SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
   Oleh Kelompok III

   Parsinawati
   Ririn Marcella
   Riska Wulandari
   Susi Lestari
   Tia Ayu Ningsih
   Titin Maida Sari
   Wisnu Prammana Surya
   Yulisya Zuriatni
   Yunika Devia
   Zaza Fikrati Auliyani
 Lingkungan pendidikan adalah
  tempat berlangsungnya proses
  pendidikan.
 Secara umum fungsi lingkungan
  pendidikan adalah membantu
  peserta didik dalam berinteraksi
  dengan berbagai lingkungan
  sekitarnya.
Lingkungan pendidikan pertama dan
utama      adalah    keluarga.    Makin
bertambah usia seseorang, peranan
lingkungan pendidikan lainnya (yakni
sekolah dan masyarakat) semakin
penting       meskipun       pengaruh
lingkungan keluarga masih tetap
berlanjut. Berdasarkan perbedaan ciri-
ciri penyelenggaraan pendidikan ,
maka ketiganya sering dibedakan
sebagai       pendidikan       informal,
pendidikan formal, dan pendidikan
nonformal
Aspek tujuan pokok dari kegiatan
membimbing, mengajar dan melatih
 yakni :
•Membimbing, terutama berkaitan
dengan pemantapan jati diri dan
pribadi dari segi-segi perilaku umum
(aspek pembudayaan).
•Mengajar, terutama berkaitan
dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan
•Melatih, terutama berkaitan dengan
ketrampilan dan kemahiran (aspek
teknologi).
Tripusat
           pendidikan


Keluarga    Sekolah     Masyarakat
Lingkungan keluarga sungguh-sungguh
merupakan pusat pendidikan yang
penting dan menentukan, karena itu
tugas pendidikan adalah mencari cara,
membantu para ibu dalam tiap keluarga
agar dapat mendidik anaknya dengan
optimal. Keluarga juga membina dan
mengembangkan perasaan sosial anak
seperti   hidup   hemat,   menghargai
kebenaran, tenggang rasa, menolong
orang    lain,  hidup    damai,   dan
sebagainya.
Sekolah    seharusnnya   menjadi   pusat
pendidikan untuk menyiapkan manusia
Indonesia    sebagai   individu,  warga
masyarakat, warga negara, dan warga
dunia di masa depan. Sekolah yang
demikianlah yang diharapkan mampu
melaksanakan fungsi pendidikan secara
optimal,      yakni     mengembangkan
kemampuan] serta meningkatkan mutu
kehidupan     dan    martabat    manusia
Indonesia dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional.
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat
  ditinjau dari tiga segi, yakni:
 Masyarakat          sebagai      penyelenggara
  pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur
  sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang
  tidak dilembagakan (jalan luar sekolah).
 Lembaga-lembaga                 kemasyarakatan
  dan/atau kelompok sosial di masyarakat,baik
  secara langsung maupun tidak langsung, ikut
  mempunyai peran dan fungsi edukatif.
 Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber
  belajar, baik yang dirancang (by design)
  maupun yang dimanfaatkan (utility).
•Di   lingkungan    keluarga     telah
diupayakan        berbagai         hal
(perbaikan      gizi,      permainan
edukatif, dan sebagainya) yang
dapat        menjadi         landasan
pengembangan         selanjutnya     di
sekolah dan masyarakat.
•Di       lingkungan       sekolah
diupayakan berbagai hal yang
lebih    mendekatkan       sekolah
dengan       orang     tua   siswa
(organisasi orang tua siswa,
kunjungan rumah oleh personel
sekolah,      dan     sebagainya).
Selanjutnya,      sekolah     juga
mengupayakan                  agar
programnya       berkaitan     erat
dengan masyarakat di sekitarnya
(siswa ke masyarakat, narasumber
•lingkungan          masyarakat
mengusahakan           berbagai
kegiatan/program             yang
menunjang/melengkapi
program keluarga dan sekolah.
Dengan      kontribusi   tripusat
pendidikan      yang        saling
memperkuat        dan       saling
melengkapi itu akan member
peluang mewujudkan sumber
daya manusia terdidik yang
bermutu.
1.   Aliran-aliran klasik
        Aliran klasik merupakan pandangan
     atau pendapat yang membahas
     tentang faktor-faktor yang menentukan
     perkembangan manusia dan
     kepribadiannya
Aliran ini berpandangan bahwa manusia
dilahirkan dalam keadaan bersih tanpa
mempunyai pembawaan sama sekali dari
lahirnya, tetapi perkembangan anak
ditentukan oleh lingkungan yang akan
menentukan arah hidupnya. Aliran ini
disebut juga dengan “Tabularasa” yang
berarti anak lahir seperti kertas putih yang
masih kosong dan dapat ditulis sesuai
dengan keinginan orang yang akan
menulisnya. Aliran ini dipelopori oleh John
Locke. Aliran ini bersifat optimis terhadap
pendidikan
Menurut pandangan aliran ini manusia
dilahirkan telah mempunyai pembawaan
(baik atau buruk). Pembawaan ini tidak
dapat diubah ke arah lain oleh lingkungan
atau pendidikan. Aliran ini dipelopori oleh
Schopenhauer. Pandangan aliran ini bersifat
pessimis terhadap pendidikan untuk bisa
mengubah anak ke arah lain selain dari
pembawaan yang dibawa sejak lahir. Jika
pembawaan baik, maka anak akan
berkembang ke arah yang baik, tetapi jika
pembawaan itu jelek, anak akan
berkembang ke arah yang jelek tanpa
dapat diubah
Pandangan ini berpendapat bahwa
semua anak yang baru lahir mempunyai
pembawaan baik, namun pembawaan itu
manjadi rusak karena pengaruh lingkungan,
bahkan pendidikan yang diberikan orang
dewasa kepada anak dapat merusak
pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori
oleh John Jacke Rousseau. Aliran ini disebut
juga dengan “Negativisme” yang
beranggapan bahwa pendidikan itu tidak
perlu tetapi anak diserahkan saja kepada
alam agar pembawaan yang baik tidak
menjadi rusak.
Aliran ini berpendapat bahwa
perkembangan anak dipengaruhi oleh
pembawaan dan pendidikan. Bakat yang
dibawa sejak lahir tidak akan berkembang
dengan baik tanpa dukungan yang sesuai
untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya
lingkungan yang baik tidak akan
menghasilkan pendidikan yang optimal
kalau tidak ada bakat yang kuat. Aliran ini
dipelopori oleh William Stern yang
mempunyai pandangan positif terhadap
pendidikan.
Meskipun peranan pandangan
empirisme dan nativisme tidak
sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan
itu dilakukan dengan pendekatan elektif
fungsional, yaitu diterima sesuai dengan
kebutuhan.
Gerakan baru dalam pendidikan
merupakan upaya yang dilakukan untuk
mencari perbaikan dan peningkatan
mutu pendidikan khususnya perbaikan
dalam proses pembelajaran. Ada
beberapa model (bentuk) perbaikan
yang dajukan oleh gerakan baru
pendidikan ini.
Pengajaran alam sekitar lebih menekankan
     kepada kegiatan pengajaran yang dilakukan
     di sekolah harus terkait dengan kehidupan
     nyata yang dialami oleh anak, sehingga lebih
     kongkrit dan terkait secara emosional dengan
     kebutuhan dan kehidupan anak. Pelopornya
     F.A.Finger dan J.Ligthart.
         Prinsip Pengajaran alam sekitar:
1.   Peragaan
2.   Aktivitas anak
3.   Pengajaran totalitas
4.   Menyatu dengan pengalaman anak
5.   Memberikan apersepsi emosional anak
  Dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia
   dengan semboyan “Sekolah untuk hidup
   dan oleh hidup” Anak harus mempunyai
   pengetahuan terhadap dirinya sendiri dan
   tentang dunianya yaitu lingkungan tempat
   hidup di hari depannya.
 Metode yang dikemukakan oleh Decroly:
1. Metode global (gestalt) yaitu pendidikan
   hendaknya dimulai dari suatu keseluruhan
   yang punya pengertian
2. Pusat minat yaitu dalam pembelajaran
   harus disesuaikan dengan minat spontan
   yang dimiliki anak
Sekolah kerja dipelopori oleh G.
     Kerschenteiner dengan nama
     “Arbeitsschule” di jerman. Sekolah kerja
     bertolak dari pandangan bahwa
     pendidikan tidak hanya demi kepentingan
     individu tetapi juga demi kepentingan
     masyarakat Bentuk Sekolah kerja :
a.   Sekolah-sekolah perindustrian
b.   Sekolah-sekolah perdagangan
c.   Sekolah-sekolah rumah tangga
Konsep pengajaran proyek diletakkan
oleh John Dewey dan dilaksanakan oleh
W.H.Kilpatrick. Dalam pengajaran proyek
anak bebas menentukan pilihannya (jenis
pekerjaan), merancang dan memimpin
kegiatan proyek. Proyek yang ditentukan
sendiri oleh anak akan mendorong mereka
untuk mencari cara pemecahan masalah
yang ditemui secara aktif (sesuai
keinginannya). Mata pelajaran tidak
terpisah antara satu dengan lainnya, tetapi
didasarkan atas keperluan pemecahan
masalah.
Kajian tentang pemikiran-pemikiran
pendidikan pada masa lalu akan sangat
bermanfaat untuk memperluas
pemahaman tentang seluk-beluk
pendidikan, serta memupuk wawasan
historis dari setiap tenaga pendidikan.
1.   Perguruan kebangsaan Taman Siswa
       Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
     Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di
     Yogyakarta
       Ki Hajar Dewantara lahir di
     Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889dengan
     nama Suwardi Suryaningrat
Asas Taman Siswa

   Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat
    tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)
   Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan
    manusia yang merdeka
   Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa
    Indonesia
   Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa
    kecuali
   Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri
   Memikul beban belanja sendiri (hemat)
   Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan
    ikhlas
 Sebagai badan perjuangan
  kebudayaan dan pembangunan
  masyarakat tertib dan damai.
 Membangun anak didik menjadi
  manusia yang merdeka lahir batin, luhur
  akal budinya, serta sehat jasmaninya
  untuk menjadi anggota masyarakat
  yang berguna dan bertanggung jawab.
 Menyelenggarakan tugas pendidikan
  dalam bentuk perguruan dari tingkat dasar
  hingga tingkat tinggi, baik yang bersifat
  umum, ataupun kejuruan.
 Mengikuti, mempelajari perkembangan
  dunia.
 Menumbuhkan lingkungan hidup keluarga
  Taman Siswa.
 Meluaskan kehidupan ke-Taman Siswa-an
  di luar lingkungan masyarakat perguruan.
Taman Siswa telah tampil sebagai
pelopor persatuan dan kesatuan
Indonesia berdasarkan asas
kebangsaan dan kebudayaan
Indonesia. Seperti diketahui, persatuan
dan kesatuan itu sangat diperlukan oleh
setiap bangsa yang bhineka tunggal
ika, seperti Indonesia.
   INS (Indonesicche Nederlandsche
    School) didirikan oleh Mohammad Syafei
    pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu
    Tanam

   Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan
    Barat 1895 dan dianugerahi gelar Doctor
    Honoris Causa dari IKIP Padang tahun
    1968
Asas-asas Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
 Berfikir logis dan rasional
 Keaktifan dan kegiatan
 Pendidikan masyarakat
 Memperhatikan pembawaan anak
 Menentang intelektualisme
Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
 Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Manusia yang harmonis dalam
  perkembangannya (jasmani dan rohani)
 Memberikan pendidikan yang sesuai
  dengan kebutuhan masyarakat
 Menanamkan kepercayaan pada diri
  sendiri
 Harus dapat membiayai diri sendiri
 Menyelenggarakan berbagai jenjang
  pendidikan, seperti ruang rendah, ruang
  dewasa.
 Mengutamakan pendidikan
  keterampilan-kerajinan.
 Pembekalan kemampuan mengajar
  dan praktek mengajar.
Ruang pendidik INS Kayu Tanam
mengalami pasang
surut, perkembangannya berlangsung
sanagt lambat, tetapi tidak mati. Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam
mengupayakan gagasan-gagasan
tentang pendidikan nasional, beberapa
ruang pendidikan, dan sejumlah alumni.

Contenu connexe

Tendances

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
ChankDul
 
Strategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasilaStrategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasila
Saafroedin Bahar
 
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdfMakalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
lia_ashura
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
Edwarn Abazel
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
Alizar Ali
 
Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat
Suciuci
 
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem StatusHubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Nida Alfathimy
 

Tendances (20)

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
 
Strategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasilaStrategi memperkuat ideologi pancasila
Strategi memperkuat ideologi pancasila
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdfMakalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belanda
 
Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem StatusHubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelas Sosial/Sistem Status
 
Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4
 

En vedette (12)

Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikan
 
Aliran aliran dalam pendidikan
Aliran aliran dalam pendidikanAliran aliran dalam pendidikan
Aliran aliran dalam pendidikan
 
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
 
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniaAliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan ppt
 
Aliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikanAliran-aliran pendidikan
Aliran-aliran pendidikan
 
ppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikan
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 

Similaire à Aliran aliran pendidikan

6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.
FAS DC
 
lilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocielilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocie
lilyolanda
 
lily ayanka'imocie
lily ayanka'imocielily ayanka'imocie
lily ayanka'imocie
lilyolanda
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
Rahma Al-Zaisah
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
sha_macc
 

Similaire à Aliran aliran pendidikan (20)

Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga PendidikanLingkungan dan Lembaga Pendidikan
Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.
 
lilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocielilyaayanka'imocie
lilyaayanka'imocie
 
Cicimel
CicimelCicimel
Cicimel
 
lily ayanka'imocie
lily ayanka'imocielily ayanka'imocie
lily ayanka'imocie
 
Landasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikanLandasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikan
 
Dasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iiiDasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iii
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptxKonsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Aliran aliran pendidikan

  • 1. Oleh Kelompok III  Parsinawati  Ririn Marcella  Riska Wulandari  Susi Lestari  Tia Ayu Ningsih  Titin Maida Sari  Wisnu Prammana Surya  Yulisya Zuriatni  Yunika Devia  Zaza Fikrati Auliyani
  • 2.  Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan.  Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
  • 3. Lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap berlanjut. Berdasarkan perbedaan ciri- ciri penyelenggaraan pendidikan , maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal
  • 4. Aspek tujuan pokok dari kegiatan membimbing, mengajar dan melatih yakni : •Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari segi-segi perilaku umum (aspek pembudayaan). •Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan •Melatih, terutama berkaitan dengan ketrampilan dan kemahiran (aspek teknologi).
  • 5. Tripusat pendidikan Keluarga Sekolah Masyarakat
  • 6. Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anaknya dengan optimal. Keluarga juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti hidup hemat, menghargai kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai, dan sebagainya.
  • 7. Sekolah seharusnnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia di masa depan. Sekolah yang demikianlah yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, yakni mengembangkan kemampuan] serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
  • 8. Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:  Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalan luar sekolah).  Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat,baik secara langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.  Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).
  • 9. •Di lingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal (perbaikan gizi, permainan edukatif, dan sebagainya) yang dapat menjadi landasan pengembangan selanjutnya di sekolah dan masyarakat.
  • 10. •Di lingkungan sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orang tua siswa (organisasi orang tua siswa, kunjungan rumah oleh personel sekolah, dan sebagainya). Selanjutnya, sekolah juga mengupayakan agar programnya berkaitan erat dengan masyarakat di sekitarnya (siswa ke masyarakat, narasumber
  • 11. •lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan/program yang menunjang/melengkapi program keluarga dan sekolah. Dengan kontribusi tripusat pendidikan yang saling memperkuat dan saling melengkapi itu akan member peluang mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu.
  • 12. 1. Aliran-aliran klasik Aliran klasik merupakan pandangan atau pendapat yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan perkembangan manusia dan kepribadiannya
  • 13. Aliran ini berpandangan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan bersih tanpa mempunyai pembawaan sama sekali dari lahirnya, tetapi perkembangan anak ditentukan oleh lingkungan yang akan menentukan arah hidupnya. Aliran ini disebut juga dengan “Tabularasa” yang berarti anak lahir seperti kertas putih yang masih kosong dan dapat ditulis sesuai dengan keinginan orang yang akan menulisnya. Aliran ini dipelopori oleh John Locke. Aliran ini bersifat optimis terhadap pendidikan
  • 14. Menurut pandangan aliran ini manusia dilahirkan telah mempunyai pembawaan (baik atau buruk). Pembawaan ini tidak dapat diubah ke arah lain oleh lingkungan atau pendidikan. Aliran ini dipelopori oleh Schopenhauer. Pandangan aliran ini bersifat pessimis terhadap pendidikan untuk bisa mengubah anak ke arah lain selain dari pembawaan yang dibawa sejak lahir. Jika pembawaan baik, maka anak akan berkembang ke arah yang baik, tetapi jika pembawaan itu jelek, anak akan berkembang ke arah yang jelek tanpa dapat diubah
  • 15. Pandangan ini berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan itu manjadi rusak karena pengaruh lingkungan, bahkan pendidikan yang diberikan orang dewasa kepada anak dapat merusak pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori oleh John Jacke Rousseau. Aliran ini disebut juga dengan “Negativisme” yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak perlu tetapi anak diserahkan saja kepada alam agar pembawaan yang baik tidak menjadi rusak.
  • 16. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh pembawaan dan pendidikan. Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan pendidikan yang optimal kalau tidak ada bakat yang kuat. Aliran ini dipelopori oleh William Stern yang mempunyai pandangan positif terhadap pendidikan.
  • 17. Meskipun peranan pandangan empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan elektif fungsional, yaitu diterima sesuai dengan kebutuhan.
  • 18. Gerakan baru dalam pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencari perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya perbaikan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa model (bentuk) perbaikan yang dajukan oleh gerakan baru pendidikan ini.
  • 19. Pengajaran alam sekitar lebih menekankan kepada kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah harus terkait dengan kehidupan nyata yang dialami oleh anak, sehingga lebih kongkrit dan terkait secara emosional dengan kebutuhan dan kehidupan anak. Pelopornya F.A.Finger dan J.Ligthart. Prinsip Pengajaran alam sekitar: 1. Peragaan 2. Aktivitas anak 3. Pengajaran totalitas 4. Menyatu dengan pengalaman anak 5. Memberikan apersepsi emosional anak
  • 20.  Dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan semboyan “Sekolah untuk hidup dan oleh hidup” Anak harus mempunyai pengetahuan terhadap dirinya sendiri dan tentang dunianya yaitu lingkungan tempat hidup di hari depannya.  Metode yang dikemukakan oleh Decroly: 1. Metode global (gestalt) yaitu pendidikan hendaknya dimulai dari suatu keseluruhan yang punya pengertian 2. Pusat minat yaitu dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan minat spontan yang dimiliki anak
  • 21. Sekolah kerja dipelopori oleh G. Kerschenteiner dengan nama “Arbeitsschule” di jerman. Sekolah kerja bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat Bentuk Sekolah kerja : a. Sekolah-sekolah perindustrian b. Sekolah-sekolah perdagangan c. Sekolah-sekolah rumah tangga
  • 22. Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewey dan dilaksanakan oleh W.H.Kilpatrick. Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan memimpin kegiatan proyek. Proyek yang ditentukan sendiri oleh anak akan mendorong mereka untuk mencari cara pemecahan masalah yang ditemui secara aktif (sesuai keinginannya). Mata pelajaran tidak terpisah antara satu dengan lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan pemecahan masalah.
  • 23. Kajian tentang pemikiran-pemikiran pendidikan pada masa lalu akan sangat bermanfaat untuk memperluas pemahaman tentang seluk-beluk pendidikan, serta memupuk wawasan historis dari setiap tenaga pendidikan.
  • 24. 1. Perguruan kebangsaan Taman Siswa Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889dengan nama Suwardi Suryaningrat
  • 25. Asas Taman Siswa  Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)  Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan manusia yang merdeka  Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa Indonesia  Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa kecuali  Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri  Memikul beban belanja sendiri (hemat)  Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan ikhlas
  • 26.  Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.  Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab.
  • 27.  Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi, baik yang bersifat umum, ataupun kejuruan.  Mengikuti, mempelajari perkembangan dunia.  Menumbuhkan lingkungan hidup keluarga Taman Siswa.  Meluaskan kehidupan ke-Taman Siswa-an di luar lingkungan masyarakat perguruan.
  • 28. Taman Siswa telah tampil sebagai pelopor persatuan dan kesatuan Indonesia berdasarkan asas kebangsaan dan kebudayaan Indonesia. Seperti diketahui, persatuan dan kesatuan itu sangat diperlukan oleh setiap bangsa yang bhineka tunggal ika, seperti Indonesia.
  • 29. INS (Indonesicche Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam  Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat 1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari IKIP Padang tahun 1968
  • 30. Asas-asas Ruang Pendidik INS Kayu Tanam  Berfikir logis dan rasional  Keaktifan dan kegiatan  Pendidikan masyarakat  Memperhatikan pembawaan anak  Menentang intelektualisme
  • 31. Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam  Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan  Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa  Manusia yang harmonis dalam perkembangannya (jasmani dan rohani)  Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat  Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri  Harus dapat membiayai diri sendiri
  • 32.  Menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, seperti ruang rendah, ruang dewasa.  Mengutamakan pendidikan keterampilan-kerajinan.  Pembekalan kemampuan mengajar dan praktek mengajar.
  • 33. Ruang pendidik INS Kayu Tanam mengalami pasang surut, perkembangannya berlangsung sanagt lambat, tetapi tidak mati. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional, beberapa ruang pendidikan, dan sejumlah alumni.