1. MAKALAH PAI
Adil, Ridho, Amal Saleh
Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh : Moh. Rizky Ramadhan
Kelas : XII TeKaJe - 1
SMKN 1 KOTA SERANG
2. A. Adil
1. Pengertian Adil
Adil menurut bahasa Arab disebut dengan kata ‘adilun, yang berarti samadengan seimbang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak,
berpihak pada yang benar,berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenangwenang. Dan menurut ilmu akhlak ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau
menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukum
yang jahat sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.
Secara Bahasa
Adil Berasal dari bahasa arab yang berarti proporsional, tidak berat sebelah, jujur
Secara Istilah
Terdapat beberapa makna antara lain:
Meletakan sesuatu pada tempatnya
Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpakurang
Memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihidan mengurangi
Allah S.W.T Berfirman: Q.S Al – Maidah Ayat 8
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kuunuu qawwaamiina lillaahi syuhadaa-a bialqisthi
walaa yajrimannakum syanaaanu qawmin 'alaaallaa ta'diluu i'diluu huwa aqrabu
lilttaqwaa waittaquu allaaha inna allaaha khabiirun bimaa ta'maluuna
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
2. Karakteristik Sikap Adil
Islam mengajarkan bahwa semua orang mendapat perlakuan yang sama dan sederajat
dalam hukum. Dalam islam , tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status social,
ekonomi,atau politik .
Berikut ini beberapa contoh sikap adil dalam Al-Qur’an :
Adil terhadap diri sendiri.
Adil terhadap istri dan anak
Adil dalam mendamaikan perselisihan
Adil dalam bertuturkata
Adil terhadap musuh sekalipun
3. 3. Nilai Positif Sikap Adil
Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan
diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah
tentu ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn
keadilan dalam dirinyasendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh
kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan kualitas diri, dan memperoleh
kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi (akhirat).
Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
akan terwujud masyarakat yang aman,tentra , serta damai sejahtera lahir dan batin. Hal ini
disebabkan masing-masing anggota masyarakat melaksanakan kewajiban terhadap orang lain
dan akan memenuhi hak orang lain dengan seadil-adilnya.
Manfaat Sikap Adil :
Mendatangkan ridho Allah
Memperoleh keberhasilan dalam hidup
Memperoleh kegembiraan batin
Disenangi banyak orang
Memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
Terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai
Contoh Perilaku Adil:
Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya.
Menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana.
Memberikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun.
Cara Menumbuhkan Perilaku Adil
Menjauhi dari sikap egois ketika menentukan dua perkara.
Mendahulukan kebaikan daripada kejelekan orang.
Bersikap objektif jika melihat dua perkara yang berbeda.
Dalil tentang Adil:
Artinya: “7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). 8. Supaya
kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. 9. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil
dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”
4. Membiasakan Sikap Adil
Seorang hendaknya membiasakan diri berlaku adil, baik terhadap dirinya,kedua orang tua
nya,saudara-saudaranya,anak-anaknya, teman-temannya, tetangganya, masyarakatnya, bangsa
dan Negaranya, maupun terhadap sang Khalik (Allah swt).
Apabila keadilan itu ditegakan dalam setiap aspek kehidupan, tentu keamanan,
ketentraman, kedamaian, serta kesejahteraan lahir dan batin, duniawi dan ukhrawi akan dapat
diraih.
4. B. Ridho
1. Pengertian Ridho
Perkataan ridho berasal dari bahasa arab, radiya yang artinya senang hati (rela). Ridho
menurut syariah adalah menerima dengan senang hati atas segala yang diberikan Allah swt,
baik berupa hokum (peraturan-peraturan) maupun ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan-Nya. Sikap rida harus ditunjukkan, baik ketika menerima nikmat maupun tatkala
ditimpa musibah.
Kebanyakan manusia merasa sukar atau gelisah ketika menerima keadaan yang menimpa
dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan barang, pangkat, kedudukan, kematian
anggota keluarganya, dan lain-lain, kecuali orang yang mempunyai sifat rida terhadap takdir.
Orang yang memiliki sifat rida tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang
dilakukannya. Ia tidak menyesal dengan kehidupan yang diberikan Allah swt dan tidak iri hati
atas kelebihan yang didapat orang lain karena yakin bahwa semua itu berasal dari Allah swt.
Sedangkan kewajibannya adalah berusaha atau berikhtiar dengan kemampuan yang ada.
Ridho terhadap takdir bukan berarti menyerah atau pasrah tanpa usaha lebih dulu untuk
mencari jalan keluarnya. Menyerah dan berputus asa tidak dibenarkan oleh tatanan hidup dan
tidak dibenarkan pula oleh ajaran Islam. Allah swt. memberikan cobaan atau ujian dalam
rangka menguji keimanan dan ketakwaan hamba-Nya.
Firman Allah swt.: Q.S Al-Baqarah ayat 155 - 156
walanabluwannakum bisyay-in mina alkhawfi waaljuu'i wanaqshin mina al-amwaali waalanfusi waaltstsamaraati wabasysyirialshshaabiriina
alladziina idzaa ashaabat-hum mushiibatun qaaluu innaa lillaahi wa-innaa ilayhi raaji'uuna
Artinya :
“155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.
“156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa
innaa
ilaihi
raaji'uun"
[101].
[101] Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini
dinamakan kalimat "istirjaa" (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu
ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.”
Sikap ridho dapat ditunjukkan melalui hal-hal sebagai berikut:
a. Sabar dalam melaksanakan kewajiban hingga selesai dengan kesungguhan usaha atau
ikhtiar dan
b. penuh tanggung jawab.
c. Senantiasa mengingat Allah swt. dan tetap melaksanakan shalat dengan kusyuk.
5. d. Tidak iri hati atas kekurangan atau kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi
hasil usahanya.
e. Senantiasa bersyukur atau berterima kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat
pemberian-Nya. Hal itu adalah upaya untuk mencapai tingkat tertinggi dalam perbaikan
akhlak.
f. Tetap beramal saleh (berbuat baik) kepada sesama sesuai dengan keadaan dan
kemampuan, seperti aktif dalam kegiatan social, kerja bakti, dan membantu orangtua di
rumah dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.
g. Menunjukkan kerelaan atau rida terhadap diri sendiri dan Tuhannya. Juga rida terhadap
kehidupan terhadap takdir yang berbentuk nikmat maupun musibah, dan terhadap
perolehan rezeki atau karunia Allah swt.
Menurut kamus besar Indonesia, rida diartikan rela, suka, dan senang hati.sedangkan
menurut bahasa adalah ketetapan hati untuk menerima segala keputusan yang sudah
ditetapkan dan ridha merupakan akhir dari semua keinginan dan harapan yang baik .
2. Karakteristik sikap ridho
Apabila sebagian pendapat para ahli hikmah, rida dikelompokan menjadi tiga tingkatan,
yaitu rida kepada Alloh, rido pada apa yang datang dari Alloh, dan rida pada qada Alloh.
Rida kepada Allah adalah fardu ain.Rida pada apa yang datang dari Allah meskipun merupakan
sesuatu yang sangat luhur, hal ini termasuk ubudiah yang sangat mulia.
Sesungguhnya pilihan tuhan untuk hamba-Nya dibagi dua macam yaitu pertama, ikhtiyar addin wa syar’I (pilihan keagamaan dan syariat).kedua, ikhtiyar kauni kadari (pilihan yang
berkenaan dengan alam dan takdir).Takdir yang tidak dicintai dan diridai Alloh yaitu perbuatan
aib dan dosa-dosa.
Macam-macam ridho :
a. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah
Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah
mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap
semua nilai dan syari’ah Islam. Perhatikan firman Allah dalam Q.S. al-Bayyinah (98) ayat 8
Artinya : Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan)
bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Q.S.al-Bayyinah ayat 8 )
Dari ayat tersebut dapat dihayati, jika kita ridha terhadap perintah Allah maka Allah pun
ridha terhadap kita.
b. Ridha terhadap taqdir Allah.
Mari kita simak, apa yang dikisahkan berikut; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a.
melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak
bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku
terbunuh dan mataku tercongkel dalam pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian
berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap
6. berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap
taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”.
Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan
yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar
adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim.
Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu
dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera
berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir
Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya
selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha
ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin
mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.
Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu
anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah
swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt.
apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan
rela atau ridha.
Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak akan tampak
di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah
swt. dalam situasi apapun (Hikmah, Republika, Senin 5 Februari 2007, Nomor: 032/Tahun
ke 15)
c.
Ridha terhadap perintah orang tua.
Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada
Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, perintah Allah
dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14 ;
Artinya : “ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. Luqman :14)
Bahkan Rasulullah bersabda : “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan
murka Allah tergantung murka orang tua”. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam
kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan
adanya keridhaan orang tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia
mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan
ibunya.
d. Ridho terhadap peraturan dan undang-undang negara
Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan
salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin
keteraturan dan ketertiban sosial. Mari kita hayati firman Allah dalam Q.S. an-Nisa (4)
ayat 59 berikut :
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.( Q.S. an-Nisa :59)
7. Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara
(Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha
terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri
sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian
mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.
3. Nilai Positif Sikap Ridho
Rida merupakan kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang berkenaan sepenuh hati untuk menerima apa yang didapat ataupun yang
dihadapi dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang.
Manfaat Sikap Ridho :
Lebih tenang dalam menghadapi setiap persoalan
Tenang dan tenteram dalam menjalani hidup
Tidak putus asa dan menyerah apabila mendapat persoalan
Tabah menghadapi godaan
4. Membiasakan Sikap Rida
Konsekuensi rida kepada Alloh harus mengikuti semua yang diajarkan oleh Rasululloh
saw. (ittiba’ ar-Rasul). Apabila seorang rida kepada Alloh, tentu dia akan selalu berusaha
melakukan segala sesuatu yang diterima dari-Nya dan meninggalkan segala sesuatu yang
dibenci-Nya.
C. Amal Saleh
1. Pengertian Amal Saleh
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai perbuatan (baik atau buruk).
Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah
ataupun menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan
terhadap masyarakat atau sesama manusia. contoh mengumpulkan dana untuk membantu
korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo dan anak yatim piatu.
Dalam al-Qur’an banyak dijumpai perkataan amal dengan berbagai bentuknya yaitu ‘amila,
a’mala, ta’malun, ya’malun, ‘amilun, ‘amalus-salihat, dan ‘amalus-syyari’at.
Allah S.W.T berfirman : Q.S Surat Al- Maidah ayat 9
wa'ada allaahu alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati lahum maghfiratun wa-ajrun
'azhiimun
8. Artinya : “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
2. Karakteristik Amal Saleh
Orang yang hidup pada zaman pra-islam mempunyai anggapan bahwa kekayaan, keturunan,
kedudukan, dan bermacam-macam kelebihanduniawi lainnya menjadi factor yang akan
menentukan keadaan seseorang.
Agama islam membawa satu ajaran (dokrin) bahwa keturunan, pangkat, kedudukan yang
tinggi, dan kekayaan yang bayak , semua itu tidak mendatangkan keuntungan, terutama untuk
kehidupan di akhirat kelak. Satu-satunya yang memberikan faedah ialah amal saleh, yakni
perbuatan baik.
Secara umum, pengelompokan amal itu terbagi dua, yaitu amal saleh (amal yang baik) dan
‘amalus sayyi’ah (amal yang buruk). Amal saleh ialah segala perbuatan kebbijakan yang
mendatangkan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa, dan manusia seluruhnya, baik
berupa perbuatan, ucapan, maupun sikap.bahkan melakukan suatu perbuatan yang dilarang
Alloh, itu pun termasuk amal saleh.
Contoh Perilaku Amal Shaleh :
1. Menolong sesama hidup dan tidak mengharapkan suatu imbalan dalam melakukan
suatu perbuatan.
2. Dalam pelaksanaan amal shaleh , harus dilandasi dengan sikap ikhlas dan rela
berkorban.
3. Suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan.
3. Nilai Positif Amal Saleh
Dalam Al-Qur’an, banyak diuraikan hasil (buah) dari amal saleh, baik didunia maupun
diakhirat, yaitu:
a. Rezeki yang baik (al-Hajj/22:50);
b. Derajat yang tinggi (Taha/20:75);
c. Keberuntungan (al-Qasas/28:67);
d. Keadilan (Yunus/10:4);
e. Keluar dari kegelapan (at-Talaq/65:11);
f. Rahmat dan cinta (al-Jasiyah/45:30);
g. Hilang perasaan takut (Taha/20:112);
h. Pahala yang cukup (Alli ‘Imran/3:57);
i. AmpunanIlahi (Fatir/3:57);
j. Kehidupan di surga (al-Mu’minun/23:40).
Manfaat Sikap Amal Sholeh :
Mendapatkan rezeki yang baik
Mendapatkan derajat yang tinggi
Mendapat keberuntungan
Mendapatkan rahmat dan cinta
Mendapatkan ketenangan hidup
Mendapatkan pahala
Mendapatkan ampunan dari Allah
Mendapatkan tempat di surge di akhirat nanti
9. 4. Membiasakan Amal Saleh
Setiap amal saleh, harus didasari niat yang suci dan ikhlas. Jangan sampai seorang yang
beramal memiliki niat yang salah, ada udang dibalik madu. Misasal, mengharap
kedudukan,pujian, atau keuntungan yang lain-lain.
Berusaha atau beramal, pada umumnya tidak memandang ruang dan waktu serta tidak
hanya pada saat yang lapang. Dalam situasi apa pun, kita tidak menyianyiakan untuk beramal
atau berusaha. Walaupun hasil amal itu belum tampak sekarang, hal itu tidak boleh menjadikan
kita malas beramal.
SOAL
1.
2.
3.
4.
5.
Jelaskan pengertian Adil, Ridha dan Amal Shaleh!
Sebutkan contoh perbuatan yang mencerminkan perilaku adil, Ridho dan Amal Shaleh!
Tuliskan Q.S. Al-Maidah ayat 9 dan terjemahkan!
Mengapa derajat Ridha lebih tinggi dari Sabar?
Sebutkan masing-masing manfaat Adil, Ridha dan Amal Shaleh! masing-masing 2 manfaat.
JAWABAN
1. Pengertian Adil, Ridho dan Amal Shaleh
A. Adil : Secara Bahasa
Adil Berasal dari bahasa arab dengan kata “Adiun, yang berarti proporsional,
tidak berat sebelah, jujur.
Secara Istilah
Terdapat beberapa makna antara lain:
Meletakan sesuatu pada tempatnya
Menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpakurang
Memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap, tidak melebihi
dan mengurangi
B. Ridho : Perkataan ridho berasal dari bahasa arab, radiya yang artinya senang hati (rela).
Ridho menurut syariah adalah menerima dengan senang hati atas segala yang diberikan
Allah swt, baik berupa hokum (peraturan-peraturan) maupun ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan-Nya
10. C. Amal Shaleh : Menurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai
perbuatan (baik atau buruk). Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguhsungguh dalam menjalankan ibadah ataupun menunaikan kewajiban agama yang
dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia.
2. Contoh perbuatan yang mencerminkan perilaku adil, Ridho dan Amal Shaleh
A. Adil :
Contoh Perilaku Adil:
Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya.
Menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana.
Memberikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun.
B. Ridho :
Contoh Sikap Ridho:
Sabar dalam melaksanakan kewajiban hingga selesai dengan kesungguhan
usaha atau ikhtiar dan
Penuh tanggung jawab.
Senantiasa mengingat Allah swt. dan tetap melaksanakan shalat dengan kusyuk.
Tidak iri hati atas kekurangan atau kelebihan orang lain dan tidak ria untuk
dikagumi hasil usahanya.
C. Amal Shaleh :
Contoh Sikap Amal Shaleh:
Menolong sesama hidup dan tidak mengharapkan suatu imbalan dalam
melakukan suatu perbuatan.
Dalam pelaksanaan amal shaleh , harus dilandasi dengan sikap ikhlas dan rela
berkorban.
Suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan.
3. Q.S Al – Maidah Ayat 9
wa'ada allaahu alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati lahum maghfiratun wa-ajrun
'azhiimun
Artinya : “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
4. Mengapa derajat Ridha lebih tinggi dari Sabar?
Karena Ridho adalah yang lebih utama. Adapun sabar, hukumnya wajib bagi setiap orang
Muslim.
Sabar berbeda dengan Ridho. Sabar adalah menahan diri dari amarah dan kekesalan
ketika merasa sakit sambil berharap derita itu segera hilang.
11. Sementara Ridha adalah berlapang dada atas ketetapan Allah dan membiarkan
keberadaan rasa sakit, walaupun ia merasakannya. Keridhaannya meringankan deritanya.
Karena hatinya dipenuhi oleh ruh yakin dan ma’rifah. Bila ridha semakin kuat ia mampu
menepis seluruh rasa sakit dan derita.
5. Manfaat Adil, Ridha dan Amal Shaleh!
A. Adil :
Manfaat Sikap Adil:
Mendatangkan ridho Allah
Memperoleh keberhasilan dalam hidup
Memperoleh kegembiraan batin
Disenangi banyak orang
Memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
Terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai
B. Ridho :
Manfaat Sikap Ridho:
Lebih tenang dalam menghadapi setiap persoalan
Tenang dan tenteram dalam menjalani hidup
Tidak putus asa dan menyerah apabila mendapat persoalan
Tabah menghadapi godaan
C. Amal Sholeh :
Manfaat Sikap Amal Sholeh:
Mendapatkan rezeki yang baik
Mendapatkan derajat yang tinggi
Mendapat keberuntungan
Mendapatkan rahmat dan cinta
Mendapatkan ketenangan hidup
Mendapatkan pahala
Mendapatkan ampunan dari Allah
Mendapatkan tempat di surge di akhirat nanti