Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan, termasuk banjir dan kekeringan, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan seperti reboisasi, penebangan secara selektif, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
2. Hutan
Hutan adalah sebuah kawasan yang di
tumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Kawasan-
kawasan semacam itu terdapat
wilayah-wilayah yang luas di dunia
dan berfungsi sebagai penampung
karbon dioksida (carbon dioxide sink),
habitat hewan, modulator arus
hidrologika, serta pelestarian tanah,
dan merupakan salah satu aspek biosfer
bumi yang paling penting.
3. Kerusakan hutan di Indonesia di sebabkan oleh:
• Pertumbuhan penduduk dan penyebarannya yang tidak merata
• Konversi hutan untuk perkembangan perkebunan,pertanian dan
pertambangan
• Pengabaian dan ketidaktahuan mengenai pemilikan lahan secara
tradisional
• Peranan adat dalam memanfaatkan sumber daya alam
• Program transmigrasi nasional
• Pencemaran industry pertanian pada hutan lahan basah
• Degradasi hutan bakau yang di sebabkan oleh konversi menjadi tambak
• Pemungutan spesies hutan secara berlebihan
4. Menurut survei 1999, laju deforestrasi rata-rata dari tahun 1985–
1997 mencapai 1,7 juta hektar. Selama periode tersebut, Sulawesi,
Sumatera, dan Kalimantan mengalami deforestrasi terbesar.
Secara keseluruhan daerah-daerah ini kehilangan lebih dari 20
persen tutupan hutannya. Para ahli pun sepakat, bila kondisinya
masih begitu terus, hutan dataran rendah non rawa akan lenyap
dari Sumatera pada 2005 dan di Kalimantan setelah 2010
6. Konversi Hutan
Sebuah hutan alami yang di manfaatkan untuk berbagai
tujuan dan kepentingan pembangunan di luar bidang
kehutanan seperti : transmigrasi, pertambangan,
perkebunan, peternakan, pencetakan sawah baru, dan lain
sebagainya.
7. Konversi Hutan menyebabkan :
1. Banjir dan Kekeringan dan tanah
longsor
Banjir terjadi karena tidak ada hutan
yang dapat menyerap air ketika hujan
datang dan Menyimpannya
dalam tanah di celah-celah perakaran,
kemudian melepaskannya secaraperlahan
melalui daerah aliransungai. Hutan
mengontrol fluktuasi debit air
pada sungai sehingga pada saat musim
hujan tidak meluap dan pada saat musim
kemarau tidak kering.
Tanah longsor terjadi karena tanah di
permukaan yg lebih tinggi seperti bukit
dan
gunung tidak ada yg menahannya,
karena tidak
ada lagi akar pohon yang menahannya.
Maka sering terjadi longsor di daerah
perbukitan.
8. 2. Efek Rumah Kaca (Green house effect).
Hutan merupakan paru-paru bumi
yang mempunyai fungsi mengabsorsi
gas Co2. Berkurangnya hutan dan
meningkatnya pemakaian energi fosil
(minyak, batubara dll) akan menyebabkan
kenaikan gas Co2 di atmosfer yang
menyelebungi bumi. Gas ini makin lama
akan semakin banyak, yang akhirnya
membentuk satu lapisan yang mempunyai
sifat seperti kaca yang mampu meneruskan
pancaran sinar matahari yang berupa energi
cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat
dilewati oleh pancaran energi panas dari
permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan
kembali ke permukaan bumi oleh lapisan Co2
tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi.
Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini
menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi
pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu
bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es di
kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan
berakibat naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa
kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air,
sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu akan
menjadi semakin kering.
9. 3.Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti
bumi berfungsi menahan radiasi sinar
ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan
di bumi. Di tengah-tengah kerusakan
hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi
akan dapat menimbulkan rusaknya
lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan lubang
lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin
bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar
ultraviolet akan menembus sampai ke bumi, sehingga
dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada
tanaman-tanaman di bumi.
10. 4.Kepunahan Species
Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di
dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini
tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan
11. Cara Mencegahnya
Beberapa strategi perlindungan hutan yang dapat digunakan untuk
mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari adalah :
1. Memahami interaksi hutan dengan agens perusak sehingga :
- dapat mengenali faktor-faktor yang menyebabkan masalah dalam
perlindungan hutan
- dapat mengenali penyebab kerusakan primer
2. Dapat menganalisis dan mengambil keputusan secara menyeluruh dan
tidak hanya terbatas pada penyebab kerusakan yang paling serius
3. Selalu melihat perlindungan hutan sebagai tindakan yang tidak
terpisah dari
silvi kultur
4. Sadar bahwa perlindungan hutan semakin penting dan pendekatannya
tidak hanya terbatas pada bidang tanaman tapi termasuk hasil hutan.
Strategi perlindungan hutan selain menjamin kelestarian pengelolaan
juga dapat menjamin pengelolaan hutan beresiko rendah.
12. Solusi
1.Reboisasi /penanaman kembali di lahan-lahan yang gundul.
2.Penebangan hutan secara selektif (tebang pilih)
3.Sosialisasi UU penebangan hutan agar di mengerti oleh masyarakat
pengguna hutan.