SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
STRATEGIC MANAGEMENT
“PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL, BCG MATRIX”
DISUSUN OLEH
NURUL IHSANI (55117120111)
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Hapzi, MM
Fakultas Pascasarjana
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
A. Porter’s Five Competitiveness Force Model
Kerangka Lima Kekuatan Porter adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis.
Ini menarik dari organisasi industri (IO) ekonomi untuk memperoleh lima kekuatan yang
menentukan intensitas kompetitif dan, oleh karena itu, daya tarik (atau kurangnya) dari
industri dalam hal profitabilitasnya. Industri yang "tidak menarik" adalah salah satu di
mana efek dari limakekuatan ini mengurangi profitabilitas secara keseluruhan. Industri
yang paling tidak menarik akan menjadi salah satu yang mendekati "persaingan murni",
di mana keuntungan yang tersedia untuk semua perusahaan didorong ke tingkat laba
normal. Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter dari
Harvard University. Kerangka ini pertama kali diterbitkan di Harvard Business Review
pada 1979.
Porter mengacu pada kekuatan-kekuatan ini sebagai lingkungan mikro,
untuk membedakannya dengan istilah makro lingkungan yang lebih umum. Mereka
terdiri dari kekuatan-kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Perubahan
dalam salah satu kekuatan biasanya membutuhkan unit bisnis untuk menilai
ulang pasar mengingat perubahan keseluruhan dalam informasi industri.
Gambar 1. Porter’s Five Competitiveness Force Model
Lima kekuatan Porter mencakup tiga kekuatan dari kompetisi 'horizontal' -
ancaman produk atau jasa pengganti, ancaman rival yang dibentuk, dan ancaman
pendatang baru - dan dua lainnya dari persaingan 'vertikal' -kekuatan tawar pemasok dan
kekuatan tawar pelanggan.Porter mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai
reaksi terhadap analisis SWOT yang saat itu populer, yang ia temukan tidak memiliki
ketelitian dan. Kerangka kerja lima pasukan Porter didasarkan pada paradigma struktur-
perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri. Ini telah diterapkan untuk mencoba
mengatasi beragam masalah, dari membantu bisnis menjadi lebih menguntungkan untuk
membantu pemerintah menstabilkan industri. Alat strategi Porter lainnya termasuk rantai
nilai dan strategi persaingan generik.
1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)
Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri
tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit
hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan
(kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin
menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi
perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :
– Memerlukan dana atau modal yang tinggi
– Teknologi yang tinggi
– Hak Paten, Merek dagang
– Skala Ekonomi
– Loyalitas Pelanggan
– Peraturan Pemerintah
Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah
segmen di mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. Namun perlu
diperhatikan, bahwa hambatan tinggi untuk masuk hampir selalu membuat jalan keluar
lebih sulit.Kebijakan pemerintah.
Kebutuhan modal
Biaya mutlak
Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran
Skala ekonomi
Diferensiasi produk
Ekuitas merek
Mengalihkan biaya
Pembalasan yang diharapkan
Akses ke saluran distribusi
Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan
Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan, semakin menarik bagi para
pesaing baru)
Efek jaringan
2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan
baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada
pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena
memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan
perusahaan kita. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang
menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin
membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli
bahan baku yang ada.
Adapun Faktor-faktor penyebab,diantaranya :
Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan.
Tingkat diferensiasi input.
Dampak input pada biaya dan diferensiasi.
Kehadiran input pengganti.
Kekuatan saluran distribusi.
Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan.
Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh).
Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal dan memotong
pembeli.
3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari
pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih
rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang
akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti
pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan
biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya,
semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan
kita.Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak
stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.
Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya :
Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan.
Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada.
Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi.
Pembeli mengganti biaya.
Ketersediaan informasi pembeli.
Ketersediaan produk pengganti yang ada.
Sensitivitas harga pembeli.
Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry.
Analisis RFM (nilai pelanggan)
4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan
produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih
baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang
tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita.
Kecenderungan pembeli untuk mengganti
Kinerja harga relatif pengganti
Biaya pengalihan pembeli
Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan
Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar
Kemudahan substitusi
Ketersediaan pengganti yang dekat
5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif
untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan
apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang
sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing
yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat
dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama
dalam menghadapi persaingan.
Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya :
Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi.
Persaingan antara perusahaan online dan offline.
Tingkat biaya iklan.
Strategi bersaing yang kuat.
Rasio konsentrasi perusahaan
B. BCG Matrix
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk
membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan
perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan
tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau
menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam
menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran
merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.Matriks BCG
dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga
merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan
manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan
terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014
Tujuan Matriks Boston Consulting Grup (BCG)
Tujuan utama Matriks Boston Consulting Grup (BCG) adalah untuk mengetahui produk
manakah yang layak mendapat perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut bisa
bertahan dan menjadi kontributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Setiap
produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap tahap dalam siklus hidup produk mewakili
profil risiko yang berbeda. Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio yang
seimbang dari produk yang dipasarkan. Portofolio tersebut bisa dalam rentan produk dengan
pertumbuhan tinggi maupun pertumbuhan rendah. Sebuah produk dengan pertumbuhan
tinggi membutuhkan beberapa upaya dan sumber daya untuk memasarkannya, untuk
membangun saluran distribusi, dan untuk membangun infrastruktur penjualan, dengan
harapan produk tersebut dapat membawa keuntungan di masa depan.
Kegunaan Matriks Boston Consulting Grup (BCG)
Matriks Boston Consulting Group digunakan untuk memahami pasar, optimasi portofolio
dan alokasi sumber daya yang efektif. Untuk memahami matriks BCG, kita perlu
memahami bagaimana pangsa pasar dan pertumbuhan pasar saling berhubungan. Pangsa
pasar adalah persentase dari total pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan,baik dalam hal
pendapatan atau dalam satuan volume. Semakin tinggi pangsa pasar, semakin tinggi proposi
pasar yangakandikontrol.
Matriks BCG juga bisa digunakan sebagai alat sederhana untuk melihat portofolio bisnis,
dan bisa berfungsi sebagai titik awal untuk membahas alokasi sumber daya antara unit-unit
bisnis strategis. jika kita menikmati pangsa pasar yang tinggi, maka kita akan menghasilkan
uang. Pertumbuhan pasar digunakan sebagai ukuran dari daya tarik pasar. Jika pasar
mengalami pertumbuhan pasar tinggi dari total perkembangan pasar, maka akan relatif
mudah bagi bisnis untuk menambah keuntungan mereka, bahkan jika pangsa pasar mereka
tetap stabil. Sebaliknya kondisi pangsa pasar yang rendah tidak menambah keuntungan,
namun kondisi pangsa pasar yang tinggi belum tentu juga menguntungkan jika tidak ada
upaya memberikan diskon secara agresif.
Asumsi dasar Dalam Analisis Matriks BCG ( Boston Consulting Group )
a. Bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan
generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman , pangsa pasar relatif
meningkat menunjukkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif
terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya.
b. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi
dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas.
Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi
generasi kas dan konsumsi kas.
Henderson juga beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh bisnis unit yang
berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih
dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi
pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak
sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini,
BCG Growth-Share Matrix lahir.
Dalam hal ini Sumbu matriks BCG adalahMarket Share (Pangsa Pasar) dan
Market Growth (Pertumbuhan pasar).
Gambar 2. BCG MATRIX
Matriks BCG terdapat 4 kuadran yang menggambarkan posisi suatu unit bisnis
dipandang dari segi pertumbuhan pasar serta pangsa pasarnya, keempat kuadran atau kategori
tersebut adalah :
1. Dog (Anjing)
Kategori Anjing memiliki pangsa pasar yang rendah dan tingkat pertumbuhan
yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi uang dalam
jumlah besar. Unit ini biasanya 'impas', menghasilkan sedikit uang untuk
mempertahankan pangsa pasar bisnis. Pada posisi anjing, produk berada pada pangsa
pasar rendah dan kondisi pasar yang tumbuh sangat sedikit. Posisi ini memerlukan
beberapa investasi, karena sumber daya manusia dan sumber uangnya sanagat
rendah.Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi,
divestasi, atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing,
retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak
anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran,
menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.
2. Question Mark (Pertanyaan Mark)
Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka
bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini
tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda Tanya karena organisasi
harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi
intensif ataumenjualnya. Unit bisnis ini memerlukan banyak uang untuk mempertahankan
pangsanya, apalagi meningkatkannya. Manajemen harus berpikir keras tentang tanda
tanya mana yang harus dicoba untuk dibangun menjadi bintang dan mana yang harus
dibuang.
3. Star (Bintang)
Kategori ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan tingkat
pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk
mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin
pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena
harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para
pesaingnya.
4. Cash Cow (Kas sapi)/Sapi Perah
Kategori inimemiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas yang
lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali diperah. memiliki pangsa pasar relatif
yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Banyak sapi
perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk
mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. SBU yang terkenal dan berhasil ini
memerlukan investasi yang lebih kecil untuk mempertahkankan pangsa pasarnya. SBU
ini menghasilkan banyak uang yang digunakan perusahaan untuk membayar tagihannya
dan untuk mendukung SBU lain yang memerlukan investasi
Untuk lebih jelas dari masing-masing matriks adalah sebagai berikut:
1. Tanda tanya (asking),
unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan tinggi, namun pangsa
pasar relatif rendah. Pada bagian ini perusahaan harus bekerja keras untuk menentukan
apakah akan tetap mempertahankan usaha ini atau tidak .
2. Bintang (star),
jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut akan menjadi
kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada dalam pasar yang
tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi
perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan
antisipasi para pesaingnya. Jika bintang tidak dapat mempertahankan pangsa pasar yang
besar, ia akan menjadi sapi kas ketika penurunan tingkat pertumbuhan pasar. Portofolio
perusahaan terdiversifikasi harus selalu memiliki bintang yang akan menjadi sapi perah
generasi berikutnya dan memastikan kas masa depan.
3. Sapi perah (cashcow),
kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan menurun. Sang bintang
bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki pangsa pasar relatif besar
sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya perusahaan kategori ini digunakan
untuk membiayai jenis usaha untuk kategori lainnya.
4. Anjing (dog),
pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang rendah dan
pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja menghasilkan laba yang rendah
atau bahkan mungkin mengalami kerugian. anjing adalah kas perangkap karena uang
diikat dalam bisnis yang kurang potensial.usaha tersebut adalah kandidat untuk divestasi.
Analisis BCG Pada PT Sido Muncul
Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik, sosial,
ekonomi maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan membuat pelaku industri
untuk mengevaluasi rencana bisnis dan menurut perusahaan untuk mampu merencanakan
bisnisnya dengan baik agar dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium
ketiga, tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia
industri di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan
kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global.
Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman,
sebagai contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap
perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat
merencanakan strategi pemasarannya.
Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan
menunjukan bahwa perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat dari waktu
ke waktu. Pada tahun 2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang menjadi 2924
perusahaan pada tahun 2009. Data tersebut memperlihatkan terjadinya pertumbuhan industri
sebesar 4,48 %. Hal ini menunjukan perusahaan harus memperhatikan perencanaan dalam
menjalankan usahanya, karena persaingan yang terjadi dalam perusahaan dapat
mengakibatkan ancaman maupun peluang bagi setiap perusahaan.
Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju
pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam
merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri jamu
tradisional yang berada pada skala industri besar. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar
16,67 % sedangkan pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston
Consulting Group menytakan adalah perusahaan berada dalam posisi tanda tanya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2018.
https://elearning.mercubuana.ac.id/pluginfile.php?file=%2F1726187%2Fmod_resource%
2Fcontent%2F1%2F12.%20Hapzi%20Ali%2C%20Modul%2012%20SM%2C%20Porter
%20Five%20Competitiveness%20Force%20Model%2C%20BCG%20Matrix.pdf (6 des
2018)
2. Budi Kho, 2017.
https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-forces-
analysis/ (6 des 2018)
3. Haniah Pratiwi, 2018. https://www.academia.edu/19670661/BCG_Matrix (6 des 2018)
4. Luditri Lukman, 2010. https://iuditrilukman.wordpress.com/2010/05/24/bcg-pada-pt-
sido-muncul/ (7 des 2018)

Contenu connexe

Tendances

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
 
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
C5 s1   5 model kekuatan persainganC5 s1   5 model kekuatan persaingan
C5 s1 5 model kekuatan persaingantellstptrisakti
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...AkfikaRizkySabilla
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porternugpra
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persainganRoup Purohim
 
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2Ismania1912
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Hellenaa_Septi
 
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...maswanihsagitaputri
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...Ipung Sutoyo
 
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Dian Mardiana
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot Indra Yu
 
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado RestaurantFive porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado RestaurantElizabeth Lesmana Pualam
 

Tendances (19)

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
 
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
C5 s1   5 model kekuatan persainganC5 s1   5 model kekuatan persaingan
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
Chapter 5 riset bisnis
Chapter 5   riset bisnisChapter 5   riset bisnis
Chapter 5 riset bisnis
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porter
 
Dinamika persaingan
Dinamika persainganDinamika persaingan
Dinamika persaingan
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
 
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
 
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
12, sm, maswanih, hafzi ali, porter s five competitiveness force, bcg, univer...
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
 
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado RestaurantFive porter's analysis of Drupado Restaurant
Five porter's analysis of Drupado Restaurant
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 

Similaire à BCG MATRIX

12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...MaharaniGustianingty
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanSistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanUlmi_Kalsum
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...Ipung Sutoyo
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...munikaonly
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...AkfikaRizkySabilla
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...DhitaAyuAnggreany
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...lia_auriga
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganWarnet Raha
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptx
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptxThe Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptx
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptxRianaKrisnanto1
 
Membangun cost leadership
Membangun cost leadershipMembangun cost leadership
Membangun cost leadershipzafran0710
 

Similaire à BCG MATRIX (19)

12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanSistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Tindakan analisis lingkungan eksternal bisnis-...
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
P2_SWOT ANALYSIS.pptx
P2_SWOT ANALYSIS.pptxP2_SWOT ANALYSIS.pptx
P2_SWOT ANALYSIS.pptx
 
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptx
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptxThe Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptx
The Competitive Forces Shape Strategy Business 29 Juli 2023.pptx
 
Manajemen Pemasaran ch 7
Manajemen Pemasaran ch 7Manajemen Pemasaran ch 7
Manajemen Pemasaran ch 7
 
Manajemen stratejik 5
Manajemen stratejik  5Manajemen stratejik  5
Manajemen stratejik 5
 
Membangun cost leadership
Membangun cost leadershipMembangun cost leadership
Membangun cost leadership
 

Plus de Nurul ihsani

Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019
Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019
Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019Nurul ihsani
 
STRATEGIC MANAGEMENT "14"
STRATEGIC MANAGEMENT "14" STRATEGIC MANAGEMENT "14"
STRATEGIC MANAGEMENT "14" Nurul ihsani
 
Strategic management13
Strategic management13Strategic management13
Strategic management13Nurul ihsani
 
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...Nurul ihsani
 
Strategic management10
Strategic management10Strategic management10
Strategic management10Nurul ihsani
 
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,20189,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018Nurul ihsani
 
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...Nurul ihsani
 
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...Nurul ihsani
 
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...Nurul ihsani
 
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...Nurul ihsani
 
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...Nurul ihsani
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic managementNurul ihsani
 

Plus de Nurul ihsani (12)

Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019
Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019
Sm,nurul ihsani,hapzi ali, matrix swot, universitas mercu buana,2019
 
STRATEGIC MANAGEMENT "14"
STRATEGIC MANAGEMENT "14" STRATEGIC MANAGEMENT "14"
STRATEGIC MANAGEMENT "14"
 
Strategic management13
Strategic management13Strategic management13
Strategic management13
 
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...
11,sm,nurul ihsani,hapzi ali,global economy and blue ocean strategy, universi...
 
Strategic management10
Strategic management10Strategic management10
Strategic management10
 
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,20189,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018
9,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business model canvas, universitas mercu buana,2018
 
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...
7,sm,nurul ihsani,hapzi ali,business level strategy, universitas mercu buana,...
 
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...
6,sm,nurul ihsani,hapzi ali,strategic generik porter, universitas mercu buana...
 
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...
5,sm,nurul ihsani,hapzi ali,tipe strategi form dan implementasi, universita m...
 
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
 
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...
Sm,nurul ihsani,hapzi ali,vision and company mission, universitas mercu buana...
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic management
 

Dernier

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 

Dernier (16)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 

BCG MATRIX

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT “PORTER’S FIVE COMPETITIVENESS FORCE MODEL, BCG MATRIX” DISUSUN OLEH NURUL IHSANI (55117120111) DOSEN PENGAMPU Prof. Dr. Hapzi, MM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana Jakarta 2018
  • 2. A. Porter’s Five Competitiveness Force Model Kerangka Lima Kekuatan Porter adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis. Ini menarik dari organisasi industri (IO) ekonomi untuk memperoleh lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan, oleh karena itu, daya tarik (atau kurangnya) dari industri dalam hal profitabilitasnya. Industri yang "tidak menarik" adalah salah satu di mana efek dari limakekuatan ini mengurangi profitabilitas secara keseluruhan. Industri yang paling tidak menarik akan menjadi salah satu yang mendekati "persaingan murni", di mana keuntungan yang tersedia untuk semua perusahaan didorong ke tingkat laba normal. Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter dari Harvard University. Kerangka ini pertama kali diterbitkan di Harvard Business Review pada 1979. Porter mengacu pada kekuatan-kekuatan ini sebagai lingkungan mikro, untuk membedakannya dengan istilah makro lingkungan yang lebih umum. Mereka terdiri dari kekuatan-kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Perubahan dalam salah satu kekuatan biasanya membutuhkan unit bisnis untuk menilai ulang pasar mengingat perubahan keseluruhan dalam informasi industri. Gambar 1. Porter’s Five Competitiveness Force Model Lima kekuatan Porter mencakup tiga kekuatan dari kompetisi 'horizontal' - ancaman produk atau jasa pengganti, ancaman rival yang dibentuk, dan ancaman
  • 3. pendatang baru - dan dua lainnya dari persaingan 'vertikal' -kekuatan tawar pemasok dan kekuatan tawar pelanggan.Porter mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai reaksi terhadap analisis SWOT yang saat itu populer, yang ia temukan tidak memiliki ketelitian dan. Kerangka kerja lima pasukan Porter didasarkan pada paradigma struktur- perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri. Ini telah diterapkan untuk mencoba mengatasi beragam masalah, dari membantu bisnis menjadi lebih menguntungkan untuk membantu pemerintah menstabilkan industri. Alat strategi Porter lainnya termasuk rantai nilai dan strategi persaingan generik. 1. Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru) Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan. Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti : – Memerlukan dana atau modal yang tinggi – Teknologi yang tinggi – Hak Paten, Merek dagang – Skala Ekonomi – Loyalitas Pelanggan – Peraturan Pemerintah Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah segmen di mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. Namun perlu diperhatikan, bahwa hambatan tinggi untuk masuk hampir selalu membuat jalan keluar lebih sulit.Kebijakan pemerintah. Kebutuhan modal Biaya mutlak
  • 4. Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran Skala ekonomi Diferensiasi produk Ekuitas merek Mengalihkan biaya Pembalasan yang diharapkan Akses ke saluran distribusi Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan, semakin menarik bagi para pesaing baru) Efek jaringan 2. Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok) Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan perusahaan kita. Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang ada. Adapun Faktor-faktor penyebab,diantaranya : Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan. Tingkat diferensiasi input. Dampak input pada biaya dan diferensiasi. Kehadiran input pengganti. Kekuatan saluran distribusi. Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan.
  • 5. Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh). Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal dan memotong pembeli. 3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli) Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya. Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya : Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan. Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada. Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi. Pembeli mengganti biaya. Ketersediaan informasi pembeli. Ketersediaan produk pengganti yang ada. Sensitivitas harga pembeli. Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry. Analisis RFM (nilai pelanggan) 4. Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih
  • 6. baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita. Kecenderungan pembeli untuk mengganti Kinerja harga relatif pengganti Biaya pengalihan pembeli Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar Kemudahan substitusi Ketersediaan pengganti yang dekat 5. Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor) Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya : Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi. Persaingan antara perusahaan online dan offline. Tingkat biaya iklan. Strategi bersaing yang kuat. Rasio konsentrasi perusahaan B. BCG Matrix Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau
  • 7. menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014 Tujuan Matriks Boston Consulting Grup (BCG) Tujuan utama Matriks Boston Consulting Grup (BCG) adalah untuk mengetahui produk manakah yang layak mendapat perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut bisa bertahan dan menjadi kontributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Setiap produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap tahap dalam siklus hidup produk mewakili profil risiko yang berbeda. Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio yang seimbang dari produk yang dipasarkan. Portofolio tersebut bisa dalam rentan produk dengan pertumbuhan tinggi maupun pertumbuhan rendah. Sebuah produk dengan pertumbuhan tinggi membutuhkan beberapa upaya dan sumber daya untuk memasarkannya, untuk membangun saluran distribusi, dan untuk membangun infrastruktur penjualan, dengan harapan produk tersebut dapat membawa keuntungan di masa depan. Kegunaan Matriks Boston Consulting Grup (BCG) Matriks Boston Consulting Group digunakan untuk memahami pasar, optimasi portofolio dan alokasi sumber daya yang efektif. Untuk memahami matriks BCG, kita perlu memahami bagaimana pangsa pasar dan pertumbuhan pasar saling berhubungan. Pangsa pasar adalah persentase dari total pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan,baik dalam hal pendapatan atau dalam satuan volume. Semakin tinggi pangsa pasar, semakin tinggi proposi pasar yangakandikontrol. Matriks BCG juga bisa digunakan sebagai alat sederhana untuk melihat portofolio bisnis, dan bisa berfungsi sebagai titik awal untuk membahas alokasi sumber daya antara unit-unit bisnis strategis. jika kita menikmati pangsa pasar yang tinggi, maka kita akan menghasilkan uang. Pertumbuhan pasar digunakan sebagai ukuran dari daya tarik pasar. Jika pasar mengalami pertumbuhan pasar tinggi dari total perkembangan pasar, maka akan relatif mudah bagi bisnis untuk menambah keuntungan mereka, bahkan jika pangsa pasar mereka
  • 8. tetap stabil. Sebaliknya kondisi pangsa pasar yang rendah tidak menambah keuntungan, namun kondisi pangsa pasar yang tinggi belum tentu juga menguntungkan jika tidak ada upaya memberikan diskon secara agresif. Asumsi dasar Dalam Analisis Matriks BCG ( Boston Consulting Group ) a. Bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman , pangsa pasar relatif meningkat menunjukkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya. b. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas dan konsumsi kas. Henderson juga beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh bisnis unit yang berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini, BCG Growth-Share Matrix lahir. Dalam hal ini Sumbu matriks BCG adalahMarket Share (Pangsa Pasar) dan Market Growth (Pertumbuhan pasar). Gambar 2. BCG MATRIX
  • 9. Matriks BCG terdapat 4 kuadran yang menggambarkan posisi suatu unit bisnis dipandang dari segi pertumbuhan pasar serta pangsa pasarnya, keempat kuadran atau kategori tersebut adalah : 1. Dog (Anjing) Kategori Anjing memiliki pangsa pasar yang rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi uang dalam jumlah besar. Unit ini biasanya 'impas', menghasilkan sedikit uang untuk mempertahankan pangsa pasar bisnis. Pada posisi anjing, produk berada pada pangsa pasar rendah dan kondisi pasar yang tumbuh sangat sedikit. Posisi ini memerlukan beberapa investasi, karena sumber daya manusia dan sumber uangnya sanagat rendah.Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan. 2. Question Mark (Pertanyaan Mark) Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda Tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif ataumenjualnya. Unit bisnis ini memerlukan banyak uang untuk mempertahankan pangsanya, apalagi meningkatkannya. Manajemen harus berpikir keras tentang tanda tanya mana yang harus dicoba untuk dibangun menjadi bintang dan mana yang harus dibuang. 3. Star (Bintang) Kategori ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena
  • 10. harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. 4. Cash Cow (Kas sapi)/Sapi Perah Kategori inimemiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas yang lebih dari yang dibutuhkannya, mereka sering kali diperah. memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. SBU yang terkenal dan berhasil ini memerlukan investasi yang lebih kecil untuk mempertahkankan pangsa pasarnya. SBU ini menghasilkan banyak uang yang digunakan perusahaan untuk membayar tagihannya dan untuk mendukung SBU lain yang memerlukan investasi Untuk lebih jelas dari masing-masing matriks adalah sebagai berikut: 1. Tanda tanya (asking), unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Pada bagian ini perusahaan harus bekerja keras untuk menentukan apakah akan tetap mempertahankan usaha ini atau tidak . 2. Bintang (star), jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut akan menjadi kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada dalam pasar yang tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan antisipasi para pesaingnya. Jika bintang tidak dapat mempertahankan pangsa pasar yang besar, ia akan menjadi sapi kas ketika penurunan tingkat pertumbuhan pasar. Portofolio perusahaan terdiversifikasi harus selalu memiliki bintang yang akan menjadi sapi perah generasi berikutnya dan memastikan kas masa depan. 3. Sapi perah (cashcow), kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan menurun. Sang bintang bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki pangsa pasar relatif besar sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya perusahaan kategori ini digunakan untuk membiayai jenis usaha untuk kategori lainnya.
  • 11. 4. Anjing (dog), pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang rendah dan pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja menghasilkan laba yang rendah atau bahkan mungkin mengalami kerugian. anjing adalah kas perangkap karena uang diikat dalam bisnis yang kurang potensial.usaha tersebut adalah kandidat untuk divestasi. Analisis BCG Pada PT Sido Muncul Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik, sosial, ekonomi maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan membuat pelaku industri untuk mengevaluasi rencana bisnis dan menurut perusahaan untuk mampu merencanakan bisnisnya dengan baik agar dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium ketiga, tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia industri di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global. Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman, sebagai contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi pemasarannya. Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan menunjukan bahwa perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang menjadi 2924 perusahaan pada tahun 2009. Data tersebut memperlihatkan terjadinya pertumbuhan industri sebesar 4,48 %. Hal ini menunjukan perusahaan harus memperhatikan perencanaan dalam menjalankan usahanya, karena persaingan yang terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan ancaman maupun peluang bagi setiap perusahaan. Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri jamu tradisional yang berada pada skala industri besar. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar
  • 12. 16,67 % sedangkan pangsa pasar relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group menytakan adalah perusahaan berada dalam posisi tanda tanya. DAFTAR PUSTAKA 1. Hapzi Ali, 2018. https://elearning.mercubuana.ac.id/pluginfile.php?file=%2F1726187%2Fmod_resource% 2Fcontent%2F1%2F12.%20Hapzi%20Ali%2C%20Modul%2012%20SM%2C%20Porter %20Five%20Competitiveness%20Force%20Model%2C%20BCG%20Matrix.pdf (6 des 2018) 2. Budi Kho, 2017. https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-lima-kekuatan-porter-porters-five-forces- analysis/ (6 des 2018) 3. Haniah Pratiwi, 2018. https://www.academia.edu/19670661/BCG_Matrix (6 des 2018) 4. Luditri Lukman, 2010. https://iuditrilukman.wordpress.com/2010/05/24/bcg-pada-pt- sido-muncul/ (7 des 2018)