SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 1
KAJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN PERBANDINGAN VOLUME
DAN PERBANDINGAN BERAT UNTUK PRODUKSI BETON MASSA
MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR BATU PECAH MERAPI
(STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN SABO DAM)
Oleh :
Yudi Risdiyanto
NIM. 09510134017
ABSTRAK: Dalam pelaksanaan pengecoran beton massa yang dikerjakan di lapangan untuk
rencana waktu yang singkat, kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan
bahan dalam setiap adukan. Oleh karena itu hasil rancangan mix design beton dalam
perbandingan berat dapat dikonversi ke dalam perbandingan volume berdasarkan berat satuan
masing-masing bahan penyusun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kuat tekan beton K250
dengan perbandingan berat (PB) dan perbandingan volume (PV) menggunakan agregat kasar
batu pecah Merapi sebagai percobaan pendahuluan (trial mix) pada kasus proyek pembangunan
Sabo dam.
LATAR BELAKANG
Beton massa adalah beton yang
dituangkan dalam volume yang besar. Pada
beton massa perbandingan antara volume
dan luas permukaannya besar, misalnya
untuk fondasi jembatan, pilar, dinding
penahan tanah, landasan pacu pesawat
(runway), bendung, dan sebagainya. Beton
massa biasanya memiliki dimensi lebih dari
60 cm (Tjokrodimuljo, 2007).
Bangunan sabo dam penahan lahar
dingin akan terdiri dari covering bahan
beton mutu K250. Untuk mendapatkan mutu
beton yang mempunyai kekuatan tekan
karakteristik yang disyaratkan untuk
bangunan tersebut, maka perlu dilakukan uji
pendahuluan (trial mixing) perancangan
campuran adukan beton mutu K250 yang
dapat dibuktikan dengan data dari sejumlah
benda uji. Dalam merancang suatu adukan
beton (mix desain) akan didapatkan hasil
akhir kebutuhan-kebutuhan agregat dalam
perbandingan berat.
Dalam pelaksanaan pengecoran
beton massa yang dikerjakan di lapangan
dan dalam skala besar kurang praktis bila
dilakukan dengan menimbang setiap
kebutuhan agregat dalam setiap adukan.
Maka masing-masing kebutuhan agregat
dalam perbandingan berat tersebut dapat
dikonversikan ke dalam perbandingan
volume berdasarkan berat satuan setiap
agregat penyusun. Pelaksana di lapangan
biasanya mempersiapkan takaran dari kayu
yang mengacu pada jumlah semen.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mutu pelaksanaan antara
hasil uji beton dengan campuran
terhadap perbandingan berat dan
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 2
campuran terhadap perbandingan
volume tersebut berdasar nilai standar
deviasinya?
2. Berapa kuat tekan beton karakteristiknya
antara hasil uji beton dengan campuran
terhadap perbandingan berat dan
campuran terhadap perbandingan
volume?
3. Berapa perbandingan isi antar agregat
penyusun terhadap campuran betonnya?
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk bersifat
eksperimental, yaitu penelitian dengan
tujuan untuk mencari pengaruh sebab akibat
yang sengaja ditimbulkan dan mengevaluasi
hasilnya.
1. VARIABEL PENELITIAN
2. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi penelitian ini adalah
beton yang diproduksi dengan
perbandingan volume dan beton yang
diproduksi dengan perbandingan berat.
Jadi pada penelitian ini terdapat 2
populasi penelitian.
Sampel penelitian ini adalah 25
silinder beton yang diproduksi dengan
perbandingan volume dan 23 silinder
beton yang diproduksi dengan
perbandingan berat. Jadi pada penelitian
ini terdapat 48 sampel penelitian.
METODE ANALISIS
1. UJI KUAT TEKAN BETON
Kuat tekan beton adalah besarnya
beban persatuan luas yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani
dengan gaya tekan tertentu, yang
dihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03-
1974-1990).
Pengujian kekuatan tekan beton
dilakukan dengan menggunakan mesin
tekan. Hasil massa beban maksimum
akan terbaca dalam satuan ton. Benda uji
diletakkan pada bidang tekan mesin
secara sentris. Pembebanan dilakukan
secara perlahan sampai beton mengalami
kehancuran.
′
=
= .
Variabel bebas
1. Perbandingan
berat dan
perbandingan
volume
2. Umur beton
Variabel
pengendali
1. Faktor air
semen (fas)
2. Perbandingan
agregat
3. Jenis dan
merk semen
4. Jenis Agregat
5. PerawatanVariabel terikat
1. Nilai kuat
tekan beton
2. Berat jenis
beton
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 3
Keterangan:
′
= Kuat tekan beton (MPa)
= Berat beban Maksimum (N)
= Luas permukaan benda uji (mm2
)
m = Massa beban maksimum (kg)
g = Percepatan gravitasi bumi (=10 m/s2
)
Kuat tekan suatu mutu beton dapat
dikategorikan memenuhi syarat jika dua hal
berikut terpenuhi (SNI 03-2847-2002):
a. Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat
tekan yang berurutan mempunyai nilai
yang sama atau lebih besar dari fc’.
b. Tidak ada nilai uji kuat tekan yang
dihitung sebagai nilai rata-rata dari dua
hasil uji contoh silinder mempunyai nilai
di bawah fc’ melebihi dari 3,5 MPa.
2. MUTU PELAKSANAAN DAN KEKUATAN
TEKAN BETON KARAKTERISTIK
Beton adalah suatu bahan konstruksi
yang mempunyai sifat kekuatan tekan yang
khas, yaitu kecenderungan untuk bervariasi
(tidak seragam) dan nilainya akan menyebar
pada suatu nilai rata-rata tertentu.
Penyebaran dari hasil pemeriksaan akan
kecil atau besar tergantung pada tingkat
kesempurnaan dari proses pelaksanaannya.
Tingkat kesempurnaan dari pelaksanaannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
variasi mutu bahan, pengadukan,
pemadatan, stabilitas pekerja dan faktor
lainnya.
Atas adanya variasi kekuatan tekan
beton tersebut maka diperlukan adanya
pengendalian terhadap mutu (quality
control) untuk memperoleh kekuatan tekan
yang hampir seragam. Deviasi standar
merupakan rata-rata ukuran besar kecilnya
penyebaran yang menjadi ukuran dari mutu
pelaksanaannya. Semakin besar penyebaran
maka semakin buruk mutu pelaksanaan
tersebut.
Rumus deviasi standar :
=
∑ ( ’ − ’ )
−
Keterangan :
s = deviasi standar (kg/cm2)
σ’b = kuat tekan beton dari masing-masing
benda uji (kg/cm2)
σ’bm = kuat tekan beton rata-rata (kg/cm2)
menurut rumus :
’ =
∑ ’
N = jumlah benda uji (minimum 20 buah).
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 4
Mutu beton dan mutu pelaksanaan
dianggap memenuhi syarat, apabila
terpenuhi syarat-syarat berikut (PBI NI-2,
1971) :
1. Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20
nilai hasil pemeriksaan benda uji
berturut-turut terjadi kurang dari σ’bk,
2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4
hasil pemeriksaan benda uji berturut-
turut terjadi kurang dari (σ’bk + 0.82 sr).
3. Selisih antara nilai tertinggi dan terendah
diantara 4 hasil pemeriksaan benda uji
berturut-turut tidak boleh lebih besar
dari 4.3 sr .
4. Dalam segala hal, hasil pemeriksaan 20
benda uji berturut-turut, harus memenuhi
pasal 4.5.
Mutu pelaksanaan diukur dengan deviasi standar
Isi pekerjaan Deviasi standar s (kg/cm2)
sebutan Jumlah beton
(m3)
Baik sekali baik
Dapat
diterima
Kecil
Sedang
Besar
<1000
1000-3000
>3000
45 < s ≤ 55
35 < s ≤ 45
25 < s ≤ 35
55 < s ≤ 65
45 < s ≤ 55
35 < s ≤ 45
65 < s ≤ 85
55 < s ≤ 75
45 < s ≤ 65
Dengan menganggap nilai-nilai hasil
pemeriksaan benda uji menyebar normal,
maka kekuatan beton karakteristik σ’bk,
dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan
yang tidak memenuhi syarat, ditentukan
rumus :
σ’bk = σ’bm-1.64 s
dimana s adalah deviasi standar
Untuk menghitung kekuatan beton
karakteristik dihitung dari benda uji kubus
15x15x15 cm pada umur 28 hari dengan
satuan kg/cm2
. Apabila benda uji bukan
berupa kubus karena alasan tertentu, missal
benda uji silinder 15x30, maka hasil uji kuat
tekan dikonversikan ke dalam bentuk kubus
dengan faktor pembagi 0,83.
Perbandingan kekuatan tekan beton pada
berbagai benda uji
Benda uji
Perbandingan
kekuatan beton
Kubus 15x15x15 cm
Kubus 20x20x20 cm
Silinder 15x30 cm
1.00
0.95
0.83
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 5
Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai umur
Umur beton (hari) 3 7 14 21 28 90 365
Semen portlant biasa 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35
Semen portlant dengan
kekuatan awal tinggi
0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20
PENGUJIAN BERAT SATUAN DENGAN
LITERAN (KONVERSI PERBANDINGAN
BERAT KE VOLUME)
Pengujian berat satuan dilakukan
dengan cara menimbang berat bahan yaitu
agregat kasar, agregat halus, dan semen
dalam setiap takaran 1 liter. Pengujian ini
dilakukan 20 kali untuk setiap bahan
kemudian diambil reratanya. Kebutuhan
setiap bahan dalam mix desain dibagikan
dengan rerata berat satuan masing-masing
bahan.
Konversi Kebutuhan Bahan
Nama
bahan
Kebutuhan
bahan (gr)
Berat
satuan
(gr/takar)
Kebutuhan
bahan
(takar)
Perbandingan
volume
Semen 13100 1078.40 12 1
Pasir 22190 1213.25 18 1.5
Kerikil 29420 1234.15 24 2
HASIL UJI BAHAN
1. PENGUJIAN PASIR
a. Berat jenis pasir 2,543 gram/ml
b. Kadar air pasir 3,376 %
c. Kadar lumpur pasir 3,316 %
d. Bobot isi 1,498 kg/liter
e. MKB pasir 3,414 dan masuk
dalam gradasi zona I
2. PENGUJIAN KERIKIL
a. Berat jenis kerikil 2,446 gram/ml
b. Kadar air kerikil 3,943 %
c. Kadar lumpur kerikil 0,893 %
d. MKB kerikil 7,69
e. Bobot isi 1,253 kg/liter
f. Keausan agregat (los Angelos test)
35,52 %
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 6
HASIL UJI TEKAN BETON
Hasil pengujian kuat tekan beton
No. Benda
Uji
Hasil Uji Kuat Tekan
Perbandingan volume (PV) Perbandingan Berat (PB)
7 hari 28 hari 7 hari 28 hari
fc' σb' fc' σb' fc' σb' fc' σb'
1 28.82 347.19 - - 30.92 372.52 - -
2 33.27 400.85 - - 30.67 369.49 - -
3 - - 40.08 482.95 27.15 327.06 - -
4 - - 30.20 363.81 - - 36.26 436.86
5 - - 47.42 571.28 - - 39.79 479.40
6 - - 38.52 464.15 - - 32.53 391.97
7 - - 28.15 339.10 - - 31.68 381.74
8 - - 35.46 427.27 - - 33.02 397.85
9 - - 40.55 488.53 - - 36.04 434.27
10 - - 33.79 407.11 - - 35.06 422.45
11 - - 36.52 440.06 - - 37.46 451.30
12 - - 32.48 391.28 - - 40.36 486.26
13 - - 38.78 467.24 - - 36.40 438.50
14 - - 37.47 451.39 - - 25.34 305.26
15 - - 38.51 463.95 - - 34.93 420.86
16 - - 38.96 469.42 - - 32.73 394.32
17 - - 39.90 480.78 - - 35.01 421.80
18 - - 48.87 588.74 - - 29.50 355.42
19 - - 46.72 562.91 - - 31.07 374.34
20 - - 41.74 502.86 - - 47.47 571.91
21 - - 41.68 502.19 - - 36.58 440.74
22 - - 41.26 497.07 - - 36.42 438.77
23 - - 33.58 404.52 - - 36.25 436.76
24 - - 33.80 407.29 - - - -
25 - - 32.53 391.88 - - - -
f’cr / σbm' 31.04 374.02 38.13 459.38 29.58 356.35 35.20 424.04
fc' = kuat tekan benda uji silinder (MPa)
σb' = kuat tekan benda uji kubus konversi = fc' / 0,83 (kg/cm2
)
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 7
KEKUATAN BETON
Pengujian kuat tekan beton
dilakukan untuk melihat apakah beton
memiliki kekuatan yang memenuhi
persyaratan yang direncanakan. Pada
silinder beton dengan perbandingan berat
(PRB) saat berumur 28 hari kekuatan tekan
rerata beton sebesar 35.20 MPa. Silinder
beton dengan perbandingan volume (PRV)
saat berumur 28 hari kekuatan tekan rerata
beton sebesar 38.13MPa.
Grafik perbandingan kuat tekan beton PRB dan PRV.
Data hasil pengujian menunjukkan
bahwa kekuatan beton yang dibuat dengan
agregat kasar batu pecah Merapi sangat
tinggi. Beton yang dibuat dengan
perbandingan volume memiliki kuat tekan
rerata yang relatif lebih tinggi dari pada
beton yang dibuat dengan perbandingan
berat.
Dalam grafik tersebut juga
menunjukkan bahwa beton dengan
perbandingan berat (PRB) mengikat di awal
lebih cepat yaitu mencapai 84.04 %
kekuatan pada umur 7 hari. Beton dengan
perbandingan volume (PRV) mempunyai
pengikatan awal mencapai 81.42 %
kekuatan pada umur 7 hari. Kekuatan awal
yang dimiliki beton yang terbuat dari
agregat kasar batu pecah Merapi masih
bertambah kekuatannya karena beton masih
berumur muda.
Data hasil pengujian menunjukkan
bahwa kekuatan beton yang dibuat dengan
agregat kasar batu pecah Merapi sangat
tinggi. Beton yang dibuat dengan
perbandingan volume memiliki kuat tekan
rerata yang relatif lebih tinggi dari pada
UMUR 7 HARI UMUR 28 HARI
PB 29.58 35.20
PV 31.04 38.13
29.58
35.20
31.04
38.13
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
KuatTekan(MPa)
GRAFIK PERBANDINGAN KUAT TEKAN SILINDER
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 8
beton yang dibuat dengan perbandingan
berat.
MUTU DAN KEKUATAN TEKAN BETON
KARAKTERISTIK
Pada beton perbandingan berat
(PRB) saat berumur 28 hari kekuatan tekan
beton karakteristik mencapai 334.71 kg/cm2
dengan standar deviasi 54.47 kg/cm2
. Pada
beton dengan perbandingan volume (PRV)
saat berumur 28 hari kekuatan tekan beton
karakteristik mencapai 354.54 kg/cm2
dengan standar deviasi 63.93 kg/cm2
.
Grafik perbandingan kekuatan tekan beton karakteristik.
Data grafik perbandingan di atas
dapat dilihat bahwa bahwa beton dengan
perbandingan volume memiliki kekuatan
tekan beton karakteristik yang relatif lebih
tinggi dari pada beton yang dibuat dengan
perbandingan berat. Berbanding terbalik
dengan kekuatan tekan beton karakteristik,
beton dengan perbandingan berat memiliki
mutu pelaksanaan lebih baik dari pada beton
yang dibuat dengan perbandingan volume.
0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
PB
PV
334.71 354.54
424.04
459.38
KekuatanTekan(Kg/cm2)
KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK
Kuat tekan beton karakteristik
(σ’bk) = σ’bm-1.64 s
Kuat tekan beton rata-rata (σ’bm)
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 9
Evaluasi mutu beton dan mutu pelaksanaan menurut (PBI NI-2, 1971) pasal 4.7. ayat (2)a
Evaluasi penerimaan mutu beton menurut (SNI 03-2847-2002) pasal 7.6. ayat 3(3)
0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
700.00
0 5 10 15 20 25
Kubus(Kg/cm2)
NomorPengambilan
PEMERIKSAAN MUTU BETON
Kubus (PV) kg/cm2
σbm' (PV)
Rerata 4 hasil
pemeriksaan(PV)
Kubus (PB) kg/cm2
σbm' (PB)
Rerata hasil 4
Pemeriksaan(PB)
σ' bk = 250 kg/cm2
σbk' + 0.82 Sr = 306.58
kg/cm2
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
0 5 10 15 20 25
Kuattekanbeton(MPa)
Nomorpengambilan
PEMERIKSAAN MUTU BETON
Hasil uji (PV)
Rerata 3 hasil uj (PV)
Hasil uji (PB)
Rerata 3 hasil uji (PB)
fc' = 20 MPa
fc'-3.5 = 16.5 MPa
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 10
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai beton dengan
perbandingan volume dan perbandingan berat dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kuat tekan beton dengan Perbandingan Berat (PRB) umur 7 hari sebesar 29,58 MPa
dan umur 28 hari sebesar 35,20 MPa. Sedangkan kuat tekan untuk beton dengan
Perbandingan Volume (PRV) umur 7 hari sebesar 31,04 MPa dan umur 28 hari
sebesar 38,13 MPa.
2. Beton yang dibuat dengan Perbandingan Volume (PRV) memiliki kuat tekan yang
relatif lebih tinggi dari pada beton yang dibuat dengan Perbandingan Berat (PRB),
dengan ketentuan jumlah kebutuhan bahan dan agregat yang sama. Kekuatan beton
berkisar 30 - 40 MPa, dapat digunakan untuk jenis beton prategang.
3. Kekuatan tekan karakteristik beton dengan Perbandingan Berat (PRB) sebesar 334,71
Kg/cm2
.
4. Beton dengan Perbandingan Volume (PRV) Semen : Pasir : Kerikil 1 : 1,5 : 2
memiliki kekuatan tekan karakteristik sebesar 354,54 Kg/cm2
, setara dengan mutu
beton K 350.
5. Mutu pelaksanaan (standar deviasi) untuk beton dengan Perbandingan Berat (PRB)
adalah 54,47 Kg/cm2
dan untuk Perbandingan Volume (PRV) adalah 63,93 Kg/cm2
.
6. Beton dengan Perbandingan Volume (PRV) memiliki kekuatan tekan karakteristik
yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan berat (PRB), tapi beton
dengan Perbandingan Berat (PRB) memiliki mutu pelaksanaan yang lebih baik dari
beton dengan Perbandingan Volume (PRV).
MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 11
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Tri. (2005). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.
Nugraha, Paul & Antoni. (2007). Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton
Kinerja Tinggi. Yogyakarta: Andi.
PBI NI-2 (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan, Departmen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
PERMEN No.3/PRT/M/2011. Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Semen Tanah
Sebagai Komponen Utama Bangunan Sabo. Kementrian Pekerjaan Umum.
PU-NET (2012). Kementerian PU Bangun 38 Sabo Dam.
http://sda.pu.go.id/index.php/berita-sda/pu-net/item/98-2012-kementerian-pu-bangun-
38-sabo-dam. diakses pada 4 Februari 2013, Jam 23.30 WIB.
Samekto, Wuryati & Rahmadiyanto, Candra. (2011). Teknologi Beton. Yogyakarta: Kanisius.
SNI-03-1972-1990. Metode Pengujian Slump Beton. Pustran, Balitbang, DPU.
SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Pustran, Balitbang, DPU.
SNI-03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Pustran,
Balitbang, Departmen Pekerjaan Umum.
SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Bandung: Panitia Teknik Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan, BSN.
SNI-03-2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. BSN.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS
FT UGM.

Contenu connexe

Tendances

Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Surya BS
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
Abd Hamid
 
3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan
im4m90
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
WSKT
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
Hendra Supriyanto
 

Tendances (20)

Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Kuat tekan beton
Kuat tekan betonKuat tekan beton
Kuat tekan beton
 
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, stPerhitungan sondir   cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
Perhitungan sondir cone penetration test soundings - edi supriyanto, st
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
tugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipiltugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipil
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 

Similaire à Jurnal beton komposisi

Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
Edwin Harsiga
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
Irfan Ibrahim
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
ssuser74dfa6
 
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsadsdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
wandamf1
 

Similaire à Jurnal beton komposisi (20)

25496553
2549655325496553
25496553
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
 
Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
3938 8451-1-sm
3938 8451-1-sm3938 8451-1-sm
3938 8451-1-sm
 
V4n2
V4n2V4n2
V4n2
 
2699-7795-1-PB.pdf
2699-7795-1-PB.pdf2699-7795-1-PB.pdf
2699-7795-1-PB.pdf
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsadsdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
sdadsdasdasdasdasdasdasdasdadasdasdasdsad
 
PENELITIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA.pptx
PENELITIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA.pptxPENELITIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA.pptx
PENELITIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA.pptx
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptx
 
2. BETON.pptx
2. BETON.pptx2. BETON.pptx
2. BETON.pptx
 

Jurnal beton komposisi

  • 1. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 1 KAJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN PERBANDINGAN VOLUME DAN PERBANDINGAN BERAT UNTUK PRODUKSI BETON MASSA MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR BATU PECAH MERAPI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN SABO DAM) Oleh : Yudi Risdiyanto NIM. 09510134017 ABSTRAK: Dalam pelaksanaan pengecoran beton massa yang dikerjakan di lapangan untuk rencana waktu yang singkat, kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan bahan dalam setiap adukan. Oleh karena itu hasil rancangan mix design beton dalam perbandingan berat dapat dikonversi ke dalam perbandingan volume berdasarkan berat satuan masing-masing bahan penyusun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kuat tekan beton K250 dengan perbandingan berat (PB) dan perbandingan volume (PV) menggunakan agregat kasar batu pecah Merapi sebagai percobaan pendahuluan (trial mix) pada kasus proyek pembangunan Sabo dam. LATAR BELAKANG Beton massa adalah beton yang dituangkan dalam volume yang besar. Pada beton massa perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar, misalnya untuk fondasi jembatan, pilar, dinding penahan tanah, landasan pacu pesawat (runway), bendung, dan sebagainya. Beton massa biasanya memiliki dimensi lebih dari 60 cm (Tjokrodimuljo, 2007). Bangunan sabo dam penahan lahar dingin akan terdiri dari covering bahan beton mutu K250. Untuk mendapatkan mutu beton yang mempunyai kekuatan tekan karakteristik yang disyaratkan untuk bangunan tersebut, maka perlu dilakukan uji pendahuluan (trial mixing) perancangan campuran adukan beton mutu K250 yang dapat dibuktikan dengan data dari sejumlah benda uji. Dalam merancang suatu adukan beton (mix desain) akan didapatkan hasil akhir kebutuhan-kebutuhan agregat dalam perbandingan berat. Dalam pelaksanaan pengecoran beton massa yang dikerjakan di lapangan dan dalam skala besar kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan agregat dalam setiap adukan. Maka masing-masing kebutuhan agregat dalam perbandingan berat tersebut dapat dikonversikan ke dalam perbandingan volume berdasarkan berat satuan setiap agregat penyusun. Pelaksana di lapangan biasanya mempersiapkan takaran dari kayu yang mengacu pada jumlah semen. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mutu pelaksanaan antara hasil uji beton dengan campuran terhadap perbandingan berat dan
  • 2. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 2 campuran terhadap perbandingan volume tersebut berdasar nilai standar deviasinya? 2. Berapa kuat tekan beton karakteristiknya antara hasil uji beton dengan campuran terhadap perbandingan berat dan campuran terhadap perbandingan volume? 3. Berapa perbandingan isi antar agregat penyusun terhadap campuran betonnya? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk bersifat eksperimental, yaitu penelitian dengan tujuan untuk mencari pengaruh sebab akibat yang sengaja ditimbulkan dan mengevaluasi hasilnya. 1. VARIABEL PENELITIAN 2. POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian ini adalah beton yang diproduksi dengan perbandingan volume dan beton yang diproduksi dengan perbandingan berat. Jadi pada penelitian ini terdapat 2 populasi penelitian. Sampel penelitian ini adalah 25 silinder beton yang diproduksi dengan perbandingan volume dan 23 silinder beton yang diproduksi dengan perbandingan berat. Jadi pada penelitian ini terdapat 48 sampel penelitian. METODE ANALISIS 1. UJI KUAT TEKAN BETON Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan (SNI 03- 1974-1990). Pengujian kekuatan tekan beton dilakukan dengan menggunakan mesin tekan. Hasil massa beban maksimum akan terbaca dalam satuan ton. Benda uji diletakkan pada bidang tekan mesin secara sentris. Pembebanan dilakukan secara perlahan sampai beton mengalami kehancuran. ′ = = . Variabel bebas 1. Perbandingan berat dan perbandingan volume 2. Umur beton Variabel pengendali 1. Faktor air semen (fas) 2. Perbandingan agregat 3. Jenis dan merk semen 4. Jenis Agregat 5. PerawatanVariabel terikat 1. Nilai kuat tekan beton 2. Berat jenis beton
  • 3. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 3 Keterangan: ′ = Kuat tekan beton (MPa) = Berat beban Maksimum (N) = Luas permukaan benda uji (mm2 ) m = Massa beban maksimum (kg) g = Percepatan gravitasi bumi (=10 m/s2 ) Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan memenuhi syarat jika dua hal berikut terpenuhi (SNI 03-2847-2002): a. Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar dari fc’. b. Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai di bawah fc’ melebihi dari 3,5 MPa. 2. MUTU PELAKSANAAN DAN KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK Beton adalah suatu bahan konstruksi yang mempunyai sifat kekuatan tekan yang khas, yaitu kecenderungan untuk bervariasi (tidak seragam) dan nilainya akan menyebar pada suatu nilai rata-rata tertentu. Penyebaran dari hasil pemeriksaan akan kecil atau besar tergantung pada tingkat kesempurnaan dari proses pelaksanaannya. Tingkat kesempurnaan dari pelaksanaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti variasi mutu bahan, pengadukan, pemadatan, stabilitas pekerja dan faktor lainnya. Atas adanya variasi kekuatan tekan beton tersebut maka diperlukan adanya pengendalian terhadap mutu (quality control) untuk memperoleh kekuatan tekan yang hampir seragam. Deviasi standar merupakan rata-rata ukuran besar kecilnya penyebaran yang menjadi ukuran dari mutu pelaksanaannya. Semakin besar penyebaran maka semakin buruk mutu pelaksanaan tersebut. Rumus deviasi standar : = ∑ ( ’ − ’ ) − Keterangan : s = deviasi standar (kg/cm2) σ’b = kuat tekan beton dari masing-masing benda uji (kg/cm2) σ’bm = kuat tekan beton rata-rata (kg/cm2) menurut rumus : ’ = ∑ ’ N = jumlah benda uji (minimum 20 buah).
  • 4. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 4 Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila terpenuhi syarat-syarat berikut (PBI NI-2, 1971) : 1. Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20 nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari σ’bk, 2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut- turut terjadi kurang dari (σ’bk + 0.82 sr). 3. Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut tidak boleh lebih besar dari 4.3 sr . 4. Dalam segala hal, hasil pemeriksaan 20 benda uji berturut-turut, harus memenuhi pasal 4.5. Mutu pelaksanaan diukur dengan deviasi standar Isi pekerjaan Deviasi standar s (kg/cm2) sebutan Jumlah beton (m3) Baik sekali baik Dapat diterima Kecil Sedang Besar <1000 1000-3000 >3000 45 < s ≤ 55 35 < s ≤ 45 25 < s ≤ 35 55 < s ≤ 65 45 < s ≤ 55 35 < s ≤ 45 65 < s ≤ 85 55 < s ≤ 75 45 < s ≤ 65 Dengan menganggap nilai-nilai hasil pemeriksaan benda uji menyebar normal, maka kekuatan beton karakteristik σ’bk, dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat, ditentukan rumus : σ’bk = σ’bm-1.64 s dimana s adalah deviasi standar Untuk menghitung kekuatan beton karakteristik dihitung dari benda uji kubus 15x15x15 cm pada umur 28 hari dengan satuan kg/cm2 . Apabila benda uji bukan berupa kubus karena alasan tertentu, missal benda uji silinder 15x30, maka hasil uji kuat tekan dikonversikan ke dalam bentuk kubus dengan faktor pembagi 0,83. Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai benda uji Benda uji Perbandingan kekuatan beton Kubus 15x15x15 cm Kubus 20x20x20 cm Silinder 15x30 cm 1.00 0.95 0.83
  • 5. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 5 Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai umur Umur beton (hari) 3 7 14 21 28 90 365 Semen portlant biasa 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35 Semen portlant dengan kekuatan awal tinggi 0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20 PENGUJIAN BERAT SATUAN DENGAN LITERAN (KONVERSI PERBANDINGAN BERAT KE VOLUME) Pengujian berat satuan dilakukan dengan cara menimbang berat bahan yaitu agregat kasar, agregat halus, dan semen dalam setiap takaran 1 liter. Pengujian ini dilakukan 20 kali untuk setiap bahan kemudian diambil reratanya. Kebutuhan setiap bahan dalam mix desain dibagikan dengan rerata berat satuan masing-masing bahan. Konversi Kebutuhan Bahan Nama bahan Kebutuhan bahan (gr) Berat satuan (gr/takar) Kebutuhan bahan (takar) Perbandingan volume Semen 13100 1078.40 12 1 Pasir 22190 1213.25 18 1.5 Kerikil 29420 1234.15 24 2 HASIL UJI BAHAN 1. PENGUJIAN PASIR a. Berat jenis pasir 2,543 gram/ml b. Kadar air pasir 3,376 % c. Kadar lumpur pasir 3,316 % d. Bobot isi 1,498 kg/liter e. MKB pasir 3,414 dan masuk dalam gradasi zona I 2. PENGUJIAN KERIKIL a. Berat jenis kerikil 2,446 gram/ml b. Kadar air kerikil 3,943 % c. Kadar lumpur kerikil 0,893 % d. MKB kerikil 7,69 e. Bobot isi 1,253 kg/liter f. Keausan agregat (los Angelos test) 35,52 %
  • 6. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 6 HASIL UJI TEKAN BETON Hasil pengujian kuat tekan beton No. Benda Uji Hasil Uji Kuat Tekan Perbandingan volume (PV) Perbandingan Berat (PB) 7 hari 28 hari 7 hari 28 hari fc' σb' fc' σb' fc' σb' fc' σb' 1 28.82 347.19 - - 30.92 372.52 - - 2 33.27 400.85 - - 30.67 369.49 - - 3 - - 40.08 482.95 27.15 327.06 - - 4 - - 30.20 363.81 - - 36.26 436.86 5 - - 47.42 571.28 - - 39.79 479.40 6 - - 38.52 464.15 - - 32.53 391.97 7 - - 28.15 339.10 - - 31.68 381.74 8 - - 35.46 427.27 - - 33.02 397.85 9 - - 40.55 488.53 - - 36.04 434.27 10 - - 33.79 407.11 - - 35.06 422.45 11 - - 36.52 440.06 - - 37.46 451.30 12 - - 32.48 391.28 - - 40.36 486.26 13 - - 38.78 467.24 - - 36.40 438.50 14 - - 37.47 451.39 - - 25.34 305.26 15 - - 38.51 463.95 - - 34.93 420.86 16 - - 38.96 469.42 - - 32.73 394.32 17 - - 39.90 480.78 - - 35.01 421.80 18 - - 48.87 588.74 - - 29.50 355.42 19 - - 46.72 562.91 - - 31.07 374.34 20 - - 41.74 502.86 - - 47.47 571.91 21 - - 41.68 502.19 - - 36.58 440.74 22 - - 41.26 497.07 - - 36.42 438.77 23 - - 33.58 404.52 - - 36.25 436.76 24 - - 33.80 407.29 - - - - 25 - - 32.53 391.88 - - - - f’cr / σbm' 31.04 374.02 38.13 459.38 29.58 356.35 35.20 424.04 fc' = kuat tekan benda uji silinder (MPa) σb' = kuat tekan benda uji kubus konversi = fc' / 0,83 (kg/cm2 )
  • 7. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 7 KEKUATAN BETON Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk melihat apakah beton memiliki kekuatan yang memenuhi persyaratan yang direncanakan. Pada silinder beton dengan perbandingan berat (PRB) saat berumur 28 hari kekuatan tekan rerata beton sebesar 35.20 MPa. Silinder beton dengan perbandingan volume (PRV) saat berumur 28 hari kekuatan tekan rerata beton sebesar 38.13MPa. Grafik perbandingan kuat tekan beton PRB dan PRV. Data hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan beton yang dibuat dengan agregat kasar batu pecah Merapi sangat tinggi. Beton yang dibuat dengan perbandingan volume memiliki kuat tekan rerata yang relatif lebih tinggi dari pada beton yang dibuat dengan perbandingan berat. Dalam grafik tersebut juga menunjukkan bahwa beton dengan perbandingan berat (PRB) mengikat di awal lebih cepat yaitu mencapai 84.04 % kekuatan pada umur 7 hari. Beton dengan perbandingan volume (PRV) mempunyai pengikatan awal mencapai 81.42 % kekuatan pada umur 7 hari. Kekuatan awal yang dimiliki beton yang terbuat dari agregat kasar batu pecah Merapi masih bertambah kekuatannya karena beton masih berumur muda. Data hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan beton yang dibuat dengan agregat kasar batu pecah Merapi sangat tinggi. Beton yang dibuat dengan perbandingan volume memiliki kuat tekan rerata yang relatif lebih tinggi dari pada UMUR 7 HARI UMUR 28 HARI PB 29.58 35.20 PV 31.04 38.13 29.58 35.20 31.04 38.13 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 KuatTekan(MPa) GRAFIK PERBANDINGAN KUAT TEKAN SILINDER
  • 8. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 8 beton yang dibuat dengan perbandingan berat. MUTU DAN KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK Pada beton perbandingan berat (PRB) saat berumur 28 hari kekuatan tekan beton karakteristik mencapai 334.71 kg/cm2 dengan standar deviasi 54.47 kg/cm2 . Pada beton dengan perbandingan volume (PRV) saat berumur 28 hari kekuatan tekan beton karakteristik mencapai 354.54 kg/cm2 dengan standar deviasi 63.93 kg/cm2 . Grafik perbandingan kekuatan tekan beton karakteristik. Data grafik perbandingan di atas dapat dilihat bahwa bahwa beton dengan perbandingan volume memiliki kekuatan tekan beton karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton yang dibuat dengan perbandingan berat. Berbanding terbalik dengan kekuatan tekan beton karakteristik, beton dengan perbandingan berat memiliki mutu pelaksanaan lebih baik dari pada beton yang dibuat dengan perbandingan volume. 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 PB PV 334.71 354.54 424.04 459.38 KekuatanTekan(Kg/cm2) KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK Kuat tekan beton karakteristik (σ’bk) = σ’bm-1.64 s Kuat tekan beton rata-rata (σ’bm)
  • 9. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 9 Evaluasi mutu beton dan mutu pelaksanaan menurut (PBI NI-2, 1971) pasal 4.7. ayat (2)a Evaluasi penerimaan mutu beton menurut (SNI 03-2847-2002) pasal 7.6. ayat 3(3) 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 0 5 10 15 20 25 Kubus(Kg/cm2) NomorPengambilan PEMERIKSAAN MUTU BETON Kubus (PV) kg/cm2 σbm' (PV) Rerata 4 hasil pemeriksaan(PV) Kubus (PB) kg/cm2 σbm' (PB) Rerata hasil 4 Pemeriksaan(PB) σ' bk = 250 kg/cm2 σbk' + 0.82 Sr = 306.58 kg/cm2 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 0 5 10 15 20 25 Kuattekanbeton(MPa) Nomorpengambilan PEMERIKSAAN MUTU BETON Hasil uji (PV) Rerata 3 hasil uj (PV) Hasil uji (PB) Rerata 3 hasil uji (PB) fc' = 20 MPa fc'-3.5 = 16.5 MPa
  • 10. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 10 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai beton dengan perbandingan volume dan perbandingan berat dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kuat tekan beton dengan Perbandingan Berat (PRB) umur 7 hari sebesar 29,58 MPa dan umur 28 hari sebesar 35,20 MPa. Sedangkan kuat tekan untuk beton dengan Perbandingan Volume (PRV) umur 7 hari sebesar 31,04 MPa dan umur 28 hari sebesar 38,13 MPa. 2. Beton yang dibuat dengan Perbandingan Volume (PRV) memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dari pada beton yang dibuat dengan Perbandingan Berat (PRB), dengan ketentuan jumlah kebutuhan bahan dan agregat yang sama. Kekuatan beton berkisar 30 - 40 MPa, dapat digunakan untuk jenis beton prategang. 3. Kekuatan tekan karakteristik beton dengan Perbandingan Berat (PRB) sebesar 334,71 Kg/cm2 . 4. Beton dengan Perbandingan Volume (PRV) Semen : Pasir : Kerikil 1 : 1,5 : 2 memiliki kekuatan tekan karakteristik sebesar 354,54 Kg/cm2 , setara dengan mutu beton K 350. 5. Mutu pelaksanaan (standar deviasi) untuk beton dengan Perbandingan Berat (PRB) adalah 54,47 Kg/cm2 dan untuk Perbandingan Volume (PRV) adalah 63,93 Kg/cm2 . 6. Beton dengan Perbandingan Volume (PRV) memiliki kekuatan tekan karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan berat (PRB), tapi beton dengan Perbandingan Berat (PRB) memiliki mutu pelaksanaan yang lebih baik dari beton dengan Perbandingan Volume (PRV).
  • 11. MARET 2013 JURNAL TUGAS AKHIR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA | TEKNIK SIPIL 11 DAFTAR PUSTAKA Mulyono, Tri. (2005). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi. Nugraha, Paul & Antoni. (2007). Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta: Andi. PBI NI-2 (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Departmen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. PERMEN No.3/PRT/M/2011. Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Semen Tanah Sebagai Komponen Utama Bangunan Sabo. Kementrian Pekerjaan Umum. PU-NET (2012). Kementerian PU Bangun 38 Sabo Dam. http://sda.pu.go.id/index.php/berita-sda/pu-net/item/98-2012-kementerian-pu-bangun- 38-sabo-dam. diakses pada 4 Februari 2013, Jam 23.30 WIB. Samekto, Wuryati & Rahmadiyanto, Candra. (2011). Teknologi Beton. Yogyakarta: Kanisius. SNI-03-1972-1990. Metode Pengujian Slump Beton. Pustran, Balitbang, DPU. SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Pustran, Balitbang, DPU. SNI-03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Pustran, Balitbang, Departmen Pekerjaan Umum. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung: Panitia Teknik Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan, BSN. SNI-03-2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. BSN. Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM.