SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Perhitungan Listrik Satu Fase dan Perbaikan Faktor
Daya
Yusrizal Azmi Hafidhuddin
14/363362/TK/41496
• Secara sederhana, listrik 1 fase merupakan tranmisi dengan
dua kabel dimana yang satu adalah kabel bertegangan (fase),
dan satunya adalah netral.
• Listrik satu fase yang umumnya banyak digunakan di rumah-
rumah, untuk di Indonesia adalah sebesar 220 volt.
LISTRIK SATU FASE
Gelombang Listrik 1 Fase
• Sifat rangkaian berdasar jenis beban, bisa berupa :
–Resistif
–Induktif
–Kapasitif
Sifat rangkaian
• Pada resistif tidak ada beda fasa antara tegangan dan arusnya,
sehingga dapat dikatakan faktor dayanya bernilai 1
Resistif
Arus (I)
Tegangan (V)
• Pada induktif, beban sebagian besar berupa induktor yang dapat
mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga
bersifat lagging (jika induktif murni, φ = 900). Faktor dayanya bekisar
dari 0-1 (induktif murni, pF = 0)
Induktif
Arus (I)
Tegangan (V)
φ
Q=VIsinφ
P = VI cos φ
φ
• Pada kapasitif, beban sebagian besar berupa kapasitor yang dapat
mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga
bersifat leading (jika kapasitor murni, φ = -900). Faktor dayanya
bekisar dari 0-1. (Kapasitor murni, pF = 0)
Kapasitif
Arus (I)
Tegangan (V)
φ
Q=VIsinφ
P = VI cos φ
φ
• Beberapa besaran dalam listrik fase yang perlu diketahui
perhitungannya adalah:
• Daya Aktif
• Daya Reaktif
• Daya Semu
• Faktor Daya
Besaran listrik satu fase
• Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi
sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas, cahaya,
mekanik dan lain – lain.
• Perhitungan daya aktif dapat dicari dengan rumus berikut:
• P = V x I x Cos φ
• Dimana:
– P= Daya Aktif (watt)
– V = Tegangan (volt)
– I = Arus (ampere)
– Cos φ = Faktor Daya
Daya aktif
• Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari
pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang
menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Satuan daya
reaktif adalah VAR.
• Perhitungan daya reaktif dapat dicari dengan rumus berikut:
• Q = V x I x Sin φ
• Dimana:
– Q = Daya reaktif (volt ampere reaktif)
– V = Tegangan (volt)
– I = Arus (ampere)
– cos φ = Faktor Daya
• Daya semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan
arus rms dalam suatu jaringan atau dapat pula diartikan sebagai daya yang
merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya
semu adalah VA.
• Perhitungan daya semu dapat dicari dengan rumus berikut:
• S = V x I
• Dimana:
– S = daya semu (volt ampere)
– V = Tegangan (volt)
– I = Arus (ampere)
Segitiga daya
Q=VIsinφ
P = VI cos φ
P = Daya Aktif (W)
Q = Daya Reaktif (VAR)
S = daya semu (VA)
Cos φ = Faktor Daya = pF
• Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok
oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya 1, maka
daya maksimum yang ditransfer setara dengan
kapasitas sistim pendistribusian. Jika beban yang
terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2
hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik
menjadi tertekan.
Perbaikan faktor daya
• Pada umumnya komponen reaktif yang ada pada peralatan
listrik merupakan komponen induktans. Jadi faktor daya dapat
diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi faktor
daya pada sistem distribusi listrik/instalasi listrik di
pabrik/industri. Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya
reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya
reaktif dan daya semu yang dihasilkan oleh perusahaan listrik
(PLN).
• Sifat kapasitans dari kapasitor akan mengurangi rugi
daya akibat komponen induktans tersebut.
• Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif
dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya
reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian
utilitas.
• Bagi Konsumen:
–Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian
dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya
terus menerus
–Mengurangi biaya listrik bagi konsumen, sebab
daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh
perusahaan utilitas sehingga kebutuhan total(kVA)
Keuntungan perbaikan faktor daya
• Bagi perusahaan pemasok listrik:
–Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim
ujung akhir berkurang.
• Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena
penurunan arus.
• Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat,
mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas
tambahan.

Contenu connexe

Tendances

Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.Kevin Adit
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolarie eric
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)Yohanes Sangkang
 

Tendances (20)

Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan2 Teknik Penerangan
2 Teknik Penerangan
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Fungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrolFungsi alih sistem kontrol
Fungsi alih sistem kontrol
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
 

Similaire à Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya

Similaire à Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya (20)

Instalasi tenaga
Instalasi tenagaInstalasi tenaga
Instalasi tenaga
 
5 daya listrik
5 daya listrik5 daya listrik
5 daya listrik
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
 
ppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptx
 
Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
 
Jenis daya pada listrik ac dan pk atau hp
Jenis daya pada listrik ac dan pk atau hpJenis daya pada listrik ac dan pk atau hp
Jenis daya pada listrik ac dan pk atau hp
 
Download
DownloadDownload
Download
 
SILIDE 4.ppt
SILIDE 4.pptSILIDE 4.ppt
SILIDE 4.ppt
 
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptxPPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
 
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIKMATERI ARUS AC BOLAK BALIK
MATERI ARUS AC BOLAK BALIK
 
1. energi listrik
1. energi listrik1. energi listrik
1. energi listrik
 
1. energi listrik
1. energi listrik1. energi listrik
1. energi listrik
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
3251440.ppt
3251440.ppt3251440.ppt
3251440.ppt
 
Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505
 
Pengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrikPengertian energi dan daya listrik
Pengertian energi dan daya listrik
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
Bahan daya ku
Bahan daya kuBahan daya ku
Bahan daya ku
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Plus de Yusrizal Azmi

Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerHydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Absorpsi Radiasi Elektromagnetik
Absorpsi Radiasi ElektromagnetikAbsorpsi Radiasi Elektromagnetik
Absorpsi Radiasi ElektromagnetikYusrizal Azmi
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikYusrizal Azmi
 
Listrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorListrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorYusrizal Azmi
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahYusrizal Azmi
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyYusrizal Azmi
 

Plus de Yusrizal Azmi (17)

PGN.pptx
PGN.pptxPGN.pptx
PGN.pptx
 
HPLC.PDF
HPLC.PDFHPLC.PDF
HPLC.PDF
 
6.AAS.ppt
6.AAS.ppt6.AAS.ppt
6.AAS.ppt
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
 
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption SpectrophotometerHydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
Hydride Generation Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Absorpsi Radiasi Elektromagnetik
Absorpsi Radiasi ElektromagnetikAbsorpsi Radiasi Elektromagnetik
Absorpsi Radiasi Elektromagnetik
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Mass Spectrometry
Mass SpectrometryMass Spectrometry
Mass Spectrometry
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Benzene Homolog
Benzene HomologBenzene Homolog
Benzene Homolog
 
Aromatik Halogen
Aromatik HalogenAromatik Halogen
Aromatik Halogen
 
Listrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan FasorListrik 1 Fase dan Fasor
Listrik 1 Fase dan Fasor
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumah
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & Safety
 

Dernier

materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Dernier (8)

materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya

  • 1. Perhitungan Listrik Satu Fase dan Perbaikan Faktor Daya Yusrizal Azmi Hafidhuddin 14/363362/TK/41496
  • 2. • Secara sederhana, listrik 1 fase merupakan tranmisi dengan dua kabel dimana yang satu adalah kabel bertegangan (fase), dan satunya adalah netral. • Listrik satu fase yang umumnya banyak digunakan di rumah- rumah, untuk di Indonesia adalah sebesar 220 volt. LISTRIK SATU FASE Gelombang Listrik 1 Fase
  • 3. • Sifat rangkaian berdasar jenis beban, bisa berupa : –Resistif –Induktif –Kapasitif Sifat rangkaian
  • 4. • Pada resistif tidak ada beda fasa antara tegangan dan arusnya, sehingga dapat dikatakan faktor dayanya bernilai 1 Resistif Arus (I) Tegangan (V)
  • 5. • Pada induktif, beban sebagian besar berupa induktor yang dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging (jika induktif murni, φ = 900). Faktor dayanya bekisar dari 0-1 (induktif murni, pF = 0) Induktif Arus (I) Tegangan (V) φ Q=VIsinφ P = VI cos φ φ
  • 6. • Pada kapasitif, beban sebagian besar berupa kapasitor yang dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat leading (jika kapasitor murni, φ = -900). Faktor dayanya bekisar dari 0-1. (Kapasitor murni, pF = 0) Kapasitif Arus (I) Tegangan (V) φ Q=VIsinφ P = VI cos φ φ
  • 7. • Beberapa besaran dalam listrik fase yang perlu diketahui perhitungannya adalah: • Daya Aktif • Daya Reaktif • Daya Semu • Faktor Daya Besaran listrik satu fase
  • 8. • Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas, cahaya, mekanik dan lain – lain. • Perhitungan daya aktif dapat dicari dengan rumus berikut: • P = V x I x Cos φ • Dimana: – P= Daya Aktif (watt) – V = Tegangan (volt) – I = Arus (ampere) – Cos φ = Faktor Daya Daya aktif
  • 9. • Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Satuan daya reaktif adalah VAR. • Perhitungan daya reaktif dapat dicari dengan rumus berikut: • Q = V x I x Sin φ • Dimana: – Q = Daya reaktif (volt ampere reaktif) – V = Tegangan (volt) – I = Arus (ampere) – cos φ = Faktor Daya
  • 10. • Daya semu adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau dapat pula diartikan sebagai daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya semu adalah VA. • Perhitungan daya semu dapat dicari dengan rumus berikut: • S = V x I • Dimana: – S = daya semu (volt ampere) – V = Tegangan (volt) – I = Arus (ampere)
  • 11. Segitiga daya Q=VIsinφ P = VI cos φ P = Daya Aktif (W) Q = Daya Reaktif (VAR) S = daya semu (VA) Cos φ = Faktor Daya = pF
  • 12. • Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya 1, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim pendistribusian. Jika beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Perbaikan faktor daya
  • 13. • Pada umumnya komponen reaktif yang ada pada peralatan listrik merupakan komponen induktans. Jadi faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor pengkoreksi faktor daya pada sistem distribusi listrik/instalasi listrik di pabrik/industri. Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif dan daya semu yang dihasilkan oleh perusahaan listrik (PLN).
  • 14. • Sifat kapasitans dari kapasitor akan mengurangi rugi daya akibat komponen induktans tersebut. • Kapasitor bertindak sebagai pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif, juga daya semu yang dihasilkan oleh bagian utilitas.
  • 15. • Bagi Konsumen: –Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus –Mengurangi biaya listrik bagi konsumen, sebab daya reaktif (kVAR) tidak lagi dipasok oleh perusahaan utilitas sehingga kebutuhan total(kVA) Keuntungan perbaikan faktor daya
  • 16. • Bagi perusahaan pemasok listrik: –Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir berkurang. • Kehilangan daya I kwadrat R dalam sistim berkurang karena penurunan arus. • Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan.