling tarik menarik
  • 6. Dengan hukum coulob, maka dua muatan listrik akan mengalami : Jika kedua muatan terpisah di udara atau ruang hampa, maka : Contoh : K adalah tetapan coulomb. q adalah besar muatan dan r adalah jarak pisah kedua muatan.
  • 7. C. Medan Listrik (E) Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb Kuat medan listrik di suatu titik (E) diddefinisikan sebagai besarnya gaya yang dialami
  • 8. Besar muatan listrik yang ditibulkan oleh muatan q pada jarak r dari muatan tersebut adalah : Medan listrik adalah besaran vektor. Arah garisgaris medan listrik adalah menjauhi muatan positif dan menuju muatan negatif. Arah mrdan listrik merupakan garis singgung terhadapa garis medan listrik.
  • 9. D. Energi Potensial Listrik Energi potensial listrik sistem muatan listrik adalah energi yag diperlukan untuk membawa muatan listik q dari tak berhingga ke posisi akhir. Potensial listrik merupakan besaran skalar yang berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik. Energi potensial listrik total suatu sistem muatan sama dengan jumlah aljabar energi potensial tiap pasangan muatan.
  • 10. Sehingga, energi potensial listrik dapat dirumuskan sebagai berikut : Usaha (W) di dalam medan listrik sama dengan perubahan energi potensial listrik :
  • 11. BAB 5 Medan Magnet A. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus B. Gaya Lorenz
  • 12. A. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Medan magnetik adalah ruang tempat magnet-megnet lainnya mengalami gaya magnetik. Medan magnet (B) merupakan besaran vektor. SI dari medan magnet adalah Wb/m2 atau Tesla (T). Garis-garis gaya magnet yang duhasilkan magnet batag berarah dari kutub utara ke kutub selatan magnet.
  • 13. Sehingga, dapat digambarkan sebagai berikut : Dan pada percobaan menggunakan serbuk besi :
  • 14. MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT LURUS BERARUS A. ARAH INDUKSI MAGNETIK Genggam kawat lurus dengan tangan kanan hingga jempol menunjukkan arah kuat arus, maka arah putaran keempat jari yg dirapatkan akan menyatakan arah lingkaran garis-garis medan magnetik.
  • 15. Induksi magnetik (B) berupa garis singgung pada garis induksi magnetik. Keterangan: B = induksi magnetik μ = permeabilitas hampa = 4π x 10-7 Wb/ amp .m r = jarak dari kawat berarus I = kuat arus listrik
  • 16. MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT LINGKARAN BERARUS Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar berarus berbentuk lingkaran dipengaruhi oleh kuat arus, jari-jari lingkaran maupun posisi titik yg ditinjau Keterangan: B = induksi magnetik di pusat lingkaran μ = permeabilitas hampa = 4π x 10-7 Wb/ amp x m R = jari-jari lingkaran i = kuat arus listrik n = jumlah lingkaran kawat
  • 17. Di sumbu lingkaran, pada titik Q yang berjarak x dari pusat lingkaran : r R i x Q
  • 18. MEDAN MAGNETIK DI SUMBU KAWAT LINGKARAN BERARUS Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran (jari-jari = a) dialiri arus I maka besarnya induksi magnetik di sumbu lingkaran P .
  • 19. B. GAYA LORENTZ Penghantar berarus listrik medan magnet gaya yang terjadi pada penghantar berarus listrik yang berada dalam medan magnet disebut gaya Lorentz
  • 20. 1. GAYA LORENTZ PADA KAWAT BERARUS Kawat sepanjang l yang dialiri arus listrik sebesar I dan terletak di dalam medan magnet B akan mengalami gaya lorentz (FL) sesuai dg rumus: FL= B I l sin α α = sudut yang dibentuk oleh B dan I
  • 21. Menentukan arah gaya lorentz dengan kaidah tangan kanan Arahkan keempat yari yang dirapatkan sesuai dg arah induksi magnet (B) & arahkan jempol hingga sesuai dg arah I, maka arah gaya lorentz yg dialami akan sesuai dg arah dorongan telapak tangan.
  • 22. 2. GAYA LORENTZ ANTARA 2 KONDUKTOR LURUS PANJANG & BERARUS Besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara 2 penghantar lurus panjang sejajar dan berarus Dua penghantar berlawanan arah Dua penghantar searah
  • 23. 3. GAYA LORENTZ PADA MUATAN YANG BERGERAK Partikel bermuatan q yg bergerak dg kecepatan v & memasuki medan magnetik B juga merasakan gaya Lorentz, yg besarnya adalah F= q v B sin ө Dg ө = sudut antara arah v dg arah B. untuk muatan (+), arah F sesuai dg yg diperoleh dari kaidah tangan kanan, tapi untuk muatan (-) arah F berlawanan arah dg yg diperoleh dari kaidah tangan kanan.
  • 24.
  • 25. BAB 6 Induksi Elektromagnet A. Konsep Elektromagnet B. Rangkaian Arus Bolak-balik C. Aplikasi Induksi Elektromagnet
  • 26. A. Konsep Elektromagnet Terjadinya Induksi Elektromagnetik Ketika kita menggerakkan kutub magnet memasuki kumparan , jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah. Ketika magnet berhenti sejenak untuk kembalikeluar, jarum galfanometer kembali menunjuk nol Ketika magnet kita tarik keluar, jarum galvanometer menyimpang kearah sebaliknya
  • 27. Menyimpangnya jarum galvanometer menunjukkan bahwa ketika magnet bergerak memasuki dan keluar dari kumparan, pada ujungujung kumparan timbul beda potensial yang menyebabkan timbulnya arus listrik pada kumparan Beda potensial yang didimbulkan disebut ggl induksi (gaya gerak listrik) Berbedanya arah penyimpangan jarum galvanometer pada saat magnet masuk dan keluar dari kumparan menunjukkan bahwa arus yang timbul adalah arus bolak-balik (AC)
  • 28. Penyebab Timbulnya Ggl Induksi Ketika magnet berhenti, kumparan tidak mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet,akibatnya tidak timbul beda potensial atau ggl induksi.
  • 29. Ketika magnet bergerak mendekati dan masuk kedalam kumparan, kumparan mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan semakin banyak. Akibatnya timbul beda potensial atau ggl induksi. Ketika magnet bergerak meninggalkan kumparan, kumparan kembali mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet yang semakin sedikit. Akibatnya timbul beda potensial atau ggl induksi yang terbalik.
  • 30. B. Rangkaian Arus Bolak-balik Polaritas tegangan pada ujung-ujung kumparan juga selalu berubah, kadang positip kadang negatip. Tegangan yang polaritasnya selalu berubah ini disebut tegangan bolak-balik. Induksi elektromagnetik menghasilkan arus listrik dalam dua arah yang saling bergantian. Arus ini disebut arus bolak-balik
  • 31. Faktor-faktor yang Menentukan Besar Ggl Besarnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor, yaitu: • Banyaknya lilitan kumparan • Kecepatan keluarmasuk magnet dari dan ke dalam kumparan • Kuat magnet yang digunakan 5.0 4.0 3.0 2.0 A
  • 32. C. Aplikasi Induksi Elektromaget Generator Mesin paling penting yang mengubah dunia gelap menjadi terang ditemukan oleh Michael Faraday dengan mengubah energi kinetik menjadi lergi listrik menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Mesin ini diberi nama generator
  • 33. Generator AC Generator AC atau Altenator adalah pembangkit listrik yang menghasilkan arus listrik bolak-balik Untuk menghindari melilitnya kabel, dipasang dua buah cincin luncur
  • 34. Generator DC Generator DC menghasilkan arus listrik searah Untuk menghindari melilitnya kabel dan sekaligus menyearahkan arus listrik dipasang komutator (sepasang cincin belah
  • 35. Bagian – bagian Generator Rotor adalah bagian generator yang berputar Stator adalah bagian generator yang diam Rotor Stator
  • 36. Generator pada kenyataannya Pada kenyataannya, rotor pada generator adalah magnet, dan statornya adalah kumparan Dengan generator seperti ini arus listrik yang dihasilkan adalah arus bolak-balik (AC)
  • 37. Penggunaan generator PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Pada PLTA generator di gerakkan oleh tenaga air. Air ditampung pada sebuah dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin generator dan memutar turbin tersebut, sehingga generator bekerja.
  • 38. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) Energi nuklir yang duhasilkan digunakan untuk memanaskan air. Uap air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan tinggi untuk memutar turbin generator
  • 39. PLTU (Penbangkit Listrik Tenaga Uap) Pada PLTU, air dipanaskan dengan bahan bakar batu bara. Uap air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan yang tinggi untuk memutar turbin generator
  • 40. Pada pembangkit listrik tenaga angin, kincir angin dihubungkan ke turbin generator. Ketika kincir berputar ditiup angin, turbin juga ikut berputar dan menggerakkan generator.
  • 41. Dinamo Dinamo adalah generator kecil yang biasa dipasang pada kendaraan sepedah, motor atau mobil. Dinamo sepedah turbinnya diputar dengan menggunakan roda sepedah
  • 42. Transformator Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk merubah tegangan listrik AC
  • 43. Jenis Transformator Trafo ada dua jenis, yaitu: Trafo Step-Up dan Trafo Step-Dwon Trafo Step-Up digunakan untuk menaikan tegangan listrik Trafo Step-Down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik
  • 44. Trafo Step-Up Trafo ini memiliki ciri : Lilitan kumparan primer lebih sedikit dari pada lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih kecil dari tegangan sekunder
  • 45. Trafo Step-Dwon Trafo ini memiliki Ciri: Lilitan kumparan primer lebih banyak dari lilitan kumparan sekunder Tegangan primer lebih tinggi dari tegangan sekunder
  • 46. Persamaan Transformator Pada transformator ideal berlaku persamaan: Np Ns Vp = Vs Is = N = jumlah lilitan V = tegangan (volt) I = Kuat arus (A) Ip Daya yang masuk ke trafo sama dengan daya yang keluar dari trafo Pp = Ps
  • 47. Contoh: Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber listrik 100V untuk mennyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo! Diket: Np:Ns = 10:2 Vp = 100 V Ps = 25 W Dit. Vs = … Ip = … Jawab: Np:Ns =Vp:Vs 10:2 = 100:Vs Vs = 20 V Pp = Ps Vp . Ip = Ps 100 . Ip = 25 Ip = 0,25 A
  • 48. Contoh: Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubungkan ke listrik 100 V untuk menyalakan sebuah lampu 10 W. Jikaefisiensi trafo 75 %, berapakah arus listrik pada kumpaan primer? Diket: Np:Ns = 10:1 Vp = 100 V Ps = 7,5W = 75% η Dit Ip = … Jawab: η = (Ps/Pp)X100 % 75 % = 7,5/Pp X 100% 0,75 = 7,5/Pp Pp = 7,7/0,75 = 10 W Pp = Vp . Ip 10 = 100 . Ip Ip = 0,1 A