Sistem Varna Ashrama Dharma adalah sistem asli yang dikembangkan dari Veda. Sistem ini membagi kehidupan manusia menjadi empat tingkatan dan juga empat jenis pekerjaan. Sayangnya, beberapa orang memelintir konsep ini menjadi sistem kasta. Presentasi ini akan membuka pengetahuan kita mengenai konsep asli dari varna ashrama dharma.
1. VARNA-ASRAMA
DHARMA
I. ARTI VARNA DAN ASRAMA
Varna berarti golongan sosial, dan Asrama berarti tingkat/tahap kehi-
dupan spiritual.
1. Menurut Veda (Bg.4.13), seseorang masuk golongan sosial (varna)
tertentu ditentukan oleh:
(a) Guna (sifat/watak/tabiah/perangai/ciri) yang melekat pada diri
pribadinya.
(b) Karma (pekerjaan/profesi).
2. Veda menetapkan bahwa seseorang yang masuk varna (golongan
sosial) tertentu, sama sekali tidak boleh melakukan pekerjaan/kegi-
atan varna lain. Ini disebut professionalisme.
3. Sementara hidup berdasarkan aturan-aturan varna nya, seseorang
harus berusaha maju dibidang spiritual dengan meningkatkan sta-
tus asrama (tingkat kehidupan spiritual) nya dengan cara berikut.
www.narayanasmrti.com
2. (a) Secara ketat menuruti prinsip-prinsip kehidupan spiritual sesuai
petunjuk Veda.
(b) Mempersembahkan segala hasil kerja sebagai yajna kepada Sri
Bhagavan, Kepribadian Tuhan YME Krishna yang juga disebut
Sri Vishnu atau Narayana.
II. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL UNTUK MENYENANGKAN TUHAN
Lembaga sosial-spiritual varna-asrama dimaksudkan untuk menyena-
ngkan Tuhan dan mensucikan diri sang manusia. Hal ini ditunjukkan
oleh sloka-sloka Veda berikut.
1. Dalam Vishnu-Purana dikatakan,”Varnasrama cara-
vata purusena parah puman visnor aradhyate pan-
tha nanyat tat tosa karanam,Tuhan Sri Vishnu di pu-
ja dengan melaksanakan secara benar tugas peker-
jaan masing-masing ber-dasarkan prinsip - prinsip
lembaga sosial-spiritual varna-asrama. Karena itu,
setiap orang hendaklah menuruti aturan lembaga
ini, sebab tidak ada cara lain lagi untuk menyenang
kan Beliau” (Vishnu-Purana 3.8.9).
2. Dalam Bhagavata-Purana dikatakan,”Varnasrama vibhagasah sva-
nusthitasya dharmasya samsidhir hari tosanam, manusia dikelom-www.narayanasmrti.com
3. pokkan kedalam varna dan asrama sesuai dengan tugas pekerja-
annya masing-masing untuk mencapai kesempurnaan hidup de-
ngan menyenangkan Tuhan Hari” (Bhag.1.2.13).
3. Selanjutnya dikatakan, “Ete varnah svadharme-
na yajanti sva gurun harim sraddhayatma visu-
dhy artham, golongan sosial (varna) manusia
yang berbeda-beda ini di-dasarkan pada tugas-
pekerjaan (sva-dharma) masing-masing dan di-
maksudkan untuk menyenangkan Tuhan Hari
dibawah bimbingan guru kerohanian dengan penuh keyakinan
(sraddha) supaya kehidupan setiap orang tersucikan” (Bhag.3.6.
34).
III. CATUR VARNA DAN CATUR ASRAMA
1. Ada 4 (empat) varna (golongan sosial) manusia di masyarakat yaitu
(a) Brahmana (kaum intelektual/cendekiawan).
(b) Kshatriya (kaum prajurit/serdadu pembela dan pe-
nyelenggara pemerintahan negara).
(c) Vaisya (kaum petani dan pedagang), dan
(d) Sudra (kaum buruh/pekerja).
Ke-empat golongan sosial ini disebut catur-varna.www.narayanasmrti.com
4. 2. Ada 4 (empat) tahap/tingkat kehidupan spiritual yaitu:
(a) Brahmacari (masa belajar menuntut ilmu pengeta-
huan spiritual.
(b) Grhastha (masa hidup bekeluarga).
(c) Vanaprashtha (masa hidup lepas dari keluarga
dan tinggal di hutan), dan
(d) Sannyasi (masa hidup bebas dari kemelekatan pa-
da kehidupan material dunia fana).
Ke-empat tahap/tingkat kehidupan spiritual ini disebut catur-
as
rama.
IV. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL CIPTAAN TUHAN
1. Mengenai Catur-Varna, Veda menjelaskan dengan sloka-sloka
berikut.
(a) Dalam Bhagavad-Gita Tuhan Krishna berkata, “Ca-
tur varnyam maya srstam, empat golongan sosial
manusia dimasyarakat diciptakan olehKu”(Bg.4.13)
(b) Dalam Rg Veda dikatakan,,“Brahmanosya mukham
asad bahu rajanyah urutad asya yad vaisyah pad-
bhyam sudro’ jayata, kaum brahmana muncul dari
BRAHMANA
KSATRIYA
VAISYASUDRA
www.narayanasmrti.com
5. kepala wujud universal Tuhan, kaum kshatriya (Raja) muncul da-
ri kedua tanganNya, kaum vaisya muncul dari kedua paha Nya,
dan kaum sudra muncul dari kedua kakiNya” (Rg Veda 8.4.19).
(c) Dalam Bhagavata-Purana dikatakan, “Mukha bahuru padabhyah
purusah catvaro jajnire varna vipradayah prthak, ke-empat varna
ini yaitu Brahmana, Kshatriya, Visya dan Sudra lahir dari kepala,
tangan, paha dan kaki wujud semesta Tuhan” (Bhag.11.5.2).
2. Menganai Catur Asrama, Veda menjelaskan dengan sloka berikut,
“Brahmacaryam hrdo mama, brahmacari muncul da-
ri hatiKu. Grhasramo jaghanatah, grhastha muncul
dari pinggangKu. Vaksah sthalad vane vasah, vana-
prashtha muncul dari dadaKu. Dan sannyasah sira-
si sthitah, sannyasi muncul dari kepala wujud uni-
versalKu” (Bhag.11.17.14). Demikian Tuhan Krishna
menjelaskan.
V. LEMBAGA SOSIAL-SPIRITUAL ALAMIAH DAN UNIVERSAL
1. Oleh karena lembaga sosial Catur Varna bukan bikinan/ciptaan ma-
nusia tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta
material, maka lembaga Catur Varna ini sangat alamiah dan univer-
BRAHMACARI
BRAHMACARI
GRHASTHA
VANAPRASTHA
SANNYASI
www.narayanasmrti.com
6. sal. Sebab tanpa memandang suku,bangsa dan agama,budaya, pa
ham kehidupan, adat-istiadat, sistem pemerintahan, nilai dan atur-
an sosial yang dianut oleh penduduknya, disetiap masyarakat ma-
nusia pasti ada Catur Varna ini. Begitulah, disetiap masyarakat ma
syarakat manusia pasti ada:
(a) Kaum intelektual (brahmana).
(b) Kaum prajurit/serdadu pelindung rakyat
dan penyelenggara pemerintahan negara
(kshatriya).
(c) Kaum petani dan pedagang (vaisya), dan
(d) Kaum buruh/pekerja (sudra).
2. Bilamana setiap varna melaksanakan tugas-
pekerjaannya masing-masing secara profes-
sional maka terwujudlah jagadhita, dunia se-
jahtera, makmur, aman dan damai.
3. Begitu pula, lembaga Catur Asrama bukan bikinan/ciptaan manu-
sia, tetapi diciptakan oleh Tuhan sejak terwujudnya alam semesta
material. Sehingga lembaga Catur Asrama inipun sangat alamiah
dan universal. Sebab lembaga spiritual ini menuntun sang manu-
sia untuk mencapai tujuan hidupnya sejati yaitu mukti, kelepasanwww.narayanasmrti.com
7. dari kehidupan material dunia fana yang penuh duka dan derita,
dan kembali pulang kedunia rohani Vaikunthaloka yang kekal aba-
di penuh pengetahuan dan kebahagiaan.
4. Dengan kata lain, Varna-Asrama adalah lembaga sosial-spiritual
untuk mewujudkan tujuan agama (dharma) yaitu “Moksartham ja-
gadhita ya va iti dharmah”.
LEMBAGA
CATUR VARNA
JAGADHITA
(DUNIA MAKMUR
DAN SEJAHTERA)
LEMBAGA
CATUR ASRAMA
MUKTI
(LEPAS DARI SAM-
SARA DUNIA FANA
VI. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR VARNA
1. Menurut Veda, masyarakat manusia berfungsi
serupa dengan badan jasmani si manusia itu
sendiri. Dan berdasarkan penjelasan sloka-slo-
ka Veda sebagaimana telah di-kutip pada bagi-
an IV dimuka,,hubungan antara Catur Varna de
ngan badan jasmani sang manusia adalah se-
bagaimana nampak pada gambar disampin ini.
2. Seseorang di-katakan hidup normal jikalau ba-
BRAHMANA
KSHATRIYA
VAISYA
SUDRA
www.narayanasmrti.com
8. dan jasmaninya lengkap/utuh yaitu memiliki kepala, tangan, paha
dan kaki. Dan seseorang hidup enak, nyaman dan senang jika ke-
empat bagian badan jasmaninya itu melakukan fungsi masing-ma
sing secara harmonis yaitu bekerja untuk memuaskan perut. Pe-
rut puas/kenyang berarti seluruh badan terpelihara dan sehat.
3. Begitu pula, masyarakat manusia bisa tumbuh dengan baik hanya
apabila di masyarakat itu terdapat Catur-Varna. Dan masyarakat
hidup aman, nyaman dan senang jika ke-empat Varna itu melaksa-
nakan tugas pekerjaannya masing-masing secara harmonis untuk
menyenangkan Tuhan Krishna dengan mempersembahkan hasil
kerjanya sebagai yajna kepada Beliau. Tuhan puas dan senang itu
berarti segala kebutuhan hidup manusia secara otomatis terpenu-
hi secara melimpah, sehingga masyarakat manusia hidup makmur
dan sejahtera (jagadhita).
4. Penjelasan pilosofis Catur-Varna ini dapat diringkas sbb.
BADAN
JASMANI
KEPALA
TANGAN
PAHA
KAKI
BEKERJA SAMA SECARA
HARMONIS UNTUK PERUT
PERUT
PUAS/KENYANG
BADAN SEHAT,
ENAK. NYAMAN
DAN SENANG
www.narayanasmrti.com
9. MASYARAKAT
MANUSIA
BRAHMANA
KSHATRIYA
VAISYA
SUDRA
BEKERJA SAMA SECARA
HARMONIS SESUAI TU-
GAS–PEKERJAAN DAN
MEMPERSEMBAHKAN
HASIL KERJA SEBAGAI
YAJNA KEPADA
TUHAN
TUHAN
PUAS/SENANG
MASYARAKAT
DAMAI SEJAH
TERA (JAGAD-
HITA)
VII. PENJELASAN PILOSOFIS CATUR ASRAMA
1. Menurut Veda, Catur-Asrama adalah ibarat tangga spiritual yang ha
rus dilalui oleh setiap orang yang sungguh-sungguh ingin mengak-
hiri kehidupan materialnya yang penuh derita di dunia fana. Karena
itu dikatakan:
(a) Brahmacari muncul dari hati wujud semesta Tu-
han berarti masa hidup sebagai Brahmacari ada-
lah pijakan tangga spiritual pertama untuk men-
sucikan hati agar seseorang memiliki sifat-sifat
kedewataan (daivi-sampad) dibawah bimbingan
guru kerohanian (Acarya).
(b) Grhastha muncul dari pinggang wujud semesta
Tuhan berarti masa hidup sebagai Grhastha ada-
GRHASTHA
SANNYASI
BRAHMACARI
VANAPRASTHA
www.narayanasmrti.com
10. lah pijakan tangga spiritual kedua untuk untuk melahirkan ketu-
runan berwatak dewani (suputra) yang mampu menyelamatkan
orang-tua dan leluhur dari kehidupan neraka.
(c) Vanaprashtha muncul dari dada wujud semesta Tuhan ber-arti
masa hidup sebagai Vanaprashtha adalah pijakan tangga ke ti-
ga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
dengan meninggalkan keluarga dan hidup
sebagai pertapa di hutan.
(d) Sannyasi muncul dari kepala wujud semes
ta Tuhan berarti masa hidup sebagai Sann-
yasi adalah pijakan tangga spiritual ke-em-
pat untuk melepaskan diri dari segala ke-
melekatan material dunia fana supaya bisa
kembali kepada Tuhan.
2. Dengan hidup menuruti prinsip-prinsip lembaga spiritual Catur-As-
ma sesuai petunjuk Veda, manusia ter-bimbing dalam jalan spiritu-
tual keinsyafan diri untuk mencapai mukti, kelepasan dari kehidup-
an material dunia fana dan kembali ke dunia rohani dan tinggal di-
sana dalam hubungan cinta-kasih (bhakti) timbal-balik dengan Tu-
han selamanya.
www.narayanasmrti.com
11. 4. Jikalau sang manusia, kata Veda, tidak menuruti empat tahap ke-
hidupan spiritual ini selama hidupnya yang begitu singkat di du-
nia fana, maka ia akan tetap terperangkap dalam lingkaran sam-
sara (derita) dunia fana. Ia akan lahir lagi dengan badan jasmani
baru seraya mengulang segala kegiatan material serupa yang te-
lah pernah dilakukan dalam masa penjelmaan sebelumnya.
5. Penjelasan pilosofis Catur Asrama ini dapat diringkas sbb.
DUNIA
ROHANI
SANNYASI
VANAPRASHTHA
GRHASTHA
BRAHMACARI
Dunia kekal-abadi, penuh pengetahuan dan kebahagiaan.
Dari usia 60 tahun sampai saat ajal, masa melepaskan diri dari
kehidupan material dunia fana dan kembali kepada Tuhan di du-
nia rohani.
Antara usia 50 – 60 tahun, masa menekuni ajaran spiritual Veda)
(dharma) untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Antara usia 25 – 50 tahun, masa untuk melahirkan dan memeliha-
ra keturunan (anak) berwatak agamis (suputra) yang mampu me-
nyelamatkan dari kehidupan neraka.
Antara usia 5 – 25 tahun, masa untuk mensucikan hati dengan pe-
ngetahuan spiritual.
www.narayanasmrti.com
12. VIII. KEHIDUPAN IDEAL BERPONDASI VARNA-ASRAMA DHARMA
Veda memberitahu saya dan anda bahwa kehidupan ideal
berponda-
si lembaga sosial-spiritual Varna-Asrama terwujud di masa lampau
ketika Bhumi diperintah oleh para Rajarishi (Raja ber-hati
suci) seperti Maharaja Ramacandra dan Maharaja Yudhis-
sthira.
1. Selama pemerintahan SrI Ramacandra di Ayodhya, ti-
dak ada wanita jadi janda, orang tidak takut pada bina-
tang buas dan tidak ada orang sakit. Tidak ada pencuri
dan perampok, penduduk hidup aman, damai, sejahte-
ra, dan tidak ada orang meninggal pada usia muda. Pa-
ra warga (penduduk) berbudi luhur, tidak ada tindak ke-
kerasan apapun terjadi di masyarakat, dan rakyat sa-
ngat menghormati sang Raja. Setiap orang sehat
jasma-
ni dan rohani, dan hidup sampai usia 10.000 tahun. Po-
hon-pohon berbunga dan berbuah lebat, hujan turun secara tera-
tur, udara nyaman dan angin berhembus segar menyenangkan. Se-
tiap orang hidup senang dengan tugas-pekerjaannya sesuai deng-
an Varna dan Asrama nya masing-masing. Tidak ada orang bicara
bohong dan setiap orang berprilaku menyenangkan (Ramayana Yuwww.narayanasmrti.com
13. 2. Pada masa pemerintahan Maharaja Yudhisthira di Hastinapura,
awan di langit secara teratur mencurahkan hujan. Bhumi meng-
silkan pangan dan segala keperluan hidup lain secara melimpah.
Oleh karena cukup makanan dan diperlakukan dengan
kasih-sayang, semua sapi gemuk, hidup damai dan seti-
ap hari membasahi padang rumput dengan air susu yang
menetes dari puttingnya. Penduduk tidak pernah tersera-
ng penyakit apapun, tertimpa derita pisik atau mental, me
ngalami cuaca terlalu panas atau terlalu dingin. Mereka
hidup aman dan puas dengan tugas pekerjaannya masi-
ng-masing sesuai dengan Varna dan Asramanya, dan sa-
ling menghormati. Semua sungi, samudra, bukit, gunung,
hutan, pohon dan tumbuhan menghasilkan keperluan hi-
dup secara melimpah (Bhagavata-Purana).
IX. DASAR PENGGOLONGAN VARNA ADALAH GUNA DAN KARMA
Guna (sifat/watak/tabiat/perangai) dan karma (pekerjaan/profesi) se-
bagai dasar penggolongan Catur Varna di sebutkan secara amat je-
las di dalam Veda.
1. Dalam Bhagavad-Gita, Tuhan Krishna berkata,”Catur varnyam ma-
www.narayanasmrti.com
14. ya srstam guna karma vibhagasah, empat varna (golongn sosial)
manusia ini tercipta olehKu berdasarkan guna dan karma” (Bg.4.13)
2. Selanjutnya dikatakan, “Brahmana-ksatriya visam sudranam ca pa
rantapa karmani pravibhaktani, penggolongan sebagai Brahmana,
Kshatriya, Vaisya dan Sudra, O Penakluk musuh, didasarkan pada
tugas pekerjaan masing-masing” (Bg.18.41).
3. Dalam Bhagavata Purana dikatakan, “Vipra ksatriya vit sudra ye
atmacara laksanah, seseorang digolongkan Brahmana, Kshatriya,
Vaisya atau Sudra berdasarkan atmacara, tugas-pekerjaan (karma)
nya sendiri” (Bhag.11.17.13).
X. KWALIFIKASI SETIAP VARNA
1. Kwalifikasi Brahmana adalah sebagai berikut:
(a) Kedamaian hati (samah). (b) Terkendali diri
(damah ). (c) Kesederhanaan (tapah). (d) Kesu
cian (saucam). (e)Toleransi (ksantir). (f) Keju-
juran (arjavam). (g) Berpengetahuan rohani
(jnanam). (h) Bijaksana. (vijnanam). (i) Agamis
(astikyam). (j) Berpuas-hati (santosah). (k) Pe-
ngampun (ksanthih). (l) Bhakti kepada Tuhan
www.narayanasmrti.com
15. (bhakti), dan (m) Berkasih-sayang (daya) – Bg.18.42 dan Bhag.11.
17.16).
2. Kwalifikasi Kshatriya adalah sebagai berikut: (a) Kepahlawanan
(sauryam). (b) Berwibawa (tejah). (c) Teguh hati (dhrtih). (d) Penuh
inisiatip (daksyam). (e) Keberanian bertempur (yuddha). (f) Murah-
hati (danam). (g) Berjiva pemimpin (isvara). (h) Kuat pi-
sik (balam). (i) Toleransi (titisah), dan (j) Pengabdian ke-
pada kaum Brahmana (brahmanyam) – Bg.18.43 dan
Bhag.11.17.17).
3. Kwalifikasi Vaisya adalah sebagai berikut: (a) Membajak
sawah/ladang (krsi). (b) Memelihara sapi (go raksya). (c)
Berdagang (vanijyam). (d) Berpegang teguh pada kebu-
dayaan Veda (astikyam). (e) Selalu semangat ber-amal (dana-nis-
tha). (f) Tidak munafik (adambhah). (g) Melayani kaum Brahmana
(brahma sevanam), dan (h) Semangat mengum-
pulkan kekayaan (atustir arthopayacair) – Bg.18.
44 dan Bhag.11.17.18).
4. Kwalifikasi Sudra adalah sebagai berikut: (a) Me
layani/membantu (paricara) orang-orang lain se
suai dengan keakhlian secara tulus, khususnyawww.narayanasmrti.com
16. melayani para Brahmana, sapi, para Deva dan pihak lain yang la-
yak dihormati. (b) Selalu berpuas hati dengan seberapa pun ba-
nyaknya upah yang diperoleh dari kegiatan membantu/melayani
(tatra labdhena santosah) – Bg.18.44 dan Bhag.11.17.19.
5. Kwalifikasi setiap Varna diuraikan hampir disetiap kitab Smrti (Iti-
hasa dan Purana) dan dalam berbagai kitab Dharma Sastra.
XI. SEBUTAN UMUM SETIAP VARNA DAN TUGAS-KEWAJIBANNYA
1. Brahmana disebut kaum intelektual/cendekiawan yang bertugas
memberikan nasehat dan petunjuk tentang kehidup-
an berdasarkan pengetahuan spiritual Veda kepada
rakyat yang termasuk dalam tiga golongan sosial
(varna) lainnya.
2. Kshatriya disebut kaum prajurit/serdadu yang bertu-
gas melindungi rakyat/masyarakat dan menyeleng-
garakan pemerintahan negara.
3. Vaisya disebut kaum petani/pedagang yang ber-tu-
gas memproduksi bahan makanan dan kebutuhan
hidup lainnya dan mendistribusikannya melalui per
dagangan kepada rakyat/masyarakat.www.narayanasmrti.com
17. 4. Sudra disebut kaum buruh/pekerja yang bertugas membantu/
melayani ketiga golongan sosial (varna) lainnya dalam melaksa-
nakan tugas-pekerjaannya masing-masing.
XII. SUDRA JAMAN KALI (MODERN) SEKARANG
Oleh karena tugas - pekerjaan (karma) nya adalah
membantu/melayani (paricarya) ketiga Varna lain-
nya, maka kaum Sudra (buruh/pekerja) mencakup
mereka yang bekerja sebagai: 1. Pembantu rumah
tangga. 2. Buruh/kuli bangunan. 3 Buruh perkebu-
nan. 4. Pekerja Toko/Pabrik/Swalayan. 5. Porter di
terminal/bandara/pelabuhan. 6. Buruh tambang. 7.
Sopir/pengemudi kendaraan angkutan umum. 8. Pi
lot pesawat terbang komersil. 9. Dokter beserta pe-
tugas medis/kesehatan. 10. Insinyur dan akhli me-
kanik. 11. Calo/broker. 12. Petugas kebersihan kota.
13. Pelukis, pemahat dan pematung. 14. Photogra-
pher. 15. Pegawai negeri non militer. 16. Pegawai
perusahaan swasta. 17. Para penghibur yaitu tuka-
ng sulap, pelawak, penyanyi, pemain drama, pena-www.narayanasmrti.com
18. ri, pemain film dan petinju/atlit/olah-ragawan. 18. Penyiar radio/TV.
19. Tukang pijat, tukang cuci, baby-sitter, tukang kayu, tukang ba-
tu dan tukang jahit. 20. Buruh di pasar. 21. Nkhoda kapal. 22. Pe-
rancang model. 23. Pemusik profesional. 24. Pengusaha diluar sek
tor pertanian. 25. Para intelektual (guru, dosen, pengajar dan war-
tawan) yang memanfaatkan profesinya sebagai mata pencaharian.
Dan 26. Berbagai pekerja upahan lainnya diluar sektor pertanian.
XIII. KEWAJIBAN UNIVERSAL SETIAP VARNA
1. Veda mengikat manusia dengan tugas-kewajiban umum yakni se-
tiap orang Brahmana, Kshatriya, Vaisya dan Sudra harus menuruti
prinsip-prinsip dharma berikut (Bhag.11.17.21).
(a) Tidak melakukan tindak kekerasan (ahimsa).
(b) Berpegang teguh pada kejujuran (satyam).
(c) Tidak mencuri/korupsi (asteyam).
(d) Selalu berbuat untuk kesejahteraan semua makhluk
lain (bhuta priya hitehaca), dan
(e) Membebaskan diri dari nafsu, kemarahan dan kesera-
kahan (akama krodha lobhasa).
Kelima hal ini disebut pula tugas-kewajiban universal, sebab sifat-
love all creatures!
www.narayanasmrti.com
19. sifat dan kwalifikasi demikian dihormati dan dianjurkan dilaksana-
kan oleh setiap masyarakat manusia baik itu masyarakat sosialis,
komunis, kapitalis, atheistik, sekularistik ataupun masyarakat ma-
terialistik lainnya.
2. Bila seseorang memiliki sifat-sifat yang berlawanan dari ke-lima
prinsip dharma tersebut yaitu:
(a) Berwatak kotor (asaucam).
(b) Tidak jujur (anrtam).
(c) Suka mencuri (asteyam).
(d) Tidak percaya kitab suci (nastikyam).
(e) Suka bertengkar (suska vigrahah).
(f) Penuh nafsu (kamah) dan pemarah (krodha), dan
(g) Diliputi oleh bermacam-macam keinginan memuas-
kan indriya jasmani (tarsah);
maka dia disebut Candala (Bhag.11.17.20).
XIV. VARNA TIDAK SAMA DENGAN KASTA
1. Menentukan Varna seseorang tidaklah sulit, sebab Veda telah me-
negaskan, “Yasya lal laksanam proktam pumso varnabhivyanja-
kan, golongan sosial (varna) seseorang di tentukan oleh ciri - ciriwww.narayanasmrti.com
20. yang telah diuraikan (yaitu guna dan karma). Yad anyatrapi drsye-
ta tat tenaiva vinirdiset, sehingga meskipun lahir dalam keluarga
yang Varna nya berbeda, seseorang harus diterima kedalam Var-
na tertentu sesuai dengan ciri-cirinya itu” (Bhag.7.11.35).
Maksudnya, orang yang lahir dalam keluarga Brahmana tetapi si-
fat (guna) dan profesi (karma) nya menunjukkan dia seorang Su-
dra, maka dia harus dianggap Sudra.
2. Klaim palsu/keliru/sesat yang menyatakan diri
tergolong kedalam Varna (golongan sosial) ter
tentu berdasarkan kelahiran dan tidak sesuai
dengan sifat/watak (guna) dan pekerjaan (kar-
ma) sehari-hari, disebut Kasta. Karena itu, Var
na tidak sama dengan Kasta.
XV. VARNA = PEMBAGIAN KERJA UNTUK MENYENANGKAN TUHAN
1. Dari ke-empat Varna (golongan sosial) yang ada di masyarakat,
kaum Brahmana adalah yang paling penting/paling utama, seperti
halnya kepala adalah bagian yang paling penting/utama dari ba-
dan setiap orang.
2. Jikalau kepala (otak/pikiran) berfungsi baik, maka otomatis tang-www.narayanasmrti.com
21. ngan, paha dan kaki berfungsi baik pula dan bekerja sama secara
harmonis untuk memuaskan perut. Perut puas/kenyang otomatis
menyebabkan kepala, tangan, paha dan kaki itu sendiri tetap sehat
dan terpelihara serta berfungsi dengan baik.
3. Begitu pula, jikalau kaum Brahmana melaksana-
kan tugas-kewajibannya secara baik yaitu mem-
berikan nasehat/petunjuk tentang kehidupan ber
dasarkan pengetahuan Veda, maka otomatis ka-
um Kshatriya, Vaisya dan Sudra me-laksanakan
tugas kewajibannya dengan baik pula untuk me-
nyenangkan Tuhan. JIkalau Tuhan puas/senang,
maka otomatis semua makhluk akan hidup senang dan sejahtera.
4. Proses menyenangkan Tuhan demi kesejahteraan segala makh-
luk, dijelaskan oleh Veda secara pilosofis sebagai beri-
kut, “Yatha taror mulani secanena trptyanti tad skanda
bhujopasakah pranopaharac ca yathendriyanam tatha-
iva sarvarhanam acyutejya, seperti halnya menyiramkan
air ke-akar pohon menyebabkan batang, cabang, ranting
dan daunnya tumbuh dan berkembang; seperti hal nya
memuaskan perut menyebabkan seluruh indriya jasma-www.narayanasmrti.com
22. ni tetap sehat dan terpelihara, begitu pula dengan menyenangkan
Tuhan Acyuta (Krishna), segala makhluk jadi senang dan hidup se
jahtera” (Bhag.4.31.14).
XVI. ASRAMA = SOLUSI DERITA KEHIDUPAN MATERIAL
Telah dijelaskan bahwa Catur Asrama adalah lemba-
ga spiritual yang bagaikan tangga menuju dunia ro-
hani. Dengan memanjat tangga spiritual ini, sang ma
nusia mampu mengakhiri derita kehidupan material-
nya di dunia fana yaitu: 1. Kelahiran (janma). 2. Usia
tua (jara). 3. Penyakit (vyadhi), dan 4. Kematian (mrtyu).
Dan selanjutnya pulang kembali ke dunia rohani.
XVII. CATUR VARNA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
TRI-GUNA
1. Menurut Veda, watak/sifat (guna) dan kegiatan/perbuatan (karma)
setiap orang ditentukan oleh unsur-unsur Tri Guna (yaitu sattvam,
rajas dan tamas) yang paling dominan menyelimuti badan jasmani
nya. Dikatakan, “Yaya kalu tu sattvasya deva rsin, bila sifat alam
sattvam (kebaikan) dominan, maka berkembanglah sifat kedewatawww.narayanasmrti.com
23. dewataan. Rajaso ‘ suram tamaso yaksa raksamsi, bila sifat alam
rajas (kenafsuan) dominan, maka berkembanglah sifat Asura. Dan
bila sifat alam tamas (kegelapan) dominan, maka berkembanglah
sifat ke Raksasaan” (Bhag.7.1.8).
2. Hubungan antara Catur Varna dengan Tri-Guna dijelaskan oleh Ve-
da sebagai berikut,”Catvaro jajnire varna gunair vipradaya prthak,
manusia dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan sosial (var-
na) sesuai dengan macam kombinasi sifat - sifat alam (Tri-Guna)
yang menyelimuti dirinya” (Bhag.11.5.2).
3. Penjelasan atas sloka Veda ini dapat diringkas sebagai berikut.
SIFAT ALAM SATTVAM DOMINAN
MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI INTELEKTUAL BRAHMANA
SIFAT ALAM SATTVAM DAN RA-
JAS DOMINAN MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI KEPRAJURI-
TAN
KSHATRIYA
SIFAT ALAM RAJAS DAN TAMAS
DOMINAN MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI USAHAWAN VAISYA
SIFAT ALAM TAMAS DOMINAN
MENYELIMUTI DIRI
KWALIFIKASI PEKERJA SUDRA
www.narayanasmrti.com
24. XVIII. CATUR ASRAMA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TRI GUNA
1. Pada bagian V dimuka telah dikutip sloka Veda tentang Catur As-
rama, “Brahmacaryam hrdo mama grhasramo jaghanatah vaksah
sthalad vane vasah sannyasah sirasi sthitah, Brahmacari muncul
dari hati wujud semestaKu, Grhastha muncul dari pinggangNya,
Vanaprashtha muncul dari dadaNya dan Sannyasi muncul dari ke
pala wujud semestaKu itu” (Bhag.11.17.14).
2. Berdasarkan sloka tersebut, hubungan antara Catur Asrama de-
ngan Tri-Guna dapat diringkas sebagai berikut.
BRAHMACARI,
LAHIR DALAM KEGE-
LAPAN/KEBODOHAN
(TAMAS)
MENGIKUTI PENDIDI-
KAN SPIRITUAL DI
GURU-KULA
KEBODOHAN/KEGELAPAN
(TAMAS) YANG MENYELIMUTI
HATI DITIADAKAN
GRHASTHA,
DILIPUTI KEINGINAN
BERNAFSU
(RAJAS)
MENIKAH, HIDUP
BERKELUARGA DI
DAMPINGI ISTRI
KEINGINAN-KEINGINAN
BERNAFSU (RAJAS) DIKENDA-
LIKAN/DIATASI
VANAPRASHTHA,
MENJADIKAN TUHAN
TUJUAN HIDUP
HIDUP DI HUTAN
SEBAGAI PERTAPA
MENGATASI SIFAT SATTVAM
DENGAN INSYAF BAHWA KESE-
NANGAN DUNIAWI ADALAH
MAYA-SUKHA
www.narayanasmrti.com
25. SANNYASI,
HIDUP DENGAN BESE-
RAH DIRI PENUH KEPA-
DA TUHAN
HIDUP BEBAS TANPA
KEMELEKATAN PADA
KEHIDUPAN MATERIAL
DUNIA FANA
BERADA PADA TINGKAT
SPIRITUAL BRAHMA BHUTA
DAN MENGATASI TRIGUNA
XIX. MAKNA KEHIDUPAN MAJU DAN BERHASIL
Dalam hubungannya dengan lembaga sosial-spiritu-
al Varna-Asrama yang merupakan pondasi kehidup-
an beradab, maka menurut Veda, seseorang di kata-
kan maju dan berhasil dalam hidupnya di dunia fana
jika dia tergolong Brahmana dan hidup sebagai San-
nyasi. Sebab, tingkat Varna dan Asrama tertinggi ini menuntun dia me
nuju alam rohani Vaikunthaloka.
XX. BEKERJA SECARA PROFESSIONAL
1. Dengan adanya penggolongan alamiah ma-
nusia kedalam Catur Varna, maka manusia
diwajibkan bekerja secara professional un-
tuk kesenangan Tuhan; seperti halnya kepa-
www.narayanasmrti.com
26. la, tangan, paha dan kai bekerja secara professional dalam hubung-
an harmonis satu dengan yang lain untuk mengenyangkan perut.
2. Veda amat menekankan agar setiap orang beker-
ja secara professional dan melarang keras setiap
orang melakukan/mengambil pekerjaan yang bu-
kan professinya. Dikatakan,”Sreyan svadharma
viguna na prakyah svanusthitah para dharmena,
adalah lebih baik melaksanakan pekerjaan sendi-
ri walaupun tidak sempurna dari pada melaksanakan pekerjaan or-
ang lain dengan sempurna. Sebab, jivanti sadyah patati jatitah, or-
ang yang bekerja tidak sesuai dengan tugasnya sendiri, melanggar
aturan (kitab suci) dan disisihkan dari golongan sosialnya”(MS.X.7)
3. Pentingnya professionalisme kerja ini ditekankan berulang-kali
oleh Tuhan Krishna, “Sreyan svadharma vigubah paradharmat sva
nusthitat, jauh lebih baik melaksanakan tugas-pekerjaan
sendiri meskipun tidak sempurna dari pada melaksanakan
tugas-pekerjaan orang lain. Sebab, sva dharma nidhanam
sreyah para dharmo bhayavahah, mati dalam melaksana-
kan tugas pekerjaan sendiri lebih baik dari pada melaksa-
nakan tugas-pekerjaan orang lain karena berbahaya menuwww.narayanasmrti.com
27. nuruti pola hidup orang lain; dan svabhava niyatam karma kurvan
napnoti kilbisam, bekerja sesuai dengan sifat dan watak sendiri ti-
dak terkena reaksi dosa” (Bhag.3.35 dan 18.47).
4. Setiap golongan sosial (varna) dapat mencapai kesempurnaan hi-
dup dengan bekerja secara professional dan memper-
sembahkan hasil kerjanya sebagai yajna kepada Tuhan
Krishna. Dikatakan, “Svakarmana tam abhyarcya sidd-
him vindati manavah, dengan mempersembahkan (hasil)
kerjanya sendiri (sebagai yajna) kepada Tuhan, sang ma-
nusia mencapai kesempurnaan hidup” (Bg.18.46).
Kesempurnaan hidup = mukti, lepas dari kehidupan ma-
terial dunia fana yang penuh duka dan derita.
XXI. KEDUDUKAN WANITA DALAM LEMBAGA VARNA ASRAMA
1. Veda tidak mewajibkan kaum wanita menjalani pendidikan spiritu-
al seperti kaum lelaki dan menuruti aturan spiritual Catur-Asrama
agar secara rohani bisa maju. Pendidikan bagi kaum wanita berpu
sat pada pelaksanaan tugas-pekerjaan rumah-tangga seperti me-
ngolah hasil Bhumi menjadi bahan makanan, memasak, menjahit,
menenun pakaian, membuat hiasan rumah dan kegiatan industri
rumah tangga lainnya.www.narayanasmrti.com
28. 2. Dalam hubungan ini, Veda menyatakan, “Na strisvantantayam ar-
hati, kaum wanita tidak layak hidup dan bergaul bebas di masya-
rakat seperti kaum lelaki” (MS.IX.13). Mengapa dikatakan begitu?
Sebab wanita tergolong kaum lemah baik secara
pisik
maupun mental, sehingga harus selalu dilindungi keti
ka masih kanak-kanak oleh orang-tua (ayah-ibu) nya,
oleh suaminya ketika sudah menikah dan oleh putra-
putrinya ketika sudah tua.
3. Setelah mencapai usia dewasa, seorang wanita harus
segera menikah dengan seorang Brahmacari. Sebab
dikatakan, “Vicemaha vaivahiko viddhih strinam, bagi se-orang
wanita, pernikahan (vivaha) itu sama dengan diksa, inisiasi” (MS.
II.67). Itu langkah pertama yang harus dilakukan. Langkah kedua
adalah, sebagai istri, sang wanita harus melayani
suaminya dengan sebaik-baiknya agar sang sua-
mi maju secara rohani. Sebab dikatakan, “Patise-
va gurau vasah, melayani suami dengan tulus di
rumah sama dengan tinggal di Gurukula”(MS.II.67)
4. Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh sang
wanita adalah mengerjakan pekerjaan rumah-tang-www.narayanasmrti.com
29. ga dengan senang hati. Sebab dikatakan, “Grhartho’ gnir parikri-
ya, mengerjakan pekerjaan rumah-tangga dengan senang hati sa-
ma dengan melaksanakan agnihotra-yajna setiap hari” (MS.II.67).
5. Langkah ke-empat adalah, “Nityam tad vrata dharanam, secara
rutin menuruti aturan/pola hidup sang suami, atau hidup sesuai
dengan kehidupan suami” (Bhag.7.11.25).Misal-
nya, jika sang suami seorang Brahmana, maka
si istri harus hidup sesuai aturan/pola hidup or-
ng Brahamana.
6. Dengan hidup menuruti aturan Veda dan setia
kepada suami, sang wanita menjadi istri saleh.
Sebab dikatakan, “Suddha nari pativrata, istri
yang selalu setia kepada suami (dalam kesena-
ngan maupun kesusahan) adalah wanita saleh”
(CN.8.18).
7. Peranan istri sebagai pendamping suami dalam
menyeberangi samudra kehidupan material de-
ngan menggunakan perahu Varna- Asrama Dhar
ma dapat diringkas sebagai berikut.
(a) Mengingatkan suami bila dirasa menyimpang dari aturan hi-www.narayanasmrti.com
30. dup Varna dan Asrama nya.
(b) Dengan teguh dan setia menuruti kehidupan spiritual Grhastha
bersama sang suami, dan
(c) Dengan segala ketulusan hati merelakan suami menempuh kehi-
dupan Vanaprashtha.
XXII. LEMBAGA VARNA-ASRAMA PADA JAMAN MODERN SEKARANG
1. Hanya tinggal bayangan yang terputar-balik yaitu profesi Sudra
dominan, dijadikan cita-cita kehidupan, didambakan, di-kagumi
dan dihormati. Sedangkan profesi Brahmana di-lalaikan, di ang-
gap tidak bermanfaan buat kehidupan,
dianggap pola hidup hina, rendah, ti-
dak rasional, keliru, sesat dan menye-
ngsarakan.
2. Lembaga Varna-Asrama dianggap dok
trin kehidupan keliru dan tidak manu-
siawi. Sebab lembaga sosial-spiritual
ini:(a) Dianggap mewajibkan setiap orang hidup melarat sejak ke
cil sampai tua dan sampai saat ajal tiba. (b) Tidak menghargai ke
bebasan individu untuk berikhtiar sesuai dengan kemauan nyawww.narayanasmrti.com
31. agar hidup bahagia di dunia fana. (c) Tidak ilmiah dan alamiah, se-
bab mereka yang menyatakan diri Brahmana, tidak memiliki kwali-
fikasi sebagai Brahmana, dan justru menjadi sumber pertentang-
an dan pertengkaran di masyarakat.
3. Kebenaran lembaga Varna-Asrama tidak dipahami de-
ngan benar karena mayoritas penduduk jaman Kali ya
ng disebut modern adalah kaum Sudra.
4. Dan lembaga sosial-spiritual Veda ini di-campakkan
pada jaman modern sekarang karena kaum Brahmana
sejati hampir tidak ada lagi.
XXIII. KONDISI KEHIDUPAN JAMAN MODERN TANPA LEMBAGA VARNA
ASRAMA
1. Rakyat di-didik untuk mengejar kesenangan
material semu dan sementara.
2. Hutan di muka Bhumi rusak-binasa.
3. Para Pemimpin/Pejabat negara korup.
4. Alam dan lingkungan hidup semakim parah
terkena polusi.
5. Moralitas manusia semakim merosot.www.narayanasmrti.com
32. 6. Manusia bekerja keras dalam kesia-siaan, dan
7. Berbagai macam penyakit, tindak kekerasan dan bencana alam
semakim menyengsarakan kehidupan manusia.
XXIV. PENUTUP
Demikian telah saya uraikan secara ringkas tentang lembaga sosi-
al-spiritual Varna-Asrama yang menurut Veda adalah pondasi kehi
dupan manusia untuk mencapai jagadhita dan mukti.
Semoga bermanfaat. Haribol!
Tangerang, 26 Nopember 2006.
www.narayanasmrti.com