SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
VARNA-ASRAMA
DHARMA
I. ARTI VARNA DAN ASRAMA
Varna berarti golongan sosial, dan Asrama berarti tingkat/tahap kehi-
dupan spiritual.
1. Menurut Veda (Bg.4.13), seseorang masuk golongan sosial (varna)
tertentu ditentukan oleh:
(a) Guna (sifat/watak/tabiah/perangai/ciri) yang melekat pada diri
pribadinya.
(b) Karma (pekerjaan/profesi).
2. Veda menetapkan bahwa seseorang yang masuk varna (golongan
sosial) tertentu, sama sekali tidak boleh melakukan pekerjaan/kegi-
atan varna lain. Ini disebut professionalisme.
3. Sementara hidup berdasarkan aturan-aturan varna nya, seseorang
harus berusaha maju dibidang spiritual dengan meningkatkan sta-
tus asrama (tingkat kehidupan spiritual) nya dengan cara berikut.
www.narayanasmrti.com
(a) Secara ketat menuruti prinsip-prinsip kehidupan spiritual sesuai
petunjuk Veda.
(b) Mempersembahkan segala hasil kerja sebagai yajna kepada Sri
Bhagavan, Kepribadian Tuhan YME Krishna yang juga disebut
Sri Vishnu atau Narayana.
II. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL UNTUK MENYENANGKAN TUHAN
Lembaga sosial-spiritual varna-asrama dimaksudkan untuk menyena-
ngkan Tuhan dan mensucikan diri sang manusia. Hal ini ditunjukkan
oleh sloka-sloka Veda berikut.
1. Dalam Vishnu-Purana dikatakan,”Varnasrama cara-
vata purusena parah puman visnor aradhyate pan-
tha nanyat tat tosa karanam,Tuhan Sri Vishnu di pu-
ja dengan melaksanakan secara benar tugas peker-
jaan masing-masing ber-dasarkan prinsip - prinsip
lembaga sosial-spiritual varna-asrama. Karena itu,
setiap orang hendaklah menuruti aturan lembaga
ini, sebab tidak ada cara lain lagi untuk menyenang
kan Beliau” (Vishnu-Purana 3.8.9).
2. Dalam Bhagavata-Purana dikatakan,”Varnasrama vibhagasah sva-
nusthitasya dharmasya samsidhir hari tosanam, manusia dikelom-www.narayanasmrti.com
pokkan kedalam varna dan asrama sesuai dengan tugas pekerja-
annya masing-masing untuk mencapai kesempurnaan hidup de-
ngan menyenangkan Tuhan Hari” (Bhag.1.2.13).
3. Selanjutnya dikatakan, “Ete varnah svadharme-
na yajanti sva gurun harim sraddhayatma visu-
dhy artham, golongan sosial (varna) manusia
yang berbeda-beda ini di-dasarkan pada tugas-
pekerjaan (sva-dharma) masing-masing dan di-
maksudkan untuk menyenangkan Tuhan Hari
dibawah bimbingan guru kerohanian dengan penuh keyakinan
(sraddha) supaya kehidupan setiap orang tersucikan” (Bhag.3.6.
34).
III. CATUR VARNA DAN CATUR ASRAMA
1. Ada 4 (empat) varna (golongan sosial) manusia di masyarakat yaitu
(a) Brahmana (kaum intelektual/cendekiawan).
(b) Kshatriya (kaum prajurit/serdadu pembela dan pe-
nyelenggara pemerintahan negara).
(c) Vaisya (kaum petani dan pedagang), dan
(d) Sudra (kaum buruh/pekerja).
Ke-empat golongan sosial ini disebut catur-varna.www.narayanasmrti.com
2. Ada 4 (empat) tahap/tingkat kehidupan spiritual yaitu:
(a) Brahmacari (masa belajar menuntut ilmu pengeta-
huan spiritual.
(b) Grhastha (masa hidup bekeluarga).
(c) Vanaprashtha (masa hidup lepas dari keluarga
dan tinggal di hutan), dan
(d) Sannyasi (masa hidup bebas dari kemelekatan pa-
da kehidupan material dunia fana).
Ke-empat tahap/tingkat kehidupan spiritual ini disebut catur-
as
rama.
IV. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL CIPTAAN TUHAN
1. Mengenai Catur-Varna, Veda menjelaskan dengan sloka-sloka
berikut.
(a) Dalam Bhagavad-Gita Tuhan Krishna berkata, “Ca-
tur varnyam maya srstam, empat golongan sosial
manusia dimasyarakat diciptakan olehKu”(Bg.4.13)
(b) Dalam Rg Veda dikatakan,,“Brahmanosya mukham
asad bahu rajanyah urutad asya yad vaisyah pad-
bhyam sudro’ jayata, kaum brahmana muncul dari
BRAHMANA
KSATRIYA
VAISYASUDRA
www.narayanasmrti.com
kepala wujud universal Tuhan, kaum kshatriya (Raja) muncul da-
ri kedua tanganNya, kaum vaisya muncul dari kedua paha Nya,
dan kaum sudra muncul dari kedua kakiNya” (Rg Veda 8.4.19).
(c) Dalam Bhagavata-Purana dikatakan, “Mukha bahuru padabhyah
purusah catvaro jajnire varna vipradayah prthak, ke-empat varna
ini yaitu Brahmana, Kshatriya, Visya dan Sudra lahir dari kepala,
tangan, paha dan kaki wujud semesta Tuhan” (Bhag.11.5.2).
2. Menganai Catur Asrama, Veda menjelaskan dengan sloka berikut,
“Brahmacaryam hrdo mama, brahmacari muncul da-
ri hatiKu. Grhasramo jaghanatah, grhastha muncul
dari pinggangKu. Vaksah sthalad vane vasah, vana-
prashtha muncul dari dadaKu. Dan sannyasah sira-
si sthitah, sannyasi muncul dari kepala wujud uni-
versalKu” (Bhag.11.17.14). Demikian Tuhan Krishna
menjelaskan.
V. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL ALAMIAH DAN UNIVERSAL
1. Oleh karena lembaga sosial Catur Varna bukan bikinan/ciptaan ma-
nusia tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta
material, maka lembaga Catur Varna ini sangat alamiah dan univer-
BRAHMACARI
BRAHMACARI
GRHASTHA
VANAPRASTHA
SANNYASI
www.narayanasmrti.com
sal. Sebab tanpa memandang suku,bangsa dan agama,budaya, pa
ham kehidupan, adat-istiadat, sistem pemerintahan, nilai dan atur-
an sosial yang dianut oleh penduduknya, disetiap masyarakat ma-
nusia pasti ada Catur Varna ini. Begitulah, disetiap masyarakat ma
syarakat manusia pasti ada:
(a) Kaum intelektual (brahmana).
(b) Kaum prajurit/serdadu pelindung rakyat
dan penyelenggara pemerintahan negara
(kshatriya).
(c) Kaum petani dan pedagang (vaisya), dan
(d) Kaum buruh/pekerja (sudra).
2. Bilamana setiap varna melaksanakan tugas-
pekerjaannya masing-masing secara profes-
sional maka terwujudlah jagadhita, dunia se-
jahtera, makmur, aman dan damai.
3. Begitu pula, lembaga Catur Asrama bukan bikinan/ciptaan manu-
sia, tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta
material. Sehingga lembaga Catur Asrama inipun sangat alamiah
dan universal. Sebab lembaga spiritual ini menuntun sang manu-
sia untuk mencapai tujuan hidupnya sejati yaitu mukti, kelepasanwww.narayanasmrti.com
dari kehidupan material dunia fana yang penuh duka dan derita,
dan kembali pulang kedunia rohani Vaikunthaloka yang kekal aba-
di penuh pengetahuan dan kebahagiaan.
4. Dengan kata lain, Varna-Asrama adalah lembaga sosial-spiritual
untuk mewujudkan tujuan agama (dharma) yaitu “Moksartham ja-
gadhita ya va iti dharmah”.
LEMBAGA
CATUR VARNA
JAGADHITA
(DUNIA MAKMUR
DAN SEJAHTERA)
LEMBAGA
CATUR ASRAMA
MUKTI
(LEPAS DARI SAM-
SARA DUNIA FANA
VI. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR VARNA
1. Menurut Veda, masyarakat manusia berfungsi
serupa dengan badan jasmani si manusia itu
sendiri. Dan berdasarkan penjelasan sloka-slo-
ka Veda sebagaimana telah di-kutip pada bagi-
an IV dimuka,,hubungan antara Catur Varna de
ngan badan jasmani sang manusia adalah se-
bagaimana nampak pada gambar disampin ini.
2. Seseorang di-katakan hidup normal jikalau ba-
BRAHMANA
KSHATRIYA
VAISYA
SUDRA
www.narayanasmrti.com
dan jasmaninya lengkap/utuh yaitu memiliki kepala, tangan, paha
dan kaki. Dan seseorang hidup enak, nyaman dan senang jika ke-
empat bagian badan jasmaninya itu melakukan fungsi masing-ma
sing secara harmonis yaitu bekerja untuk memuaskan perut. Pe-
rut puas/kenyang berarti seluruh badan terpelihara dan sehat.
3. Begitu pula, masyarakat manusia bisa tumbuh dengan baik hanya
apabila di masyarakat itu terdapat Catur-Varna. Dan masyarakat
hidup aman, nyaman dan senang jika ke-empat Varna itu melaksa-
nakan tugas pekerjaannya masing-masing secara harmonis untuk
menyenangkan Tuhan Krishna dengan mempersembahkan hasil
kerjanya sebagai yajna kepada Beliau. Tuhan puas dan senang itu
berarti segala kebutuhan hidup manusia secara otomatis terpenu-
hi secara melimpah, sehingga masyarakat manusia hidup makmur
dan sejahtera (jagadhita).
4. Penjelasan pilosofis Catur-Varna ini dapat diringkas sbb.
BADAN
JASMANI
KEPALA
TANGAN
PAHA
KAKI
BEKERJA SAMA SECARA
HARMONIS UNTUK PERUT
PERUT
PUAS/KENYANG
BADAN SEHAT,
ENAK. NYAMAN
DAN SENANG
www.narayanasmrti.com
MASYARAKAT
MANUSIA
BRAHMANA
KSHATRIYA
VAISYA
SUDRA
BEKERJA SAMA SECARA
HARMONIS SESUAI TU-
GAS–PEKERJAAN DAN
MEMPERSEMBAHKAN
HASIL KERJA SEBAGAI
YAJNA KEPADA
TUHAN
TUHAN
PUAS/SENANG
MASYARAKAT
DAMAI SEJAH
TERA (JAGAD-
HITA)
VII. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR ASRAMA
1. Menurut Veda, Catur-Asrama adalah ibarat tangga spiritual yang ha
rus dilalui oleh setiap orang yang sungguh-sungguh ingin mengak-
hiri kehidupan materialnya yang penuh derita di dunia fana. Karena
itu dikatakan:
(a) Brahmacari muncul dari hati wujud semesta Tu-
han berarti masa hidup sebagai Brahmacari ada-
lah pijakan tangga spiritual pertama untuk men-
sucikan hati agar seseorang memiliki sifat-sifat
kedewataan (daivi-sampad) dibawah bimbingan
guru kerohanian (Acarya).
(b) Grhastha muncul dari pinggang wujud semesta
Tuhan berarti masa hidup sebagai Grhastha ada-
GRHASTHA
SANNYASI
BRAHMACARI
VANAPRASTHA
www.narayanasmrti.com
lah pijakan tangga spiritual kedua untuk untuk melahirkan ketu-
runan berwatak dewani (suputra) yang mampu menyelamatkan
orang-tua dan leluhur dari kehidupan neraka.
(c) Vanaprashtha muncul dari dada wujud semesta Tuhan ber-arti
masa hidup sebagai Vanaprashtha adalah pijakan tangga ke ti-
ga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
dengan meninggalkan keluarga dan hidup
sebagai pertapa di hutan.
(d) Sannyasi muncul dari kepala wujud semes
ta Tuhan berarti masa hidup sebagai Sann-
yasi adalah pijakan tangga spiritual ke-em-
pat untuk melepaskan diri dari segala ke-
melekatan material dunia fana supaya bisa
kembali kepada Tuhan.
2. Dengan hidup menuruti prinsip-prinsip lembaga spiritual Catur-As-
ma sesuai petunjuk Veda, manusia ter-bimbing dalam jalan spiritu-
tual keinsyafan diri untuk mencapai mukti, kelepasan dari kehidup-
an material dunia fana dan kembali ke dunia rohani dan tinggal di-
sana dalam hubungan cinta-kasih (bhakti) timbal-balik dengan Tu-
han selamanya.
www.narayanasmrti.com
4. Jikalau sang manusia, kata Veda, tidak menuruti empat tahap ke-
hidupan spiritual ini selama hidupnya yang begitu singkat di du-
nia fana, maka ia akan tetap terperangkap dalam lingkaran sam-
sara (derita) dunia fana. Ia akan lahir lagi dengan badan jasmani
baru seraya mengulang segala kegiatan material serupa yang te-
lah pernah dilakukan dalam masa penjelmaan sebelumnya.
5. Penjelasan pilosofis Catur Asrama ini dapat diringkas sbb.
DUNIA
ROHANI
SANNYASI
VANAPRASHTHA
GRHASTHA
BRAHMACARI
Dunia kekal-abadi, penuh pengetahuan dan kebahagiaan.
Dari usia 60 tahun sampai saat ajal, masa melepaskan diri dari
kehidupan material dunia fana dan kembali kepada Tuhan di du-
nia rohani.
Antara usia 50 – 60 tahun, masa menekuni ajaran spiritual Veda)
(dharma) untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Antara usia 25 – 50 tahun, masa untuk melahirkan dan memeliha-
ra keturunan (anak) berwatak agamis (suputra) yang mampu me-
nyelamatkan dari kehidupan neraka.
Antara usia 5 – 25 tahun, masa untuk mensucikan hati dengan pe-
ngetahuan spiritual.
www.narayanasmrti.com
VIII. KEHIDUPAN IDEAL BERPONDASI VARNA-ASRAMA DHARMA
Veda memberitahu saya dan anda bahwa kehidupan ideal
berponda-
si lembaga sosial-spiritual Varna-Asrama terwujud di masa lampau
ketika Bhumi diperintah oleh para Rajarishi (Raja ber-hati
suci) seperti Maharaja Ramacandra dan Maharaja Yudhis-
sthira.
1. Selama pemerintahan SrI Ramacandra di Ayodhya, ti-
dak ada wanita jadi janda, orang tidak takut pada bina-
tang buas dan tidak ada orang sakit. Tidak ada pencuri
dan perampok, penduduk hidup aman, damai, sejahte-
ra, dan tidak ada orang meninggal pada usia muda. Pa-
ra warga (penduduk) berbudi luhur, tidak ada tindak ke-
kerasan apapun terjadi di masyarakat, dan rakyat sa-
ngat menghormati sang Raja. Setiap orang sehat
jasma-
ni dan rohani, dan hidup sampai usia 10.000 tahun. Po-
hon-pohon berbunga dan berbuah lebat, hujan turun secara tera-
tur, udara nyaman dan angin berhembus segar menyenangkan. Se-
tiap orang hidup senang dengan tugas-pekerjaannya sesuai deng-
an Varna dan Asrama nya masing-masing. Tidak ada orang bicara
bohong dan setiap orang berprilaku menyenangkan (Ramayana Yuwww.narayanasmrti.com
2. Pada masa pemerintahan Maharaja Yudhisthira di Hastinapura,
awan di langit secara teratur mencurahkan hujan. Bhumi meng-
silkan pangan dan segala keperluan hidup lain secara melimpah.
Oleh karena cukup makanan dan diperlakukan dengan
kasih-sayang, semua sapi gemuk, hidup damai dan seti-
ap hari membasahi padang rumput dengan air susu yang
menetes dari puttingnya. Penduduk tidak pernah tersera-
ng penyakit apapun, tertimpa derita pisik atau mental, me
ngalami cuaca terlalu panas atau terlalu dingin. Mereka
hidup aman dan puas dengan tugas pekerjaannya masi-
ng-masing sesuai dengan Varna dan Asramanya, dan sa-
ling menghormati. Semua sungi, samudra, bukit, gunung,
hutan, pohon dan tumbuhan menghasilkan keperluan hi-
dup secara melimpah (Bhagavata-Purana).
IX. DASAR PENGGOLONGAN VARNA ADALAH GUNA DAN KARMA
Guna (sifat/watak/tabiat/perangai) dan karma (pekerjaan/profesi) se-
bagai dasar penggolongan Catur Varna di sebutkan secara amat je-
las di dalam Veda.
1. Dalam Bhagavad-Gita, Tuhan Krishna berkata,”Catur varnyam ma-
www.narayanasmrti.com
ya srstam guna karma vibhagasah, empat varna (golongn sosial)
manusia ini tercipta olehKu berdasarkan guna dan karma” (Bg.4.13)
2. Selanjutnya dikatakan, “Brahmana-ksatriya visam sudranam ca pa
rantapa karmani pravibhaktani, penggolongan sebagai Brahmana,
Kshatriya, Vaisya dan Sudra, O Penakluk musuh, didasarkan pada
tugas pekerjaan masing-masing” (Bg.18.41).
3. Dalam Bhagavata Purana dikatakan, “Vipra ksatriya vit sudra ye
atmacara laksanah, seseorang digolongkan Brahmana, Kshatriya,
Vaisya atau Sudra berdasarkan atmacara, tugas-pekerjaan (karma)
nya sendiri” (Bhag.11.17.13).
X. KWALIFIKASI SETIAP VARNA
1. Kwalifikasi Brahmana adalah sebagai berikut:
(a) Kedamaian hati (samah). (b) Terkendali diri
(damah ). (c) Kesederhanaan (tapah). (d) Kesu
cian (saucam). (e)Toleransi (ksantir). (f) Keju-
juran (arjavam). (g) Berpengetahuan rohani
(jnanam). (h) Bijaksana. (vijnanam). (i) Agamis
(astikyam). (j) Berpuas-hati (santosah). (k) Pe-
ngampun (ksanthih). (l) Bhakti kepada Tuhan
www.narayanasmrti.com
(bhakti), dan (m) Berkasih-sayang (daya) – Bg.18.42 dan Bhag.11.
17.16).
2. Kwalifikasi Kshatriya adalah sebagai berikut: (a) Kepahlawanan
(sauryam). (b) Berwibawa (tejah). (c) Teguh hati (dhrtih). (d) Penuh
inisiatip (daksyam). (e) Keberanian bertempur (yuddha). (f) Murah-
hati (danam). (g) Berjiva pemimpin (isvara). (h) Kuat pi-
sik (balam). (i) Toleransi (titisah), dan (j) Pengabdian ke-
pada kaum Brahmana (brahmanyam) – Bg.18.43 dan
Bhag.11.17.17).
3. Kwalifikasi Vaisya adalah sebagai berikut: (a) Membajak
sawah/ladang (krsi). (b) Memelihara sapi (go raksya). (c)
Berdagang (vanijyam). (d) Berpegang teguh pada kebu-
dayaan Veda (astikyam). (e) Selalu semangat ber-amal (dana-nis-
tha). (f) Tidak munafik (adambhah). (g) Melayani kaum Brahmana
(brahma sevanam), dan (h) Semangat mengum-
pulkan kekayaan (atustir arthopayacair) – Bg.18.
44 dan Bhag.11.17.18).
4. Kwalifikasi Sudra adalah sebagai berikut: (a) Me
layani/membantu (paricara) orang-orang lain se
suai dengan keakhlian secara tulus, khususnyawww.narayanasmrti.com
melayani para Brahmana, sapi, para Deva dan pihak lain yang la-
yak dihormati. (b) Selalu berpuas hati dengan seberapa pun ba-
nyaknya upah yang diperoleh dari kegiatan membantu/melayani
(tatra labdhena santosah) – Bg.18.44 dan Bhag.11.17.19.
5. Kwalifikasi setiap Varna diuraikan hampir disetiap kitab Smrti (Iti-
hasa dan Purana) dan dalam berbagai kitab Dharma Sastra.
XI. SEBUTAN UMUM SETIAP VARNA DAN TUGAS-KEWAJIBANNYA
1. Brahmana disebut kaum intelektual/cendekiawan yang bertugas
memberikan nasehat dan petunjuk tentang kehidup-
an berdasarkan pengetahuan spiritual Veda kepada
rakyat yang termasuk dalam tiga golongan sosial
(varna) lainnya.
2. Kshatriya disebut kaum prajurit/serdadu yang bertu-
gas melindungi rakyat/masyarakat dan menyeleng-
garakan pemerintahan negara.
3. Vaisya disebut kaum petani/pedagang yang ber-tu-
gas memproduksi bahan makanan dan kebutuhan
hidup lainnya dan mendistribusikannya melalui per
dagangan kepada rakyat/masyarakat.www.narayanasmrti.com
4. Sudra disebut kaum buruh/pekerja yang bertugas membantu/
melayani ketiga golongan sosial (varna) lainnya dalam melaksa-
nakan tugas-pekerjaannya masing-masing.
XII. SUDRA JAMAN KALI (MODERN) SEKARANG
Oleh karena tugas - pekerjaan (karma) nya adalah
membantu/melayani (paricarya) ketiga Varna lain-
nya, maka kaum Sudra (buruh/pekerja) mencakup
mereka yang bekerja sebagai: 1. Pembantu rumah
tangga. 2. Buruh/kuli bangunan. 3 Buruh perkebu-
nan. 4. Pekerja Toko/Pabrik/Swalayan. 5. Porter di
terminal/bandara/pelabuhan. 6. Buruh tambang. 7.
Sopir/pengemudi kendaraan angkutan umum. 8. Pi
lot pesawat terbang komersil. 9. Dokter beserta pe-
tugas medis/kesehatan. 10. Insinyur dan akhli me-
kanik. 11. Calo/broker. 12. Petugas kebersihan kota.
13. Pelukis, pemahat dan pematung. 14. Photogra-
pher. 15. Pegawai negeri non militer. 16. Pegawai
perusahaan swasta. 17. Para penghibur yaitu tuka-
ng sulap, pelawak, penyanyi, pemain drama, pena-www.narayanasmrti.com
ri, pemain film dan petinju/atlit/olah-ragawan. 18. Penyiar radio/TV.
19. Tukang pijat, tukang cuci, baby-sitter, tukang kayu, tukang ba-
tu dan tukang jahit. 20. Buruh di pasar. 21. Nkhoda kapal. 22. Pe-
rancang model. 23. Pemusik profesional. 24. Pengusaha diluar sek
tor pertanian. 25. Para intelektual (guru, dosen, pengajar dan war-
tawan) yang memanfaatkan profesinya sebagai mata pencaharian.
Dan 26. Berbagai pekerja upahan lainnya diluar sektor pertanian.
XIII. KEWAJIBAN UNIVERSAL SETIAP VARNA
1. Veda mengikat manusia dengan tugas-kewajiban umum yakni se-
tiap orang Brahmana, Kshatriya, Vaisya dan Sudra harus menuruti
prinsip-prinsip dharma berikut (Bhag.11.17.21).
(a) Tidak melakukan tindak kekerasan (ahimsa).
(b) Berpegang teguh pada kejujuran (satyam).
(c) Tidak mencuri/korupsi (asteyam).
(d) Selalu berbuat untuk kesejahteraan semua makhluk
lain (bhuta priya hitehaca), dan
(e) Membebaskan diri dari nafsu, kemarahan dan kesera-
kahan (akama krodha lobhasa).
Kelima hal ini disebut pula tugas-kewajiban universal, sebab sifat-
love all creatures!
www.narayanasmrti.com
sifat dan kwalifikasi demikian dihormati dan dianjurkan dilaksana-
kan oleh setiap masyarakat manusia baik itu masyarakat sosialis,
komunis, kapitalis, atheistik, sekularistik ataupun masyarakat ma-
terialistik lainnya.
2. Bila seseorang memiliki sifat-sifat yang berlawanan dari ke-lima
prinsip dharma tersebut yaitu:
(a) Berwatak kotor (asaucam).
(b) Tidak jujur (anrtam).
(c) Suka mencuri (asteyam).
(d) Tidak percaya kitab suci (nastikyam).
(e) Suka bertengkar (suska vigrahah).
(f) Penuh nafsu (kamah) dan pemarah (krodha), dan
(g) Diliputi oleh bermacam-macam keinginan memuas-
kan indriya jasmani (tarsah);
maka dia disebut Candala (Bhag.11.17.20).
XIV. VARNA TIDAK SAMA DENGAN KASTA
1. Menentukan Varna seseorang tidaklah sulit, sebab Veda telah me-
negaskan, “Yasya lal laksanam proktam pumso varnabhivyanja-
kan, golongan sosial (varna) seseorang di tentukan oleh ciri - ciriwww.narayanasmrti.com
yang telah diuraikan (yaitu guna dan karma). Yad anyatrapi drsye-
ta tat tenaiva vinirdiset, sehingga meskipun lahir dalam keluarga
yang Varna nya berbeda, seseorang harus diterima kedalam Var-
na tertentu sesuai dengan ciri-cirinya itu” (Bhag.7.11.35).
Maksudnya, orang yang lahir dalam keluarga Brahmana tetapi si-
fat (guna) dan profesi (karma) nya menunjukkan dia seorang Su-
dra, maka dia harus dianggap Sudra.
2. Klaim palsu/keliru/sesat yang menyatakan diri
tergolong kedalam Varna (golongan sosial) ter
tentu berdasarkan kelahiran dan tidak sesuai
dengan sifat/watak (guna) dan pekerjaan (kar-
ma) sehari-hari, disebut Kasta. Karena itu, Var
na tidak sama dengan Kasta.
XV. VARNA = PEMBAGIAN KERJA UNTUK MENYENANGKAN TUHAN
1. Dari ke-empat Varna (golongan sosial) yang ada di masyarakat,
kaum Brahmana adalah yang paling penting/paling utama, seperti
halnya kepala adalah bagian yang paling penting/utama dari ba-
dan setiap orang.
2. Jikalau kepala (otak/pikiran) berfungsi baik, maka otomatis tang-www.narayanasmrti.com
ngan, paha dan kaki berfungsi baik pula dan bekerja sama secara
harmonis untuk memuaskan perut. Perut puas/kenyang otomatis
menyebabkan kepala, tangan, paha dan kaki itu sendiri tetap sehat
dan terpelihara serta berfungsi dengan baik.
3. Begitu pula, jikalau kaum Brahmana melaksana-
kan tugas-kewajibannya secara baik yaitu mem-
berikan nasehat/petunjuk tentang kehidupan ber
dasarkan pengetahuan Veda, maka otomatis ka-
um Kshatriya, Vaisya dan Sudra me-laksanakan
tugas kewajibannya dengan baik pula untuk me-
nyenangkan Tuhan. JIkalau Tuhan puas/senang,
maka otomatis semua makhluk akan hidup senang dan sejahtera.
4. Proses menyenangkan Tuhan demi kesejahteraan segala makh-
luk, dijelaskan oleh Veda secara pilosofis sebagai beri-
kut, “Yatha taror mulani secanena trptyanti tad skanda
bhujopasakah pranopaharac ca yathendriyanam tatha-
iva sarvarhanam acyutejya, seperti halnya menyiramkan
air ke-akar pohon menyebabkan batang, cabang, ranting
dan daunnya tumbuh dan berkembang; seperti hal nya
memuaskan perut menyebabkan seluruh indriya jasma-www.narayanasmrti.com
ni tetap sehat dan terpelihara, begitu pula dengan menyenangkan
Tuhan Acyuta (Krishna), segala makhluk jadi senang dan hidup se
jahtera” (Bhag.4.31.14).
XVI. ASRAMA = SOLUSI DERITA KEHIDUPAN MATERIAL
Telah dijelaskan bahwa Catur Asrama adalah lemba-
ga spiritual yang bagaikan tangga menuju dunia ro-
hani. Dengan memanjat tangga spiritual ini, sang ma
nusia mampu mengakhiri derita kehidupan material-
nya di dunia fana yaitu: 1. Kelahiran (janma). 2. Usia
tua (jara). 3. Penyakit (vyadhi), dan 4. Kematian (mrtyu).
Dan selanjutnya pulang kembali ke dunia rohani.
XVII. CATUR VARNA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
TRI-GUNA
1. Menurut Veda, watak/sifat (guna) dan kegiatan/perbuatan (karma)
setiap orang ditentukan oleh unsur-unsur Tri Guna (yaitu sattvam,
rajas dan tamas) yang paling dominan menyelimuti badan jasmani
nya. Dikatakan, “Yaya kalu tu sattvasya deva rsin, bila sifat alam
sattvam (kebaikan) dominan, maka berkembanglah sifat kedewatawww.narayanasmrti.com
dewataan. Rajaso ‘ suram tamaso yaksa raksamsi, bila sifat alam
rajas (kenafsuan) dominan, maka berkembanglah sifat Asura. Dan
bila sifat alam tamas (kegelapan) dominan, maka berkembanglah
sifat ke Raksasaan” (Bhag.7.1.8).
2. Hubungan antara Catur Varna dengan Tri-Guna dijelaskan oleh Ve-
da sebagai berikut,”Catvaro jajnire varna gunair vipradaya prthak,
manusia dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan sosial (var-
na) sesuai dengan macam kombinasi sifat - sifat alam (Tri-Guna)
yang menyelimuti dirinya” (Bhag.11.5.2).
3. Penjelasan atas sloka Veda ini dapat diringkas sebagai berikut.
SIFAT ALAM SATTVAM DOMINAN
MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI INTELEKTUAL BRAHMANA
SIFAT ALAM SATTVAM DAN RA-
JAS DOMINAN MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI KEPRAJURI-
TAN
KSHATRIYA
SIFAT ALAM RAJAS DAN TAMAS
DOMINAN MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI USAHAWAN VAISYA
SIFAT ALAM TAMAS DOMINAN
MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI PEKERJA SUDRA
www.narayanasmrti.com
XVIII. CATUR ASRAMA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TRI GUNA
1. Pada bagian V dimuka telah dikutip sloka Veda tentang Catur As-
rama, “Brahmacaryam hrdo mama grhasramo jaghanatah vaksah
sthalad vane vasah sannyasah sirasi sthitah, Brahmacari muncul
dari hati wujud semestaKu, Grhastha muncul dari pinggangNya,
Vanaprashtha muncul dari dadaNya dan Sannyasi muncul dari ke
pala wujud semestaKu itu” (Bhag.11.17.14).
2. Berdasarkan sloka tersebut, hubungan antara Catur Asrama de-
ngan Tri-Guna dapat diringkas sebagai berikut.
BRAHMACARI,
LAHIR DALAM KEGE-
LAPAN/KEBODOHAN
(TAMAS)
MENGIKUTI PENDIDI-
KAN SPIRITUAL DI
GURU-KULA
KEBODOHAN/KEGELAPAN
(TAMAS) YANG MENYELIMUTI
HATI DITIADAKAN
GRHASTHA,
DILIPUTI KEINGINAN
BERNAFSU
(RAJAS)
MENIKAH, HIDUP
BERKELUARGA DI
DAMPINGI ISTRI
KEINGINAN-KEINGINAN
BERNAFSU (RAJAS) DIKENDA-
LIKAN/DIATASI
VANAPRASHTHA,
MENJADIKAN TUHAN
TUJUAN HIDUP
HIDUP DI HUTAN
SEBAGAI PERTAPA
MENGATASI SIFAT SATTVAM
DENGAN INSYAF BAHWA KESE-
NANGAN DUNIAWI ADALAH
MAYA-SUKHA
www.narayanasmrti.com
SANNYASI,
HIDUP DENGAN BESE-
RAH DIRI PENUH KEPA-
DA TUHAN
HIDUP BEBAS TANPA
KEMELEKATAN PADA
KEHIDUPAN MATERIAL
DUNIA FANA
BERADA PADA TINGKAT
SPIRITUAL BRAHMA BHUTA
DAN MENGATASI TRIGUNA
XIX. MAKNA KEHIDUPAN MAJU DAN BERHASIL
Dalam hubungannya dengan lembaga sosial-spiritu-
al Varna-Asrama yang merupakan pondasi kehidup-
an beradab, maka menurut Veda, seseorang di kata-
kan maju dan berhasil dalam hidupnya di dunia fana
jika dia tergolong Brahmana dan hidup sebagai San-
nyasi. Sebab, tingkat Varna dan Asrama tertinggi ini menuntun dia me
nuju alam rohani Vaikunthaloka.
XX. BEKERJA SECARA PROFESSIONAL
1. Dengan adanya penggolongan alamiah ma-
nusia kedalam Catur Varna, maka manusia
diwajibkan bekerja secara professional un-
tuk kesenangan Tuhan; seperti halnya kepa-
www.narayanasmrti.com
la, tangan, paha dan kai bekerja secara professional dalam hubung-
an harmonis satu dengan yang lain untuk mengenyangkan perut.
2. Veda amat menekankan agar setiap orang beker-
ja secara professional dan melarang keras setiap
orang melakukan/mengambil pekerjaan yang bu-
kan professinya. Dikatakan,”Sreyan svadharma
viguna na prakyah svanusthitah para dharmena,
adalah lebih baik melaksanakan pekerjaan sendi-
ri walaupun tidak sempurna dari pada melaksanakan pekerjaan or-
ang lain dengan sempurna. Sebab, jivanti sadyah patati jatitah, or-
ang yang bekerja tidak sesuai dengan tugasnya sendiri, melanggar
aturan (kitab suci) dan disisihkan dari golongan sosialnya”(MS.X.7)
3. Pentingnya professionalisme kerja ini ditekankan berulang-kali
oleh Tuhan Krishna, “Sreyan svadharma vigubah paradharmat sva
nusthitat, jauh lebih baik melaksanakan tugas-pekerjaan
sendiri meskipun tidak sempurna dari pada melaksanakan
tugas-pekerjaan orang lain. Sebab, sva dharma nidhanam
sreyah para dharmo bhayavahah, mati dalam melaksana-
kan tugas pekerjaan sendiri lebih baik dari pada melaksa-
nakan tugas-pekerjaan orang lain karena berbahaya menuwww.narayanasmrti.com
nuruti pola hidup orang lain; dan svabhava niyatam karma kurvan
napnoti kilbisam, bekerja sesuai dengan sifat dan watak sendiri ti-
dak terkena reaksi dosa” (Bhag.3.35 dan 18.47).
4. Setiap golongan sosial (varna) dapat mencapai kesempurnaan hi-
dup dengan bekerja secara professional dan memper-
sembahkan hasil kerjanya sebagai yajna kepada Tuhan
Krishna. Dikatakan, “Svakarmana tam abhyarcya sidd-
him vindati manavah, dengan mempersembahkan (hasil)
kerjanya sendiri (sebagai yajna) kepada Tuhan, sang ma-
nusia mencapai kesempurnaan hidup” (Bg.18.46).
Kesempurnaan hidup = mukti, lepas dari kehidupan ma-
terial dunia fana yang penuh duka dan derita.
XXI. KEDUDUKAN WANITA DALAM LEMBAGA VARNA ASRAMA
1. Veda tidak mewajibkan kaum wanita menjalani pendidikan spiritu-
al seperti kaum lelaki dan menuruti aturan spiritual Catur-Asrama
agar secara rohani bisa maju. Pendidikan bagi kaum wanita berpu
sat pada pelaksanaan tugas-pekerjaan rumah-tangga seperti me-
ngolah hasil Bhumi menjadi bahan makanan, memasak, menjahit,
menenun pakaian, membuat hiasan rumah dan kegiatan industri
rumah tangga lainnya.www.narayanasmrti.com
2. Dalam hubungan ini, Veda menyatakan, “Na strisvantantayam ar-
hati, kaum wanita tidak layak hidup dan bergaul bebas di masya-
rakat seperti kaum lelaki” (MS.IX.13). Mengapa dikatakan begitu?
Sebab wanita tergolong kaum lemah baik secara
pisik
maupun mental, sehingga harus selalu dilindungi keti
ka masih kanak-kanak oleh orang-tua (ayah-ibu) nya,
oleh suaminya ketika sudah menikah dan oleh putra-
putrinya ketika sudah tua.
3. Setelah mencapai usia dewasa, seorang wanita harus
segera menikah dengan seorang Brahmacari. Sebab
dikatakan, “Vicemaha vaivahiko viddhih strinam, bagi se-orang
wanita, pernikahan (vivaha) itu sama dengan diksa, inisiasi” (MS.
II.67). Itu langkah pertama yang harus dilakukan. Langkah kedua
adalah, sebagai istri, sang wanita harus melayani
suaminya dengan sebaik-baiknya agar sang sua-
mi maju secara rohani. Sebab dikatakan, “Patise-
va gurau vasah, melayani suami dengan tulus di
rumah sama dengan tinggal di Gurukula”(MS.II.67)
4. Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh sang
wanita adalah mengerjakan pekerjaan rumah-tang-www.narayanasmrti.com
ga dengan senang hati. Sebab dikatakan, “Grhartho’ gnir parikri-
ya, mengerjakan pekerjaan rumah-tangga dengan senang hati sa-
ma dengan melaksanakan agnihotra-yajna setiap hari” (MS.II.67).
5. Langkah ke-empat adalah, “Nityam tad vrata dharanam, secara
rutin menuruti aturan/pola hidup sang suami, atau hidup sesuai
dengan kehidupan suami” (Bhag.7.11.25).Misal-
nya, jika sang suami seorang Brahmana, maka
si istri harus hidup sesuai aturan/pola hidup or-
ng Brahamana.
6. Dengan hidup menuruti aturan Veda dan setia
kepada suami, sang wanita menjadi istri saleh.
Sebab dikatakan, “Suddha nari pativrata, istri
yang selalu setia kepada suami (dalam kesena-
ngan maupun kesusahan) adalah wanita saleh”
(CN.8.18).
7. Peranan istri sebagai pendamping suami dalam
menyeberangi samudra kehidupan material de-
ngan menggunakan perahu Varna- Asrama Dhar
ma dapat diringkas sebagai berikut.
(a) Mengingatkan suami bila dirasa menyimpang dari aturan hi-www.narayanasmrti.com
dup Varna dan Asrama nya.
(b) Dengan teguh dan setia menuruti kehidupan spiritual Grhastha
bersama sang suami, dan
(c) Dengan segala ketulusan hati merelakan suami menempuh kehi-
dupan Vanaprashtha.
XXII. LEMBAGA VARNA-ASRAMA PADA JAMAN MODERN SEKARANG
1. Hanya tinggal bayangan yang terputar-balik yaitu profesi Sudra
dominan, dijadikan cita-cita kehidupan, didambakan, di-kagumi
dan dihormati. Sedangkan profesi Brahmana di-lalaikan, di ang-
gap tidak bermanfaan buat kehidupan,
dianggap pola hidup hina, rendah, ti-
dak rasional, keliru, sesat dan menye-
ngsarakan.
2. Lembaga Varna-Asrama dianggap dok
trin kehidupan keliru dan tidak manu-
siawi. Sebab lembaga sosial-spiritual
ini:(a) Dianggap mewajibkan setiap orang hidup melarat sejak ke
cil sampai tua dan sampai saat ajal tiba. (b) Tidak menghargai ke
bebasan individu untuk berikhtiar sesuai dengan kemauan nyawww.narayanasmrti.com
agar hidup bahagia di dunia fana. (c) Tidak ilmiah dan alamiah, se-
bab mereka yang menyatakan diri Brahmana, tidak memiliki kwali-
fikasi sebagai Brahmana, dan justru menjadi sumber pertentang-
an dan pertengkaran di masyarakat.
3. Kebenaran lembaga Varna-Asrama tidak dipahami de-
ngan benar karena mayoritas penduduk jaman Kali ya
ng disebut modern adalah kaum Sudra.
4. Dan lembaga sosial-spiritual Veda ini di-campakkan
pada jaman modern sekarang karena kaum Brahmana
sejati hampir tidak ada lagi.
XXIII. KONDISI KEHIDUPAN JAMAN MODERN TANPA LEMBAGA VARNA
ASRAMA
1. Rakyat di-didik untuk mengejar kesenangan
material semu dan sementara.
2. Hutan di muka Bhumi rusak-binasa.
3. Para Pemimpin/Pejabat negara korup.
4. Alam dan lingkungan hidup semakim parah
terkena polusi.
5. Moralitas manusia semakim merosot.www.narayanasmrti.com
6. Manusia bekerja keras dalam kesia-siaan, dan
7. Berbagai macam penyakit, tindak kekerasan dan bencana alam
semakim menyengsarakan kehidupan manusia.
XXIV. PENUTUP
Demikian telah saya uraikan secara ringkas tentang lembaga sosi-
al-spiritual Varna-Asrama yang menurut Veda adalah pondasi kehi
dupan manusia untuk mencapai jagadhita dan mukti.
Semoga bermanfaat. Haribol!
Tangerang, 26 Nopember 2006.
www.narayanasmrti.com

Contenu connexe

Tendances

Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaContoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaSDN Cimanggu Warungkondang
 
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHAPROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHAzara vho
 
Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Hana Subagya
 
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptx
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptxSri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptx
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptxTyo Maulana
 
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi Karangtaruna
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi KarangtarunaContoh Surat Keterangan Aktif Organisasi Karangtaruna
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi KarangtarunaHerry Rachmat Safi'i
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Reiza Putra
 
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...Linda Rosita
 
Laporan penelitian suku baduy
Laporan penelitian suku baduyLaporan penelitian suku baduy
Laporan penelitian suku baduyAndhimaag
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
Contoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashionContoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashionManchester United
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasilaliuenxiu97
 
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docx
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docxDAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docx
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docxAchmadZultanMansur
 
Laporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkLaporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkAldy Saputra
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptrisdiantikakamsiel1
 

Tendances (20)

Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaContoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHAPROPOSAL PERENCANAAN USAHA
PROPOSAL PERENCANAAN USAHA
 
Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat)
 
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptx
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptxSri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptx
Sri Wahyuningsih_Pemenuhan Layanan Esensial (8 Indikator).pptx
 
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi Karangtaruna
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi KarangtarunaContoh Surat Keterangan Aktif Organisasi Karangtaruna
Contoh Surat Keterangan Aktif Organisasi Karangtaruna
 
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
Pertumbuhan individu, fungsi keluarga, individu,
 
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...
Penyimpangan keimanan umat islam berupa tradisi pemberian sesajen dan solusi ...
 
3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 
Laporan penelitian suku baduy
Laporan penelitian suku baduyLaporan penelitian suku baduy
Laporan penelitian suku baduy
 
CV Terbaru RAHMAD SUKRIN SIREGAR
CV Terbaru RAHMAD SUKRIN SIREGARCV Terbaru RAHMAD SUKRIN SIREGAR
CV Terbaru RAHMAD SUKRIN SIREGAR
 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Contoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashionContoh Proposal usaha fashion
Contoh Proposal usaha fashion
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docx
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docxDAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docx
DAFTAR TANDA TERIMA HONORARIUM.docx
 
Laporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpkLaporan pertanggungjawaban-mpk
Laporan pertanggungjawaban-mpk
 
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
 

En vedette

Peradaban muncul dan hilang silih berganti
Peradaban muncul dan hilang silih bergantiPeradaban muncul dan hilang silih berganti
Peradaban muncul dan hilang silih bergantiNgarayana ナㇻヤナ
 
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITION
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITIONFORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITION
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITIONsipij
 
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée Générale
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée GénéraleGuide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée Générale
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée GénéraleCaptain Contrat
 
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitar
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitarSổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitar
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitarSEAMI
 
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?Net Design
 

En vedette (20)

Filsafat mayavada
Filsafat mayavadaFilsafat mayavada
Filsafat mayavada
 
Peradaban muncul dan hilang silih berganti
Peradaban muncul dan hilang silih bergantiPeradaban muncul dan hilang silih berganti
Peradaban muncul dan hilang silih berganti
 
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITION
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITIONFORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITION
FORMANT ANALYSIS OF BANGLA VOWEL FOR AUTOMATIC SPEECH RECOGNITION
 
Di luar kelahiran dan kematian
Di luar kelahiran dan kematianDi luar kelahiran dan kematian
Di luar kelahiran dan kematian
 
Manusia mendarat
Manusia mendaratManusia mendarat
Manusia mendarat
 
Hari raya hindu mitologi vs itihasa
Hari raya hindu  mitologi vs itihasaHari raya hindu  mitologi vs itihasa
Hari raya hindu mitologi vs itihasa
 
Astronomi dan Kosmologi Veda
Astronomi dan Kosmologi VedaAstronomi dan Kosmologi Veda
Astronomi dan Kosmologi Veda
 
Waktu (kala)
Waktu (kala)Waktu (kala)
Waktu (kala)
 
Siddhi
SiddhiSiddhi
Siddhi
 
El comic 2
El comic 2El comic 2
El comic 2
 
Kali yuga
Kali yugaKali yuga
Kali yuga
 
Dari material ke Spiritual
Dari material ke SpiritualDari material ke Spiritual
Dari material ke Spiritual
 
Kerja (karma)
Kerja (karma)Kerja (karma)
Kerja (karma)
 
Neraka
NerakaNeraka
Neraka
 
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée Générale
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée GénéraleGuide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée Générale
Guide PV d'AG : tout savoir sur l'organisation d'une Assemblée Générale
 
Tri guna
Tri gunaTri guna
Tri guna
 
Sejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusiaSejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusia
 
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitar
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitarSổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitar
Sổ tay học viên - Lớp Guitar Đệm Hát Cấp Tốc tại SEAGuitar
 
Candakya niti sastra
Candakya niti sastraCandakya niti sastra
Candakya niti sastra
 
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?
La révolution mobile & tablette : êtes-vous prêt ?
 

Similaire à Varna asrama-dharma

Bhisama catur warna
Bhisama catur warnaBhisama catur warna
Bhisama catur warnaagungkris4
 
Etika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduEtika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduThomas Mon
 
31 alam kehidupan
31 alam kehidupan31 alam kehidupan
31 alam kehidupanSanta Peace
 
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusia
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusiaPerspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusia
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusiaAbdullah Kadir
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama HinduStudent
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun Indianinawariz
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun Indiawan arizwnb
 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxputusrimarselinawati
 
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderFormulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderSTAH DN Jakarta
 
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)wk_aiman
 
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)Konsep realita ketuhanan (sl sh1)
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)Putu Ajus
 

Similaire à Varna asrama-dharma (20)

Presentasi agama
Presentasi agamaPresentasi agama
Presentasi agama
 
Menekan keserakahan
Menekan keserakahanMenekan keserakahan
Menekan keserakahan
 
Bhisama catur warna
Bhisama catur warnaBhisama catur warna
Bhisama catur warna
 
Lahirnya agama hindu buddha
Lahirnya agama hindu buddhaLahirnya agama hindu buddha
Lahirnya agama hindu buddha
 
Buddha avatara
Buddha avataraBuddha avatara
Buddha avatara
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Etika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama HinduEtika dan Moral Agama Hindu
Etika dan Moral Agama Hindu
 
31 alam kehidupan
31 alam kehidupan31 alam kehidupan
31 alam kehidupan
 
Brahma, visnu, siva
Brahma, visnu, sivaBrahma, visnu, siva
Brahma, visnu, siva
 
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusia
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusiaPerspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusia
Perspektif hindu terhadap fitrah kejadian manusia
 
Wahyu pancasila
Wahyu pancasilaWahyu pancasila
Wahyu pancasila
 
Agama Hindu
Agama HinduAgama Hindu
Agama Hindu
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
 
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderFormulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
 
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
Perbandingan Agama II (Abdul Manam)
 
Hinduisme abdul
Hinduisme abdulHinduisme abdul
Hinduisme abdul
 
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)Konsep realita ketuhanan (sl sh1)
Konsep realita ketuhanan (sl sh1)
 
mahasihanada sutta
mahasihanada suttamahasihanada sutta
mahasihanada sutta
 

Plus de Ngarayana ナㇻヤナ (18)

Panchagavya (uses benefits and preparation)
Panchagavya (uses benefits and preparation)Panchagavya (uses benefits and preparation)
Panchagavya (uses benefits and preparation)
 
The rescue of dharmaksetra
The rescue of dharmaksetraThe rescue of dharmaksetra
The rescue of dharmaksetra
 
Vedic eco village november-2017
Vedic eco village november-2017Vedic eco village november-2017
Vedic eco village november-2017
 
Amsu story
Amsu storyAmsu story
Amsu story
 
Etiket vaisnava
Etiket vaisnavaEtiket vaisnava
Etiket vaisnava
 
Kehidupan berasal dari kehidupan
Kehidupan berasal dari kehidupanKehidupan berasal dari kehidupan
Kehidupan berasal dari kehidupan
 
Prahlad maharaj
Prahlad maharajPrahlad maharaj
Prahlad maharaj
 
Narada bulletin april 2017
Narada bulletin april 2017Narada bulletin april 2017
Narada bulletin april 2017
 
Yashodapur eco village 2017
Yashodapur eco village 2017Yashodapur eco village 2017
Yashodapur eco village 2017
 
Veda
VedaVeda
Veda
 
Kiat pan lagas raja godal mewariskan benang kusut
Kiat pan lagas   raja godal mewariskan benang kusutKiat pan lagas   raja godal mewariskan benang kusut
Kiat pan lagas raja godal mewariskan benang kusut
 
Kiat pan lagas i godogan dan raksasa bakasura
Kiat pan lagas   i godogan dan raksasa bakasuraKiat pan lagas   i godogan dan raksasa bakasura
Kiat pan lagas i godogan dan raksasa bakasura
 
Kiat pan lagas guru belog megandong krama bali angkih-angkih
Kiat pan lagas   guru belog megandong krama bali angkih-angkihKiat pan lagas   guru belog megandong krama bali angkih-angkih
Kiat pan lagas guru belog megandong krama bali angkih-angkih
 
Perjalanan Suci di Tanah Vraja
Perjalanan Suci di Tanah VrajaPerjalanan Suci di Tanah Vraja
Perjalanan Suci di Tanah Vraja
 
Vedic universe
Vedic universeVedic universe
Vedic universe
 
Universe
UniverseUniverse
Universe
 
Jesus belajar dan wafat di india
Jesus belajar dan wafat di indiaJesus belajar dan wafat di india
Jesus belajar dan wafat di india
 
Ufo dan pengetahuan veda
Ufo dan pengetahuan vedaUfo dan pengetahuan veda
Ufo dan pengetahuan veda
 

Dernier

Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHerman022
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxPutrielza1
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024GilbertFibriyantAdan
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEIGilbertFibriyantAdan
 

Dernier (7)

Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 

Varna asrama-dharma

  • 1. VARNA-ASRAMA DHARMA I. ARTI VARNA DAN ASRAMA Varna berarti golongan sosial, dan Asrama berarti tingkat/tahap kehi- dupan spiritual. 1. Menurut Veda (Bg.4.13), seseorang masuk golongan sosial (varna) tertentu ditentukan oleh: (a) Guna (sifat/watak/tabiah/perangai/ciri) yang melekat pada diri pribadinya. (b) Karma (pekerjaan/profesi). 2. Veda menetapkan bahwa seseorang yang masuk varna (golongan sosial) tertentu, sama sekali tidak boleh melakukan pekerjaan/kegi- atan varna lain. Ini disebut professionalisme. 3. Sementara hidup berdasarkan aturan-aturan varna nya, seseorang harus berusaha maju dibidang spiritual dengan meningkatkan sta- tus asrama (tingkat kehidupan spiritual) nya dengan cara berikut. www.narayanasmrti.com
  • 2. (a) Secara ketat menuruti prinsip-prinsip kehidupan spiritual sesuai petunjuk Veda. (b) Mempersembahkan segala hasil kerja sebagai yajna kepada Sri Bhagavan, Kepribadian Tuhan YME Krishna yang juga disebut Sri Vishnu atau Narayana. II. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL UNTUK MENYENANGKAN TUHAN Lembaga sosial-spiritual varna-asrama dimaksudkan untuk menyena- ngkan Tuhan dan mensucikan diri sang manusia. Hal ini ditunjukkan oleh sloka-sloka Veda berikut. 1. Dalam Vishnu-Purana dikatakan,”Varnasrama cara- vata purusena parah puman visnor aradhyate pan- tha nanyat tat tosa karanam,Tuhan Sri Vishnu di pu- ja dengan melaksanakan secara benar tugas peker- jaan masing-masing ber-dasarkan prinsip - prinsip lembaga sosial-spiritual varna-asrama. Karena itu, setiap orang hendaklah menuruti aturan lembaga ini, sebab tidak ada cara lain lagi untuk menyenang kan Beliau” (Vishnu-Purana 3.8.9). 2. Dalam Bhagavata-Purana dikatakan,”Varnasrama vibhagasah sva- nusthitasya dharmasya samsidhir hari tosanam, manusia dikelom-www.narayanasmrti.com
  • 3. pokkan kedalam varna dan asrama sesuai dengan tugas pekerja- annya masing-masing untuk mencapai kesempurnaan hidup de- ngan menyenangkan Tuhan Hari” (Bhag.1.2.13). 3. Selanjutnya dikatakan, “Ete varnah svadharme- na yajanti sva gurun harim sraddhayatma visu- dhy artham, golongan sosial (varna) manusia yang berbeda-beda ini di-dasarkan pada tugas- pekerjaan (sva-dharma) masing-masing dan di- maksudkan untuk menyenangkan Tuhan Hari dibawah bimbingan guru kerohanian dengan penuh keyakinan (sraddha) supaya kehidupan setiap orang tersucikan” (Bhag.3.6. 34). III. CATUR VARNA DAN CATUR ASRAMA 1. Ada 4 (empat) varna (golongan sosial) manusia di masyarakat yaitu (a) Brahmana (kaum intelektual/cendekiawan). (b) Kshatriya (kaum prajurit/serdadu pembela dan pe- nyelenggara pemerintahan negara). (c) Vaisya (kaum petani dan pedagang), dan (d) Sudra (kaum buruh/pekerja). Ke-empat golongan sosial ini disebut catur-varna.www.narayanasmrti.com
  • 4. 2. Ada 4 (empat) tahap/tingkat kehidupan spiritual yaitu: (a) Brahmacari (masa belajar menuntut ilmu pengeta- huan spiritual. (b) Grhastha (masa hidup bekeluarga). (c) Vanaprashtha (masa hidup lepas dari keluarga dan tinggal di hutan), dan (d) Sannyasi (masa hidup bebas dari kemelekatan pa- da kehidupan material dunia fana). Ke-empat tahap/tingkat kehidupan spiritual ini disebut catur- as rama. IV. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL CIPTAAN TUHAN 1. Mengenai Catur-Varna, Veda menjelaskan dengan sloka-sloka berikut. (a) Dalam Bhagavad-Gita Tuhan Krishna berkata, “Ca- tur varnyam maya srstam, empat golongan sosial manusia dimasyarakat diciptakan olehKu”(Bg.4.13) (b) Dalam Rg Veda dikatakan,,“Brahmanosya mukham asad bahu rajanyah urutad asya yad vaisyah pad- bhyam sudro’ jayata, kaum brahmana muncul dari BRAHMANA KSATRIYA VAISYASUDRA www.narayanasmrti.com
  • 5. kepala wujud universal Tuhan, kaum kshatriya (Raja) muncul da- ri kedua tanganNya, kaum vaisya muncul dari kedua paha Nya, dan kaum sudra muncul dari kedua kakiNya” (Rg Veda 8.4.19). (c) Dalam Bhagavata-Purana dikatakan, “Mukha bahuru padabhyah purusah catvaro jajnire varna vipradayah prthak, ke-empat varna ini yaitu Brahmana, Kshatriya, Visya dan Sudra lahir dari kepala, tangan, paha dan kaki wujud semesta Tuhan” (Bhag.11.5.2). 2. Menganai Catur Asrama, Veda menjelaskan dengan sloka berikut, “Brahmacaryam hrdo mama, brahmacari muncul da- ri hatiKu. Grhasramo jaghanatah, grhastha muncul dari pinggangKu. Vaksah sthalad vane vasah, vana- prashtha muncul dari dadaKu. Dan sannyasah sira- si sthitah, sannyasi muncul dari kepala wujud uni- versalKu” (Bhag.11.17.14). Demikian Tuhan Krishna menjelaskan. V. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL ALAMIAH DAN UNIVERSAL 1. Oleh karena lembaga sosial Catur Varna bukan bikinan/ciptaan ma- nusia tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta material, maka lembaga Catur Varna ini sangat alamiah dan univer- BRAHMACARI BRAHMACARI GRHASTHA VANAPRASTHA SANNYASI www.narayanasmrti.com
  • 6. sal. Sebab tanpa memandang suku,bangsa dan agama,budaya, pa ham kehidupan, adat-istiadat, sistem pemerintahan, nilai dan atur- an sosial yang dianut oleh penduduknya, disetiap masyarakat ma- nusia pasti ada Catur Varna ini. Begitulah, disetiap masyarakat ma syarakat manusia pasti ada: (a) Kaum intelektual (brahmana). (b) Kaum prajurit/serdadu pelindung rakyat dan penyelenggara pemerintahan negara (kshatriya). (c) Kaum petani dan pedagang (vaisya), dan (d) Kaum buruh/pekerja (sudra). 2. Bilamana setiap varna melaksanakan tugas- pekerjaannya masing-masing secara profes- sional maka terwujudlah jagadhita, dunia se- jahtera, makmur, aman dan damai. 3. Begitu pula, lembaga Catur Asrama bukan bikinan/ciptaan manu- sia, tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta material. Sehingga lembaga Catur Asrama inipun sangat alamiah dan universal. Sebab lembaga spiritual ini menuntun sang manu- sia untuk mencapai tujuan hidupnya sejati yaitu mukti, kelepasanwww.narayanasmrti.com
  • 7. dari kehidupan material dunia fana yang penuh duka dan derita, dan kembali pulang kedunia rohani Vaikunthaloka yang kekal aba- di penuh pengetahuan dan kebahagiaan. 4. Dengan kata lain, Varna-Asrama adalah lembaga sosial-spiritual untuk mewujudkan tujuan agama (dharma) yaitu “Moksartham ja- gadhita ya va iti dharmah”. LEMBAGA CATUR VARNA JAGADHITA (DUNIA MAKMUR DAN SEJAHTERA) LEMBAGA CATUR ASRAMA MUKTI (LEPAS DARI SAM- SARA DUNIA FANA VI. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR VARNA 1. Menurut Veda, masyarakat manusia berfungsi serupa dengan badan jasmani si manusia itu sendiri. Dan berdasarkan penjelasan sloka-slo- ka Veda sebagaimana telah di-kutip pada bagi- an IV dimuka,,hubungan antara Catur Varna de ngan badan jasmani sang manusia adalah se- bagaimana nampak pada gambar disampin ini. 2. Seseorang di-katakan hidup normal jikalau ba- BRAHMANA KSHATRIYA VAISYA SUDRA www.narayanasmrti.com
  • 8. dan jasmaninya lengkap/utuh yaitu memiliki kepala, tangan, paha dan kaki. Dan seseorang hidup enak, nyaman dan senang jika ke- empat bagian badan jasmaninya itu melakukan fungsi masing-ma sing secara harmonis yaitu bekerja untuk memuaskan perut. Pe- rut puas/kenyang berarti seluruh badan terpelihara dan sehat. 3. Begitu pula, masyarakat manusia bisa tumbuh dengan baik hanya apabila di masyarakat itu terdapat Catur-Varna. Dan masyarakat hidup aman, nyaman dan senang jika ke-empat Varna itu melaksa- nakan tugas pekerjaannya masing-masing secara harmonis untuk menyenangkan Tuhan Krishna dengan mempersembahkan hasil kerjanya sebagai yajna kepada Beliau. Tuhan puas dan senang itu berarti segala kebutuhan hidup manusia secara otomatis terpenu- hi secara melimpah, sehingga masyarakat manusia hidup makmur dan sejahtera (jagadhita). 4. Penjelasan pilosofis Catur-Varna ini dapat diringkas sbb. BADAN JASMANI KEPALA TANGAN PAHA KAKI BEKERJA SAMA SECARA HARMONIS UNTUK PERUT PERUT PUAS/KENYANG BADAN SEHAT, ENAK. NYAMAN DAN SENANG www.narayanasmrti.com
  • 9. MASYARAKAT MANUSIA BRAHMANA KSHATRIYA VAISYA SUDRA BEKERJA SAMA SECARA HARMONIS SESUAI TU- GAS–PEKERJAAN DAN MEMPERSEMBAHKAN HASIL KERJA SEBAGAI YAJNA KEPADA TUHAN TUHAN PUAS/SENANG MASYARAKAT DAMAI SEJAH TERA (JAGAD- HITA) VII. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR ASRAMA 1. Menurut Veda, Catur-Asrama adalah ibarat tangga spiritual yang ha rus dilalui oleh setiap orang yang sungguh-sungguh ingin mengak- hiri kehidupan materialnya yang penuh derita di dunia fana. Karena itu dikatakan: (a) Brahmacari muncul dari hati wujud semesta Tu- han berarti masa hidup sebagai Brahmacari ada- lah pijakan tangga spiritual pertama untuk men- sucikan hati agar seseorang memiliki sifat-sifat kedewataan (daivi-sampad) dibawah bimbingan guru kerohanian (Acarya). (b) Grhastha muncul dari pinggang wujud semesta Tuhan berarti masa hidup sebagai Grhastha ada- GRHASTHA SANNYASI BRAHMACARI VANAPRASTHA www.narayanasmrti.com
  • 10. lah pijakan tangga spiritual kedua untuk untuk melahirkan ketu- runan berwatak dewani (suputra) yang mampu menyelamatkan orang-tua dan leluhur dari kehidupan neraka. (c) Vanaprashtha muncul dari dada wujud semesta Tuhan ber-arti masa hidup sebagai Vanaprashtha adalah pijakan tangga ke ti- ga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meninggalkan keluarga dan hidup sebagai pertapa di hutan. (d) Sannyasi muncul dari kepala wujud semes ta Tuhan berarti masa hidup sebagai Sann- yasi adalah pijakan tangga spiritual ke-em- pat untuk melepaskan diri dari segala ke- melekatan material dunia fana supaya bisa kembali kepada Tuhan. 2. Dengan hidup menuruti prinsip-prinsip lembaga spiritual Catur-As- ma sesuai petunjuk Veda, manusia ter-bimbing dalam jalan spiritu- tual keinsyafan diri untuk mencapai mukti, kelepasan dari kehidup- an material dunia fana dan kembali ke dunia rohani dan tinggal di- sana dalam hubungan cinta-kasih (bhakti) timbal-balik dengan Tu- han selamanya. www.narayanasmrti.com
  • 11. 4. Jikalau sang manusia, kata Veda, tidak menuruti empat tahap ke- hidupan spiritual ini selama hidupnya yang begitu singkat di du- nia fana, maka ia akan tetap terperangkap dalam lingkaran sam- sara (derita) dunia fana. Ia akan lahir lagi dengan badan jasmani baru seraya mengulang segala kegiatan material serupa yang te- lah pernah dilakukan dalam masa penjelmaan sebelumnya. 5. Penjelasan pilosofis Catur Asrama ini dapat diringkas sbb. DUNIA ROHANI SANNYASI VANAPRASHTHA GRHASTHA BRAHMACARI Dunia kekal-abadi, penuh pengetahuan dan kebahagiaan. Dari usia 60 tahun sampai saat ajal, masa melepaskan diri dari kehidupan material dunia fana dan kembali kepada Tuhan di du- nia rohani. Antara usia 50 – 60 tahun, masa menekuni ajaran spiritual Veda) (dharma) untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Antara usia 25 – 50 tahun, masa untuk melahirkan dan memeliha- ra keturunan (anak) berwatak agamis (suputra) yang mampu me- nyelamatkan dari kehidupan neraka. Antara usia 5 – 25 tahun, masa untuk mensucikan hati dengan pe- ngetahuan spiritual. www.narayanasmrti.com
  • 12. VIII. KEHIDUPAN IDEAL BERPONDASI VARNA-ASRAMA DHARMA Veda memberitahu saya dan anda bahwa kehidupan ideal berponda- si lembaga sosial-spiritual Varna-Asrama terwujud di masa lampau ketika Bhumi diperintah oleh para Rajarishi (Raja ber-hati suci) seperti Maharaja Ramacandra dan Maharaja Yudhis- sthira. 1. Selama pemerintahan SrI Ramacandra di Ayodhya, ti- dak ada wanita jadi janda, orang tidak takut pada bina- tang buas dan tidak ada orang sakit. Tidak ada pencuri dan perampok, penduduk hidup aman, damai, sejahte- ra, dan tidak ada orang meninggal pada usia muda. Pa- ra warga (penduduk) berbudi luhur, tidak ada tindak ke- kerasan apapun terjadi di masyarakat, dan rakyat sa- ngat menghormati sang Raja. Setiap orang sehat jasma- ni dan rohani, dan hidup sampai usia 10.000 tahun. Po- hon-pohon berbunga dan berbuah lebat, hujan turun secara tera- tur, udara nyaman dan angin berhembus segar menyenangkan. Se- tiap orang hidup senang dengan tugas-pekerjaannya sesuai deng- an Varna dan Asrama nya masing-masing. Tidak ada orang bicara bohong dan setiap orang berprilaku menyenangkan (Ramayana Yuwww.narayanasmrti.com
  • 13. 2. Pada masa pemerintahan Maharaja Yudhisthira di Hastinapura, awan di langit secara teratur mencurahkan hujan. Bhumi meng- silkan pangan dan segala keperluan hidup lain secara melimpah. Oleh karena cukup makanan dan diperlakukan dengan kasih-sayang, semua sapi gemuk, hidup damai dan seti- ap hari membasahi padang rumput dengan air susu yang menetes dari puttingnya. Penduduk tidak pernah tersera- ng penyakit apapun, tertimpa derita pisik atau mental, me ngalami cuaca terlalu panas atau terlalu dingin. Mereka hidup aman dan puas dengan tugas pekerjaannya masi- ng-masing sesuai dengan Varna dan Asramanya, dan sa- ling menghormati. Semua sungi, samudra, bukit, gunung, hutan, pohon dan tumbuhan menghasilkan keperluan hi- dup secara melimpah (Bhagavata-Purana). IX. DASAR PENGGOLONGAN VARNA ADALAH GUNA DAN KARMA Guna (sifat/watak/tabiat/perangai) dan karma (pekerjaan/profesi) se- bagai dasar penggolongan Catur Varna di sebutkan secara amat je- las di dalam Veda. 1. Dalam Bhagavad-Gita, Tuhan Krishna berkata,”Catur varnyam ma- www.narayanasmrti.com
  • 14. ya srstam guna karma vibhagasah, empat varna (golongn sosial) manusia ini tercipta olehKu berdasarkan guna dan karma” (Bg.4.13) 2. Selanjutnya dikatakan, “Brahmana-ksatriya visam sudranam ca pa rantapa karmani pravibhaktani, penggolongan sebagai Brahmana, Kshatriya, Vaisya dan Sudra, O Penakluk musuh, didasarkan pada tugas pekerjaan masing-masing” (Bg.18.41). 3. Dalam Bhagavata Purana dikatakan, “Vipra ksatriya vit sudra ye atmacara laksanah, seseorang digolongkan Brahmana, Kshatriya, Vaisya atau Sudra berdasarkan atmacara, tugas-pekerjaan (karma) nya sendiri” (Bhag.11.17.13). X. KWALIFIKASI SETIAP VARNA 1. Kwalifikasi Brahmana adalah sebagai berikut: (a) Kedamaian hati (samah). (b) Terkendali diri (damah ). (c) Kesederhanaan (tapah). (d) Kesu cian (saucam). (e)Toleransi (ksantir). (f) Keju- juran (arjavam). (g) Berpengetahuan rohani (jnanam). (h) Bijaksana. (vijnanam). (i) Agamis (astikyam). (j) Berpuas-hati (santosah). (k) Pe- ngampun (ksanthih). (l) Bhakti kepada Tuhan www.narayanasmrti.com
  • 15. (bhakti), dan (m) Berkasih-sayang (daya) – Bg.18.42 dan Bhag.11. 17.16). 2. Kwalifikasi Kshatriya adalah sebagai berikut: (a) Kepahlawanan (sauryam). (b) Berwibawa (tejah). (c) Teguh hati (dhrtih). (d) Penuh inisiatip (daksyam). (e) Keberanian bertempur (yuddha). (f) Murah- hati (danam). (g) Berjiva pemimpin (isvara). (h) Kuat pi- sik (balam). (i) Toleransi (titisah), dan (j) Pengabdian ke- pada kaum Brahmana (brahmanyam) – Bg.18.43 dan Bhag.11.17.17). 3. Kwalifikasi Vaisya adalah sebagai berikut: (a) Membajak sawah/ladang (krsi). (b) Memelihara sapi (go raksya). (c) Berdagang (vanijyam). (d) Berpegang teguh pada kebu- dayaan Veda (astikyam). (e) Selalu semangat ber-amal (dana-nis- tha). (f) Tidak munafik (adambhah). (g) Melayani kaum Brahmana (brahma sevanam), dan (h) Semangat mengum- pulkan kekayaan (atustir arthopayacair) – Bg.18. 44 dan Bhag.11.17.18). 4. Kwalifikasi Sudra adalah sebagai berikut: (a) Me layani/membantu (paricara) orang-orang lain se suai dengan keakhlian secara tulus, khususnyawww.narayanasmrti.com
  • 16. melayani para Brahmana, sapi, para Deva dan pihak lain yang la- yak dihormati. (b) Selalu berpuas hati dengan seberapa pun ba- nyaknya upah yang diperoleh dari kegiatan membantu/melayani (tatra labdhena santosah) – Bg.18.44 dan Bhag.11.17.19. 5. Kwalifikasi setiap Varna diuraikan hampir disetiap kitab Smrti (Iti- hasa dan Purana) dan dalam berbagai kitab Dharma Sastra. XI. SEBUTAN UMUM SETIAP VARNA DAN TUGAS-KEWAJIBANNYA 1. Brahmana disebut kaum intelektual/cendekiawan yang bertugas memberikan nasehat dan petunjuk tentang kehidup- an berdasarkan pengetahuan spiritual Veda kepada rakyat yang termasuk dalam tiga golongan sosial (varna) lainnya. 2. Kshatriya disebut kaum prajurit/serdadu yang bertu- gas melindungi rakyat/masyarakat dan menyeleng- garakan pemerintahan negara. 3. Vaisya disebut kaum petani/pedagang yang ber-tu- gas memproduksi bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya dan mendistribusikannya melalui per dagangan kepada rakyat/masyarakat.www.narayanasmrti.com
  • 17. 4. Sudra disebut kaum buruh/pekerja yang bertugas membantu/ melayani ketiga golongan sosial (varna) lainnya dalam melaksa- nakan tugas-pekerjaannya masing-masing. XII. SUDRA JAMAN KALI (MODERN) SEKARANG Oleh karena tugas - pekerjaan (karma) nya adalah membantu/melayani (paricarya) ketiga Varna lain- nya, maka kaum Sudra (buruh/pekerja) mencakup mereka yang bekerja sebagai: 1. Pembantu rumah tangga. 2. Buruh/kuli bangunan. 3 Buruh perkebu- nan. 4. Pekerja Toko/Pabrik/Swalayan. 5. Porter di terminal/bandara/pelabuhan. 6. Buruh tambang. 7. Sopir/pengemudi kendaraan angkutan umum. 8. Pi lot pesawat terbang komersil. 9. Dokter beserta pe- tugas medis/kesehatan. 10. Insinyur dan akhli me- kanik. 11. Calo/broker. 12. Petugas kebersihan kota. 13. Pelukis, pemahat dan pematung. 14. Photogra- pher. 15. Pegawai negeri non militer. 16. Pegawai perusahaan swasta. 17. Para penghibur yaitu tuka- ng sulap, pelawak, penyanyi, pemain drama, pena-www.narayanasmrti.com
  • 18. ri, pemain film dan petinju/atlit/olah-ragawan. 18. Penyiar radio/TV. 19. Tukang pijat, tukang cuci, baby-sitter, tukang kayu, tukang ba- tu dan tukang jahit. 20. Buruh di pasar. 21. Nkhoda kapal. 22. Pe- rancang model. 23. Pemusik profesional. 24. Pengusaha diluar sek tor pertanian. 25. Para intelektual (guru, dosen, pengajar dan war- tawan) yang memanfaatkan profesinya sebagai mata pencaharian. Dan 26. Berbagai pekerja upahan lainnya diluar sektor pertanian. XIII. KEWAJIBAN UNIVERSAL SETIAP VARNA 1. Veda mengikat manusia dengan tugas-kewajiban umum yakni se- tiap orang Brahmana, Kshatriya, Vaisya dan Sudra harus menuruti prinsip-prinsip dharma berikut (Bhag.11.17.21). (a) Tidak melakukan tindak kekerasan (ahimsa). (b) Berpegang teguh pada kejujuran (satyam). (c) Tidak mencuri/korupsi (asteyam). (d) Selalu berbuat untuk kesejahteraan semua makhluk lain (bhuta priya hitehaca), dan (e) Membebaskan diri dari nafsu, kemarahan dan kesera- kahan (akama krodha lobhasa). Kelima hal ini disebut pula tugas-kewajiban universal, sebab sifat- love all creatures! www.narayanasmrti.com
  • 19. sifat dan kwalifikasi demikian dihormati dan dianjurkan dilaksana- kan oleh setiap masyarakat manusia baik itu masyarakat sosialis, komunis, kapitalis, atheistik, sekularistik ataupun masyarakat ma- terialistik lainnya. 2. Bila seseorang memiliki sifat-sifat yang berlawanan dari ke-lima prinsip dharma tersebut yaitu: (a) Berwatak kotor (asaucam). (b) Tidak jujur (anrtam). (c) Suka mencuri (asteyam). (d) Tidak percaya kitab suci (nastikyam). (e) Suka bertengkar (suska vigrahah). (f) Penuh nafsu (kamah) dan pemarah (krodha), dan (g) Diliputi oleh bermacam-macam keinginan memuas- kan indriya jasmani (tarsah); maka dia disebut Candala (Bhag.11.17.20). XIV. VARNA TIDAK SAMA DENGAN KASTA 1. Menentukan Varna seseorang tidaklah sulit, sebab Veda telah me- negaskan, “Yasya lal laksanam proktam pumso varnabhivyanja- kan, golongan sosial (varna) seseorang di tentukan oleh ciri - ciriwww.narayanasmrti.com
  • 20. yang telah diuraikan (yaitu guna dan karma). Yad anyatrapi drsye- ta tat tenaiva vinirdiset, sehingga meskipun lahir dalam keluarga yang Varna nya berbeda, seseorang harus diterima kedalam Var- na tertentu sesuai dengan ciri-cirinya itu” (Bhag.7.11.35). Maksudnya, orang yang lahir dalam keluarga Brahmana tetapi si- fat (guna) dan profesi (karma) nya menunjukkan dia seorang Su- dra, maka dia harus dianggap Sudra. 2. Klaim palsu/keliru/sesat yang menyatakan diri tergolong kedalam Varna (golongan sosial) ter tentu berdasarkan kelahiran dan tidak sesuai dengan sifat/watak (guna) dan pekerjaan (kar- ma) sehari-hari, disebut Kasta. Karena itu, Var na tidak sama dengan Kasta. XV. VARNA = PEMBAGIAN KERJA UNTUK MENYENANGKAN TUHAN 1. Dari ke-empat Varna (golongan sosial) yang ada di masyarakat, kaum Brahmana adalah yang paling penting/paling utama, seperti halnya kepala adalah bagian yang paling penting/utama dari ba- dan setiap orang. 2. Jikalau kepala (otak/pikiran) berfungsi baik, maka otomatis tang-www.narayanasmrti.com
  • 21. ngan, paha dan kaki berfungsi baik pula dan bekerja sama secara harmonis untuk memuaskan perut. Perut puas/kenyang otomatis menyebabkan kepala, tangan, paha dan kaki itu sendiri tetap sehat dan terpelihara serta berfungsi dengan baik. 3. Begitu pula, jikalau kaum Brahmana melaksana- kan tugas-kewajibannya secara baik yaitu mem- berikan nasehat/petunjuk tentang kehidupan ber dasarkan pengetahuan Veda, maka otomatis ka- um Kshatriya, Vaisya dan Sudra me-laksanakan tugas kewajibannya dengan baik pula untuk me- nyenangkan Tuhan. JIkalau Tuhan puas/senang, maka otomatis semua makhluk akan hidup senang dan sejahtera. 4. Proses menyenangkan Tuhan demi kesejahteraan segala makh- luk, dijelaskan oleh Veda secara pilosofis sebagai beri- kut, “Yatha taror mulani secanena trptyanti tad skanda bhujopasakah pranopaharac ca yathendriyanam tatha- iva sarvarhanam acyutejya, seperti halnya menyiramkan air ke-akar pohon menyebabkan batang, cabang, ranting dan daunnya tumbuh dan berkembang; seperti hal nya memuaskan perut menyebabkan seluruh indriya jasma-www.narayanasmrti.com
  • 22. ni tetap sehat dan terpelihara, begitu pula dengan menyenangkan Tuhan Acyuta (Krishna), segala makhluk jadi senang dan hidup se jahtera” (Bhag.4.31.14). XVI. ASRAMA = SOLUSI DERITA KEHIDUPAN MATERIAL Telah dijelaskan bahwa Catur Asrama adalah lemba- ga spiritual yang bagaikan tangga menuju dunia ro- hani. Dengan memanjat tangga spiritual ini, sang ma nusia mampu mengakhiri derita kehidupan material- nya di dunia fana yaitu: 1. Kelahiran (janma). 2. Usia tua (jara). 3. Penyakit (vyadhi), dan 4. Kematian (mrtyu). Dan selanjutnya pulang kembali ke dunia rohani. XVII. CATUR VARNA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TRI-GUNA 1. Menurut Veda, watak/sifat (guna) dan kegiatan/perbuatan (karma) setiap orang ditentukan oleh unsur-unsur Tri Guna (yaitu sattvam, rajas dan tamas) yang paling dominan menyelimuti badan jasmani nya. Dikatakan, “Yaya kalu tu sattvasya deva rsin, bila sifat alam sattvam (kebaikan) dominan, maka berkembanglah sifat kedewatawww.narayanasmrti.com
  • 23. dewataan. Rajaso ‘ suram tamaso yaksa raksamsi, bila sifat alam rajas (kenafsuan) dominan, maka berkembanglah sifat Asura. Dan bila sifat alam tamas (kegelapan) dominan, maka berkembanglah sifat ke Raksasaan” (Bhag.7.1.8). 2. Hubungan antara Catur Varna dengan Tri-Guna dijelaskan oleh Ve- da sebagai berikut,”Catvaro jajnire varna gunair vipradaya prthak, manusia dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan sosial (var- na) sesuai dengan macam kombinasi sifat - sifat alam (Tri-Guna) yang menyelimuti dirinya” (Bhag.11.5.2). 3. Penjelasan atas sloka Veda ini dapat diringkas sebagai berikut. SIFAT ALAM SATTVAM DOMINAN MENYELIMUTI DIRI KWALIFIKASI INTELEKTUAL BRAHMANA SIFAT ALAM SATTVAM DAN RA- JAS DOMINAN MENYELIMUTI DIRI KWALIFIKASI KEPRAJURI- TAN KSHATRIYA SIFAT ALAM RAJAS DAN TAMAS DOMINAN MENYELIMUTI DIRI KWALIFIKASI USAHAWAN VAISYA SIFAT ALAM TAMAS DOMINAN MENYELIMUTI DIRI KWALIFIKASI PEKERJA SUDRA www.narayanasmrti.com
  • 24. XVIII. CATUR ASRAMA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TRI GUNA 1. Pada bagian V dimuka telah dikutip sloka Veda tentang Catur As- rama, “Brahmacaryam hrdo mama grhasramo jaghanatah vaksah sthalad vane vasah sannyasah sirasi sthitah, Brahmacari muncul dari hati wujud semestaKu, Grhastha muncul dari pinggangNya, Vanaprashtha muncul dari dadaNya dan Sannyasi muncul dari ke pala wujud semestaKu itu” (Bhag.11.17.14). 2. Berdasarkan sloka tersebut, hubungan antara Catur Asrama de- ngan Tri-Guna dapat diringkas sebagai berikut. BRAHMACARI, LAHIR DALAM KEGE- LAPAN/KEBODOHAN (TAMAS) MENGIKUTI PENDIDI- KAN SPIRITUAL DI GURU-KULA KEBODOHAN/KEGELAPAN (TAMAS) YANG MENYELIMUTI HATI DITIADAKAN GRHASTHA, DILIPUTI KEINGINAN BERNAFSU (RAJAS) MENIKAH, HIDUP BERKELUARGA DI DAMPINGI ISTRI KEINGINAN-KEINGINAN BERNAFSU (RAJAS) DIKENDA- LIKAN/DIATASI VANAPRASHTHA, MENJADIKAN TUHAN TUJUAN HIDUP HIDUP DI HUTAN SEBAGAI PERTAPA MENGATASI SIFAT SATTVAM DENGAN INSYAF BAHWA KESE- NANGAN DUNIAWI ADALAH MAYA-SUKHA www.narayanasmrti.com
  • 25. SANNYASI, HIDUP DENGAN BESE- RAH DIRI PENUH KEPA- DA TUHAN HIDUP BEBAS TANPA KEMELEKATAN PADA KEHIDUPAN MATERIAL DUNIA FANA BERADA PADA TINGKAT SPIRITUAL BRAHMA BHUTA DAN MENGATASI TRIGUNA XIX. MAKNA KEHIDUPAN MAJU DAN BERHASIL Dalam hubungannya dengan lembaga sosial-spiritu- al Varna-Asrama yang merupakan pondasi kehidup- an beradab, maka menurut Veda, seseorang di kata- kan maju dan berhasil dalam hidupnya di dunia fana jika dia tergolong Brahmana dan hidup sebagai San- nyasi. Sebab, tingkat Varna dan Asrama tertinggi ini menuntun dia me nuju alam rohani Vaikunthaloka. XX. BEKERJA SECARA PROFESSIONAL 1. Dengan adanya penggolongan alamiah ma- nusia kedalam Catur Varna, maka manusia diwajibkan bekerja secara professional un- tuk kesenangan Tuhan; seperti halnya kepa- www.narayanasmrti.com
  • 26. la, tangan, paha dan kai bekerja secara professional dalam hubung- an harmonis satu dengan yang lain untuk mengenyangkan perut. 2. Veda amat menekankan agar setiap orang beker- ja secara professional dan melarang keras setiap orang melakukan/mengambil pekerjaan yang bu- kan professinya. Dikatakan,”Sreyan svadharma viguna na prakyah svanusthitah para dharmena, adalah lebih baik melaksanakan pekerjaan sendi- ri walaupun tidak sempurna dari pada melaksanakan pekerjaan or- ang lain dengan sempurna. Sebab, jivanti sadyah patati jatitah, or- ang yang bekerja tidak sesuai dengan tugasnya sendiri, melanggar aturan (kitab suci) dan disisihkan dari golongan sosialnya”(MS.X.7) 3. Pentingnya professionalisme kerja ini ditekankan berulang-kali oleh Tuhan Krishna, “Sreyan svadharma vigubah paradharmat sva nusthitat, jauh lebih baik melaksanakan tugas-pekerjaan sendiri meskipun tidak sempurna dari pada melaksanakan tugas-pekerjaan orang lain. Sebab, sva dharma nidhanam sreyah para dharmo bhayavahah, mati dalam melaksana- kan tugas pekerjaan sendiri lebih baik dari pada melaksa- nakan tugas-pekerjaan orang lain karena berbahaya menuwww.narayanasmrti.com
  • 27. nuruti pola hidup orang lain; dan svabhava niyatam karma kurvan napnoti kilbisam, bekerja sesuai dengan sifat dan watak sendiri ti- dak terkena reaksi dosa” (Bhag.3.35 dan 18.47). 4. Setiap golongan sosial (varna) dapat mencapai kesempurnaan hi- dup dengan bekerja secara professional dan memper- sembahkan hasil kerjanya sebagai yajna kepada Tuhan Krishna. Dikatakan, “Svakarmana tam abhyarcya sidd- him vindati manavah, dengan mempersembahkan (hasil) kerjanya sendiri (sebagai yajna) kepada Tuhan, sang ma- nusia mencapai kesempurnaan hidup” (Bg.18.46). Kesempurnaan hidup = mukti, lepas dari kehidupan ma- terial dunia fana yang penuh duka dan derita. XXI. KEDUDUKAN WANITA DALAM LEMBAGA VARNA ASRAMA 1. Veda tidak mewajibkan kaum wanita menjalani pendidikan spiritu- al seperti kaum lelaki dan menuruti aturan spiritual Catur-Asrama agar secara rohani bisa maju. Pendidikan bagi kaum wanita berpu sat pada pelaksanaan tugas-pekerjaan rumah-tangga seperti me- ngolah hasil Bhumi menjadi bahan makanan, memasak, menjahit, menenun pakaian, membuat hiasan rumah dan kegiatan industri rumah tangga lainnya.www.narayanasmrti.com
  • 28. 2. Dalam hubungan ini, Veda menyatakan, “Na strisvantantayam ar- hati, kaum wanita tidak layak hidup dan bergaul bebas di masya- rakat seperti kaum lelaki” (MS.IX.13). Mengapa dikatakan begitu? Sebab wanita tergolong kaum lemah baik secara pisik maupun mental, sehingga harus selalu dilindungi keti ka masih kanak-kanak oleh orang-tua (ayah-ibu) nya, oleh suaminya ketika sudah menikah dan oleh putra- putrinya ketika sudah tua. 3. Setelah mencapai usia dewasa, seorang wanita harus segera menikah dengan seorang Brahmacari. Sebab dikatakan, “Vicemaha vaivahiko viddhih strinam, bagi se-orang wanita, pernikahan (vivaha) itu sama dengan diksa, inisiasi” (MS. II.67). Itu langkah pertama yang harus dilakukan. Langkah kedua adalah, sebagai istri, sang wanita harus melayani suaminya dengan sebaik-baiknya agar sang sua- mi maju secara rohani. Sebab dikatakan, “Patise- va gurau vasah, melayani suami dengan tulus di rumah sama dengan tinggal di Gurukula”(MS.II.67) 4. Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh sang wanita adalah mengerjakan pekerjaan rumah-tang-www.narayanasmrti.com
  • 29. ga dengan senang hati. Sebab dikatakan, “Grhartho’ gnir parikri- ya, mengerjakan pekerjaan rumah-tangga dengan senang hati sa- ma dengan melaksanakan agnihotra-yajna setiap hari” (MS.II.67). 5. Langkah ke-empat adalah, “Nityam tad vrata dharanam, secara rutin menuruti aturan/pola hidup sang suami, atau hidup sesuai dengan kehidupan suami” (Bhag.7.11.25).Misal- nya, jika sang suami seorang Brahmana, maka si istri harus hidup sesuai aturan/pola hidup or- ng Brahamana. 6. Dengan hidup menuruti aturan Veda dan setia kepada suami, sang wanita menjadi istri saleh. Sebab dikatakan, “Suddha nari pativrata, istri yang selalu setia kepada suami (dalam kesena- ngan maupun kesusahan) adalah wanita saleh” (CN.8.18). 7. Peranan istri sebagai pendamping suami dalam menyeberangi samudra kehidupan material de- ngan menggunakan perahu Varna- Asrama Dhar ma dapat diringkas sebagai berikut. (a) Mengingatkan suami bila dirasa menyimpang dari aturan hi-www.narayanasmrti.com
  • 30. dup Varna dan Asrama nya. (b) Dengan teguh dan setia menuruti kehidupan spiritual Grhastha bersama sang suami, dan (c) Dengan segala ketulusan hati merelakan suami menempuh kehi- dupan Vanaprashtha. XXII. LEMBAGA VARNA-ASRAMA PADA JAMAN MODERN SEKARANG 1. Hanya tinggal bayangan yang terputar-balik yaitu profesi Sudra dominan, dijadikan cita-cita kehidupan, didambakan, di-kagumi dan dihormati. Sedangkan profesi Brahmana di-lalaikan, di ang- gap tidak bermanfaan buat kehidupan, dianggap pola hidup hina, rendah, ti- dak rasional, keliru, sesat dan menye- ngsarakan. 2. Lembaga Varna-Asrama dianggap dok trin kehidupan keliru dan tidak manu- siawi. Sebab lembaga sosial-spiritual ini:(a) Dianggap mewajibkan setiap orang hidup melarat sejak ke cil sampai tua dan sampai saat ajal tiba. (b) Tidak menghargai ke bebasan individu untuk berikhtiar sesuai dengan kemauan nyawww.narayanasmrti.com
  • 31. agar hidup bahagia di dunia fana. (c) Tidak ilmiah dan alamiah, se- bab mereka yang menyatakan diri Brahmana, tidak memiliki kwali- fikasi sebagai Brahmana, dan justru menjadi sumber pertentang- an dan pertengkaran di masyarakat. 3. Kebenaran lembaga Varna-Asrama tidak dipahami de- ngan benar karena mayoritas penduduk jaman Kali ya ng disebut modern adalah kaum Sudra. 4. Dan lembaga sosial-spiritual Veda ini di-campakkan pada jaman modern sekarang karena kaum Brahmana sejati hampir tidak ada lagi. XXIII. KONDISI KEHIDUPAN JAMAN MODERN TANPA LEMBAGA VARNA ASRAMA 1. Rakyat di-didik untuk mengejar kesenangan material semu dan sementara. 2. Hutan di muka Bhumi rusak-binasa. 3. Para Pemimpin/Pejabat negara korup. 4. Alam dan lingkungan hidup semakim parah terkena polusi. 5. Moralitas manusia semakim merosot.www.narayanasmrti.com
  • 32. 6. Manusia bekerja keras dalam kesia-siaan, dan 7. Berbagai macam penyakit, tindak kekerasan dan bencana alam semakim menyengsarakan kehidupan manusia. XXIV. PENUTUP Demikian telah saya uraikan secara ringkas tentang lembaga sosi- al-spiritual Varna-Asrama yang menurut Veda adalah pondasi kehi dupan manusia untuk mencapai jagadhita dan mukti. Semoga bermanfaat. Haribol! Tangerang, 26 Nopember 2006. www.narayanasmrti.com