Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, universitas mercu buana, 2018
Similaire à Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, universitas mercu buana, 2018
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
Similaire à Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, universitas mercu buana, 2018 (20)
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manajemen dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis, universitas mercu buana, 2018
1. Kewirausahaan
Pertemuan ke 9
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampun : Hapzi, Prof.Dr.MM
Disusun oleh :
Nama : Deby Anggreani Br Sembiring
Nim : 43217110157
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Prodi Akuntasi
Universitas Mercu Buana
Tahun Ajaran 2018/2019
2. Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bisnis
A. ORGANIISASI
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan sebagai alat, sifatnya stastis yang
menghimpun orang-orang yang mengadakan kerjasama itu perlu digerakkan oleh suatu fungsi
atau proses yang disebut manajemen. Jadi tugasnya bahwa dalam setiap kerja yang ingin
mencapai suatu tujuan tertentu atau tujuan bersama diperlukan adanya manajemen, karena
dengan adanya manajemen itulah yang membantu/ memudahkan tercapai tujuan.
Oleh karena organisasi dan manajemen telah merupakan salah satu fenomena dalam
masyarakat modern dewasa ini, maka jelaslah bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat
penting dalam kehidupan manusia dewasa ini dan oleh sebab itu, maka dalam setiap usaha
kerjasama, baik itu organisasi olahraga dan sebagainya, mutlak memerlukan manajemen. Hal
itu berarti bahwa fungsi-fungsi manajemen tersebut berlaku pada semua tipe dan organisasi
dimanapun juga, karena pasti membutuhkan adanya: Perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk yang sederhana sekalipun.
B. MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu kegiatan yang digunakan harus mengatur semuanya dengan baik,
agar dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, manajemen dalam
kehidupan sehari-hari itu sangat penting. Karena dengan adanya manajemen kita bisa
mengatur semua kegiatan agar dapat dilakukan dengan efesien dan efektif. Tanpa adanya
manajemen kegiatan kita dalam kehiidupan sehari-hari akan tidak teratur.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya :
1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi, komunikasi
yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai
sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar lebih
baik lagi.
C. Implementasi managemen strategi dalam perusahaan
Perusahaan besar selalu melakukan implementasi strategi yang diawali dengan implementasi
strategi Internal.karena lingkungan internal perusahaan adalah modal dasar dan besar untuk
mewujudkan plan strategi eksternal.
Banyak perusahaan yang masih kurang memperhatikan modal dasar internal mereka yang
merupakan asset besar perusahaan itu.Mereka terlalu antusias mengeksploitasikan lingkungan
eksternal sehingga dapat menghambat perkembangan perusahaan itu untuk dapat bersaing
dengan lingkungan eksternal karena ketidaksiapan mereka dalam menata lingkungan internal
perusahaan mereka.
3. Contoh dalam kasus ini adalah perusahaan yang masih dalam masa perkembangan, mereka
selalu mengeksploitasikan lingkungan eksternal,mereka selalu membuat inovasi produk
mereka padahal produk awal mereka masih belum diserap oleh audiens market.Pada saat
inovasi mereka di tanggapi oleh pasar dengan permintaan yang besar ,mereka tidak dapat
menyanggupinya karena kurangnya menata lingkungan Internal mereka.
Dalam bidang makanan misalnya,mereka harus terlebih dahulu memantapkan kualitas rasa
makanan itu dahulu sebelum mereka melakukan inovasi terhadap produk baru
mereka.Apabila produk awal mereka sudah diserap oleh pasar maka akan timbul dengan
sendirinya permintaan pasar yang lebih besar.Saat permintaan pasar semakin besar,
perusahaan itu akan mengatur strategi internal mereka dengan cara menata operasional
produk mereka agar dapat memproduksi makanan dengan jumlah besar dan cepat.
Disinilah manajemen strategi dibutuhkan dalam perusahaan dalam mengantisipasi permintaan
pasar yang lebih besar.
Perusahaan akan mengatur strategi bagaimana caranya untuk mencapai produksi makanan
lebih banyak tanpa harus menyita waktu yang lebih lama.Perusahaan membentuk sebuah
organisasi dalam mewujudkan permintaan pasar yang lebih besar dengan mengatur atau
menata lingkungan Internal mereka.
Berikut langkah yang harus di lakukan dalam menata lingkungan Internal mereka yang
diantaranya:
A. Penataan Sumber Daya Manusia
Perusahaan tersebut sebelumnya sudah mempunyai banyak SDM namun perusahaan
tersebut belum menata SDM dengan baik.Perusahaan belum menempatkan SDM dengan
keahlian mereka dalam bidangnya masing-masing ( Right Man And Right Place ).
Dalam penempatan SDM yang baik perusahaan selalu memikirkan ,merumuskan
kebijakan dan memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi
yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan dengan baik.
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi
strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan
imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan
karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke
arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pengaturan alat operasional perusahaan.
Yang termasuk dengan alat operasional disini adalah faktor-faktor produksi perusahaan.
Perusahaan dalam mengatur produktifitas perusahaan harus mengatur proses produksi
mereka mulai dari awal produksi,mulai dari permintaan kecil hingga permintaan yang
besar. sehingga saat terjadi perubahan permintaan pasar dapat teratasi dengan
baik.sebagai contoh dalam perusahaan makanan mereka harus menata alat-alat produksi
perusahaan dengan benar dan tepat sehingga hasil produksi jadi lebih baik,lebih banyak
dan cepat dalam mengatasi permintaan pasar baik yang kecil hingga sampai permintaan
4. besar. Faktor-faktor produksi tersebut merupakan sebuah modal dalam lingkungan
Internal yang sangat penting untuk di kelola dengan baik oleh suatu perusahaan.
C. Pemantapan tujuan ( FOKUS )
Terkadang perusahaan lupa bahwa focus pencapaian tujuan Eksternal perusahaan dapat
dicapai melalui tatanan lingkungan internal perusahaan yang baik.Perusahaan kurang
focus terhadap lingkungan internal mereka yang merupakan modal penting untuk
pencapaian tujuan perusahaan.
Penataan lingkungan internal yang baik dapat meningkatkan produksi perusahaan dalam
segala hal.Penataan lingkungan internal yang tadinya belum teratur menjadi lebih baik
dan dapat meningkatkan kesadaran dari karyawan mengenai mutu, meningkatkan
komitmen dari manajemen, meningkatkan kontrol manajemen, meningkatkan kualitas
komunikasi.
Untuk penataan lingkungan internal perusahaan harus fokus dalam menanganinya,karena
untuk mengimplementasikan manajemen strategi diperlukan suatu kedisiplinan dan
kerjakeras yang tinggi,agar tujuan yang telah di tetapkan dapat berjalan dengan baik dan
tercapai.
Fokus atau pemantapan tujuan harus dilakukan oleh organisasi atau perusahaan agar
tujuan yang telah ditetapkan berhasil.Fokus dalam pemantapan tujuan lingkungan internal
perusahaan terdiri dari komponen sebagai berikut :
1. Mengarahkan ( Direct )
Setelah mendapatkan formula untuk mengimplementasikan strategi utama untuk
jangka panjang perusahaan wajib mengarahkan kepada setiap organisasi dan anggota
agar dapat bekerja dengan penuh semangat dan memberikan pelayanan yang terbaik
bagi perusahaan.
Mengarahkan organisasi dan anggota dalam perusahaan biasanya dapat dilakukan
melalui kebijakan-kebijakan perusahaan.Kebijakan-kebijakan perusahaan dapat
mempengaruhi proses produksi internal perusahaan,sehingga perusahaan harus
berhati-hati dalam membuat suatu kebijakan kepada organisasi dan anggota dalam
perusahaan.
Kebijakan-kebijakan perusahaan yang baik dan dapat diterima oleh organisasi dan
anggota dalam perusahaan dapat menghasilkan sebuah SERVICE CULTURE.
Tidak semua perusahaan dapat membangun atau menghasilkan sebuah service
culture dengan baik,Budaya membangun service culture dalam lingkungan internal
perusahaan sudah seharusnya menjadi tujuan perusahaan.Service culture harus
dibangun dalam tubuh perusahaan secara keseluruhan.Membangun service culture
perlu didukung dengan pola REWARD & PUNISHMENT yang jelas dan tepat harus
berdasarkan atas kreasi imajinatif mereka dalam membangun dan mengembangkan
perusahaan bukan berdasarkan atas pertemanan dan kekeluargaan.Membangun
service culture ini harus dipandang sebagai sesuatu yang stratejik sifatnya dan perlu
didukung oleh CEO perusahaan sehingga akan semakin efektif dalam
menjalaninya.Memberikan dukungan pada suatu organisasi atau karyawan membuat
5. organisasi dan karyawan tersebut leluasa untuk berkreasi tentunya dalam batas
tertentu.
2. Mengendalikan ( Control )
Setelah service culture berjalan,dimana organisasi dan karyawan telah
mengimplementasikan secara keseluruhan maka tahap berikutnya adalah
empowerment of employees.
Perusahaan dalam menjalankan tujuan strategi jangka panjang tidak lepas dari
pengawasan dan pengendalian operasional agar tercipta dan tercapai tujuan yang di
inginkannya.
Melalui pemberdayaan organisasi dan karyawan perusahaan harus selalu mengawasi
dan mengendalikan dalam setiap gerak-gerik operasional produksi agar sesuai dengan
produktivitas perusahaan.
Fungsi pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan berguna untuk selalu
mengadakan perbaikan secara kesinambungan (Continuous Improvement ) agar arah
dan tujuan strategi utama tidak melenceng dan keluar jauh dari tujuan perusahaan
jangka panjang.
Jika perusahaan ingin memperbaiki mutu produksi maka proses pengendalian dan
pengawasan mutu harus lebih spesifik atau detail dan teliti yang dilakukan secara
berkesinambungan dan terus menerus antara organisasi dan karyawan untuk
menghindari out of target ( keluar jalur ) dari tujuan strategi utama
perusahaan.Mengendalikan dan pengawasan terhadap organisasi dan karyawan
berguna untuk menyatukan dan menyelaraskan visi dan misi tujuan perusahaan dalam
jangka panjang dan diperlukan waktu yang panjang melalui proses yang tidak
instans.Oleh karena itu setiap perusahaan harus lebih FOKUS terhadap tujuan strategi
utama mereka.
D. ALASAN UTAMA MANAJEMEN DIBUTUHKAN DALAM SUATU
ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN
Alasan utama manajemen itu dibutuhkan dalam suatu organisasi / usaha:
1. Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu
yang ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang
bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen.
Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih
mudah.
Ada empat tujuan manajemen dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen adalah agar organisasi atau perusahaan
bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
6. 2. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi pada tingkat
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
4. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau
perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.
Ada tujuan tertentu, betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang
manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya daripada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik.
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:
1. Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya.
Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana
manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses
tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan
mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli
manajemen, di antaranya yaitu :
a. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and
Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Planning (Perencanaan)
• Organizing (Pengorganisasian)
• Controlling (Pengawasan)
b. Menurut George R. Terry (1990) dalam “Principles of Management”, proses
manajemen terbagi menjadi :
• Planning (Perencanaan)
• Organizing (Pengorganisasian)
• Controlling (Pengawasan)
• Activating (Pelaksanaan)
c. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of
Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Planning (Perencanaan)
• Organizing (Pengorganisasian)
7. • Controlling (Pengawasan)
• Directing (Pengarahan)
d. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Motivating (pemberian dorongan)
• Controlling (mengarahkan)
• Evalution (mengawasi kegiatan yang telah selesai)
e. Henry Fayol
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Commanding (pemberian komando)
• Coordinating (pengkoordinasian tugas)
• Controlling (pengawasan sedang berjalan)
f. Luther M. Guillck
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Sttafing (pengadaan tenaga kerja)
• Directing (pembimbingan)
• Coordinating (pengkoordinasian tugas)
• Raporting (prelaporan)
• Budgetting (penganggaran)
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran
dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi seperti: pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat
kerja, pemilik dan karyawan, maupun pelanggan, konsumen, suplier, serikat pekerja,
asosiasi perdagangan, pemerintah dan masyarakat.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Banyak cara untuk mengukur hasil kerja
suatu organisasi dan salah satu yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
a. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,
dengan perbandingan antara sumber daya yang digunakan, berdasarkan
perhitungan ratio atau perbandingan terbaik antara output dan input artinya
beberapa ouput yang dihasilkan dalam proses dibandingkan dengan input yang
masuk. Singkatnya makin besar output yang dihasilkan dan semakin kecil input
yang diperlukan maka semakin efisien. Jadi, seorang manajer dikatakan efisien
apabila ia mampu mencapai hasil yang lebih tinggi, dibanding dengan masukan-
masukan yang digunakan (tenaga kerja, uang, bahan, mesin-mesin dan waktu).
Efisensi organisasi mungkin lebih mudah terjadi jika ada keterlibatan warga
Negara dalam kerja pemerintahan. Efisiensi saja tidak cukup tetapi juga
responsiveness to concern of citizents. Efisiensi menghendaki adanya
mekhanisme rasional dalam organisasi. Sedangkan sebelum pejabat memutuskan
sesuatu memerlukan informasi yang lengkap (komprehensif), benarkah ini sudah
8. terpenuhi. Dan benarkah bahwa keputusan itu sudah mengakomodasi
kepentingan organisasi dan kepentingan partisipan.
Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan
publik mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta
pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis. Apabila diterapkan secara
objektif, kriteria, seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas merupakan
kriteria efisiensi yang relevan.
Efisien jika output > daripada input (hasil lebih besar daripada pengorbanan).
b. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Atau dengan
kata lain seorang manajer dapat dikatakan efektif apabila dapat memilih
pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan
Efektivitas adalah sejauh mana output yang dihasilkan dapat memenuhi sasaran
dan tujuan manajemen, dimana ukuran efektivitas hampir selalu digunakan untuk
menggambarkan kesesuaian rencana dengan realisasi.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker: efektivitas ialah melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan
dengan benar (doing things right). Oleh karena itu, menurut beliau, bagi para
manajer pertanyaan yang paling penting adalah:
Bukan bagaimana melakukan
pekerjaan dengan benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha
pada pekerjaan tersebut.
Contoh: Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi mobil yang besar,
sedang permintaan masyarakat justru pada mobil-mobil yang kecil, maka itu
adalah manajer yang tidak efektif, meskipun produksi mobil-mobil yang besar
tersebut dilakukan dengan efisien.
Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut tercapai?
Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan
organisasi, serta fungsi agen pembangunan. Proses-proses dari lembaga dengan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia dapat menghasilkan sesuai dengan
apa yang digariskan.
Efektivitas berkaitan dengan seberapa jauh sasaran telah tercapai, dan efisiensi
menunjukkan bagaimana mencapainya, yakni perbandingan biaya, usaha, dan
pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai.
Efektif jika sasaran organisasi tercapai (bedakan dengan tujuan). Bisa terjadi
tujuan kegiatan tercapai tetapi tidak tepat sasaran.
9. E. Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi utama yang dikenal dengan istilah POAC, yaitu :
1. Planning (fungsi perencanaan)
2. Organizing (fungsi pengorganisasian)
3. Actuating / Directing (pengarahan)
4. Controlling (pengendalian)
Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh
fungsi manajemen yang ada.
Fungsi Fungsi Manajemen
Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum
memiliki banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry
menyebutkan ada 4 fungsi manajemen, yaitu Perencanaan - Pengorganisasian -
Pengarahan - Pengendalian.
1. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa
berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.
Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa
adanya perencanaan yang matang.
• Kegiatan Fungsi Perencanaan
1. Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
2. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
4. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
5. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan
• Pembagian Perencanaan
Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa
jenjang:
• Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan
petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan
pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top level planning
menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab
manajemen puncak.
10. • Middle Level Planning ( Perencanaan Jenjang Menengah
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif. Jenjang menengah
menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah
perencanaan dijalankan.Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada
manajemen menengah.
• Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah)
Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan.
Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan.
Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan
jenjang bawah ini
• Syarat Fungsi Perencanaan
1. Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut:
2. Mempunyai tujuan yang jelas
3. Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
4. Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
5. Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
6. Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada setiap
bagian
7. Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna
• Manfaat Fungsi Perencanaan
Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :
1. Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan
lebih terorganisir kearah tujuan yang sama.
2. Memudahkan pengawasan
3. Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan
sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah
diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang
yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang
sudah direncanakan sebelumnya.
Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan
orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
Semua telah ditentukan dalam fungsi organizing manajemen
11. • Kegiatan Organizing
1. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta
menetapkan prosedur yang diperlukan
2. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab
3. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
4. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
• Unsur Unsur Organizing
1. Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
2. Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
3. Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan
• Manfaat Organizing
1. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
2. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugasPersonil dalam perusahaan
mengetahui
3. tugas apa yang akan dijalankan.
• Fungsi Organizing
1. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana.
2. Adanya pembagian tugas yang jelas.
3. Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua
kegiatan yang dilakukan
3. Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :
1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara
efektif dan efisien
2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian, fungsi
pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada
standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
1. Mengevakuasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator
yang sudah ditetapkan
2. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukanMemberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.
12. Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :
1. Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah
mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
2. Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya
pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal
mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya,
sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
3. Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu
perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa
selesai tepat waktu. Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari
kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa
dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan.
4. Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan
yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap
pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan
petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali
Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan
sifat atau karakter dari perusahaan. Sebuah pengawasan yang baik dilakukan dengan
tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan. Untuk itu,
perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum
pengawasan dilaksanakan.