Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) ISO PAS 45005 merupakan pedoman umum untuk bekerja aman selama pandemi Covid-19 yang disusun oleh ISO pada Agustus 2020, (2) dokumen tersebut memberikan panduan kepada organisasi untuk mengelola risiko Covid-19 guna melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja, (3) dokumen tersebut telah disosialisasikan dan diterapkan di berbagai industri, rumah sakit, dan univers
Kiat Memotivasi Industri, Rumah sakit dan Universitas untuk menerapkan ISO PAS 45005
1. KIATMEMOTIVASI INDUSTRI, RUMAH SAKIT &UNIVERSITAS
UNTUK MENERAPKAN ISO PAS 45005
Masjuli, SKM, MK3 (Dosen Fire & Safety Akamigas Balongan)
Jakarta, 30 Maret 2021
2. ISO PAS 45005 tentang Keselamatan Kesehatan
Kerja – Pedoman Umum Untuk Bekerja Aman
Selama Pandemi Covid-19 disusun oleh
International Organization for Standardization
(ISO) pada bulan Agustus 2020 untuk membantu
organisasi dalam mengelola kegiatannya tidak
terpapar oleh Covid-19.
Indonesia ikut sebagai tim dalam penyusunan ISO
PAS 45005 di atas.
2
ISO PAS 45005
4. 4
KLAUSULISOPAS45005
Klausul 1 Ruang Lingkup
Dokumen ini memberikan panduan umum kepada organisasi tentang cara mengelola risiko yang timbul
dari COVID-19 untuk melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan terkait pekerjaan.
Dokumen ini ditujukan untuk digunakan oleh organisasi dari semua ukuran dan sektor, termasuk yang:
a) telah beroperasi selama pandemi;
b) sedang melanjutkan atau berencana untuk melanjutkan
operasi setelah penutupan penuh atau sebagian;
c) menempati kembali tempat kerja yang telah ditutup sepenuhnya
atau sebagian; dan
d) baru dan berencana untuk beroperasi untuk pertama kalinya.
Klausul 2 Acuan Normatif
Tidak ada acuan normatif dalam dokumen ini
5. 5
KLAUSULISOPAS45005
Klausul 3, Istilah dan Definisi
Ada tentang organisasi, Pekerja, Tempat Kerja, Risiko, Pandemi, Covid-19, Kejadian, APD, Pelindung
Wajah, Kesejahteraan, Area Umum
Klausul 4, Perencanaan dan Penilaian Risiko - Persyaratan ini dibuat berdasarkan proses penilaian risiko
ISO 45001 dengan informasi khusus tentang masalah internal dan eksternal yang disajikan oleh COVID-
19, bagaimana kepemimpinan dan partisipasi pekerja dipengaruhi oleh pandemi, dengan
mempertimbangkan berbagai jenis tempat kerja (seperti tempat kerja fisik, bekerja dari rumah, bekerja di
rumah orang lain, dan tempat kerja seluler beberapa lokasi), serta peran dan aktivitas yang mungkin
diperlukan untuk COVID-19. Juga dipertimbangkan perubahan yang diperlukan untuk tanggap darurat
dan perencanaan karena perubahan batasan.
Klausul 5, Kasus Terduga Atau Terkonfirmasi Covid-19 - Bagian ini memberikan panduan terperinci
tentang pengelolaan penyakit di berbagai skenario tempat kerja, termasuk pengujian, pelacakan kontak,
dan karantina, jika diperlukan.
Klausul 6, Psikologi Kesehatan dan Kesejahteraan - Kita semua tahu bahwa keterasingan dan
keterpencilan respons terhadap COVID-19 telah memengaruhi orang secara psikologis, dan ISO 45005
memberikan panduan tentang cara membantu kesehatan dan kesejahteraan psikologis bagi karyawan.
6. 6
KLAUSULISOPAS45005(lanjutan)
Klausul 7 & 8, Inklusivitas dan Sumber Daya - Panduan tentang cara memastikan inklusivitas
karyawan, sambil tetap melindungi orang yang memiliki jarak, dipertimbangkan bersama dengan
perubahan yang diperlukan dalam sumber daya untuk memastikan kerja yang aman selama COVID-19.
Klausul 9, 10, & 11, Komunikasi, Hygiene dan Penggunaan APD & Pelindung Wajah - Klausul 9
berfokus pada komunikasi khusus yang diperlukan saat pertama kali kembali ke tempat kerja, dan
kemudian secara berkelanjutan, untuk menjaga keselamatan karyawan. Panduan tentang higiene yang
dibutuhkan di tempat kerja diberikan dalam klausul 10, diikuti dengan rincian tentang alat pelindung
diri (klausul 11) yang mungkin diperlukan selain perlindungan biasa, seperti masker dan pelindung
wajah untuk melindungi dari virus.
Klausul 12, Operasi - Ada 10 sub-klausul yang memberikan panduan rinci tentang perubahan yang
harus dipertimbangkan untuk berbagai jenis situasi di tempat kerja yang berkaitan dengan
pandemi. Ini termasuk perlindungan saat pertama kali kembali ke tempat kerja, memasuki dan
meninggalkan pekerjaan, berpindah antar tempat kerja, penggunaan zona kerja dan stasiun kerja,
menggunakan area umum dengan aman, keselamatan untuk rapat dan kunjungan, bekerja dengan
publik secara langsung, pedoman perjalanan terkait pekerjaan. , dan menangani pengiriman dengan
cara yang aman.
7. 7
KLAUSULISOPAS45005(lanjutan)
Klausul 13, Evaluasi kinerja - Meskipun sudah memiliki pemantauan dan pengukuran untuk SMK3, ISO
45005 memberikan panduan tentang pemantauan dan pengukuran khusus yang harus ditambahkan untuk
pandemi COVID-19. Termasuk di dalamnya adalah tinjauan manajemen atas data ini, termasuk insiden dan
laporan, dan bagaimana harus memperbarui proses untuk pelaporan ke pihak eksternal yang
berkepentingan.
Klausul 14, Perbaikan - Pembaruan pada proses perbaikan untuk menggunakan data yang dikumpulkan oleh
pemantauan dan pengukuran COVID-19 dengan rinci.
Annex A, Perlindungan Keamanan - Lampiran A mencakup pertimbangan rinci lebih lanjut untuk aktivitas
operasi, dan langkah-langkah keselamatan COVID-19 yang diperlukan. Ini termasuk informasi lebih lanjut
tentang operasi dan praktik yang harus dipertimbangkan, serta langkah-langkah untuk perlindungan
keamanan.
Annex B, Aksesibilitas & Inklusi - Rincian tentang kesehatan psikologis dan termasuk berbagai kebutuhan
individu karyawan bisa jadi sulit, jadi panduan lebih lanjut diberikan dalam Lampiran B. Ini termasuk
pedoman untuk mempertimbangkan kebutuhan individu, seperti kondisi kesehatan individu, dan faktor
kelompok utama yang perlu dipertimbangkan: di luar tempat kerja, di dalam tempat kerja, dan faktor
komunikasi.
8. SOSIALISASI DAN PENERAPAN ISO PAS 45005
DRAFT ISO PAS 45005 ISO PAS 45005 SETELAH DIPUBLIKASI
BULAN DESEMBER 2020 OLEH ISO
• Diterapkan oleh PT Polytama Propindo sebagai ikon
(Mang Covid) untuk meraih Proper Emas.
• Sosialisasi ke seluruh Indonesia via Webinar dengan
penyelenggara UNILAB.
• Sosialisasi ke RSUD Tangerang secara offline
dilakukan oleh IKAPERINDO.
Sosialisasi di Indonesia Via Webinar:
• Sosialisasi ke KOMTEK 13-01-SK2018.
• Sosialisasi ke Tim BSN.
• Sosialisasi ke Universitas Islam Jogjakarta.
• Sosialisasi ke Akamigas Balongan Indramayu
Sosialisasi (Via Offline) dan Penerapannya:
• Sosialisasi dan penerapan di Universitas Sahid
Jakarta.
• Sosialisasi dan Penerapan di Rumah Sakit Gandaria.
8
9. DRAFT ISO PAS 45005 ISO PAS 45005 SETELAH DIPUBLIKASI
BULAN DESEMBER 2020 OLEH ISO
BUKU BUKU
PUBLIKASI ISO PAS45005
9
10. ISO PAS 45005 SETELAH DIPUBLIKASI
BULAN DESEMBER 2020 OLEH ISO
ARTIKEL INTERNET
PUBLIKASI ISO PAS45005
10
11. 11
INFORMASIKELUARNEGERI
• Informasi ke ISO bahwa Indonesia sudah menerapkan
ISO PAS 45005.
• Informasi Ke Malaysia dan Jepang bahwa Indonesia
sudah menerapkan ISO PAS 45005.
• Malaysia belum menerapkan ISO PAS 45005.
• Jepang akan diskusi via Webinar pada bulan April 2021
12. 12
KIATMEMOTIVASI
• Presentasi di KLHK untuk meyakinkan pentingnya PT Polytama Propindo
menerapkan ISO PAS 45005 dalam menerapkan teknologi desinfektan
supaya tidak terjadi accident dalam upaya meraih Proper Emas.
• Pertemuan dengan Direktur Bina K3 dan Direktur BSN guna penerbitan
SNI serta memberikan penghargaan kepada PT Polytama Propindo.
• Meyakinkan Universitas Sahid Jakarta, Akamigas Balongan Indramayu
dan Universitas Islam Jogjakarta untuk dapat menerapkan ISO PAS 45005.
• Meyakinkan RSUD Tangerang untuk dapat menerapkan ISO PAS 45005
(IKAPERINDO).
• Meyakinkan Rumah Sakit Gandaria untuk dapat menerapkan ISO PAS
45005 (Konsultan MT).
13. Tantangan:
ISO PAS 45005 selaras dengan usaha pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran
Covid-19. Untuk itu kita harus tetap gigih mensosialisasikan ke semua organisasi
untuk peduli dengan penerapan ISO PAS 45005 guna mencegah terpapar dan
meluasnya penyebaran Covid-19 di semua kalangan, melalui berbagai media sosial
serta diskusi dan sharing antar teman.
Kendala:
• Tidak mudah membuat kalangan Industri maupun Universitas serta Rumah Sakit
untuk memahami pentingnya penerapan ISO PAS 45005 karena salah satu
kendalanya adalah terbatasnya anggaran serta sudah adanya protokol kesehatan.
• Belum adanya dukungan nyata dari industri besar untuk percepatan program
penerapan ISO PAS 45005 di Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan lainnya dalam
bentuk CSR.
13
TANTANGANDANKENDALA